PENDAHULUAN
1
imunisasi terutama untuk fasilitas kesehatan yang melakukan layanan kesehatan
diluar puskesmas dan puskesmas pembantu. Mengoptimalkan pemantauan
logistik vaksin dan pendukungnya mulai dari penerimaan, distribusi sampai pada
logistik yang tidak dapat dipakai. Untuk dapat membantu pengisian kohort
dengan akurasi data yang baik, maka diinisiasi Sistim Informasi dan Data
Imunisasi (SIDI) yang merupakan kohort imunisasi dalam bentuk digital dan
dirancang khusus sehingga sederhana dan mudah dalam aplikasinya. Mengingat
pelayanan imunisasi memiliki sasaran yang banyak dan didukung oleh
banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan, maka perlu dikembangkan beberapa
jenis aplikasi SIDI untuk tingkat Jejaring Faskes, Pustu, Puskesmas,
Kabupaten/Kota dan Provinsi yang saling terkait dan mendukung Dengan
adanya group di aplikasi WhatsApp bagi seluruh petugas imunisasi di layanan
kesehatan pada masing-masing puskesmas, demikian juga dimasing-masing
kabupaten/kota, maka sangat memungkinkan memberi informasi cepat termasuk
pengiriman laporan bulanan melalui aplikasi WA (WhatsApp) Web. Penggunaan
SIDI Bali mulai disosialisasikan akhir tahun 2018 dan mulai diterapkan sejak
awal tahun 2019.
II. TUJUAN
1. Umum
Tersedianya data dan informasi tentang sasaran yang diimunisasi per
wilayah banjar, desa, puskesmas, kabupaten /kota dan provinsi dalam
bentuk kohort yang dipantau sejak lahir sampai dengan bayi dibawah dua
tahun.
2. Khusus
a. Tersedianya data dan informasi sasaran yang diimunisasi per banjar di
tingkat pustu.
b. Tersedianya data dan informasi sasaran yang diimunisasi per desa di
tingkat puskesmas.
c. Tersedianya data dan informasi sasaran yang diimunisasi per
puskesmas di tingkat kabupaten/kota.
d. Tersedianya data dan informasi sasaran yang diimunisasi per
kabupaten/kota di tingkat provinsi.
e. Tersedianya data dan informasi sasaran yang diimunisasi di fasiltas
kesehatan seperti rumah sakit, klinik, Praktek Mandiri Dokter dan
Praktek Mandiri Bidan.
f. Terbentuk jejaring penyelenggraan imunisasi pada tingkat fasilitas
kesehatan, kabupaten/kota dan provinsi
g. Tersedia data dan informasi logistik imunisasi ditingkat fasilitas
kesehatan, kabupaten/kota dan provinsi
h. Terlaporkan penyelenggaraan imunisasi dan kegiatan logistik dari
tingkat layanan, kabupaten/kota dan provinsi.
i. Terpantau kegiatan penyelenggaraan imunisasi dan transaksi logistik
ditingkat fasilitas kesehatan, kabupaten/kota dan provinsi
2
III. SASARAN
Sistim Informasi & Data Imunisasi (SIDI) Bali, terdiri dari SIDI tingkat
fasilitas kesehatan, SIDI tingkat kabupaten/kota dan SIDI tingkat provinsi.
Untuk tingkat fasilitas kesehatan terdiri dari SIDI Puskesmas, SIDI Jejaring,
SIDI Pustu dan SIDI Logistik Puskesmas. SIDI tingkat kabupaten/kota dan
provinsi terdiri dari SIDI Kabupaten/Kota, SIDI Logistik Kabupaten/Kota, SIDI
Provinsi dan SIDI Logistik Provinsi. Masing-masing puskesmas memiliki SIDI
Puskesmas yang berbeda, sehingga ada sebanyak 120 SIDI Puskesmas se-Bali.
SIDI Jejaring dan SIDI Logistik Puskesmas, masing-masing 1 file untuk semua
faskes dan puskesmas se-Bali. Sedangkan untuk SIDI Pustu disediakan 6 jenis
file untuk Pustu se-Bali, ada isian 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 banjar.
SIDI puskesmas dipergunakan untuk Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) puskesmas sehingga dapat menggambarkan situasi pelaksanaan
imunisasi per desa/kelurahan. Dasar pemantauan adalah data kohort bayi dan
baduta (bayi dibawah dua tahun) yang masukkan melalui fasilitas REGISTER
KOHORT IMUNISASI. Fasilitas lainnya adalah DATA DASAR, kumulatif
bulanan dari JANUARI s/d DESEMBER, KUMULATIF, KIPI (Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi) dan GRAFIK. Gambaran menu utama SIDI Puskesmas
seperti Gambar 1 dibawah ini.
3
SIDI Pustu dipergunakan untuk Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Pustu sehingga dapat menggambarkan situasi pelaksanaan imunisasi per
banjar/dusun. Agak berbeda sedikit dengan SIDI Puskesmas, pada SIDI Pustu
dasar pemantauan adalah data kohort bayi dan baduta (bayi dibawah dua tahun)
yang masuk melalui fasilitas nama banjar/dudum pada REGISTER KOHORT
IMUNISASI. Fasilitas lainnya adalah DATA DASAR, kumulatif bulanan dari
JANUARI s/d DESEMBER, KUMULATIF, KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi) dan GRAFIK. Gambaran menu utama SIDI Pustu seperti Gambar 2
dibawah ini.
