Anda di halaman 1dari 77

KOTA TANGERANG

Dirawat 154 (2.7%)

Sembuh 5.045 (89.8%)

Meninggal 114 (2.0%)


Kota Tangerang masuk di tahap 1 termin ke 2
pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Jumlah tenaga Kesehatan


terdata : 12.867 (data SISDMK)
Jumlah vaksinator : 565
Sasaran per Faskes Berdasarkan Data SISDMK

NO FASKES JUMLAH SDM

1 DINAS KESEHATAN 136

2 PUSKESMAS 1743
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I
3 298
SOEKARNO HATTA
4 RUMAH SAKIT 9481

5 PMI KOTA TANGERANG 137

6 SARANA KEFARMASIAN (APOTIK) 52

7 KLINIK 986

8 LAB. KES DAERAH KOTA TANGERANG 33

9 LABORATORIUM KLINIK BIO MEDIKA 10

TOTAL 12876
Update Info Subdit Imunisasi Kemkes

Jadwal Vaksinasi Covid-19 Tahap 1


• Termin 1 : Kota Tangerang selatan dan Kota Serang :
- Dosis ke-1 : tgl 15 Jan - 1 Feb 2021-
- Dosis ke-2 : tgl 29 Jan - 15 Feb 20212.
• Termin 2 : 6 Kab/Kota lain, termasuk Kota Tangerang :
- Dosis ke-1 : tgl 25 Jan - 11 Feb 2021
- Dosis ke-2 : tgl 8 Feb - 25 Feb 2021
Pcare sudah bisa diakes oleh faskes yang mampu
vaksinasi pada semua sasaran di 6 kabupaten kota
(termin ke 2) sehingga vaksinasi covid-19 sudah dapat
dilakukan di semua kabupaten se-Provinsi Banten

Arahan Pak Menkes Sabtu dan Minggu tetap HARUS


membuka layanan vaksinasi
Instalasi Farmasi, RS, PKM dan Klinik pelaksana vaksinasi
“WAJIB” melakukan pencatatan distribusi vaksin di “SMILE”.
Bagi yang masih bingung melakukan pencatatan distribusi
vaksin di SMILE, bisa melihat video tutorial di :
http://bit.ly/videotutorialsmilecovid19
Berikut beberapa hal yang perlu menjadi perhatian untuk
pelaksanaan Vaksinasi Covid-19:

1. Ingatkan kepada para nakes calon penerima vaksin 6. Upayakan skrining/penapisan 16 pertanyaan di meja 2
agar tidur cukup/ istirahat malam sebelumnya sudah terlebih dahulu diisi/disiapkan jawabannya agar
2. Bawa KTP pada hari H vaksinasi, gunakan baju yg proses pelaksanaan vaksin bisa lebih cepat, tidak perlu
nyaman dan mudah akses lokasi suntikan menunggu lama untuk menjawab/menginput
3. Cek update-an pcare H-1 sebelum pelaksanaan. pertanyaan2
Koordinasikan dengan bidang SDK data yg belum 7. Upayakan menggunakan tab/touchscreen PC untuk
cocok. Jika data sudah ada di SISDMK tapi belum ada meja 2, agar lebih mudah menyentuh layar untuk
di P-care, maka lakukan pendataan/pelaporan secara mempercepat proses antrian, karena sebelumnya
manual, sementara sertifikat secara manual/belum para calon penerima vaksin sudah menjawab form
online. tsb;
4. Para nakes yang penyintas diarahkan menjadi 8. Berikan kartu vaksinasi di meja 2 kepada peserta
petugas yang membantu pelaksanaan vaksin di tiap supaya bisa ditempelkan no batch vaksin di meja 3
tahapan, sehingga dapat mempercepat proses 9. Selalu jaga lege artis pelaksanaan vaksinasi, Standar
pelaksanaan vaksin/meminimalisir pergantian Prosedur, tersedianya obat2 an emergency/ anafilaktik
petugas yg divaksin; syok dll
5. Siapkan ruang istirahat/bed yg nyaman, untuk para 10. Di meja 4, untuk mempercepat proses pemeriksaan,
calon penerima vaksin ketika ditemukan tensi darah sediakan pulse oxymetri untuk memeriksa denyut
yang lebih dari normal, atau keluhan saat dilakukan nadi penerima vaksin;
pemeriksaan kesehatan/skrining;
Jenis, Sasaran, Jumlah Dan Pelaksanan
Vaksinasi COVID-19

TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV


Jenis Vaksin SINOVAC, Belum diketahui Belum diketahui Belum diketahui
single dose
Tenaga Kesehatan
Kepala Daerah, Masyarakat dan
Masyarakat rentan
Kapolda, Danrem, Petugas lapangan pelaku
dari aspek
Pimpinan DPRD, perekenomian lain
SASARAN Kepala Dinas,
dan pelayanan geospasial, sosial,
dengan pendekatan
Direktur RS publik ekonomi dan usia
cluster sesuai dengan
Rujukan, Tomas, lanjut (>60 tahun)
ketersediaan vaksin
toga, asosiasi nakes
Tahap I termin 2 :
JUMLAH 11.113 belum diketahui belum diketahui belum diketahui
- Dosis ke-1 : tgl 25 Jan -
11 Feb 2021
PELAKSANAAN Februari-- April 2021 April 2021 – Maret 2022 April 2021 – Maret 2022
- Dosis ke-2 : tgl 8 Feb -
25 Feb 2021
Sasaran Nakes per Faskes NO FASKES JUMLAH SDM

1 PMI Kota Tangerang 137


pelaksanaan Vaksinasi
2 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta 298
COVID-19 tahap 1 termin
LABORATORIUM KESEHATAN 10
ke-2 1 Laboratorium Klinik Bio Medika 10

SARANA KEFARMASIAN 52

1 APOTEK KIMIA FARMA 78 PASAR ANYAR 8

2 APOTEK KARSA FARMA 4

3 APOTEK KIMIA FARMA BERINGIN 5

4 APOTEK MITRA MEDICARE 5

5 APOTEK KIMIA FARMA MODERNLAND 5

6 APOTEK KIMIA FARMA PORIS 4

7 APOTEK KIMIA FARMA CIPONDOH 6

8 INSTALASI FARMASI KOTA TANGERANG 15


NO FASKES JUMLAH SDM NO FASKES JUMLAH SDM

KLINIK 1122 21 KLINIK KARYA AGUNG MEDIKA 14

1 KLINIK ALYSSA MEDIKA 7 22 KLINIK PERMATA 12

2 GERAI SEHAT TANGERANG-1 DOMPET DHUAFA 11 23 KLINIK ABDI TAMA MEDIKA 15


3 KLINIK dr. HARYADI 4
24 dinas kesehatan 136
4 Klinik Kimia Farma Karang Tengah 8
25 KLINIK ARAFA MEDIKA 20
5 Edelweis Medical Centre 33
26 KLINIK AZ ZAHRA 30
6 KLINIK MAYAPADA TANGERANG 5
27 KLINIK BERLIAN 16
7 KLINIK POLDA BANDARA SOETA 6
28 KLINIK BETH RAPHA AGAVE INSANI 36
8 Klinik Alam Indah 11
29 KLINIK BHAKTI ASIH 32
9 KLINIK BHAKTI MANDALA 13
30 KLINIK BUNDA SEJATI 6
10 KLINIK CITRA MEDIKA 7
31 KLINIK GARUDA SENTRA MEDIKA 1 42
11 Klinik Dialisa Penta Bandara Cengkareng 5
32 KLINIK HARAPAN CANDI KENCANA 7
12 Klinik Ratna Medika 12
33 KLINIK INTI MEDIKA 11
13 KLINIK KARAWACI MEDIKA 27
34 KLINIK KIMIA FARMA PASAR ANYAR 9
14 KLINIK ALIYANTI 10
35 KLINIK KOKITS MEDIKA 21
15 KLINIK RAYCARE HEMODIALISA 26

