Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

NON KEMENTERIAN PERTANIAN RI


PENUGASAN
AGENDA 2
TAHUN 2022

Tanggal : 20 Juni 2022


Sifat : Soal Kelompok Asynchronous Nilai-nilai Dasar PNS Ber’AKHLAK
Ketua Kelompok bertugas meng upload hasil diskusi ke kolabjar

PENUGASAN ANALISIS KASUS DARI VIDEO

1) Kerjakan bersama kelompok anda, silakan melengkapi data kelompok berikut ini:

No Data Kelompok Uraian / bukti

a Nama dan 1) Lilis Ayu Handayani - Setjen - Biro KLN


instansi asal
2) Inggarsetya Syah Audini - Balitbangtan – BBPenelitian Veteriner
Anggota
3) Annisa S. Salsabila - Balitbangtan - Balit Sereal, Maros
Kelompok
4) Eprilia Aristia Rini - BPPSDMP- BPP Jambi
5) Wolfgang Franzisco - BPPSDMP - Polbangtan Gowa

b Media diskusi Google Meet & Google Docs


yang
digunakan

c Waktu diskusi

d Mekanisme/ ● menonton dan memahami video


cara diskusi ● menyamakan persepsi
● menjawab soal bersama dengan diskusi dan bertukar pendapat

e Bukti diskusi Silakan paste bukti diskusi disini


(Screen Shoot 1)
percakapan
2)
atau video
conference) 3)
4)
5)

2) Diskusikan video yang sudah teman2 pilih!!!


https://www.youtube.com/watch?v=n3U6Vt_Afe0

3) Deskripsikan dengan jelas kasus tersebut dalam tabel berikut ini:

1
No Butir Penjelasan Uraian

a Stakeholder yang terlibat 1. Menteri Pertanian RI


2. Lembaga Pemerintah (Kementerian Pertanian)
3. Peternak Sapi di Desa Mertan, Kecamatan
Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
4. Peternak Sapi Anggota Koperasi Pujon, Malang,
Jawa Timur.
5. Gugus Tugas Kabupaten, Kota, Provinsi dan
Pusat.

b Ringkasan kasus Kementerian Pertanian memulai vaksinasi dalam


upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemberian vaksin perdana dilakukan pada kelompok
ternak Desa Mertan, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pencanangan vaksinasi dihadiri Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo. Vaksinasi dilakukan pada
daerah berstatus merah, kuning dan hijau. Selain itu
Kementerian Pertanian telah menyiapkan gugus
tugas di tingkat kabupaten/kota hingga pusat untuk
mengawal kasus PMK. Sejumlah 300 dosis
vaksinasi juga diberikan ke Pemkab Malang, untuk
disuntikkan pada sapi di wilayah Kecamatan Pujon,
Malang, Jawa Timur.

c Tantangan dalam kasus 1. Wabah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)
pada ternak sapi di Indonesia.
2. Penularan virus PMK yang massive pada ternak
sapi di Indonesia.
3. Kesulitan distribusi vaksin dengan
menggunakan rantai dingin.

d Waktu kejadian 18 Juni 2022

e Tempat kejadian 1. Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten


Sukoharjo, Jawa Tengah.
2. Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa
Timur.

2
4) Nilai-Nilai Dasar PNS Ber’AKHLAK apakah yang dapat anda cermati dari kasus tersebut
dan bagaimana implementasi sikap dan perilaku dari nilai tersebut dalam menjalankan
tugas sehari-hari.

