b.
c.
4.
B
JI
,l BADAN POM
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
2.
3.
J BADAN POM
RI
5.
-2-
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2013;
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2OOt tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan
Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.0O.05 .21.4231 Tahun 2OO4;
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 14 Tahun 2Ol4 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol4 Nomor 17 A);
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan
Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2OL5-2O19 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2OLS Nomor 515);
MEMUTUSKAN:
6.
7.
Menetapkan
Pertama
Kedua
B
JI
Ketiga
J BADAN POM RI
-3-
Keempat : Selain harus mengacu kepada Manual Mutu sebagaimana
dimaksud dalam diktum Ketiga, penerapan QMS BPOM
juga
harus mengacu kepada Dokumen QMS:
a. Level 2 berupa Standar Operasional Prosedur yang
ditetapkan oleh Deputi Manajemen Puncak;
b. Level 3 berupa Instruksi Kerja yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja; dan
c. Level 4 berupa Format dan Catatan yang ditetapkan oleh
Kepala Unit Kerja.
J BADAN POM
RI
-4-
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
Kesebelas
-5-
Dalam hal Koordinator Management Representatiue
berhalangan, tugas sebagaimana dimaksud dalam diktum
Kedelapan dilaksanakan oleh Deputi Koordinator
M anag e ment Rep re s entatiu e.
Keduabelas
Ketigabelas
Keempatbelas :
BA
J BADAN POTN RI
limabelas
belas
:
hbelas
AN PEN
-6-
e. memastikan bahwa tindakan telah diambil tanpa
ditunda untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
ditemukan berdasarkan hasil audit dan penyebabnya;
f. mengambil tindakan korektif untuk menghilangkan
penyebab dari ketidaksesuaian untuk mencegah
terulangnya kejadian;
g. menentukan tindakan preventif untuk menghilangkan
penyebab yang berpotensi dapat menimbulkan
ketidaksesuaian; dan
h. memastikan terselenggaranya tinjauan manajemen di
tingkat unit kerja.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal2S Agustus 2015
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
INDONESIA,
1 198703 1 002
M.
LIK INDONESIA
4241781, 4244819, Fax. -. 4245139
Jl. an Negara No
J BADAN POM RI
-7-
LAMPIRANI
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASOBAT DAN MAKANAN
NOMOR HK.04.1.21.08.15.4092 TAHUN 2015
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT
SYSTEM) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Koordinator
M anag e ment R ep r e s ent atiu e
Koordinator Auditor Internal
(Inspektur)
Deputi Koordinator
M an a g e ment R ep re s ent atiu e
'
,""*-
t_____
m Penjaminan Mutu (Qualitg Assuranc
-ll- ,".."h
I
ltt
i--------- ---r-------
i Tim Penjaminan Mutu (Qualitg Assurance) otl
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
I
I
Management
Representatiue
I R,aito, Ii i@ t--;dil;--l
I
Internar
li
ilRepresentatiue
I I
Internal
I
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR HK.04.1.21.08.15.4092 TAHUN 2015
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT
SYSTEM) BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
MANUAL MUTU
POM 00 � MM.01
2015
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
RUANG LINGKUP
1. PROFIL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)
Sampai saat ini preferensi sebagian besar masyarakat dalam memilih produk obat dan
makanan masih terhadap harga, belum terhadap keamanan, khasiat/manfaat dan mutu.
Hal ini
diperparah dengan pengetahuan masyarakat yang masih belum memadai untuk dapat
memilih
dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di sisi lain, konsumsi
masyarakat
kelas tertentu terhadap produk obat dan makanan cenderung terus meningkat, seiring
dengan
perubahan gaya hidup termasuk pola konsumsinya. Dengan iklan dan promosi yang
gencar,
produsen dapat mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan
seringkali
tidak rasional.
Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional, daya beli dan gaya
hidup
masyarakat tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas
pada
kesehatan dan keselamatan masyarakat. Apabila terjadi produk sub standar, rusak
atau
terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar
dan luas
serta berlangsung secara amat cepat.
Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang
efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk
termaksud untuk melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan masyarakat baik di
dalam
maupun di luar negeri.
PROFESIONAL
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen
yang tinggi.
INTEGRITAS
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.
KREDIBILITAS
Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.
KERJASAMA TIM
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
INOVATIF
Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi terkini.
Pengawasan Obat dan Makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan
kompleks. Oleh karena itu diperlukan sistem pengawasan yang komprehensif, semenjak
awal proses suatu produk hingga produk tersebut beredar ditengah masyarakat.
Untuk menekan sekecil mungkin risiko yang bisa terjadi, dilakukan SISPOM tiga lapis
yakni:
a. Sub-sistem pengawasan Produsen
Sistem pengawasan internal oleh produsen melalui pelaksanaan cara-cara produksi
yang
baik atau good manufacturing practices agar setiap bentuk penyimpangan dari standar
mutu dapat dideteksi sejak awal. Secara hukum produsen bertanggung jawab atas mutu
dan keamanan produk yang dihasilkannya. Apabila terjadi penyimpangan dan
pelanggaran terhadap standar yang telah ditetapkan maka produsen dikenakan sangsi,
baik administratif maupun pro-justisia.
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Sasaran Strategis
Sasaran strategis BPOM Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1. Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
2. Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan,
dan partisipasi masyarakat.
3. Meningkatnya Kualitas Kapasitas Kelembagaan BPOM
Internal:
3) Penguatan Regulatory System pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko;
4) Membangun Manajemen Kinerja dari Kinerja Lembaga hingga kinerja
individu/pegawai;
5) Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif dan akuntabel serta diarahkan
untuk
mendorong peningkatan kinerja lembaga dan pegawai;
6) Meningkatkan kapasitas SDM pengawas di BPOM di tingkat pusat dan daerah secara
lebih proporsional dan akuntabel;
7) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung maupun utama dalam
mendukung tugas Pengawasan Obat dan Makanan.
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
2. PROSES BISNIS
Pelaku
Usaha
Pemerintah Masyarakat
POM-10
Perencanaan dan
Keuangan
UPT
POM-01
Penyusunan
Perundang-undangan
dan Standard
Dit. Standardisasi
Produk Terapetik &
PKRT
Dit. Standardisasi
Obat Tradisional,
Kosmetik,& Produk
Komplemen
Dit. Standardisasi
Produk Pangan
POM-02
Pengawasan
Pre-Market
Dit. Penilaian Obat &
Produk Biologi
Dit. Penilaian
Keamanan Pangan
UPT
POM-03
Pengawasan
Post-Market
Dit. Pengawasan
Distr. PT & PKRT
Dit. Pengawasan
NAPZA
Dit. Pengawasan
Prod.& Bahan
Berbahaya
Pusat Penyidikan
Obat & Makanan
UPT
POM-04
Pengelolaan
Laboratorium
UPT
Dit. Pengawasan
Produksi PT& PKRT
Permohonan
NIE/
NIE/
Pengawasan
Informasi/ Hasil
Pengujian
Permohonan
Pengujian/
Permohonan
Informasi/
Pengaduan
Permohonan
Informasi/
Pengaduan
Informasi
Regulasi
Laporan
POM-05
Riset dan
Pengembangan
POM-06
Pelayanan
Komunikasi, Informasi
dan Edukasi
UPT
POM-07
Teknologi Informasi
UPT
POM-08
HRD
Biro Umum
UPT
POM-11
Komunikasi Kemitraan
Dalam dan Luar
Negeri
UPT
Biro Umum
POM-12
General Affair
Biro Umum
UPT
POM-13
Pengadaan Barang
dan Jasa
Biro Umum
UPT
POM-09
Legal Management
UPT
POM-14
Manajemen Organisasi
Inspektorat
UPT
Planning
&
Financial
Support Planning
&
Financial
Support
General
Support
General
Support
Permohonan Pengujian/
Informasi/Bantuan Hukum/
Pengadaan/
Administrasi-Tata Usaha
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Pelaku
Usaha
Masyarakat
Pelaku
Usaha
Masyarakat
Pemerintah Pemerintah
POM-01
Penyusunan Perundang-undangan dan Standard
POM-02
Pengawasan Pre-Market
POM-03
Pengawasan Post-Market
POM-04
Pengelolaan Laboratorium
POM-05
Riset dan
Pengembangan
POM-06
Pelayanan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi
POM-07
Teknologi
Informasi
POM-09
Legal Management
POM-08
Human
Resource Dev.
