Anda di halaman 1dari 25

AN OVERVIEW OF THE CHANGING FINANCIAL-SERVICES

SECTOR & THE IMPACT OF GOVERNMENT POLICY AND


REGULATION ON FINANCIAL-SERVICES INDUSTRY
Tugas Manajemen Bank dan Jasa Keuangan

Kelompok 2:
Garina Irmayanti 246232005
Fisca Fideline Palullungan 246232011
Nabilatul Karimah 246232002
Nanda Surya Jatnika 246232009

Fakultas ekonomi dan Bisnis


Universitas Airlangga
Semester Genap
2023/2024
AN OVERVIEW OF THE CHANGING FINANCIAL-SERVICES SECTOR

1.1. PENDAHULUAN
Bank adalah sumber utama kredit (dana pinjaman) bagi jutaan individu dan keluarga
dan bagi banyak unit pemerintahan (distrik sekolah, kota, kabupaten, dll.). Dibandingkan
dengan perusahaan jasa keuangan lainnya, bank mempunyai reputasi dalam hal
kepercayaan masyarakat. Di seluruh dunia, bank memberikan lebih banyak pinjaman
cicilan kepada konsumen (individu dan keluarga) dibandingkan penyedia layanan
keuangan lainnya.

1.2. APA ITU BANK?


Bank dapat didefinisikan berdasarkan (1) fungsi ekonomi yang dilayaninya, (2)
layanan yang ditawarkan kepada nasabahnya, atau (3) dasar hukum keberadaannya.
Secara historis, bank telah dikenal karena beragamnya layanan keuangan yang mereka
tawarkan— mulai dari rekening giro dan debit, kartu kredit, dan tabungan hingga
pinjaman untuk bisnis, konsumen, dan pemerintah.
Terdapat banyak perusahaan yang berusaha membuat bisnis mereka dalam bentuk
layanan yang ditawarkan agar dapat semirip mungkin dengan bank. Wal-Mart, pengecer
terbesar di dunia, baru-baru ini menjajaki kemungkinan mengembangkan bisnis seperti
bank dalam upaya memperluas penawaran layanan keuangannya. Contoh: American
Express, Pitney-Bowes, United Health Group, dan Target sudah mengendalikan lembaga-
lembaga seperti bank.
Bank-bank pusat uang adalah pemimpin industri raksasa, yang mencakup seluruh wilayah,
negara, dan benua, menawarkan menu layanan keuangan seluas mungkin, melahap usaha-
usaha kecil, dan menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan keuangan raksasa
lainnya di seluruh dunia. Sebaliknya, bank komunitas biasanya berukuran jauh lebih kecil
dan melayani komunitas lokal, kota kecil, dan kota besar, menawarkan menu layanan
keuangan yang jauh lebih sempit, namun seringkali lebih personal kepada masyarakat.
Pemerintah akhirnya menetapkan definisi yang masih digunakan oleh banyak negara saat
ini: Bank adalah bisnis apa pun yang menawarkan simpanan yang dapat ditarik sesuai
permintaan (misalnya dengan menulis cek atau melakukan transfer dana secara elektronik)
dan memberikan pinjaman yang bersifat komersial (seperti memberikan kredit kepada
perusahaan swasta yang ingin memperluas persediaan barang di dalam kas mereka atau
membeli peralatan baru).

1.3. SISTEM KEUNGAN DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN PESAING


Bank hanyalah salah satu bagian dari sistem pasar dan institusi keuangan yang luas yang
tersebar di seluruh dunia. Tujuan utama dari sistem keuangan yang terus berubah ini adalah
untuk mendorong individu dan lembaga untuk menabung dan mentransfer tabungan tersebut
kepada individu dan lembaga yang berencana untuk berinvestasi dalam proyek-proyek baru
yang nantinya akan mendorong tabungan dan akan mengubah tabungan itu menjadi belanja
investasi sehingga perekonomian akan tumbuh, tercipta banyak lapanga kerja, dan standar
hidup meningkat.
Sistem keuangan tidak hanya mengubah tabungan menjadi investasi, namun juga dapat
mencakup layanan pembayaran yang memungkinkan terjadinya perdagangan (cek, kartu
kredit dan debit, serta situs Web interaktif), layanan perlindungan risiko bagi mereka yang
menabung dan berinvestasi (termasuk polis asuransi dan kontrak derivatif), layanan likuiditas
(sehingga memungkinkan untuk mengubah properti menjadi daya beli yang tersedia segera),
dan layanan kredit bagi mereka yang membutuhkan pinjaman untuk menambah pendapatan
mereka.
Pesaing terkemuka dengan Bank
Di antara pesaing utama perbankan dalam memperebutkan loyalitas nasabah jasa keuangan
adalah lembaga jasa keuangan nonbank seperti:
- Asosiasi tabungan
- Serikat Kredit
- Dana lindung nilai
- Bank Investasi
- Perusahaan Induk Keuangan

Penyedia jasa keuangan kini melakukan konvergensi dalam hal layanan yang mereka
tawarkan dan saling menerima inovasi satu sama lain. Selain itu, perubahan peraturan
pemerintah baru-baru ini, seperti Undang-undang Modernisasi Jasa Keuangan AS (Gramm-
Leach-Bliley) tahun 1999, telah memungkinkan banyak perusahaan keuangan yang
tercantum di atas untuk menawarkan layanan keuangan terpadu (one-stop shopping) kepada
masyarakat.

1.4. Layanan yang Ditawarkan Bank dan Banyak Pesaing Terdekatnya kepada
Masyarakat
Keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan mereka untuk mengidentifikasi jasa
keuangan yang dibutuhkan masyarakat, memproduksi jasa tersebut secara efisien, dan
menjualnya dengan harga yang kompetitif. Terdapat banyak layanan yang telah ditawarkan
Bank kepada masyarakat selama berabad-abad seperti melakukan penukaran mata uang,
mendiskontokan surat utang komersial (yang pada dasarnya memberikan pinjaman kepada
pedagang lokal yang menjual utang (piutang) yang mereka simpan kepada nasabahnya),
menawarkan tabungan, Penyimpanan barang berharga dan sertifikasi nilai selama berabad-
abad, dan juga mendukung kegiatan pemerintah dengan Kredit.