4
SIDI Logistik Puskesmas dipergunakan untuk memantau kegiatan
logistik imunisasi puskesmas tidak hanya vaksin juga sampai ADS dan pelarut.
Semua transaksi logistik yang dilakukan dimasukkan pada REGISTER. Untuk
dapat melakukan pemantauan dan pelaporan bulanan maka DATA DASAR
wajib diisi dan dilengkapi lebih dulu. Laporan bulanan dapat diliat pada bulan
JANUARI s/d DESEMBER. Pemantauan stok maksimal dan minimal
puskesmas melalui MONITORING. Gambaran menu utama SIDI Logistik
Puksesmas seperti Gambar 4 dibawah ini.
5
SIDI Logistik Kabupaten/kota dan Provinsi dipergunakan untuk
memantau kegiatan logistik imunisasi kabupaten/kota dan provinsi. Sama
dengan SIDI Logistik Puskesmas, SIDI kabupaten/Kota dan provinsi juga dapat
memantau vaksin, ADS dan pelarut. Semua transaksi logistik yang dilakukan
dimasukkan pada REGISTER. Untuk dapat melakukan pemantauan dan
pelaporan bulanan maka DATA DASAR wajib diisi dan dilengkapi lebih dulu.
Laporan bulanan dapat diliat pada bulan JANUARI s/d DESEMBER.
Pemantauan stok maksimal dan minimal kabupaten/kota dan provinsi melalui
MONITORING. Gambaran menu utama SIDI Logistik Kabupaten/Kota dan
Provinsi seperti Gambar 7 dan 8 dibawah ini.
6
V. MANAJEMEN DATA
7
Mekanisme Manajemen Data :
Diawali dengan entry data, selanjutnya
dilakukan pengumpulan data untuk
masing-masing tingkat. Setelah dilakukan
pengumpulan data, dapat dilakukan entry
data lagi untuk melengkapi data yang
didapat selama proses pengumpulan data.
Pelaporan dapat dilakukan setiap bulan
dan validasi dapat dilakukan setiap saat
bila diperlukan.
1. Entry Data
Entry data merupakan proses memasukkan data sasaran yang melakukan
imunisasi dan dilakukan disemua fasilitas kesehatan yang melayani
imunisasi termasuk fasilitas kesehatan yang memakai vaksin non program
untuk imunisasi dasar. Entry data dilakukan pada masing-masing fasilitas
kesehatan seperti puskesmas, pustu, rumah sakit, klinik, praktek
dokter/bidan swasta. Pelayanan imunisasi yang dimasukkan by name setiap
bulan berbasis kohort. Pelayanan imunisasi yang dilakukan sebulan penuh
dan tidak ada “tutup buku” pada setiap tanggal 25 bulan berjalan.
Data entry juga dilakukan di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi
dalam bentuk data rekapan yang berasal dari masing-masing
2. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data pada SIDI Bali, dilakukan 3 kali dan diberi istilah
Jejaring Puskesmas (pengumpulan data pertama), Jejaring Kabupaten/Kota
(pengumpulan data kedua) dan Jejaring Provinsi (pengumpulan data ketiga).
Pengumpulan data pada jejaring puskesmas, akan berasal dari 2 jenis SIDI
(SIDI Jejaring dan SIDI Pustu). Untuk proses pengumpulan data dapat
dilakukan dengan melakukan proses copy dan paste dari masing-masing
8
SIDI. Langkah untuk pengumpulan data dari SIDI Jejaring ke SIDI
Puskesmas :
a. Buka file puskemas yang akan diisi dan SIDI Jejaring yang akan
dipindahkan dan lakukan filter pada masing-masing sheet register pada
kedua file untuk memudahkan proses mengcopy. Contoh SIDI Klinik
Artha Bunda yang berada di wilayah Puskesmas II Denpasar Barat.
Sebelum melakukan filter pastikan krusor berada pada bidang kerja exel
seperti contoh dibawah ini.
Lakukan filter dengan memilih Home, Sort & Filter dan Pilih Filter
Pilih Filter
Tanda sudah
difilter
b. Pastikan file jejaring yang dikirim telah melakukan entry data dengan
benar, dengan cara melakukan pengecekan data. Hal ini sangat penting
dilakukan untuk memberikan masukan ke faskes jejaring untuk
melakukan perbaikan. Seperti contoh pada SIDI Klinik Artha Bunda ada
beberapa yang perlu dilakukan proses cleaning data
9
SIDI yang dipakai perlu diganti
karena sudah disempurnakan,
sehingga No HP orang tua sasaran
dihilangkan.
Nama bayi bila memungkinkan
diganti atau dilengkapi bila telah
ada namanya.
10
Beberapa fotmat kolom berubah,
disarankan untuk mengcopy ke
SIDI yang telah disempurnakan.
c. Cara melakukan cleaning data untuk tanggal yang belum sesuai format,
seperti contoh untuk tanggal lahir dari data diatas. Hilangkan dulu
centang atau pilihan dengan memilih select all.
