Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA

“ Manajemen Jasa-Jasa Bank”

KELOMPOK 1

1. Candra Budi Priatama (28140)

2. Irsali Bananuddin (28405)

3. Muhammad Arief Wicaksono (28411)


4. Erwinda Widya Nuri (28386)

5. Rizky Wulan Mareta (28596)

STIE YKPN YGYAKARTA

PERIODE 2016/2017
Daftar Isi

Halaman
Kata Pengantar ......................................................................… 1
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................…… 2
1.2 Rumusan Masalah .....................................................…….2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................……..2
1.4 Manfaat Makalah ......................................................……. 3
Bab 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Jasa Bank ….........................................…. 4
B. Keuntungan Jasa Bank ……… ...........................………….4
C. Jenis-jenis Jasa Bank ….. .................................……………5
D. Perdagangan Dalam Negeri ...........................................…12
E. Perdagangan Luar Negeri ……………......................…….14
F. Mekanisme Perdagangan Internasional ....................……. 15
G. Pembayaran dengan Leter of Credit (L/C)………......……16
H. Pembayaran tanpa Leter of Credit (L/C)………………….17

Bab 3 PENUTUP
Penutup ................................................................................... 19
Daftar Pustaka ........................................................................ 20

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Dana Pensiun.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Akuntansi Perbankan Indonesia dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 16 Nomeber 2017

Kelompok 1
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


A. Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain :
1. Apa yang dimaksud dengan Jasa Bank ?
2. Apa saja keuntungan Jasa-Jasa Bank ?
3. Apa saja yang dimaksud dengan Jenis-Jenis Jasa Bank ?
4. Jelaskan pengelompokkan Jasa Bank !
5. Jelaskan perbedaan Transaksi Perdagangan Dalam Negeri dan Transaksi
Perdagangan Luar Negeri !
6. Jelaskan mekanisme Perdagangan Internasional !
7. Jelaskan perbedaan Mekanisme Perdagangan dengan LC dan Mekanisme
Perdagangan tanpa LC !

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Jasa Bank
2. Mengetahui apa saja keuntungan Jasa-Jasa Bank
3. Mengetahui apa saja Jenis-Jenis Jasa Bank
4. Mengetahui apa saja pengelompokkan Jasa Bank
5. Mengetahui perbedaan antara Transaksi Perdagangan Dalam Negeri dan
Transaksi Perdagangan Luar Negeri
6. Mengetahui mekanisme Perdagangan Internasional
7. Mengetahui perbedaan Mekanisme Perdagangan dengan LC dan Mekanisme
Perdagangan tanpa LC
2
1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan bagi penulis dalam menyelesaikan
permasalahan ini, diantaranya :

1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh pada masa perkuliahan
khususnya teori yang berkaitan dengan Manajemen Jasa Bank serta penerapannya
dalam praktek yang berlaku.

2. Bagi akademik
Penelitian ini dapat dijadikan informasi maupun referensi bagi mahasiswa atau
peneliti lain yang akan melakukan penelitian berikutnya mengenai Manajemen
Jasa Bank
3
PENGERTIAN JASA BANK
Jasa bank adalah semua kegiatan bank, baik yang langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan fungsi bank sebagai lembaga yang memperlancar
pembayaran transaksi perdagangan, peredaran uang, serta memberikan jaminan
kepada nasabah-nasabahnya. Tujuan pemberian jasa bank ini adalah untuk
mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana.
Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, semakin baik, hal ini disebabkan jika
nasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan, cukup berhenti di satu bank
saja. Demikian pula sebaiknya, jika saja bank yang diberikan kurang lengkap, maka
nasabah terpaksa untuk mencari bank yang lain untuk menyediaka jasa yang mereka
butuhkan.
Kelengkapa jasa yang diberikan sangat tergantung dari kemampuan bank tersebut,
baik dari segi modal, perlengkapan fasilitas sampai kepada karyawan yang
mengoperasikannya. Semakin lengkap tentunya semakin banyak modal yang
dibutuhkan untuk melengkapi perlengkapan dan personelnya. Disamping itu,
kelengkapan jasa bank ini juga tergantung dari jenis bank apakah bank umum atau
bank perkreditan rakyat. Kemudian kelenhkapan jasa bank dapat pula dilihat dari segi
status bank tersebut apakah devisa atau bank non devisa. Jika berstatus bank devisa,
maka jenis jasa bank yang ditawarkan akan lebih lengkap dibandingkan dengan non
devisa. Selanjutnya kelengkapan jasa bank dapat dilihat pula dari status cabangnya,
apakah cabang penuh, cabang pembantu atau kantor kas.
Kelebihan dari bank yang berstatus devisa adalah mereka dapat menawarkan
jasajasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing. Demikian pula perbedaan
status cabang bank yang melayani nasabah. Dalam hal ini bank yang berstatus cabang
penuh memberikan seluruh jasajasa bank yang dimilikinya. Kemudia cabang
pembantu hanya membantu melayani beberapa bagian dari jasa bank yang ada.
Sedangkan kantor kas merupakan cabang ank yang hanya melayani penyetoran dan
pengambilan uang.