Peran Bank dan Perantara Keuangan Lainnya Dalam Teori


Bank, bersama dengan perusahaan asuransi, reksa dana, perusahaan pembiayaan, dan
penyedia jasa keuangan serupa, merupakan perantara keuangan. Istilah ini berarti suatu bisnis
berinteraksi dengan dua jenis individu dan lembaga dalam perekonomian: (1) individu dan
lembaga yang melakukan pembelanjaan defisit, yang pengeluaran konsumsi dan investasinya
saat ini melebihi penerimaan pendapatan saat ini dan oleh karena itu, perlu melakukan hal
tersebut. menggalang dana secara eksternal melalui peminjaman atau penerbitan saham; dan
(2) individu dan lembaga yang melakukan pembelanjaan surplus yang penerimaan
pendapatannya saat ini melebihi pengeluarannya untuk membeli barang dan jasa sehingga
mereka mempunyai kelebihan dana untuk ditabung dan diinvestasikan. Perantara melakukan
tugas yang sangat diperlukan yaitu bertindak sebagai jembatan antara kedua kelompok ini,
dengan menawarkan layanan keuangan yang nyaman kepada unit-unit yang melakukan
pembelanjaan surplus untuk menarik dana dan kemudian mengalokasikan dana tersebut
kepada pembelanja yang mengalami defisit. Dengan melakukan hal ini, perantara
mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memperluas simpanan yang tersedia,
menurunkan risiko investasi melalui diversifikasi, dan meningkatkan produktivitas tabungan
dan investasi.
Kegiatan intermediasi akan terjadi (1) jika terdapat selisih positif antara ekspektasi imbal
hasil pinjaman yang diberikan perantara keuangan kepada pembelanja defisit dan perkiraan
biaya dana yang ditarik perantara dari pembelanja surplus; dan (2) jika terdapat korelasi
positif antara imbal hasil pinjaman dan aset lainnya dan biaya penarikan dana. Jika imbal
hasil aset perantara dan biaya penggalangan dana berkorelasi positif, hal ini akan mengurangi
ketidakpastian mengenai keuntungan yang diharapkan dan memungkinkannya untuk
berekspansi. Perantara keuangan memenuhi kebutuhan likuiditas. Instrumen keuangan
dikatakan likuid jika dapat dijual dengan cepat di pasar yang siap pakai dan memiliki risiko
kerugian yang kecil bagi penjual. Banyak rumah tangga dan dunia usaha, misalnya,
memerlukan dana likuid dalam jumlah besar untuk menutupi kemungkinan kebutuhan uang
tunai di masa depan. Perantara memenuhi kebutuhan nasabah ini dengan menawarkan
likuiditas tinggi pada aset keuangan yang mereka sediakan, memberikan nasabah akses
terhadap dana likuid tepat pada saat dibutuhkan.
Pandangan lain tentang mengapa lembaga keuangan ada dalam masyarakat modern
disebut pemantauan yang didelegasikan. Kebanyakan peminjam lebih memilih merahasiakan
catatan keuangan mereka. Lembaga pemberi pinjaman mampu menarik nasabah peminjam
karena mereka menjamin kerahasiaan. Misalnya, deposan bank tidak mempunyai hak
istimewa untuk meninjau catatan nasabah peminjamnya. Penabung sering kali tidak
mempunyai waktu dan keterampilan untuk memilih pinjaman yang baik daripada pinjaman
yang buruk.Mereka menyerahkan proses pemantauan kepada perantara keuangan.
Dengan demikian, lembaga penyimpanan berfungsi sebagai agen atas nama para
penabungnya, memantau kondisi keuangan nasabah yang menerima pinjaman untuk
memastikan bahwa para penabung akan mendapatkan kembali dananya. Sebagai imbalan atas
pemantauan tersebut, penabung membayar sejumlah biaya kepada pemberi pinjaman yang
mungkin lebih rendah daripada biaya yang akan mereka keluarkan jika mereka sendiri yang
memantau peminjam. Dengan memberikan pinjaman dalam jumlah besar, lembaga pemberi
pinjaman yang bertindak sebagai pengawas yang didelegasikan dapat melakukan
diversifikasi dan mengurangi eksposur risiko mereka, sehingga meningkatkan keamanan
dana penabung. Terlebih lagi, ketika nasabah peminjam telah menerima stempel persetujuan
dari lembaga pemberi pinjaman, maka nasabah tersebut akan lebih mudah dan lebih murah
untuk mengumpulkan dana di tempat lain. Hal ini memberikan sinyal kepada pasar keuangan
bahwa peminjam kemungkinan besar akan membayar kembali pinjamannya.
a. Menawarkan Rekening Giro
Revolusi Industri melahirkan layanan keuangan baru, termasuk layanan giro —
rekening giro yang memungkinkan deposan untuk menulis wesel sebagai pembayaran
atas barang dan jasa yang harus segera dipenuhi oleh bank atau penyedia layanan
lainnya. Layanan pembayaran ini, yang ditawarkan tidak hanya oleh bank tetapi juga
credit unions, asosiasi tabungan, pialang sekuritas, dan penyedia layanan keuangan
lainnya, terbukti menjadi salah satu penawaran industri yang paling penting karena
layanan ini secara signifikan meningkatkan efisiensi proses pembayaran dan
melakukan transaksi. lebih mudah, cepat, dan aman. Saat ini konsep rekening giro telah
diperluas ke Internet, hingga penggunaan kartu debit plastik yang memanfaatkan
rekening giro Anda secara elektronik, dan menjadi “kartu pintar”.

b. Menawarkan Layanan
Perwalian Selama bertahun-tahun bank dan beberapa pesaing mereka (seperti
perusahaan asuransi dan perwalian) telah mengelola urusan keuangan dan properti
individu dan perusahaan bisnis dengan imbalan sejumlah bayaran. Fungsi manajemen
properti ini, yang dikenal sebagai layanan perwalian, melibatkan tindakan sebagai wali
atas surat wasiat, mengelola harta milik pelanggan yang telah meninggal dengan
membayar klaim terhadap harta tersebut, menjaga keamanan aset berharga, dan
memastikan bahwa ahli waris yang sah menerima warisan yang sah. Di departemen
perwalian komersial, penyedia layanan perwalian mengelola program pensiun untuk
bisnis dan bertindak sebagai agen bagi perusahaan yang menerbitkan saham dan
obligasi.

Layanan Bank dan Banyak Pesaing Jasa Keuangan Mereka Mulai Menawarkan
Pinjaman Konsumen di Abad Lalu
Memberikan Pinjaman Konsumen
Pada awal abad ke-20, para bankir mulai sangat bergantung pada simpanan konsumen
untuk membantu mendanai pinjaman korporasi besar mereka. Selain itu, persaingan
yang ketat dalam bisnis simpanan dan pinjaman menyebabkan para bankir semakin
beralih ke konsumen sebagai nasabah yang berpotensi lebih loyal. Pada tahun 1920-an
dan 1930-an beberapa bank besar, dipimpin oleh cikal bakal Citibank di New York dan
Bank of America di North Carolina, telah membentuk departemen pinjaman konsumen
yang kuat. Setelah Perang Dunia II, pinjaman konsumen berkembang pesat, meskipun
tingkat pertumbuhannya telah melambat akhir-akhir ini karena para bankir menghadapi
persaingan yang ketat untuk mendapatkan rekening kredit konsumen dari penyedia
layanan nonbank, termasuk serikat kredit dan perusahaan kartu kredit.
 Penasihat keuangan
Pelanggan telah lama meminta nasihat dari lembaga keuangan, terutama dalam hal
penggunaan kredit dan penyimpanan atau investasi dana. Banyak penyedia layanan
saat ini menawarkan berbagai layanan konsultasi keuangan, mulai dari membantu
menyiapkan rencana keuangan bagi individu hingga konsultasi tentang peluang
pemasaran di dalam dan luar negeri untuk bisnis.
 Mengelola uang
Tunai Selama bertahun-tahun, lembaga keuangan telah menyadari bahwa beberapa
layanan yang mereka berikan untuk diri mereka sendiri juga berharga bagi
pelanggan mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah layanan pengelolaan
kas, di mana perantara keuangan setuju untuk menangani pengumpulan dan
pengeluaran kas untuk perusahaan bisnis dan menginvestasikan kelebihan kas
sementara pada aset berbunga hingga kas diperlukan untuk membayar tagihan.
Meskipun bank cenderung mengkhususkan diri terutama pada layanan pengelolaan
kas bisnis, banyak lembaga keuangan saat ini menawarkan layanan serupa kepada
individu dan keluarga.
 Menawarkan penyewaan peralatan
Banyak bank dan perusahaan pembiayaan telah bergerak secara agresif untuk
menawarkan pelanggan bisnis mereka pilihan untuk membeli peralatan melalui
perjanjian sewa dimana lembaga pemberi pinjaman membeli peralatan dan
menyewakannya kepada pelanggan. Layanan penyewaan peralatan ini
menguntungkan lembaga penyewaan serta pelanggannya karena pemberi pinjaman
dapat mendepresiasi peralatan yang disewa untuk menghemat pajak.
 Memberikan pinjaman modal ventura
Semakin banyak bank, dealer sekuritas, dan konglomerat keuangan lainnya yang
aktif mendanai biaya awal pendirian perusahaan baru. Karena adanya risiko
tambahan, hal ini umumnya dilakukan melalui perusahaan modal ventura terpisah
yang mengumpulkan uang dari investor untuk mendukung bisnis muda dengan
harapan menghasilkan keuntungan.
 Menjual polis asuransi
Dimulai dengan Depresi Besar pada tahun 1930an, bank-bank Amerika dilarang
bertindak sebagai agen asuransi atau penjaminan polis asuransi karena takut akan
menjual polis asuransi. Asuransi akan meningkatkan risiko bank dan menimbulkan
konflik kepentingan di mana nasabah yang meminta suatu layanan akan terpaksa
membeli layanan lain juga. Namun, gambaran pemisahan ekstrem antara
perbankan dan asuransi ini berubah secara dramatis seiring dengan dimulainya
abad baru ketika Kongres AS meruntuhkan hambatan hukum antara kedua industri
tersebut, sehingga memungkinkan perusahaan perbankan memperoleh kendali atas
perusahaan asuransi dan, sebaliknya, mengizinkan perusahaan asuransi untuk
mengakuisisi bank. Saat ini, kedua industri ini bersaing secara agresif satu sama
lain, melakukan merger dan akuisisi lintas industri.
 Berurusan dengan Sekuritas: Menawarkan Layanan Pialang Sekuritas dan
Perbankan Investasi
Salah satu target layanan paling populer dalam beberapa tahun terakhir, khususnya
di Amerika Serikat, adalah bertransaksi di bidang sekuritas, mengeksekusi pesanan
beli dan jual untuk pelanggan perdagangan sekuritas (disebut sebagai layanan
pialang sekuritas ), dan memasarkan sekuritas baru untuk mengumpulkan dana
bagi perusahaan dan institusi lain (disebut sebagai layanan penjaminan sekuritas
atau perbankan investasi). Dengan disahkannya Undang-Undang Gramm-Leach-
Bliley pada musim gugur tahun 1999, bank-bank AS diizinkan untuk berafiliasi
dengan perusahaan sekuritas. Dua industri tua yang terhormat, yang sudah lama
dipisahkan oleh hukum, terutama di Amerika Serikat dan Jepang, bagaikan dua
lokomotif yang lepas kendali dan saling mengejar, mengejar banyak pelanggan
yang sama. Namun, pada awal abad ke-21, bank investasi dan bank-bank komersial
dihadapkan pada kerugian keamanan dan pinjaman yang sangat besar dan beberapa
lembaga investasi tertua (seperti Bear Stearns dan Lehman Brothers) gagal atau
diserap oleh bank-bank komersial. Pada tahun 2008 Goldman Sachs dan Morgan
Stanley menjadi perusahaan perbankan komersial, bukan hanya bank investasi.
 Menawarkan Reksa Dana, Anuitas, dan Produk Investasi Lainnya
Banyak nasabah yang meminta produk investasi dari penyedia layanan keuangan
mereka. Investasi reksa dana dan anuitas yang menawarkan prospek imbal hasil
lebih tinggi dibandingkan dengan imbal hasil yang umumnya diperoleh dari
deposito bank konvensional merupakan salah satu produk investasi yang paling
banyak dicari. Namun, lini produk ini juga cenderung membawa lebih banyak
risiko dibandingkan simpanan bank, yang seringkali dilindungi oleh asuransi.
Anuitas terdiri dari rencana tabungan jangka panjang yang menjanjikan
pembayaran aliran pendapatan kepada pemegang anuitas dimulai pada tanggal
yang ditentukan di masa depan.
Sebaliknya, reksa dana adalah program investasi yang dikelola secara
profesional yang memperoleh saham, obligasi, dan aset lain yang tampaknya
“sesuai” dengan tujuan dana yang diumumkan. Barubaru ini banyak perusahaan
perbankan membentuk organisasi anak perusahaan khusus untuk memasarkan
layanan ini atau mengadakan usaha patungan dengan pialang keamanan dan
perusahaan asuransi. Pada gilirannya, banyak pesaing utama bankir, termasuk
perusahaan asuransi dan perusahaan keamanan, telah bergerak secara agresif untuk
memperluas penawaran layanan investasi mereka untuk menarik nasabah agar
menjauh dari bank
 Menawarkan Layanan Merchant Banking
Penyedia layanan keuangan AS mengikuti jejak lembaga keuangan terkemuka di
seluruh dunia (misalnya, Barclays Bank of Great Britain dan Deutsche Bank
Jerman) dalam menawarkan layanan perbankan pedagang kepada perusahaan
besar. Ini terdiri dari pembelian sementara saham perusahaan untuk membantu
peluncuran usaha bisnis baru atau untuk mendukung ekspansi perusahaan yang
sudah ada. Oleh karena itu, bankir dagang menjadi pemegang saham sementara dan
menanggung risiko penurunan nilai saham yang dibeli.
 Menawarkan Layanan Manajemen Risiko dan Lindung
Nilai Banyak pengamat melihat perubahan mendasar terjadi di sektor perbankan
dengan bank-bank besar (seperti JP Morgan Chase) beralih dari penekanan yang
biasanya pada pengambilan simpanan dan pemberian pinjaman ke arah
intermediasi risiko — dengan menyediakan layanan pelanggan yang memiliki alat
keuangan untuk melawan paparan risiko dengan imbalan biaya yang besar. Bank-
bank terbesar di seluruh dunia kini mendominasi bidang lindung nilai risiko, baik
bertindak sebagai dealer (yaitu, “pembuat pasar”) dalam mengatur perlindungan
risiko bagi nasabah dari pihak ketiga atau secara langsung menjual kontrak
perlindungan risiko milik bank kepada nasabahnya.
Kenyamanan: Jumlah Total Semua Perbankan dan Jasa Keuangan
Dari daftar layanan yang telah kami jelaskan, jelas bahwa tidak hanya bank dan
pesaing layanan keuangan mereka yang menawarkan beragam layanan serupa saat
ini, namun menu layanan tersebut berkembang pesat. Metode penyampaian
layanan yang lebih baru seperti Internet, telepon seluler, dan kartu pintar dengan
uang digital semakin berkembang dan jalur layanan baru diluncurkan setiap tahun.
Dilihat secara keseluruhan, beragam layanan yang ditawarkan dan saluran
penyampaian layanan yang digunakan oleh lembaga keuangan modern menambah
kenyamanan yang lebih besar bagi pelanggan mereka, dan mungkin memenuhi
semua kebutuhan layanan keuangan mereka di satu lokasi. Bank dan beberapa
pesaingnya telah menjadi department store keuangan di era modern, yang berupaya
menyatukan layanan perbankan, asuransi, dan pialang keamanan di bawah satu
atap—sebuah tren yang sering disebut perbankan universal di Amerika Serikat dan
Inggris Raya, seperti Allfinanz. di Jerman, dan sebagai bancassurance di Perancis.

