Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI BAB IX DAN BAB X

PENGANTAR MANAJEMEN

Nama : Ferdiana Puspa Paturachman

No.Reg : 1704518039 (D3 Akuntansi 2 Kelas B)

BAB IX – DASAR-DASAR PENGAWASAN

1. Definisi Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan


pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

2. Tujuan Pengawasan

Adapun tujuannya adalah:

a. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,


penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.

b. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi.

c. Meningkatkan kinerja organisasi.

d. Memberikan opini atas kinerja organisasi.

e. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-


masalah pencapaian kerja yang ada.

f. Menciptakan terwujudnya organisasi yang bersih.

3. Jenis Pengawasan

Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :

a) Pengendalian karyawan (Personal control).

b) Pengendalian keuangan (financial control)


c) Pengendalian produksi (Production control).

d) Pengendalian waktu (Time control)

e) Pengendalian teknis (Technical control)

f) Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).

g) Pengendalian penjualan (Sales control)

h) Pengendalian inventaris (inventory control)

i) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)

4. Proses Pengawasan

1) Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)

2) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan

4) Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan

5) Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan

5. Tipe - Tipe Pengawasan

Ada tiga tipe dasar dalam controlling (pengawasan) yaitu :

a. Pengawasan pendahuluan (Feedforward Control)

Pengawasan ini sering disebut juga dengan Steering Control. Ini


dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-
penyimpangan dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi
dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan belum
dilaksanakan).

b. Pengawasan Concurrent
Pengawasan concurrent maksudnya pengawasan yang dilakukan
bersamaan dengan melakukan kegiatan. Pengawasan ini sering disebut
pengawasan “ Ya-Tidak “, screening control, “berhenti terus”
dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

c. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)

Pengawasan ini biasa juga dikenal sebagai “Past-Action Control”


yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan
dan pengukuran ini dilakukan setelah kegiatan terjadi.

6. Alat Fungsi Pengawasan

1) Budget adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari


pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut

Tipe-tipe budget:

a. Sales budget

b. Production budget

c. Cost Production Budget

d. Step budget, berhubungan dengan production budget dan

menunjukkan bermacam-macam tingkat tingkat produksi

e. Purchasing budget

f. Personnel budget

g. Cash & Financial budget

h. Master budget (budget keseluruhan)

2) Non-Budget

Alat pengenalian non budget:

a. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh

pimpinan perusahaan terhadap para bawahan yang sedang bekerja.


b. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.

c. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri

dari Balance sheet dan Income Statement (neraca rugi laba)

d. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian

yang tealh berlalu.

e. Break event point, suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan

tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi.

f. Intenal Audit, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap

bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh

yang menyangkut masalah keuangan.

BAB X – PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

1. Pengertian Manajemen Strategi


Fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen,
pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi
manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu :
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-
perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.

2. Proses Manajemen Strategi


a. Proses manajemen strategi terbagi 4, yaitu :
1. Penyusunan strategi vs implementasi
2. Analisis situasi
3. Kekuatan dan kelemahan internal
4. Peluang dan ancaman eksternal

b. Proses manajemen strategis ada 8 langkah :


1. Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
2. Menganalisis lingkungan luar
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4. Menganalisis sumber daya organisasi
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6. Merumuskan strategi
7. Melaksanakan strategi
8. Mengevaluasi hasil

3. Tahap-tahap dalam Manajemen Strategi


Tahapan kegiatan untuk menjalankan strategi adalah sebagai berikut :
1) Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi)
untuk mewujudkan misi organisasi.
2) Perencanaan Tindakan
Membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi,
misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3) Implementasi
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan
harus diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan
unsur-unsur organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati
pada rancangan struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem
pengelolaan sumber daya manusia.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah :
a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
yang sekarang
b. Mengukur prestasi
c. Mengambil tindakan korektif

Anda mungkin juga menyukai