Nilai-Nilai Implementasi Sikap dan Perilaku


Dasar
PNS
Ber’AKHLAK

Berorientasi Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai


Pelayanan bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Hal ini menghasilkan paradigma berpikir
bahwa ASN harus seoptimal mungkin memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat. Dalam cuplikan video berita diterangkan bahwa
pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian RI, Prof. Dr. Syahrul Yasin
Limpo memimpin vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku pada sapi di
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
penanganan virus PMK yang sedang merebak di Indonesia, pemerintah
mencerminkan perilaku Berorientasi Pelayanan yang berusaha
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal ini upaya
penanggulangan virus PMK.
Dapat dilihat dari upaya pemerintah menyiapkan 3 juta dosis vaksin
yang secara tanggap, cepat dan cekatan mengingat virus ini pertama
kali ditemukan pada bulan Mei lalu. Selain itu, Bapak Syahrul Yasin
Limpo juga secara langsung ikut terjun memimpin proses vaksinasi. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagai ASN yang mengikuti panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan, beliau mengabdi kepada negara dan rakyat
Indonesia, menjalankan tugas secara profesional, hingga ikut terjun
langsung menyuntikkan vaksinasi didampingi oleh Dokter dan Tenaga
Ahli. Selain itu dalam kemampuannya melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah, Menteri Pertanian RI memastikan untuk mengawal
proses vaksinasi secara ketat, membantu peternak sapi di daerah agar
mendapatkan distribusi vaksin secara merata dengan bantuan Gugus
Tugas yang dibentuk di Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat. Dan juga
berusaha melakukan perbaikan tiada henti dengan memastikan stok
vaksin yang membutuhkan perlakuan khusus saat distribusi, yaitu
dengan menggunakan Coolbox khusus vaksin agar vaksin tetap
berkualitas hingga tiba di lokasi.

Akuntabel Dalam cuplikan video, menerangkan dengan jelas bahwa


Pemerintah melalui Kementan dan seluruh lapisan masyarakat saat ini
sedang berupaya keras menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) yang menyerang pada ternak sapi maupun hewan sejenisnya.
Langkah yang saat ini diambil oleh pemerintah melalui Kementan sudah
sangat tepat yaitu dengan memproduksi secara mandiri vaksinasi guna
proses pencegahan serangan wabah PMK agar dapat ditekan dan tidak

3
Nilai-Nilai Implementasi Sikap dan Perilaku
Dasar
PNS
Ber’AKHLAK

melebar ke daerah-daerah lain pada umumnya, apalagi situasi saat ini


tingkat kebutuhan daging sapi di Indonesia diperkirakan akan
mengalami peningkatan dalam hal permintaan konsumen.
Proses vaksinasi yang diupayakan oleh pemerintah melalui
Kementan sementara berjalan dan telah dilaksanakan di dua tempat
yaitu di wilayah Sukoharjo Jateng dan Batu Malang kemudian akan
berlanjut ke daerah - daerah berpotensi lainnya di Indonesia.
Dari video tersebut perilaku akuntabel yang ditunjukan dari Pemerintah
melalui Kementan terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya
terkait pengendalian wabah PMK antara lain adalah Pemerintah melalui
Kementan menunjukan sikap bertanggung jawab dalam hal
melaksanakan kewajiban melindungi masyarakatnya. Dan pemerintah
melalui Kementan sangat konsisten dengan langkah - langkah yang
diambil dan dikerjakan saat ini oleh tim. Dimana hal itu dibuktikan
langsung oleh Menteri Pertanian Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo dengan
melakukan tinjauan serta pengaplikasian secara langsung vaksinasi di
lapangan terhadap hewan sapi di dua wilayah, beliau menunjukan
bahwa Kementan sangat serius dalam menangani wabah ini. Selain itu
Kementan juga sangat transparan, adil, dan konsisten dalam hal
menangani wabah ini, dimana kita dapat melihat bahwa jumlah vaksin
yang telah diproduksi dan disiapkan oleh Kementan sendiri saat ini
sebanyak 3 juta dosis, yang proses pengaplikasiannya sementara
dilakukan secara bertahap ke seluruh daerah di Indonesia.
Makna perilaku akuntabel untuk menjelaskan video ini adalah
kewajiban mempertanggungjawabkan apa yang seharusnya dicapai,dan
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau pun institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator
akutabelnya ditunjukan dalam beberapa hal yaitu Kepemimpinan,
transparansi, Integritas, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan,
kejelasan dan Konsistensi. Dan semua indikator - indikator tersebut
telah ditunjukan oleh Kementan dalam proses penanganan masalah
wabah PMK yang dijelaskan dalam video tersebut.