16 KLINIK METRO TANGERANG KOTA 8


36 KLINIK LARASATI 18

17 KLINIK SINCU MEDIKA 8 37 KLINIK MITRA MEDICARE 13

18 KLINIK PRIMA MEDIKA 3 38 KLINIK NURBAYAN 13

19 KLINIK SAMBA MEDIKA 6 39 KLINIK PINANG SARI 2 16

20 KLINIK GEBANG MEDIKA 14 40 KLINIK PRADHANA 12


NO FASKES JUMLAH SDM NO FASKES JUMLAH SDM

41 KLINIK CIPUTRA 4 61 KLINIK KIMIA FARMA CIPONDOH 10

42 KLINIK ALFA 6 62 KLINIK MEKAR SARI MEDIKA 10

43 KLINIK DUTA MEDIKA 6 63 KLINIK RATNA ASIH MEDIKA 1

64 KLINIK SENTARI 4
44 KLINIK ROHMATAN NUR AL AMIM 12
65 KLINIK ANANDA MEDIKA 3 BARU 10
45 KLINIK ROYAL MEDICAL CENTER 34
66 KLINIK MITRA INSANI 6
46 KLINIK SA MEDIKA CILEDUG 7
67 KLINIK OMEGA JAYA 9
47 KLINIK SA MEDIKA KARAWACI 5
68 KLINIK GRAHA MITRA 17
48 KLINIK SAHABAT KITA 3
69 KLINIK KASIH BUNDA 3
49 KLINIK SUDIMARA BARAT 18
70 KLINIK KIMIA FARMA MODERNLAND 5
50 Medical Care Clinic 12
71 KLINIK PORIS MEDICARE 11
51 KLINIK MENCONG 24 JAM 19
72 KLINIK HD AVIO PRIMA INDONESIA 13
52 KLINIK DIANA PERMATA 44
73 KLINIK HEMODIALISA SEJAHTERA 8
53 KLINIK SILOAM 18
74 KLINIK PRATAMA ESTETIDERMA 7
54 KLINIK MULYA 23
75 Klinik Kecantikan Cyber 8
55 KLINIK CITRA HUSADA 6
76 POLIKLINIK INDUK 11
56 KLINIK KIMIA FARMA PERIUK 5 77 KLINIK EMI MEDIKA 1

57 KLINIK KIMIA FARMA BERINGIN 8 78 KLINIK MULTI MEDIKA 12

58 KLINIK AMARTA NAGRAK 6 79 KLINIK PRASHANTI 5

59 KLINIK MUTIARA MEDIKA 6 80 KLINIK SURYA MEDIKA 2 12

60 KLINIK KIMIA FARMA GREEN LAKE 5 81 KLINIK KHADIMUL INSAN 9


NO FASKES JUMLAH SDM NO FASKES JUMLAH SDM

RUMAH SAKIT 9481 16 RS Bhakti Asih 367

1 RS MEDIKA LESTARI 184 17 RSIA Mutiara Bunda 67

18 RS PRIMAYA 671
2 RSIA As-Syifa 75
19 RS Sari Asih Ciledug 439
3 RSIA Bunda Sejati 118
20 RS DINDA 364
4 RS TK IV DAAN MOGOT KESDAM JAYA 121
21 RSUD KOTA TANGERANG 701
5 RS Sitanala 549
22 RS SARI ASIH SANGIANG 319
6 RS SARI ASIH KARAWACI 425
23 RS PERMATA IBU 224
7 RS EMC 679
24 RS Aqidah 175
8 RS An-Nisa Tangerang 520
25 RS Tiara 184
9 RS Mayapada 823
26 RSIA Karunia Bunda 34
10 RS Islam Sari Asih Ar-rahmah 168
27 RS Gebang Medika 89
11 RS Melati 232
28 RSIA Makiyah 66

12 RS Aminah 379 29 RSIA Pratiwi 75

13 RS PKU Muhammadiyah 82 30 RS Karang Tengah Medika 219

14 RS Mulya 313 31 RS SARI ASIH CIPONDOH 152

15 RS Hermina Tangerang 552 32 RS.HERMINA PERIUK 115


Masing-masing faskes
pelaksana vaksinasi covid-19
harus sudah punya data sasaran
(by name by addres) yang bisa
ditarik dari data SISDMK

Semua sasaran yang datang dan


ada di data SISDMK dapat
dilayani

Bagi sasaran yang belum ada


datanya di SISDMK ditunda dulu
untuk tahap ke-2
Faskes pelaksana
vaksinasi covid-19 Puskesmas
berjumlah 82 terdiri 38
dari :