POM-11
Komunikasi Kemitraan
Dalam & Luar Negeri
POM-12
General Affair
POM-13
Pengadaan Barang & Jasa
POM-10
Perencanaan & Keuangan
POM-14
Organization Management
POM-15
Management System
Improvement
Regulasi
Pengajuan
Registrasi
Pengaduan masyarakat
Laporan Regulasi/
Standar
Nomor Registrasi
Pengawasan/
Surveilan
Komunikasi/Informasi/Edukasi
Komunikasi/Informasi/Edukasi
Hasil
Pengawasan Regulasi/Standar
Hasil Riset
General Support
Regulasi/
Standar
Metode Analisis
Regulasi/Standar
Regulasi/Standar
Permintaan
Pengujian Permintaan Pengujian
Approved Information
Planning
&
Financial
Support
Planning
&
Financial
Support
General
Support
Planning
&
Financial Support
Nomor
Registrasi
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Kajian/
Pertimbangan Hukum
Data Kasus/
Dasar Hukum
Data Kasus/
Hasil Riset
Dokumentasi/
Sosialisasi
Informasi/
Standar
Standar/
Pedoman
1.1
Penyusunan Rancangan Undang-
Undang
1.2
Penyusunan Rancangan Peraturan
Pemerintah
1.3
Penyusunan Rancangan Peraturan
Menteri
1.4
Penyusunan Peraturan Kepala Badan
POM
1.5
Penyusunan Pedoman dan Rancangan
Standar
1.6
Penyusunan Rancangan Keputusan
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
2.1
Pra-Registrasi Obat dan Produk Biologi
2.2
Registrasi Obat dan Produk Biologi
2.3
Evaluasi Registrasi Produk Terapetik Penggunaan Khusus
2.4
Inspeksi Pelaksanaan Uji Klinik
Supporting System
Pelaku Usaha
Izin Edar/
Sertifikat/Rekomendasi
Permohonan Izin Edar
Rekomendasi
Pedoman/Regulasi/
Standar
Hasil Kajian
2.5
Pendaftaran Produk Pangan
2.6
Pendaftaran Notifikasi Kosmetik, Pendaftaran Variasi dan
Pembatalan Persetujuan Pendaftaran Kosmetik
Permintaan Pengujian
2.7
Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Makanan dan
Pembatalan Persetujuan Pendaftaran
2.8
Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi Produk Terapetik,
Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen serta
rekomendasi pendaftaran pangan
2.9
Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetika
(PRG)
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
3.1
Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi
Obat dan Makanan
3.2
Sampling Obat dan Makanan
3.3
Pengawasan promosi dan penandaan/label
obat dan makanan
3.4
Penerbitan SKI/SKE Obat dan Makanan
3.5
Re-Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi
Produk Terapetik
3.6
Re-Sertifikasi Sarana Produksi Obat
Tradisional dan Kosmetik
3.7
Sertifikasi Sarana Produksi Pangan
3.8
Penerbitan Surat Persetujuan Pencantuman
dan Pengawasan Tulisan/Logo Halal pada
Label Makanan dan Minuman
3.9
Pengawasan Produk Terapetik dan Napza
3.10
Pengawasan Pelaksanaan Farmakovigilans
di Industri Farmasi
3.11
Pengawasan Bahan Berbahaya
Pengaduan/
Alert/Referensi
Undang-Undang/
Standar
Materi Teknis
Data Teknis
Nilai Sarana
Harmonisasi & Kerja Sama
Hasil Uji
3.13
Manajemen PPNS Badan POM RI
Permintaan Pengujian
3.12
Investigasi Awal dan Penyidikan
3.14
Tindak Lanjut Pengawasan Produk
Terapetik dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
3.15
Tindak Lanjut Hasil Surveilan Keamanan
Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
3.16
Tindak Lanjut Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetika dan Suplemen Makanan
3.17
Tindak Lanjut Pengawasan Keamanan
Pangan
3.18
Tindak Lanjut Pengujian Kemasan Pangan
3.19
Surveilan Keamanan Produk Terapetik dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
3.20
Surveilan Keamanan Obat Tradisional,
Kosmetika dan Suplemen Makanan
3.21
Surveilan Keamanan Pangan
3.22
Penanganan Produk Terapetik Ilegal
3.23
Inspeksi Terpadu Produk Terapetik dan
NAPZA
3.24
Inspeksi Terpadu Obat Tradisional, Kosmetik
dan Suplemen Makanan
3.25
Kewaspadaan dan Penanggulangan
Keamanan Pangan
3.26
Penanganan Kejadian Luar Biasa
3.27
Penanganan Kasus Produk Pangan
3.28
Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah di Sektor Farmasi
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Permintaan Pengujian
Peraturan
Standar
Metode Analisis/Data
Data
Sampel
Metode Analisis
Kalibrasi Alat
Sampel
Sertifikat Kalibrasi
Hasil Uji
Baku Pembanding
Sampel
Tim Inspeksi
4.1
Pelayanan Pengujian
4.2
Metode Pengujian dan Validasi/Verifikasi
Metode
4.3
Kalibrasi Peralatan Pengujian
Laboratorium Badan POM
4.4
Jaminan Mutu Laboratorium
4.5
Pelayanan dan Adopsi Baku
Pembanding Laboratorium
POM-04 Pengelolaan
Laboratorium
Hasil Uji/Data
Data Kasus/
Hasil Riset
Hasil Kajian
Hasil Riset
Permintaan Kajian
Permintaan Riset
Hasil Riset
POM-04 Pengelolaan Laboratorium
Hasil Kalibrasi
Permintaan Kalibrasi
Informasi/
Support System
Hasil Riset
Leaflet/Buku/e-book
Talkshow
Permintaan Informasi
5.1
Riset & Pengembangan di Bidang Obat
& Makanan
5.2
Kajian Pengembangan Obat Asli
Indonesia
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
6.1
Layanan Informasi
6.2
Kehumasan, Publikasi dan Edukasi
6.3
Layanan Perpustakaan
6.4
Layanan Pengaduan
Semua Proses
Masyarakat/
Pelaku Usaha
Permintaan Informasi
Pengaduan
Informasi
Pustaka
Hasil Riset
Leaflet/Buku/e-book
Talkshow/Permintaan Informasi
Informasi/
Support System
7.1
Pengembangan TIK
7.2
Pemeliharaan Data, Informasi dan
Perangkat Informasi
Semua Proses
Kebijakan TIK
Sistem Aplikasi
Penyediaan Hardware & Jaringan
IT Support
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
8.1
Perumusan Modal Insani
8.2
Perencanaan dan Rekrutmen Pegawai
8.3
Pengelolaan Kinerja
8.4
Pengembangan Pegawai
8.5
Pemberhentian Pegawai
Semua Proses
Surat Lamaran
8.6
Kepegawaian
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Hal. 12 dari 31 hal.
Regulasi
Dokumentasi Hukum
Hasil Perancangan Peraturan UU
Bantuan Hukum
Pertimbangan Hukum
Penyuluhan Hukum
9.1
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Niaga
9.4
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Tata Usaha Negara
9.5
Pendampingan Saksi/Ahli
9.6
Pertimbangan Hukum
9.2
Penanganan Litigasi Perkara Hukum
Perdata
9.3
Penanganan Litigasi Perkara Pra-
Peradilan
9.7
Penyusunan Nota Kesepahaman Dalam
Negeri
10.1
Manajemen Strategi
10.2
Perencanaan dan Evaluasi Program dan
Anggaran
10.3
Pencairan Anggaran
POM-10 Perencanaan dan
Keuangan
Pemerintah
Semua Proses
Kepala BPOM RI
Pengajuan Anggaran
Hasil Pemantauan
Program & Anggaran
10.4
Pengangkatan Pejabat Pengelola
Keuangan
10.5
Penyusunan Laporan Keuangan
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
11.1
Pengembangan Jejaring Luar Negeri
11.2
Keprotokolan
11.4
Ketersediaan Bahan Informasi Pimpinan
11.3
Pengembangan Jejaring Dalam Negeri
POM-12 Umum
Permintaan Pengarsipan
Permintaan Protokoler
Permintaan Pengamanan
12.1
Pengelolaan Barang Milik Negara
12.2
Pengelolaan K3
Semua Proses
Pemenuhan Pengarsipan
Pemenuhan Protokoler
Pegawai BPOM RI
Penggajian
Pemerintah
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
13.1
Pra dan Pasca Pengadaan Barang dan
Jasa
Semua Proses
Pemasok
Permintaan Pembelian
Dokumen Pembelian
13.2
Pengadaan Barang dan Jasa
14.1
Restrukturisasi Organisasi
14.2
Manajemen Tata Laksana dan Tata
Hubungan Kerja
14.3
Manajemen Perubahan
POM-14 Organization
Management
Semua Proses
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
15.1
Pengendalian Dokumen
15.2
Pengendalian Catatan
15.3
Prosedur Audit Mutu Internal
15.4
Tinjauan Manajemen
15.5
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
15.6
Penanganan Ketidaksesuaian
15.7
Tindakan Perbaikan
15.8
Tindakan Pencegahan
15.9
Audit Operasional
Semua Proses
Kepala BPOM RI
Kebijakan/
Pengendalian Catatan/
Program Audit/
Program Perbaikan dan Pencegahan
Hasil pengukuran kinerja proses
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
3. STRUKTUR ORGANISASI
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013.
Pembentukan BPOM ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor
02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPOM, dan Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, serta
Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM.
3.1. BPOM mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat
dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengawasan
produk
terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif.
Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan
Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif menyelenggarakan fungsi:
a) pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang
pengawasan produk terapetik dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif;
b) penyusunan rencana pengawasan produk terapetik dan narkotika, psikotropika dan
zat
adiktif;
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan dibidang pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya.
Dalam melaksanakan tugasnya Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya menyelenggarakan fungsi:
a) pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang
pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
b) penyusunan rencana pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
c) perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di
bidang penilaian keamanan pangan;
d) perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di
bidang standarisasi produk pangan;
e) perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di
bidang inspeksi dan sertifikasi pangan;
f) perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di
bidang surveilan dan penyuluhan keamanan pangan;
g) perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan, pemberian bimbingan teknis
di
bidang pengawasan produk dan bahan berbahaya;
h) pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
i) koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan pengawasan keamanan pangan
dan bahan berbahaya;
j) evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya;
k) pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala, sesuai dengan bidang tugasnya.
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan
secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika,
psikotropika,
dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen,
pangan dan
bahan berbahaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
melaksanakan pembinaan mutu laboratorium pengawasan obat dan makanan.
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
menyelenggarakan
fungsi:
a) penyusunan rencana dan program pengujian obat dan makanan;
b) pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu produk
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat
tradisional,
kosmetik, produk komplimen, pangan dan bahan berbahaya;
c) pembinaan mutu laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional;
d) pelaksanaan sistem rujukan pengawasan obat dan makanan;
e) penyediaan baku pembanding dan pengembangan metode analisa pengujian;
f) pelatihan tenaga ahli di bidang pengujian obat dan makanan;
g) evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan;
h) pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan Pusat.
Pusat Riset Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang riset
toksikologi, keamanan pangan dan produk terapetik.
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Riset Obat dan Makanan menyelenggarakan fungsi:
a) penyusunan rencana dan program riset obat dan makanan;
b) pelaksanaan riset obat dan makanan;
c) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan riset obat dan makanan.
Pusat Informasi Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang
pelayanan informasi obat dan makanan, informasi keracunan dan teknologi Informasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Informasi Obat dan Makanan menyelenggarakan
fungsi:
a) penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan informasi obat dan makanan;
b) pelaksanaan pelayanan informasi obat;
c) pelaksanaan pelayanan informasi keracunan;
d) pelaksanaan kegiatan di bidang teknologi informasi;
e) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan informasi obat dan
makanan;
f) pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan Pusat.
Unit Pelaksana Teknis (Balai Besar/Balai POM) melaksanakan tugas dan fungsi
pengawasan
Obat dan Makanan di seluruh wilayah Indonesia meliputi: Banda Aceh, Medan,
Palembang,
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado,
Jayapura,
Padang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Mataram, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda,
Jambi,
Bengkulu, Kupang, Palangkaraya, Kendari, Palu, Ambon, Batam, Pangkal Pinang,
Serang,
Gorontalo, Manokwari, Sofifi dan Mamuju.
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
4. RUANG LINGKUP
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) menerapkan Sistem
Manajemen Mutu mencakup:
4.1. Lokasi
4.1.1. Unit Kerja Pusat
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Email : penilaian_obat@yahoo.com
No UNIT KERJA ALAMAT
12 Direktorat Pengawasan Distribusi
Produk Terapetik dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
4.2. Pelayanan
Kegiatan pengawasan Obat dan Makanan di seluruh wilayah Republik Indonesia baik
yang
dilakukan oleh Kantor Pusat BPOM maupun Balai Besar/ Balai POM.
4.3. Proses
Semua proses manajemen yang ada di BPOM baik yang dilakukan oleh Kantor Pusat BPOM
maupun Balai Besar/ Balai POM dan yang tertuang dalam Peta Proses Bisnis.
4.4. Standar
Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan BPOM merupakan integrasi dari:
4.4.1. Sistem Manajemen Mutu sesuai persyaratan ISO 9001 : 2008;
4.4.2. Sistem Laboratorium baik Kantor Pusat maupun Balai Besar/Balai POM yang
terakreditasi sesuai Standar ISO/IEC 17025: 2005;
4.4.3. Sistem manajemen mutu inspektorat CPOB/CPOTB yang merujuk pada Standar PIC/S
Quality System Requirement for Pharmaceutical Inspectorate (PI 0023);
4.4.4. ISO 27001:2013 Information Security Management System;
4.4.5. Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan untuk sistem
riset dan
pengembangan (KNAPPP02:2007).
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
6. SASARAN MUTU
Sasaran mutu BPOM dikembangkan dengan pendekatan Balanced Scorecard mulai dari
level BPOM yang terlampir pada manual mutu ini dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari manual mutu dan selanjutnya dijabarkan pada sasaran mutu masing-
masing
unit kerja yang terdapat pada Rencana Strategis masing-masing unit kerja.
7. RENCANA MUTU
Rencana mutu BPOM dikembangkan berdasarkan konsep SisPOM melalui pengawasan full
spectrum. Rencana mutu BPOM terlampir pada manual mutu ini dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari manual mutu.
8. STRUKTUR DOKUMENTASI
Struktur dokumentasi yang digunakan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu:
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
POM-01
Penyusunan Perundang-
undangan dan Standar
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
POM-08 HRD
POM-06
Pelayanan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi
POM-11
Komunikasi Kemitraan Dalam
dan Luar Negeri
rA[ril p$w
Tanggal Terbit:
10 Oktober 2011
MANUAL MUTU
SISTEM MANAJEMEN MUTU
POM 00 - MM.O1
Revisi ke: 01
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
STAKEHOLDER
PROCESSES
CAPABILITY
SH 3. Menguatnya Sistem
Pengawasan Obat dan
Makanan
Anggaran
SH 4. Meningkatnya kemandirian
pelaku usaha, kemitraan dengan
pemangku kepentingan, dan
partisipasi masyarakat
L2. Meningkatkan
efektivitas Organisasi, Tata
Laksana dan RB
SH2.
SH3.1. % obat yang memenuhi syarat 92% 92,5% 93% 93,5% 94%
SH3.2. % obat Tradisional yang memenuhi syarat 80% 81% 82% 83% 84%
SH3.3. % Kosmetik yang memenuhi syarat 89% 90% 91% 92% 93%
SH3.4. % Suplemen Kesehatan yang memenuhi syarat 79% 80% 81% 82% 83%
SH3.5. % makanan yang memenuhi syarat 88,1% 88,6% 89,1% 89,6% 90,1%
SH4.1. Jumlah industri farmasi yang meningkat
kemandiriannya
0 6 12 12 10
SH4.2. Jumlah pelaku usaha industri obat tradisional (IOT)
yang memiliki sertfikat CPOTB
61 66 71 76 81
SH4.3. Jumlah industri kosmetika yang mandiri dalam
pemenuhan ketentuan
185 190 195 200 205
SH4.4. % industri pangan olahan yang mandiri dalam rangka
menjamin keamanan pangan
3% 5% 7% 9% 11%
SH4.5. Indeks kesadaran masyarakat Baseline Meningkat
SH4.6. Jumlah kerjasama yang diimplementasikan 10 13 15 17 20
Key Monitoring Indicators
SH3.
Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan
Makanan
SH4.
Meningkatnya kemandirian pelaku usaha,
kemaitraan dengan pemangku
kepentingan, dan partisipasi masyarakat
KPI
Target
SH1.
ID SO
Strategic Objective
ID KPI
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
I1.
Memperkuat Standar Obat dan Makanan
yang menjamin Obat dan Makanan yang
beredar aman, berkhasiat dan bermutu
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
I3.1. % peningkatan PBF yang memenuhi CDOB 78% 80% 82% 85% 87%
I3.2. Jumlah kajian farmakovigilans obat beredar yang
dikomunikasikan
10 12 14 16 18
I3.3. % hasil inspeksi dengan temuan kritikal yang
ditindaklanjuti tepat waktu
60% 65% 75% 85% 95%
I3.4. % hasil Inspeksi sarana produksi dan distribusi obat
tradisional, kosmetik dan suplemen kesehatan yang
memerlukan pendalaman mutu dan/atau diverifikasi
20% 17,5% 15% 12,5% 10%
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
I4.2. % sampel uji yang ditindaklanjuti tepat waktu 70% 75% 80% 85% 90%
I4.3. Jumlah sample yang diuji menggunakan parameter
kritis
82632 82632 82632 82632 82632
I5.1. Jumlah intervensi ke BB/BPOM dalam pelaksanaan
Investigasi Awal dan Penyidikan tindak pidana di
bidang obat dan makanan
51 60 69 78 86
I6.
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
dan kemitraan
I4.
Meningkatkan mutu pengujian Obat dan
Makanan
I5.
Meningkatkan penegakan hukum
terhadap pelanggaran Obat dan Makanan
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
2 2 2 2 2
L3.
Meningkatkan sistem informasi, riset, dan
legal
L1.
Meningkatkan pengelolaan Human
Capital Management (HCM)
L2.
Meningkatkan efektivitas Organisasi, Tata
Laksana dan RB
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
F1.8. % pemenuhan sarana prasarana sesuai standar 80% 87% 90% 93% 96%
F1.9. Jumlah dukungan teknis pengadaan barang dan jasa
5 5 5 5 5
RENCANA MUTU
Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA
- Literatur
- Laporan Inspeksi
- Izin Industri Farmasi
- Sertifikat CDOB
- sertifikat CPOB
A B C D
B.
A B C D
A. Laporan Inspeksi, Tindak Lanjut
Inspeksi
A. SOP Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sarana
SOP Registrasi Obat dan Produk Biologi Direktorat Penilaian Obat dan Produk
Biologi
Nomor Izin Edar
PENANGGUNG JAWAB
Penerbitan
Nomor Izin Edar
Persetujuan
Pra Registrasi
Evaluasi
Dokumen
Registrasi
Penyusunan
Peraturan/
Standar/
Pedoman
Pengesahan
Peraturan/
Standar/Pedom
an
Pemeriks
aan
Sarana
Prod &
Penerbitan
Sertifikat
CPOB/CDOB
Sampling
dan
pengujian
sampel
Evaluasi
RIP/AHS
Inspeksi
Pengawasan
Penandaan
Promosi/
Iklan
TL hasil
pemeriksa
an sarana
produksi
TL hasil
pengawasan
Promosi dan
Penandaan
TL hasil
pengujia
n
TL hasil
surveilan
keamana
n PT
Surveilan
Keamanan
PT
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
RENCANA MUTU
Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
- Notifikasi Kosmetika:Kelengkapan
Dokumen Administrasi dan Persyaratan
Keamanan
- Notifikasi Kosmetika:
SOP Notifikasi Kosmetik, Pendaftaran Variasi
dan Pembatalan Persetujuan Notifikasi
ALIRAN PROSES
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN/
DIKENDALIKAN
DOKUMEN REFERENSI PENANGGUNG JAWAB
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01
Penyusunan
Peraturan/
Standar/
Pedoman
Pengesahan
Peraturan/
Standar/
Pedoman
Sampling dan
Pengujian
Pemeriksaan
Sarana
Pra Registrasi,
Registrasi,
Notifikasi &
Sertifikasi
Pengawasan
Sarana Prodis,
pengawasan
produk, promosi
& penandaan
Surveilance dan
Bimbingan
Tindak Lanjut
Pengawasan, re-
sertifikasi,
Surveilan, dan
Bimbingan & KIE
Persetujuan
denah industri
OT dan Kos
Sosialisasi/diseminasi
peraturan/standar/pedoman/
harmonisasi ASEAN dibidang OT, Kos
RENCANA MUTU
Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
- Hasil Pengawasan
- Hasil Tindak Lanjut
- Hasil Pengujian Produk
- Rekomendasi Laporan KLB
Keracunan Pangan
- Hasil surveilan/kajian Keamanan
pangan
- Hasil Penelusuran Notifikasi
INRASFF/INFOSAN
- Hasil Pelaksanaan Pembinaan
- Hasil Pelaksanaan Kemitraan-
Jejaring
ALIRAN PROSES
HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN/
DIKENDALIKAN
DOKUMEN REFERENSI PENANGGUNG JAWAB
Pengesahan
Peraturan/
Standar/
Pedoman
B.
Pengawasan
pangan dan
bahan berbahaya
Pemeriksaan
Sarana
Registrasi &
Sertifikasi
A.
Pengawasan
Sarana Produksi
dan Distribusi
Pangan, Promosi
dan Penandaan/
Label Pangan
serta label Halal
C.
Surveilance
Tindak Lanjut
Pengawasan dan
Surveilan
Sosialisasi
Peraturan/
Standar/
Pedoman
Pengujian pangan
dan kemasan
pangan
POM 00 � MM.01
Revisi ke: 01