Disusun Oleh:
KELOMPOK D:
Abraham Akel
Andika Dava
Dave Dhini
Dimas Intan
Rama Zahara
KATA PENGANTAR
Salam Sehat dan Salam Sejahtera untuk kita semua. Puji dan syukur kami
ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hidayah-
Nya sehingga kami kelompok D dari kelas X IPA 1 bisa menyelesaikan
Makalah kami yang berjudul “Perkembangan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Di Indonesia”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terlebih kepada guru pembimbing mata pelajaran Ekonomi kelas X yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentu
kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihak.
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….….………….1
A. Pengertian BUMN…………………………………………………….………
B. Teori Tambahan……………………………………………………….……....
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...2
1. Sejarah BUMN………………………………………………………..………..
A. Kesimpulan………………………………………………….............................
B. Saran……...……………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………...………………………………………4
B. Daftar Pustaka…………………………………………………………………5
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN BUMN
BUMN merupakan kepanjangan dari Badan Usaha Milik Negara. Sesuai namanya,
BUMN memiliki peran penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUMN diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dari segala sisi.
Saat ini BUMN mengelola berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat meliputi
kesehatan, transportasi, konstruksi, energi, pertambangan dan mineral, pertanian,
perikanan, perkebunan, keuangan, dan lain-lain.
B. TEORI TAMBAHAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH BUMN
Berdasarkan catatan sejarah, perusahaan yang menyerupai BUMN sudah ada sejak
pemerintahan kolonial Belanda yakni Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
Sejak tahun 1602, perusahaan dagang asal Hindia Belanda itu sudah beroperasi di
Nusantara dan terus berkembang.
Kemudian sekitar tahun 1940-1950, negara mulai menyadari bahwa banyak sektor
kebutuhan masyarakat yang belum bisa terpenuhi. Hal itu disebabkan karena kegiatan
usaha di Indonesia masih dikuasai oleh pedagang asing, ditambah kelompok usaha
jumlahnya masih minim.
Kemudian dibentuklah BUMN dari hasil nasionalisasi bekas perusahaan-
perusahaan milik Belanda. Selain itu, negara juga merasa perlu membentuk
perusahaan sebagai korporasi yang bisa diandalkan dalam menjaga kepemilikan aset
nasional.
Sebagai badan usaha yang diciptakan untuk melakukan kegiatan komersial atas
nama pemerintah, BUMN tetap memerlukan pengurusan dan pengawasan secara
profesional. Oleh sebab itu aturan mengenai BUMN diatur dalam UU 19 tahun 2003
tentang BUMN.
2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Saat ini BUMN mengelola berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat meliputi
kesehatan, transportasi, konstruksi, energi, pertambangan dan mineral, pertanian,
perikanan, perkebunan, keuangan, dan lain-lain.
Sebagai usaha milik negara, BUMN bergerak di bidang yang bersifat untuk
kepentingan umum dan pelayanan untuk kehidupan orang banyak.
Sesuai tujuannya yakni untuk mensejahterakan masyarakat, BUMN memiliki
peran untuk menyediakan produk yang dibutuhkan rakyat.
Sebagai badan usaha yang diciptakan untuk melakukan kegiatan komersial atas
nama pemerintah, BUMN tetap memerlukan pengurusan dan pengawasan secara
profesional.
Menteri BUMN sebagai perpanjangan tangan Presiden adalah pihak yang memiliki
peran sentral dalam membuat keputusan mengenai BUMN.
Dalam lima tahun masa pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden
Joko Widodo, BUMN mengalami sejumlah perkembangan dan perubahan.
B. SARAN
3
LAMPIRAN
A. ARTIKEL TENTANG BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuat suatu
gebrakan lagi dengan berencana membubarkan 14 perusahaan pelat merah. Langkah
tersebut sebagai upaya perampingan di tubuh perusahaan milik negara.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN saat ini
tengah melakukan transformasi di tubuh perusahaan plat merah. Saat ini sudah dipetakan
mana saja perusahaan BUMN yang dipertahankan dan yang mana dibubarkan.
Arya juga menyebut, pengklasifikasian BUMN juga didasari atas nilai ekonomi dan
layanan publik yang dimiliki BUMN."Saat ini fokus BUMN memenuhi nilai eko dan
layanan publik. Transformasi yang kita lakukan adalah melakukan klasifikasi BUMN
berdasarkan ekonomi dan BUMN layanan publik atau keduanya," katanya beberapa
waktu lalu. Dari isu pembubaran perusahaan pelat merah, ada sejumlah fakta menarik di
dalamnya. Seperti yang dirangkum di Jakarta, Senin (5/10/2020).
5
DAFTAR PUSTAKA