PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu sarana bagi prinsipal (pemilik sumber daya) untuk memonitor
Risdawati dan Subowo (2015) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
keuangan adalah informasi laba. Informasi laba tidak menjamin bahwa laba
1
2
laba dimasa depan yang ditentukan komponen akural dan aliran kasnya.
Centertex Tbk terus merugi sampai kuartal III 2014. Tercatat ada kuartal III
kurs atas penjualan perusahaan. Sebagai catatan, pada kuartal III 2014 Apac
yang sama tahun 2013 sebesar Rp 19,49 miliar. Hal ini akan berdampak
(Siregar dan Utama 2005) menyatakan bahwa salah satu ukuran kinerja
adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang diukur atas dasar akrual
dibandingkan arus kas operasi karena akrual mengurangi masalah waktu dan
guna menaikkan atau menurunkan angka akrual dalam laporan laba rugi.
Berikut ini adalah gambaran perolehan laba pada perusahaan sektor tekstil
0.40
0.20
0.00
2013 2014 2015 2016 2017 TRIS
-0.20
ERTX
-0.40 HDTX
POLY
-0.60
SSTM
-0.80
-1.00
-1.20
Gambar 1.1
Hal ini sangat berimbas pada kualitas laba yang dimiliki oleh perusahaan.
dengan laba yang dilaporkan lebih tinggi. Hendriksen (1982) dalam Savitri
4
pelaporan relatif dapat dikurangi. Artinya, laba yang lebih rendah lebih
Argo Pantes Tbk, Asia Fasific Fibers Tbk, Ever Shine Tes Tbk, Tifico Fiber
dan Panasia Indo Resources Tbk. salah satu contohnya yaitu pada
158.271.000.000.
dasar semua informasi yang tersedia secara publik, laba tersebut akan
oleh emiten.
laba bersih, stabilitas komponen dalam laporan laba rugi realisasi resiko aset
(Adhariani, 2005 dalam Gaol, 2013). Sehingga untuk memperoleh laba yang
Prinsip konservatif adalah salah satu prinsip dasar yang yang dianut dalam
kemungkinan niali aktiva dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa
kualitas laba sebuah perusahaan. Seperti kinerja keuangan yaitu dari sisi
profitabilitas dan likuidtas serta tata kelola yang baik dari perusahaan yaitu
datang.
tepat waktu (Fahmi, 2013:174 dalam Jaya dan Wirama, 2017). Tingkat
likuiditas peusahaan.
mengontrol konflik agency yaitu dengan menerapkan tata kelola yang baik,
kualitas laba perusahaan yang merupakan salah satu informasi penting yang
1993). Oleh karena itu, persepsi mengenai kinerja komite audit akan
kualitas laba.
audit dimiliki oleh setiap emiten. BEI juga mewajibkan perusahaan tercatat
(Suryana, 2005).
komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Permana (2015) juga
B. Identifikasi Masalah
Karena tingkat hutang lancar yang tinggi dibandingkan dengan aset lancar,
audit.
yang tinggi, hal ini akan mempengaruhi kualitas laba perusahaan yang
menjadi rendah.
C. Batasan Masalah
dan tidak melebar dari masalah yang akan diteliti, diantaranya adalah :
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
periode 2013-2017 ?
11
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang sudah ditentukan maka
kualitas laba.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada perusahaan yang ada di Indonesia dan menjadi bahan untuk penulis
berikutnya.
2. Manfaat akademis
12
manajemen perusahaan.
nantinya.