Anda di halaman 1dari 16

Materi 1.

Kebijakan Penggunaan Alat TCM


SUBDIT TUBERKULOSIS KEMENKES RI
MEI 2020
1

• Diperlukan upaya untuk menemukan


kasus Covid-19 secara cepat untuk
memutuskan rantai penularan. Informasi
• Saat ini pemeriksaan yang dilakukan di
Indonesia adalah RT PCR dan rapid test tentang
• Turn around time pemeriksaan RT PCR
lama, sehingga dikhawatirkan terjadi
keterlambatan diagnosis.
Diagnosis
• Turn around time pemeriksaan rapid
test cepat, tapi tinggi kasus negatif
COVID-19
palsu
Interpretasi hasil pemeriksaan lab

PPT : Telusur Nakes Inveksi Covid - dr. Ronald Irwanto, SpPD


Perbandingan alat dx Covid
2

Dasar Alat Tes Cepat Molekuler (TCM)

Alat diagnostik otomatis dengan prinsip


kerja Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT)
Real-time PCR
Menggunakan kartrid sekali pakai yang
digunakan pada alat GeneXpert
Diimplementasikan di Indonesia sebagai
alat diagnosis TB/TB RO sejak 2012 sesuai
rekomendasi WHO.
Selain TB, alat TCM dapat dipergunakan
sebagai alat diagnosis HIV, HepC, dll.
3

Keuntungan Alat TCM

Closed-system
Seluruh proses ekstraksi RNA/DNA dan
amplifikasi terjadi di dalam katrid
Tahapan pengolahan spesimen relatif
mudah, sehingga pelatihan teknis mudah
Hasil cepat (TB ~2 jam), sehingga pasien
dapat segera diobati
Alat dapat ditempatkan pada fasyankes
primer
Sebaran 956 alat TCM di 34 provinsi
(per Februari 2020) 4

Sebaran
Distribusi TCM di 492 Kab/Kota
Sumatera 244 TCM Jawa
917 Fasyankes
Alat TCM
377 TCM
Bali & Nusa Tenggara 62 TCM 636 Rumah Sakit
Kalimantan 75 TCM
Sulawesi 125 TCM 16 Laboratorium
Maluku & Malut 29 TCM
Papua & Papua Barat 44 TCM 265 Puskesmas
5

Pada tanggal 22 Maret 2020, Xpert SARS-CoV-2


memperoleh otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari
FDA untuk digunakan sebagai tes diagnosis Covid-19 Xpert SARS-
 Deteksi cepat untuk Covid-19
CoV-2
 Waktu pemeriksaan ~45 menit
 Target gen E dan N2
 Spesimen swab nasofaring atau nasal wash/aspirate
6

Dasar Pemilihan Lab TCM Covid-19

Fasyankes TCM Covid-19 dipilih berdasarkan:


 Fasyankes rujukan Covid-19 yang ditunjuk oleh SK Menteri Kesehatan, SK
Gubernur, dan KMK no 214 dan no.216 tahun 2020
 Fasyankes yang telah memenuhi syarat sarana dan prasarana pelaksana
pemeriksaan Covid-19, yaitu memiliki BSL-II dan Biosafety cabinet yang
terkaliberasi
DAFTAR RUMAH SAKIT DAN BALAI KESEHATAN RUJUKAN COVID-19 YANG MEMILIKI
TCM Sebanyak 421 fasyankes mampu melaksanakan
58 (67%) RS pemeriksaan TCM Covid-19 (kotak hijau):
87 (70%) RS Ada BSC terkalibrasi
Ada BSC
1. 124 RS Rujukan Covid-19 SK Menkes
124 (93%) RS 29 (33%) RS
2. 288 RS Rujukan Covid-19 SK Gubernur
Ada TCM Ada BSC tidak
132 RS 37 (30%) RS terkalibrasi 3. 9 Lab Rujukan Covid-19 KMK 214&216 dan
Rujukan Covid-19 Tanpa BSC
SK Menkes Wisma Atlit DKI Jakarta
2 (25%) RS
Ada BSC
8 (7%) RS Fasyankes dengan TCM yang telah memiliki BSC
Tidak ada TCM
6 (75%) RS dan terkalibrasi (kotak ungu) dikategorikan ke
Tanpa BSC
52 (50%) RS dalam fasyankes yang telah siap melakukan
Ada BSC terkalibrasi
104 (36%) RS pemeriksaan TCM Covid-19 segera (Tahap 1)
Ada BSC
288 (53%) RS 52 (50%) RS
Ada TCM Ada BSC tidak Fasyankes dengan TCM yang belum memiliki BSC
184 (64%) RS terkalibrasi
546 RS Tanpa BSC ataupun memiliki BSC namun tidak terkalibrasi
Rujukan Covid-19
SK Gubernur (kotak kuning) dikategorikan ke dalam fasyankes
32 (12%) RS
Ada BSC yang perlu meningkatkan K3 di Lab untuk dapat
259 (47%) RS
Tidak ada TCM melakukan pemeriksaan TCM Covid-19 (Tahap 2)
227 (88%) RS
Tanpa BSC
8 (89%) Lab
30 Lab Ada BSC terkalibrasi
Rujukan Covid-19 9 (30%) Lab 9 (100%) Lab
KMK 214 & 216 dan Ada TCM Ada BSC
Wisma Atlit DKI 1 (11%) Lab
Ada BSC tidak
terkalibrasi
Sebaran 421 alat TCM di 34 provinsi
(per April 2020) 8

Sebaran
Alat TCM
Sebaran Lab TCM Covid-19 di 341
Covid-19
Kabkota
421 Fasyankes
Sumatera 91 Kabkota
Jawa 106 Kabkota 413 Rumah Sakit
Bali & Nusa Tenggara 31 Kabkota
Kalimantan 27 Kabkota 7 B/BLK, BTKL
Sulawesi 51 Kabkota
Maluku & Maluku Utara 17 Kabkota 1 RSDC Wisma
Papua & Papua Barat 18 Kabkota Atlit
9

Dukungan
Program TB
OUTLINE

1. PENGGUNAAN ALAT TCM DI

Dalam FASYANKES TERPILIH

Pemeriksaan
2. DUKUNGAN LOGISTIK DAN APD

3. DUKUNGAN PEMELIHARAAN ALAT

TCM Covid-19
10
Penggunaan Alat TCM di Fasyankes Terpilih

Kapasitas pemeriksaan dengan alat TCM


Untuk memastikan layanan diagnosis TB tetap dapat
TCM TB TCM Covid-19 dilaksanakan, maka diperlukan analisis kapasitas alat TCM
(Xpert MTB/RIF) (Xpert SARS-CoV-2) yang telah terpakai saat ini.
Selama masa pandemi Covid-19, penggunaan TCM di
Lama waktu 2 jam/tes 45 menit/tes fasyankes yang terpilih:
tes
Proritas dilakukan untuk pemeriksaan Covid-19,
Jumlah tes/ 3 tes/modul/hari 10 tes/modul/hari
hari atau atau Terduga TB RO dan TB SO dapat tetap diperiksa TCM
(8 jam kerja) 12 tes per mesin*/hari 40 tes/mesin*/hari hanya jika kapasitas masih memungkinkan,
Jika pemeriksaan TB dengan alat TCM tidak dapat
dilakukan, Dinas Kesehatan wajib mengatur ulang jejaring
Jumlah/bulan 80% kapasitas maks/200 800 tes/bulan layanan sbb:
(20 hari kerja) tes/bulan(optimal)
Terduga TB RO dirujuk ke fasyankes TCM dalam
kab/kota yang sama,
Kapasitas 100 tes/bulan 400 tes/bulan Terduga TB SO diperiksa menggunakan
50%** pemeriksaan mikroskopis
Jika masa pandemii Covid-19 telah selesai, alat TCM
*asumsi mesin memiliki 4 modul operasional digunakan kembali untuk pemerksaan TB maupun TB RO
**Kapasitas 50% diasumsikan alat TCM digunakan bersama-sama untuk
memeriksa TB dan Covid-19
11

Dukungan Logistik dan APD

Program TB mendukung ketersediaan logistik pemeriksaan TCM Covid-19 berupa:


 Kartrid Xpert SARS-CoV-19
 VTM (medium transportasi spesimen)dan dakron swab
 Masker N95 dan masker bedah yang telah didistribusikan ke Dinkes provinsi. Masing-
masing Dinkes provinsi harus menghitung kebutuhan untuk TB sampai Juni 2020,
kemudian dapat mendistribusikan untuk kebutuhan penanggulangan COVID-19
Program TB mendukung pemeliharaan alat TCM sesuai ketentuan dan 12
alur yang berlaku.

Dukungan
Pemeliharaan
Alat

*Faskes TCM wajib melaporkan kerusakan mesin TCM kepada Subdit TB, selain ke ASP
13

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai