Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
dalam penulisan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Makalah ini. Terimakasih saya
ucapkan kepada Bpk A. Syaful Aziz, M.Si., semoga selalu diberikan kesehatan agar senantiasa
membimbing kita.
Semoga Ilmu dalam Makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi
dan utamanya bagi pembaca. Demi kesempurnaan Makalah ini saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Sekian sedikit pengantar dari saya. Terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang ...................................................................................................................1
B. Rumusan masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Hukum dan pendapat Ahli..............................................................................2
B. Unsur-unsur, Sifat, dan Tujuan Hukum ............................................................................ 4
C. Fungsi Hukum……………………………………………………………………………5
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan .........................................................................................................................6
A. Latar Belakang
Aturan atau hukum tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, suatu negara hukum sangat perlu mengadakan
pembangunan terutama di bidang hukum. Mengenai pembangunan hukum ini tidaklah mudah
dilakukan. Hal ini disebabkan pembangunan hukum tersebut tidak boleh bertentangan dengan
tertib hukum yang lain.
Demikin untuk mempermudah kita dalam memahami hukum yang satu dengan hukum
yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari Pengantar Ilmu Hukum segai pintu segalah hukum.
Yang terjadi pada masa lampau sampai sekarang dari segalah bidang Hukum itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Pengertian hukum secara umum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang
dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan,
mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh pembelaan
didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang
tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi
untuk orang yang melanggar hukum.
Karena menurut Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldoorn dalam bukunya berjudul “Inleiding
tot de studie van het Nederlandse Recht” adalah tidak mungkin memberikan suatu definisi tentang
apakah yang disebut hukum itu. Hampir semua sarjana hukum memberikan pembatasan mengenai
hukum yang berlainan.
Beberapa ahli seperti Aristoteles, Grotius, Hobbes, Philip S. James, dan Van
Vollenhoven memberikan definisi hukum yang berbeda-beda. Misalnya menurut Immanuel
Kant bahwa hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang
yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan
hukum tentang kemerdekaan. Menurut Ultrecht, hukum adalah peraturan yang berisi perintah dan
larangan yang mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi.
1. Norma agama;
2. Norma kesusilaan;
3. Norma kesopanan;
4. Norma hukum.
Macam-macam kaidah:
1. Kaidah Agama Mengatur Hub. Antara Manusia dengan Tuhan Yang menjadi
Kepercayaannya, bisa berupa Larangan dan Anjuran Bagi Pemeluknya.
2. Kaidah Kesusilaan bersumber Dari Hati Mengatur Hub.Manusia dalam Hidup sosial agar
Manusia itu Bersusila Sesuai dengan Tingkah laku yg di inginkan Masyarakat.
3. Kaidah Kesopanan Mengatur Hub. Manusia dengan Manusia agar tingkah laku manusia
itu teratur dalam hub. Social di Masyarakat.
4. Kaidah Hukum Berasal Dari Hukum Positif yg ada di suatu negara. Hokum ini bersifat
Memaksa bagi Semua Individu yang tercakup dalam negara, dan hukum di kenalkan pada
umum melalui sosialisasi terhadap Hukum itu.
Dan menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja merupakan
keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat.
Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses yang mewujudkan kaidah-kaidah itu dalam
masyarakat.
Hukum sebagai kaidah atau aturan yang mengatur kehidupan masyarakat memiliki beberapa
pengertian yang bersumber dari para ahli. Ada juga beberapa sarjana dari Indonesia yang
memberikan rumusan tentang hukum itu. Diantaranya adalah:
S.M. Amin, S.H.
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, bahwa hukum adalah kumpulan
peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum. Tujuan hukum itu adalah
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban
terpelihara.
Dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perniagaan” mengatakan bahwa hukum adalah semua
aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup
dengan ancaman mesti mengganti kerugian.
Jika melanggar aturan-aturan itu, akan merugikan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan
kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Teori-teori tentang tujuan hukum:
1. Teori etika/ etis, yaitu tujuan hukum semata-mata untuk mencapai keadilan.
2. Teori utilitas, yaitu hukum itu bertujuan untuk kemanfaatan/ faedah orang terbanyak
dalam masyarakat.
3. Teori campuran, teori ini merupakan gabungan antara teori etis dengan teoriutilitas, yaitu
tujuan hukum tidak hanya untuk keadilan semata, tetapi juga untuk kemanfaatan orang
banyak.
4. Teori terakhir, yaitu tujuan hukum itu semestinya ditekankan kepada fungsi hukum yang
menurutnya hanya untuk menjamin kepastian hukum.
C. Unsur-unsur, Sifat, dan Tujuan Hukum
Agar dapat mengetahui dan mengenal apakah hukum itu, sebelumnya harus dapat mengetahui ciri-
ciri hukum, diantaranya adalah:
Dari beberapa perumusan tentang hukum yang telah diberikan para Sarjana Hukum Indonesia,
dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
Dilihat dari unsur-unsurnya, maka sifat dari hukum adalah mengatur dan memaksa. Ia
merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya
mentaati tata-tertib dalam masyarakat. Selain itu juga memberikan sanksi yang tegas (berupa
hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mau patuh mentaatinya. Untuk menjaga agar peraturan-
peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima oleh seluruh anggota masyarakat. Maka
peraturan hukum yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan
dari masyarakat tersebut.
Dengan demikian, tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat pedoman, dan
bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula
bersendikan pada keadilan. Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga dan mencegah
agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden), tidak
mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap pelanggaran hukum terhadap dirinya.
Namun setiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan, dengan perantara hakim
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
D. Fungsi Hukum
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suatu batasan tingkah laku terhadap masyarakat agar tidak
melakukan perbuatan yang menyimpang. Batasan tersebut juga disertai dengan akibat yang akan
diterima oleh pelaku penyimpangan tersebut. Dalam hal ini hukum berperan untuk mengontrol
tingkah laku masyarakat dan melihat apakah ada perbuatan yang menyimpang dari ketentuan
hukum serta memberikan sanksi kepada orang yang melakukan perbuatan menyimpang.
Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mengubah masyarakat (a tool of social engingeering).
Hukum berperan untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam masyarakat untuk menuju
masyarakat yang sempurna atau terencana. Hukum bekerja dengan cara menata masyarakat agar
tercapai apa yang dicita-citakan dalam pembangunan bangsa.
3. Fungsi hukum sebagai simbol
Fungsi hukum sebagai simbol bermaksud untuk menyederhanakan suatu rangkaian tindakan atau
peristiwa tertentu sehingga mudah dipahami baik oleh pihak yang melaksanakannya, penegak
hukum maupun oleh masyarakat. Tindakan atau peristiwa tersebut disimbolkan dengan suatu
istilah tertentu, sehingga apabila di kemudian hari terjadi tindakan atau peristiwa yang sama, maka
akan disebut dengan simbol yang sama.
Sebagai alat atau sarana politik, hukum berfungsi untuk memperkukuh kekuasaan poitik atau
mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara. Hukum tidak bisa dipisahkan dari politik, karena
hukum (peraturan perundang-undangan) dibuat oleh pemerintah dan badan legislatif yang
keanggotaannya dari unsur politik (partai politik yang berkuasa). Tentu saja unsur-unsur politik
yang duduk di badan legislatif tidak akan lupa untuk memasukkan pesan-pesan politiknya ke
dalam peraturan perundang-undangan yang dibuat.
Hukum berfungsi untuk menyelesaikan sengketa atau masalah yang terjadi di masyarakat. Tujuan
hukum dalam hal ini adalah untuk mencapai keadilan dalam menyelesaikan konflik di masyarakat
maupun dalam melakukan pengendalian sosial.
Fungsi hukum sebagai sarana pengendalian sosial berarti hukum berfungsi untuk mengendalikan
masyarakat secara terstruktur, terpadu dan terencana untuk mencapai kehidupan sosial masyarakat
yang terkendali sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Sebagai sarana pengintegrasian sosial hukum berfungsi untuk mengurangi konflik yang terjadi
dalam memperlancar proses interaksi sosial, dengan kata lain hukum merupakan sarana untuk
menciptakan keserasian berbagai kepentingan masyarakat sehingga proses pergaulan hidup
berjalan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian singkat materi mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum diatas. Isi makalah ini
dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri
dari norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan menjaga ketertiban pergaulan manusia. Sehingga
keamanan dan ketertiban tetap terpelihara. Dari ciri-ciri hukum disebutkan bahwa sanksi terhadap
pelanggaran hukum adalah tegas. Maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum, agar
senantiasa tercipta kehidupan yang aman dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. Drs. SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta 1989.
Ridwan Halim, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 74-88.
Soedjono Dirjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 137-153 dan 154-160.
http://www.scribd.com/doc/51362445/42097773-Makalah-Hukum, Diakses pada tanggal
10 Oktober 2020.
http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menurut-Pakar, Diakses pada
tanggal 7 Oktober 2021.
dih-dprd.bangkaselatankab.go.id/publikasi/detail/2-pengertian-hukum Diakses pada 7
Oktober 2021.
A. siti Soetami , SH Pengantar Tata Hukum Indonesia
https://www.jurnalhukum.com/fungsi-dan-tujuan-hukum/ Diakses pada 10 Oktober 2021.