Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Bank Umum,Manajemen Bank Syariah dan

Bank Perkreditan Rakyat

Pertemuan Tuweb 4

Kelompok 3
Disusun Oleh:
Putranto Danu Perdana (044141563)
Sekar Ayu Trilestari (044132951)
Tri Purwaningsih (044125623)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 13 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I........................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................

1. Latar Belakang...........................................................................

2. Rumusan Masalah......................................................................

3. Tujuan .........................................................................................

BAB II......................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................

BAB III.....................................................................................................

PENUTUP ................................................................................................

KESIMPULAN ..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
3 yang mempersentasikan pada pertemuan Tuweb ke-4 yang dilaksankan pada tanggal
15 Mei 2022.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuatkannya makalah ini untuk para mahassiswa


Universitas Terbuka, UPBJJ Purwokerto, dapat memahami dan paham dengan mata
kuliah Bank dan lembaga Non Bank, modul 4.

3. Tujuan

Tujuan dibuatkannya makalah ini agar mahasiswa mengerti dan paham dengan
modul 4 di mata kuliah Bank dan Lembaga Non Bank.
BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan belajar 1
Kegiatan belajar 1 membahas tentang Manajemen Bank Umum.Kegiatan belajar ini
akan fokus membahas operasional dan manajemen keuangan bank umum.Pada
dasarnya manajemen bank umum sudah mewakili konsep manajemen dari semua
jenis bank,mengingat cakupan dari bank umum adalah yang paling luas.
A.PENGERTIAN BANK UMUM
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Pengertian tersebut sesuai dengan undang-undang Nomor 7 Tahun
1992 tentang perbankan Sebagaimana telah diubah dalam undang-undang Nomor 10
tahun 1998.
B.PENGHIMPUNAN DANA BANK UMUM
Penghimpunan dana bank merupakan aspek pokok dalam manajemen bank sebagai
lembaga intermediasi dana dana bank pada dasarnya berasal dari masyarakat yang
kelebihan dana atau pihak ketiga dan ditambah dengan modal bank itu sendiri atau
ekuitas.Untuk mengoptimalkan perhimpunan dana tersebut diperlukan beberapa
strategi antara lain :
1.pengembangan produk
2.penempatan kantor untuk mudah menjangkau nasabah
3.segmentasi pasar 4 harga kompetitif 5 promosi
berharga dan penyertaan.
C.PENGGUNAAN DANA BANK UMUM
Secara teori,garis besar penggunaan dana bank meliputi cadangan(reserve),kredit
yang disalurkan (loan),investasi(investment).
D.JASA-JASA BANK UMUM
Dalam sistem perbankan di Indonesia jasa-jasa ini hanya bisa diberikan bank umum
tidak bisa diberikan oleh BPR,jasa-jasa tersebut diantaranya meliputi :
1.Kliring : suatu cara penyelesaian utang piutang dalam bentuk warkat atau surat-surat
berharga antara bank bank peserta kliring.Penyelenggara kliring adalah Bank
Indonesia dengan menyediakan tempat pertemuan bank bank peserta kliring.
2.Inkaso : jasa bank untuk penagihan pembayaran atas surat atau dokumen berharga
kepada pihak ketiga di tempat atau di kota lain di dalam negeri.Surat atau dokumen
berharga yang dapat diproses adalah wartel,cek,bilyet,giro,kuitansi,surat promes atau
askep dan hadiah undian.
3.Letter of credit (L/C) : sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan
eksportir penerimaan pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah
barang dan berkas dokumen dikirimkan ke luar negeri atau kepada pemesan.
4.Bank Garansi : jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk
memenuhi kewajibannya pada pihak lain apabila nasabah tersebut tidak mampu
memenuhi kewajibannya.
5.Transfer : jasa bank berupa pengiriman uang baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.Saat ini metode transfer mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dengan online sistem nasabah dapat
melakukan transfer ke manapun dalam waktu 24 jam.
E.TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI
BANK UMUM
Dalam kerangka pemanfaatan ICT tersebut bank wajib menerapkan manajemen risiko
secara efektif dalam penggunaan ICT.Penerapan manajemen risiko paling sedikit
mencangkup :
1.Pengawasan aktif direksi dan dewan komisaris
2.Kecakupan kebijaksanaan,standar,dan prosedur penggunaan teknologi informasi
3.Kecakupan proses indentifikasi,pengukuran,pemantauan,dan pengendalian risiko
penggunaan teknologi informasi
4.Sistem pengendalian intern atas penggunaan teknologi informasi.
F .MANAJEMEN AKTIVA – PASIVA
Manajemen aktiva-pasiva atau Asset-Liability Manajement (ALM) merupakan inti
dari manajemen bank umum. Pada dasarnya merupakan proses perencanaan dan