KEUNTUNGAN JASA BANK LAINNYA


Disamping keuntungan utama dari kegiatan pokok perbankan, yaitu dari selisih bunga
simpanan dengan bunga pinjaman maka pihak perbankan juga dapat memperoleh
keuntungan lainnya yaitu dari transaksi yang diberikannya dalam jasajasa bank
lainnya.
Adapun keuntugan yang diperoleh dari jasajasa bank lainnya ini antara lain
diperoleh dari:
1. Biaya Administrasi
Biaya administrasi dikenakan untuk jasajasa yang memerlukan administrasi
tertentu. Pembebanan biaya administrasi biasanya dikenakan untuk
pengelolaan fasilitas tertentu.
2. Biaya Kirim
Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau transfer baik jasa
transfer dalam negeri maupun transfer keluar negeri
3. Biaya Tagih
Biaya tagih merupakan jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen
milik nasabahnya seperti jasa kliring dan inkaso.

4
4. Biaya Provisi dan Komisi
Biaya provisi dan komisi biasanya dibebankan kepada jasa kredit dan jasa
transfer serta jasa jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankan.
5. Biaya Sewa
Jasa sewa dikenakan kepada nasabah yang menggunakan jasa safe deposit
box.
6. Biaya Iuran
Jasa iuran diperoleh dari jasa pelayanan bank card atau kartu kredit dimana
kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran.
7. Biaya Lainnya

JENIS JENIS JASA BANK


1. Jasa Pengiriman Uang (transfer)
Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat
bank baik pengiriman uang dalam kota, luar kota atau keluar negeri. Pemilihan
sarana yang akan digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan
nasabah apakah lewat Telex, Telephone, atau Online Komputer. Sarana yang
dipilih akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya
pengiriman.
Keuntungan yang diperoleh bank lewat pengiriman uang atau transfer lewat
bank:
 Pengiriman uang lebih cepat
 Aman sampai tujuan
 Pengiriman dapat dilakukan lewat telephone melalui pembebanan
rekening
 Prosedur mudah dan murah
2. Jasa Kliring (clearing)
Kliring adalah penagihan warkat bank yang berasal dari dalam kota
melalui lembaga kliring. Lembaga kliring dibentuk dan di koordinir oleh bank
Indonesia setiap hari kerja.
Tujuan dilaksanakan kliring oleh BI:
 Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
 Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih
mudah aman dan efisien
 Salah satu pelayanan bank kepada nasabahnya
Warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring
adalah warkat yang berasal dari dalam kota seperti:
 Cek
 Bilyet Giro
 Surat bukti penerimaan transfer dari luar kota
 Lalu lintas giral
Alasan penolakan kliring terutama untuk cek dan bilyet giro pada saat
penerimaan warkat kliring disebabkan:
a. Asal cek atau BG bukan dari bank yang bersangkutan
b. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
c. Materai tidak ada atau tidak cukup
d. Jumlah yang tertulis diangka dan huruf berbeda
e. Tanda tangan tidak sama atau lengkap

5
f. Coretan atau perubahan tidak ditanda tangani
g. Cek atau BG sudah kadaluarsa
h. Resi cek atau BG belum kembali
i. Endorsement cek tidak benar
j. Rekening sudah ditutup
k. Dibatalkan penarikan
l. Rekening diblokir oleh berwajib
m. Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
n. Dan alasan lainnya

3. Jasa Inkaso (Collection)


Inkaso adalah warkat bank yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
Warkat yang dapat diinkasokan atau ditagihka adalah warkat yang berasal dari
luar kota atau luar negeri seperti :
a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Wesel
d. Dividen
e. Kupon
f. Surat berharga lainnya
Lama penagihan warkat dan besarnya biaya tagih yang dibebankan
kepada nasabah tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya lama penagihan
berkisar antara 1 sampai 4 minggu.
Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam 2
bagian yaitu:
 Inkaso berdokumen, surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
 Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili dokumen
yang mewakili surat/barang tersebut.

