Anda di halaman 1dari 43

ETIKA PROFESI

BAB 1
INDUSTRI JASA KEUANGAN

1
PENGERTIAN PERUSAHAAN JASA

Perusahaan jasa adalah suatu usaha yang kegiatannya


memproduksi suatu produk yang tidak berwujud(jasa) dengan
maksud memperoleh keuntungan. Tetapi, perusahaan jasa juga
membutuhkan produk berujud dalam menjalankan kegiatan
usahanya.

2
Phillip Kotler, jasa sebagai suatu tindakan atau kinerja yang
ditaarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain sesuai dengan
prinsip intangibel dan tidak menyebabkan suatu perpindahan
kepemilikan apapun.
Andrian Payne, jasa sebagai suatu aktivitas ekonomi yang
mempunyai sejumlah elemen intangibel yang berkaitan
dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan
konsumen atau dengan barang yang dimiliki, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.

3
Sektor industri jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada
konsumen berupa jasa tanpa mengubah atau berpindahnya
kepemilikan yang berlangsung pada sektor-sektor jasa tersebut.
Menurut DFID (Departement For International Development), Sektor
keuangan adalah perusahaan besar atau kecil, lembaga formal atau
informal di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan
keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis, dan lembaga-
lembaga keuangan lainnya.
Pengertian yang luas, meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa
saham (stock exchanges), asuransi, credit unions, lembaga keuangan
micro, dan pemberi pinjaman (money lender).

5
Perkembangan sektor keuangan;
1. DFID
 Efisiensi dan kompetitif dari sektor keuangan semakin meningkat
 Cakupan pelayanan keuangan yang tersedia semakin meningkat
 Diversifikasi lembaga keuangan semakin meningkat
 Jumlah uang yang diperantakan melalui sektor keuangan semakin
meningkat
 Tingkat pengalokasian modal oleh lembaga keuangan keada badan
usaha swsata dengan merespon siyal pasar semakin meningkat
 Peraturan dan stabilitas sektor keuangan semakin meningkat

6
Perkembangan sektor keuangan;
2. Levine
 Sektor keuangan mulai mengalami perkembangan yang signifikan
 Sektor perbankan memiliki peranan penting dalam penyaluran
kredit dibandingkan dengan bank sentral
 Sektor keuangan nonbank yang semakin berkembang
 Adanya perkembangan yang pesat dari bursa saham

6
Ciri entitas yeng termasuk dalam sektor keuangan, yaitu:
 Tidak memproduksi suatu barang
 Tidak memiliki pesediaan bahan baku
 Aktivitasnya lebih mengarah ke investasi
 Mayoritas pengeluarannya digunakan untuk membayar
pegawai
 Sumber permodalan moyoritas dimiliki dari modal
sendiri atau investasinya tidak memiliki bunga tinggi
 Aktivitas dineracanya mayoritas terdiri atas piutang, kas
dan aset tetap

6
Entitas yang termasuk dalam dalam sektor industri jasa
keuangan:
a.Bank BNI, Mandiri, dan BTN (milik pemerintah, bidang
perbankan)
b.HSBC dan ABN AMRO(milik swasta, bidang perbankan)
c.Prudensial dan AXA (milik swasta, bidang asuransi)
d.Askes dan asuransi (milik pemerintah, bidang asuransi)

9
Lembaga Keuangan Bank (LKB)

Bank dari bahasa italia, yaitu banca/ meja, dulu


merupakan tempat para pedagang uang/bankir dalam
melakukan usahanya (memperdagangkan dan
menukar uang)
Menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.

11
Kegiatan utama Bank

 Menghimpun dana (funding): mengumpulkan/mencari


dana/uang, dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam
bentuk giro, tabungan dan defosito.
 Menyalurkan dana (lending): melemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan defosito ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang
berdasarkan prisip konvesnsional/ pembiayaan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah.
 Memberikan jasa bank lainnya: jasa pendukung atau
pelengkap kegiatan perbankan. Yaitu, jasa setoran, jasa
pembayaran, jasa pengiriman uang (transfer), jasa penagihan
(inkaso), jasa kliring, jasa valas, jasa L/C (Leter Of Credit), jasa
bank garansi dan referensi bank, jasa yang ada dipasar modal
(perdagangan efek) serta jasa bank lainnya.
13
Bank berdasarkan fungsinya:

