KELOMPOK 1
PERIODE 2016/2017
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ......................................................................… 1
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................…… 2
1.2 Rumusan Masalah .....................................................…….2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................……..2
1.4 Manfaat Makalah ......................................................……. 3
Bab 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Jasa Bank ….........................................…. 4
B. Keuntungan Jasa Bank ……… ...........................………….4
C. Jenis-jenis Jasa Bank ….. .................................……………5
D. Perdagangan Dalam Negeri ...........................................…12
E. Perdagangan Luar Negeri ……………......................…….14
F. Mekanisme Perdagangan Internasional ....................……. 15
G. Pembayaran dengan Leter of Credit (L/C)………......……16
H. Pembayaran tanpa Leter of Credit (L/C)………………….17
Bab 3 PENUTUP
Penutup ................................................................................... 19
Daftar Pustaka ........................................................................ 20
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Dana Pensiun.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Akuntansi Perbankan Indonesia dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh pada masa perkuliahan
khususnya teori yang berkaitan dengan Manajemen Jasa Bank serta penerapannya
dalam praktek yang berlaku.
2. Bagi akademik
Penelitian ini dapat dijadikan informasi maupun referensi bagi mahasiswa atau
peneliti lain yang akan melakukan penelitian berikutnya mengenai Manajemen
Jasa Bank
3
PENGERTIAN JASA BANK
Jasa bank adalah semua kegiatan bank, baik yang langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan fungsi bank sebagai lembaga yang memperlancar
pembayaran transaksi perdagangan, peredaran uang, serta memberikan jaminan
kepada nasabah-nasabahnya. Tujuan pemberian jasa bank ini adalah untuk
mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana.
Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, semakin baik, hal ini disebabkan jika
nasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan, cukup berhenti di satu bank
saja. Demikian pula sebaiknya, jika saja bank yang diberikan kurang lengkap, maka
nasabah terpaksa untuk mencari bank yang lain untuk menyediaka jasa yang mereka
butuhkan.
Kelengkapa jasa yang diberikan sangat tergantung dari kemampuan bank tersebut,
baik dari segi modal, perlengkapan fasilitas sampai kepada karyawan yang
mengoperasikannya. Semakin lengkap tentunya semakin banyak modal yang
dibutuhkan untuk melengkapi perlengkapan dan personelnya. Disamping itu,
kelengkapan jasa bank ini juga tergantung dari jenis bank apakah bank umum atau
bank perkreditan rakyat. Kemudian kelenhkapan jasa bank dapat pula dilihat dari segi
status bank tersebut apakah devisa atau bank non devisa. Jika berstatus bank devisa,
maka jenis jasa bank yang ditawarkan akan lebih lengkap dibandingkan dengan non
devisa. Selanjutnya kelengkapan jasa bank dapat dilihat pula dari status cabangnya,
apakah cabang penuh, cabang pembantu atau kantor kas.
Kelebihan dari bank yang berstatus devisa adalah mereka dapat menawarkan
jasajasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing. Demikian pula perbedaan
status cabang bank yang melayani nasabah. Dalam hal ini bank yang berstatus cabang
penuh memberikan seluruh jasajasa bank yang dimilikinya. Kemudia cabang
pembantu hanya membantu melayani beberapa bagian dari jasa bank yang ada.
Sedangkan kantor kas merupakan cabang ank yang hanya melayani penyetoran dan
pengambilan uang.
4
4. Biaya Provisi dan Komisi
Biaya provisi dan komisi biasanya dibebankan kepada jasa kredit dan jasa
transfer serta jasa jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankan.
5. Biaya Sewa
Jasa sewa dikenakan kepada nasabah yang menggunakan jasa safe deposit
box.
6. Biaya Iuran
Jasa iuran diperoleh dari jasa pelayanan bank card atau kartu kredit dimana
kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran.
7. Biaya Lainnya
5
f. Coretan atau perubahan tidak ditanda tangani
g. Cek atau BG sudah kadaluarsa
h. Resi cek atau BG belum kembali
i. Endorsement cek tidak benar
j. Rekening sudah ditutup
k. Dibatalkan penarikan
l. Rekening diblokir oleh berwajib
m. Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
n. Dan alasan lainnya
6
Ijazah
Passport
Surat wasiat
Surat atau dokumen lainnya
Kemudian SDB dapat pula digunakan untuk menyimpan benda berharga
seperti :
Emas
Mutiara
Berlian
Intan
Permata
Benda yang dianggap berharga lainnya
Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB :
a. Biaya sewa
b. Uang setoran jaminan yang mengendap
c. Memberikan pelayanan kepada nasabah
Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB :
a. Menjamin kerahasiaan barang yang disimpan karena pihak bank tidak
perlu tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan
sebelumnya
b. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan :
o Peralatan keamanan canggih
o SDB terbuat dari baja tahan api
o Terdapat 2 buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka
degan kedua kunci tersebut yang masing masih dipegang oleh
nasabah dan bank
o Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah
pemegang SDB maupun bank
5. Jasa kartu kredit (bank card)
Kegunaannya adalah sebagai alat pembayaran di tempat tertentu seperti
supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan dan tempat
lainnya.
Sistem kerja bank card mulai dari permohonan sampai dengan melakukan
transaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nasabah mengajukan permohonan kepada pemegang kartu dengan
memenuhi segala peraturan yang ada.
b. Bank akan menerbitkan kartu apabila disetujui dan diserahkan kepada
nasabah setelah melalui proses penelitian kelayakan nasabah.
c. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayarannya.
d. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan membayar
sesuai perjanjian.
e. Bank akan menagihkan ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian
dengan diserti suku bunga.
f. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai
batas waktu yang telah ditentukan dan apabila terjadi keterlambatan
pembayaran, maka nasabah akan dikenakan denda.
7
Ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bank card yaitu:
a. Bank sebagai penerbit dan pembayar bank card.
b. Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja seperti hotel, supermarket,
pasar swalayan, tempat hiburan, restoran dan tempat lainnya dimana bank
mengikat perjanjian.
c. Pemegang kartu (card holder) yang berhak melakukan transaksi
Dalam transaksi jual beli bank notes menggunakan kurs. Kurs ini setiap
hari diperoleh dari kurs konversi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
dimana isinya perbandingan antara nilai tukar mata uang rupiah dengan valuta
asing. Dalam transaksi jual beli bank notes ada 2 macam kurs, yaitu kurs beli
(buying rate) dan kurs jual (selling rate). Penggunaan kurs beli dan kurs jual
dalam bank notes adalah:
a. Kurs jual pada saat bank menjual, artinya dalam hal ini nasabah membeli.
b. Kurs beli pada saat bank membeli, artinya dalam hal ini nasabah menjual.
8
7. Jasa Cek Wisata (travellers Cheque)
Adalah cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh
mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh wisatawan.
Keuntungan serta manfaat penggunaan travellers cheque terutama bagi mereka
yang suka bepergian atau berwisata antara lain:
Memberikan kemudahan berbelanja karena travellers cheque dapat
dibelanjakan atau diuangkan diberbagai tempat.
Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap travellers cheque
yang hilang dapat diganti.
Memberikan rasa percaya diri, karena pemakai travellers cheque
dilayani secara prima.
Dapat dijadikan cindera mata atau hadiah untuk teman, kolega atau
nasabah.
Biasanya untuk pembelian travellers cheque, tidak dikenakan biaya,
begitu pula pada saat pencairannya, namun hal ini tergantung kepada
bank yang menerbitkannya.
Jenis jenis traveler cheque yang beredar dapat dilihat dari segi mata uang
antara lain:
o Travellers cheque mata uang rupiah
o Travellers cheque dalam mata valuta asing
8. Jasa Letter of Credit (L/C)
Merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor impor) termasuk barang dalam negeri
(antar pulau).
Kegunaan L/C adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan dari
pihak pembeli (importer) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi
dagangnya.
Jenis jenis L/C antara lain:
a. Revocable L/C
Yaitu L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh bank pembuka atau opening bank tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu pada beneficiary.
b. Irrevocable L/C
Kebalikan dari revocable, yaitu L/C yang tidak bias dibatalkan atau
diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
c. Sight L/C
Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat
dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank.
d. Usance L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan
tenggang waktu tertentu, misalnya satu bulan dari pengapalan barang atau
satu bulan setelah penunjukan dokumen.
e. Restricted L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi
kepada bank tertentu yang namanya tercantum dalam L/C.
f. Unresticted L/C
Adalah L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun.
9
g. Red Clause L/C
Merupakan L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada
bank pembayar untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian
tertentu atau seluruh nilai L/C beneficiary menyerahkan dokumen.
h. Transferable L/C
Merupakan L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa
pihak lainnya.
i. Revolving L/C
Yaitu L/C yang penggunaanya dapat dilakukan secara berulang ulang.
j. Dan lain lain
10
b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan
bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian apabila pihak
yang dijaminkan melalaikan kewajibannya karena pemegang akan
mendapat ganti rugi dari pihak perbankan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan yang
dijaminkan dan yang menerima jaminan.
d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
dan pihak lainnya.
e. Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan yang diats juga akan memperoleh keuntungan dari biaya yang
harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Selanjutnya transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan
biaya. Biaya yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Biaya provisi
Adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank
sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi.
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan
administrasi jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung pada
bank masing masing.
3. Biaya materai
Biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi yang
ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.
11
6. Menerima setoran OMH
7. Dan setoran lainnya
12. Jasa Pembayaran Dana
Dalam hal ini bank dapat pula memberikan pelayanan berupa jasa
pembayaran seperti:
1. Membayar gaji
2. Membayar pension
3. Membayar bonus
4. Membayar hadiah
5. Membayar dividen
6. Dan pembayaran laiinya
b. Rekening Penjual dan Pembeli di Bank yang berbeda dalam satu kota (misal :
rekening penjual di Bank Mandiri Jogja dan rekening pembeli di Bank BNI Jogja)
- Pembukuan pada rekening penjual di Bank Mandiri Jogja (pada saat melakukan
kliring)
Debit : Kliring dengan Bank Mandiri Jogja
Kredit : Titipan setoran giro Penjual
- Pembukuan pada rekening penjual di Bank Mandiri Jogja (pada saat menerima
hasil kliring)
Debit : Titipan setoran giro Penjual
Kredit : Rekening Giro Penjual
12
- Pembukuan pada rekening pembeli di Bank BNI Jogja
Debit : Rekening Giro Pembeli
Kredit : Kliring dengan Bank Mandiri Jogja
c. Rekening Penjual dan Pembeli di Bank yang sama, tetapi berbeda Kota (misal
rekening penjual di Bank Mandiri Jogja dan rekening pembeli di Bank Mandiri Solo)
Ada 2 kondisi :
1. Jika Bank tersebut belum menerapkan teknologi online antar cabang :
- Pembukuan pada Bank Mandiri Jogja
Pada saat mengirimkan tagihan (inkaso)
Debit : Tagihan Inkaso ke Bank Mandiri Solo
Kredit : Titipan Inkaso Penjual
2. Jika bank telah menerapkan teknologi online antar cabang, maka penyelesaian
pembayaran transaksi perdagangan dilakukan dengan cara pemindahbukuan atas beban
rekening pembeli untuk keuntungan rekening penjual.
b. Setoran dilakukan di bank yang berbeda, namun masih dalam satu kota (misal
rekening penjual bank BRI dan setornya melalui bank BNI di Jogja)
- Pembukuan bank BNI
Debit : Kas (setoran tunai)
Kredit : Kliring dengan Bank BRI Jogja
- Pembukuan bank BRI
Debit : Kliring dengan Bank BRI Jogja
Kredit : Rekening Giro Pihak Penjual
13
c. Setoran dilakukan di bank yang sama namun berbeda kota (misal setoran dilakukan
di Bank BNI Jogja dan rekening penjual di Bank BNI Solo)
- Pembukuan di Bank BNI Jogja :
Debit : Kas (setoran tunai)
Kredit : Rekening Antar Kantor dengan Bank BNI Solo
- Pembukuan di Bank BNI Solo :
Debit : Rekening Antar Kantor dengan Bank BNI Jogja
Kredit : Rekening Giro Penjual
14
Mempertimbangkan problematika dan sifat yang dimilki perdagangan
internasional, maka penjual dan pembeli memerlukan pihak ketiga yang dapat
menjembatani hubungan dagang antarnegara. Pihak ketiganya adalah bank. Kebutuhan
penjual dan pembeli akan bank sebagai mediator mutlak diperlukan, mengingat bank
dapat memberikan kemudahan dalam hal pembayaran, informasi maupun fasilitas yang
dibutuhkan. Bank mempunyai hubungan jaringan koresponden yang luas di seluruh
dunia, namun bukan berarti bank harus mempunyai cabang-cabang di seluruh dunia,
melainkan bank dapat mengadakan hubungan koresponden dengan bank di luar negeri
(correspondent relationship).
Ada 3 macam cara yang dapat dilakukan dalam melakukan hubungan koresponden
antara bank-bank di Indonesia dengan bank-bank di luar negeri :
a. Depository Correspondent
Transaksi antara kedua negara dimana kedua bank yang bersangkutan berada,
diselenggarakan melalui bank-bank tersebut dan pembayaran dari luar negeri maupun
ke luar negeri dilakukan dengan cara pembebanan langsung pada rekening yang
dipelihara tersebut.
b. Nondepository Correspondent
Yaitu suatu hubungan antara bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri, akan
tetapi dalam negeri tidak membuka rekening pada bank di luar negeri.
c. One Side Correspondent
Yaitu suatu hubungan antara bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri tanpa
memelihara suatu rekening.
MEKANISME PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Keterangan :
1. Penjual/Eksportir dan Pembeli/Importir telah terjadi kontrak jual beli untuk
membeli suatu barang
15
2. Untuk merealisir kontrak jual beli tersebut, importir menghubungi bank untuk
membuka Leter of Credit (L/C) dan perubahan-perubahannya. Importir membuat
permohonan secara tertulis untuk membuka L/C
3. Bank pembuka L/C (Issuing Bank) di Indonesia menerbitkan Leter of Credit dan
mengirimkannya ke bank di luar negeri yang menjadi korespondennya.
4. Bank penerima L/C (Advising Bank) kemudian melakukan penelitian aspek-aspek
kebenaran atas L/C yang diterima. Apabila L/C tersebut telah sesuai dengan
ketentuang yang berlaku di bank yang bersangkutan, kemudian diteruskan kepada
eksportir (Beneficiary).
5. Eksportir mengirimkan barang kepada Importir, sesuai dengan kontrak jual beli dan
L/C tersebut.
6. Apabila dokumen telah lengkap sesuai dengan permintaan dalam L/C, Eksportir
menyerahkan dokumen tersebut kepada bank yang mau mengambil alih dokumen
(Negotiating Bank).
7. Negotiating Bank kemudian membayar kepada eksportir yang disertai dengan
catatan bahwa apabila tagihan tersebut tidak terbayar, Bank dapat menagih kembali
kepada eksportir
8. Negotiating Bank melengkapi dokumen tersebut dengan warkat tagihan dan
kemudian mengirimkannya ke Issuing Bank.
9. Setelah dokumen diterima, Issuing Bank akan melakukan penelitian atas dokumen,
apakah dokumen telah lengkap seperti yang diminta dalam L/C
10. Issuing Bank meneruskan dokumen tersebut kepada importir/Applicant dan
meminta segera menyelesaikan pembayarannya
11. Importir setelah menerima dokumen dan ternyata telah lengkap, kemudian
membayar ke bank (Issuing Bank) sebesar jumlah nilai importir dan biaya-biaya yang
timbul dari proses impor tersebut.
1. Payment, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank pembayar diluar
negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka leter of credit di dalam negeri pada saat
eksportir menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam leter of credit
tersebut. Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayar adalah bank koresponden
yang memelihara rekening atas nama bank di dalam negeri. Selanjutnya setelah
melakukan pembayaran kepada eksportir, bank pembayar
mendebit/membebankan sejumlah uang yang dibayarkan atas beban rekening
bank di dalam negeri. Pada saat melakukan pembukuan tersebut bank
koresponden menginformasikan kepada bank partnernya di dalam negeri bahwa
dananya telah didebit sesuai dengan jumlah dalam leter of credit dan kemudian
mengirimkan dokumen-dokumen ekspor tersebut ke bank dalam negeri.
Seterimanya dokumen tersebut, bank didalam negeri meneruskan dokumen
tersebut kepada importir dan selanjutnya importir mengambil barangnya di
pelabuhan dan pada saat penyerahan dokumen, bank mendebit sejumlah nilai
impor beserta biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut atas beban rekening
importir. Dengan demikian transaksi pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh
bank.
16
2. Negotiation, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank diluar negeri
yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahan
dokumen-dokumen dari eksportir. Pengambilalihan tersebut dimungkinkan bila
didalam leter of credit tersebut tidak menyebutkan bank pembayar tertentu.
Pembayaran kepada eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan
dokumen-dokumen yang diminta dalam leter of credit kepada negotiating bank.
Setelah melakukan pembayaran tersebut negotiating bank mengirimkan
dokumen-dokumen ekspor kepada opening bank yang disertai dengan tagihan
besarnya nilai pembayaran yang telah dilakukan dan memberikan instruksi
kepada bank didalam negeri agar pembayaran tersebut dialamatkan kepada
rekening negotiating bank diluar negeri. Seterimanya dokumen dn penagihan
tersebut, bank didalam negeri memerintahkan bank korespondennya diluar negeri
agar memindahkan sejumlah dananya sesuai leter of credit atas beban
rekeningnya kepada rekening negotiating bank. Saat yang bersamaan opening
bank memberitahukan kepada importir bahwa dokumen impornya telah sampai
dan bank kemudian mendebit rekening importir sejumlah nilai impor beserta
biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut. Dengan demikian pembayaran
transaksi perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
3. Acceptance, yaitu pembayaran kepada penjual dilakukan dengan mengaksep
wesel berjangka oleh bank diluar negeri. Dengan wesel berjangka yang telah
diakseptasi tersebut, eksportir dapat menggunakannya untuk mendapatkan
refinancing dengan jalan mendiskontokan ke pasar uang atau ke banknya. Pada
saat jatuh tempo, wesel tersebut akan ditagihkan oleh pemegang wesel ke bank
yang melakukan akseptasi sejumlah nominal nilai wesel. Pada saat melakukan
pembayaran tersebut, bank yang mengakseptasi wesel melakukan penagihan ke
bank didalam negeri. Seterimanya dokumen penagihan, bank dalam negeri
memerintahkan bank korespondennya diluar negeri agar memindahkan dananya
sejumlah tertentu atas beban rekeningnya untuk kepentingan bank yang
mengaksep wesel tersebut diatas. Dengan demikian pembayaran transaksi
perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
17
3. Collection
Adalah cara pembayaran yang dilakukan buyer setelah buyer menerima tagihan
dari seller. Penagihan dilakukan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen
kepada buyer. Collection ini dibagi 3 jenis :
Documentary Collection, yaitu penagihan dilakukan dengan mengirimkan
seluruh dokumen baik commercial document maupun financial document
Clean/Bill Collection, yaitu penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan
financial document.
Cash Against Document, yaitu penagihan dilakukan dengan hanya
mengirimkan commercial document.
4. Consigment adalah mengekspor barang yang belum terjual. Jadi hanya
merupakan titipan barang oleh eksportir kepada importir. Sampai saat barang
dijual oleh importir, hak atas barang tersebut masih ada pada eksportir.
Sedangkan pembayaran atas barang tersebut baru dikirimkan kepada eksportir
setelah barang tersebut dijual.
18
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang
tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20