1.5. Tren Utama yang Mempengaruhi Semua Perusahaan Jasa Keuangan


Survei jasa keuangan di atas menunjukkan bahwa bank dan banyak pesaing jasa keuangan
mereka saat ini sedang mengalami perubahan besar dalam fungsi dan bentuk. Faktanya,
perubahan yang mempengaruhi bisnis jasa keuangan saat ini sangatlah penting sehingga
banyak analis industri menyebut tren ini sebagai sebuah revolusi, sebuah revolusi yang
mungkin membuat lembaga keuangan generasi berikutnya hampir tidak dapat dikenali lagi.
 Proliferasi Layanan
Perusahaan-perusahaan keuangan terkemuka dengan cepat memperluas menu
layanan yang mereka tawarkan kepada pelanggan mereka. Tren proliferasi layanan
ini semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir di bawah tekanan meningkatnya
persaingan dari perusahaan keuangan lain, nasabah yang lebih berpengetahuan dan
menuntut, serta pergeseran teknologi. Layanan baru ini telah membuka sumber
pendapatan baru—biaya layanan, yang kemungkinan akan terus meningkat
dibandingkan dengan sumber pendapatan layanan keuangan yang lebih tradisional.
 Persaingan yang Meningkat
Tingkat dan intensitas persaingan di bidang jasa keuangan telah meningkat seiring
dengan semakin banyaknya lembaga keuangan yang menawarkan layanan mereka.
Misalnya, bank lokal yang menawarkan kredit bisnis dan konsumen saat ini
menghadapi persaingan langsung untuk mendapatkan layanan ini dari bank lain,
lembaga penghematan, perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan, serta
perusahaan dan lembaga asuransi. Tidak mengherankan dengan adanya persaingan
ini, pangsa bank di pasar jasa keuangan berfluktuasi secara signifikan.
 Deregulasi Pemerintah
Meningkatnya persaingan dan menjamurnya jasa keuangan didorong oleh
deregulasi pemerintah —melonggarnya kendali pemerintah—terhadap industri
jasa keuangan yang dimulai lebih dari dua dekade lalu dan telah menyebar ke
seluruh dunia. Seperti yang akan kita lihat lebih lengkap dalam bab-bab
selanjutnya, deregulasi AS dimulai dengan pencabutan batas atas suku bunga
tabungan yang ditetapkan pemerintah dalam upaya memberikan masyarakat
pengembalian yang lebih adil atas tabungan mereka. Hampir pada saat yang
bersamaan, layanan yang dapat ditawarkan oleh banyak pesaing utama perbankan,
seperti simpan pinjam dan credit unions, diperluas secara tajam melalui peraturan
perundang-undangan sehingga mereka dapat tetap bersaing dengan bank.
 Campuran Dana yang Semakin Sensitif Terhadap Bunga
Para manajer jasa keuangan telah menyadari bahwa saat ini mereka menghadapi
konsumen yang berpendidikan lebih baik dan lebih sensitif terhadap kepentingan,
yang loyalitasnya dapat lebih mudah terpikat oleh pesaing yang agresif. Penyedia
jasa keuangan kini harus berusaha untuk menjadi lebih kompetitif dalam hal
keuntungan yang mereka tawarkan atas uang masyarakat dan lebih sensitif
terhadap perubahan preferensi masyarakat mengenai bagaimana tabungan
dialokasikan.
 Perubahan Teknologi dan Otomatisasi
Bank dan banyak pesaingnya yang paling serius dihadapkan pada biaya
operasional yang lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir dan, oleh karena itu,
semakin beralih ke otomatisasi dan pemasangan sistem elektronik yang canggih
untuk menggantikan produksi dan pengiriman berbasis tenaga kerja yang lama.
sistem. Pergerakan menuju perubahan teknologi yang lebih besar ini terutama
terlihat dalam pemberian layanan seperti pemberian pembayaran dan penyediaan
kredit bagi pelanggan yang memenuhi syarat. Contoh paling menonjol dari inovasi
teknologi besar dalam jasa keuangan mencakup anjungan tunai mandiri (ATM),
telepon seluler, terminal titik penjualan (POS), dan kartu debit. ATM memberi
pelanggan akses 24 jam ke rekening mereka untuk penarikan tunai dan beragam
menu layanan lainnya.
Oleh karena itu, perbankan dan jasa keuangan kini terdiri dari industri yang lebih
padat modal dan berbiaya tetap dan tidak terlalu padat karya dan berbiaya variabel
dibandingkan masa lalu. Beberapa ahli percaya bahwa bangunan tradisional dan
pertemuan tatap muka dengan pelanggan sudah menjadi peninggalan masa lalu,
hampir seluruhnya digantikan oleh komunikasi elektronik. Kemajuan teknologi
seperti ini akan secara signifikan menurunkan biaya per unit yang terkait dengan
transaksi bervolume tinggi, namun juga cenderung mendepersonalisasi layanan
keuangan.
 Konsolidasi dan Ekspansi Geografis
Memanfaatkan otomatisasi dan inovasi teknologi lainnya secara efisien
memerlukan volume penjualan yang tinggi. Jadi penyedia jasa keuangan harus
memperluas basis pelanggan mereka melalui ekspansi geografis—menjangkau
pasar baru dan lebih jauh serta meningkatkan jumlah unit layanan yang terjual di
pasar yang sedang berkembang tersebut. Hasilnya adalah peningkatan dramatis
dalam aktivitas percabangan untuk menyediakan banyak kantor (yaitu, titik
kontak) bagi pelanggan, pembentukan perusahaan induk keuangan yang membawa
lembaga-lembaga kecil menjadi konglomerat besar yang menawarkan banyak
layanan di berbagai pasar, dan merger baru-baru ini di antara para nasabah. Jumlah
lembaga keuangan kecil yang dimiliki secara independen semakin berkurang dan
rata-rata ukuran bank, serta perusahaan sekuritas, credit unions, perusahaan
pembiayaan, dan perusahaan asuransi, telah meningkat secara signifikan.
 Konvergensi
Layanan Konvergensi dan persaingan kompetitif yang lebih besar di antara
perusahaan keuangan telah menghasilkan tren yang kuat—konvergensi, khususnya
di kalangan lembaga keuangan terbesar. Konvergensi mengacu pada pergerakan
bisnis lintas lini industri sehingga perusahaan yang sebelumnya menawarkan
mungkin satu atau dua lini produk berpindah ke lini produk lain untuk memperluas
basis penjualannya. Fenomena ini paling jelas terlihat di antara bank-bank besar,
perusahaan asuransi, dan perusahaan keamanan yang saling berlomba-lomba untuk
saling berbagi menu layanan paralel dan berusaha menarik perhatian publik. Tentu
saja, persaingan menjadi semakin ketat seiring dengan adanya konvergensi karena
bisnis-bisnis yang sebelumnya dipisahkan ke dalam industri-industri yang berbeda
kini menyadari bahwa batasan-batasan industri mereka yang lama tidak lagi
menyurutkan semangat pesaing-pesaing baru.
 Globalisasi
Ekspansi geografis dan konsolidasi unit-unit jasa keuangan telah melampaui batas-
batas suatu negara dan mencakup seluruh dunia—sebuah tren yang disebut
globalisasi. Perusahaan keuangan terbesar di dunia bersaing satu sama lain untuk
mendapatkan bisnis di setiap benua. Misalnya, bankbank besar yang berkantor
pusat di Perancis (dipimpin oleh BNP Paribus), Jerman (dipimpin oleh Deutsche
Bank), Inggris (dipimpin oleh HSBC), dan Amerika Serikat (dipimpin oleh
Citigroup) telah menjadi pesaing kelas berat di pasar global untuk korporasi. dan
pinjaman pemerintah. Deregulasi telah membantu semua lembaga ini bersaing
secara lebih efektif dan meraih pangsa pasar global untuk jasa keuangan yang
semakin besar.

1.6. Rencana Buku Ini


Tujuan utama buku ini adalah untuk memberikan pembaca pemahaman komprehensif
tentang industri jasa keuangan dan peran perbankan dalam industri tersebut. Melalui tujuh
bagian utamanya, kami mencapai tujuan ini dengan menyajikan gambaran umum industri jasa
keuangan secara keseluruhan dan dengan mengarahkan pembaca pada pertanyaan dan
permasalahan spesifik yang harus diselesaikan oleh para bankir dan pesaing utama mereka
setiap hari.
Bagian Pertama, terdiri dari Bab 1 sampai 4, memberikan pengenalan tentang dunia
perbankan dan jasa keuangan serta fungsinya dalam perekonomian global. Kami
mengeksplorasi layanan utama yang ditawarkan oleh bank dan banyak pesaing terdekat
mereka, dan kami memeriksa berbagai cara perusahaan keuangan diorganisir untuk
menyatukan keterampilan manusia, peralatan modal, dan sumber daya alam untuk
menghasilkan dan memberikan layanan mereka. Bagian Pertama juga menjelaskan
bagaimana dan mengapa penyedia jasa keuangan diatur dan siapa regulator utamanya. Bagian
Pertama diakhiri dengan analisis berbagai cara lembaga keuangan memberikan layanannya
kepada masyarakat, termasuk mendirikan perusahaan keuangan baru, membangun cabang,
memasang ATM dan terminal tempat penjualan, memperluas pusat panggilan, menggunakan
Internet, dan melakukan transaksi melalui telepon seluler dan perangkat elektronik portabel
lainnya.
Bagian Kedua memperkenalkan pembaca pada laporan keuangan bank dan pesaing
terdekatnya. Bab 5 membahas tentang isi neraca dan pendapatan/beban laporan keuangan,
sedangkan Bab 6 mengkaji ukuran kinerja yang sering digunakan untuk mengukur seberapa
baik kinerja bank dan pesaing terdekatnya dalam melayani pemegang saham dan masyarakat.
Di antara indikator kinerja terpenting yang dibahas adalah berbagai ukuran profitabilitas dan
risiko perusahaan keuangan.
Bagian Ketiga membuka area dinamis dari aset-liabilitas atau manajemen risiko (ALM).
Bab 7, 8, dan 9 menjelaskan bagaimana manajer jasa keuangan telah mengubah pandangan
mereka tentang pengelolaan aset, kewajiban, dan modal serta pengendalian risiko dalam
beberapa tahun terakhir. Bab-bab ini membahas secara rinci teknik-teknik paling penting
untuk melakukan lindung nilai terhadap perubahan suku bunga pasar, termasuk kontrak
berjangka keuangan, opsi, dan swap. Bagian Ketiga juga mengeksplorasi beberapa alat baru
untuk menangani risiko kredit dan penggunaan teknik pembiayaan di luar neraca, termasuk
sekuritisasi, penjualan pinjaman, dan derivative.
Bagian Keempat membahas dua permasalahan lama yang dihadapi lembaga penyimpanan
dan pesaing terdekatnya: mengelola portofolio sekuritas investasi dan menjaga likuiditas
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari. Kami memeriksa berbagai
jenis sekuritas investasi yang biasanya diperoleh dan meninjau faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan oleh petugas investasi dalam memilih aset apa yang akan dibeli atau dijual.
Bagian buku ini juga membahas secara kritis mengapa lembaga penyimpanan dan pesaing
terdekat mereka harus terus berjuang untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses
terhadap uang tunai pada saat dan di mana pun mereka membutuhkannya.
Bagian Lima mengarahkan perhatian kita pada sisi pendanaan neraca—mengumpulkan
uang untuk mendukung perolehan aset dan memenuhi biaya operasional. Kami menyajikan
jenis utama produk simpanan dan investasi nonsimpanan dan meninjau tren terkini dalam
bauran dan penetapan harga simpanan untuk mengetahui implikasinya terhadap pengelolaan
perusahaan keuangan saat ini dan masa depan. Selanjutnya, kami mengeksplorasi semua
sumber dana jangka pendek nondeposit yang penting—dana federal, perjanjian pembelian
kembali sekuritas, Eurodolar, dan sejenisnya—dan menilai dampaknya terhadap profitabilitas
dan risiko bagi penyedia layanan keuangan.
Bagian Enam membahas apa yang dianggap oleh banyak manajer jasa keuangan sebagai
inti bisnis mereka—memberikan kredit kepada pelanggan melalui pemberian pinjaman. Jenis
pinjaman yang diberikan oleh bank dan pesaing terdekatnya, peraturan yang berlaku dalam
proses pemberian pinjaman, dan prosedur evaluasi dan pemberian pinjaman semuanya
dibahas. Bagian teks ini mencakup informasi yang diperluas tentang layanan kartu kredit—
salah satu bidang layanan yang paling sukses namun menantang bagi lembaga keuangan saat
ini.
Terakhir, Bagian Tujuh membahas beberapa keputusan strategis paling penting yang harus
diambil oleh banyak perusahaan keuangan—mengakuisisi atau melakukan merger dengan
penyedia layanan keuangan lainnya dan mengikuti pelanggan mereka ke pasar internasional.
Ketika industri jasa keuangan terus melakukan konsolidasi dan menyatu menjadi unit-unit
yang lebih besar, keputusan manajerial mengenai akuisisi, merger, dan ekspansi global
menjadi penting bagi kelangsungan hidup jangka panjang banyak lembaga keuangan. Bagian
terakhir buku ini diakhiri dengan gambaran umum tentang masa depan pasar jasa keuangan
di abad ke-21.
The Impact of Government Policy and Regulation on the
Financial-Services Industry