 Industri rumah tangga: industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari
empat orang. Cirinya yaitu memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja
berasal dari anggota keluarga, dan pemilik biasanya kepala rumah tangga itu
sendiri.Misalnya industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/tahu dan
industri makanan ringan.
 Industri kecil: industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5-19 orang.
Cirinya memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari
lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya idustri
genteng, industri batu bata, dan industri pengolahan rotan.
 Industri sedang(menengah): industri yang mengunakan tenaga kerja sekitar
20-99 orang. Cirinya memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
keterampilan, dan pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial.
Misalnya industri konveksi, industri border, dan industri keramik.
 Industri besar: industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
Cirinya memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk
kepemilikan saham, tenaga kerja memiliki ketrampilan khusus dan pimpinan
dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan. Misalnya idustri tekstil, industri
mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 11


Dilihat dari Segi Fungsinya
Menurut UU Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan
ditegaskan lagi dengan UU RI No.10 Tahun 1998 jenis
perbankan terdiri dari:
Bank umum adalah bank yang kegiatan usahanya
dilakukan secara konvensional/ berdasar prinsip syariah
yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat(BPR) bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional/ berdasar prinsip
syariah yang kegiatnnya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran
2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
 Bank milik pemerintah
1. Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
3. Bank Tabungan Negara (BTN)
Dan milik pemerintah daerah (pemda) terdapat di daerah tingkat I dan II
masing-masing provinsi. Contoh: BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Tengah,
BPD Jawa Timur, BPD Jawa Barat, BPD Sumatra Utara dan BPD lainya.
 Bank milik swasta nasional, contoh: Bank Muamalat, Bank Central Asia,
Bank Bumi Putera, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Lippo, Bank Niaga
DLL
 Bank milik koprasi ,kepemilikan saham dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi. Contoh Bank Umum Koperasi
Indonesia(BUKOPIN).
 Bank milik asing, contoh: HSBC, CIMB, ABN AMPRO
Bank, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of
America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, European Asian
Bank, Hongkong Bank.
 Bank milik campuran, dimiliki oleh pihak asing dan pihak
swasta nasional.kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh
warga negara Indonesia. Contoh: Sumitomo Niaga Bank,
Bank Mericorp, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia,
Mitsubshi Bauana Bank.
3. Dilihat dari Segi Statusnya
Kedudukan/status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah, produk, modal, maupun
kualitas pelayananya.
 Bank devisa

bank yang melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan


dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya tresfer ke luar
negeri, inkaso ke luar negeri, traveller cheque dan trasaksi lainnya.
Persyaratan untuk jadi bank devisa ditentukan oleh BI.
 Bank non devisa

bank yang belum mempunyai ijin untuk melaksanakan tarsaksi sebagai


bank devisa, trasaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara
4.Dilihat dari Cara Menentukan Harga
 Bank yang berdasar prinsip konvensional
metode yang digunakan dalam mencari keuntungan dan
menetapakan harga kepada nasabah:
1. menetapkan bunga sebagai harga baik giro, tabungan,
deposito, dan pinjaman kredit atau dikenal dengan istilah
Spread based. Bila suku bunga simpanan lebih tinggi dari
suku bunga pinjaman disebut negative spread.
2. Untuk jasa lainya pihak perbankan barat menerapkan sebagai
biaya-biaya dalam nominal/persentase tertentu dikenal
dengan istilah fee based.
 Bank yang berdasar prinsip syariah
Fungsi utama bank
Melakukan operasi kredit pasif, bank berfungsi
sebagai penghimpun dana dari masyarakat.
Melakukan operasi kredit aktif, bank berfungsi
sebagai penyalur dana kepada masyarakat .
Melakukan jasa-jasa perbankan Yaitu, jasa setoran,
jasa pembayaran, jasa pengiriman uang (transfer),
jasa penagihan (inkaso), jasa kliring, jasa valas,
jasa L/C (Leter Of Credit), jasa bank garansi dan
referensi bank, jasa yang ada dipasar modal
(perdagangan efek) serta jasa bank lainnya.

17
Lembaga Keuangan bukan Bank
(LKBB)

Adalah semua badan yang melakukan kegiatan dibidang


keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas
berharga dan menyalurkan dana kepada masyarakat
guna membiayai investasi perusahaan.
LKBB juga berfungsi sebagai pengumpul dan penyalur
dana dari dan ke masyarakat. Produk LKBB berupa
perusahaan pembiayaan, sewa guna, anjak piutang,
pegadaian, kartu kredit, asuransi, dan penyelenggara
dana pensiun.
11
Maksud pendirian LKBB:
 Untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk jangka
panjang dan menengah
 Untuk penyertaan saham pada perusahaan
 Mendorong penyertaan modal swasta dan
memperluas sumber-sumber pembiayaan bagi
kegiatan dunia usaha.
 Sebagai penggerak, perantara, atau penanggung setiap
pengeluaran dan penukaran saham, surat utang,
obligasi, dan surat berharga lainnya.
 Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar uang dan
pasar modal.

