Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Penggunaan Alat TCM

Dipaparkan oleh:
Subdit TB, Dit.P2PML, Ditjen.P2P
KEMENKES RI

WORKSHOP PEMERIKSAAN COVID-19 MENGGUNAKAN ALAT TCM


APRIL 2021
1
• Diperlukan upaya untuk menemukan
kasus COVID-19 secara cepat untuk
memutuskan rantai penularan.

• Saat ini pemeriksaan yang dilakukan di


Informasi
Indonesia adalah RT PCR dan rapid test tentang
• Turn around time pemeriksaan RT PCR Diagnosis
lama, sehingga dikhawatirkan terjadi
keterlambatan diagnosis. COVID-19
• Turn around time pemeriksaan rapid test
antibodi cepat, tapi tinggi kasus negatif
palsu
Interpretasi hasil pemeriksaan lab

PPT : Telusur Nakes Inveksi Covid - dr. Ronald Irwanto, SpPD


Perbandingan alat diagnosis COVID-19
2

Dasar Alat Tes Cepat Molekuler (TCM)

 Alat diagnostik otomatis dengan prinsip


kerja Tes amplifikasi asam nukleat
(NAAT)
 Real-time PCR
 Menggunakan kartrid sekali pakai
yang digunakan pada alat GeneXpert
 Diimplementasikan di Indonesia
sebagai alat diagnosis TB/TB RO sejak
2012 sesuai rekomendasi WHO.
 Selain TB, alat TCM dapat
dipergunakan sebagai alat diagnosis
HIV, HepC, dll.
3

Kelebihan Alat TCM

 Closed-system
 Seluruh proses ekstraksi RNA/DNA dan
amplifikasi terjadi di dalam kartrid
 Tahapan pengolahan spesimen relatif
mudah, sehingga pelatihan teknis
mudah
 Hasil cepat (TB ~2 jam), sehingga
pasien dapat segera diobati
 Alat dapat ditempatkan pada
fasyankes primer
Distribusi 1168 Alat TCM 4

per Maret 2021


5

Pada tanggal 22 Maret 2020, Xpert SARS-


CoV-2 memperoleh otorisasi penggunaan
darurat (EUA) dari FDA untuk digunakan
sebagai tes diagnosis COVID-19 Xpert SARS-
 Deteksi cepat untuk COVID-19
CoV-2
 Waktu pemeriksaan ~45 menit
 Target gen E dan N2
 Spesimen swab nasofaring atau nasal
wash/aspirate
Update
Pedoman WHO
tentang
Biosafety Lab
COVID-19
Pemeriksaan COVID-19
menggunakan alat TCM dapat
dilakukan tanpa BSC dengan
syarat melakukan penilaian
risiko
6
Laboratorium TCM pemeriksa COVID-19 harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Termasuk dalam daftar fasyankes yang dapat melakukan pemeriksaan COVID-19


menggunakan alat TCM sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal P2P Nomor
HK.02.02/I/10728/2020 tentang Pelaksanan Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Menggunakan Alat Close System (TCM Tuberkulosis
dan alat PCR Viral Load HIV).
2) Memenuhi standar keamanan dan keselamatan kerja laboratorium pemeriksa COVID-19.
3) Mengikuti workshop pemeriksaan COVID-19 menggunakan TCM yang diselenggarakan
oleh Kementerian Kesehatan.
4) Melaporkan penggunaan kartrid melalui SITB.
Sebaran 290 fasyankes TCM pemeriksa COVID-19
di 33 provinsi (per Maret 2021)
8
8 5
10
8 3
3 5 2
4 10
4 7 6 12

4 8 5 4 2 13
5
9
4 9
9

11 16
Lab TCM COVID-19: 243 Kab/Kota
Sumatera 58 lab
Jawa 104 lab
Nusa Tenggara 27 lab 278 Rumah Sakit
Kalimantan 31 lab
Sulawesi 32 lab 2 BTKLPP, 1 BBKPM dan 6 Labkesda
Maluku & Malut 16 lab 1 Balai Kesehatan Penerbangan
Papua & Papbar 21 lab
Situasi Pemeriksaan COVID-19 Menggunakan • Berdasarkan surat edaran dengan
nomor PM.01.03/1/782/2021

Alat TCM Per 25 Maret 2021 perihal Pemberitahuan Kartrid


Xpress SARS-CoV-2 tanggal 22
Maret 2021 bahwa tidak ada lagi
pengiriman kartrid Xpress SARS
CoV-2 karena tidak ada stock
152 (73%) faskes tersedia kartrid di Dit. P2PML Kementerian
Biological Safety Cabinet (BSC) Kesehatan RI.

206 (71%) faskes telah • Sebanyak 206 faskes pemeriksa


melakukan pemeriksaan TCM TCM COVID-19 telah mulai
COVID-19 dan menginput di melakukan pemeriksaan dan
SITB 35 (17%) faskes belum tersedia
menginput data di SITB
Biological Safety Cabinet (BSC)
diantaranya:
290 Faskes yang 1. 152 faskes tersedia BSC
telah dilatih 2. 35 faskes belum tersedia BSC
34 (41%) faskes tersedia 3. 19 faskes tidak diketahui
Biological Safety Cabinet (BSC) ketersediaan BSC

• Sebanyak 84 faskes pemeriksa


84 (29%) faskes belum
TCM Covid-19 yang telah dilatih
melakukan pemeriksaan
belum mulai melakukan
TCM COVID-19 31 (37%) faskes belum tersedia
pemeriksaan dan input data di
Biological Safety Cabinet (BSC)
SITB.
9

OUTLINE

Dukungan Program • PENGGUNAAN ALAT TCM DI

TB untuk •
FASYANKES TERPILIH

DUKUNGAN PEMELIHARAAN ALAT


Pemeriksaan TCM • DUKUNGAN PENCATATAN DAN

COVID-19 PELAPORAN PEMERIKSAAN


COVID MELALUI SITB
10
Penggunaan Alat TCM di Fasyankes Terpilih

Kapasitas pemeriksaan dengan alat TCM  Untuk memastikan layanan diagnosis TB tetap dapat
TCM TB TCM Covid-19
dilaksanakan, maka diperlukan analisis kapasitas alat
TCM yang telah terpakai saat ini.
(Xpert MTB/RIF) (Xpert SARS-CoV-2)
 Selama masa pandemi COVID-19, penggunaan TCM di
Lama waktu 2 jam/tes 45 menit/tes fasyankes yang terpilih:
tes  Proritas dilakukan untuk pemeriksaan COVID-19,
Jumlah 3 tes/modul/hari 10 tes/modul/hari  Terduga TB RO dan TB SO dapat tetap diperiksa
tes/hari atau atau TCM hanya jika kapasitas masih memungkinkan,
(8 jam kerja) 12 tes per mesin*/hari 40 tes/mesin*/hari
 Jika pemeriksaan TB dengan alat TCM tidak dapat
dilakukan, Dinas Kesehatan wajib mengatur ulang
Jumlah/bulan 80% kapasitas 800 tes/bulan jejaring layanan sbb:
(20 hari kerja) maks/200
tes/bulan(optimal)  Terduga TB RO dirujuk ke fasyankes TCM dalam
kab/kota yang sama,
Kapasitas 100 tes/bulan 400 tes/bulan  Terduga TB SO diperiksa menggunakan
50%** pemeriksaan mikroskopis
*asumsi mesin memiliki 4 modul operasional  Jika masa pandemi COVID-19 telah selesai, alat TCM
**Kapasitas 50% diasumsikan alat TCM digunakan bersama-sama untuk digunakan kembali untuk pemerksaan TB maupun TB RO
memeriksa TB dan COVID-19
Program TB mendukung pemeliharaan alat TCM 12
sesuai ketentuan dan alur yang berlaku.

Dukungan
Pemeliharaan
Alat

*Faskes TCM wajib melaporkan kerusakan mesin TCM kepada Subdit TB, selain ke ASP
Dukungan Pencatan Pelaporan pemeriksaan
COVID-19 di SITB
11

Logistik kartrid

• Pengadaan dan distribusi kartrid Xpert SARS-


CoV-19 telah dilakukan oleh Subdit TB pada
tahun 2020.
• Sejak Januari 2021, pengadaan dan
distribusi kartrid Xpert SARS-CoV-19 tidak
lagi dilakukan oleh Subdit TB
Rencana Tindak Lanjut
Faskes belum 1. LRN Molekular akan menjelaskan penilaian resiko bagi laboratorium
operasional, tidak TCM tanpa BSC untuk menentukan apakah pemeriksaan COVID-19
tersedia BSC dapat dilakukan.

Faskes tidak menginput 2. Semua faskes pemeriksa TCM COVID-19 harus menginput data hasil
hasil pemeriksaan ke SITB pemeriksaan COVID-19 menggunakan TCM di SITB.

Provinsi belum membuat 3. Provinsi memetakan laboratorium rujukan COVID-19 serta membuat
jejaring jejaring pemeriksaan COVID-19.

Kondisi jika stok kartrid 4. Provinsi dan faskes membuat plan jika stok kartrid COVID-19 habis.
COVID-19 habis

5. Tetap melaksanakan pemeriksaan TB dengan TCM. Jika pemeriksaan TB


Faskes TCM COVID-19 tidak dapat dilakukan karena banyaknya jumlah pemeriksaan TCM
berhenti melakukan COVID-19, membuat jejaring pengalihan pemeriksaan TB RO ke faskes
pemeriksaan TCM TB TCM lainnya di Kab/Kota yang sama.
Penutup
 Subdit TB menyediakan dukungan teknis pemeriksaan COVID-19
menggunakan alat TCM termasuk melalui workshop/pelatihan TCM.
 Mulai tahun 2021, Subdit TB tidak lagi menyediakan kartrid Xpert SARS-
CoV-19.
 Faskes TCM terdiri dari faskes yang mendapatkan dukungan alat TCM dari
Subdit TB dan faskes yang mengadakan secara mandiri.
 Faskes TCM mandiri dapat berkoordinasi dan mengajukan izin ke
Litbangkes bila ingin melakukan pemeriksaan COVID-19.
 Semua faskes TCM yang sudah dilatih dan melakukan pemeriksaan
COVID-19, wajib melaporkan hasil pemeriksaan COVID-19 melalui SITB.
 Untuk faskes yang mendapatkan dukungan alat dari TCM Subdit TB juga
terdapat mekanisme monitoring melalui laporan bulanan TCM.
13

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai