Anda di halaman 1dari 41

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.04.1.23.11.11.09219 TAHUN 2011
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT SYSTEM)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat dalam rangka pelaksanaan pengawasan obat
dan makanan perlu diterapkan Sistem Manajemen Mutu
(Quality Management System) di lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan yang lebih efektif dan
efisien;
b. bahwa Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.04.1.21.10.11.08514 Tahun 2011
tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutu (Quality
Management System) Badan Pengawas Obat dan
Makanan sudah tidak sesuai dengan perkembangan
organisasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia tentang Penerapan Sistem Manajemen
Mutu (Quality Management System) Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun


2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun
2005;
5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan
Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05.21.4231 Tahun 2004;
6. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di
Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009;
7. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.04.1.21.12.10.12522 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Tim Pengembangan Sistem Manajemen
Mutu Badan Pengawas Obat dan Makanan;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN


MAKANAN TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
MUTU (QUALITY MANAGEMENT SYSTEM) BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN.

Pertama : Seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengawas Obat dan


Makanan wajib menerapkan Sistem Manajemen Mutu
(Quality Management System) Badan Pengawas Obat dan
Makanan, yang selanjutnya disebut QMS Badan POM.

Kedua : Dalam penerapan QMS Badan POM, seluruh unit kerja


diorganisasikan oleh Pengelola QMS Badan POM dengan
struktur sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

Ketiga : Penerapan QMS Badan POM mengacu kepada Dokumen


QMS Level 1 berupa Manual Mutu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

Keempat : Selain harus mengacu kepada Manual Mutu sebagaimana


dimaksud dalam diktum Ketiga, penerapan QMS Badan POM
juga harus mengacu kepada Dokumen QMS:
a. Level 2 berupa Standard Operating Procedures yang
ditetapkan oleh Sekretaris Utama;
b. Level 3 berupa Instruksi Kerja yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja; dan
c. Level 4 berupa Format dan Catatan yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja.

Kelima : Pengelola QMS Badan POM sebagaimana dimaksud dalam


diktum Kedua, terdiri atas:
a. Manajemen Puncak (Top Management) adalah Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan;
b. Deputi Manajemen Puncak, terdiri atas:
1. Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
2. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif;
3. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplemen; dan
4. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan
Bahan Berbahaya.
c. Koordinator Management Representative adalah pejabat
setingkat Eselon II Badan POM yang ditunjuk;
d. Deputi Koordinator Management Representative adalah
pejabat setingkat Eselon II atau Eselon III Badan POM
yang ditunjuk;
e. Koordinator Auditor Internal adalah Inspektur; dan
f. Tim Penjaminan Mutu (Quality Assurance), terdiri atas:
1. Kepala Unit Kerja;
2. Management Representative; dan
3. Auditor Internal.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

-4-

Keenam : Pengelola QMS Badan POM sebagaimana dimaksud dalam


diktum Kelima akan ditetapkan lebih lanjut oleh Sekretaris
Utama.

Ketujuh : Manajemen Puncak (Top Management) sebagaimana


dimaksud dalam diktum Kelima huruf a, mempunyai tugas:
a. memberikan komitmen untuk pengembangan dan
penerapan QMS dan secara berkelanjutan meningkatkan
efektivitasnya melalui:
1. komunikasi kepada organisasi tentang pentingnya
meningkatkan mutu pelayanan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2. menetapkan kebijakan mutu;
3. menjamin bahwa sasaran mutu dicapai;
4. melaksanakan tinjauan manajemen; dan
5. menjamin tersedianya sumber daya.
b. memastikan bahwa wewenang dan tanggung jawab
ditetapkan dan dikomunikasikan di dalam organisasi.

Kedelapan : Deputi Manajemen Puncak sebagaimana dimaksud dalam


diktum Kelima huruf b, mempunyai tugas membantu
Manajemen Puncak (Top Management) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kesembilan : Dalam hal Manajemen Puncak (Top Management)


berhalangan, tugas sebagaimana dimaksud dalam diktum
Ketujuh dilaksanakan oleh Deputi Manajemen Puncak yang
ditunjuk.

Kesepuluh : Koordinator Management Representative sebagaimana


dimaksud dalam diktum Kelima huruf c, mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi di antara Management
Representative terkait penerapan QMS secara
keseluruhan;
b. menghubungkan Manajemen Puncak (Top Management)
dengan seluruh Kepala Unit Kerja dalam rangka
penerapan QMS secara keseluruhan; dan
c. menyelesaikan permasalahan yang terjadi antar unit
kerja terkait penerapan QMS.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

-5-

Kesebelas : Dalam hal Koordinator Management Representative


berhalangan, tugas sebagaimana dimaksud dalam diktum
Kedelapan dilaksanakan oleh Deputi Koordinator
Management Representative.

Keduabelas : Koordinator Auditor Internal sebagaimana dimaksud dalam


diktum Kelima huruf e, mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi di antara Auditor Internal terkait
pelaksanaan audit internal;
b. menghubungkan Manajemen Puncak (Top Management)
dengan seluruh Kepala Unit Kerja dalam rangka
pelaksanaan audit internal;
c. menyelesaikan permasalahan yang terjadi antar unit
kerja terkait pelaksanaan audit internal; dan
d. Menetapkan jadwal audit, auditor, dan auditee.

Ketigabelas : Kepala Unit Kerja sebagaimana dimaksud dalam diktum


Kelima huruf f angka 1, mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi di antara Management
Representative dan Auditor Internal terkait penerapan
QMS di unit kerjanya; dan
b. menyelesaikan permasalahan yang terjadi di unit
kerjanya terkait penerapan QMS.

Keempatbelas : Management Representative sebagaimana dimaksud dalam


diktum Kelima huruf f angka 2, mempunyai tugas:

a. menjamin bahwa proses yang dibutuhkan dalam


penerapan QMS ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara;
b. melaporkan kepada Kepala Unit Kerja kinerja dari QMS
dan kebutuhan untuk peningkatannya;
c. memastikan promosi ke seluruh jajaran organisasi
tentang pentingnya meningkatkan mutu pelayanan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. memastikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan
QMS sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;
e. memastikan bahwa tindakan telah diambil tanpa
ditunda untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
ditemukan berdasarkan hasil audit dan penyebabnya;
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

-6-

f. mengambil tindakan korektif untuk menghilangkan


penyebab dari ketidaksesuaian untuk mencegah
terulangnya kejadian;
g. menentukan tindakan preventif untuk menghilangkan
penyebab yang berpotensi dapat menimbulkan
ketidaksesuaian; dan
h. memastikan terselenggaranya tinjauan manajemen di
tingkat unit kerja.

Kelimabelas : Auditor Internal sebagaimana dimaksud dalam diktum


Kelima huruf f angka 3, mempunyai tugas:
a. melaksanakan audit internal yang direncanakan secara
berkala;
b. memastikan objektivitas dan kenetralan proses audit;
dan
c. melakukan audit internal antar unit kerja atas perintah
dari Koordinator Auditor Internal.

Keenambelas : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Kepala


Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.1.21.10.11.08514 Tahun 2011 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
Badan Pengawas Obat dan Makanan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Ketujuhbelas : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 November 2011
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Dra. Kustantinah, Apt., M.App.Sc.


NIP. 19511227 198003 2 001

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1. Seluruh Pejabat Eselon 1 di lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan;
2. Seluruh Pejabat Eselon 2 di lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan; dan
3. Kepala Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan di seluruh
Indonesia.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR HK.04.1.23.11.11.09219 TAHUN 2011
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT
SYSTEM) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

STRUKTUR PENGELOLA SISTEM MANAJEMEN MUTU


(QUALITY MANAGEMENT SYSTEM) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Manajemen Puncak (Kepala Badan POM)

Deputi Manajemen Puncak

Koordinator Koordinator Auditor Internal


Management Representative (Inspektur)

Deputi Koordinator
Management Representative

Pusat Daerah

Tim Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Tim Penjaminan Mutu (Quality Assurance)

Inspektur/Direktur/ Kepala Balai Besar/


Kepala Biro/Kepala Pusat Balai POM

Management Auditor Management Auditor


Representative Internal Representative Internal

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Dra. Kustantinah, Apt., M.App.Sc.


NIP. 19511227 198003 2 001
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR HK.04.1.23.11.11.09219 TAHUN 2011
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT
SYSTEM) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN MUTU


(QUALITY MANAGEMENT SYSTEM)

LEVEL 1
MANUAL MUTU
MANUAL MUTU
POM 00 MM.01

Manual Mutu Sistem Manajemen Mutu


Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

2011

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia


Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
Telp: (021) 4244691/42883309/42883462, Fax: (021) 4263333
e-mail: informasi@pom.go.id
Keputusan Pimpinan Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah
[Di bagian ini disajikan keputusan Pimpinan Kementrian/Lembaga/Pemda tentang penetapan
dokumen ini. ]
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 9 dari 33 hal.

DAFTAR ISI

1. PROFIL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) 10


2. PROSES BISNIS 13
3. STRUKTUR ORGANISASI 23
4. RUANG LINGKUP 26
5. KEBIJAKAN TENTANG MUTU 29
6. SASARAN MUTU 29
7. RENCANA MUTU 29
8. STRUKTUR DOKUMENTASI 29
9. REFERENSI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 30
10. LAMPIRAN
I. SASARAN MUTU
II. RENCANA MUTU
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 10 dari 33 hal.

1. PROFIL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)

1.1. Latar Belakang


Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada
industri obat (termasuk sediaan farmasi lainnya) dan makanan. Dengan menggunakan teknologi
modern, industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar
mencakup berbagai produk dengan rentang yang sangat luas.

Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang makin tipis dalam
perdagangan internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat
menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu
menjangkau seluruh strata masyarakat.

Sampai saat ini preferensi sebagian besar masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan
masih terhadap harga, belum terhadap keamanan, khasiat/manfaat dan mutu. Hal ini diperparah
dengan pengetahuan masyarakat yang masih belum memadai untuk dapat memilih dan
menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di sisi lain, konsumsi masyarakat kelas
tertentu terhadap produk obat dan makanan cenderung terus meningkat, seiring dengan
perubahan gaya hidup termasuk pola konsumsinya. Dengan iklan dan promosi yang gencar,
produsen dapat mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan seringkali
tidak rasional.

Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional, daya beli dan gaya hidup
masyarakat tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada
kesehatan dan keselamatan masyarakat. Apabila terjadi produk sub standar, rusak atau
terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar dan luas
serta berlangsung secara amat cepat.

Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang
efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk
termaksud untuk melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan masyarakat baik di dalam
maupun di luar negeri.

1.2. Budaya Organisasi


Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan
oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai luhur yang hidup dan
tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam
berkarsa dan berkarya.

PROFESIONAL
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen
yang tinggi.

KREDIBEL
Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.

CEPAT TANGGAP
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 11 dari 33 hal.

KERJASAMA TIM
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.

INOVATIF
Mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

1.3. Prinsip Dasar SisPOM


1. Tindakan pengamanan cepat, tepat, akurat dan profesional.
2. Tindakan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko dan berbasis bukti-bukti ilmiah.
3. Lingkup pengawasan bersifat menyeluruh, mencakup seluruh siklus proses.
4. Berskala nasional/lintas propinsi, dengan jaringan kerja internasional.
5. Otoritas yang menunjang penegakan supremasi hukum.
6. Memiliki jaringan laboratorium nasional yang kohesif dan kuat yang berkolaborasi
dengan jaringan global.
7. Memiliki jaringan sistem informasi keamanan dan mutu produk.

1.4. Kerangka Konsep SisPOM


Pengawasan obat dan makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan kompleks.
Oleh karena itu diperlukan sistem pengawasan yang komprehensip, semenjak awal proses
suatu produk hingga produk tersebut beredar ditengah masyarakat.

Untuk menekan sekecil mungkin risiko yang bisa terjadi, dilakukan SISPOM tiga lapis yakni:
a. Sub-sistem pengawasan Produsen
Sistem pengawasan internal oleh produsen melalui pelaksanaan cara-cara produksi yang baik
atau good manufacturing practices agar setiap bentuk penyimpangan dari standar mutu dapat
dideteksi sejak awal. Secara hukum produsen bertanggung jawab atas mutu dan keamanan
produk yang dihasilkannya. Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran terhadap standar
yang telah ditetapkan maka produsen dikenakan sangsi, baik administratif maupun pro-
justisia.

b. Sub-sistem pengawasan Konsumen


Sistem pengawasan oleh masyarakat konsumen sendiri melalui peningkatan kesadaran dan
peningkatan pengetahuan mengenai kualitas produk yang digunakannya dan cara-cara
penggunaan produk yang rasional. Pengawasan oleh masyarakat sendiri sangat penting
dilakukan karena pada akhirnya masyarakatlah yang mengambil keputusan untuk membeli
dan menggunakan suatu produk. Konsumen dengan kesadaran dan tingkat pengetahuan yang
tinggi terhadap mutu dan kegunaan suatu produk, di satu sisi dapat membentengi dirinya
sendiri terhadap penggunaan produk-produk yang tidak memenuhi syarat dan tidak
dibutuhkan sedang pada sisi lain akan mendorong produsen untuk ekstra hati-hati dalam
menjaga kualitasnya.

c. Sub-sistem pengawasan Pemerintah/Badan POM


Sistem pengawasan oleh pemerintah melalui pengaturan dan standardisasi; penilaian
keamanan, khasiat dan mutu produk sebelum diijinkan beredar di Indonesia; inspeksi,
pengambilan sampel dan pengujian laboratorium produk yang beredar serta peringatan
kepada publik yang didukung penegakan hukum. Untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat konsumen terhadap mutu, khasiat dan keamanan produk maka
pemerintah juga melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi.
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 12 dari 33 hal.

1.5 Kebijakan Strategis

Sasaran Strategis
Sasaran strategis selama lima tahun (2011-2015) adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan obat dan makanan terlaksana secara efektif untuk melindungi konsumen di
dalam dan di luar negeri dengan sistem yang tergolong terbaik di ASEAN.
b.Telah dimilikinya human capital dengan kompetensi dan kapabilitas yang unggul dalam
melaksanakan Pengawasan Obat dan Makanan.
c. Telah terwujud laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan yang modern dengan
jaringan kerja di seluruh Indonesia dengan kompetensi dan kapabilitas terunggul di
ASEAN.
d.Telah diterapkannya sistem manajemen mutu di semua unit kerja Badan POM.

Arah Kebijakan dan Strategi


Arah kebijakan dan strategi Badan POM yang menjadi acuan POM untuk mencapai visi
dan misinya. Arah kebijakan dan strategi untuk mencapainya adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat Sistem Pengawasan Obat dan Makanan Nasional, untuk
mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Perkuatan Regulasi dan Standard Pengawasan Obat dan Makanan
b) Peningkatan Pengawasan Pre-market
c) Perkuatan Pengawasan Post-market Obat dan Makanan
d) Peningkatan Efektifitas Pengawasan Produk Obat dan Makanan Ilegal
2. Mewujudkan Laboratorium Badan POM yang Modern dan Handal, untuk
mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Revitalisasi Pengujian Laboratorium Pengawasan Obat dan Makanan
termasuk Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur dan Penunjang
Laboratorium
3. Mewujudkan SDM Badan POM Handal, Adaptif, Profesional dan Kredibel,
untuk mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Peningkatan Kompetensi, Profesionalitas dan Kapabilitas Human Capital
4. Meningkatkan Kapasitas Manajemen Badan POM, untuk mencapainya,
dilakukan dengan strategi :
a) Pengembangan Sistem Untuk Peningkatan Pelayanan Publik
b) Pengembangan e_gov
5. Mengembangkan Institusi Badan POM yang Kredibel dan Unggul, untuk
mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Right Sizing Organization
6. Memantapkan Jejaring Lintas Sektor dalam Pengawasan Obat dan Makanan,
untuk mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Peningkatan Mutu Jejaring Pengawasan dengan Kabupaten/Kota
b) Peningkatan Mutu Jejaring Pengawasan dengan Luar Negeri
7. Memberdayakan Masyarakat dalam Pengawasan Obat dan Makanan, untuk
mencapainya, dilakukan dengan strategi :
a) Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Keamanan, Mutu dan
Manfaat Obat dan Makanan

1.6 Fungsi Badan POM


1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan
makanan
2. Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 13 dari 33 hal.

4. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi


pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

2 PROSES BISNIS

2.1. Peta Hubungan

Per rmoh enga


Per

Pe
mo
mo Peng

hon nan I uan


hon adu

P
o
E/

an
an
NI
an Pelaku

Penforma
Info n
on
Masyarakat Pemerintah

d
oh

n
a

guj
Info
Usaha

Has
rm

rma

Info Peng
Pe

ian i/
rm

il
Reg

si/

rma ujian
s
/
asi
ula

si/
si
E/ n
NI asa Permohonan Pengujian/
gaw Informasi/Bantuan Hukum/
n Laporan
Pe Pengadaan/
Gen

Administrasi-Tata Usaha
era
l Su
ppo
rt

POM-01 POM-06
POM-02 POM-03 POM-04 POM-10 POM-05
Penyusunan Pelayanan POM-07 POM-08
Pengawasan Pengawasan Pengelolaan Perencanaan dan Riset dan
Perundang-undangan Komunikasi, Informasi Teknologi Informasi HRD
Pre-Market Post-Market Laboratorium Keuangan Pengembangan
dan Standard dan Edukasi
Fin
rt

Pla cial Su
lS g&
po

Pusat Pengujian Obat


an

Biro Hukum & Pusat Pengujian Obat Pusat Penyidikan Pusat Riset Obat & Pusat Informasi Obat Pusat Informasi Obat
cia in
up