11
Maksud pendirian LKBB:
 Untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk jangka
panjang dan menengah
 Untuk penyertaan saham pada perusahaan
 Mendorong penyertaan modal swasta dan
memperluas sumber-sumber pembiayaan bagi
kegiatan dunia usaha.
 Sebagai penggerak, perantara, atau penanggung setiap
pengeluaran dan penukaran saham, surat utang,
obligasi, dan surat berharga lainnya.
 Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar uang dan
pasar modal.

11
Lembaga Keuangan bukan Bank (LKBB)
 Lembaga pembiayaan; badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan
tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
1. Sewa guna usaha (leasing), perusahaan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal. Tidak boleh melakukan simpanan kredit
dalam bentuk uang
2. Modal ventura (ventura capital): kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal perusahaan tertentu ke perusahaan lainnya. Cirinya
yaitu:
- kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke perusahaan
- penyertaan bersifat jangka panjang, biasanya diatas 3 tahun
-kegiatanya lebih banyak dalam pembentukan usaha baru dan
pengembangan usaha
- bisnis yang dipilih bisnis yang beresiko tinggi
- keuntungan diperoleh dari capital gain, deviden atau bagi hasil
11
Lanjutan
3. Perusahaan ajak piutang (factoring), badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penagihan
dan atau pengalihan serta pengurusan utang piutang sari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri (Kepmekue
No 1251/KMK.013/1998 tanggal 30 Des 1988).
Keuntungannya dari selisih antara uang yang dikelaurkan
untuk mebayar perusahaan yang mempunyai piutang dengan
pembayaran yang akan ia peroleh dari perusahaan yang
berutang.
4. Pembiayaan konsumen(consumers finance), kegiatan
pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan bagi
konsumen dan ditujukan untuk pembelian barang yang
bersifat konsumtif dan bukan untuk keperluan produktif
dengan cara pembayaran angsuran/ berkala. (FIF)
11
Lembaga Keuangan bukan Bank (LKBB)
 Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat
berharga (Investment Finance Corporation/IFC).
Contohnya PT Indovest (Indonesia Investment
International), PT Maricorp (Merchant Investment
Corporation).
 Lembaga penjamin kredit: lembaga yang membantu
kegiatan perkreditan, khususnya membantu kelancaran
dan pengamanan perkreditan. Contohnya perusahaan
asuransi, PT Pegadaian,dan koperasi kredit.

11
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 Fungsi OJK yaitu menyelenggarakan sitem peraturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan dalam SIJK (UU No.21 Tahun 2011 tentang
OJK.
 OJK adalah lembaga yang independen (bebas) dari
camur tangan tangan pihak lain yang mempunyai fungsi.

11
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK,
adalah Otorisas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam UU No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas jasa
keuangan.
 Pungutan aadalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh
pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan
 Pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan yang
selanjutnya disebut pihak adalah Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau orang perorangan atau badan yang melakukan
kegiatan di sektor jasa keuangan.
 Sektor jasa keuangan adalah sektor perbankan, pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan
lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. 11
Tugas dan wewenang OJK
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap:
 Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan
 Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal
 Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.

11
Tugas dan wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenng,sbb:
 Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang di sektor jasa
keuangan
 Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
 Menetapkan peraturan dan keputusan OJK
 Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan
 Menetapkan kebijakan mengenai pelaksaan tugas OJK
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis
terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuler
pada Lembaga Jasa Keuangan
 Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,
memelihara, dan mentausahkan kekayaaan dan kewajiban
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
11
Tugas dan wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai
wewenng,sbb:
 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan
jasa keuangan
 Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakn oleh
kepala eksekutif
 Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidik, perlindungan
konsumen, dan tidakan lai terhadap Lembaga Jasa Keuangan,
pelaku, dan penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan
 Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau pihak tertentu
 Melakukan penujukan pengelola statuter
11
Lanjutan
 Menetapkan penggunaan pengelola statuter
 Menetapkan sanksi administasi terhadap pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan
 Memberikan atau mencabut izin usaha; izin orang
perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran; surat
tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha;
pengesahan; persetujuan atau penetapan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan

11
Asas-asas OJK dalam melaksanakanTugas dan
wewenang
 Asas idependen
 Asas kepentingan umum
 Asas keterbukaan
 Asas profesionalitas
 Asas integritas
 Asas akuntabilitas

11
Dewan Komisioner adalah pimpinan
tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan
kolegial. Dewan Komisionar beranggotakan 9
orang yang ditetapkan dengan Keputusan
Presiden.

