Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR ILMU HUKUM

Tugas Makalah "Ilmu Hukum dalam Pengertian, Kenyataan, dan Arti"


Tugas ini diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah "Pengantar Ilmu Hukum"

Dosen : suhatrizal, S.H., M.H.

Disusun oleh:
RYAN AGUSTO LUBIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA 2021


Kata Pengantar

Pertama-tama saya ingin mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT
karena atas kehendaknya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya. Makalah
yang berjudul “Ilmu Hukum dalam Ilmu Pengertian, Kenyataan, dan Arti” diselesaikan
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Semoga makalah
ini bermanfaat. Saya mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Oleh karena itu saya memohon
agar Bapak Dosen dan juga pembaca dapat memakluminya.
Saya mengharapkan kritik dan saran dari hasil makalah ini. Demikian makalah ini
saya buat, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 17 januari 2021


Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................i


...................................................................................................................................... 1
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan........................................................................................................ 2

Bab III Penutup ...................................................................................... .................. 6


BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pengantar Ilmu Hukum merupakan fundamental bagi upaya mempelajari ilmu
Hukum dalam berbagai bidang. Dan sebelum kita memasuki lebih dalam seperti apa
dunia Hukum itu, pastilah muncul dalam pikiran kita yang baru akan memulai
mempelajari ilmu Hukum, apa itu pengertian Hukum? Hukum memiliki keterkaitan
yang erat dengan kehidupan masyarakat. Dalam kenyataan, perkembangan
kehidupan masyarakat diikut dengan perkembangan Hukum yang berlaku di dalam
masyarakat, demikian pula sebaliknya. Pada dasarnya keduanya saling
mempengaruhi. Dengan mengerti ilmu Hukum kita akan memperoleh sedikitnya
pegangan yang dapat kita terapkan kedalam kehidupan masyarakat apabila kita
menghadapi sebuah sengketa, minimal dengan diri kita sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu Hukum?
2. Bagaimana ilmu Hukum tentang ilmu kenyataan?
3. Bagaimana ilmu Hukum tentang arti Hukum?

BAB II Pembahasan

A. PENGERTIAN HUKUM

1. SECARA UMUM

“Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan,
mencegah terjadinya kekacauan”.

“Hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi
bagi pelanggarnya”.

2. MENURUT KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hukum merupakan :

a. Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan


dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
b. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan
masyarakat.
c. Patokan (kaidah, ketentuan).
d. Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan,
vonis.

3. MENURUT PARA AHLI

Pengertian Hukum menurut para ahli Hukum sebagai berikut:

1. Plato: Hukum adalah seperangkat peraturan-peraturan yang tersusun dengan baik


dan teratur dan bersifat mengikat hakim dan masyarakat.
2. Immanuel Kant: Hukum adalah segala keseluruhan syarat dimana seseorang
memiliki kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain dan menuruti peraturan Hukum tentang
kemerdekaan.

2
3. Achmad Ali: Hukum merupakan seperangkat norma mengenai apa yang benar dan
salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik yang tertuang
dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar
aturan norma itu.
4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja: Hukum adalah keseluruhan kaidah serta
semua asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan
untuk memelihara ketertiban serta meliputi berbagai lembaga dan proses guna
mewujudkan berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat.
5. Borst: Hukum merupakan keseluruhan peraturan bagi perbuatan manusia di
dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana pelaksanaannya bisa dipaksakan dengan
tujuan mendapatkan keadilan.
6. Mr. E.M. Meyers: Menurutnya Hukum ialah aturan-aturan yang didalamnya
mengandung pertimbangan kesusilaan. Hukum ditujukan kepada tingkah laku
manusia dalam sebuah masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para
penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
7. Prof. Dr. Van Kan: Menyatakan bahwa Hukum merupakan keseluruhan peraturan
hidup yang sifatnya memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam
masyarakat suatu negara.
8. S.M. Amin: Hukum adalah sekumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan
sanksi-sanksi. Tujuannya ialah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia
dalam suatu masyarakat, sehingga ketertiban dan keamanan terjaga dan
terpelihara.
9. J.C.T. Simorangkir: Hukum merupakan segala peraturan yang sifatnya memaksa
dan menentukan segala tingkah laku manusia dalam masyarakat dan dibuat oleh
suatu lembaga yang berwenang.
10. Drs. E. Utrecht, S.H.: Menyatakan bahwa Hukum adalah suatu himpunan
peraturan yang didalamnya berisi tentang perintah dan larangan, yang mengatur
tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat dan harus ditaati oleh setiap individu
dalam masyarakat karena pelanggaran terhadap pedoman hidup itu bisa
menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah suatu negara atau lembaga.
11. Leon Duguit: Mengungkapkan bahwa Hukum ialah seperangkat aturan tingkah
laku para anggota masyarakat, dimana aturan tersebut harus diindahkan oleh
setiap masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan apabila
dilanggar akan menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan
pelanggaran Hukum tersebut.
12. Sunaryati Hatono: Menurutnya Hukum tidak menyangkut kehidupan pribadi
seseorang dalam suatu masyarakat, tetapi jika menyangkut dan mengatur
berbagai kegiatan manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya, dengan
kata lain Hukum ialah mengatur berbagai kegiatan manusia di dalam kehidupan
bermasyarakat.
3
13. Ridwan Halim: Hukum ialah segala peraturan tertulis ataupun tidak tertulis, yang
pada intinya segala peraturan tersebut berlaku dan diakui sebagai peraturan yang
harus dipatuhi dan ditaati dalam hidup bermasyarakat.
14. Soerso: Hukum adalah sebuah himpunan peraturan yang dibuat oleh pihak yang
berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat
yang memiliki ciri perintah dan larangan yang sifatnya memaksa dengan
menjatuhkan sanksi-sanksi Hukuman bagi pelanggarnya.
15. Tullius Cicerco: Hukum ialah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam pada diri
setiap manusia untuk menetapkan segala sesuatu yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan.
16. M.H. Tirtaatmidjaja: Hukum adalah keseluruhan aturan atau norma yang harus
diikuti dalam berbagai tindakan dan tingkah laku dalam pergaulan hidup. Bagi yang
melanggar Hukum akan dikenai sanksi, denda, kurungan, penjara atau sanksi
lainnya.
17. Abdulkadir Muhammad: Hukum merupakan segala peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang memiliki sanksi tegas terhadap pelanggarannya.
18. Abdul Wahab Khalaf: Menyatakan bahwa Hukum merupakan tuntutan Allah
berkaitan dengan perbuatan orang yang telah dewasa menyangkut perintah,
larangan dan kebolehannya untuk melaksanakan atau meninggalkannya.
19. Aristoteles: Mengatakan bahwa Hukum hanyalah sebagai kumpulan peraturan
yang tidak hanya mengikat tetapi juga hakim bagi masyarakat. Dimana
undangundanglah yang mengawasi hakim dalam melaksanakan tugasnya untuk
menghukum orang-orang yang bersalah atau para pelanggar Hukum.
20. Karl Max: Hukum merupakan suatu cerminan dari hubungan Hukum Ekonomis
suatu masyarakat dalam suatu tahap perkembangan tertentu.

4. HUKUM DALAM SEBUAH NEGARA

Hukum ini merupakan aspek yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan yang mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian
Hukum untuk masyarakat. Jadi setiap masyarakat berhak mendapat hak yang sama
dalam mata Hukum.

B. HUKUM SEBAGAI KENYATAAN DALAM MASYARAKAT

Hukum sebagai kenyataan dalam masyarakat akan kita bahas dalam 4 butir bahasan,
masing-masing:

4
1. Hukum dan Kultur,
2. Hukum dan Ketertiban, 3. Hukum dan Ekonomi, 4. Hukum
dan Politik.

I. Hukum dan Kultur


Daniel S. Lev (dalam: Judicial Institution and Legal Culture, pada bagian akhir
karangannya) menuliskan "Dimana mitos-mitos kultural dan nilai-nilai menekankan
cara-cara pengaturan serta hubungan-hubungan sosial politik yang tudak bertolak
dari wilayah Hukum yang otonom, maka sebagai konsekuensinya disitu
pranatapranata Hukum akan kurang mampu mengembangkan kekuasaannya yang
independen (mandiri) seperti yang dimiliki di Negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat. Tampilannya kekuasaan-kekuasaan birokrasi yang perkasa sekalipun, yang
merupakan unsur esensial bagi adanya sistem Hukum yang kuat, tidak akan
menciptakan suatu tanggapan umum yang positif terhadap bekerjanya Hukum,
terutama apabila misalnya nilai-nilai patri monial juga tetap bercokol kuat". Dari
pandangan Daniel S. Lev, seorang yang banyak meneliti dunia praktik Hukum
(khususnya dunia peradilan) di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa di Indonesia
terjadi suatu "ketegangan" antara kultur Hukum Bangsa Indonesia dengan sistem
Hukum yang modern yang kini diterapkan.

II. Hukum dan Ketertiban


Antara Hukum di satu pihak dengan ketertiban dipihak lain, tidak selamanya cocok
atau selaras. Kadang-kadang antara Hukum dengan ketertiban terjadi pertentangan,
seperti apa yang pernah dituliskan oleh Jerome H. Skolnick (dalam bukunya Justice
Without Trial) bahwa Hukum tidak hanya merupakan sarana untuk mencari
ketertiban, melainkan ia bisa merupakan lawan dari ketertiban itu sendiri. Tentang
ketertiban ini, Proudhon (dikutip dari Dennhis Lloyd, 1974:11) mengemukakan:
"kesempurnaan tertinggi dari suatu masyarakat ditemukan dalam bersatunya
ketertiban dan anarkhi.”

Adapun pertanyaan menarik dari Chambliss dan Seidman, yaitu:


"Manakah yang lebih diinginkan, suatu dunia yang serba pasti dimana setiap
warganya dapat melakukan antisipasi terhadap akibat-akibat perbuatannya, ataukah
suatu dunia yang relatif kurang mengenal kepastian tetapi juga kurang tidak tertib?

III. Hukum dan Politik


Kekuasaan politik memiliki karakteristik tidak ingin dibatasi. Sebaliknya Hukum
memiliki karakteristik untuk membatasi segala sesuatu melalui aturan-aturannya.
Dalam hubungan antara Hukum dan kekuasaan politik, seyogianya Hukum membatasi
kekuasaan politik, agar tidak timbul penyalah gunaan kekuasaan dan

5
kesewenangwenangan, sebaliknya kekuasaan politik menunjang terwujudnya fungsi
Hukum dengan "menyuntikkan" kekuasaan pada Hukum, yaitu dalam wujud sanksi
Hukum tadi dapat pula mengganjar aparat kekuasaan politik yang melanggar Hukum.
Harus diingat, bahwa setelah Hukum memperoleh kekuasaan dari kekuasaan-politik
tadi, Hukum juga menyalurkan kekuasaan itu pada masyarakat.
IV. Hukum dan Ekonomi
Hubungan antara sektor ekonomi dan sektor Hukum, tidak hanya berupa pengaturan
Hukum terhadap aktivitas perekonomian, melainkan juga bagaimana pengaruh sektor
ekonomi terhadap Hukum. Dalam hal ini, sekali lagi kita perlu memandang Hukum
sebagai sesuatu yang tidak otonom sifatnya, yang mempunyai hubungan
pengaruhmempengaruhi secara timbal-balik dengan sektor-sektor non Hukum,
termasuk sektor ekonomi.
Jika kita hanya memandang bagaimana Hukum mengatur sektor ekonomi, maka kita
berada dalam bidang Hukum ekonomi. Menurut Sumantoro (1986 23) Hukum
ekonomi adalah seperangkat norma-norma yang mengatur hubungan kegiatan
ekonomi, dan secara substansil sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang
digunakan oleh negara yang bersangkutan (liberalistis, sosialistis atau campuran).
Untuk Indonesia ruang lingkup Hukum Ekonomi mendapatkan dasar dari pasal 33
UUD 1945 dahn GBHN.

C. ILMU HUKUM SEBAGAI ARTI


Arti Hukum menurut Soerjono Soekamto Mempunyai
berbagai arti:

1. Hukum dalam arti ilmu (pengetahuan) hokum


2. Hukum dalam arti disiplin atau sistem ajaran tentang kenyataan
3. Hukum dalam arti kadah atau norma
4. Hukum dalam ari Tata Hukum/Hukum positf tertulis
5. Hukum dalam arti keputusan pejabat
6. Hukum dalam arti petugas
7. Hukum dalam arti proses pemerintah
8. Hukum dalam arti perilaku yang teratur
9. Hukum dalam arti jalinan nilai-nilai

BAB III
Kesimpulan

6
Kesimpulan dari definisi dan pengertian Hukum
Dari beberapa definisi dan pengertian Hukum diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa secara umum Hukum adalah peraturan tingkah laku manusia, yang diadakan
oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang bersifat memaksa, harus dipatuhi, dan
memberikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan tersebut baik dalam masyarakat
dan negara (sanksi itu pasti dan dapat dirasakan nyata bagi yang bersangkutan).

Anda mungkin juga menyukai