4. Jasa Penyimpanan Dokumen (safe deposit box)


Merupakan jasa persewaan kotak untuk menyimpan dokumen dan surat
berharga. Jasa ini juga dikenal dengan nama safe loket. SDB berbentuk kotak
dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan
untu menyimpan dokumen atau benda berharga miliknya. Pembukaan SDB
dilakukan dengan 2 buah anak kunci, dimana 1 dipegang bank dan 1 lagi
dipegang nasabah.
Surat berharga dan surat penting lainnya yang dapat disimpan dalam SDB :
 Sertifikat deposito
 Sertifikat tanah
 Saham
 Obligasi
 Surat perjanjian
 Akta kelahiran
 Surat nikah

6
 Ijazah
 Passport
 Surat wasiat
 Surat atau dokumen lainnya
Kemudian SDB dapat pula digunakan untuk menyimpan benda berharga
seperti :
 Emas
 Mutiara
 Berlian
 Intan
 Permata
 Benda yang dianggap berharga lainnya
Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB :
a. Biaya sewa
b. Uang setoran jaminan yang mengendap
c. Memberikan pelayanan kepada nasabah
Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB :
a. Menjamin kerahasiaan barang yang disimpan karena pihak bank tidak
perlu tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan
sebelumnya
b. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan :
o Peralatan keamanan canggih
o SDB terbuat dari baja tahan api
o Terdapat 2 buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka
degan kedua kunci tersebut yang masing masih dipegang oleh
nasabah dan bank
o Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah
pemegang SDB maupun bank
5. Jasa kartu kredit (bank card)
Kegunaannya adalah sebagai alat pembayaran di tempat tertentu seperti
supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan dan tempat
lainnya.
Sistem kerja bank card mulai dari permohonan sampai dengan melakukan
transaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nasabah mengajukan permohonan kepada pemegang kartu dengan
memenuhi segala peraturan yang ada.
b. Bank akan menerbitkan kartu apabila disetujui dan diserahkan kepada
nasabah setelah melalui proses penelitian kelayakan nasabah.
c. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayarannya.
d. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan membayar
sesuai perjanjian.
e. Bank akan menagihkan ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian
dengan diserti suku bunga.
f. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai
batas waktu yang telah ditentukan dan apabila terjadi keterlambatan
pembayaran, maka nasabah akan dikenakan denda.

7
Ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bank card yaitu:
a. Bank sebagai penerbit dan pembayar bank card.
b. Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja seperti hotel, supermarket,
pasar swalayan, tempat hiburan, restoran dan tempat lainnya dimana bank
mengikat perjanjian.
c. Pemegang kartu (card holder) yang berhak melakukan transaksi

Pihak pihak yang diuntungkan tersebut adalah:


Keuntungan bagi bank:
 Memperoleh iuran tahunan
 Bunga pada saat berbelanja atau mengambil uang tunai
 Loyalitas nasabah
Keuntungan bagi pemegang kartu:
 Kemudahan berbelanja
 Kemudahan memperoleh uang tunai
 Menghindari risiko kehilangan membawa uang tunai
Keuntungan bagi pedagang:
 Meningkatkan omset penjualan
 Pelayanan kepada para pelanggannya

6. Jasa Valuta Asing (Bank Notes)


Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan an diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Dalam transaksi jual beli bank notes, bank mengelompokkan bank
notes ke dalam 2 klasifikasi, yaitu bank notes yang lemah dan bank notes yang
kuat.
Bank notes yang kuat:
a. Bank notes tersebut mudah diperjual belikan
b. Nilai tukar terkendali atau stabil
c. Frekuensi penjualan sering terjadi
d. Dan pertimbangan lainnya

Bank notes yang lemah:


a. Kondisi bank notes cacat atau rusak
b. Tergolong dalam valuta lemah
c. Tidak memiliki persediaan
d. Diragukan keabsahannya

Dalam transaksi jual beli bank notes menggunakan kurs. Kurs ini setiap
hari diperoleh dari kurs konversi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
dimana isinya perbandingan antara nilai tukar mata uang rupiah dengan valuta
asing. Dalam transaksi jual beli bank notes ada 2 macam kurs, yaitu kurs beli
(buying rate) dan kurs jual (selling rate). Penggunaan kurs beli dan kurs jual
dalam bank notes adalah:
a. Kurs jual pada saat bank menjual, artinya dalam hal ini nasabah membeli.
b. Kurs beli pada saat bank membeli, artinya dalam hal ini nasabah menjual.

