Anda di halaman 1dari 2

Tugas Akuntansi Syariah - D3 Akuntansi 2

Ferdiana Puspa Paturachman – 1704518039

Materi Murabahah

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Jelaskan pengertian dari akad murabahah! Sebutkan jenis-jenis nya!


Jawab :
Murabahah berasal dari kata ar-ribhu (kelebihan dan tambahan (keuntungan))
merupakan suatu bentuk transaksi jual beli dengan tujuan utama berbagi
laba/keuntungan penjualan antara pemodal dan wakilnya atau singkatnya adalah jual
beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Jenis-jenis murabahah terbagi menjadi dua, yaitu murabahah tanpa pesanan dan
murabahah dengan pesanan. Murabahah dengan pesanan dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis lagi berdasarkan sifatnya yakni mengikat dan tidak mengikat.

2. Sebutkan syarat dan rukun yang ada pada akad murabahah!


Jawab :
Sebelum akad murabahah bisa terjadi, ada beberapa syarat dan rukun yang harus
dipenuhi, antara lain:
a. Adanya pembeli dan penjual yang telah balig dan berakal sehat.
b. Keinginan bertransaksi dilakukan dengan kemauan sendiri tanpa adanya paksaan.
c. Adanya objek akad.
d. Adanya barang atau objek yang akan dijual.
e. Kejelasan harga dan kondisi barang, dengan harga yang disepakati bersama.
Penjual juga harus memberitahukan harga pokok beserta besaran keuntungan yang
diinginkan kepada pembeli
f. Ijab dan kabul.

3. Jelaskan manfaat akad murabahah bagi penjual dan pembeli!


Jawab :
a. Keuntungan langsung diketahui. Keuntungan murabahah langsung diketahui
diawal ketika transaksi murabahah disepakati, berbeda dengan
transaksi mudharabah/musyarakah dimana bagi hasil tidak boleh ditentukan
diawal karena harus menunggu hasil usaha nasabah.
b. Margin fix. Keuntungan murabahah sifatnya fix (certainty)atau tetap, jika sudah
disepakati tidak dapat berubah. Berbeda dengan bagi hasil yang sifatnya tidak
tetap(uncertainty), berubah-rubah menyesuaikan hasil usaha.
c. Resiko rendah. Transaksi murabahah secara kredit adalah transaksi utang-
piutang yang wajib diselesaikan oleh nasabah. Artinya penyelesaian utang –
piutang tidak berkaitan dengan kondisi usaha nasabah, apakah dalam untung atau
rugi. Sehingga resikonya relatif rendah. Sedang bagi hasil relatif beresiko, karena
jika terjadi kerugian usaha maka kerugian akan ditanggung bersama.
4. Bagaimana perlakuan jika ada diskon dalam akad murabahah (baik sebelum akad
ataupun setelah akad)?
Jawab :
Diskon yang berikan oleh supplier kepada LKS sebelum terjadinya akad murabahah
antara LKS dengan nasabah adalah merupakan hak dari nasabah. Diskon tersebut
secara otomatis menjadi hak nasabah tanpa adanya suatu proses perjanjian yang
dituangkan dalam akad. Namun, jika diskon tersebut diberikan oleh supplier kepada
LKS setelah terjadinya akad murabahah antara LKS dengan nasabah, maka diskon
tersebut bisa diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan antara kedua belah
pihak yang dituangkan dalam akad perjanjian murabahah yang ditandatangani. Diskon
dalam murabahah yang berikan supplier kepada LKS setelah terjadinya akad antara
LKS dengan nasabah ini perlu disosialisasikan atau diberitahukan oleh LKS kepada
nasabah, karena bisa jadi banyak nasabah yang tidak mengetahui tentang hal ini.  

5. Berikan contoh riil akad murabahah yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan atau
perorangan (pilih salah satu)
Jawab :
Contoh akad murabahah yang dilaksanakan oleh perbankan syariah :
Transaksi penjualan satu unit rumah real estat baru tipe 90/120 di Tambun, Kab.
Bekasi seharga Rp 250 juta (dari developer) secara angsuran (kredit), dari bank
syariah (penjual) kepada nasabah (pembeli). Maka skema akad murabahah yang
terjadi adalah jual-beli rumah dimana pihak bank syariah akan membeli rumah
yang diinginkan nasabah sebesar harga dari developer. Bank syariah kemudian
menjual rumah yang telah dibelinya tersebut kepada si nasabah dengan harga yang
telah ditambahkan margin keuntungan, yang jumlahnya telah disepakati antara
bank syariah dan si nasabah. Misalnya, margin keuntungan yang disepakati
adalah sebesar Rp 50 juta. Maka harga jual rumah tersebut Rp 300 juta. Pada
umumnya nasabah harus membayar uang muka sebesar 30% dari harga rumah
tersebut secara tunai kepada bank syariah. Sementara sisanya yang 70% harus
dibayar si nasabah secara mencicil. Harga rumah setelah ditambah margin, berikut
jumlah uang muka yang akan dibayarkan, maupun jumlah angsuran yang tetap setiap
bulannya, sudah harus ditetapkan sejak diawal ketika nasabah menandatangani
perjanjian pembiayaan jual-beli rumah dengan pihak bank syariah. Dan nasabah harus
berkomitmen dengan kesepakatan jual-beli hingga kewajibannya selesai.

6. Tuliskan jenis-jenis cara pengakuan keuntungan dalam murabahah.


Jawab :
Metode pengakuan keuntungan (diatur dalam PSAK syariah) :
a. Saat penyerahan barang (dimuka)
b. Proporsional
c. Setelah pokok diterima

Anda mungkin juga menyukai