Biro Umum
nnin pp

& Makanan Biro Perencanaan &


an ann

Hubungan & Makanan Obat & Makanan Makanan & Makanan & Makanan
Keuangan
Fin Pl

Masyarakat
g & ort

Pusat Riset Obat &


Dit. Penilaian Obat & Dit. Pengawasan Pusat Pengujian Obat Biro Hukum & Hub. Balai Besar / Balai Balai Besar / Balai
Makanan
Dit. Standardisasi Produk Biologi Distr. PT & PKRT Balai Besar / Balai & Makanan Masyarakat POM POM
Produk Terapetik & POM
PKRT
Dit. Penilaian OT, Dit. Pengawasan Balai Besar / Balai
POM Balai Besar / Balai
Suplemen Makanan & Produksi PT& PKRT POM
Kos.
Dit. Standardisasi
Obat Tradisional, Dit. Pengawasan Planning & Financial Support
Kosmetik, & Produk Dit. Penilaian NAPZA
Komplemen Keamanan Pangan
Dit. Inspeksi & POM-11
Sertifikasi OT, Kos. POM-15 Komunikasi Kemitraan POM-13
Dit. Standardisasi Dit. Pengawasan POM-09 POM-12
PK POM-14 Management System Dalam dan Luar Pengadaan Barang
Produk Pangan Produksi PT& PKRT Legal Management General Affair
Manajemen Organisasi Improvement Negeri dan Jasa
Dit. Obat Asli
Dit. Standardisasi Indonesia
Produk Pangan Biro Kerja Sama Luar
Inspektorat
Biro Hukum & Negeri Biro Umum Biro Umum
Dit. Inspeksi & Inspektorat
Dit. Inspeksi & Hubungan Masyarakat
Sertifikasi Pangan
Sertifikasi OT, Kos. Biro Perencanaan &
PK Keuangan Biro Hukum & Balai Besar / Balai Balai Besar / Balai
Dit. Surveilan & Hubungan Masyarakat
Penyuluhan Biro Perencanaan & Balai Besar / Balai POM POM
Gen

Keamanan Pangan Keuangan POM


Dit. Inspeksi & Balai Besar / Balai
era

Sertifikasi Pangan POM


l Su

Dit. Pengawasan Balai Besar / Balai Biro Umum


ppo

Prod. & Bahan POM


Balai Besar / Balai Berbahaya
rt

POM Balai Besar / Balai


POM
Balai Besar / Balai
POM

General Support/Informasi/Administrasi/Bantuan Hukum/Pengadaan/Hasil Pengujian


Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 14 dari 33 hal.

2.2. Peta Proses Bisnis

Proses Kerja Utama (CORE PROCESS)

POM-01
Regulasi/
Penyusunan Perundang-undangan dan Standard
Standar
Regulasi/Standar
Regulasi/Standar
Pemerintah Regulasi Regulasi/ Laporan Pemerintah
Standar
POM-02 POM-03 No
mo
Nomor Registrasi r
Pengawasan Pre-Market Pengawasan Post-Market Re
n
Regngajua

gis
asi

tra
Pe si
istr

Permintaan ng
Su awas
Pe

Permintaan Pengujian Pengujian


Approved Information rve an
Ha ila /
s n
Re il Pe
gu ng
POM-04 las aw
i/S asa
Pelaku tan n Pelaku
Pengelolaan Laboratorium da
r
Usaha Usaha
masy duan
t
araka

Komunikasi/Informasi/Edukasi
a

Metode Analisis
Peng

Komunikasi/Informasi/Edukasi
POM-05 POM-06 POM-07
Riset dan Pelayanan Komunikasi, Teknologi
Pengembangan Informasi dan Edukasi Informasi
Masyarakat Hasil Riset Masyarakat
POM-08 POM-11
ral

POM-09
ort

Human Komunikasi Kemitraan


Gene
Supp

Legal Management
Resource Dev. Dalam & Luar Negeri
Pla
nn
ing upp
S
& F ort
ina
ial
por anc

nc

POM-12 POM-13
ial
Sup & Fin

General Affair Pengadaan Barang & Jasa


t
ng
nni

Proses Pendukung Utama (DIRECT SUPPORT)


Pla

Proses Kerja Perencanaan (PLANNING SUPPORT)


rt
ppo

POM-10
l Su

Perencanaan & Keuangan


era
Gen

Pla Proses Kerja Perbaikan (IMPROVEMENT SUPPORT)


nn
POM-15 ing
POM-14 Su & Fin
Management System pp an
ort ci
Organization Management al
Improvement
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 15 dari 33 hal.

2.3. Peta Sub Proses Bisnis

POM-01 Penyusunan Perundang-undangan dan Standard

POM-01 Penyusunan Perundang-


POM-06 Pelayanan Komunikasi,
POM-05 Riset dan Pengembangan undangan dan Standar Informasi, dan Edukasi
1.1
Penyusunan Rancangan Undang-
Undang
Data Kasus/ Dokumentasi/
Hasil Riset Sosialisasi
1.2
Data Kasus/
Penyusunan Rancangan Peraturan
Dasar Hukum Pemerintah
POM-02 Pengawasan Pre-Market
1.3
Penyusunan Rancangan Peraturan
POM-03 Pengawasan Post-Market Menteri
Standar/
Pedoman
1.4
Penyusunan Peraturan Kepala Badan
POM

POM-09 Legal Management 1.5 POM-11 Komunikasi Kemitraan Dalam


Penyusunan Pedoman dan Rancangan dan Luar Negeri
Standar

1.6
Penyusunan Rancangan Keputusan
Kajian/ Informasi/
Pertimbangan Hukum Standar

POM-02 Pengawasan Pre-Market

Pelaku Usaha

Izin Edar/ Permohonan Izin Edar


Sertifikat/Rekomendasi

POM-02 Pengawasan Pre-Market

Rekomendasi 2.1
Pra-Registrasi Obat dan Produk Biologi

POM-03 Pengawasan Post-Market Hasil Pengujian POM-04 Pengelolaan Laboratorium


2.2
Registrasi Obat dan Produk Biologi

2.3
Evaluasi Registrasi Produk Terapetik Penggunaan Khusus Data Produk Terdaftar

Permintaan Pengujian
Daftar Produk Terdaftar 2.4
Inspeksi Pelaksanaan Uji Klinik
POM-06 Pelayanan Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi

2.5
Pendaftaran Produk Pangan
Hasil Kajian

2.6
Pendaftaran Notifikasi Kosmetik, Pendaftaran Variasi dan Data Produk Terdaftar
Pembatalan Persetujuan Pendaftaran Kosmetik

2.7
POM-01 Penyusunan Perundang- Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Makanan dan
Pembatalan Persetujuan Pendaftaran POM-07 Teknologi Informasi
undangan dan Standard

2.8
Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi Produk Terapetik,
Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen serta
rekomendasi pendaftaran pangan

2.9
Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetika
(PRG)

Pedoman/Regulasi/
Standar Supporting System
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 16 dari 33 hal.

POM-03 Pengawasan Post-Market

POM-03 Pengawasan Post-Market


Undang-Undang/
Rekomendasi Pencabutan NIE
Standar 3.1 3.15
Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Tindak Lanjut Hasil Surveilan Keamanan
Obat dan Makanan Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
POM-01 Penyusunan Perundang-undangan 3.2
3.16 POM-02 Pengawasan Pre-Market
dan Standard Sampling Obat dan Makanan
Tindak Lanjut Pengawasan Obat Tradisional,
3.3 Kosmetika dan Suplemen Makanan
Pengawasan promosi dan penandaan/label 3.17
obat dan makanan Tindak Lanjut Pengawasan Keamanan
Nomor Izin Edar/
Materi Teknis Pangan
Informasi Produk Terdaftar
3.4
Penerbitan SKI/SKE Obat dan Makanan 3.18
Tindak Lanjut Pengujian Kemasan Pangan
Data Teknis 3.5 Permintaan Pengujian
Re-Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi 3.19
Produk Terapetik Surveilan Keamanan Produk Terapetik dan
POM-09 Legal Management Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
3.6 POM-04 Pengelolaan Laboratorium
Re-Sertifikasi Sarana Produksi Obat 3.20
Tradisional dan Kosmetik Surveilan Keamanan Obat Tradisional,
Kosmetika dan Suplemen Makanan
3.7
Sertifikasi Sarana Produksi Pangan 3.21
Surveilan Keamanan Pangan
Bantuan dan Pelayanan Hukum Hasil Uji
3.8
Penerbitan Surat Persetujuan Pencantuman 3.22
dan Pengawasan Tulisan/Logo Halal pada Penanganan Produk Terapetik Ilegal
Nilai Sarana Label Makanan dan Minuman
3.23
Harmonisasi & Kerja Sama Inspeksi Terpadu Produk Terapetik dan
3.9 NAPZA
Informasi Tindak Lanjut
Pengawasan Produk Terapetik dan Napza 3.24
Inspeksi Terpadu Obat Tradisional, Kosmetik
POM-11 Komunikasi Kemitraan Dalam dan 3.10
dan Suplemen Makanan
Luar Negeri Pengawasan Pelaksanaan Farmakovigilans
di Industri Farmasi 3.25 POM-06 Pelayanan Komunikasi, Informasi
Kewaspadaan dan Penanggulangan dan Edukasi
3.11 Keamanan Pangan
Pengawasan Bahan Berbahaya
3.26
Penanganan Kejadian Luar Biasa
3.12 Pengaduan/
Investigasi Awal dan Penyidikan Alert/Referensi
3.27
Penanganan Kasus Produk Pangan
3.13
Manajemen PPNS Badan POM RI 3.28
Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung
3.14
Pemerintah di Sektor Farmasi
Tindak Lanjut Pengawasan Produk
Terapetik dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 17 dari 33 hal.

POM-04 Pengelolaan Laboratorium


Permintaan Pengujian Metode Analisis

POM-01 Pengelolaan Perundang-


POM-03 Pengawasan Post-Market
POM-04 Pengelolaan undangan dan Standard
Laboratorium
Hasil Uji/Data Kalibrasi Alat
4.1
Pelayanan Pengujian
Peraturan
Standar 4.2
Metode Analisis/Data
Metode Pengujian dan Validasi/Verifikasi
Sertifikat Kalibrasi
Metode Hasil Uji
POM-01 Pengelolaan Perundang- Baku Pembanding
4.3 Pelaku Usaha/Masyarakat/Instansi Lain
undangan dan Standar
Kalibrasi Peralatan Pengujian
Laboratorium Badan POM

Data 4.4 Sampel


Jaminan Mutu Laboratorium

Sampel 4.5 Sampel


Pelayanan dan Adopsi Baku
Pembanding Laboratorium
Pusat Informasi Obat dan Makanan
POM-02 Pengawasan Pre-Market

Laporan Hasil Uji Tim Inspeksi

POM-05 Riset dan Pengembangan

POM-01 Pengelolaan Perundang-


undangan dan Standar

Informasi/ Data Kasus/ Hasil Kajian


Support System Hasil Riset Hasil Riset
POM-06 Pelayanan Komunikasi,
POM-02 Pengawasan Pre-Market
Informasi dan Edukasi

POM-05 Riset dan Pengembangan


5.1
Riset & Pengembangan di Bidang Obat
Hasil Riset
& Makanan
Leaflet/Buku/e-book
Permintaan Kajian
Talkshow
Permintaan Informasi

Hasil Kalibrasi 5.2 Permintaan Riset


Kajian Pengembangan Obat Asli
Indonesia

POM-04 Pengelolaan Laboratorium Permintaan Kalibrasi Hasil Riset POM-03 Pengawasan Post-Market
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 18 dari 33 hal.

POM-06 Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi

POM-06 Pelayanan Komunikasi,


Informasi/ Informasi dan Edukasi
Support System Informasi
6.1 Pustaka
Layanan Informasi

6.2
Kehumasan, Publikasi dan Edukasi

6.3
Layanan Perpustakaan Masyarakat/
Semua Proses Pelaku Usaha
6.4
Layanan Pengaduan
Permintaan Informasi
Pengaduan
Hasil Riset
Leaflet/Buku/e-book
Talkshow/Permintaan Informasi

POM-07 Teknologi Informasi

Informasi TIK Pemasok


Sistem Operasi
Hardware

POM-07 Teknologi Informasi Permintaan Pengadaan TIK


Pengaduan Hardware
7.1
Pengembangan TIK

7.2
Pemeliharaan Data, Informasi dan
Perangkat Informasi

Kebijakan TIK
Sistem Aplikasi
Penyediaan Hardware & Jaringan Permintaan Perbaikan Hardware & Jaringan
IT Support Permintaan Pengembangan Aplikasi
Permintaan IT Support

Semua Proses
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 19 dari 33 hal.

POM-08 Sumber Daya Manusia


Perencanaan Tenaga Kerja
Penilaian Kinerja
Permintaan Tenaga Kerja
Kebutuhan Training/Pelatihan

POM-08 Human Resource


Development
8.1
Semua Proses Perumusan Modal Insani

8.2
Perencanaan dan Rekrutmen Pegawai

8.3
Reward & Punishment Pengelolaan Kinerja
Penempatan Tenaga Kerja
Program Pembinaan Surat Lamaran

8.4
Pengembangan Pegawai

8.5
Pemberhentian Pegawai

8.6
Kepegawaian
Calon Tenaga Kerja

POM-09 Layanan Hukum

POM-09 Legal Management


9.1
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Niaga
9.2
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Perdata
9.3
Penanganan Litigasi Perkara Pra-
Peradilan
9.4
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Tata Usaha Negara
Regulasi
9.5
Pendampingan Saksi/Ahli

9.6
Pertimbangan Hukum

9.7
Dokumentasi Hukum
Penyusunan Nota Kesepahaman Dalam Hasil Perancangan Peraturan UU
Negeri Bantuan Hukum
Pertimbangan Hukum
Penyuluhan Hukum

Permintaan Perancangan Peraturan UU


Pemerintah Dalam dan Luar Negeri Permintaan Layanan Bantuan Hukum
Permintaan Penyuluhan Hukum
Permintaan Pertimbangan Hukum
Permintaan Dokumentasi Hukum

Semua Unit Kerja/Tenaga Kerja


Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 20 dari 33 hal.

POM-10 Perencanaan dan Keuangan

Pemerintah Kepala BPOM RI


Pelaporan Program & Anggaran

POM-10 Perencanaan dan


Keuangan
10.1
Manajemen Strategi

10.2
Perencanaan dan Evaluasi Program dan
Anggaran

10.3
Pencairan Anggaran

10.4
Pengangkatan Pejabat Pengelola
Keuangan Realisasi Program &
Anggaran

10.5 Perencanaan Program &


Pengajuan Anggaran
Penyusunan Laporan Keuangan Anggaran

Hasil Pemantauan
Program & Anggaran

Semua Proses

POM-11 Komunikasi Kemitraan Dalam dan Luar Negeri

Semua Unit Kerja

Pemenuhan Kebutuhan Kerja Sama

Permintaan Kerja Sama

POM-11 Komunikasi Kemitraan Dalam


dan Luar Negeri

11.1
Pengembangan Jejaring Luar Negeri

11.2
Keprotokolan

11.3
Pengembangan Jejaring Dalam Negeri

Permintaan Kerja Sama Kesepakatan Kerja Sama

Mitra Dalam dan atau Luar Negeri


Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 21 dari 33 hal.

POM-12 Umum

Pemerintah

Pelaporan Barang Milik Negara

POM-12 General Affair

12.1
Pengelolaan Barang Milik Negara

Penggajian
12.2
Pengelolaan K3

12.3
Pengelolaan Persuratan dan Kearsipan

Pegawai BPOM RI
Pemenuhan Bimbingan Teknis
Permintaan Pengarsipan
Pemenuhan Pemeliharaan & Perawatan
Permintaan Pemeliharaan & Perawatan
Pemenuhan Pengarsipan
Data Barang Milik Negara
Pemenuhan Protokoler
Data Karyawan & Kehadiran
Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Permintaan Pengelolaan Sarana & Prasarana
Pemenuhan Bimbingan Teknis
Permintaan Bimbingan Teknis

Permintaan Protokoler

Permintaan Pengamanan

Semua Proses

POM-13 Pengadaan Barang dan Jasa

Semua Proses

Permintaan Pembelian

Penyerahan Barang & Jasa

POM-13 Pengadaan Barang dan


Jasa
13.1
Pra dan Pasca Pengadaan Barang dan
Jasa

13.2
Pengadaan Barang dan Jasa

Dokumen Pembelian

Profil dan Penawaran

Pemasok
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 22 dari 33 hal.

POM-14 Manajemen Organisasi

POM-14 Organization
Management
14.1
Restrukturisasi Organisasi

14.2
Manajemen Tata Laksana dan Tata
Hubungan Kerja

14.3
Manajemen Perubahan

Feedback Renstra Organisasi

Rencana Strategis Organisasi

Pengembangan Unit Kerja

Semua Proses

POM-15 Peningkatan Sistem Manajemen

Kebijakan/
Pengendalian Catatan/
Program Audit/
Program Perbaikan dan Pencegahan
POM-15 Management System
Improvement
15.1
Pengendalian Dokumen

15.2
Pengendalian Catatan

Semua Proses
15.3
Prosedur Audit Mutu Internal

15.4
Hasil pengukuran kinerja proses
Tinjauan Manajemen

15.5
Hasil Review Manajemen
Pengukuran Kepuasan Pelanggan

15.6
Kepala BPOM RI
Penanganan Ketidaksesuaian

15.7
Tindakan Perbaikan

15.8
Tindakan Pencegahan

15.9
Audit Operasional
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 23 dari 33 hal.

3 STRUKTUR ORGANISASI

Badan Pengawas Obat dan Makanan ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103
Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Pembentukan Badan POM
ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor :
02001/SK/KBPOM, tanggal 26 Februari Tahun 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan, dan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor : HK.00.05.21.4231 Tahun 2004 tentang perubahan atas Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor : 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Gambar berikut memperlihatkan struktur organisasi Badan POM RI.

Gambar Struktur organisasi Badan POM RI


Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 24 dari 33 hal.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai tugas : memimpin BPOM sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; menyiapkan kebijakan nasional
dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BPOM; menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan
tugas BPOM yang menjadi tanggung jawabnya; membina dan melaksanakan kerjasama dengan
instansi dan organisasi lain.

Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasi perencanaan, pembinaan, pengendalian


terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan BPOM. Dalam melaksanakan
tugasnya, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi : pengkoordinasian, sinkronisasi, dan
intergrasi perencanaan, penganggaran, penyusunan laporan, pengembangan pegawai termasuk
pendidikan dan pelatihan serta perumusan kebijakan teknis di lingkungan BPOM;
pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi penyusunan peraturan perundang-undangan,
kerjasama luar negeri, hubungna antar lembaga, kemasyarakatan dan bantuan hukum yang
berkaitan dengan tugas BPOM; pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perlengkapan dan rumah
tangga; pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pusat-pusat dan unit-unit
pelaksana teknis di lingkungan BPOM; pengkoordinasian administrasi pelaksanaan tugas
Deputi di lingkungan BPOM; pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala, sesuai
dengan bidang tugasnya.

Kedeputian Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA mempunyai tugas


melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengawasan produk terapetik, narkotika,
psikotropika dan zat adiktif. Dalam melaksanakan tugasnya, Kedeputian Bidang Pengawasan
Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif menyelenggarakan fungsi :
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang pengawasan
produk terapetik dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif; penyusunan rencana pengawasan
produk terapetik dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif; perumusan kebijakan teknis,
penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis,
pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang penilaian obat dan produk biologi;
perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian
pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang standarisasi
produk terapetik dan perbekalan kesehatan rumah tangga; perumusan kebijakan teknis,
penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis,
pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan produksi produk terapetik dan
perbekalan kesehatan rumah tangga; perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar,
kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian
bimbingan teknis di bidang pengawasan dstribusi produk terapetik dan perbekalan kesehatan
rumah tangga; perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang
pengawasan narkotika, psikotropika dan zat adiktif; koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan produk terapetik dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif;
evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengawasan produk terapetik dan narkotika, psikotropika
dan zat adiktif.

Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen


mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dibidang pengawasan obat tradisional,
kosmetik dan produk komplemen. Dalam melaksanakan tugasnya Kedeputian Bidang
Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen menyelenggarakan fungsi :
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang pengawasan
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 25 dari 33 hal.

obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen; penyusunan rencana pengawasan obat
tradisional, kosmetik dan produk komplemen; perumusan kebijakan teknis, penetapan
pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis,
pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang penilaian obat tradisional, suplemen
makanan dan kosmetik; perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan
prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di bidang pengaturan dan standarisasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen;
perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian
pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang inspeksi dan
sertifikasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen; perumusan kebijakan teknis,
penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis,
pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang Obat Asli Indonesia; pengawasan obat
tradisional, kosmetik dan produk komplemen; koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan
kebijakan teknis pengawasan obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen; evaluasi
pelaksanaan kebijakan teknis pengawasan obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen;
pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala, sesuai dengan bidang tugasnya.

Kedeputian Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya mempunyai


tugas melaksanakan perumusan kebijakan dibidang pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya. Dalam melaksanakan tugasnya Kedeputian Bidang Pengawasan Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya menyelenggarakan fungsi : pengkajian dan penyusunan kebijakan
nasional dan kebijakan umum di bidang pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
penyusunan rencana pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; perumusan kebijakan
teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan
teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang penilaian keamanan pangan;
perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian
pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang standarisasi
produk pangan; perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan
prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di bidang inspeksi dan sertifikasi pangan; perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan,
pemberian bimbingan teknis di bidang surveilan dan penyuluhan keamanan pangan; perumusan
kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, pengendalian pelaksanaan
kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan produk dan
bahan berbahaya; pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; koordinasi kegiatan
fungsional pelaksanaan kebijakan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala, sesuai dengan bidang tugasnya.

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan BPOM.


Dalam melaksanakan tugasnya, Inspektorat menyelenggarakan fungsi : penyiapan perumusan
kebijakan, rencana dan program pengawasan fungsional; pelaksanaan pengawasan fungsional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; pengusutan mengenai
kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan
dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh unsur atau unit di lingkungan BPOM;
pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat.

Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan
secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan
bahan berbahaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 26 dari 33 hal.

melaksanakan pembinaan mutu laboratorium pengawasan obat dan makanan. Dalam


melaksanakan tugasnya Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional menyelenggarakan fungsi
: penyusunan rencana dan program pengujian obat dan makanan; pelaksanaan pemeriksaan
secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan
bahan berbahaya; pembinaan mutu laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional;
pelaksanaan sistem rujukan pengawasan obat dan makanan; penyediaan baku pembanding dan
pengembangan metode analisa pengujian; pelatihan tenaga ahli di bidang pengujian obat dan
makanan; evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan; pelaksanaan urusan
tata usaha dan kerumahtanggaan Pusat.

Pusat Penyidikan Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelidikan
dan penyidikan terhadap perbuatan melawan hukum di bidang produk terapetik, narkotika,
psikotropika dan zat adiktif, obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen dan makanan
serta produk sejenis lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penyidikan Obat dan
Makanan menyelenggarakan fungsi : penyusunan rencana dan program penyelidikan dan
penyidikan obat dan makanan; pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan obat dan makanan;
evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan obat dan makanan.

Pusat Riset Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang riset
toksikologi, keamanan pangan dan produk terapetik. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Riset
Obat dan Makanan menyelenggarakan fungsi : penyusunan rencana dan program riset obat dan
makanan; pelaksanaan riset obat dan makanan; evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
riset obat dan makanan.

Pusat Informasi Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang
pelayanan informasi obat dan makanan, informasi keracunan dan teknologi Informasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Pusat Informasi Obat dan Makanan menyelenggarakan fungsi :
penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan informasi obat dan makanan; pelaksanaan
pelayanan informasi obat; pelaksanaan pelayanan informasi keracunan; pelaksanaan kegiatan di
bidang teknologi informasi; evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan informasi
obat dan makanan; pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan Pusat.

Unit Pelaksana Teknis (Balai Besar / Balai POM) melaksanakan tugas dan fungsi
pengawasan obat dan makanan di seluruh wilayah Indonesia meliputi: Banda Aceh, Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makasar, Manado,
Jayapura, Padang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Mataram, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda,
Jambi, Bengkulu, Kupang, Palangkaraya, Kendari, Palu, Ambon, Batam, Pangkal Pinang,
Serang, Gorontalo, dan Manokwari.

4 RUANG LINGKUP

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menerapkan Sistem
Manajemen Mutu mencakup:

4.1. Lokasi
Kantor Pusat
Alamat: Jln. Percetakan Negara NO 23 JAKARTA 10560 INDONESIA
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 27 dari 33 hal.

Balai Besar / Balai POM


Nama Balai Besar / Balai POM serta alamat adalah sebagai berikut:

No Nama Balai Besar / Balai Alamat


1 Banda Aceh Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh no.110 Banda Aceh 23126
Telp : (0651) 7411698-23926-22735 Fax : (0651) 22735
Email : serliknad@yahoo.com bpom_aceh@pom.go.id
2 Medan Jln. Willem Iskandar Psr. V Barat I No. 2 Medan Estate,
Medan - Sumatera Utara 20731, Telp. : 061 - 6622968 Fax. :
061 6622968 bpom_medan@pom.go.id
3 Palembang Jl. Pangeran Ratu Seberang Ulu I Sumatera Selatan
4 Jakarta Jln. Kesehatan Raya no. 10, Jakarta Pusat - DKI Jakarta,
Telp. : 021 - 3501320 Fax. : 021 3520219
bpom_jakarta@pom.go.id
5 Bandung Jln. Pasteur No. 25, Bandung - Jawa Barat 40171, Telp. : 022
- 4230546 Fax. : 022 4200382 bpom_bandung@pom.go.id
6 Semarang Jln. Madukoro Blok AA-BB No. 8, Semarang - Jawa Tengah
50144, Telp. : 024 - 7613761 Fax. : 024 7613633
bpom_semarang@pom.go.id
7 Yogyakarta Jl. Tompeyan Tegalrejo Yogyakarta; Telp. (0274) 561038,
552250, Fax.(0274)552250, Email :
bbpom_yogyakarta@pom.go.id
8 Surabaya Jln. Karangmenjangan 20, Surabaya - Jawa Timur, Telp. :
031 - 5020575 Fax. : 031 5020575
bpom_surabaya@pom.go.id
9 Denpasar Jl. Cut Nya Dhien No. 5 Renon Bali
10 Makasar Jln. Baji Minasa No. 2 Makasar - Sulawesi Selatan 90126,
Telp. 0411 871115, Fax. 0411 873496
bpom_makasar@pom.go.id
11 Manado Jln. Raya Manado - Tomohon Km. 7, Pineleng - Sulawesi
Utara, Telp. : 0431 - 824686 Fax. : 0431 824210
bpom_manado@pom.go.id
12 Jayapura JL Diponegoro No 63 Jayapura 99111. Telp 0967 534478 ,
Fax 0967 523333, 0967 533614.
13 Padang Jln. Gajah Mada PO. BOX 172 Padang Sumatera Barat. Telp.
0751 7084290 Email bpom_padang@pom.go.id
14 Pekanbaru Jl. Diponegoro No. 10 Riau 28111
15 Bandar Lampung Jl. Dr. Susilo No. 105 Lampung 35213
16 Mataram JL.Catur Warga Mataram Tlp 0370 628033,621926, Fax
0370 628033
17 Pontianak Jl. Dr. Soedarso PO BOX 6006 Kalimantan Barat 78124
18 Banjarmasin Jln.Brigjen H. Hasan Basri No.40, Banjarmasin - Kalimantan
Selatan 70124, Telp. 0511 3304286, Fax. 0511 3302162
bpom_banjarmasin@pom.go.id
19 Samarinda Jl. Letjend. Suprapto No. 3 Kalimantan Timur
20 Jambi Jl. RM Nur Atmadibrata No. 11 Jambi
21 Bengkulu J l . Depati Payung Negara KM. 13 No. 29, Pekan Sabtu
Kota Bengkulu, Telp. (0736) 53990, 53993, Fax (0736)
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 28 dari 33 hal.

53988, 53989, Emai l : bpom_bengkulu@pom.go. id


22 Kupang Jl. RA. Kartini, Kota Baru, Kel. Kelapa Lima-Kupang ,NTT
Tlp 0380-8554596, Fax 0380-8554595, E-mail :
balaipom_kupang@yahoo.com.id
23 Palangkaraya Jln. Cilik Riwut Km 3,5, No. 13 , Palangkaraya - Kalimantan
Tengah, Telp. : 0536 - 3221096 Fax. : 0536 3221096
bpom_palangkaraya@pom.go.id
24 Kendari Kompleks Bumi Praja Pemda Provinsi Sulawesi Tenggara
Andounoho, Kendari - Sulawesi Tenggara, Telp. : 0401 -
395855 Fax. : 0401 395513 ulpk_kdipom@yahoo.com
25 Palu Jln.Undata No.03, Palu - Sulawesi Tengah, Telp. : 0451 -
428738 Fax. : 0451 428738 bpom_palu@pom.go.id
26 Ambon Jln. DR. Kayadoe SK.20/2 Kudamati , Ambon - Maluku
97116, Telp. : 0911 - 342742 Fax. : 0911 345866
bpom_ambon@pom.go.id
27 Batam Komplek Citramas Indah Blok E28, Jln, Hangjebat Kel. Batu
Besar Nongsa, Batam, Telp. : 0778 761025
bpom_batam@pom.go.id
28 Pangkal Pinang Komplek Perkantoran Pemerintah Prop. Kepulauan Bangka
Belitung, Jln. Pulau Bangka, Samping Kiri Dinkes Prop. Air
Itam, Pangkal Pinang - Bangka Belitung, Telp. : 0717
439278 bpom_pangkalpinang@pom.go.id
29 Serang Jl. Syeh Nawawi Al-Bantani Banjar Sari, Cipocok Jaya
Banten
30 Gorontalo Jl. Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango, Gorontalo Telp :
(0435) 8703732, 822052 Fax : (0431) 822052 Email :
ulpk_gorontalo@yahoo.co.id

4.2. Pelayanan
Kegiatan pengawasan obat dan makanan di seluruh wilayah Republik Indonesia baik
yang dilakukan oleh Kantor Pusat BPOM RI maupun Balai Besar / Balai POM RI.

4.3. Proses
Semua proses manjemen yang ada di BPOM RI baik yang dilakukan oleh Kantor Pusat
BPOM RI maupun Balai Besar / Balai POM RI dan yang tertuang dalam Peta Proses
Bisnis.

4.4. Standar
Standar yang digunakan untuk penerapan sistem manajeman adalah ISO 9001 : 2008
dengan pengecualian :

4.4.1. Sistem Laboratorium baik Kantor Pusat maupun Balai Besar / Balai POM RI
merujuk pada ketentuan Standar ISO / IEC 17025: 2005
4.4.2. Sistem NRA Assesment BPOM RI merujuk pada ketentuan Standar WHO
Quality System Requirement for National GMP Inspectorates (TRS 902 Annex
8, 2002)
4.4.3. Sistem PIC/S BPOM RI merujuk pada ketentuan Standar PIC/S Quality System
Requirement for Pharmateucal Inspectorate (PI 0023)
4.4.4. Sistem Riset dan Pengembangan merujuk pada Persyaratan Akreditasi Pranata
Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP 02 : 2007)
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 29 dari 33 hal.

5 KEBIJAKAN TENTANG MUTU

Visi Badan POM RI


Menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang Inovatif, Kredibel dan Diakui
Secara Internasional untuk Melindungi Masyarakat.

Misi Badan POM RI


1. Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional.
2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Secara Konsisten.
3. Mengoptimalkan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan di Berbagai Lini.
4. Memberdayakan Masyarakat agar Mampu Melindungi Diri dari Obat dan Makanan
yang Berisiko Terhadap Kesehatan.
5. Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization).

Kebijakan Mutu Badan POM RI


Badan POM RI berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang
berisiko terhadap kesehatan dan secara terus-menerus meningkatkan pengawasan serta
memberikan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan.

6 SASARAN MUTU
Sasaran mutu Badan POM dikembangkan dengan pendekatan Balanced Scorecard mulai
dari level Badan POM dan dijabarkan pada sasaran mutu masing-masing unit kerja yang
terlampir pada manual mutu ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manual
mutu.

7 RENCANA MUTU
Rencana mutu Badan POM dikembangkan berdasarkan 3(tiga) kedeputian yang menjadi
subjek pengawasan Badan POM. Rencana mutu Badan POM terlampir pada manual mutu
ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manual mutu.

8 STRUKTUR DOKUMENTASI
Struktur dokumentasi yang digunakan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu:
LEVEL 1: MANUAL MUTU (MM)
Merupakan dokumen kebijakan menjelaskan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang
ditentukan oleh Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan yang berisi struktur dan
metode dalam menjalankan sistem manajemen mutu.

LEVEL 2 : STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)


Merupakan dokumen operasional dan digunakan untuk merinci siapa saja yang
terlibat dalam suatu kegiatan mutu, kapan, dimana dan bagaimana melaksanakan
serta acuan yang digunakan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan mutu sesuai
dengan ketentuan

LEVEL 3 : INSTRUKSI KERJA (IK)


Instruksi kerja digunakan untuk menjelaskan lebih detil terhadap kegiatan/ tugas
yang belum dijelaskan secara terperinci dalam prosedur tetap sehingga dengan
instruksi tersebut mutu hasil setiap tugas dapat dipastikan seuai yang dipersyaratkan,
serta mengacu kepada prosedur tetap terkait.
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 30 dari 33 hal.

LEVEL 4 : DOKUMEN LAIN & REKAMAN (RECORD)


Merupakan dokumen pendukung untuk mengidentifikasi dan membuktikan
pelaksanaan kegiatan mutu guna tercapainya persyaratan mutu yang telah
ditentukan
Dokumen Mutu dikomunikasikan, dikoordinasikan, didistribusikan, dimengerti,
diterapkan oleh semua personil dan dikembangkan. Termasuk dalam dokumen level
IV ini adalah: Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Tekhnis (Juknis), Pedoman,
Surat Edaran, dokumen eksternal dll.

9 REFERENSI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Standar Operasional Prosedur yang digunakan pada seluruh aktifitas pelayanan pengawasan
obat dan makanan BPOM RI adalah sbb:
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 31 dari 33 hal.

CODE PROCESS NAME SOP TITTLE KODE SOP


Penyusunan Rancangan Undang-Undang POM-01.SOP.01

Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah POM-01.SOP.02


Penyusunan Perundang- Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri POM-01.SOP.03
POM-01
undangan dan Standar Penyusunan Peraturan Kepala Badan POM POM-01.SOP.04

Penyusunan Pedoman dan Rancangan Standar POM-01.SOP.05

Penyusunan Rancangan Keputusan POM-01.SOP.06


Pra-Registrasi Obat dan Produk Biologi POM-02.SOP.01
Registrasi Obat dan Produk Biologi POM-02.SOP.02
Evaluasi Registrasi Produk Terapetik Penggunaan
POM-02.SOP.03
Khusus
Inspeksi Pelaksanaan Uji Klinik POM-02.SOP.04
Pendaftaran Produk Pangan POM-02.SOP.05
Pendaftaran Notifikasi Kosmetik, Pendaftaran
Variasi dan Pembatalan Persetujuan Pendaftaran POM-02.SOP.06
Kosmetik
POM-02 Pengawasan Pre-Market
Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen
Makanan dan Pembatalan Persetujuan Pendaftaran POM-02.SOP.07

Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi Produk


Terapetik, Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk
POM-02.SOP.08
Komplemen serta Rekomendasi Pendaftaran
Pangan
Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa
POM-02.SOP.09
Genetik (PRG)
Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Obat
POM-03.SOP.01
dan Makanan
Sampling Obat dan Makanan POM-03.SOP.02
Pengawasan promosi dan penandaan/label obat
POM-03.SOP.03
dan makanan
Penerbitan SKI/SKE Obat dan Makanan POM-03.SOP.04
Re-sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi Produk
POM-03.SOP.05
Terapetik
Re-sertifikasi Sarana Produksi Obat Tradisional dan
POM-03.SOP.06
Kosmetik
Sertifikasi Sarana Produksi Pangan POM-03.SOP.07
Penerbitan Surat Persetujuan Pencantuman dan
Pengawasan Tulisan/Logo Halal pada Label POM-03.SOP.08
Makanan dan Minuman
Pengawasan Produk Terapetik dan Napza POM-03.SOP.09
Pengawasan Pelaksanaan Farmakovigilans di
POM-03.SOP.10
Industri Farmasi
Pengawasan Bahan Berbahaya POM-03.SOP.11
Investigasi Awal dan Penyidikan POM-03.SOP.12
Manajemen PPNS Badan POM RI POM-03.SOP.13
Tindak Lanjut Pengawasan Produk Terapetik dan
POM-03.SOP.14
POM-03 Pengawasan Post-Market Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Tindak Lanjut Hasil Surveilan Keamanan Produk
POM-03.SOP.15
Terapetik
Tindak Lanjut Pengawasan Obat Tradisional,
POM-03.SOP.16
Kosmetika dan Suplemen Makanan
Tindak Lanjut Pengawasan Keamanan Pangan POM-03.SOP.17
Tindak Lanjut Pengujian Kemasan Pangan POM-03.SOP.18
Surveilan Keamanan Produk Terapetik POM-03.SOP.19
Surveilan Keamanan Obat Tradisional, Kosmetika
POM-03.SOP.20
dan Suplemen Makanan
Surveilan Keamanan Pangan POM-03.SOP.21
Penanganan Produk Terapetik Ilegal POM-03.SOP.22
Inspeksi Terpadu Produk Terapetik dan NAPZA POM-03.SOP.23
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 32 dari 33 hal.

