Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) PMK Jabar Supriyanto, jumlah tersebut sudah cukup untuk
pelaksanaan vaksinasi PMK di Jabar. Hanya, kata Supriyanto, perlu mobilisasi petugas ke
kabupaten/kota. Tujuannya agar petugas vaksinasi PMK di kabupaten/kota di Jabar merata.
"Dokter Hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan sarjana
Peternakan yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia) sudah menyatakan
kesiapannya untuk membantu dalam pelaksanaan vaksinasi PMK di Jawa Barat," ucap Supriyanto
dalam IKP Fest di Kabupaten Pangandaran, Kamis (14/7).
"Vaksin itu hanya diberikan kepada ternak yang sehat. Ketentuannya gini, vaksin kalau misalnya di
kandang ada yang sakit, tidak akan dikasih. Karena sudah bisa dikatakan tertular. Kalau sudah
terinfeksi, kekebalan bisa bertahan setahun atau dua tahun," imbuhnya.
Selain itu, Supriyanto pun melaporkan bahwa Pemda Provinsi Jabar mengikuti petunjuk pemerintah
pusat dalam memvaksin PMK. Salah satunya, kriteria hewan ternak yang menjadi target prioritas
vaksinasi.
"Ada petunjuk dari pusat. Untuk vaksinasi tahap I, tahap II. Pertama itu kriteria diberikan kepada
ternak-ternak sapi bibit. Kemudian yang kedua, diberikan kepada ternak sapi perah. Yang ketiga,
ternak yang mempunyai hidup masih panjang, misalnya pada ternak muda yang dipelihara
masyarakat," ucapnya.