2
Anggotanya terdiri atas:
1.Ketua merangkap anggota
2.Wakil ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota
3.Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota
4.Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota
5.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainya
merangkap anggota
6.Ketua Dewan Audit merangkap anggota
7.Seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan
konsumen

2
Anggotanya terdiri atas:
8.Seorang anggota ex-officio dari Bank Indonesia yang
merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia
9.Seorang anggota ex-officio dari Kementrian Keuangan yang
merupakan pejabat setingkat eselon I Kementrian Keuangan

2
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 tentang
Pungutan oleh OJK
 Guna Pungutan OJK
membiayai kegiatan operasional, administratif, pengadaab aset, serta
kegiatan pendukung lainnya
 Fungsi OJK

sebagai penyelenggara suatu sistem pengaturan dan pengawasan yang


terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
 Tugas OJK

melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan


Perbankan, Pasar Modal, dan Asuransi
 Tujuan OJK

- agar keseluruhan kegiatan jasa keuangannya terselenggara secara


teratur, adil transparan, dan akuntabel
- mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil
Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 34
Peraturan Pemerintah yang Mengatur Sektor Industri Jasa
Keuangan
 UU No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No 7 Tahun
1992 tentang Perbankan
 UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
 UU No 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
 UU No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM)
 UU No 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU No 6 tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Penganti UU No 2 tahun 2008 tentang Bank Indonesia menjadi
Bank BI
 UU No 32 tahun 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU No 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Deerah (UU
Pemerintahan Daerah)
 UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan Syariah
Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 35
Profesi dalam Industri Jasa
Keuangan

•Akuntan
•Konsultan hukum
•Penilai
•Notaris Internal Audit

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 36


AKUNTAN
Akuntan adalah sebutan an gelar profesional yang memberikan
kepada seseorang sarjana yang telah menempuh pendidikn
difakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu
universitas/perguruan tinggi dan telah lulus pendidikan profesi
akuntansi.
Ciri profesi akuntan;
1.Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya
2.Berhimpun dalam suatu oraganisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah
3.Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah
laku anggotanya dalam profesi itu
4.Bekerja bukan dengan motif komersial tetapi didasarkan
kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 37


AKUNTAN
Tanggung jawab profesi akuntan yaitu sebagai profesional
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Pengolongan profesi akuntan:
1.Akuntan publik, akuntan independen yang memberikan jasa-
jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas
dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan.
2.Akuntan Intern/swasta (Internal Accountants): akuntan
yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 38


AKUNTAN
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants):
akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah
misalnya Badan Pemeriksa Keuangan Negara, Deirektorat
Akuntan Negara, Badan Pengawas Keuangan(BPK) dan
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
4. Akuntan Pendidik: akuntan yang bertugas dalam
pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan
perkembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntasi diperguruan tinggi.

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 39


Konsultan Hukum
Seseorang yang tidak harus memiliki izinpraktik sebagai
advokat/pengajara, tatapi ia harus mempuyai pengetahuan yang
cukup tentang penyelesaian sengketa dibidang hukum.
1.Syarat seorang konsultan hukum, mempunyai pengetahuan
yang cukup, harus memiliki latar belakang pendidikan hukum
dan pengalaman menyelesaikan sengketa hukum (dalam
penyelesaian sengketa hukum konsultan hukum hanya memberi
nasihat).
2.Konsultan hukum bertugas memeriksa perusahaan-perusahaan
yang diinvestasi para investor, bisa dilihat mana yang asli/tidak.
Melindungi konsumen yang tertipu dan menutut perusahaan
yang meniputersebut secara hukum

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 40


Penilai

Pihak yang akan menentukan dalam


menilai perusahaan jasa keuangan/aset-
aset yang ada diperusahaan tersebut.
Untuk mejaga konsumen supaya tidak
tertipu dan menyesuikan dengan keadaan
sebenarnya

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 41


Notaris
Pihak yang membuat surat-menyurat atau yang membuat akta-akta
yang bersifat hukum. Tugasnya:
1. Membuat surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku
khusus (waermerking)
2. Membuat kopi dari asli surat dibawah tangan
3. Melakukan pengesahan kecocokan fotocopy dengan surat
aslinya (legalisir)
4. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan
akta
5. Membuat akta yang berhubungan dengan pertahanan
6. Membuat akta risalah lelang
7. Membetulkan kesalahan tulis/ketik yang terdapat pada minuta
akta yang telah ditandatangani, dengan membuat berita acara
(BA) dan memberikan catatan tentang hal tersebut pada minuta
asli yang menyebutkan tanggal dan nomor.

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 42


Internal Auditor

Fungsinya untuk mengaudit internal


perusahaan untuk kepentingan internal
perusahaan, memastikan manajemen
sudah melakukan kegiatan dengan kaidah
efektif, efisien, dan ekonomis untuk
kemajuan perusahaan.

Dr. Henny Tanuwidjaja, S.H, Sp.N 43

Anda mungkin juga menyukai