Bersihkan dulu dengan memilih Select Pilih tanggal yang belum sesuai
All, sehingga semua centang hilang format
Ganti atau ketik ulang yang bermasalah tersebut, hingga semua masuk
dalam tanggal yang telah ditentukan. Bila dipilih tahun 2019 atau Bulan
Januari akan muncul tanggal pilihan.
11
Bila sudah
diperbaiki
semua
tanggal
akan
masuk
dalam
sistim
d. Tampilkan kedua file satu layar hingga dapat dibandingkan antar kedua
SIDI, dengan langkah-langkah :
Pastikan ada dua file yang terbuka, contohnya SIDI Klinik Artha Bunda
dan SIDI Puskesmas II Denpasar Barat, seperti dibawah ini.
12
Pilih View
Pilih Arrange
All
Pilih
Vertical
e. Proses copy mulai dapat dilakukan. Untuk melakukan copy dari file SIDI
Jejaring perhatikan kolom yang akan dicopy, karena ada perbedaan
kolom. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bulan pengiriman
laporan. Bila bulan pengiriman laporan Januari 2019, dipastikan semua
sasaran belum pernah tercatat, sehingga dapat dicopy semua kolom
karena sebelumnnya belum pernah masuk dalam SIDI. Contoh langkah-
langkah untuk melakukan copy dengan memperhatikan ketersediaan
kolom dari SIDI yang akan dicopy dan SIDI tempat akan dilakukan paste
sebagai berikut :
- Blok Kolom 1 (No) dan Kolom 2 (NIK Ortu) pada SIDI Jejaring Artha
Bunda, lalu pilih copy dan lakukan paste special formulas (fx) pada
SIDI Puskesmas II Denpasar Barat.
- Blok Kolom 4 (Desa) pada SIDI Jejaring Artha Bunda, lalu pilih copy
dan lakukan paste special formulas (fx) pada SIDI Puskesmas II
Denpasar Barat.
- Lakukan hal sama untuk kolom 8 (Alamat Lengkap). Perbedaan
kolom menyebabkan copy harus dilakukan secara bertahap.
- Selanjutnya blok sebanyak 6 kolom dari Kolom 10 (Nama Orang Tua)
sampai dengan Kolom 15 (HB 1-7 har) pada SIDI Jejaring Artha
Bunda, lalu pilih copy dan lakukan paste special formulas (fx) pada
SIDI Puskesmas II Denpasar Barat pada kolom yang sesuai.
- Karena ada tambahan kolom pada SIDI Puskesmas sedangkan pada
SIDI Jejaring ada kolom yang disembunyikan, maka blok selanjutnya
Kolom 17 (BCG) dapat dilakukan tersendiri, lalu pilih copy dan
lakukan paste special formulas (fx) pada SIDI Puskesmas II
Denpasar Barat pada kolom yang sesuai.
- Kegiatan copy selanjutnya dapat dilakukan mulai dari Kolom 18
(DPT/HB/HIB1) sampai kolom terakhir, dengan cara yang sama
dengan diatas.
13
Pada proses pengumpulan data Jejaring Puskesmas yang berasal dari
SIDI Jejaring perlu dilakukan langkah berikutnya dengan melengkapi
bagian yang belum terisi pada SIDI Puskesmas yaitu Kolom 3
(Status), Kolom 4 (Kabupaten/Kota) dan Kolom 18 (Faskes Pertama
HB0/BCG/Polio1) seperti pada gambar dibawah ini dan isilah sesuai
dengan petunjuk pengisian.
f. Proses pengumpulan data ada perbedaan bila laporan dari jejaring setelah
Januari 2019, atau sebelumnya sudah pernah melakukan pelaporan.
Kolom yang dapat dicopy secara langsung adalah pemberian HB0,
karena dipastikan sasaran baru lahir. Sebagai contoh pada SIDI diatas,
kita akan kumpulkan data yang berasal dari SIDI Jejaring Artha Bunda
untuk HB0 pada bulan Februari 2019. Langkah yang ditempuh :
- Filter Kolom HB0 <24 jam pada SIDI Artha Bunda dengan memilih
pelaksanaan imunisasi Bulan Februari 2019
Lakukan Filter
pada Kolom
HB0<24 jam,
untuk Februari
2019
Hasilnya hanya
pelaksanaan
imunisasi Janur
14
Pengisian kolom pemberian imunisasi selanjutnya, harus memperhatikan
apakah sasaran sudah pernah datang sebelumnya sehingga tidak terjadi
duplikasi pencatatan dan pelaporan. Sebagai contoh akan melakukan
copy terhadap pelaksanaan imunisasi BCG pada bulan februari 2019.
Langkah-langkah pengumpulan data selanjutnya :
- Posisikan 2 file dalam 1 layar
- Filter SIDI Puskesmas pada Kolom Faskes Pertama HB0/BCG/Polio1
sehingga hanya muncul faskes yang akan dicopy, contoh Klinik Artha
Bunda.
- Filter juga pemberian imunisasi sebelumnya seperti HB0 pada bulan
Januari
- Lakukan hal yang sama pada SIDI Jejaring Klinik Arta Bunda
SIDI
Puskesmas
Filter Klinik
Arta Bunda
pada Kolom
Faskes
Pertama
Filter
Januari pada
Kolom
HB0<24
jam
- Bila telah dilakukan hal tersebut nampak dijajarkan 2 file dalam layar
yang sama.