CODE PROCESS NAME SOP TITTLE KODE SOP


Inspeksi Terpadu Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Makanan POM-03.SOP.24
Kewaspadaan dan Penanggulangan Keamanan Pangan POM-03.SOP.25
Penanganan Kejadian Luar Biasa POM-03.SOP.26
Penanganan Kasus Produk Pangan POM-03.SOP.27
Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah di Sektor Farmasi POM-03.SOP.28
Pelayanan Pengujian POM-04.SOP.01
Metode Pengujian dan Validasi/Verifikasi Metode POM-04.SOP.02
POM-04 Pengelolaan Laboratorium Kalibrasi Peralatan Pengujian Laboratorium Badan POM POM-04.SOP.03
Jaminan Mutu Laboratorium POM-04.SOP.04
Pelayanan dan Adopsi Baku Pembanding Laboratorium POM-04.SOP.05
Riset dan Pengembangan di Bidang Obat dan Makanan POM-05.SOP.01
POM-05 Riset dan Pengembangan
Kajian Pengembangan Obat Asli Indonesia POM-05.SOP.02
Layanan Informasi POM-06.SOP.01
Pelayanan Komunikasi, Informasi Informasi, Publikasi, dan Edukasi POM-06.SOP.02
POM-06
dan Edukasi Layanan Perpustakaan POM-06.SOP.03
Layanan Pengaduan POM-06.SOP.04
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi POM-07.SOP.01
POM-07 Teknologi Informasi
Pemeliharaan Data, Informasi, dan Perangkat Informasi POM-07.SOP.02
Perencanaan Modal Insani POM-08.SOP.01
Pengadaan Pegawai POM-08.SOP.02
Pengelolaan Kinerja POM-08.SOP.03
POM-08 HRD
Pengembangan Pegawai POM-08.SOP.04
Pemberhentian Pegawai POM-08.SOP.05
Kepegawaian POM-08.SOP.06
Penanganan Litigasi Perkara Hukum Niaga POM-09.SOP.01
Penanganan Litigasi Perkara Hukum Perdata POM-09.SOP.02
Penanganan Litigasi Perkara Pra-Peradilan POM-09.SOP.03
POM-09 Legal Management Penanganan Litigasi Perkara Hukum Tata Usaha Negara POM-09.SOP.04
Pendampingan Saksi/Ahli POM-09.SOP.05
Pertimbangan Hukum POM-09.SOP.06
Penyusunan Nota Kesepahaman Dalam Negeri POM-09.SOP.07
Manajemen Strategi POM-10.SOP.01
Perencanaan dan Evaluasi Program & Anggaran POM-10.SOP.02
POM-10 Perencanaan dan Keuangan Pencairan Anggaran POM-10.SOP.03
Pengangkatan Pejabat Pengelola Keuangan POM-10.SOP.04
Penyusunan Laporan Keuangan POM-10.SOP.05
Pengembangan Jejaring Luar Negeri POM-11.SOP.01
Komunikasi Kemitraan Dalam dan
POM-11 Keprotokolan POM-11.SOP.02
Luar Negeri
Pengembangan Jejaring Dalam Negeri POM-11.SOP.03
Pengelolaan Barang Milik Negara POM-12.SOP.01
POM-12 General Affair Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja POM-12.SOP.02
Pengelolaan Persuratan dan Kearsipan POM-12.SOP.03
Pra dan Pasca Pengadaan Barang dan Jasa POM-13.SOP.01
POM-13 Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan Barang dan Jasa POM-13.SOP.02
Restrukturisasi Organisasi POM-14.SOP.01
POM-14 Manajemen Organisasi Manajemen Tata Laksana dan Tata Hubungan Kerja POM-14.SOP.02
Manajemen Perubahan POM-14.SOP.03
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 33 dari 33 hal.

CODE PROCESS NAME SOP TITTLE KODE SOP


Pengendalian Dokumen POM-15.SOP.01
Pengendalian Catatan POM-15.SOP.02
Audit Mutu Internal POM-15.SOP.03
Tinjauan Manajemen POM-15.SOP.04
Management System
POM-15 Pengukuran Kepuasan Pelanggan POM-15.SOP.05
Improvement
Penanganan Ketidaksesuaian POM-15.SOP.06
Tindakan Perbaikan POM-15.SOP.07
Tindakan Pencegahan POM-15.SOP.08
Audit Operasional POM-15.SOP.09

Disetujui oleh: Disahkan oleh:


Koordinator Management
Representative Kepala Badan POM

Drs Siam Subagyo Apt, M.Si Dra Kustantinah Apt, M.App.Sc


NIP. 195305311984031001 NIP. 195112271980032001
Tanggal 18 Oktober 2011 Tanggal 10 Oktober 2011
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
MANUAL MUTU Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal. 34 dari 33 hal.
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
LAMPIRAN MANUAL MUTU
Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU
SASARAN MUTU BADAN POM

KEY PERFORMANCE INDICATOR & TARGET


Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia

Target
ID SO Strategic Objective ID KPI KPI
2011 2012 2013 2014
% kenaikan Obat yang memenuhi standar dan
O11 0.1 0.1 0.1 0.1
persyaratan
% kenaikan obat tradisional yang memenuhi
O12 0.25 0.25 0.25 0.25
standar dan persyaratan
Menurunnya Obat dan Makanan yang % kenaikan kosmetik yang memenuhi standar dan
O1 O13 0.25 0.25 0.25 0.25
tidak memenuhi syarat persyaratan
% kenaikan suplemen makanan yang memenuhi
O14 0.5 0.5 0.5 0.5
standar
% kenaikan makanan yang memenuhi standar dan
O15 3.75 3.75 3.75 3.75
persyaratan
% kecukupan standar obat yang dimiliki dengan
I11 60 80 94 94
yang dibutuhkan
jumlah rancangan peraturan perundang-undangan
I12 60 70 75 75
yang disusun
% kecukupan regulasi, pedoman, standar obat
I13 67 83 95 95
tradisional yang dimiliki dengan yang dibutuhkan
Meningkatnya efektifitas penyusunan
I1 % kecukupan regulasi, pedoman, standar kosmetik
NSPK Pengawasan Obat dan Makanan I14 65 83 95 95
yang dimiliki dengan yang dibutuhkan

% kecukupan regulasi, pedoman, standar produk


I15 67 86 95 95
komplemen yang dimiliki dengan yang dibutuhkan
Jumlah standar yang dihasilkan dalam rangka
I16 antisipasi perkembangan isu keamanan mutu dan 14 10 10 10
gizi pangan
% penilaian keamanan, khasiat dan mutu Obat dan
I21 80 85 90 90
Produk Biologi yang diselesaikan tepat waktu
% Obat Tradisional, Suplemen Makanan beredar
Memperkuat sistem pengawasan pre I22 90 91 92 93
I2 yang dinilai tepat waktu
market Obat dan Makanan
I23 % notifikasi Kosmetik yang dinilai tepat waktu 90 92 93 94
% penilaian Makanan yang diselesaikan tepat
I24 90 91 91 91
waktu
% kumulatif sarana distribusi obat (PBF) yang di
I31 30 45 60 60
mapping
% kumulatif sarana distribusi obat (PBF) yang di
I32 10 25 45 45
sertifikasi
% sarana distribusi obat tradisional dan suplemen
I33 60 70 80 80
makanan yang memenuhi ketentuan
% sarana distribusi kosmetik yang memenuhi
I34 60 70 80 80
ketentuan
% sarana penjualan makanan yang memenuhi
I35 35 45 55 55
standar GRP/GDP
Memperkuat sistem pengawasan post
I3 % sarana produksi obat yang memiliki sertifikasi
market Obat dan Makanan I36 70 80 85 85
GMP yang terkini
% ketersediaan sarana produksi kosmetik yang
I37 20 25 30 30
menerapkan GMP terkini
% sarana produksi makanan MD yang memenuhi
I38 60 65 70 70
standar GMP yang terkini
% sarana industri obat tradisional yang memiliki
I39 65 74 80 80
sertifikat GMP
jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan
I310 40000 40400 40800 40800
makanan yang diperiksa
jumlah produk obat dan makanan yang disampel
I311 98950 99939 100939 100939
dan diuji
% Laboratorium Badan POM yang terakreditasi
I41 90 96 100 100
secara konsisten sesuai standar
Mewujudkan laboratorium BPOM yang
I4 I42 % pemenuhan timeline pengujian 70 80 100 100
Modern dan Handal
I43 % ruang lingkup pengujian yang terakreditasi 70 80 100 100
I44 Jumlah metode analisis tervalidasi (PKT) 2 2 2 2
Jumlah informasi Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat I51 25 28 32 32
I5 yang dipublikasikan secara up to date
dalam Pengawasan Obat dan Makanan
I52 % pengaduan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%
KEY PERFORMANCE INDICATOR & TARGET
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia

Target
ID SO Strategic Objective ID KPI KPI
2011 2012 2013 2014
Partisipasi Badan POM dalam hubungan dan kerja
I61 sama bilateral, regional, multilateral dan organisasi 42 43 43 43
internasional (pertemuan)
Melaksanakan Pemantapan Jejaring dalam
I6
Pengawasan Obat dan Makanan Jumlah kertas posisi BPOM terhadap partisipasinya
I63 dalam pertemuan pada tingkat nasional, bilateral, 7 7 7 7
regional dan global (policy paper )
KEY PERFORMANCE INDICATOR & TARGET
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia

Target
ID SO Strategic Objective ID KPI KPI
2011 2012 2013 2014
% temuan penyidikan oleh PPNS Badan POM yang
Meningkatkan efektifitas investigasi dan I71 40 45 50 50
ditindaklanjuti secara pro justicia
I7 penyidikan terhadap pelanggaran bidang
Jumlah kasus di bidang penyidikan obat dan
Obat dan Makanan I72 520 525 531 531
makanan
Mewujudkan SDM Badan POM yang
Jumlah pegawai Badan POM yang ditingkatkan
L1 handal, adaptif, profesionalisme dan L11 96 96 96 96
pendidikannya S1, S2, S3 (jumlah orang)
kredibel
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem
L21 54 54 54 54
manajemen mutu
Meningkatkan kapasitas Manajemen
L2 L22 % penyerapan anggaran 100% 100% 100% 100%
Badan POM
Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan
L23 248 248 248 248
evaluasi yang dihasilkan
Jumlah informasi Obat dan Makanan yang
L31 550 605 665 665
disampaikan secara up to date
Meningkatkan Sistem Informasi Tingkat implementasi rencana pengembangan IT di
L3 L32 100% 100% 100% 100%
Pengawasan Obat dan Makanan lingkungan BPOM
Jumlah layanan yang dapat diakses secara online
L33 15 18 20 20
melalui website
% pemenuhan sarana dan prasarana laboratorium
L41 100% 100% 100% 100%
Menguatkan sistem sarana dan prasarana sesuai GLP
L4
penunjang kinerja Jumlah sarana dan prasarana yang diadakan sesuai
L42 2 2 2 2
kebutuhan di pusat (paket)
% laporan keuangan yang disusun sesuai standar
Meningkatkan akuntabilitas penggunaan F11 100% 100% 100% 100%
F1 dan tepat waktu
dana
F12 % efisiensi kegiatan di LAKIP 100% 100% 100% 100%
Mewujudkan anggaran Badan POM yang % peningkatann alokasi anggaran yang diperoleh
F2 F21 10% 10% 10% 10%
memadai Badan POM
Tanggal Terbit:
BADAN PENGAWAS OBAT dan MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA 10 Oktober 2011
POM 00 MM.01
LAMPIRAN MANUAL MUTU
Revisi ke: 0
SISTEM MANAJEMEN MUTU

RENCANA MUTU
Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

HAL YANG HARUS


ALIRAN PROSES DIPERHATIKAN/ DOKUMEN REFERENSI PENANGGUNG JAWAB
DIKENDALIKAN
- Undang-undang dan Peraturan SOP Penyusunan Peraturan Direktorat Standarisasi Produk
yang menjadi Dasar Hukum Kepala Badan POM Pangan
- Literatur
Penyusunan
Peraturan/ - Kebutuhan Unit Kerja SOP Penyusunan Pedoman dan Direktorat Pengawasan Produk dan
Standar/ Rancangan Standar Bahan Berbahaya
Pedoman

- Berita Acara Pengesahan SOP Penyusunan Peraturan


- Undang-undang dan Peraturan Kepala Badan POM Biro Hukum dan Humas
yang menjadi Dasar Hukum
Pengesahan SOP Penyusunan Pedoman dan
Peraturan/
Standar/ Rancangan Standar
Pedoman

- Undang-undang dan Peraturan SOP Penyusunan Peraturan Direktorat Standarisasi Produk


yang menjadi Dasar Hukum Kepala Badan POM Pangan
Sosialisasi SOP Informasi, Publikasi dan
Peraturan/ Edukasi Direktorat Pengawasan Produk dan
Standar/
Pedoman Bahan Berbahaya

Biro Hukmas, PIOM

- Pengajuan Pemeriksaan Sarana SOP Pemeriksaan Sarana Balai Besar/Balai POM


dalam rangka Pendaftaran Produksi dan Distribusi Obat &
- Pemenuhan CPPB Makanan
- Rekomendasi
Pemeriksaan
Sarana

- Registrasi : Kelengkapan - Registrasi : SOP Pendaftaran - Registrasi : Direktorat Penilaian


Dokumen dan Persyaratan Produk Pangan Keamanan Pangan
Keamanan Pangan, Surat - Sertifikasi : SOP Penerbitan - Sertifikasi : Direktorat Inspeksi
Registrasi & Persetujuan Pendaftaran, SKI/SKE Obat & Makanan, SOP dan Sertifikasi Pangan dan
Sertifikasi Rekomendasi Hasil PSB. Sertifikasi Sarana Produksi Direktorat Pengawasan Produk dan
- Sertifikasi : Kelengkapan Pangan Bahan Berbahaya
Dokumen SKI/SKE

A. Riwayat Pemeriksaan Sarana A. SOP Pemeriksaan Sarana A. Direktorat Inspeksi dan


Produksi dan Distribusi Pangan, Produksi dan Distribusi Obat & Sertifikasi Pangan
Dokumen Persiapan Pengawasan Makanan, SOP Pengawasan
Promosi dan Penandaan/Label B. Direktorat Pengawasan Produk
B. Laporan Hasil Pengujian Obat dan Makanan, SOP Pangan dan Bahan Berbahaya, dan
Pangan dan Kemasan Pangan, Penerbitan Surat Persetujuan Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi
Hasil Penelusuran Jaringan Pencantuman dan Pengawasan Pangan, Direktorat Surveilan dan
Pasokan BB, Laporan KLB Tulisan/Logo Halal pada Label Penyuluhan Keamanan Pangan
Keracunan Pangan, Notifikasi Makanan dan Minuman
INRASFF/INFOSAN B. C. Direktorat Surveilan dan
SOP Sampling Obat & Penyuluhan Keamanan Pangan dan
A. C. Laporan KLB Keracunan Makanan, SOP Pengawasan Direktorat Pengawasan Produk
Pengawasan
Sarana Produksi B. C. Pangan, Laporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya, SOP Pangan dan Bahan Berbahaya
dan Distribusi Pengawasan Surveilance
Pangan, Promosi pangan dan Pangan dan Kemasan Pangan. Kewaspadaan dan
dan Penandaan/ bahan berbahaya
Label Pangan Penanggulangan Keamanan
serta label Halal
Pangan

C. SOP Surveilan Keamanan


Pangan, SOP KLB Keracunan
Pangan.
HAL YANG HARUS
ALIRAN PROSES DIPERHATIKAN/ DOKUMEN REFERENSI PENANGGUNG JAWAB
DIKENDALIKAN
- Undang-undang
-Hasil dan Peraturan
Pengujian pangan dan SOP Pelayanan
Penyusunan Peraturan
Pengujian Direktorat
Balai Standarisasi
Besar/Balai POM, Produk
PPOMN
yang menjadi
kemasan Dasar Hukum
pangan Kepala Badan POM Pangan
- Literatur
Pengujian pangan - Kebutuhan Unit Kerja SOP Penyusunan Pedoman dan Direktorat Pengawasan Produk dan
dan kemasan
pangan Rancangan Standar Bahan Berbahaya

- Hasil Pengawasan - SOP Tindak Lanjut Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi


- Hasil Tindak Lanjut Pengawasan Keamanan Pangan Pangan
- Hasil Pengujian Produk - SOP KLB Keracunan Pangan Direktorat Pengawasan Produk
Tindak Lanjut - Rekomendasi Laporan KLB - SOP Surveilan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Pengawasan dan
Surveilan Keracunan Pangan Pangan Direktorat Surveilan dan
- Hasil surveilan/kajian - SOP Kewaspadaan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Keamanan pangan Penanggulangan Keamanan PPOM
- Hasil Penelusuran Notifikasi Pangan
INRASFF/INFOSAN - SOP Jejaring Lintas Sektor
- Hasil Pelaksanaan Pembinaan Dalam Negeri
- Hasil Pelaksanaan Kemitraan- - SOP Informasi, Publikasi dan
Jejaring Edukasi, SOP penyidikan

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Dra. Kustantinah, Apt., M.App.Sc.


NIP. 19511227 198003 2 001

Anda mungkin juga menyukai