8
7. Jasa Cek Wisata (travellers Cheque)
Adalah cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh
mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh wisatawan.
Keuntungan serta manfaat penggunaan travellers cheque terutama bagi mereka
yang suka bepergian atau berwisata antara lain:
 Memberikan kemudahan berbelanja karena travellers cheque dapat
dibelanjakan atau diuangkan diberbagai tempat.
 Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap travellers cheque
yang hilang dapat diganti.
 Memberikan rasa percaya diri, karena pemakai travellers cheque
dilayani secara prima.
 Dapat dijadikan cindera mata atau hadiah untuk teman, kolega atau
nasabah.
 Biasanya untuk pembelian travellers cheque, tidak dikenakan biaya,
begitu pula pada saat pencairannya, namun hal ini tergantung kepada
bank yang menerbitkannya.
Jenis jenis traveler cheque yang beredar dapat dilihat dari segi mata uang
antara lain:
o Travellers cheque mata uang rupiah
o Travellers cheque dalam mata valuta asing
8. Jasa Letter of Credit (L/C)
Merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor impor) termasuk barang dalam negeri
(antar pulau).
Kegunaan L/C adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan dari
pihak pembeli (importer) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi
dagangnya.
Jenis jenis L/C antara lain:
a. Revocable L/C
Yaitu L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh bank pembuka atau opening bank tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu pada beneficiary.
b. Irrevocable L/C
Kebalikan dari revocable, yaitu L/C yang tidak bias dibatalkan atau
diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
c. Sight L/C
Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat
dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank.
d. Usance L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan
tenggang waktu tertentu, misalnya satu bulan dari pengapalan barang atau
satu bulan setelah penunjukan dokumen.
e. Restricted L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi
kepada bank tertentu yang namanya tercantum dalam L/C.
f. Unresticted L/C
Adalah L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun.

9
g. Red Clause L/C
Merupakan L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada
bank pembayar untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian
tertentu atau seluruh nilai L/C beneficiary menyerahkan dokumen.
h. Transferable L/C
Merupakan L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa
pihak lainnya.
i. Revolving L/C
Yaitu L/C yang penggunaanya dapat dilakukan secara berulang ulang.
j. Dan lain lain

Dokumen L/C yang dibutuhkan meliputi:


o Bill of Lading (B/L) atau konosemen
Mempunyai fungi sebagai:
a. Bukti tanda pengiriman
b. Bukti kontrak pengangkutan atau penyerahan barang
c. Bukti kepemilikan atau dokumen kepemilikan barang
o Faktur (invoice)
Merupakan daftar perincian harga dari barang barang yang
dikeluarkan oleh penjual atas suatu transaksi sebagai tanda bukti
transaksi dan dapat juga dijadikan sebagai alat tagihan.
o Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung dan mengganti
terhadap kerugian yang akan dialami para eksportir apabila terjadi
kehilangan atau kerusakan barangnya.
o Daftar pengepakan (packing list)
Merupakan daftar uraian barang barang yang dimasukkan dalam
peti (container).
o Sertificate of Origin
Merupakan surat keterangan asal barang yang diekspor.
o Certificate of Inspection
Merupakan surat keterangan pemeriksaan tentang keadaan barang
yang dibuat oleh independen surveyor.

9. Jasa Bank Garansi


Bank garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada
suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan atau lembaga lainnya
dalam bentuk surat jaminan.
Ada 3 pihak terlibat yaitu:
1. Pihak penjamin (bank)
2. Pihak terjamin (nasabah)
3. Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)
Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada penerima jaminan
atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar
transaksi nasabah.