15
SIDI Jejaring Klinik Arta
SIDI Puskesmas II Denpasar Barat Bunda dengan Tanggal
Pemberian Imunisasi BCG
g. Proses pengumpulan data berikutnya bila berasal dari SIDI Pustu, agak
berbeda dengan pengumpulan data dari SIDI Jejaring. Perbedaan
tersebut karena adanya pewarnaan tulisan pada SIDI Pustu.
Pengumpulan data dari pustu dapat memanfaatkan warna pada sel,
sehingga memudahkan filter. Sebagai contoh proses pengumpulan
16
h. Sebagai contoh, akan dicopy dari SIDI Pustu Bunga Mekar pelaksanaan
imunisasi BCG yang dilakukan oleh Pustu yang bersangkutan saja. Cara
melakukan filter warna :
Pilih Filter by
Color
Kemudian pilih
warna yang
diinginkan seperti
Automatic bila
warnanya hitam
Hasilnya
Pilih Automatic
17
Jejaring kabupaten/kota dilakukan
setelah masuknya SIDI dari
SIDI masing-masing puskesmas ke
PUSKESMAS
kabupaten/kota yang dilaksanakan
dari tanggal 1 s/d 3 bulan
berikutnya. seperti gambar
SIDI
KABUPATEN/KOTA
disebelah.
SIDI SIDI
PUSKESMAS PUSKESMAS
b. Buka satu persatu file SIDI Puskesmas, lakukan filter dan copy untuk
wilayah Denpasar. Contoh, buka SIDI Puskesmas IV Densel. Lakukan
filter bulan pencatatan (Januari) dan puskesmas dalam wilayah Denpasar
selain Puskesmas bersangkutan (Puskesmas IV Denpasar Selatan). Filter
dapat juga dilakukan pada Status Luar Wilayah dan Kabupaten/Kota
Denpasar. Setelah dan sebelum difilter seperti gambar dibawah
18
c. Copy dan paste pada SIDI Puskesmas yang kosong dan lakukan pada
semua SIDI Puskesmas.
d. Bila telah selesai simpan dengan nama SIDI Jejaring Kabupaten/Kota
Januari 2019 dan dilakukan setiap bulan.
e. Umpan balikkan ke Puskesmas paling lambat pada tanggal 4 bulan
berjalan.
SIDI SIDI
PUSKESMAS PUSKESMAS
3. Pelaporan
Untuk Pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari pelaporan
puskesmas ke kabupaten/kota, dilanjutkan ke Provinsi. Pelaporan hanya
dapat dilakukan bila proses pengumpulan data telah selesai dilakukan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pelaporan dari puskesmas :
1. Pelaporan setiap bulan dari puskesmas setelah masuknya data dari
pengumpulan data (Jejaring Puskesmas, umpan balik dari pengumpulan
data ke dua atau Jejaring Kabupaten/Kota dan umpan balik dari
pengumpulan data ke tiga atau Jejaring Provinsi).
19
2. Setelah semua data masuk dalam SIDI Puskesmas, lakukan penyimpanan
kembali dengan menambahkan Laporan pada file SIDI sebelumnya,
contoh : file SIDI Puskesmas Denpasar Timur 1 Tahun 2019 Januari
menjadi Laporan SIDI Puskesmas Denpasar Timur 1 Tahun 2019
Januari.
3. Waktu Pelaporan dari puskesmas ke kabupaten/kota dari tanggal 5
sampai dengan tanggal 10 bulan berjalan.
4. SIDI Puskesmas masing-masing dapat dipakai sebagai pelaporan
disamping juga sebagai pencatatan.
5. Pengiriman laporan mempergunakan aplikasi WA Web.
4. Validasi Data
Hampir menyerupai kegiatan monitoring dan evaluasi, maka kegiatan
validasi dilakukan secara terus menerus dan berjenjang. Dengan validasi
data akan ada perubahan periodik laporan sampai output program seperti
IDL dan UCI Desa berakhir pada akhir tahun.
20
2. Kalau format belum sesuai, seperti contoh gambar diatas yang sebelah
kanan, maka pengaturan waktu wajib dilakukan.
3. Mulailah dengan mencari Setting pada laptop/PC yang ditandai dengan
gambar seperti dibawah ini.
21
7. Cari menu Location dan pilih Home location : Indonesia
Menu Location
8. Pilih menu Format, ganti Format dengan Indonesia, pilih Short date
dengan dd/MM/yyyy dan tekan OK
22
9. Pengaturan format waktu telah selesai dilakukan dan dapat dilihat pada
format laptop/PC pada layar laptop/PC masing-masing.
B. Pengelolaan File
Tujuan pengelolaan file dilakukan untuk menjamin adanya data cadangan
dan dapat dipakai bila file hilang atau rusak. Pada pengelolaan file diawali
dengan menyusun file dalam folder yang telah disediakan. Pengelolaan file
tingkat puskesmas, kabupaten/kota dan provinsi pada prinsipnya sama.
