Anda di halaman 1dari 22

“MAKALAH JASA-JASA BANK UMUM”

Disusun untuk memenuhi tugas Mingguan


Mata Kuliah BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Dosen Pengampu: Drs. La Hanu,M.Si

OLEH:

KELOMPOK 10 :

CICIH KURNIA WATI TONDANG (7203142019)


SRI WULANDARI (7202142003)
WULAN RAMADANIA (7202442006)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah ini untuk matakuliah Akuntansi Bank dan Lembaga Keuangan

. Terwujudnya maakalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini,

kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Drs.La Hanu,M.Si selaku dosen mata kuliah

Akuntansi pajak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah. Penulisan

makalah ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami materi yang telah kami sajikan.

kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Oleh Karena

itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulisan makalah ini dapat lebih

baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan terimaksih semoga makalah ini bermanfaat bagi

para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah kami sajikan.

Medan,September 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB 1 PEDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Pengertian Jasa-Jasa Bank ..............................................................................2
B. Keuntungan Jassa-jasa Bank ........................................................................... 2
C. Jenis-Jenis Jasa Bank ...................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 18


A. Kesimpualan ...................................................................................................18
B.Saran .................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa jasa bank lainnya merupakan kegiatan perbankan yang ke tiga.Tujuan pemberian
jasa jasa bank ini adalah unntuk mendukung danmemperlancar kegiatn menghimpun dana dan
menyalurkan dana. Semakinlengkap jasa bank yang diberikan , maka semakin baik, dalam arti
jikanasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan cukup disatu bank saja.Demikian
pula sebaliknya jiika jasa bank yang diberikan kurang lengkap,maka nasabah terpaksa mencari
bank lain yang menyediakan jasa yangmereka butuhkan.
Lengkap atau tidaknya jasa bank yang diberikan sangat tergantung darikemampuan
bank tersebut, balik dari segi modal , perlengkapan dari fasilitassampai kepada personel yang
mengoperasikannya. Semakin lengkap tentunyasemakin banyak modal yang dibutuhkan untuk
melengkapi peralatan dan personelnya. Disamping itu kelengkapan jasa bank ini juga
tergantung dari, jenis bank apakah bank umum atau bank perkreditan rakyat atau dapaat
puladilihat dari segi status bank tersebut apakah bank devisa atau bank non-devisa. Jika
berstatus bank devisa maka jenis bank yang ditaawarkan akanlebih lengkap dibandingkan
dengan non-devisa. Kemudian kelengkapan jasa bank dapat pula dilihat dari status cabangnya,
apakah cabang penuh , cabang pembantu atau kantor kas.

B. Rumusan masalah
A. Apakah pengertian Jasa-jasa bank lainnya?
B. Apa saja jenis-jenis jasa bank umum?
C. Apa saja manfaat dan keuntungan dari jasa bank?

C. Tujuan

Tujuan utama penulisan makalah ini adalah sebagai bentuk konkret dari subbagian
kegiatan pengajaran pada matakuliah Bank dan Lembaga Keuangan, sebagai salah satu bentuk
penjabaran kegiatan perkuliahan yang biasa disebut sebagai tugas yang sudah menjadi salah
satu kewajiban mahasiswa yang mengontrak matakuliah tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jasa-Jasa Bank


Jasa jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang ke tiga. Tujuan pemberian jasa jasa bank ini
adalah unntuk mendukung dan memperlancar kegiatnmenghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin
lengkap jasa bank yangdiberikan , maka semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak melakukan
suatutransaksi perbankan cukup disatu bank saja. Demikian pula sebaliknya jiika jasa bank yang diberikan
kurang lengkap, maka nasabah terpaksa mencari bank lainyang menyediakan jasa yang mereka butuhkan.
Lengkap atau tidaknya jasa bank yang diberikan sangat tergantung darikemampuan bank tersebut,
balik dari segi modal , perlengkapan dari fasilitassampai kepada personel yang mengoperasikannya. Semakin
lengkap tentunyasemakin banyak modal yang dibutuhkan untuk melengkapi peralatan dan personelnya.
Disamping itu kelengkapan jasa bank ini juga tergantung dari, jenis bank apakah bank umum atau bank
perkreditan rakyat atau dapaat pula dilihat darisegi status bank tersebut apakah bank devisa atau bank non-
devisa. Jika berstatus bank devisa maka jenis bank yang ditaawarkan akan lebih lengkap dibandingkandengan
non-devisa. Kemudian kelengkapan jasa bank dapat pula dilihat daristatus cabangnya, apakah cabang penuh ,
cabang pembantu atau kantor kas.