Kompeten Secara umum kompetensi bisa diartikan sebagai kemampuan


berupa pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi kewenangan dan
tanggungjawab yang diamanatkan kepada seseorang. Seorang ASN
dituntut memiliki kompetensi yang memadai seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang
sedang berlangsung secara cepat.
Kasus wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang banyak

4
Nilai-Nilai Implementasi Sikap dan Perilaku
Dasar
PNS
Ber’AKHLAK

menjangkit hewan ternak di sejumlah daerah akhir-akhir ini telah


menjadi wabah nasional. Hal ini dikarenakan jika tidak ditangani dengan
cepat, wabah ini dapat mengancam swasembada pangan/daging di
Indonesia. Perilaku ASN Kementerian Pertanian selaku pemangku
kebijakan hingga petugas peternakan dan kesehatan hewan ternak
telah menunjukkan sikap kompeten yaitu cakap dan cekatan dalam
menangani kasus tersebut. Penyediaan dan pemberian vaksin yang
telah dicontohkan oleh Menteri Pertanian selaku pemangku kebijakan
nasional diharapkan dapat diterapkan di seluruh daerah terjangkit
wabah. Dengan demikian wabah ini akan segera berakhir.

Harmonis Harmoni dapat diartikan sebagai kerja sama antara berbagai faktor
dengan sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Peran ASN dalam
mewujudkan budaya harmonis telah tercermin dalam kegiatan yang
dilakukan oleh pegawai pemerintahan lingkup kementerian pertanian
baik dari pusat maupun daerah yang bersinergi dalam mengatasi dan
mengawal kasus PMK yang merebak di berbagai daerah Indonesia.
ASN yang menanamkan sikap harmonis dalam tugasnya maka
tidak akan segan untuk menolong masyarakat saat menghadapi
kesulitan bahkan mencarikan solusinya. Mulai merebaknya PMK tentu
menyebabkan masyarakat terutama peternak sapi maupun hewan yang
berkuku belah lainnya mengalami kesulitan karena berdampak pada
hewan ternak mereka yang mengalami penurunan produksi hingga
dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diatasi secara cepat.
Disini peran ASN sebagai problem solver sangat diperlukan yaitu
dengan melakukan kegiatan vaksinasi dengan mengerahkan dokter
hewan baik di lingkup pusat maupun daerah guna mengatasi
penyebaran PMK.

Loyal Bagi seorang ASN loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi dan kepada NKRI. Ketika seorang
ASN memiliki sikap loyalitas, maka ia akan merasa memiliki tanggung
jawab yang besar terhadap organisasi atau negaranya. Begitulah yang
ditunjukkan oleh segenap pemerintahan kementrian pertanian dan
gugus tugas baik dari kota, kabupaten, provinsi, maupun pusat.
Vaksinasi yang bersifat darurat tidak akan berhasil terlaksana dalam
mengatasi wabah virus PMK, bila segenap pemerintahan tidak memiliki
rasa loyal terhadap negara. Kesetiaan dan ketaatan dalam loyalitas
timbul dari kesadaran akan bersikap taat tanpa terpaksa ketika
peraturan yang dibuat semata-mata disusun untuk memperlancar
jalannya pelaksanaan vaksinasi virus PMK secara cepat dan darurat.

5
Nilai-Nilai Implementasi Sikap dan Perilaku
Dasar
PNS
Ber’AKHLAK

Hal itu semua dilakukan demi tercapainya tujuan Indonesia yang


terbebas dari wabah virus PMK.
ASN yang bersikap loyal tidak akan segan untuk bekerja sama
dengan anggota lain. Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu
kelompok memungkinkan seseorang mampu mewujudkan impian untuk
dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seorang
anggota secara individual. Hal ini tercermin dalam terjalinnya kerja
sama yang baik antara pemerintahan kementrian pertanian dengan
segenap pemerintahan dan gugus tugas di kota, kabupaten, provinsi,
hingga pusat. Adanya rasa ikut memiliki terhadap bangsa dan negara
akan membuat kita sebagai ASN bersikap untuk ikut menjaga, sehingga
pada akhirnya akan menimbulkan sikap loyalitas demi tercapainya
tujuan bersama.
Adaptif Budaya adaptif sebagai ASN dapat ditunjukkan melalui
kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi
yang berkelanjutan dengan lingkungannya serta perbaikan proses
internal yang berkesinambungan. Hal ini tercermin dalam kegiatan yang
dilakukan oleh ASN Kementerian Pertanian yang mampu merespon
dengan cepat permasalahan PMK dengan melakukan vaksinasi. Selain
itu juga Kementan secara proaktif membentuk gugus tugas dari tingkat
kabupaten sampai pusat guna mengawal kasus PMK. Permasalahan
PMK sendiri merupakan permasalahan yang kompleks, karena wabah
ini merupakan wabah baru yang proses penyebarannya juga terbilang
cepat bila tidak dikondisikan secara baik, dan langkah Kementan
dengan membuat vaksin, pun menunjukan keseriusan dalam
penanganan wabah ini.
Pada pekerjaan sehari - hari khususnya sebagai ASN Kementan
proses pertukaran informasi terjadi sangat masif dan begitu mudah
terutama dalam hal menyikapi suatu permasalahan. Pembelajaran tidak
melulu soal pendidikan dan pelatihan formal, baik secara konvensional
maupun daring. Bentuk upaya dalam menggali pengetahuan lebih
dalam tentang suatu teknis pekerjaan tidak hanya dengan mengikuti
diklat teknis, melainkan pembelajaran bisa saja terjadi karena interaksi
sosial antar pegawai di suatu unit kerja. Lalu bagaimana peran adaptif
itu ditunjukan dalam memperoleh informasi terkait masalah PMK?
Kementan tidak mudah membagikan informasi terkait masalah PMK ini
di masyarakat, maka dalam video inilah perilaku adaptif berperan
penting. Karena untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang
belum diketahui, perlu mendapatkan kepercayaan dari semua pihak
yang nantinya mengetahui informasi tersebut.
Kemampuan adaptif juga diperlukan dalam menjalin komunikasi
baik antara satu sama lain seperti halnya yang ditunjukan oleh Mentan

6
Nilai-Nilai Implementasi Sikap dan Perilaku
Dasar
PNS
Ber’AKHLAK

Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo dalam hal menanyakan dan


berkomunikasi dengan tim gugus tugas terkait persiapan pengaplikasian
vaksin di lapangan, hal tersebut menunjukan bahwa proses pertukaran
informasi semakin berjalan dengan mudah di lapangan sehingga
program pengaplikasian vaksin di lapangan bisa berjalan sesuai target
Kementan.

Kolaboratif Collaborative governance merupakan sebuah proses yang


melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar
aktor governance. Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala
aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai evaluasi. Dalam
aksi vaksinasi massal untuk menanggulangi wabah virus PMK, sangat
menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antar pemerintahan. Apabila
sikap kolaboratif tidak berjalan dengan baik, maka penanganan
vaksinasi yang harus dalam waktu cepat dilaksanakan akan menjadi
mustahil. Collaborative governance menekankan semua aspek yang
memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama
dengan berbagi kekuatan. Sikap kolaboratif sangat penting dan
dibutuhkan ketika menghadapi suatu wabah.
Tata kelola kolaboratif ada di berbagai tingkat pemerintahan, di
seluruh sektor publik dan swasta, dan dalam pelayanan berbagai
kebijakan. Dalam penanggulangan wabah virus PMK telah ditunjukkan
kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pertanian yang
menugaskan Unit Eselon I terkait yaitu Badan Karantina Pertanian
untuk memastikan persebaran virus PMK tidak meluas ke daerah-
daerah lain, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
untuk mengawal proses vaksinasi PMK, pemerintah pusat dan daerah
yang cepat dan sigap dalam menanggulangi wabah, tersedianya import
vaksin dengan bantuan pihak swasta dengan cepat, hingga pelayanan
vaksinasi yang optimal dari gugus tugas ke setiap peternakan sapi di
daerah yang terjangkit.

Anda mungkin juga menyukai