Langkah-langkahnya :
1. Buatlah folder di Local Disk D atau E tempat data akan ditempatkan.
Contoh disini, pada Local Disk E akan dibuatkan folder baru
23
2. Beri nama folder yang baru dengan nama tertentu seperti SIDI
PUSKESMAS DAWAN 1 atau SIDI KABUPATEN KLUNGKUNG.
Pada SIDI PUSKESMAS DAWAN 1, dibuatkan minimal 2 folder baru.
3. Beri nama kedua folder, yang pertama SIDI MASTER dan yang kedua
SIDI PUSKESMAS DAWAN 1 TAHUN 2019.
4. Pada folder SIDI MASTER, masukkan semua file master mulai dari awal
dan setiap ada perubahan.
5. Pada folder SIDI PUSKESMAS DAWAN 1 TAHUN 2019, diisi dengan
12 folder untuk diganti namanya menjadi JANUARI sampai dengan
DESEMBER.
24
6. Setiap folder bulanan misalnya JANUARI diisi dengan semua file yang
berasal dari jejaring diwilayah kerja :
a. SIDI Jejaring RS bulan Januari
b. SIDI Jejaring Klinik bulan Januari
c. SIDI Jejaring PMB bulan Januari
d. SIDI Pustu bulan Januari
e. SIDI Puskesmas bulan Januari
f. SIDI Logistik Puskesmas bulan Januari
g. Laporan SIDI Puskesmas bulan Januari
h. Pengumpulan data kabupaten/kota bulan Januari
i. Pengumpulan data provinsi bulan Januari
7. Hal yang sama untuk folder bulan FEBRUARI. Bila ada perubahan data
untuk bulan Januari karena proses validasi data file yangtelah diisi tetap
hanya disimpan pada Folder bulan FEBRUARI atau dengan kata lain file
pada folder bulan JANUARI sudah terkunci, karena proses validasi data
akan terus berlanjut.
8. Untuk pengelolaan file ditingkat kabupaten/kota dan provinsi agar
mengikuti langlah-langkah diatas.
Pengisian SIDI Bali disusun sebagai bagian dari petunjuk teknis yang
dilengkapi dengan contoh pengaplikasian secara bertahap. Langlah-langkah dan
cara pengisian untuk masing-masing SIDI :
25
A. SIDI Jejaring
1. SIDI Jejaring dipakai untuk semua faskes lain diluar puskesmas di
Provinsi Bali untuk itu dipastikan hanya terdapat 1 (satu) file SIDI Jejaring
dan perubahannya mengikuti perubahan dari provinsi.
2. Mengingat SIDI Jejaring merupakan data kohort, maka isi SIDI Jejaring
selama setahun dan tidak ada sasaran imunisasi ditulis lebih dari sekali.
Sebagai contoh bayi A diberikan imunisasi HB0 pada tanggal 3 Januari
2019 dan dimasukkan dalam SIDI Jejaring, dan bila datang lagi pada bulan
Februari 2019 untuk mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1, maka
informasi pada SIDI Jejaring cukup ditulis tanggal pemberian imunisasi
tanpa memasukkan kembali nama bayi.
3. Langkah berikutnya, buka file dan pastikan semua faskes memiliki file
cadangan, dengan menyimpan ulang file (save as). Contoh simpan ulang
dengan nama file : SIDI Jejaring RSU Prima Medika Denpasar Tahun
2019. Artinya register ini dari RSU Prima Denpasar untuk Tahun 2019.
4. Aplikasi siap diisi, mulailah dengan mencari menu utama. Dapat dilakukan
dengan memilih/mengklik vitur Menu Utama pada semua sheet.
5. Dari Menu Utama dapat dilengkapi Kabupaten/Kota, Nama
RS/Klinik/DPS/BPM dan tahun. Contoh seperti dibawah ini dirubah
Kabupaten/Kota dari Badung ke Denpasar, Nama RS/Klinik/DPS/BPM
dari RSU Graha Asih menjadi RS Prima Medika dan Tahun 2018 menjadi
Tahun 2019.
Sebelumnya
Perubahan
dipilih bukan
diketik
Kolom 1, No.
Diisi nomor urut sasaran yang diimunisasi. Nomor urut diisi tidak harus
mengikuti waktu dilaksanakan imunisasi, tetapi lebih tepat urut nomor
yang tercatat.
26
Contoh : 5171014702660001-1 ( tanda -1 artinya anak pertama).
Kolom 3, Kab_Kota
Pilih list kabupaten/kota yang merupakan alamat sasaran yang
mendapatkan imunisasi dan jangan diketik sehingga dapat dilakukan
analisa lebih lanjut. Bila sudah ada pilihan nama kabupaten/kota pada
kolom yang sama, dapat juga dilakukan proses copy cell dilanjutkan
dengan paste. Tampilan register dengan list pilihan kabupaten/kota.
Pilih :
Buleleng
Jembrana
Tabanan
Badung
Denpasar
Gianyar
Bangli
Klungkung
Karangasem
Kolom 4, Desa
Pilih list desa yang merupakan alamat sasaran yang mendapatkan
imunisasi dan jangan diketik. Bila sudah ada pilihan nama desa pada
kolom yang sama, dapat juga dilakukan proses copy cell dilanjutkan
dengan paste. Mengingat pilihan desa sangat penting dalam jejaring,
sedangkan orang tua dari sasaran yang melakukan imunisasi tidak dapat
mengetahui dengan tepat desa tempat tinggalnya, maka diharapkan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing dapat menyusun dan
mengirimkan list alamat sampai tingkat desa untuk membantu hal
tersebut. Pada pilihan desa akan mengikuti pilihan kabupaten/kota di
kolom sebelumnnya. Seperti contoh pada tampilan dibawah, bila
pilihan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Nama desa
di Kota
Denpasar
Nama desa
Kabupaten
Badung
27
Perlu diperhatikan pilihan desa akan muncul bila pilihan
kabupaten/kota telah terisi. Hasil akhir pada kolom desa setelah
dilengkapi dengan pilihan desa seperti gambaran dibawah ini.
28
Sangat dibutuhkan memiliki format yang sama
dan benar sejak awal.
29
Contoh :
Imojev, isinya antigen JE, ditulis
tanggal pemberian imunisasi pada
kolom JE
30
Klik pilihan :
- Panas
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Kemerahan
- Abses
- Gatal
- Lainnya
Hasilnya
B. SIDI Pustu
1. SIDI Pustu dipakai untuk pustu atau bidan yang mewilayahi unit
administrasi terkecil (desa) yang dapat terdiri dari beberapa banjar/dusun.
Tedapat 6 buah SIDI Pustu yang dapat dipakai berdasarkan jumlah
banjar/dusun.
2. Mengingat SIDI Pustu juga berbasis kohort, maka isi SIDI Pustu selama
setahun dan tidak ada sasaran imunisasi ditulis lebih dari sekali. Mengingat
SIDI Pustu akan berbeda untuk masing-masing Kabupaten/Kota maka
pastikan SIDI Pustu yang dipakai untuk kabupaten/koya masing-masing.
3. Langkah berikutnya, buka file dan pastikan semua faskes memiliki file
cadangan, dengan menyimpan ulang file (save as). Contoh simpan ulang
dengan nama file : SIDI Pustu Bunga Mekar Badung Tahun 2019.
Artinya register ini dari Pustu Bunga Mekar di wilayah kabupaten Badung
untuk Tahun 2019.
4. Aplikasi siap diisi, mulailah dengan mencari menu utama. Dapat dilakukan
dengan memilih/mengklik vitur Menu Utama pada semua sheet.
5. Dari Menu Utama dapat dilengkapi dengan mengetik Nama Pustu
Memilih Kabupaten/Kota, Puskesmas yang mewilayahi dan Tahun
pengisian. Contoh : Pustu Bunga Mekar ada diwilayah Kabupaten Badung,
Puskesmas Mengwi I.
31
Nama Pustu setelah diketik
Sebelumnya
Perubahan
dipilih bukan
diketik
32
7. Pengisian register dapat mulai dilakukan dengan memilih REGISTER
pada MENU UTAMA atau pada sheet yang tersedia. Cara pengisian
sebagian besar sama dengan SIDI Jejaring, kecuali beberapa kolom :
Kolom 3, Status
Status dari sasaran sangat dibutuhkan untuk menentukan sasaran yang
masuk dalam pelaporan bulanan puskesmas. Status dibagi menjadi
“Dalam Wilayah” dan “Luar Wilayah”. Pilih “Dalam Wilayah” bila
sasaran berasal dari desa diwilayah puskesmas yang mewilayahi.
Demikian juga “Luar Wilayah” bila sasaran diluar wilayah puskesmas.
Contoh : Pustu Bunga Mekar berada diwilayah Puskesmas Mengwi I,
bila sasaran berasal dari Desa Gulingan yang merupakan salah satu desa
diwilayah Mengwi I, maka dipilih “Dalam Wilayah”, sebaliknya bila
berasal dari luar Puskesmas Mengwi I misalnya Desa Sibang Gede
wilayah Puskesmas Abiansemal III, maka dipilih “Luar Wilayah”
seperti gambar dibawah ini
Klik pilihan :
-Dalam Wilayah
-Luar Wilayah
Kolom 4, Kab-Kota
Pilih list kabupaten/kota sangat terkait dengan kolom sebelumnya, bila
kolom status “Dalam Wilayah” maka pada kolom Kab-Kota dipilih “-“
sedangkan bila kolom status “Luar Wilayah” dapat dipilih
kabupaten/kota alamat sasaran yang mendapatkan imunisasi dan jangan
diketik sehingga dapat dilakukan analisa lebih lanjut. Bila sudah ada
pilihan tanda “-“ atau nama kabupaten/kota pada kolom yang sama,
dapat juga dilakukan proses copy cell dilanjutkan dengan paste.
Tampilan register dengan list pilihan kabupaten/kota.
33
Pilih :
Tanda “ – “ bila
status “Dalam
Wilayah”
Pilih :
Salah satu
kabupaten/kota
bila status “Luar
Wilayah”
Hasilnya
Kolom 7, Banjar-Kelurahan
Kolom 7, pilih banjar/kelurahan alamat tempat tinggal sasaran. Kolom
ini diisi dengan memilih nama banjar/kelurahan. Pengisian kolom
banjar/kelurahan hanya diisi bila kolom desa adalah desa wilayah kerja
34
pustu. Bila desa dilar wilayah pustu dikosongkan. Sebagai contoh Pustu
Bunga Mekar mewilayahi Desa Gulingan, Puskesmas Mengwi I,
sedangkan desa lain diwilayah Puskesmas Mengwi I dikosongkan.