RS Alokasi Vaksin KKP Soeta

32 : 22.280 1

Klinik

11
Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
di Kota Tangerang

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG


Pemetaan Tenaga Pelaksana Vaksinasi dan
Penyusunan Jadwal Pelayanan

Satu Tim Pelaksana Per Sesi


terdiri dari: • Rangkaian pemeriksaan dan
1. Petugas pendaftaran/ pelayanan Vaksinasi COVID-19
verifikasi untuk satu orang diperkirakan
2. Petugas untuk melakukan sekitar 15 menit.
skrining (anamnesa), • Satu vaksinator (perawat, bidan,
Jadwal Layanan dan dokter) diperkirakan mampu
pemeriksaan fisik dan
(hari pelayanan, memberikan pelayanan
pemberian edukasi;
jam dan kuota maksimal 40 - 70 sasaran per
3. Petugas pemberi vaksinasi
sasaran per sesi hari.
COVID-19 dibantu oleh
pelayanan) • Dalam satu hari dapat
petugas yang menyiapkan
vaksin dilaksanakan beberapa sesi
4. Petugas untuk mengatur pelayanan dengan jumlah
alur kelancaran pelayanan sasaran per sesi pelayanan
5. Petugas untuk melakukan adalah sekitar 10-15 orang.
pencatatan hasil vaksinasi
Prinsip Pelaksanaan Imunisasi COVID-19
 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin


dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian vaksinasi, baik terkait penyakit penyerta (komorbid) maupun status
infeksi/penyakit COVID-19 nya;

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi


kasus dan analisa dampak
Standar Pelayanan

Ketentuan
Ruang dan Alur

Ketentuan Waktu

Dosis dan Cara


Pemberian
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan

1 Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik

Ruang/tempat pelayanan dibersihkan dengan cairan desinfektan sebelum dan


2 sesudah pelayanan

3 Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer

4 Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan

5 Ruang/ tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani orang sehat

Sediakan tempat duduk bagi sasaran dan orang tua/pengantar untuk menunggu
6 sebelum dan 30 menit sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk
minimal 1-2 meter.

Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan belum


vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat untuk menunggu 30
menit sesudah vaksinasi di tempat terbuka
Ketentuan Alur Pelayanan Vaksinasi
MEJA 1 MEJA 2 MEJA 3 MEJA 4
Ketentuan Alur Pelayanan

Catatan :
Pengaturan ruang/tempat
pelayanan vaksinasi dapat
disesuaikan dengan situasi
di fasilitas pelayanan
kesehatan masing-masing
dengan menerapkan
prinsip PPI dan menjaga
jarak aman 1 – 2 meter.
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang

Meja 2 (Skrining)
Meja 1 (Pendaftaran) • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana
• Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta
(komorbid)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh
sistem

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. Meja 3 (Vaksinasi)
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 prinsip penyuntikan aman
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi elektronik • Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin
yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi PCare
Upaya Skrining
 Vaksinasi COVID-19 tidak diberikan pada sasaran yang
Petugas kesehatan memiliki riwayat konfirmasi COVID-19
melakukan anamnesa untuk  Lakukan skrining/penapisan terhadap sasaran yang akan
melihat kondisi kesehatan disuntik
dan mengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid) serta
Imunisasi ditunda sampai ada data dukung keamanan
melakukan pemeriksaan fisik vaksin untuk:
sederhana.  Pasien dengan kondisi imunokompromais
 Wanita hamil
Pemeriksaan meliputi suhu
tubuh, tekanan darah, Gula
 Ibu menyusui
Darah Sewaktu dan Indeks  Anak berusia di bawah 18 tahun dan kelompok usia ≥ 60
Massa Tubuh (IMT). Skrining tahun
dilakukan dengan  Sasaran usia 18-59 tahun dengan penyakit penyerta
menggunakan aplikasi Pcare (komorbid) yang termasuk dalam kelompok besar
Vaksinasi (hipertensi, diabetes melitus, jantung, ginjal, PPOK,
penyakit paru lainnya, dll)
Ketentuan Waktu Pelayanan

1
Pelayanan di puskesmas tidak mengganggu jadwal pelayanan imunisasi rutin.
Tentukan jadwal hari/jam pelayanan khusus vaksinasi COVID-19 di puskesmas

Jam layanan tidak perlu lama dan dibatasi jumlah sasaran yang dilayani dalam 1 sesi
2
pelayanan

Untuk layanan vaksinasi COVID-19 di fasyankes lainnya seperti di RS/Klinik baik milik
3 pemerintah maupun swasta jadwal layanan dapat diatur dan disesuaikan dengan
memperhatikan jadwal layanan kesehatan lainnya, pengaturan ruang dan alur
pelayanan serta tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19

 Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan
memastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak
ada udara yang masuk ke dalam spuit

 Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml, kemudian cabut jarum dari vial.

 Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan tunggu hingga
kering
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19

 Untuk penyuntikan intramuskular tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu

 Setelah vaksin disuntikkan secara IM, jarum ditarik keluar,


kemudian ambil kapas kering baru lalu tekan pada bekas
suntikan. Jika terjadi perdarahan, kapas tetap ditekan pada
lokasi suntikan hingga darah berhenti

 Buang alat suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa


menutup kembali jarum (no recapping)

 Untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI yang serius maka sasaran


dan pengantar diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan selama
30 menit sesudah vaksinasi dan petugas harus tetap berada di pos
minimal 30 menit setelah sasaran terakhir divaksinasi.
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19

INGAT!!
1. PEMBERIAN vaksin dosis pertama dengan dosis
kedua harus memakai jenis VAKSIN YANG SAMA
2. PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
3. MASUKKAN alat suntik yang sudah dipakai dalam
safety box, no reccaping
4. JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum
setelah penyuntikan
Sebagai antisipasi bila terjadi syok anafilatik, maka setiap tempat
pelayanan WAJIB menyediakan 1 set perlengkapan anafilaktik, oksigen,
cairan dan infus set.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian

Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi SEHAT (tidak demam,


batuk, pilek, dan lain-lain)

Membawa vaksin, ADS, Safety Box, perlengkapan anafilaktik, dan logistik


vaksinasi lainnya, seperlunya, dengan memperhatikan jumlah sasaran
yang telah terdata

Petugas kesehatan menerapkan protokol kesehatan selama pelayanan


berlangsung dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada
Masa Pandemi COVID-19.
Logistik

Pengadaan Pusat
Kemenkes :
1. vaksin
2. logistik vaksinasi (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box,
Kapas Alkohol)
Vaksin Tahap 1 : Sinovac

Single dose
Isi 1 box @40 vial
LOGISTIK LAINNYA

Masker medis = jumlah petugas x jumlah hari


pelayanan x 2
(Ket: masker medis dapat digunakan maksimal selama 4 jam)

Kebutuhan logistik PPI lainnya:


Face shield (bila tersedia)
= ((jumlah sasaran x (jumlah vaksinator+jumlah petugas skrining)) • Hand sanitizer = sesuai
+ (jumlah nakes lain x jumlah sesi pelayanan)
kebutuhan
• Sabun cair dan air mengalir =
Sarung tangan (bila tersedia) = jumlah sasaran sesuai kebutuhan
*) sarung tangan harus diganti pd setiap sasaran • Cairan disinfektan = sesuai
kebutuhan

Apron (bila tersedia) = sesuai kebutuhan


SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19
(Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan
dengan menggunakan kendaraan berpendingin khusus (beberapa
Prov/Kab/Kota), atau menggunakan cool box / vaccine carrier.
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan
anggaran masing2 daerah :
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota Kab/kota akan
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya mendistribusikan vaksin
vaksin atau dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi dan logistik lainnya ke
Rumah Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang terdaftar
sebagai tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19 dengan
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi farmasi,
menggunakan mobil box
kemudian:
1. vaksin disimpan dalam cold room atau vaccine atau puskesmas keliling,
refrigerator sebelum didistribusikan ke faskes. vaksin ditempatkan pada
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable vaccine carrier
Syringe – ADS, Safety Box, Kapas Alkohol)
disimpan di instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Puskesmas akan menyimpan vaksin


di vaccine refigerator. Logistik
lainnya disimpan di instalasi farmasi.
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Puskesmas
untuk distribusi vaksin dan logistik
lainnya:

1. Jika Fasyankes tidak memiliki


vaccine refrigerator yang sesuai
standar, maka dapat digunakan
lemari es rumah tangga, sesuai
SOP yang berlaku.
2. Vaksin dibawa oleh petugas
menggunakan vaccine carrier.
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik

1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai
dengan cool pack. Logistik lainnya dapat menggunakan sarana pembawa kering
lainnya;
2. Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan alat pemantau suhu;
3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box atau vaccine carrier
dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai
sarung tangan pada saat penataan vaksin di vaccine refrigerator;
5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
sebelum dan sesudah menangani vaksin dan logistik lainnya;
6. Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku;
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator

Untuk menghindari kesalahan pengambilan, penyimpanan vaksin untuk


imunisasi rutin (sasaran bayi) dengan vaksin COVID-19 (sasaran dewasa) diatur
secara terpisah dalam rak/ keranjang vaksin

Penyimpanan vaksin bagi fasyankes yang belum memiliki vaccine refrigerator


buka atas sesuai PQ WHO, masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/
rumah tangga, dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan
sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif

Vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini dengan platform inactivated merupakan
golongan vaksin freeze sensitive yang akan rusak pada paparan suhu dingin
(beku) sehingga perlakuan penyimpanan sama dengan penyimpanan vaksin IPV,
disimpan pada suhu 2-8⁰ C dan jauhkan dari evaporator
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator

*Untuk vaksin COVID-19 dengan platform lainnya mekanisme penyimpanan akan ditentukan
kemudian.
Contoh Penyimpanan Vaksin

IPV
DT
COVID
COVID
COVID
COV
Td ID IPV
Jangan
menyimpan
vaksin di
pintu
Pemantauan Suhu

1. Dilakukan pemantauan suhu


sebanyak 2 kali dalam sehari
Suhu dalam yaitu pagi dan sore, pastikan
penyimpanan vaksin Mekanisme
harus terjaga sesuai suhu tetap 2-8 0C.
dengan yang 2. Catat hasil monitoring suhu
direkomendasikan pada grafik pemantauan suhu.
3. Apabila menggunakan alat
Perlu dilakukan
pemantauan suhu pemantau dan perekam suhu
menggunakan alat terus menerus secara jarak jauh
pemantau suhu yang sudah terhubung dengan
aplikasi SMILE, maka petugas
dapat memantau suhu dari jarak
jauh melalui aplikasi.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Pengelola program imunisasi/korim bertanggung jawab membawa vaccine carrier
ke tempat pelayanan
2) Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan
vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah
dipakai ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang
belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
4) Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: label
masih ada, tidak terendam air, disimpan dalam suhu 2-8 oC, belum kadaluarsa.
5) Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan
untuk disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu 2 - 8oC. Vaksin tersebut
didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
6) Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan
waktu pertama kali vaksin dibuka. Vaksin COVID-19 yang sudah dibuka dapat
bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier.
7) Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP,
sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus yang
diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum
dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak.
Pembentukan Tim Pelaksana
Vaksinasi COVID-19
 Tim pelaksana melibatkan seluruh lintas program di lingkungan sektor kesehatan,
serta lintas sektor terkait, termasuk orgaisasi profesi, organisasi kemasyarakatan
dan organisasi keagamaan.

 Tim terdiri dari 5 bidang :


1) Bidang Perencanaan
2) Bidang Logistik
3) Bidang Pelaksanaan
4) Bidang Komunikasi
5) Bidang Monitoring Evaluasi
Manajemen Limbah

 Semua ADS yang sudah digunakan harus dimasukan ke dalam safety box
 Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box
 Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box harus diberi label, nama
tempat pelayanan dan tanggal pelayanan, dan ditempatkan pada tempat
yang aman dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak
dan masyarakat
 Limbah lain (vial vaksin, kapas, masker medis, sarung tangan) dibuang ke
dalam kantong plastik khusus limbah medis/ kantong plastik biasa yang
diberi tanda limbah medis
Pengelolaan Limbah Medis Infeksius Tajam

1. Dikubur di dalam Bak beton


• Safety box beserta jarum bekas dimasukkan ke dalam bak beton.
• Model bak beton dengan ukuran lebar 2 x 2 meter minimal kedalaman mulai 1,5
meter, bak beton ini harus mempunyai penutup kuat dan aman

2. Dibakar dengan Incinerator


• Safety box beserta jarum bekas dimasukkan ke dalam incinerator.
• Model pembakaran dengan menggunakan Incinerator double Chamber dengan
tujuan untuk menghindari asap yang keluar dari proses pembakaran insinerator.
Incenerator yang digunakan harus memiliki izin dari KLH.
3. Melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan pihak ke-3
Pengelolaan Limbah Medis Infeksius Non Tajam

Limbah sisa vaksin dikeluarkan dari dalam botol/ampul, kemudian didesinfeksi di


dalam killing tank (tangki desinfeksi) untuk membunuh mikroorganisme yang
terlibat dalam produksi. Kemudian, limbah yang sudah didesinfeksi dialirkan ke
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai ketentuan yang berlaku

Botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong
plastik) berwarna kuning selanjutnya diinsenerasi (dibakar dalam incinerator) atau
menggunakan metode non insinerasi (al. autoclaving, microwave) dan dihancurkan

Apabila sumber daya dan sarana tersedia maka pengolahan limbah ini dapat
diserahkan pada pihak ketiga dengan perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
Laporan KIPI Serius dan KIPI Non Serius
http://keamananvaksin.kemkes.go.id/.
Sekian dan Terima Kasih

SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai