Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


" STRATEGI "

KELOMPOK 12 :

1. CANDRA BUDI P 28140

2. ERWINDA WIDYA N 28386

3. SITI FATONAH 28594

4. RIZKY WULAN M 28596

5.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2019
STRATEGI

Strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratus = militer ; dan ag = memimpin ),

yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Kata strategi kemudian

berkembang ke berbagai bidang termasuk manajemen.

Dalam manajemen, strategi adalah cara, metode, arah dan rencana yang dipilih untuk

mencapai goal (tujuan) suatu organisasi.

Strategi juga dapat diartikan sebagai semua keputusan dan tindakan untuk berubah dan

mencapai kondisi yang diinginkan perusahaan di masa depan.

GOAL (TUJUAN)

Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan perusahaan

ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer—CEO) perusahaan

yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer

senior lainnya, dan kemudian diratifikasi oleh dewan direksi.

Tujuan dapat dikelompokkan menjadi :

 Tujuan Finansial : untuk mendapatkan laba yang memuaskan bagi pemilik dan

pihak-pihak yang terkait dengan organisasi

 Tujuan Non-Finansial : seperti menyediakan lapangan kerja, membantu pemerintah

menghasilkan devisa, mensejahterakan masyarakat sekitar, memperbaiki lingkungan,

dsb.

Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain :

Profitabilias

Profitabilitas dalam hal ini berkaitan dengan kapasitas perusahaan menghasilkan laba.
Profitabilitas mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba kuartal atau tahun

berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan (misalnya,jumlah uang yang dikeluarkan

untuk iklan atau penelitian dan pengembangan) mengurangi laba saat ini namun

meningkatkan laba jangka panjang.

Profitiabilitas dinyatakan, dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan:

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛


𝑅𝑂𝐼 = ×
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

Istilah "investasi" mengacu pada investasi para pemegang saham (penerbitan saham dan laba

ditahan). Berdasar rumus tersebut, profitabilitas perusahaan akan meningkat apabila dua

variabel dari rumus ROI tersebut semakin meningkat. Apabila profit margin meningkat

dengan tingkat perputaran investasi yang konstan maka ROI akan semakin besar. Atau

dengan profit margin yang sama tetapi perputaran investasi naik, maka ROI juga akan naik

sehingga profitabilitas perusahaan menjadi semakin baik.

Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham

Tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan

nilai pemegang saham.

Ada dua alasan:

 istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan

jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

 meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkinmenjadi tujuan

utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak

organisasi.
Risiko

Risiko adalah keadaan yang tidak pasti (uncertain situation) tentang kemungkinan

terjadinya suatu peristiwa dengan konsekuensi peristiwa tersebut bisa saja tidak

menguntungkan.

Risiko dalam hal ini berarti apabila perusahaan menginginkan adanya profitabilitas maka

terdapat kemauan perusahaan untuk mengambil risiko. Tingkat pengambilan risiko sangat

bervariasi. Akan tetapi, selalu ada batas atas yaitu sejumlah organisasi perusahaan secara

terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset-

aset perusahaan sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.

Pendekatan Banyak Stakeholder

Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar: pasar modal, pasar produk, dan

pasar faktor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal (capital market), dimana

para pemegang saham publik merupakan konstituennya yang sangat penting.Sebuah

perusahaan bertanggung jawab kepada banyak stakeholders ini, yaitu

 pemegang saham : dalam hal menghasilkan laba yang tinggi

 konsumen dan masyarakat : dalam hal menciptakan kualitas barang dan jasa sesuai

yang diinginkan konsumen

 pegawai dan pemasok : dalam hal kemampuan perusahaan membayar biaya gaji dan

pembelian bahan

KONSEP STRATERGI

Secara umum, konsep strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi

untuk mencapai tujuannya, yang dikelola dengan baik dan dapat mempunyai satu strategi

atau lebih.
FORMULASI STRATEGI

Formulasi strategi merupakan suatu proses mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

yang ada dalam perusahaan yang dilakukan oleh eksekutif senior serta melihat kesempatan

dan ancaman pada saat ini dan merumuskan strategi mana yang cocok dengan kesempatan

yang ada pada lingkungannya.

Perumusan strategi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti yang dijelaskan

pada bagan berikut ini :

Terdapat dua tingkatan strategi :

1. Strategi Korporat : strategi untuk organisasi secara keseluruhan

2. Strategi Unit Bisnis : strategi untuk setiap unit bisnis dalam organisasi
STRATEGI KORPORAT

Strategi korporat merupakan strategi mengenai keberadaan perusahaan ditengah-

tengah bauran bisnis yang tepat. Biasanya strategi ini dirumuskan oleh manajemen puncak

yang mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau bisnis lebih dari satu.

Strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan dimana sebaiknya bersaing dan

bukannya bagaimana bersaing dalam industri tertentu yang merupakan strategi unit bisnis.

Ada 2 permasalahan yang dihadapi pada tingkat strategi korporat yaitu :

1. definisi bisnis di mana perusahaan akan berpatisipasi

2. penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut

STRATEGI UNIT BISNIS

Persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada tingkat

korporat. Sebaliknya, unit bisnis dalam satu perusahaan (Protecter & Gamble’s Pampers

unit) bersaing dengan unit bisnis dalam perusahaan lain (Kimberly Clark’s Huggies unit).

Kantor korporat dari perusahaan dengan diversifikasi tidak menghasilkan laba dari dirinya

sendiri; melainkan pendapatan dihasilkan dan biaya ditanggung dalam unit-unit bisnis.

Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan

kompetitif dalam masing-masing industry yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk

berpartisipasi.

Misi Unit Bisnis

Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah-satu tugas manajemen senior adalah

mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang

dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain.

Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat
dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini menyarankan bahwa

perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan

misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori yang berbeda.

Keunggulan kompetitif unit bisnis

Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat

melaksanakan misinya. Dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis, perlu

diperhatikan 3 hal yaitu Apa struktur industri di tempat unit bisnis beroperasi ?, Bagaimana

unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur industri ?, & Apa yang akan menjadi dasar

keunggulan kompetitif unit bisnis ?. Michael Porter mendeskripsikan 2 pendekatan analitis

untuk mengembangkan keunggulan kompetiif yg superior, yaitu analisis industri (industry

analysis) & analisis rantai nilai (value chain analysis).

Analisis industri (industry analysis) Studi menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas industri

sejauh ini merupakan prediktor paling signifikan dari kinerja perusahaan. Menurut Porter,

struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari 5 competitive forces:

 Intensitas persaingan antara para competitor yang ada. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persaingan secara langsung adalah pertumbuhan industri,

diferensiabilitas produk, jumlah dan keanekaragaman pesaing, tingkat biaya tetap,

hambatan untuk keluar dari industry, dan intermittent overcapacity.

 Bargaining power (Daya tawar) pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

bargaining power pelanggan adalah jumlah pembeli, switching cost (biaya peralihan)

pembeli, kemampuan pembeli untuk integrate backward, dampak produk dari unit

bisnis pada total cost pembeli, dampak produk unit bisnis pada kualitas / kinerja

produk pembeli, dan signifikansi volume unit bisnis bagi pembeli.


 Bargaining power (Daya tawar) supplier. Faktor-faktor yang mempengaruhi

bargaining power supplier adalah jumlah supplier, kemampuan supplier untuk

integrate forward kehadiran input substitusi, dan pentingnya volume unit bisnis bagi

supplier.

 Ancaman dari pengganti.Faktor-faktor yang mempengaruhi barang substitusi adalah

harga / kinerja relatif barang substitusi, switching cost pembeli, dan kecenderungan

pembeli untuk menggunakan barang substitusi.

 Ancaman dari pendatang baru yang masuk industri. Faktor-faktor yang

mempengaruhi hambatan pendatang baru adalah persyaratan modal, akses terhadap

saluran distribusi, economies of scale, diferensiasi produk, kompleksitas teknologi

dari produk / proses, tindakan balasan yang diperkirakan dari perusahaan-perusahaan

yang sudah ada, dan kebijakan pemerintah.

Ada 3 observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :

 Semakin kuat 5 kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari

industri itu.

 Bergantung pada kekuatan relatif dari 5 kekuatan itu, masalah strategis kunci yang

dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari 1 industri ke industri yang lain.

 Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan

strategi yang efektif.

Keunggulan bersaing Generik

Analisis 5 kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan persaingan

karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan & ancaman dalam lingkungan eksternal.

Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit bisnis memiliki 2 cara generik untuk
merespons terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal & mengembangkan keunggulan

kompetitif yang berkesinambungan yaitu Biaya rendah & Diferensiasi.

 Biaya Rendah Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan

seperti skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya

yang ketat, & minimalisasi biaya (dalam beberapa area seperti penelitian &

pengembangan, jasa, tenaga penjualan, / periklanan).

 Diferensiasi Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran

produk yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang

dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.

Anda mungkin juga menyukai