Desa wilayah
Pustu Bunga
Mekar
Banjar diisi
hanya di
wilayah Pustu
Bunga Mekar
- Pemberian HB0<24
jam dan BCG
diberikan oleh salah
satu faskes diluar
wilayah puskesmas
tapi masih didalam
wilayah kabupaten/
kota
- Pemberian imunisasi
dilakukan oleh Pustu
yang bersangkutan
- Pemberian imunisasi dilakukan - Pemberian imunisasi dilakukan
oleh faskes dalam wilayah oleh faskes diluar kabupaten/kota
puskesmas yang bersangkutan
35
9. Fasilitas lainnya yang ada adalah rekapitulasi laporan bulanan. Dari Menu
Utama dapat diklik bulan Januari, Februari dst. Seperti contoh, Pustu
Gulingan mewilayahi Desa Gulingan, terdiri dari 4 (empat) banjar, telah
terisi register seperti dibawah ini.
Sedangkan BCG yang dilakukan dan berasal dari Pustu Gulingan hanya 2
orang pada bulan Januari, hingga pada rekapitulasi laporan Bulan Januari
akan seperti pada gambar dibawah ini.
36
9. Selanjutnya terdapat fasilitas grafik dengan mengklik pilihan GRAFIK
pada MENU UTAMA. Seperti contoh dibawah ini tentang pelaksanaan
imunisasi BCG di Pustu Gulingan sampai dengan Bulan Januari.
C. SIDI Puskesmas
Kolom 5, Desa
Pilih list desa pada SIDI Puskesmas hanya desa diwilayah puskesmas
masing-masing, sedangkan pada SIDI Pustu, pilihan desa lebih banyak
(semua desa diwilayah kabupaten/kota).
37
dipakai untuk memudahkan proses pengumpulan data pertama di
masing-masing puskesmas. Cara pengisian dengan memilih nama
faskes jejaring diwilayah kerjanya (rumah sakit/ Praktek Mandiri Bidan
/Praktek Mandiri Dokter) yang melakukan imunisasi bulan
sebelumnya. Faskes seperti rumah sakit, klinik, pustu atau jejaring
lainnya termasuk juga pelayanan di puskesmas induk yang melakukan
pemberian imunisasi pada bulan Juni 2019, seperti gambar kolom
dibawah ini.
38
- Pemberian HB0<24 jam diberikan oleh faskes
diluar wilayah puskesmas tapi masih didalam
wilayah kabupaten/ kota
- Pemberian imunisasi dilakukan oleh faskes
yang ada diwilayah puskesmas.
- Pemberian imunisasi dilakukan oleh faskes
diluar kabupaten/kota yang bersangkutan
D. SIDI Logistik
SIDI Logistik
Puskesmas
SIDI Logistik
Kabupaten/Kota
SIDI Logistik
Provinsi
39
Dimulai dari stok awal, yang diisi dari stok bulan sebelumnya. Stok awal
terdiri dari stok opname dan stok real.
Stok opname:
Stok yang ada di gudang faskes jejaring/puskesmas/dinas kesehatan
kabupaten/kota tergantung SIDI Logistik yang dipakai dan dapat
disimpan dalam periode waktu tertentu. Contoh untuk SIDI Logistik
Puskesmas, stok opname ada di rumah sakit, klinik, PDS, PMB dan
Pustu diwilayah kerja puskesmas. Untuk SIDI Logistik Kabupaten/Kota
stok opname terdapat di semua puskesmas, demikian juga untuk SIDI
Logistik Provinsi stok opname ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Untuk stok opname bulan Januari 2019, dapat dipakai dari alokasi
logistik terakhir yang belum dilaporkan pemakaiannya. Bulan
selanjutnya bila register telah diisi maka stok opname dapat dilihat dari
laporan bulanan.
Stok real :
Stok yang ada di gudang puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota
yang dapat dihitung karena tidak dialokasikan. Stok real bulan Januari
2019, dapat dipakai dari stok pada 31 Desember 2018. Bulan selanjutnya
bila register telah diisi maka stok real dapat dilihat dari laporan bulanan.
Perhitungan stok real agar dilakukan sebelum dimasukkan dalam data
dasar.
40
Contoh pada jenis barang untuk imunisasi yang telah diisi pada jenis barang.
Data dasar untuk stok opname dan stok Data dasar untuk sasaran yang Data dasar tentang pemakaian vaksin dan logistic lainnya tahun
real mendapatkan imunisasi sebelumnya, sebagai dasar monitoring
41
6. Selanjutnya kegiatan pengelolaan logistik dapat mulai dicatat dengan
mengisi register. Register pada semua SIDI Logistik sama. Register
terdiri dari baris bulanan. Tiap-tiap bulan disediakan sebanyak 100 baris
dan dibedakan menurut warna. Mengingat transaksi kemungkinan akan
kekurangan kolom, maka dapat dilakukan insert pada baris bulan yang
bersangkutan. Contoh baris seperti dibawah ini.
