Anda di halaman 1dari 5

Macam terbagi menjadi beberapa jenis dan mengandung pengertian yang berbeda setiap

jenisnya. Untuk memahami lebih lanjut langsung saja simak ulasan dibawah ini:

1. Majas Perbandingan

Majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan ataupun
membandingkan objek yang satu dengan objek lainnya. Gaya bahasa ini dilalui dengan
proses penyamaan, pelebihan atau penggantian. Berikut ini merupakan jenis-jenis majas
perbandingan:

a. Majas Metafora

Majas metafora merupakan majas yang menggunakan objek yang sifatnya sama dengan suatu
pesan yang ingin disampaikan melalui ungkapan. Jadi, objek yang satu dibandingkan dengan
objek lainnya merupakan sifat yang serupa tetapi bukan manusia.

Contoh :

Pak Anto merupakan tangan kanan pak lurah.

Ketika kakakku pergi ke Jepang, dia tidak lupa membelikan buah tangan untukku.

b. Majas Personifikasi

Majas ini merupakan gaya bahasa yang pengungkapannya seolah-olah menggantikan fungsi
benda mati seperti sikap manusia. Gaya bahasa ini disebut juga dapat mengorangkan benda
mati.

Contoh :

Matahari mulai menyapaku ketika aku membuka jendela kamarku.

Malam itu kami menyaksikan api yang menari-nari dalam pesta api unggun.

c. Majas Hiperbola

Majas ini merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang kesannya berlebihan,
bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh :

Dia membalas pesanku secepat kilat.

Ayahku bekerja membanting tulang untuk menghidupi keluargaku.

d. Majas Asosiasi

Majas ini adalah majas yang membandingkan dua objek berbeda, namun dianggap sama.
Biasanya majas ini diberikan kata sambung seperti bak, bagaikan ataupun seperti.
Contoh :

Orang yang berada di dalam penjara itu seperti burung di dalam sangkar.

Anna sudah lama tidak terlihat bagaikan ditelan bumi.

e. Majas Eufemisme

Majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang
dianggap kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.

Contoh :

Di jalan tersebut banyak tuna wisma berada di pinggiran toko.

Dia harus diadili di meja hijau.

f. Majas Simile

Majas atau gaya bahasa ini merupakan perbandingan kegiatan yang berbeda yang bukan
perbandingan dua objek berbeda. Gaya bahasa ini mirip dengan majas asosiasi karena
menggunakan kata hubung bak, bagaikan atau seperti.

Contoh :

Kau nampak sangat lapar sehingga jalanmu seperti singa kelaparan.

Dia sangat menurut sekali dengan orang itu bak kerbau yang ditusuk hidungnya.

g. Majas Metonimia

Majas ini merupakan gaya bahasa yang menyandingkan merek atau istilah tertentu yang
populer untuk merujuk benda yang sebenarnya lebih umum.

Contoh :

Ibu memintaku membelikan rinso di warung.

Karena haus aku membeli aqua sebagai pelepas dahaga.

h. Majas Alegori

Majas ini adalah gaya bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan yang
bermakna konotasi.

Contoh :

Rino sedang mencari pelabuhan cintanya, kepada Cindy ia akan berlabuh.

i. Majas Sinekdok
Majas ini merupakan gaya bahasa yang menunjukkan adanya perwakilan dalam
mengungkapkan sesuatu. Untuk majas ini dibagi menjadi dua seperti berikut ini.

 Sinekdok pars pro toto. Merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur
dengan maksud mewakili keseluruhan benda. Contoh : Di kamar adik ada tujuh ekor
cicak.
 Sinekdok totem pro parte. Merupakan gaya bahasa keseluruhan bagian yang
mewakili sebagian benda atau situasi. Contoh : Indonesia berhasil menjadi juara sepak
bola di Myanmar.

j. Majas Simbolik

Majas ini merupakan gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk
hidup lain dalam bentuk ungkapan.

Contoh :

Ria merupakan kembang desa di kampung ini.

Selly seperti ratu lebah yang dikagumi dan dipuja banyak orang.

2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan
dengan maksud asli penulis. Berikut ini adalah jenis-jenis majas pertentangan.

 Majas Paradoks. Majas ini merupakan gaya bahasa dengan ungkapan situasi asli
dengan situasi yang berkebalikan. Contoh : Riski tetap tersenyum meski di dalam
hatinya menangis.
 Majas Litotes. Majas ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola. Gaya bahasa ini
bertujuan untuk merendahkan diri, meskipun pada kenyataannya tidak seperti yang
dikatakan. Contoh : Pada hari minggu lalu teman kantor kami mengunjungi gubug
kami.
 Majas Antitesis. Majas ini merupakan gaya bahasa yang memadukan pasangan kata
yang memiliki arti bertentangan. Contoh : Cepat lambat kau akan meraih kesuksesan.
 Majas Kontradiksi Interminis. Majas ini merupakan ungkapan menyangkal ujaran
yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya, diikuti oleh konjungsi kecuali atau
hanya saja. Contoh : Bunga-bunga di taman itu cantik, kecuali yang layu itu sangat
terlihat buruk.

3. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan yang bertujuan menyindir
seseorang, perilaku atau kondisi tertentu. Berikut ini merupakan jenis majas sindiran.

 Majas Sinisme. Majas ini merupakan gaya bahasa yang menyampaikan sindiran
langsung kepada hal yang disindir. Contoh : Malas sekali kamu sampai kamarmu
seperti kapal pecah dan  kurus sekali kamu sampai terlihat tulang-tulangnya.
 Majas Ironi. Majas ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
bertentangan dengan fakta yang telah ada dan dimaksudkan untuk menyindir.
Contoh : Pandai sekali kamu sampai tidak naik kelas dan ramah sekali kamu sampai
aku saja tidak pernah kamu sapa.
 Majas Sarkasme. Majas ini merupakan gaya bahasa yang menyampaikan sindiran
langsung yang sifatnya kasar dan cenderung seperti hujatan. Contoh : Perempuan itu
adalah sampah masyarakat, tidak seharusnya dia hidup di sini.

4. Majas Penegasan

Majas ini merupakan gaya bahasa yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan pengaruh
kepada pembaca agar menyetujui ujaran yang diungkapkan. Berikut ini merupakan jenis-jenis
majas penegasan.

a. Majas Repetisi

Majas ini merupakan gaya bahasa repetisi yang dilakukan dengan mengulang kata yang ada
dalam sebuah kalimat. Contoh : Meri sangat cerdas, Meri sangat baik, Meri adalah teman
dekatku.

b. Majas Pleonasme

Majas ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang maknanya sama. Hal
ini dilakukan untuk menegaskan sesuatu. Contoh : Aku dan keluargaku masuk ke dalam
gedung bioskop dan Dia dipanggil untuk maju ke depan panggung.

c. Majas Retorika

Majas ini merupakan gaya bahasa yang dilakukan untuk memberikan penegasan dalam
bentuk tanya dan sesungguhnya tidak perlu dijawab. Contoh : Siapa yang tidak mau dihargai?
atau Kapan aku memintamu untuk mencintaiku?

d. Majas Klimaks

Majas ini merupakan gaya bahasa yang mengurutkan sesuatu dari tingkat rendah ke tingkat
tinggi. Contoh : TK, SD, SMP, SMA harus dilalui sesorang dalam menuntut ilmu.

e. Majas Anti Klimaks

Majas ini merupakan gaya bahasa yang berkebalikan dengan klimaks. Gaya bahasa ini adalah
mengurutkan sesuatu dari tingkat tinggi ke tingkat rendah. Contoh : Tua, muda dan anak-
anak memiliki hak yang sama di dalam negara.

f. Majas Tautologi

Majas ini merupakan majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki sinonim untuk
menegaskan kondisi tertentu. Contoh : Malam ini terasa begitu sepi, sunyi dan senyap dan
dalam menjalin hubungan harus ada kasih, sayang dan cinta.

g. Majas Paralelisme
Majas ini merupakan gaya bahasa yang biasanya terdapat dalam puisi yang dilakukan
mengulang-ulang kata dalam berbagai definisi yang beda. Jika pengulangan di awal disebut
anafora, sedangkan jika pengulangan di akhir disebut epifora. Contoh : Cinta itu tidak pernah
menyakiti, Cinta itu suci dan Cinta itu abadi.

Nah, itulah pengertian majas beserta jenis-jenis dan contohnya. Semoga artikel ini menambah
wawasan kalian.

Anda mungkin juga menyukai