B. Keuntungan Jasa- Jasa Bank


Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keuntungan pokok perbankan adalah dari selisih bunga simpanan
dengan bunga kredit atau pinjaman. Keuntungan inidikenal dengan istilah spread based .Namun disamping
keuntungan dari kegiatan pokok tersebut pihak perbankan juga dapat memperoleh keuntungan dari
transaksiyang diberikannya dalam jasa-jasa bank lainnya
Keuntungan dari transaksi dalam jasa-jasa bank ini disebut juga fee based.Keuntungan dari jasa bank
dewasa ini semakin dibutuhkan bahkan dari spread based semakin kecil mengingat persaingan yang semakin
ketat dalam bidang ini.Oleh sebab itu, disamping mencari keuntungan utama tetap pada spread based,dewasa
ini semakin banyak bank yang mencari keuntungan lewat jasa jasa bank.
Perolehan keuntungan dari jasa-jasa dari bank ini alaupun relative kecil,namun mengandung suatu
kepastian, hal ini disebabkan resiko terhadap jasa-jasa bank ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kredit.
Di samping factor resiko, ragam penghasilan dari jasa inipun cukup banyak, sehingga pihak perbankan
dapat lebih meningkatkan jasa-jasa banknya.kemudian yang paling penting jasa-jasa bank ini sangat berperan
besar dalammemperlancar transaksi simpanan dan pinjaman yang ada di dunia perbankan.Adapun keuntungan
yang diperoleh dari jasa-jasa bank ini antara lain :
1.biaya administrasi

2
2. biaya kirim
3. biaya tagih
4. biaya provisi dan komisi
5. biaya iuran
6.biaya sewa
Biaya administrasi dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukanadministrasi khusus.pembebanan biaya
administrasi biasanya di kenakan untuk pengelolaan sesuatu fasilitas tertentu. Contohnya biaya administrasi
seperti biayaadministrasi kredit dan administrasi lainnya.
Biaya kirim di peroleh dari jasa pengiriman uang (transfer) ,baik jasatransfer dalam negeri maupun
transfer ke luar negeri.
Biaya tagih merupakan jasa yang di kenakan untuk menagihkan dokumenmilik nasabahnya seperti jasa
kliring (penagihan dokumen dalam kota) dan jasainkaso (penagihan dokumen ke luar kota). Biaya tagih ini di
lakukan baik untuktagihan dokumen dalam negeri maupun di luar negeri.
Biaya provisi dan komisi biasanya di beban kan kepada jas kredit dan jasatransfer serta jasa-jasa atas
bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankan.besarnya jasa provisi dan komisi tergantung dari jasa yang
di berikanserta status nasabah yang bersangkutan.
Kemudian jasa iuran di peroleh dari jasa pelayanan bank card atau kartukredit, dimana kepada setiap
pemegang kartu di kenakan biaya iuran. Biasanya pembayaran iuran ini di kenakan pertahun.
Selanjutnya jasa sewa di kenakan kepada nasabah yang menggunakan jasasave deposite box. Besarnya
biaya sewa tergantung dari ukuran box dan jangkawaktu yang di gunakannya.
Besar kecilnya penetapan biaya terhadap nasabahnya tergantung dari bank nya.Masing-masing bank dapat
menggunakan metode tertentu dan biasanya tidakterlalu jauh berbeda, mengingat tingkat persaingan perbankan
yang sedemikian ketat.