Diisi Tanggal
tanggal transaksi
transaksi pengelolaan
pengelolaan logistic
logistik. setelah diisi.
42
Pilih :
Vaksin OPV
Vaksin IPV
Vaksin BCG
Vaksin HB
Vaksin DPT/HB/Hib
Vaksin Campak
Vaksin MR
Vaksin JE
Vaksin Td
Vaksin DT
ADS 0,5 ml
ADS 0,05 ml
ADS 5 ml
Safety Box
Pelarut MR
Pelarut JE
Pelarut BCG
Penetes Polio
Kolom 3 : Status
Diisi dengan memilih jenis transaksi logistik yang dilakukan mulai
dari diterima, distribusi, dipakai, dikembalikan dan dihapus.
Diterima :
Bila menerima barang/logistik untuk penyelengaraan imunisasi.
Masing-masing unit penerima akan berbeda-beda pengirimnya.
Distribusi :
Bila dilakukan distribusi ke unit lainnya yang berada dalam
jejaringnya. Puskesmas melakukan distribusi dapat ke rumah sakit,
klinik, Praktek Dokter Mandiri (PDM), Praktek Bidan Mandiri
(PBM), Pustu, Posyandu dan UGD. Kabupaten/kota distribusi hanya
dapat dilakukan ke puskesmas wilayah kerja, sedangkan provinsi
distribusi hanya dapat dilakukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Catatan :
Untuk distribusi, bila dialokasikan ke unit yang tidak memiliki
tempat penyimpanan, maka jumlah distribuasi dapat diganti
menjadi jumlah yang dipakai. Sebagai contoh pelayanan imunisasi
dilakukan di Posyandu Kembang Merta, didistribusi sebanyak 10
vial, setelah selesai pelaksanaan imunisasi dikembalikan sebanyak
Dipakai :
Data pemakaian dapat diisi bila kegiatan telah selesai dilakukan
(pustu, posyandu) atau pada saat permintaan vaksin dan logistic
lainnya bagi yang punya stok opname. Sebagai contoh kegiatan
posyandu Kembang Merta pemakaian 5 vial, pada hari tersebut
setelah selesai kegiatan dapat ditulis dipakai 5 vial. Sedangkan bagi
klinik yang distribusi sebelumnya 25 vial, pada waktu meminta
vaksin kembali bulan berikutnya pemakaian vaksin menjadi 20
karena masih sisa 5 vial.
43
Dikembalikan/ Dihapus :
Dikembalikan adalah istilah bagi vaksin dan logistik lainnya yang
tidak dapat dipakai karena berbagai sebab dan berada di unit
pelayanan yang mampu melakukan penyimpanan (stok opname).
Sedangkan dihapus bagi vaksin dan logistik lainnya yang tidak dapat
dipakai karena berbagai sebab dan berada di unit pelayanan yang
mampu dihitung (stok real). Sebagai contoh ada 10 vial vaksin yang
kadaluarsa di rumah sakit, maka itu diistilahkan dikembalikan.
Contoh lain terdapat 120 vial vaksin yang VVM C dan tidak dapat
dipakai di gudang puskesmas, maka diistilahkan dihapus.
Hasil pilihan
Kolom 4 : Jumlah
Diisi jumlah kegiatan logistik yang dilakukan dengan satuan terkecil
seperti buah atau vial.
Kolom 5 : Expire Date (ED)
Diisi bulan dan tahun ED dari masing-masing jenis barang. Kegiatan
logistik yang dilakukan ditulis sesuai dengan ED dari jenis barang.
Contoh : menerima vaksin JE, sebanyak 50 vial, 25 vial expire date
juni 2019 dan 25 vial expire date tanggal 7 Mei 2021, maka dalam
SIDI Logistik tertulis seperti dibawah ini.
44
Pilih A,B atau C sesuai
dengan kondisi vaksin saat itu
Kolom 8 : Pabrik
Diisi nomor batch dari vaksin mengikuti kolom expire date. Bila ada
perbedaan nomor batch walaupun ED sama, maka dirinci lebih lanjut
dalam baris yang berbeda.
Kolom 9 : Kondisi
Diisi kondisi fisik vaksin pada saat dilakukan transaksi logistik.
Pilihannya Baik dan Rusak.
Kolom 11 : Keterangan
Diketik keterangan nama instansi pengirim/penerima logistik
imunisasi. Seperti contoh, pada saat distribusi vaksin instansi yang
menerima adalah RSU Bakti Rahayu. Contoh lainnya pada saat
mengisi pemakaian dilengkapi dengan Tonja sebagai Pustu yang
memakai vaksin.
45
8. Stok maksimal dan minimal dapat dilihat dengan memilih Monitoring
pada Menu Utama. Stok ini dapat dipantau setelah pengisian Data
Dasar. Dengan membandingkan antara stok maksimal/minimal dengan
Stok Real dan Opname yang ada maka pengalokasian logistik dapat
disesuaikan sehingga tidak sampai kelebihan atau kekurangan logistik.
Seperti contoh dibawah ini.
VIII. PENUTUP
46