10
b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan
bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian apabila pihak
yang dijaminkan melalaikan kewajibannya karena pemegang akan
mendapat ganti rugi dari pihak perbankan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan yang
dijaminkan dan yang menerima jaminan.
d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
dan pihak lainnya.
e. Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan yang diats juga akan memperoleh keuntungan dari biaya yang
harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Selanjutnya transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan
biaya. Biaya yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Biaya provisi
Adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank
sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi.
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan
administrasi jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung pada
bank masing masing.
3. Biaya materai
Biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi yang
ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.

10. Jasa di Pasar Modal


Di dalam pasar modal pihak perbankan mempunyai peranan yang sangat
besar dalam rangka memajukan perkembangan pasar modal.
Jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran transaksi
di pasar modal:
a. Penjamin emisi (underwriter) yaitu bank sebagai penjamin terjualnya efek
(saham dan obligasi) sapai batas waktu tertentu.
b. Wali amanat (trustee) yaitu bank menjadi amanat dalam emisi obligasi.
c. Perantara perdagangan efek (broker) yaitu bank perantara jual beli efek.
d. Pedagang efek (dealer) yaitu bank berfungsi sebagai pedagang atau
perantara jual beli efek.
e. Perusahaan pengelola dana (investment company) yaitu bank sebagai
pengelola dana nasabah di bursa efek.

11. Jasa Penyetoran Dana


Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam mengumpulkan setora
atau pembayaran lewat bank. Setora atau pembayaran yang biasa diterima oleh
bank antara lain:
1. Pembayaran listrik
2. Pembayaran telepon
3. Pembayaran pajak
4. Pembayaran uang kuliah
5. Pembayaran rekening air

11
6. Menerima setoran OMH
7. Dan setoran lainnya
12. Jasa Pembayaran Dana
Dalam hal ini bank dapat pula memberikan pelayanan berupa jasa
pembayaran seperti:
1. Membayar gaji
2. Membayar pension
3. Membayar bonus
4. Membayar hadiah
5. Membayar dividen
6. Dan pembayaran laiinya

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Permasalahan yan dihadapi dalam perdagangan dalam negeri adalah bahwa


pembayaran tidak selalu dilakukan secara tunai. Alasannya :
- Membawa uang tunai dalam jumlah besar adalah sangat tidak efisien, tidak aman
dan kurang fleksibel
- Transaksi perdagangan dapat dilakukan setiap saat, namun tidak setiap saat
membawa uang tunai dalam jumlah besar
- Transakasi perdagangan dapat dilakukan tanpa kehadiran penjual dan pembeli
bertemu di suatu tempat, namun dapat dilakukan dengan sarana komunikasi

Pembayaran transaksi perdagangan dalam negeri oleh pihak pembeli yang


melibatkan bank dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
a. Menerbitkan cek
b. Menerbitkan bilyet giro
c. Setor dana ke rekening penjual

 Apabila pembeli melakukan pembayaran transaksi dagang dengan


menerbitkan cek/bilyet giro, penyelesaian transaksi pembayarannya dengan cara-cara
sebagai berikut :
a. Rekening Penjual dan Pembeli di Bank yang sama dalam satu kota
Debit : Rekening Giro pembeli
Kredit : Rekening Giro penjual

b. Rekening Penjual dan Pembeli di Bank yang berbeda dalam satu kota (misal :
rekening penjual di Bank Mandiri Jogja dan rekening pembeli di Bank BNI Jogja)
- Pembukuan pada rekening penjual di Bank Mandiri Jogja (pada saat melakukan
kliring)
Debit : Kliring dengan Bank Mandiri Jogja
Kredit : Titipan setoran giro Penjual
- Pembukuan pada rekening penjual di Bank Mandiri Jogja (pada saat menerima
hasil kliring)
Debit : Titipan setoran giro Penjual
Kredit : Rekening Giro Penjual

12
- Pembukuan pada rekening pembeli di Bank BNI Jogja
Debit : Rekening Giro Pembeli
Kredit : Kliring dengan Bank Mandiri Jogja

c. Rekening Penjual dan Pembeli di Bank yang sama, tetapi berbeda Kota (misal
rekening penjual di Bank Mandiri Jogja dan rekening pembeli di Bank Mandiri Solo)
Ada 2 kondisi :
1. Jika Bank tersebut belum menerapkan teknologi online antar cabang :
- Pembukuan pada Bank Mandiri Jogja
Pada saat mengirimkan tagihan (inkaso)
Debit : Tagihan Inkaso ke Bank Mandiri Solo
Kredit : Titipan Inkaso Penjual

Pada saat menerima hasil inkaso (transfer)


Debit : Rekening Antar kantor dengan Bank Mandiri Solo
Tagihan Inkaso ke Bank Mandiri Solo

Kredit : Titipan Inkaso Penjual


Rekening Giro Penjual
- Pembukuan pada Bank Mandiri Solo
Debit : Rekening Giro Pembeli
Kredit : Rekening Antar kantor dengan Bank Mandiri Jogja

2. Jika bank telah menerapkan teknologi online antar cabang, maka penyelesaian
pembayaran transaksi perdagangan dilakukan dengan cara pemindahbukuan atas beban
rekening pembeli untuk keuntungan rekening penjual.

