Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JASA PENGIRIMAN UANG (TRANSFER)

DOSEN PENGAMPU :
WULAN DEISY KINDANGEN SE, M.SI

DISUSUN OLEH :
1. CHARISSA AMADEA ANNA RATAG
2. CHRISTANIA SYALOMMITA MANGUMBAS
3. CHRISTIAN MANGASAPU
4. CIKA DUNGGIO
5. CLAUDIA MACLAINE KIROYAN
6. CLAUDIA MELISA MAUREN MANGANGKUNG
7. CLAUDYA TOGELANG
8. DESI LIPUADINO

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2023

1
KATA PENGANTAR

Pengiriman uang atau transfer dana merupakan salah satu komponen penting dalam
dunia keuangan dan bisnis. Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, layanan
pengiriman uang telah menjadi bagian integral dari aktivitas ekonomi, baik dalam skala
individu maupun korporasi. Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan jasa pengiriman uang, mulai dari
konsep dasar hingga praktik-praktik terkini dalam industri ini. Kami akan menjelaskan
berbagai metode pengiriman uang, alat-alat yang digunakan, peran lembaga keuangan,
dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses pengiriman uang.

Dalam era digital, teknologi telah mengubah cara kita mentransfer dana dengan
cepat, aman, dan efisien. Materi ini juga akan membahas perkembangan teknologi dan
inovasi terbaru dalam industri jasa pengiriman uang, termasuk penggunaan fintech,
blockchain, dan teknologi terkait lainnya.

Kami berharap bahwa setelah mempelajari materi ini, Anda akan memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja jasa pengiriman uang, potensi manfaat
dan risiko yang terkait, serta kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak dalam
mengelola transaksi keuangan Anda.

Semoga materi ini bermanfaat bagi Anda dalam mengembangkan wawasan dan
kemampuan Anda dalam mengelolah aspek keuangan pribadi atau bisnis Anda.

Hormat Kami

2
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................................ 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6
A. PENGERTIAN JASA PENGIRIMAN UANG (TRANSFER) ................................................................. 6
B. JENIS – JENIS TRANSFER ..................................................................................................................... 7
C. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER .......................................... 10
D. KEGIATAN PENGIRIMAN UANG DAN PRINSIP MENGENAL NASABAH ................................ 10
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TRANSFER ............................................................................. 13
BAB III ................................................................................................................................................. 15
KESIMPULAN.................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan .............................................................................................................................................. 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri perbankan saat ini terus berkembang dengan pesat. Hal
ini menimbulkan persaingan yang ketat dalam industri perbankan di
Indonesia. Melihat dari sejarahnya, perbankan Indonesia telah
mengalami perubahan orientasi sejak terjadi deregulasi dan liberalisasi
keuangan di Indonesia, yang sebelumnya sangat represif. Sebelum
tahun 1980-an, bank-bank masih merupakan lembaga yang berorientasi
pada produk serta pelayanannya masih tradisonal. Berbeda dengan kondisi
setelah Paket Kebijakan Juni 1983, bank telah tumbuh spektakuler baik
menyangkut jumlah bank, cabang bank, maupun jumlah produk/jasa
yang ditawarkan ditunjang pelayanannya yang modern. Persaingan
antara bank menjadi semakin tajam baik pada level inovasi produk,
level harga termasuk bunga maupun pelayanannya.

Pesatnya perkembangan di sektor perbankan dapat dilihat dari adanya


berbagai produk perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi
yang terjadi didalam dan besarnya tuntutan masyarakat akan transaksi
bank, memicu dunia perbankan untuk dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

Salah satu produk yang ditawarkan industri perbankan saat ini adalah
transfer atau jasa pengiriman uang. Transfer memberikan kemudahan
bagi nasabah bank untuk berbagai transaksi seperti pembayaran,
perdagangan jarak jauh, dan transaksi yang lain. Selain itu, pihak bank
juga akan mendapat keuntungan seperti pendapatan komisi transfer dan
sarana promosi. Namun, pengelolaan jasa transfer juga harus ada
beberapa prinsip karena di dalamnya terdapat beberapa risiko.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa itu transfer,


pihak yang terlibat dalam kegiatan transfer, jenis-jenis trasfer, manfaat
trasfer bagi nasabah maupun pihak, prinsip kegiatan transfer, dan
beberapa contoh mekanisme serta akuntansi transfer.