pengawasan suatu bank yang dilakukan secara terkoordinir dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi operasional bank baik faktor eksternal maupun
faktor internal,dapat juga diartikan sebagai koordinasi hubungan timbal balik yang
dilakukan secara terpadu antara kedua Sisi neraca bank berdasarkan keputusan dan
neraca jangka pendek.
G. MANAJEMEN LIKUIDITAS
Manajemen likuiditas merupakan hal yang cukup Kompleks suatu bank dianggap
likuid apabila :
1.Memiliki sejumlah likuiditas sesuai dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya
2. memiliki likuiditas kurang dari kebutuhannya akan tetapi mempunyai surat-surat
berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas
3.mempunyai kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan
uang.
kegiatan belajar 2
kegiatan belajar 2 membahas tentang Manajemen Bank Syariah.Secara khusus
kegiatan belajar ini akan membahas tentang seluk beluk manajemen bank
syariah.Selain itu juga membahas 3 bahasa utama yaitu konsep dasar sistem
syariah ,prinsip oprasional bank syariah,dan produk bank syariah diindonesia.
A.KONSEP DASAR SISTEM SYARIAH
Perbankan syariah pada dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam usahanya
didasarkan pada prinsip-prinsip hukun atau syariah Islam dengan mengacu pada Al-
Qur’an dan Al-Hadish. Prinsip dari sistem yang sesuai dengan syariah Islam adalah
beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut
tata cara bermuamalat. Tata cara bermuamalat ini misalhnya dengan menjauhi
praktik-praktik yang mengandung unsur riba. Selain itu kegiatan investasi dilakukan
dengan cara atau prinsip bagi hasil.
B.PENGATURAN OPERASIONAL BANK SYARIAH DI INDONESIA
Secara legal, operasional bank syariah di Indonesia mulai diatur sejar berlakukannya
Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Adapun prinsip syariah
dalam Undang-Undang tersebut adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah;
1.Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah);
2.Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah);
3.Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah);
4.Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah);
5.Pemilihan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
C. PRODUK BANK SYARIAH DI INDONESIA
Bank syariah dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:
1.Produk Penghimpun Dana
Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip syariah dapat berupa sebagai berikut.
a.)Giro berdasarkan prinsip al-wadi’ah.
Prinsip al-wadi’ah memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:Keuntungan ataupun
kerugian menjadi hak dan tanggung jawab bank,Bank harus membuat akad
pembukaan rekening yang bermakna sebagai izin penyaluran dana dengan berbagai
persyaratan yang disepakati,Manfaat yang diperoleh pemilik dana adalah adanya
jaminan keutungan berupa bonus, berbagai fasilitas pelayanan, misalnya buku cek
b.)Tabungan berdasarkan prinsip al-wadi’ah dan al-mudharabah.
Prinsip Al-Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana
untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara
kedua belah pihak, dengan nisbah keuntungan yang sudah disepakati sebelumnya
(Siamat, 2005). Produk penghimpun dana dengan prinsip al-mudharabah adalah
berupa tabungan dan deposito berjangka.
c.)Deposito berjangka dengan prinsip al-mudharabah.
2.Produk Penyaluran Dana
Produk penyaluran dana bank syariah, secara garis besar diklarifikasikan dalam empat
kelompok, yaitu:Prinsip jual beli,Prinsip sewa,Prnisip bagi hasil dan Prinsip pinjaman
berupa akad al-qard.
3.Produk Jasa
Produk jasa dana bank syariah, secara garis besar diklarifikasikan menjadi empat
kelompok, yaitu:
a.)Al-Wakalah, yaitu nasabah memberi kuasa pada bank untuk mewakili dirinya
untuk melakukan jasa tertentu, misalnya pembukaan L/C, inkaso, dan transfer dana.
b.)Al-Hawalah, yaitu jasa pengalihan utang piutang.
c.)Al-Kafalah, yaitu pada prinsipnya adalah bank generasi
d.)Al-Rahn, yaitu pada prinsipnya adalah jasa gadai, yaitu utang dengan jaminan harta
atau aset.
kegiatan belajar 3
Kegiatan belajar 3 ini membahas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).Kegiatan ini terdiri dari dua bahasan utama
tentang sejarah perkembangan BPR dan operasional BPR.
A. SEJARAH PERKEMBANGAN BPR DI INDONESIA
Landasan hukum BPR adalah UU No.7/1992 tentang perbankan sebagaimana telah
diubah dengan UU N0.10/1998.Dalam UU tersebut secara tegas disebutkan bahwa
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensioal atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.Pendiri BPR adalah Raden Bei Aria Wiriaatmadja,seorang
pribumi yang menjabat patih dipurwokerto (Siamat ,2005).Pada waktu itu didirikan
Bank Bantuan dan Tabungan Pegawai Pemerintah Indonesia,yang memberikan
pinjaman kepada para pegawai negeri bangsa indonesia ,pada para tukang dan petani
agar mereka terbebas dari jeratan rentenir dan sistem ijon.

B.KEGIATAN OPERASIONAL BPR DAN BPRS


Dalam undang-undang No.10 tahun 1998 tersebut pengertian Bank Perkreditan
Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. BPR secara syariah secara khusus diatur dengan undang-
undang No.21 Tahun 2008.BPRS adalah Bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
melakukan jasa dalam lintas pembayaran.
1. Kegiatan Usaha BPR dan BPRS
Dalam undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebgaimana telah diubah
dengan undang-undang No.10 Tahun 1998 tersebut diatur bahwa kegiatan
operasuional BPR meliputi:
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka,tabungan dan atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu
2. memeberikan kredit
3. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oelh Bank Indonesia
4. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikan Bank Indonesia (SBI) ,deposito
berjangka,sertifikat deposito dan atau tabunagn pada bank lainnya.
Sementara berdasarkan undnag-undang No.21 Tahun 2008 kegiatan BPRS juga diatur
bahwa kegiatan BPRS meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
b. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan akad
wadi’ah atau investasi berdasarkan akad mudharabah dan atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah
c. d.Memindahkan uang,baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan
nasabah melalui rekening BPRS yang ada dibank umum syariah ,Bank umum
konvensional,dan unit usaha syariah.
d. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha bank syariah lainnya yang
sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan bank indonesia.
2.Pengaturan Operasional BPR dan BPRS
Setelah ada OJK pengaturan operasional BPR diatur dengan peraturan otoritas jasa
keuangan nomor 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat .Sesuai POJK
tersebut,diatur beberapa hal lain ,antara lain sebagai berikut:
a.Bentuk badan usaha
bentuk badan hukum BPR dapat berupa:
1) perseoan terbatas
2) koperasi
3) Perusahaan Daerah
b. Kepemilikan
Sementara itu BPRS kegiatan teknisi operasional diatur dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang Bank Pembiayaan rakyat
syariah .beberapa hal teknisi operasionalnya yang diatur peraturan OJK :
1. Bentuk Badan usaha
Bentuk badan hukum BPRS adalah perseroan
2. kepemilikan
3. permodalan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

UU mengenai perbankan yang berlaku saat ini adalah UU No.7 tahun 1992
yang diubah/diamandemen menjadi UU No.10 tahun 1998 .UU tersebut sebagai
pengganti UU perbankan sebelumnya.

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah tang dalam kegiatannya
memberikan pelayanan jasa dalam lints pembayaran

Perbankan syariah pada dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam


usahanya didasarkan pada prinsip-prinsip hukun atau syariah Islam dengan mengacu
pada Al-Qur’an dan Al-Hadish. Prinsip dari sistem yang sesuai dengan syariah Islam
adalah beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalat.

Sedangkan BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan


hanya dalam bentuk deposit berjangka ,tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Dana yang dihimpun dapat berasal dari dana sendiri ,dana masyarakat luas
(dana pinjaman) dana yang bersumber dari lembaga lainnya (dana pinjaman) dan dana
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai