I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berjalannya waktu sampai tahun 2021 pelaksanaan Program
Pengendalian TB (P2-TB) di Provinsi Papua masih dibawah target yang diharapkan dari
target nasional. Berdasarkan data per 15 Oktober 2022 dimana cakupan Program
Pengendalian TB tahun 2021 di Provinsi Papua dengan Treatment Coverage hanya
mencapai 50,9% dari target nasional minimal 80%, dan Treatment Success Rate baru
mencapai 68,3% dari target nasional minimal 85%. Sedangkan capaian tahun 2022 per
15 Oktober 2022, untuk treatment coverage sebesar 50,8% (target 85%)
Capaian program TB di Kabupaten Biak Numfor tahun 2021 masih dibawah target
nasional. Berdasarkan data per 15 Oktober 2022, cakupan penemuan kasus TB
(treatment coverage) tahun 2021 sebesar 54% (target 90%) dan cakupan keberhasilan
pengobatan (treatment success rate) tahun 2021 sebesar 73,4% (target 90%).
Sedangkan capaian tahun 2022 per 15 Oktober 2022, untuk treatment coverage sebesar
54,8% (target 90%) dikarenakan faskes belum maksimal dalam melakukan penjaringan
kasus TBC, serta belum maksimalnya pelaporan kasus TBC SITB dan Logistik TB di SITB
dikarenakan belum semua faskes belum tersosialisasi SITB dengan situasi pandemi
covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini menyebabkan tantangan
penanggulangan TBC semakin besar.
Sedangkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) yang ada di Kabupaten Biak
Numfor belum semua dapat berperan aktif dan belum maksimal dalam melaksanakan
layanan TB dengan Strategi DOTS. Dari 21 puskesmas yang tercatat di Program TB di
Kabupaten Biak Numfor sampai Oktober 2022 tercatat 17 puskesmas (80,9%) dapat di
kategorikan sebagai puskesmas DOTS, sekitar 70% yang aktif menyediakan layanan TB
dan melaporkan hasil kegiatannya secara rutin. Rumah Sakit yang sudah ada layanan TB
dengan strategi DOTS tercatat 2 Rumah Sakit (66,6%) dari 3 Rumah Sakit yang ada,
kemudian klinik yang sudah ada layanan DOTS yang tercatat belum tersedia
Data tenaga pelaksana layanan TB di Kabupaten Biak Numfor sampai Oktober
2022 tercatat 18 orang tenaga dokter yang belum terlatih TB dengan strategi DOTS dari
21 tenaga dokter yang masih aktif bertugas dilayanan TB, Juru TB (perawat TB) yang
sudah terlatih sebanyak 6 orang dari 21 orang yang aktif dilayanan TB disemua layanan,
sementara tenaga Laboran yang sudah terlatih TB tercatat 6 orang dari 17 orang yang
masih aktif dilayanan pemeriksaan TB. Kondisi tersebut di atas merupakan salah satu
penyebab tidak optimalnya pelaksanaan maupun pencapaian kegiatan dan target
program Pengendalian TB di Kabupaten Biak Numfor sampai saat ini.
Sejalan dengan Strategi Utama Pengendalian TB, maka penyediaan layanan TB
yang terjangkau oleh masyarakat hingga keseluruh wilayah di Kabupaten Biak Numfor
sesungguhnya merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan perlu segera
diupayakan. Namun demikian kondisi jangkauan wilayah maupun kesiapan tenaga
kesehatan tetap perlu menjadi pertimbangan dalam menetapkan prioritas unit layanan
pelaksana DOTS.
Pelatihan tenaga layanan TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) di wilayah
Kabupaten Biak Numfor, dimana pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat mengisi kembali
kekosongan tenaga di layanan TB disetiap faskes. Diharapkan juga dapat mendorong
terlaksananya ekspansi layanan TB pada semua Faskes yang mampu menjalankan
layanan TB di tempat layanan masing-masing dengan strategi DOTS. Teknis pelatihan
akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan terfokus pada tujuan untuk membangun
dedikasi maupun pemahaman serta ketrampilan petugas sebagai pelaksana dan
penyedia layanan TB di wilayah masing-masing.
II. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM :
Melatih tenaga pelaksana layanan TB (Dokter, Perawat) di tingkat Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Faskes) sehingga dapat diupayakan kelanjutan kegiatan
maupun ekspansi layanan TB dengan strategi DOTS
B. TUJUAN KHUSUS :
Tujuan khusus Pelatihan TB bagi Petugas Faskes adalah agar peserta latih mampu:
Memahami Situasi TB dan Kebijakan serta Strategi Program Pengendalian TB (P2-
TB) di Indonesia
Memahami perjalanan penyakit TB dan pencegahan penularannya
Memahami dan melaksanakan tatacara penemuan dan pengobatan pasien TB.
Menjalankan KIE bagi pasien TB, keluarga PMO dan masyarakat binaannya.
Mengelola logistik OAT/Non OAT dan menyiapkan OAT bagi pasien TB.
Menjalankan monitoring & evaluasi kegiatan P2-TB di wilayah kerjanya.
Memahami Jejaring Layanan TB diwilayah kerja masing-masing.
Memahami Pengendalian Penyakit Infeksi khususnya TB.
Tabel: Jumlah peserta latih dari setiap Kab/kota dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
NO INSTANSI Dokter Perawat Lab
Puskesmas Biak Kota
1 1 orang
Puskesmas Ridge 1 orang
2
Puskesmas Sumberker 1 orang
3
Puskesmas Paray 1 orang
4
Puskesmas Yendidori 1 orang
5
Puskesmas Bosnik 1 orang
6
Puskesmas Marauw 1 orang
7
Puskesmas Korem 1 orang
8
Puskesmas Andey 1 orang
9
Puskesmas Yawosi 1 orang
10
Puskesmas Warsa 1 orang
11
Puskesmas Bondifuar 1 orang
12
Puskesmas Yomdori 1 orang
13
14 Puskesmas Ampombukor 1 orang
Puskesmas Wundi 1 orang
15
Puskesmas Pasi 1 orang
16
Puskesmas Yemburwo 1 orang
17
Puskesmas Kameri 1 orang
18
Puskesmas Mandori 1 orang
19
Puskesmas Saribi 1 orang
20
Puskesmas Poiru 1 orang
21
21 Orang
IV. KELUARAN
Tersedianya tenaga pelaksana layanan TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah
Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dimana kedepan dapat mendorong
peningkatan cakupan keberhasilan kegiatan Program Pengendalian TB di wilayah
masing-masing kerja layanan.
Terlaksananya ekspansi dan tersedianya layanan TB yang terjangkau bagi masyarakat
di wilayahnya yang mana selama masyarakat ini sulit terjangkau layanan pengobatan
TB.
Tersedianya data TB mencakup data pelaksanaan pengendalian TB pada area layanan
yang lebih luas di Papua sehingga dapat meningkatkan pencapaian program
pengendalian TB di Provinsi Papua
IX. PEMBIAYAAN.
Kegiatan Pelatihan TB bagi petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) di
wilayah Kabupaten Kabupaten Biak Numfor ini, dengan dukungan tersedianya anggaran
dari sumber dana APBN tahun Anggaran 2023.