B. Rumusan Masalah

Identfikasi masalah dalam makalah ini adalah menjelaskan mengenai


hal-hal yang bersangkutan dengan Jasa Pengiriman Uang (Transfer) dengan
rincian sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Transfer?


2. Apa saja jenis transfer?
3. Apa yang dimaksud dengan prinsip mengenal nasabah/ Know
Your Customer / KYC dalam kegiatan transfer?
4. Bagaimana akuntansi transfer masuk maupun keluar
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan transfer?

4
C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah menjelaskan mengenai hal-hal


yang bersangkutan dengan Jasa Pengiriman Uang (Transfer) dengan rincian
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian transfer
2. Mengetahui jenis-jenis transfer
3. Prinsip mengenal nasabah / Know Your Customer / KYC dalam
kegiatan transfer
4. Mampu menyusun mekanisme dan pencatatan transfer masuk maupun
keluar
5. Mampu memahami apa saja kelebihan dan kekurangan transfer

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JASA PENGIRIMAN UANG ( TRANSFER )

Transfer atau jasa pengiriman uang adalah suatu kegiatan jasa


bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang
yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau
masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat
timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.

Bank menyelenggarakan jasa pengiriman uang kepada


masyarakat. Pengiriman uang adalah perpindahan dana antar rekening
dari suatu tempat (bank) ke tempat lain (cabang bank sendiri/bank lain)
baik untuk kepenngan perorangan, badan hukum atau badan usaha
tidak berbadan hukum atau untuk kepentingan bank itu sendiri.
Penyelenggara pengiriman bisa perorangan, badan usaha berbadan
hukum, dan badan usaha tidak berbadan hukum di Indonesia yang
bertindak sebagai agen pengirim dan/atau agen penerima pengiriman
uang. Kegiatan transfer akan memberikan manfaat bagi bank yaitu
adanya pengendapan dana terutama transfer yang dilaksanakan tidak pada
hari yang sama, memberikan pendapatan jasa transfer dan bisa
digunakan sebagai sarana promosi. Yang terakhir ini umumnya
diberikan kepada nasabah berupa pembebasan biaya transfer, sedangkan
non-nasabah akan ditentukan berdasarkan nilai transfernya.

 Menurut Taswan (2008), transfer atau jasa pengiriman uang


adalah kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pengiriman
uang untuk melakukan perintah tidak bersyarat dari pengirim
kepada penyelenggara pengiriman uang untuk mengirim uang
kepada penerima uang. Sedangkan
 menurut Lukman Dendawijaya (2001) transfer adalah jasa yang
diberikan bank dalam pengiriman uang antar bank atas
permintaan pihak ketiga yang ditunjuk kepada penerima ditempat
lain.

6
B. JENIS – JENIS TRANSFER
Berdasarkan lalu lintas dananya, transfer dibedakan menjadi dua:

1. Transfer keluar (outgoing transfer) Transfer keluar yaitu


pengiriman atas perintah nasabah atau bagian bank tertentu
untuk keuntungan pihak lain pada bank lain atau cabang bank
sendiri. Bila terjadi pembatalan transfer,
bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer
keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu
bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa (stop
payment) kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini
baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah
pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi
dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum
dibayarkan.

2. Transfer masuk (incoming transfer) Trasfer masuk yaitu pengiriman


uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau dari bank
lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana
pada bank sendiri. Jika terjadi pembatalan, pertama – tama yang
harus dilakukan adalah memeriksa apakah hasil transfer telah
dibayarkan kepada beneficiary. Bila ternyata belum, akan
diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada
cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan.