3
C. Jenis-Jenis Jasa Bank
1. Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang-piutang dalam bentuk suratsurat berharga atau
surat dagang dari suatu bank peserta yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.
Kliring didefinisikan juga sebagai pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antarbank baik atas nama
bank maupun nasabah yang hasil perhitngannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Penyelenggaraan kliring lokal manual terdiri dari dua tahap yaitu Kliring Penyerahan (Kliring 1) dan
Kliring Pengembalian (Kliring 2) yang merupakan satu kesatuan siklus kliring. Peserta wajib mengikuti kedua
kegiatan tersebut sampai kliring dinyatakan selesai. Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara
lain :
1. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
2. Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman dan efisien
Warkat warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliringadalah warkat warkat yang
berasal dari dalam kota seperti :
 Cek
 Bilyet Giro ( BG )
 Wesel bank
 Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kota
 Lalu Lintas Giral ( LLG ) / nota kredit
Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring (dilihat dari sisi bank)
1. Kliring Keluar, membawa warkat kliring ke lembaga kliring (Nota debet/kredit keluar)
2. Kliring Masuk, menerima warkat kliring dari lembaga kliringa (Nota debet/kredit masuk)
3. Pengembalian Kliring, pengembalian warkaat yang tidak memenurhi syarat yang telah ditentukan.
Gambar. Mekanisme Kliring

4
1.Tn. A bertansaksi dengan Tn B
2.Tn. A memberikan Cek pada Tn B
Tn. B sebagai nasabah Bank „XYZ‟ melakukan setoran kliring di Bank „XYZ‟
1. Bank „XYZ‟ mengirimkan Warkat (Nota Debet  ND Keluar) kepada LembagaKliring

2. Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank „ABC‟ (Nota Debet 
ND Masuk)
3. Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan sah, maka di informasikan kepada Lembaga
kliring untuk mendebet rekening Bank „ABC‟ di BI dan di kredit ke rekening Bank „XYZ‟
4. Penyampaikan hasil kliring kepada Bank „XYZ‟ dan pihak Bank akan mengkridit rekening
Tn B.
Setelah proses kliring berjalan, pada sore hari masing-masing bank akan membuat perhitungan kliring
untuk mengetahui apakah bank tersebut menang atau kalah kliring. Bank yang menang kliring adalah bank
yang jumlah warkat tagihan warkat kliring melebihi pembayaran warkat kliringnya.Bank yang kalah kliring
justru sebaiknya, dimana pembayaran warkat kliring lebih besar dari warkat tagihan.

Warkat warkat yang dikliring tidak selamanya tertagih bahkan setiap kalitransaksi kliring terdapat beberapa
warkat yang ditolak pembayarannya :Ada beberapa alasan penolakan kliring pada
saat penerimaan warkat warkatkliring dalam kliring masuk. Penolakan pembayaran cek atau BG disebabkan :
 Asal cek atau BG salah
 Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
 Materai tidak ada atau tidak cukup
 Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda
 Tanda tangan tidak sama / lengkap
 Coretan atau perubahan tidak di tandatangani
 Cek atau BG sudah kadaluwarsa
 ·Resi belum kembali
 Endersment cek tidak benar

5
 Rekening sudah tutup
 Dibatalkan penarik
 Rekening diblokir oleh berwajib
 Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
 Dan alasan lainnya

2. Jasa Transfer
Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau pun ke luar negeri.
Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah, dan hal tersebut akan
mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman.
Pelaksanaan transaksi transfer melibatkan pihak-pihak sebagai berikut:
a. Pengirim dana sebagai pihak yang menggunakan jasa bank. Pihak inidapat sebagai nasabah bank
pelaksana transfer atau pihak lain.
b. Bank pelaksana transfer keluar (drawer bank). Sebagai pihak penerima dana dan amanat dari pihak
pengirim untuk melaksanakan transfer kepada pihak yang ditunjuk pengirim.
c. Bank yang menerima transfer masuk, Merupakan bank tertarik (drawee bank) yang akan meneruskan
dana kepada pihak yang ditunjuk pengirim.
d. Penerima dana terakhir (beneficiery). Adalah pihak yang berhak menerima dana transfer dari
pengirim. Pihak ini akan menerima dana transfer dari bank penerima transfer masuk (drawee bank).
Pada saat terjadi transaksi transfer, pihak pengirim dibebani dengan materai dan komisi transfer yang
besarnya tergantung pada jumlah dana yang ditransfer, media yang digunakan, apakah pengirim sebagai
nasabah atau bukan nasabah bank pelaksana transfer, dan apakah transfer melalui bank lain (bukan cabang
bank sendiri).
Dana setoran transfer dapat terdiri atas uang tunai, simpanan giro, tabungan, deposito berjangka dan
setoran kliring (warkat kliring), misalnya cek atau bilyet giro bank lain. Dalam hal dana yang disetorkan untuk
ditransfer dalam bentuk warkat kliring, transfer dilaksanakan setelah dalam kliring warkat yang bersangkutan
dinyatakan efektif (dananya ada).
Pencatatan transaksi transfer meliputi pencatatan transaksi transfer keluar dan pencatatan transaksi transfer
masuk.