 Apabila pembeli dalam transaksi perdagangan dilakukan pembayaran dengan setor


tunai ke bank :
a. Setoran dilakukan di kantor cabang yang sama dengan kantor cabang bank pihak
penjual
Debit : Setoran tunai (kas)
Kredit : Rekening Giro Pihak Penjual

b. Setoran dilakukan di bank yang berbeda, namun masih dalam satu kota (misal
rekening penjual bank BRI dan setornya melalui bank BNI di Jogja)
- Pembukuan bank BNI
Debit : Kas (setoran tunai)
Kredit : Kliring dengan Bank BRI Jogja
- Pembukuan bank BRI
Debit : Kliring dengan Bank BRI Jogja
Kredit : Rekening Giro Pihak Penjual

13
c. Setoran dilakukan di bank yang sama namun berbeda kota (misal setoran dilakukan
di Bank BNI Jogja dan rekening penjual di Bank BNI Solo)
- Pembukuan di Bank BNI Jogja :
Debit : Kas (setoran tunai)
Kredit : Rekening Antar Kantor dengan Bank BNI Solo
- Pembukuan di Bank BNI Solo :
Debit : Rekening Antar Kantor dengan Bank BNI Jogja
Kredit : Rekening Giro Penjual

PERDAGANGAN LUAR NEGERI (INTERNASIONAL)

Dalam perdagangan internasional setiap terjadi transaksi dagang tidak selalu


diikuti dengan penyerahan barang dan pembayaran. Hal ini disebabkan perdagangan
internasional melibatkan negara yang berbeda, sehingga dalam pelaksanaannya
masing-masing pihak harus memenuhi segala persyaratan yang berlaku di negaranya
masing-masing. Maka, sangatlah penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
perdagangan internasional untuk memahami sifat-sifat dan problematika dari
perdagangan internasional.

Problematika yang dihadapi dalam perdagangan internasional adalah :


1. Geografis
Dalam perdagangan internasional letak kedudukan penjual (seller) dan pembeli
(buyer) berjauhan kadangkala dibatasi oleh lautan yang luas.
2. Hukum dan Politik
Setiap negara mempunyai sistem hukum dan politik yang berbeda. Kondisi ini
tentunya akan menimbulkan perbedaan dalam peraturan perdagangan antara satu
negara dengan negara lainnya.
3. Bahasa
Setiap negara yang terlibat dalam perdagangan internasional mempunyai bahasa
sendiri-sendiri.
4. Mata Uang (Currency)
Seller dan Buyer dalam melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang
menginginkan mata uang yang berlaku di negaranya.
5. Risiko suatu negara (Country Risk)
Country Risk adalah risiko-risiko yang mungkin timbul karena adanya perbedaan
tingkat “Credit Worthiness” (tingkat kemakmuran sebuah negara untuk menyelesaikan
kewajiban-kewajibannya.
Akibatnya adanya problematika tersebut, terdapat sifat-sifat khusus, yaitu :
1. Adanya ketidakpastian, baik mengenai pembayaran maupun barang yang
diperjual-belikan (kuantitas, kualitas, dan harga)
2. Perbedaan perlakuan antara transaksi satu dengan transaksi lainnya, disebabkan
adanya peraturan-peraturan yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lain, dimana peraturan-peraturan ini biasanya diekspresikan dari kondisi dan sistem
politik dan hukum di negaranya.
3. Terjadi benturan kepentingan antara penjuak dan pembeli, disebabkan adanya
pertimbangan keamanan bagi masing-masing pihak

14
Mempertimbangkan problematika dan sifat yang dimilki perdagangan
internasional, maka penjual dan pembeli memerlukan pihak ketiga yang dapat
menjembatani hubungan dagang antarnegara. Pihak ketiganya adalah bank. Kebutuhan
penjual dan pembeli akan bank sebagai mediator mutlak diperlukan, mengingat bank
dapat memberikan kemudahan dalam hal pembayaran, informasi maupun fasilitas yang
dibutuhkan. Bank mempunyai hubungan jaringan koresponden yang luas di seluruh
dunia, namun bukan berarti bank harus mempunyai cabang-cabang di seluruh dunia,
melainkan bank dapat mengadakan hubungan koresponden dengan bank di luar negeri
(correspondent relationship).
Ada 3 macam cara yang dapat dilakukan dalam melakukan hubungan koresponden
antara bank-bank di Indonesia dengan bank-bank di luar negeri :

a. Depository Correspondent
Transaksi antara kedua negara dimana kedua bank yang bersangkutan berada,
diselenggarakan melalui bank-bank tersebut dan pembayaran dari luar negeri maupun
ke luar negeri dilakukan dengan cara pembebanan langsung pada rekening yang
dipelihara tersebut.
b. Nondepository Correspondent
Yaitu suatu hubungan antara bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri, akan
tetapi dalam negeri tidak membuka rekening pada bank di luar negeri.
c. One Side Correspondent
Yaitu suatu hubungan antara bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri tanpa
memelihara suatu rekening.
MEKANISME PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Keterangan :
1. Penjual/Eksportir dan Pembeli/Importir telah terjadi kontrak jual beli untuk
membeli suatu barang

15
2. Untuk merealisir kontrak jual beli tersebut, importir menghubungi bank untuk
membuka Leter of Credit (L/C) dan perubahan-perubahannya. Importir membuat
permohonan secara tertulis untuk membuka L/C
3. Bank pembuka L/C (Issuing Bank) di Indonesia menerbitkan Leter of Credit dan
mengirimkannya ke bank di luar negeri yang menjadi korespondennya.
4. Bank penerima L/C (Advising Bank) kemudian melakukan penelitian aspek-aspek
kebenaran atas L/C yang diterima. Apabila L/C tersebut telah sesuai dengan
ketentuang yang berlaku di bank yang bersangkutan, kemudian diteruskan kepada
eksportir (Beneficiary).
5. Eksportir mengirimkan barang kepada Importir, sesuai dengan kontrak jual beli dan
L/C tersebut.
6. Apabila dokumen telah lengkap sesuai dengan permintaan dalam L/C, Eksportir
menyerahkan dokumen tersebut kepada bank yang mau mengambil alih dokumen
(Negotiating Bank).
7. Negotiating Bank kemudian membayar kepada eksportir yang disertai dengan
catatan bahwa apabila tagihan tersebut tidak terbayar, Bank dapat menagih kembali
kepada eksportir
8. Negotiating Bank melengkapi dokumen tersebut dengan warkat tagihan dan
kemudian mengirimkannya ke Issuing Bank.
9. Setelah dokumen diterima, Issuing Bank akan melakukan penelitian atas dokumen,
apakah dokumen telah lengkap seperti yang diminta dalam L/C
10. Issuing Bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir/Applicant dan
meminta segera menyelesaikan pembayarannya
11. Importir setelah menerima dokumen dan ternyata telah lengkap, kemudian
membayar ke bank (Issuing Bank) sebesar jumlah nilai importir dan biaya-biaya yang
timbul dari proses impor tersebut.

Pembayaran dengan Leter of Credit (L/C)


Pembayaran dengan letter of credit yan lazim berlaku dalam perbankan terdiri dari:

1. Payment, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank pembayar diluar
negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka leter of credit di dalam negeri pada saat
eksportir menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam leter of credit
tersebut. Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayar adalah bank koresponden
yang memelihara rekening atas nama bank di dalam negeri. Selanjutnya setelah
melakukan pembayaran kepada eksportir, bank pembayar
mendebit/membebankan sejumlah uang yang dibayarkan atas beban rekening
bank di dalam negeri. Pada saat melakukan pembukuan tersebut bank
koresponden menginformasikan kepada bank partnernya di dalam negeri bahwa
dananya telah didebit sesuai dengan jumlah dalam leter of credit dan kemudian
mengirimkan dokumen-dokumen ekspor tersebut ke bank dalam negeri.
Seterimanya dokumen tersebut, bank didalam negeri meneruskan dokumen
tersebut kepada importir dan selanjutnya importir mengambil barangnya di
pelabuhan dan pada saat penyerahan dokumen, bank mendebit sejumlah nilai
impor beserta biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut atas beban rekening
importir. Dengan demikian transaksi pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh
bank.

16
2. Negotiation, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank diluar negeri
yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahan
dokumen-dokumen dari eksportir. Pengambilalihan tersebut dimungkinkan bila
didalam leter of credit tersebut tidak menyebutkan bank pembayar tertentu.
Pembayaran kepada eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan
dokumen-dokumen yang diminta dalam leter of credit kepada negotiating bank.
Setelah melakukan pembayaran tersebut negotiating bank mengirimkan
dokumen-dokumen ekspor kepada opening bank yang disertai dengan tagihan
besarnya nilai pembayaran yang telah dilakukan dan memberikan instruksi
kepada bank didalam negeri agar pembayaran tersebut dialamatkan kepada
rekening negotiating bank diluar negeri. Seterimanya dokumen dn penagihan
tersebut, bank didalam negeri memerintahkan bank korespondennya diluar negeri
agar memindahkan sejumlah dananya sesuai leter of credit atas beban
rekeningnya kepada rekening negotiating bank. Saat yang bersamaan opening
bank memberitahukan kepada importir bahwa dokumen impornya telah sampai
dan bank kemudian mendebit rekening importir sejumlah nilai impor beserta
biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut. Dengan demikian pembayaran
transaksi perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
3. Acceptance, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan dengan mengaksep
wesel berjangka oleh bank diluar negeri. Dengan wesel berjangka yang telah
diakseptasi tersebut, eksportir dapat menggunakannya untuk mendapatkan
refinancing dengan jalan mendiskontokan ke pasar uang atau ke banknya. Pada
saat jatuh tempo, wesel tersebut akan ditagihkan oleh pemegang wesel ke bank
yang melakukan akseptasi sejumlah nominal nilai wesel. Pada saat melakukan
pembayaran tersebut, bank yang mengakseptasi wesel melakukan penagihan ke
bank didalam negeri. Seterimanya dokumen penagihan, bank dalam negeri
memerintahkan bank korespondennya diluar negeri agar memindahkan dananya
sejumlah tertentu atas beban rekeningnya untuk kepentingan bank yang
mengaksep wesel tersebut diatas. Dengan demikian pembayaran transaksi
perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.

Pembayaran tanpa Leter of Credit (L/C)


Pembayaran tanpa leter of credit terdiri dari:
1. Advance Payment
Adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer/pembeli/importir sebelum
barang dikirimkan atau dikapalkan, baik untuk seluruh nilai barang maupun
untuk sebagian, hal ini berarti pembeli memberikan kredit kepada penjual.
Kesepakatan tentang cara pembayaran ini dicantumkan dalam kontrak jual-beli
antara kedua belah pihak, atau dalam surat pesanan yang diterima penjual dari
pembeli. Pembayaran dimuka dapat dilakukan melalui bank devisa atau
langsung kepada penjual. Adapun caranya dapat dilakukan dengan transfer,
payment order, cheques, wesel dsb. Sedangkan dokumen pengapalan dan
dokumen lainnya pada umumnya dikirim langsung oleh penjual kepada pembeli.
2. Open Account
Adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer kepada seller suatu
waktu tertentu setelah barang dikapalkan/diterima. Hal ini berarti seller
memberikan kredit kepada buyer.

17
3. Collection
Adalah cara pembayaran yang dilakukan buyer setelah buyer menerima tagihan
dari seller. Penagihan dilakukan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen
kepada buyer. Collection ini dibagi 3 jenis :
 Documentary Collection, yaitu penagihan dilakukan dengan mengirimkan
seluruh dokumen baik commercial document maupun financial document
 Clean/Bill Collection, yaitu penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan
financial document.
 Cash Against Document, yaitu penagihan dilakukan dengan hanya
mengirimkan commercial document.
4. Consigment adalah mengekspor barang yang belum terjual. Jadi hanya
merupakan titipan barang oleh eksportir kepada importir. Sampai saat barang
dijual oleh importir, hak atas barang tersebut masih ada pada eksportir.
Sedangkan pembayaran atas barang tersebut baru dikirimkan kepada eksportir
setelah barang tersebut dijual.
18
BAB III

PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang
tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20

Anda mungkin juga menyukai