Berdasarkan alat atau sarana pemberitahuan yang digunakan, Transfer


dibedakan menjadi :
1. Pengiriman uang dan surat
Pengiriman uang dan surat (Mail Transfer) artinya jika bank pengirim
mengirimkan perintah membayar (payment order) kepada pembayar (paying
bank) dilakukan dengan surat yang dikirim melalui pos atau Perusahaan currier
servive nasional atau international.
2. Pengiriman uang dengan wesel
Bank pengirim menerbitkan cek bank atas nama/unjuk untuk nasabah yang
dapat dicairkan pada kantor cabang bank pengirim yang telah ditentukan. Bank
pengirim baru menerbitkan cek bank setelah nasabah menyetorkan secara efektif
uang senilai nominal cek bank. Cek bank bisa dibawa sendiri atau dikirimkan
kepada penerimanya. Transfer dengan wesel pelaksanaanya sama dengan cek
bank.
3. Pengiriman uang dengan telex atau telegram (TT)
Bank pengirim mengirimkan perintah membayar kepada bank pembayar dengan
telex atau telegram. Biaya pengiriman biasanya di tanggung oleh si
pengirimnya.

7
4. Transfer dengan faksimili
Bank pengirim mengirimkan perintah membayar kepada bank pembayar dengan
faximili. Pengiriman dengan faximili lebih terjamin karena perintah
membayarnya diterima tertulis seperti aslinya (fotocopynya). Transfer dengan
faximili relative cepat sampai, cuma biasanya lebih mahal dan biasanya
dilakukan antar kantor cabang.
5. Transfer dengan buku tabungan atau ATM
Bank pengirim mengharuskan penerimanya membuka buku tabungan dan ATM
nya pada bank pengirim. Bank pengirim haruslah bank yang telah
terkomputerisasi dan online. Uang yang akan dikirim disetorkan pada buku
tabungan saja dan pencairannya dengan ATM nya ditempat/ kota lain.

Berdasarkan mata uang yang digunakan transfer dibedakan menjadi:

1. Transfer dalam rupiah


Transfer rupiah adalah transfer masuk maupun transfer keluar berupa rupiah.
Pencairan transfer rupiah tergantung pada permintaan nasabah penerima transfer
itu, dapat dilakukan secara tunai atau pemindah-bukuan kepada nasabah bank
lain.

2. Transfer dalam valuta asing


Transfer dalam valuta asing adalah transfer masuk atau transfer keluar berupa
uang valuta asing dan harus dikurskan. Transfer masuk dengan kurs beli dan
transfer keluar dengan kurs jual. Saat itu transfer valuta asing hampir sama
dengan transfer rupiah, perbedaannya transfer valuta using harus terlebih dahulu
dikurskan kepada rupiah.

Berdasarkan dari tempat yang dituju transfer dibedakan menjadi:


1. Transfer dalam negeri
Transfer dalam negeri adalah transfer dimana wilayah atau tempat penerima
transfer masih berada dalam negara yang sama dengan pengirim transfer valuta
yang digunakan biasanya dalam valuta sendiri yaitu valuta rupiah.
2. Transfer luar negeri Transfer luar negeri adalah dimana wilayah atau tempat
penerima. Transfer dengan pengirim uang berada ditempat yang berbeda. Valuta
yang dipergunakan biasanya valuta asing. Bila pembayaran untuk pengiriman
uang ini dalam rupiah maka harus dibuat kontrak jual (sales contract) mata uang
yang diinginkan.
Berdasarkan mekanisme pelaksanaannya, transfer dibedakan sebagai berikut:
1. Transfer melalui Bank Indonesia
2. Transfer melalui Bank Lain

8
3. Transfer melalui cabang Bank sendiri

Jenis transfer berdasarkan kepentingan pihak pemakai jasa:


1. Transfer untuk kepentingan debitur
2. Transfer untuk kepentingan non debitur
3. Transfer untuk kepentingan bagian-bagian dalam Bank itu sendiri

Jenis transfer berdasarkan setoran dananya:


1. Debet rekening Giro/Tabungan/Deposito
2. Kas/tunai
3. Setoran Kliring
4. Hasil Inkaso

Ada 2 jenis transfer/kiriman uang ke Bank lain, yaitu:


1. RTGS
RTGS adalah transfer ke Bank lain dari nominal Rp 1 s/d tak terbatas, yang
waktu kirimnya sampai hari itu juga, (bisa sampai 1 s/d 5 jam). Biayanya sekitar
20 rb-50 ribu tergantung Banknya). Waktunya mulai jam buka Bank sampai
14.00 atau 15.00 (tergantung banknya).

2. Kliring LLG Kredit


Kliring LLG Kredit adalah transfer ke Bank lain dari nominal Rp 1 s/d Rp
100.000.000, (Untuk nominal ≥ Rp100.000.000 tidak bisa menggunakan kliring
LLG tapi harus memakai RTGS) yang waktu kirimnya sampai hari sampai
seminggu,( Biayanya sekitar 5ribu -15 ribu tergantung banknya). Waktunya
mulai jam buka Bank sampai tutup Layanan (tergantung banknya). Untuk
layanan kliring bisa juga lewat ATM, jadi tidak uasah dating ke bank, tapi syarat
dan ketentuannya berlaku.

9
C. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER

Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah:

1. Nasabah, yaitu sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau penerima


dana yang akan memindahkan dananya/ menerima sejumlah dana dari
pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang.
2. Bank Penarik (drawer bank) yaitu bank pelaku transfer atau bank yang
menerima dana dan amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada
drawee atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima
dana (beneficiary).
3. Bank Tertarik (drawee bank) yaitu bank yang menerima transfer
masuk dari drawer bank untuk diteruskan/ dibayarkan kepada penerima
(beneficiary).
4. Beneficiary adalah pihak akhir yang berhak menerima dana transfer dari drawee
bank. Kegiatan transfer akan memberikan manfaat bagi bank yaitu
adanya pengendapan dana terutama transfer yang dilaksanakan
pada hari yang sama, memberikan pendapatan jasa transfer dan bisa
digunakan sebagai sarana promosi. Umumnya diberikan kepada nasabah
berupa pembebasan biaya transfer, sedangkan nonnasabah akan
ditentukan berdasarkan nilai transfernya. Selanjutnya, ada beberapa
manfaat dari transfer untuk nasabah, yaitu :
1. Kelancaran transaksi perdagangan
2. Kemudahan transaksi pembayaran
3. Keamanan nasabah lebih terjamin

D. Kegiatan Pengiriman Uang dan Prinsip Mengenal Nasabah


(Know Your Customer/ KYC)
Kegiatan transfer dana memiliki risiko bagi bank, oleh karena itu harus
dikendalikan sedini mungkin minimal melalui penerapan prinsip mengenal
nasabah atau melalui monitoring uang yang dikirim dan/atau diterima dan
perlunya mekanisme penyelesaian permasalahan mengenai uang kiriman yang
terlambat atau tidak sampai.

Khusus mengenai prinsip mengenal nasabah adalah sangat membantu tim


audit dalam menentukan keberadaan penyimpangan di bidang akuntansi. Oleh
karena kegiatan transfer wajib menerapkan prinsip mengenal nasabah agar tidak
disalahgunakan untuk kepentingan money laundering atau pencucian uang.

Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh


penyelenggara untuk mengetahui antara lain identitas pengirim danatau
penerima, memantau kegiatan usaha pengiriman uang, dan melaporkan transaksi
yang mencurigakan sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai tindak pidana

10
pencucian uang. Dalam hal kegiatan transfer prinsip mengenal nasabah dapat
dicontohkan sebagai berikut:
 Contoh Tata Cara Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Yang dimaksud dengan nasabah dalam tata cara ini adalah pengirim dan/atau
penerima.
1. Pengenalan terhadap nasabah mencangkup hal-hal sebagai berikut:
a. Penelitian Identitas Nasabah
1) Perorangan
a) Meminta nasabah untuk memperlihatk
antara lain: Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin
Mengemudi (SIM), atau Paspor.
b)
nasabah, antara lain kesamaan wajah pengirim atau
penerima dengan foto yang ada dalam

2) Perusahaan
a) Meminta nasabah untuk memperlihatkan identitas seperti
izin usaha atau NPWP.
b) Meneliti bahwa nasabah telah sesuai dengan
tidak dapat
menunjukkan bukti identitas atau identitas nasabah
tidak sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir
pengiriman atau data pengiriman, dan/atau petugas
penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang
meragukan keaslian atau kebenaran dari identitas
nasabah maka transaksi dengan nasabah tersebut
tidak boleh dilakukan.
b. Pencatatan Transaksi

nasabah yang sekurang-kurangnya meliputi:


1) Perorangan:
a) Nama dan alamat nasabah;
b) Tempat dan tanggal lahir;
c) Pekerjaan;
d) Kewarganegaraan;
e) Nomor bukti identitas;
f) Nilai transaksi; dan
g) Tanggal transaksi.
2) Perusahaan:
a) Nama dan alamat nasabah;
b) Bidang usaha;
c) Nomor izin usaha;
11
d) NPWP;
e) Nilai transaksi;
c. Penyimpanan Dokumen Transaksi
Data dan dokumen mengenai transaksi sebagaimana
dimaksud pada huruf b harus ditatausahakan oleh
penyelenggara sesuai dengan ketentuan yang mengatur
mengenai dokumen perusahaan.
2. Contoh Transaksi Keuangan Mencurigakan:
a) Pengiriman uang tanpa disertai identitas yang jelas dari pengirim dan/atau
penerima.
b)
karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang
bersangkutan.
c) Uang yang dikirim diduga berasal dari hasil tindak pidana.

3. Akuntansi Transfer Keluar dan Transfer Masuk

transfer dapat berupa setoran tunai, pendebetan rekening koran atau giro,
pencairan tabungan, deposito, warkat lain yang disetujui. Setoran-setoran
yang berupa warkat akan ditagihkan atau diinkasokan atau dikliringkan
terlebih dahulu. Bila seluruh dana efektif, maka transfer dilakukan. Transfer
keluar yang dinyatakan efektif akan dicatat sebesar nilai nominal yang
diamanatkan nasabah. Pencatatan ini akan melibatkan rekening antar
kantor (RAK). Kegiatan transfer keluar akan mendatangkan pendapatan berupa
komisi transfer.

Sedangkan transfer masuk adalah pengiriman uang yang diterima dari cabang
lain bank sendiri atau keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada
bank sendiri. Bank yang menerima transfer masuk adalah bank pelaksana
atau drawee bank. Dalam hal menerima transfer masuk, bank akan
membukukan sejumlah bersih yang menjadi hak beneficiary. Jumlah
bersih adalah jumlah kiriman setelah dikurangi komisi transfer bagi bank
pelaksana. Namun demikian tidak semua bank membebani komisi transfer
masuk. Transfer masuk dapat diterima dari cabang pemrakarsa bank
sendiri untuk keuntungan nasabah sendiri atau merupakan penerusan
terhadap nasabah bank lain pada kota yang sama. Untuk penerusan
umumnya bank penerus akan memungut komisi.

12
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TRANSFER
 Kelebihan

Hal ini akan menghemat waktu dan biaya perjalanan bagi nasabah.
Keuntungan yang lain, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja
dan dari mana saja (asalkan tersedia jaringan internet).Sedangkan bagi pihak bank,
internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional.
Internet banking akan mengurangi nasabah yang datang ke bank, sehingga bank
dapat menggunakan kantor yang lebih kecil dan pegawai yang lebih sedikit. Kedua
hal tersebut menyebabkan bank dapat mengurangi biaya sewa tempat dan gaji
karyawan.

Transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking adalah transfer uang,
pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan-tagihan, informasi
rekening. transaksi-transaksi, dan lain-lain. Transaksi yang berhubungan dengan
penyetoran dan pengambilan uang dilakukan dengan cara biasa, yaitu melalui teller
bank atau ATM. Salah satu bank di dunia yang merupakan pionir dari internet
banking adalah Security First Network Bank (SFNB) kita dapat mengklik di
(www.sfnb.com). Sedangkan di Indonesia, bank-bank vmg telah menyediakan jasa
internet banking antara lain BCA, Bank Mandiri, Lippo Bank, Bll dan lain-lain.

 Kekurangan
a) Kurangnya Fleksibilitas
Agar bisa mengakses internet banking, seorang nasabah harus terkoneksi dengan
jaringan internet. Meskipun semakin hari akses internet bisa didapatkan dengan
mudah, tapi tetap saja ada daerah-daerah tertentu yang kesulitan untuk
mendapatkan jaringan internet.
b) Masalah Keamanan
Sudah jamak diketahui bahwa dunia internet akrab dengan yang namanya cyber
crime. Dengan bertransaksi melalui media internet, jika tidak hati-hati, nasabah
bisa menjadi korban dari kejahatan dunia maya. Kejahatan yang terjadi di dunia
maya termasuk yang sulit untuk diungkap baik secara teknis maupun nonteknis.
Salah satu titik lemah dimanfaatkannya transaksi internet hanking adalah ketika
melakukan proses transaksi menggunakan layanan internet di tempat umum atau
memakai hotspor baik yang berbayar maupun yang gratis. Cara pelaku cyber
crime adalah dengan cara mengintersepsi sistem elektronik ketika calon korban
sedang bertransaksi. Modus ini dalam komunitas yang perhatian dengan
masalah keamanan berinternet dinamakan dengan "man in the middle".
c) Kendala Teknis
Dalam bertransaksi melalui internet banking, munculnya berbagai kendala
teknis juga menghantui. Misalnya ketika sedang melakukan transaksi, tiba-tiba

13
aliran listrik terputus atau proses koneksi gagal karena ada gangguan pada
jaringan.
`
Contoh
Tanggal 5 Mei 2017 Bank Central Asia Manado Mentransfer dana sebesar Rp.
200.000.000,- ke cabang makassar sebagai pelimpahan likuiditas melalui Bank
Indonesia cabang Manado. Pencatatan jurnalnya adalah :
Mekanisme transfer adalah sebagai berikut :

Bank Indonesia Bank Indonesia


Manado Makassar

Bank Central Asia Bank Central Asia


Manado Makassar
Tanggal Rekening Debit Kredit
7/7/2017 Dr. Rak Cabang Rp. 200.000.000,-
Makassar
Cr. Giro Bank Rp. 200.000.000,-
Indoneisa

Pencatatan Dibank Central Asia Manado ( Transfer Keluar )

Pencatatan Dibank Indonesia Makassar ( Transfer masuk )

Tanggal Rekening Debit Kredit


7/7/2017 Dr. Giro Bank Rp. 200.000.000,-
Indoneisa
Cr. Rak Cabang Rp. 200.000.000,-
Manado

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Transfer atau jasa pengiriman uang adalah suatu kegiatan jasa bank
untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si
pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk
sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan
mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik,
artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit. Pihak-pihak yang
terlibat dalam transfer, yaitu: Nasabah, Bank penarik (Drawer bank),
Bank tertarik (Drawee bank), Penerima dana (beneficiary). Prinsip mengenal
nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh penyelenggara untuk

kegiatan usaha pengiriman uang dan melaporkan transaksi yang


mecurigakan sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai tindak pidana
pencucian uang.

Kegiatan transfer akan memberikan manfaat bagi bank yaitu

hari yang sama, memberikan pendapatan jasa transfer dan bisa digunakan
sebagai sarana promosi. Ada beberapa manfaat transfer untuk nasabah,
yaitu: kelancaran transaksi perdagangan, kemudahan transaksi pembayaran,
keamanan nasabah lebih terjamin .

15

Anda mungkin juga menyukai