6
a. Pencatatan transaksi transfer keluar
Transfer keluar pada dasarnya merupakan perintah dari suatu bank di suatu kota pada cabang di kota lain,
untuk membayarkan sejumlah uang tertentu kepada pihak yang berhak menerima dana transfer.
b. Pencatatan transaksi transfer masuk
Transfer masuk adalah transfer yang diterima cabang atau suatu bank dari cabang lain bank sendiri atau dari
bank lain, untuk diteruskan kepada penerima terakhir (beneficiery). Ada beberapa kemungkinan yang menjadi
pihak penerima dana transfer terakhir (benefciery), antara lain sebagai berikut:
1) Nasabah giro pada bank sendiri.
2) Bukan nasabah pada bank sendiri, melainkan sebagai penerima dana transfer pada bank sendiri (bank
penerima transfer masuk)
3) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu kepada bank lain di kota
yang sama.

3. Inkaso
Inkaso (collection) adalah kegiatan jasa bank melakukan amanat pihak ketiga dalam bentuk penagihan
kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang ditunjuk oleh pihak pemberi amanat.
Kegiatan inkaso dilakukan untuk menyelesaikan tagihan pihak pemberi amanat berupa warkat-warkat
atau surat berharga yang tidak dapat segera dibayarkan, karena pihak tertarik (pihak berutang) berada di luar
wilayah kliring atau di kota yang berbeda. Dengan demikian inkaso hanya dilakukan antarcabang suatu bank
atau antarbank yang berada di kota yang berbeda.
Sebagai contoh, Ratih nasabah giro Bank SATRIA Cabang Bandung, menerima cek dari Ira nasabah
giro Bank SATRIA Cabang Jakarta. Dapat saja Ira sebagai nasabah Bank METRO Cabang Jakarta. Dalam hal
ini, cek Ratih tidak dapat diselesaikan (ditagih) melalui kliring di Bank Indonesia Cabang Bandung.
Penyelesaiannya harus dilakukan melalui inkaso.
Manfaat inkaso dipandang dari pemberi amanat relatif lebih menguntungkan, terutama dari segi
kepraktisan penyelesaian. Sementara itu, manfaat kegiatan inkaso bagi pihak bank pemrakarsa selain
terjadinya pendapatan komisi inkaso dan sarana promosi dengan meningkatkan pelayanan, juga mengendapnya
dana inkaso sejak dapat ditagih sampai dicairkan oleh pihak pemberi amanat merupakan keuntungan bagi
bank. Dipandang dari kegiatannya, inkaso dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Inkaso keluar

7
Inkaso keluar merupakan kegiatan bank pemrakarsa melaksanakan penagihan sesuai dengan amanat yang
diterimanya, baik untuk keuntungan nasabah bank sendiri maupun pihak lainnya. Kegiatan inkaso keluar
meliputi:
i. Penerimaan amanat dan warkat inkaso dari pemberi amanat.
ii. Meneruskan amanat pada kantor cabang bank sendiri di kota tempat pihak tertagih.
iii. Penerimaan hasil inkaso dari kantor cabang pelaksana inkaso.
iv. Penyerahan (pembayaran) hasil inkaso kepada pihak pemberi amanat.
b. Inkaso masuk
Inkaso masuk merupakan tagihan dari cabang bank sendiri atau bank lain atas warkat yang diterbitkan
oleh nasabah sendiri. Kegiatan inkaso masuk meliputi:
i. Penerimaan tagihan masuk dari cabang bank sendiri di kota lain.Dalam hal ini, bank
penerima tagihan masuk merupakan bank pelaksana inkaso.
ii. Pelaksanaan (realisasi) penagihan. Jika pihak tertagih (tertarik) sebagai nasabah sendiri,
bank pelaksana membebani rekening nasabah yang bersangkutan sejumlah nominal
inkaso. Dalam hal ini pihak tertarik adalah nasabah bank lain, bank pelaksana
melakukan penagihan pada bank tempat rekening tertarik melalui kliring.
iii. Pengiriman informasi mengenai hasil inkaso pada kantor cabang pemrakarsa.

Keterangan :

8
1. X yang merupakan nasabah Bank B di Surabaya melakukan transaksi dengan yang merupakan
nasabah Bank A di Jakarta. Dalam hal ini X melakukan pembayaran kepada Y dengan memberikan
Cek/BG Bank B Surabaya kepada Y.
2. Y kemudian menyetorkan Cek/BG tersebut ke rekeningnya di Bank A Jakarta.
3. Bank A yang mempunyai kantor di Surabaya mengirimkan Cek/BG tersebut via ekspedisi ke kantor
cabangnya di Surabaya.
4. Kantor cabang Bank A di Surabaya lalu mengkliringkan Cek/BG Bank B melalui kliring lokal
Surabaya.
5. Bank B Surabaya melakukan validasi atas warkatnya tersebut. Jika warkat valid dan dana mencukupi
maka Bank B akan mendebet rekening nasabah X.
6. Bank B kemudian menyampaikan informasi mengenai efektivitas dana atas Cek/BG tersebut melalui
penyelenggara kliring Surabaya.
7. Bank A Surabaya memperoleh informasi mengenai efektivitas dana Cek/BG Bank B dari
penyelengggara kliring Surabaya.
8. Bank A Surabaya kemudian melakukan perhitungan antar kantor dan memberikan informasi kepada
kantor Bank A Jakarta mengenai efektivitas dana atas penagihan Cek/BG bank B. Atas informasi
tersebut, Bank A Jakarta kemudian mengkredit rekening nasabah Y.

9
Keterangan :
1. X yang merupakan nasabah Bank B di Surabaya melakukan transaksi dengan Y yang merupakan
nasabah Bank A di Jakarta. Dalam hal ini X melakukan pembayaran kepada Y dengan memberikan
Cek/BG Bank B Surabaya.
2. Y kemudian menyetorkan Cek/BG tersebut ke rekeningnya di Bank A Jakarta
3. Bank A yang tidak mempunyai kantor di Surabaya akan menginkasokan Cek/BG tersebut melalui Bank
C di Jakarta yang mempunyai kantor cabang di Surabaya.
4. Bank C Jakarta kemudian mengirimkan Cek/BG via ekspedisi ke kantor cabangnya di Surabaya.
5. Kantor cabang Bank C di Surabaya lalu mengkliringkan warkat Bank B melalui kliring lokal Surabaya.
6. Bank B Surabaya melakukan validasi atas warkatnya tersebut. Jika warkat valid dan dana mencukupi
maka Bank B akan mendebet rekening nasabah X.
7. Bank B kemudian menyampaikan informasi mengenai efektivitas dana atas Cek/BG tersebut melalui
penyelenggara kliring Surabaya.
8. Bank C Surabaya memperoleh informasi mengenai efektivitas dana atas penagihan Cek/BG dari
penyelenggara kliring Surabaya.
9. Bank C Surabaya kemudian melakukan perhitungan antar kantor dan memberikan informasi kepada
kantor Bank C Jakarta mengenai efektivitas dana atas penagihan Cek/BG Bank B.
10.Bank C Jakarta kemudian menyampaikan informasi mengenai efektivitas dana Cek/BG kepada Bank A
dan Bank A kemudian akan melakukan pengkreditan ke rekening nasabah Y.
Dalam mekanisme ini, status Bank C bisa sebagai bank koresponden atau non koresponden. Dalam hal status
Bank C merupakan bank koresponden maka Bank A harus memelihara rekening di bank C untuk penyelesaian
hasil inkaso.

4. Jasa L/C
Letter of credit ( L/C ) merupakan salah satu jasa bank yang diberikankepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang ( ekspor impor ) termasuk barang dalam negri ( antar pulau ). Kegunaan letter of
credit adalah untukmenampung dan menyelesaikan kesulitan dari pihak pembeli ( importer ) maupun penjual (
eksportir ) dalam transaksi dagangannya. Pengertian secara umum L/Cmerupakan suatu pernyataan dari bank
atas permintaan nasabah ( biasanyaimportir ) untuk menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu
untukkepentingan pihak ke tiga ( penerima L/C atau eksportir ). L/C sering disebutdengan kredit berdokumen
atau documentary credit.
Jenis jenis L/C antara lain sebagai berikut :

10
1. Revocable L/C
Merupakan L/C yang setiap saat da[at dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh bank permbuka ( opening
bank ) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada beneficiary.
2. Irrevocable L/C
Kebalikan dari Revocable yaitu L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari
semua pihak yang terlibat.
3. Sight L/C
Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumendiajukan oleh eksportir kepada
advise bank
4. Usance L/C
Sedangkan usance L/C merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukandengan tangga waktu tertentu,
misalnya satu bulan dari pengapalan barang atausatu bulan setelah penunjukkan dokumen.
5. Restricted L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi kepada bank bank tertentu saja yang
namanya tercantum dalam L/C
6.Unrestricted L/C
L/C membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun
7. Red clause L/C
L/C di mana bank pembuka L/C memberikan kuasa kepada bank pembayarauntuk membayar uang muka
kepada benerfeciary sebagian tertentu atau seluruhnilai L/C sebelum beneficiary menyerahkan dokumen
8. Transferable L/C
L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk memindahkan sebagian atauseluruh nilai L/C kepada
satu, atau beberapa pihak lainnya.
9. Revolving L/C
L/C yang pernggunaanya dapat dilakukan secara berulang ulangFaktor faktor lain yang mempunyai andil
besar dalam prosespenyelesaianL/Cadalah dokumen dokumen yang dibutuhkan. Dokumen dokumen L/C yang
dibutuhkan meliputi :
10.Bill of lading ( B/L ) atau konosmen. B / L
mempunyai fungsi sebagai
;- Bukti tanda pengiriman
- Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang
- Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan baran

11
11. Draf ( wesel )
Merupakan perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis yang ditujukanoleh seseorang yang menariknya
dan mengharuskan orang yang dialamatkan atausi tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada
waktu yang telahditentukan untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk ataukepada si
pemegang wesel.
12.Faktur ( invoice )
Merupakan daftar perincian harga dari barang barang yang dikeluarkan oleh penjual atas suatu transaksi
sebagai tanda bukti transaksi dan dapat juga dijadikansebagai alat tagihan.
13.Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung dan mengganti terhadap kerugianyang akan di alami para
eksportir apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barangnya.
14Daftar pengepakan ( packing list )
Merupakan daftar uraian barang-barang yang dimasukkan dalam peti (container)

5. Jasa Valas
Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu negara dengan negara
lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun
untuk mata uang yang akan ditukar akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp.
14.000, maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah ditetapkan.
Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai Pasar Valas. Pasar valas
merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing
berdasarkan kurs. Kurs merupakan harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang
berlaku di suatu negara.
Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan dan penawan dari mata uang asing.
Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan kurs mata uang yang kan ditukar.Misalnya Anda
akan belaja di sebuah marketplace terbesar didunia. Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar,
kita yang menggunakan mata uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan dolar melalui website
marketplace tersebut.Penetapan Kurs yang ada di marketplace tersebut tidak ada ikut campur dari pemerintah

12
negara tempat tinggal Anda. Sehingga kurs yang ada di marketplace itu disebut dengan kurs bebas. Kurs dalam
marketplace juga bisa berubah sewaktu-waktu karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.
2. Sistem Kurs Tetap
Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat tinggal Anda. Sistem kurs ini juga
ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif terlibat dalam transaksi valas.Dengan ditetapkan oleh
pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di bank satu dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama.
Kemudian pihak bank juga tidak bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika
pihak bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.
3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol
Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai kekuasaan dalam menentukan nilai
alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia. Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi
banyak inflasi. Sistem ini sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan
kegiatan ekspor dan impor.
Fungsi valuta asing
Alat Tukar dan pembayaran Internasional
Valuta asing sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor dan impor. Valuta digunakan
sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang atau jasa dengan negara lain.Misalnya indonesia ingin
mengimpor beras dari tiongkok, maka orang tiongkok tidak mau kita bayar dengan rupiah, mereka pasti mau di
bayar dengan dolar. Dengan demikian valasberperan dalam transaksi tersebut. Kemudian apabila pemerintah
mempunyai utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya di bayar menggunakan valuta asing.

Alat Pengendali Kurs


Dengan adanya pasar valas, maka pemerintah juga dapat mengendalikan kurs. Apakah mata uang negara
tersebut melemah atau menguat. Contohnya dengan adanya kurs Rupiah ke dolar kita tahu bahwa nilai tukar
rupiah semakin naik atau semakin menurun. Sehingga Kurs dalam valas dijadikan patokan untuk
mengendalikan nilai mata uang suatu negara.

Alat Memperlancar Perdagangan Internasional


Dengan adanya valuta asing perdangan internasional semakin mudah. Apalagi sekarang, dengan
perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi perdagangan antar negara. Apabila tidak ada
valas maka perdagangan internasional dapat terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.

13
6. Jasa Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan bank kepada nasabah untuk memenuhi suatu kewajiban,
apabila pada kemudian hari pihak terjamin ternyata tidak memenuhi kewjiban kepada pihak lain sesuai dengan
perjanjian. Bank garansi merupakan salah satu bentuk pelayanan bank kepada nasabahnya. Bank
mengeluarkan bank garansi dengan tujuan agar nasabah dapat menyelesaikan suatu transaksi.
Pihak-pihak yang terkait di dalam bank garansi terdiri atas sebagai berikut:
a. Bank penerbit bank garansi. Sebagai pihak penjamin yang telah membuat pengakuan tertulis, bahwa
bank telah mengikatkan diri dengan pihak penerima jaminan, dan akan mengganti kedudukan pihak
terjamin apabila dalam batas waktu tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pihak terjamin tidak
memenuhi kewajiban kepada pihak penerima jaminan.
b. Nasabah sebagai pihak yang dijamin atau disebut pihak “terjamin”.
Nasabah merupakan pihak yang melakukan transaksi yang mengakibatkan timbulnya kewajiban
kepada pihak ketiga.
c. Pihak ketiga yang menerima jaminan atau disebut pihak “penerima jaminan”. Pihak ketiga biasanya
sebagai pihak yang menuntut adanya bank garansi sebagai persyaratan terjadinya transaksi. Pihak
ketiga sangat berkepentingan atas bank garansi, dalam usaha menghindari risiko yang timbul sebagai
akibat dari kelalaian pihak terjamin.
Keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa bank garansi diterbitkan oleh bank, sebagai akibat adanya
transaksi yang menimbulkan suatu kewajiban nasabah kepada pihak ketiga pada waktu tertentu pada kemudian
hari. Kewajiban nasabah kepada pihak ketiga bisa dalam bentuk penyerahan hasil pekerjaan atau dalam bentuk
pembayaran, misalnya untuk memenangkan tender penyelesaian suatu proyek, dan untuk penangguhan
pembayaran cukai rokok atas rokok yang sudah beredar di pasaran.
Dalam hal bank menerbitkan bank garansi untuk kepentingan nasabahnya, untuk mengurangi risiko
yang harus ditanggung bank apabila nasabah (terjamin) tidak memenuhi kawajiban, kepada pihak terjamin
diwajibkan memberikan jaminan lawan (counter guarantee) yang nilai tunainya 100% atau kurang dari jumlah
uang jaminan yang tercantum dalam garansi bank, tergantung kesepakatan antara bank dan pihak terjamin.
Jaminan lawan tersebut dapat berupa uang tunai, simpanan giro, deposito, surat-surat berharga, dan harta
lainnya berupa barang-barang bergerak atau tidak bergerak.
Selama jangka waktu bank garansi belum berakhir, simpanan giro atau deposito yang dijadikan
jaminan lawan akan dibekukan (diblokir) oleh bank, dalam artian nasabah yang bersangkutan tidak dapat
menarik giro atau deposito tersebut. Apabila pada waktu yang telah ditentukan pihak terjamin ternyata cedera