1. Introduction
Bab ini membahas studi tentang lingkungan regulasi yang kompleks yang telah
diciptakan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk perusahaan jasa keuangan dalam upaya
untuk melindungi tabungan publik, membawa stabilitas ke sistem keuangan, dan mencegah
penyalahgunaan jasa keuangan pelanggan. Lembaga keuangan harus berurusan dengan
beberapa aturan paling berat dan komprehensif yang diterapkan pada industri manapun.
Regulasi yang diberlakukan oleh federasi pemerintah dan negara bagian yang mengawasi
operasi, layanan penawaran kinerja, dan ekspansi sebagian besar perusahaan jasa keuangan.
Regulasi banyak tidak disukai orang, terutama oleh manajer dan pemegang saham yang sering
mengacu pada aturan yang diberlakukan oleh pemerintah sebagai suatu yang memberatkan,
mahal, dan merugikan inovasi serta efisiensi yang tidak diperlukan. Namun, aturan pemerintah
ini berubah, dengan semakin banyak regulasi jasa keuangan yang ditetapkan atau dilemahkan,
dan pasar bebas, bukan diktat pemerintah, semakin diandalkan untuk membentuk dan
mengendalikan apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan jasa keuangan. Contohnya: di AS
ada UU Gramm-Leach-Bliley (Jasa Keuangan Modern) tahun 1999 yang meruntuhkan dinding
regulasi yang memisahkan perbankan dari perdagangan sekuritas dan underwriting serta dari
industri asuransi, memungkinkan berbagai jenis perusahaan keuangan untuk mengakuisisi satu
sama lain, meningkatkan persaingan secara dramatis tetapi juga menambah volatilitas yang
lebih besar ke pasar keuangan.
Dalam bab ini, Kita akan mengkaji agensi regulasi kunci yang mengawasi dan memeriksa
lembaga keuangan dan pesaing terdekatnya. Bab ini diakhiri dengan tinjauan singkat tentang
kebijakan moneter dan beberapa lembaga regulasi terkuat di dunia, termasuk Federal Reserve
System, Bank Sentral Eropa, Bank Jepang, dan People’s Bank Of China.

2. Banking Regulation
Salah satu industri yang paling diatur oleh pemerintah, yaitu perbankan komersial. Saat
pengusaha bekerja untuk menyediakan pinjaman, menerima deposito, dan memberikan
layanan keuangan lainnya kepada pelanggan mereka, mereka harus melakukannya dalam iklim
peraturan federal dan negara bagian yang luas yang dirancang terutama untuk melindungi
kepentingan publik.
Sebuah pepatah terkenal di kalangan banker adalah bahwa huruf FDIC (Federal Deposit
Insurance Corporation) sebenarnya berarti Forever Demanding Increased Capital! Bagi banker
AS paling tidak FDIC dan agensi pengatur lainnya tampaknya selalu menuntut sesuatu: lebih
banyak modal, lebih banyak laporan, lebih banyak layanan publik, dan lainnya. Tidak ada bank
baru yang dapat masuk ke industri tanpa persetujuan pemerintah (dalam bentuk izin untuk
beroperasi). Jenis-jenis deposito dan instrument keuangan lainnya yang dijual kepada publik
untuk mengumpulkan dana harus disahkan oleh agen pengatur utama masing-masing lembaga.
Kualitas pinjaman dan investasi serta kecukupan modal diperiksa dengan cermat oleh
pemeriksa pemerintah. Misalnya, ketika sebuah bank ingin memperluas dengan membangun
gedung baru, merger dengan bank lain, membuka kantor cabang, atau mengakuisisi atau
memulai bisnis lain, persetujuan regulator harus diperoleh terlebih dahulu. Akhirnya, pemilik
lembaga tidak dapat memilih untuk menutup pintunya dan meninggalkan industri kecuali
mereka memperoleh persetujuan eksplisit dari badan pemerintah yang memberikan izin awal
pendirian. Untuk mendorong pemikiran lebih lanjut mengenai proses pengaturan pemerintah,
Kita dapat menggunakan analogi antara pengaturan perusahaan keuangan dan pengalaman
masa muda. Kita semua adalah anak-anak dan remaja, Kita suka bersenang-senang, namun
Kita mengejar tujuan ini dalam batasan yang ditetapkan oleh orangtua Kita dan beberapa anak
memiliki orangtua yang lebih toleran daripada yang lain.
Perusahaan keuangan ingin memaksimalkan kekayaan pemegang saham, namun mereka
harus beroperasi dalam batasan yang diberlakukan oleh regulator. Selain itu, bank pada
dasarnya adalah “anak-anak” dengan orangtua yang paling ketat di lingkungan tersebut.

2.1 Kelebihan dan kekurangan aturan yang ketat (Pros and Cons of Strict Rules)
Mengapa bank-bank diatur dengan ketat lebih dari perusahaan lainnya?
Bank merupakan salah satu tempat penyimpanan terkemuka dari tabungan masyarakat
terutama tabungan individu dan keluarga. Meskipun sebagian besar tabungan masyarakat
ditempatkan dalam deposito jangka pendek dan sangat likuid, bank juga menyediakan
tabungan jangka panjang dalam akun pensiun.
Lembaga pengatur diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengevaluasi
informasi yang diperlukan untuk menilai kondisi sebenarnya dari bank dan perusahaan
keuangan lainnya untuk melindungi masyarakat dari kerugian. Pemeriksaan dan audit
secara periodic bertujuan untuk membatasi kerugian akibat penggelapan, penipuan, atau
pengelolaan yang buruk. Badan pemerintah siap memberikan pinjaman dana kepada
perusahaan keuangan yang menghadapi kekurangan cadangan yang dapat dihabiskan
secara tidak terduga sehingga tabungan masyarakat dilindungi.
Bank menciptakan uang dalam bentuk simpanan yang dapat segera dihabiskan dengan
memberikan pinjaman dan investasi. Perubahan volume uang yang diciptakan oleh bank
dan perusahaan keuangan tampak bersaing terkit dengan kondisi ekonomi, terutama
pertumbuhan lapangan kerja dan keberadaan atau ketiadaan inflasi. Selama para pembuat
kebijakan pemerintah dapat mengendalikan pasokan uang suatu negara, volume uang
yang diciptakan oleh lembaga keuangan individu seharusnya tidak menjadi perhatian
besar bagi otoritas pengatur atau masyarakat.
Bank dan pesaing terdekatnya juga diatur karena mereka memberikan pinjaman kepada
individu dan bisnis yang mendukung pengeluaran dan investasi. Otoritas pengatur
berpendapat bahwa masyarakat memiliki kepentingan besar dalam pasokan kredit yang
memadai dari sistem keuangan. Akses kredit dapat ditolak karena usia, jenis kelamin,
ras, asal usul, atau faktor-faktor tidak relevan lainnya.
Bagaimanapun pemerintah dapat menghilangkan diskriminasi dalam menyediakan
layanan kepada masyarakat dengan mempromosikan lebih banyak persaingan diantara
penyedia layanan keuangan, misalnya: melalui penegakan hukum yang tegas terhadap
UU anti monopoli daripada melalui regulasi.
Pada awal sejarah industri, pemerintah mengandalkan kredit bank murah dan pajak
terhadap bank untuk membiayai tentara dan menyediakan dana melalui pajak langsung
kepada warganya. Baru-baru ini, pemerintah mengandalkan bank untuk membantu
dalam menjalankan kebijakan ekonomi, mengumpulkan pajak, dan mendistribusikan
pembayaran pemerintah. Alasan regulasi baru-baru ini menjadi sorotan karena bank dan
pesaingnya mungkin akan menyediakan layanan keuangan kepada pemerintah jika itu
mneguntungkan tanpa regulasi.

2.2 Dampak regulasi-argumen untuk aturan ketat vs aturan yang lemah (The Impact of
regulation—The Arguments for Strict Rules versus Lenient Rules)
George Stigler berpendapat bahwa perusahaan–perusahaan dalam industry yang diatur
sebenarnya mencari regulasi karena membawa manfaat dalam bentuk sewa monopolistik
karena regulasi seringkali menghalangi masuknya pesaing ke dalam industry yang diatur.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan keuangan mungkin akan kehilangan uang jika
regulasi dihapus karena mereka tidak akan lagi menikmati sewa monopoli yang
dilindungi yang meningkatkan pendapatan mereka.
Samuel Peltzman berpendapat bahwa regulasi melindungi perusahaan dari perubahan
permintaan dengan biaya yang lebih rendah, mengurangi risikonya. Jika ini benar,
menyiratkan bahwa menghapus regulasi akan menghadapkan penyedia layanan
keuangan individu pada risiko yang lebih besar dan akhirnya mengakibatkan lebih
banyak kegagalan.
Edward Kane berpendapat bahwa regulasi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Dia percaya bahwa regulator sebenarnya bersaing satu sama lain dalam upaya
memperluas pengaruh mereka diantara perusahaan yang diatur oleh public. Selain itu,
dia berargumen bahwa ada perjuangan yang sedang berlangsung antara perusahaan yang
diatur dan para regulator, disebut dialektika regulasi. Kane juga meyakini bahwa regulasi
memberikan insentif bagi bisnis yang kurang diatur untuk mencoba menarik pelanggan
dari perusahaan yang lebih diatur, sesuatu yang tampakterjadi di dunia perbankan
belakangan ini karena dana investasi, konglomerat keuangan, dan perusahaan keuangan
yang kurang diatur lainnya telah mencuri banyak pelanggan terbaik perbankan.

3. Hukum perbankan utama-diaman dan kapan aturan berasal (Major Banking


Laws—Where and When the Rules Originated)
Salah satu cara berguna untuk melihat pengaruh kuat yang dijalankan oleh otoritas
regulasi terhadap industri perbankan adalah dengan meninjau beberapa UU utama darimana
lembaga pengatur federasi dan negara bagian menerima wewenang dan arah mereka
dikemukakan bahwa lembaga penyimpanan memerlukan dorongan untuk membuat deposit
mereka lebih menarik dalam persaingan untuk tabungan masyarakat.
Regulasi perusahaan keuangan berlangsung dalam sistem ganda di AS – pemerintah
federal dan negara terlibat dalam pemberian izin, pengawasan, dan pemeriksaan perusahaan
jasa kuangan yang dipilih.
Regulator federal utama bank termasuk:
- The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC)
- The Federal Reserve System (FRS)
- The Office of the Comptroller of the Currency (OCC)
2-4 The 21st Century Ushers in an Array of New Laws, Regulations, and Regulation
Strategies
- Dekade awal abad ke-21 dimulai dengan beragam undang-undang dan peraturan baru
untuk menegakkan undang-undang tersebut, yang dalam beberapa kasus
menciptakan peluang bagi perusahaan keuangan untuk mengurangi biaya
operasional, meningkatkan pendapatan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik.
The FACT Act
- Pada tahun 2003, UU Transaksi Kredit yang Adil dan Akurat (FACT) disahkan dalam
upaya untuk mencegah meningkatnya masalah pencurian identitas (ID), dimana
pencuri berusaha mencuri informasi pribadi seseorang (seperti Nomor Jaminan
Sosial) dalam upaya untuk mendapatkan akses ke rekening bank korban, kartu kredit,
atau properti pribadi lainnya. Kongres AS memerintahkan Komisi Perdagangan
Federal untuk mempermudah individu yang menjadi korban pencurian identitas
untuk mengajukan laporan pencurian dan mewajibkan biro kredit negara tersebut
untuk membantu para korban menyelesaikan masalah tersebut.
Check 21
- Undang-undang Check 21 menjadi efektif, sehingga mengurangi kebutuhan bank
untuk mengirimkan cek kertas ke seluruh negeri, sebuah operasi yang mahal dan
berisiko. Sebaliknya, Cek 21 mengizinkan penyedia layanan rekening giro untuk
mengganti cek kertas yang ditulis oleh pelanggan dengan “cek pengganti”, yang
berisi gambar cek asli. Cek pengganti dapat dikirimkan secara elektronik dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan sistem cek kertas yang lama.
New Bankruptcy Rules
- Baru Pada tahun 2005, para pelobi industri perbankan berhasil memperjuangkan
pengesahan Undang-Undang Pencegahan Penyalahgunaan Kebangkrutan dan
Perlindungan Konsumen tahun 2005, yang memperketat undang-undang baru akan
cenderung mendorong peminjam berpendapatan tinggi ke dalam bentuk
kebangkrutan yang lebih mahal. Semakin banyak orang yang bangkrut akan terpaksa
membayar kembali setidaknya sebagian utangnya. Para bankir yang mendukung
undang-undang baru ini berpendapat bahwa undang-undang tersebut akan
menurunkan biaya pinjaman bagi rata-rata nasabah dan mendorong individu dan
dunia usaha untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan utang.
Federal Deposit Insurance Reform
- Dengan disahkannya Undang-Undang Reformasi Asuransi Deposito Federal tahun
2005, Kongres Amerika Serikat memperluas jaring pengaman yang melindungi
tabungan pensiun para deposan individu, memungkinkan regulator federal untuk
secara berkala menyesuaikan cakupan asuransi deposito untuk melawan inflasi, dan
menstabilkan aliran dana. Pembayaran premi ke dalam dana asuransi tunggal untuk
semua bank dan lembaga penghematan yang diawasi pemerintah federal.
2008 “Bailout Bill” and Proposed New Regulatory Rules
- Gejolak dan kerugian di pasar hipotek rumah dan sistem keuangan pada tahun 2007
dan 2008 memunculkan banyak usulan peraturan baru yang berlaku bagi pemberi
pinjaman dan pialang hipotek, lembaga pemeringkat kredit, dan peraturan penting
lainnya. perusahaan keuangan. Diantara peraturan baru yang paling komprehensif
adalah peraturan yang diusulkan oleh Kelompok Kerja Presiden untuk Pasar
Keuangan, beberapa di antaranya menjadi undang-undang dengan disahkannya
Undang-Undang Stabilisasi Ekonomi Darurat yang disahkan pada tahun 2008 selama
krisis kredit global RUU “bail-out”. Aturan baru tambahan yang diusulkan mencakup
pengawasan yang lebih ketat terhadap pialang dan pemberi pinjaman hipotek rumah,
standar perizinan yang lebih ketat untuk pialang hipotek, peningkatan pengungkapan
aktivitas dan keputusan yang dibuat oleh lembaga pemeringkat kredit dan penerbit
sekuritas berbasis hipotek, rencana manajemen bank yang lebih baik dalam
menangani uang tunai. kekurangan modal, dan studi tentang potensi kelemahan
dalam persyaratan modal yang harus dipatuhi oleh bank-bank terbesar di seluruh
dunia (disebut Basel II).
New Regulatory Strategies in a New Century
- Sebagaimana tercermin dalam undang-undang, sifat regulasi jasa keuangan mulai
mengubah fokusnya di abad baru. Tahun 1980an dan 1990an telah mengantarkan
pada periode regulasi pemerintah yang ekstensif terhadap sektor keuangan dengan
pembatasan hukum terhadap perluasan geografis dan layanan berkurang secara
drastis, sehingga memungkinkan lembaga keuangan yang diatur untuk bersaing
secara lebih efektif dan merespons perubahan kondisi pasar dengan lebih cepat.
Using Capital as a Regulator. Dengan dimulainya abad baru, muncul perubahan
penekanan dalam bidang regulasi pemerintah di sektor keuangan. Secara khusus, regulasi
modal dan pengambilan risiko menjadi lebih penting. Badan pengatur pemerintah
menyatakan kekhawatirannya mengenai apakah bank dan pesaingnya memiliki cukup
modal (terutama dana yang disumbangkan oleh pemiliknya) untuk menyerap kerugian
yang besar dan tidak dapat diprediksi serta melindungi masyarakat.
Market Data as a Regulatory Warning Device. Selain itu, regulator mulai melihat
lebih serius data pasar sebagai barometer kekuatan dan kelemahan masing-masing
lembaga keuangan.
The Role Played by Public Disclosure in Regulating Financial-Service Firms. Abad
baru juga membawa minat regulasi yang lebih besar terhadap keterbukaan publik.
Harapan di antara para regulator adalah bahwa pengungkapan publik yang lebih luas
akan mendorong persaingan yang lebih besar di sektor jasa keuangan, mengurangi
pengambilan risiko, dan membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik
dalam membeli dan menggunakan jasa keuangan.
Unresolved Regulatory Issues. Sayangnya, meskipun semua kemajuan menuju fokus
baru dalam regulasi, banyak permasalahan regulasi utama yang masih belum
terselesaikan.

2–5 The Regulation of Nonbank Financial-Service Firms Competing with Banks


Regulating the Thrift (Savings) Industry
- Meskipun bank-bank komersial berada pada atau mendekati peringkat teratas dalam
hal kendali pemerintah atas bisnis mereka, beberapa perantara keuangan lainnya
terutama credit unions, asosiasi tabungan dan bank tabungan, serta dana pasar uang.
Lembaga penghematan ini bersama-sama menarik sebagian besar tabungan
masyarakat melalui penjualan rekening tabungan yang relatif kecil dan memberikan
porsi pinjaman konsumen (rumah tangga) yang berkembang pesat. Oleh karena itu,
meskipun merupakan milik pribadi, penghematan tersebut dianggap “diberikan untuk
kepentingan umum” dan oleh karena itu, sering kali harus diawasi dan diatur secara
ketat.
Credit Unions
- Asosiasi individu nirlaba ini menerima tabungan dan simpanan wesel (yang dapat
diperiksa) dari dan memberikan pinjaman hanya kepada anggotanya. Peraturan
federal dan negara bagian menentukan apa yang diperlukan untuk menjadi anggota
serikat kredit—Anda harus berbagi “ikatan bersama” dengan anggota serikat kredit
lainnya (seperti bekerja untuk perusahaan yang sama). Selama tahun 1930-an,
Undang-Undang Serikat Kredit Federal mengatur pencarteran serikat kredit yang
memenuhi syarat di tingkat federal dan negara bagian. Serikat kredit federal diawasi
dan diperiksa oleh National Credit Union Administration (NCUA). Beberapa aspek
aktivitas serikat kredit diawasi secara ketat untuk melindungi anggotanya, termasuk
layanan yang boleh mereka tawarkan dan cara mereka mengalokasikan dana. Risiko
yang terkait dengan pemberian pinjaman kepada anggota harus diimbangi dengan
investasi yang cukup besar pada surat berharga pemerintah, CD bank yang
diasuransikan, dan instrumen pasar uang jangka pendek lainnya.
Savings and Loans and Savings Banks (“Thrifts”)
- Lembaga penyimpanan ini mencakup simpanan dan pinjaman negara bagian dan
federal serta bank tabungan, yang dibentuk untuk mendorong tabungan keluarga dan
pembiayaan rumah baru. Deregulasi pemerintah terhadap industri ini selama tahun
1980an menyebabkan berkembangnya layanan konsumen baru yang mencerminkan
banyak layanan yang ditawarkan oleh bank komersial. Selain itu, asosiasi tabungan,
seperti bank komersial, menghadapi banyak regulator dalam upaya melindungi
simpanan masyarakat. Asosiasi yang didirikan oleh negara bagian diawasi dan
diperiksa oleh dewan atau komisi negara bagian, sedangkan asosiasi tabungan yang
dibentuk secara federal berada di bawah yurisdiksi Kantor Pengawasan
Penghematan, di dalam Departemen Keuangan Amerika Serikat. Simpanan
diasuransikan oleh Savings Association Insurance Fund (SAIF), yang dikelola oleh
FDIC, sehingga neraca asosiasi tabungan berada di bawah pengawasan FDIC.
Pengesahan Undang-Undang Reformasi FDIC tahun 2005 mengharuskan
penggabungan SAIF dengan Bank Insurance Fund (BIF) untuk menciptakan dana
cadangan asuransi tunggal untuk asosiasi tabungan dan bank komersial.
Money Market Funds
- Meskipun banyak lembaga keuangan menganggap peraturan pemerintah
memberatkan dan mahal, keberadaan reksa dana pasar uang bergantung pada
peraturan yang membatasi suku bunga bank dan penghematan yang dapat dilakukan
pada deposito. Pialang dan dealer sekuritas menemukan cara untuk menarik tabungan
jangka pendek dari lembaga penyimpanan dan berinvestasi pada sekuritas pasar uang
yang memiliki tingkat bunga lebih tinggi. Aset investasi harus dalam mata uang dolar
dan memiliki sisa jatuh tempo tidak lebih dari 397 hari dan rata-rata jatuh tempo
tertimbang dolar tidak lebih dari 90 hari. Setelah krisis kredit baru-baru ini,
Departemen Keuangan Amerika Serikat menyediakan asuransi federal untuk dana
pasar uang dalam upaya menenangkan kekhawatiran masyarakat dan menjaga harga
saham dana uang tetap pada $1 per saham, di bawah pengawasan Komisi Sekuritas
dan Bursa (SEC).
Regulating Other Nonbank Financial Firms
Life and Property/Casualty Insurance Companies
- Penjual perlindungan risiko bagi perorangan dan properti ini adalah salah satu dari
sedikit lembaga keuangan yang diatur hampir secara eksklusif di tingkat negara
bagian. Komisi asuransi negara pada umumnya menentukan jenis dan isi polis
asuransi yang dijual kepada masyarakat, sering kali menetapkan tarif premi
maksimum yang harus dibayar masyarakat, memberi lisensi kepada agen asuransi,
meneliti investasi perusahaan asuransi untuk melindungi pemegang polis,
mendirikan perusahaan asuransi baru, dan melikuidasi perusahaan asuransi yang
gagal.
Finance Companies
- Pemberi pinjaman bisnis dan konsumen ini telah diatur di tingkat pemerintah negara
bagian selama beberapa dekade, dan komisi negara bagian sangat memperhatikan
perlakuan mereka terhadap individu yang meminjam uang. Meskipun tingkat
peraturan negara bagian berbeda-beda di seluruh Amerika Serikat, sebagian besar
negara bagian fokus pada jenis dan isi perjanjian pinjaman yang mereka tawarkan
kepada masyarakat, tingkat suku bunga yang mereka tetapkan (dengan beberapa
negara bagian menetapkan suku bunga pinjaman maksimum), dan metode yang
mereka gunakan untuk mengambil alih. Peraturan negara yang relatif ringan telah
menyebabkan ledakan baru-baru ini dalam jumlah perusahaan pinjaman kecil (seperti
pemberi pinjaman gaji, pegadaian, dan perusahaan pencairan cek) yang umumnya
menyediakan sejumlah kecil uang tunai untuk waktu singkat dan biasanya
membebankan biaya kepada konsumen tertinggi. suku bunga pinjaman dari lembaga
keuangan mana pun.
Mutual Funds
- Perusahaan-perusahaan investasi ini, yang menjual saham dalam kumpulan aset yang
menghasilkan pendapatan (terutama saham dan obligasi), menghadapi peraturan
federal dan negara bagian yang ketat sejak Depresi Besar pada tahun 1930-an ketika
banyak yang mengalami kegagalan. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat
(SEC) mewajibkan bisnis-bisnis ini untuk mendaftar pada lembaga tersebut,
menyerahkan laporan keuangan berkala, dan memberikan prospektus kepada
investor yang mengungkapkan kondisi keuangan, kinerja terkini, dan tujuan masing-
masing dana. Baru-baru ini SEC telah bekerja sama erat dengan FDIC dalam
memperingatkan masyarakat tentang tidak adanya asuransi simpanan federal di balik
dana ini.
Security Brokers and Dealers and Investment Banks
- Kombinasi pengawasan federal dan negara bagian berlaku bagi para pedagang
instrumen keuangan yang membeli dan menjual sekuritas, menanggung masalah
keamanan baru, dan memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan dan
pemerintah. Dealer sekuritas dan bank investasi telah menantang bank komersial
untuk nasabah korporasi besar selama beberapa dekade, namun deregulasi
berdasarkan Undang-Undang Gramm-Leach-Bliley tahun 1999 telah mendorong
bank komersial untuk melawan dan memenangkan pangsa pasar perdagangan
sekuritas dan under-under yang semakin besar.
Hedge Funds
- Salah satu lembaga keuangan yang paling mudah diatur adalah hedge fund kemitraan
investasi yang mengundang dana terutama dari investor kaya dan menjanjikan tingkat
pengembalian yang luar biasa. Kumpulan modal investor swasta ini tidak tunduk
pada pembatasan pemerintah terhadap aktivitas perdagangan dana lindung nilai,
persyaratan pendaftaran, atau penggunaan utang (leverage).
Are Regulations Really Necessary in the Financial-Services Sector?
- Singkatnya, tren yang terjadi di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir adalah
membebaskan perusahaan jasa keuangan dari batasan peraturan yang kaku. Namun,
krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 menekankan dampak buruk dari
kegagalan perusahaan keuangan dan pentingnya fungsi pasar kredit bagi kesehatan
perekonomian dunia. Kegagalan lembaga-lembaga keuangan dan pasar selama
periode terakhir ini akan menyebabkan perlunya peninjauan menyeluruh terhadap
peraturan dan berlanjutnya perdebatan mengenai manfaat persaingan bebas versus
perlunya peraturan.
2–6 The Central Banking System: Its Impact on the Decisions and Policies of Financial
Institutions
- Undang-undang dan peraturan pemerintah memberikan dampak yang kuat terhadap
perilaku, organisasi, dan kinerja perusahaan jasa keuangan. Namun ada satu lembaga
lain yang dibentuk oleh pemerintah yang juga secara signifikan membentuk perilaku
dan kinerja perusahaan keuangan melalui kebijakan uang dan kreditnya. Lembaga
tersebut adalah bank sentral, termasuk bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve
System (The Fed).
- Tugas utama bank sentral adalah kebijakan moneter, yang mencakup memastikan
pasokan dan biaya uang serta kredit dari sistem keuangan berkontribusi terhadap
tujuan perekonomian negara. Dengan mengendalikan pertumbuhan uang dan kredit,
The Fed dan bank sentral lainnya di seluruh dunia berusaha memastikan bahwa
perekonomian tumbuh pada tingkat yang memadai, pengangguran tetap rendah, dan
inflasi terkendali.
Organizational Structure of the Federal Reserve System
- Untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas, banyak bank sentral telah
berkembang menjadi birokrasi kuasi-pemerintah yang kompleks dengan banyak
divisi dan tanggung jawab. Misalnya, pusat wewenang dan pengambilan keputusan
dalam Sistem Federal Reserve adalah Dewan Gubernur di Washington, DC.
Berdasarkan undang-undang, badan pengatur ini tidak boleh terdiri dari lebih dari
tujuh orang, yang masing-masing dipilih oleh presiden Amerika Serikat dan
memegang kendali. dikukuhkan oleh Senat untuk masa jabatan tidak lebih dari 14
tahun. Ketua dewan dan wakil ketua ditunjuk oleh presiden dari antara anggota
dewan saat ini, masing-masing untuk masa jabatan empat tahun (meskipun
penunjukan ini dapat diperpanjang).
- Dewan tersebut mengatur dan mengawasi kegiatan 12 Bank Cadangan distrik dan
kantor cabangnya. Ini menetapkan persyaratan cadangan atas simpanan yang
disimpan oleh lembaga penyimpanan, menyetujui semua perubahan tingkat diskonto
(pinjaman) yang ditetapkan oleh 12 bank Cadangan, dan memimpin sistem dalam
menentukan kebijakan pasar terbuka untuk mempengaruhi tingkat suku bunga dan
pertumbuhan. uang dan kredit.
- Sistem Federal Reserve dibagi menjadi 12 distrik, dengan Federal Reserve Bank
dibentuk di setiap distrik untuk mengawasi dan melayani bank-bank anggota. Di
antara layanan utama yang ditawarkan bank-bank Federal Reserve kepada lembaga
penyimpanan di wilayahnya adalah (1) menerbitkan transfer dana antar lembaga
penyimpanan, (2) menyimpan surat berharga yang dimiliki oleh lembaga
penyimpanan dan pelanggannya, (3) menerbitkan surat berharga baru dari Amerika
Serikat, Departemen Keuangan dan lembaga-lembaga federal terpilih lainnya, (4)
memberikan pinjaman kepada lembaga penyimpanan yang memenuhi syarat melalui
“Jendela Diskon” di setiap bank Federal Reserve, (5) menyalurkan pasokan mata
uang dan koin, (6) kliring dan pengumpulan cek dan barang tunai lainnya, dan (7)
menyediakan informasi agar para manajer perusahaan keuangan dan masyarakat
mendapat informasi tentang perkembangan yang mempengaruhi kesejahteraan
lembaga.
The Central Bank’s Principal Task: Making and Implementing Monetary Policy
- Fungsi utama bank sentral adalah menjalankan kebijakan uang dan kredit untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menghindari inflasi yang
parah. Sebagian besar bank sentral menggunakan berbagai alat untuk mempengaruhi
cadangan hukum sistem perbankan, tingkat suku bunga yang dikenakan atas
pinjaman yang diberikan dalam sistem keuangan, dan nilai mata uang relatif di pasar
valuta asing global.
- Masing-masing alat kebijakan bank sentral juga mempengaruhi tingkat dan tingkat
perubahan suku bunga. Bank sentral menaikkan suku bunga ketika ingin mengurangi
pinjaman dan pinjaman dalam perekonomian dan memperlambat laju kegiatan
perekonomian. Di sisi lain, bank sentral menurunkan suku bunga ketika ingin
menstimulasi pinjaman bisnis dan konsumen seperti yang terjadi pada musim gugur
tahun 2008 ketika lebih dari setengah lusin bank sentral terkemuka bekerja sama
untuk menurunkan suku bunga dan menstimulasi pinjaman dan pinjaman global
dalam kondisi penurunan Bank sentral juga dapat mempengaruhi permintaan mata
uang negara asal mereka dengan memvariasikan tingkat suku bunga dan mengubah
laju aktivitas ekonomi domestik.
- Untuk mempengaruhi perilaku cadangan hukum, suku bunga, dan nilai mata uang,
bank sentral biasanya menggunakan satu atau lebih dari tiga alat utama: operasi pasar
terbuka, tingkat diskonto pinjaman ke lembaga keuangan yang memenuhi syarat, dan
persyaratan cadangan hukum di berbagai bank. kewajiban.
The Open Market Policy Tool of Central Banking
- Diantara banyak negara terkemuka saat ini, operasi pasar terbuka (OMO), yang
menggunakan berbagai instrumen keuangan, telah menjadi alat utama kebijakan
moneter bank sentral. Penjualan surat berharga oleh bank sentral cenderung
menurunkan pertumbuhan simpanan dan pinjaman dalam sistem keuangan. Ketika
The Fed menjual surat berharga pemerintah AS, para dealer pembelian sekuritas
tersebut memberi wewenang kepada The Fed untuk mengurangi jumlah dolar
pembelian tersebut dari rekening cadangan yang dimiliki oleh bank-bank dealer di
bank Federal Reserve distrik. Bank dan lembaga penyimpanan lainnya memiliki
lebih sedikit bahan mentah untuk memberikan pinjaman dan memberikan jenis kredit
lainnya. Suku bunga cenderung naik.
- Sebaliknya, pembelian surat berharga oleh bank sentral cenderung meningkatkan
pertumbuhan simpanan dan pinjaman. Federal Reserve membayar pembelian surat
berharga pemerintah Amerika Serikat hanya dengan mengkredit simpanan cadangan
bank dealer yang disimpan di bank Federal Reserve distrik. Artinya, bank dan dealer
yang terlibat dalam transaksi tersebut memiliki hasil penjualan surat berharga yang
segera tersedia untuk digunakan. Suku bunga cenderung turun.
- Saat ini Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve menargetkan suku
bunga dana federal yang melekat pada pinjaman cadangan semalam antar lembaga
penyimpanan untuk mencapai tujuan kebijakan moneter The Fed. Operasi pasar
terbuka dilakukan untuk mencapai suku bunga dana yang ditargetkan, dengan
harapan perubahan suku bunga dana federal akan menyebar ke suku bunga lain dalam
perekonomian.
Other Central Bank Policy Tools
- Banyak bank sentral yang merupakan sumber penting pinjaman jangka pendek bagi
lembaga penyimpanan, terutama bagi bank-bank terbesar, yang cenderung sering
meminjam untuk menambah cadangan mereka. Ketika Bank Sentral meminjamkan
cadangan dana kepada lembaga cadangan hukum meningkat untuk sementara, yang
dapat menyebabkan pinjaman dan simpanan meningkat. Nantinya, ketika pinjaman
diskon ini dilunasi, lembaga peminjam kehilangan cadangan dan mungkin terpaksa
membatasi pertumbuhan simpanan dan pinjaman mereka. Tingkat pinjaman yang
dikenakan oleh The Fed, tingkat diskonto, ditetapkan oleh dewan direksi masing-
masing bank Reserve dan harus disetujui oleh Dewan Federal Reserve.
- Bank sentral juga terkadang menggunakan perubahan persyaratan cadangan sebagai
alat kebijakan moneter. Lembaga yang menjual simpanan (seperti rekening giro)
harus menempatkan persentase kecil dari setiap dolar simpanan tersebut sebagai
cadangan, baik dalam bentuk uang tunai atau dalam simpanan di bank sentral.
Perubahan persentase DPK dan sumber dana lain yang wajib dicadangkan dapat
berdampak besar terhadap ekspansi kredit. Menaikkan persyaratan Cadangan.
- Salah satu alat kebijakan penting lainnya yang digunakan oleh Federal Reserve, Bank
of Japan, dan bank sentral lainnya untuk mempengaruhi perekonomian dan perilaku
perusahaan keuangan adalah bujukan moral. Melalui alat kebijakan ini bank sentral
mencoba memberikan tekanan psikologis pada individu dan lembaga agar
menyesuaikan diri dengan kebijakannya.
A Final Note on Central Banking’s Impact on Financial Firms

- Keuangan jelaslah bahwa para manajer perusahaan keuangan harus menyadari


sepenuhnya dampak peraturan pemerintah dan kebijakan moneter bank sentral
terhadap lembaga-lembaga mereka. Tidak ada manajemen lembaga keuangan yang
dapat mengabaikan dampak kegiatankegiatan utama pemerintah ini terhadap nilai
aset, kewajiban, dan modal ekuitas penyedia jasa keuangan serta terhadap besarnya
pendapatan, pengeluaran, dan labanya.

Anda mungkin juga menyukai