Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan obat tradisional sudah sejak dulu mengambil peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, jauh sebelum ada dokter dan obat modern. Dari
kulit sampai bagian vital tubuh tersedia resep yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi
berbagai kesulitan, terutama dibidang kesehatan dan kecantikan.
Banyaknya produk-produk pasta gigi yang ditawarkan berpengaruh langsung terhadap
konsumen untuk memilih tanpa melihat kualitas dari pasta gigi tersebut. Kesehatan gigi
menjadi sangat penting diera yang serba modern ini, namun banyak juga yang kurang peduli
terhadap kesehatan gigi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena daerah
yang terisolir hingga terdapat ketidakmampuan untuk membeli pasta gigi yang memiliki
kualitas yang baik.
Dahulu, sebelum ada dokter dan pasta gigi para nenek moyang kita menggunakan
arang kayu atau arang bambu sebagai pembersih gigi. Nenek moyang percaya bahwa arang
memiliki potensi untuk membersihkan plak-plak atau kotoran pada gigi. Berdasarkan hal itu,
penelitian ini dilakukan untuk

mengkaji bagaimana arang kayu dapat dijadikan untuk

membersihkan gigi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam karya tulis ini adalah:
1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan gigi kuning?
2. Bagaimanakah arang kayu dapat memutihkan gigi?
3. Bagaimana cara membuat dan menggunakan arang kayu untuk formula pembersih gigi?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gigi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil
berwarna putih yang tumbuh pada gusi, gunanya untuk mengunyah atau menggigit. Gigi
adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai tiga peranan yang sangat penting
antara lain untuk mengunyah dan merobek, estatika dan identifikasi (forensik).
Di dalam mulut manusia terdapat 4 (empat) macam gigi yaitu : gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan dan gigi geraham belakang.
a.

Gigi Seri
Gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan
mengerat makanan atau benda lainnya.

b.

Gigi Taring
Gigi taring adalah gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak
makanan atau benda lainnya.

c.

Gigi Geraham Kecil


Gigi geraham kecil adalah gigi yang punya dua akar yang berguna atau berfungsi
untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.

d.

Gigi Geraham
Gigi geraham adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk
melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.
Gigi terdiri dari tiga bagian yaitu: Mahkota gigi (Corona Dentis), Leher gigi (Cervix)
dan Akar gigi (Radix). Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari email, dentin,
dan pulpa.

1) Email :
Email merupakan Jaringan keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari
mahkota gigi. Email Berasal dari jaringan ektodermal yang berfungsi sebagai menahan daya

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan selama 3 hari sejak tanggal 9 Oktober 11 Oktober 2014.
Penelitian dilakukan di Jalan Danau Sentarum, Komplek Nurhadi 1 no 26, Pontianak.
3.2 Alat dan Bahan
Penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang terdiri dari arang kayu, baking soda,
gigi, sikat gigi, dan air.
3.3 Hipotesis
Bubuk arang kayu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk memutihkan gigi secara
bertahap.
3.4 Prosedur Kerja
1. Pertama, arang kayu ditumbuk hingga halus
2. Kedua, bubuk arang kayu yang sudah halus dicampurkan dengan air secukupnya
3. Setelah itu, baking soda dicampurkan dengan jeruk nipis secukupnya
4. Kemudian, campuran baking soda dan jeruk nipis dicampurkan dengan bubuk arang
kayu yang sudah dicampur dengan air
5. Campuran tersebut dapat ditambahkan perasa agar dapat menghasilkan rasa pekat
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dalam melakukan penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.

Studi Kepustakaan
Data diperoleh dari kepustakaan, dengan membaca buku dan literatur yang
mendukung dan berhubungan dengan penelitian ini.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian dilakukan dengan melakukan uji coba langsung

pada responden dan

diobservasi selama 7 hari. Gambar dibawah ini menunjukkan hasil sebagai berikut :

Gambar 4.1 Hari ke 1 Setelah


menggunakan bubuk arang kayu

Gambar 4.2 Hari ke 2 Setelah


menggunakan bubuk arang kayu

Gambar

Gambar 4.3 Hari ke 3 Setelah


menggunakan bubuk arang kayu

Gambar 4.4 Hari ke 4 Setelah


menggunakan bubuk arang kayu

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam karya tulis ini, dapat diambil kesimpulan :


a) Faktor-faktor yang menyebabkan gigi menjadi kuning antara lain adalah berenang,
pengkonsumsian teh, white wine, minuman berenergi dan kopi, pemakaian obat
tetes mata, metode pemutihan gigi yang tidak benar, menyikat gigi pada saat yang
tidak benar, kebiasaan merokok, membuka kemasan dengan gigi dan penyakit
diabetes.
b) Arang bersifat absorbsi yaitu penyerap
c)

Arang kayu bila dicampurkan dengan baking soda dan diaplikasikan dalam gigi
maka gigi tidak akan menjadi hitam, justru arang bersifat absorbsi yang artinya
campuran arang dan baking soda justru akan menyerap plak hitam pada gigi,
Nikotin, toksin, bakteri, dan juga arang tidak akan melekat pada rongga mulut dan
air liur. Zat-zat alami yang dapat

mengatasi masalah gigi kuning kulit jeruk,

stroberi, lemon dan garam, sirsak, daun salam, sari apel dan cuka putih, arang, serta
buah belimbing

5.2 Saran
Untuk menanggulangi gigi kuning dengan pengaplikasian arang, penulis memberikan
saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat, sebagai berikut:
a) Perlunya dukungan dari pemerintah dalam pemanfaatan arang kayu sebagai alternative
pencegahan gigi kuning.
b) Perlu adanya sosialisasi mengenai pemanfaatan arang kayu sebagai pencegahan gigi
kuning

c) Pemberian penyuluhan tentang cara pengaplikasian yang benar dalam menggunakan


arang kayu sebagai pemutih gigi.

Anda mungkin juga menyukai