14
janji (wanprestasi), pihak penerima jaminan (pemegang bank garansi) akan mengajukan tuntutan (claim)
kepada bank.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, bank penjamin membayar kewajiban terjamin sebesar nominal
jaminan yang tercantum di dalam bank garansi. Jika setoran jaminan dari pihak terjamin kurang dari jumlah
nominal yang tercantum di dalam bank garansi, kekurangannya diperlakukan sebagai kredit yang diberikan
pihak terjamin.

7. Credit Card
Credit card atau kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek. Kartu kredit
merupakan instrumen untuk melakukan pembayaran di toko-toko, restoran, hotel, dan pihak-pihak lainnya
yang menjalin hubungan dengan bank penerbit kartu kredit. Dapat juga diartikan sebagai fasilitas kredit yang
diberikan bank dengan cara menerbitkan kartu kredit. Artinya, pemegang kartu kredit dapat melakukan
pembayaran kepada pihak-pihak tertentu dengan menggunakan kartu kredit sampai batas jumlah (pagu/limit)
kredit tertentu.
Dipandang dari pihak-pihak yang terkait, penggunaan kartu kredit menimbulkan keuntungan-
keuntungan sebagai berikut:

a.Bagi pihak bank sebagai penerbit kartu kredit


1) Dapat digunakan sebagai alat promosi dalam usaha meningkatkan kepercayaan dan menarik simpati
masyarakat.
2) Dapat meningkatkan jalinan kerja sama antara bank dengan pihak-pihak perusahaan penjualan barang
atau jasa.
3) Meningkatkan pendapatan bank dalam bentuk iuran tahunan, bunga, dan komisi.
b.Bagi pemegang kartu kredit
4) Dapat melakukan transaksi pembelian barang dalam jumlah yang besar, tanpa harus menggunakan
uang tunai atau cek.
5) Dapat menikmati fasilitas kredit yang diberikan bank dalam batas jumlah (limit) tertentu
6) Dapat melakukan transaksi pembelian barang dengan pembayaran satu bulan kemudian
c.Bagi pihak penjual (merchant)
7) Penjualan kredit kepada pemegang kartu kredit tidak mengandung resiko macet, sebab dijamin oleh
pihak bank.

15
8) Dipandang dari segi keamanan, penjualan melalui kartu kredit lebih aman sebab uang
hasil penjualan secara langsung berada di bank.
9) Pembeli cenderung lebih senang berbelanja menggunakan kartu kredit, sehingga
dengan menerima kartu kredit sebagai alat pembayaran dapat meningkatkan hasil
penjualan.

8. Traveller Check
Traveller check atau cek perjalanan adalah warkat berharga atas nama yang diterbitkan
oleh suatu bank dengan masa berlaku tidak terbatas, dapat diuangkan di mana saja dan kapan
saja. Traveller check dalam valuta asing dapat digunakan di seluruh dunia dalam lalu lintas
pembayaran. Adapun traveller check dalam valuta rupiah, pada dasarnya hanya dapat
diuangkan oleh orang yang namanya tertulis di dalam traveller check yang bersangkutan. Oleh
karena itu, pada umumnya para pedagang tidak mau menerima traveller check (TC) dalam
valuta rupiah sebagai alat pembayaran, kecuali bagi mereka yang mempunyai hubungan baik
dengan bank penerbit.
Traveller check diterbitkan oleh bank untuk memenuhi kepentingan mereka yang
melakukan perjalanan jarak jauh. Karena sifatnya yang dapat diuangkan di mana saja dan kapan
saja dengan masa berlaku yang tidak terbatas, bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak
jauh akan lebih aman membawa traveller check dibanding dengan jika membawa uang yang
banyak. Keuntungan lain, traveller check yang hilang dapat diganti, dengan cara segera
melaporkan pada bank penerbit. Apabila traveller check tidak habis dipakai, maka traveller
check yang tersisa dapat ditukarkan kembali dengan uang tunai pada bank penerbit.
Dipandang dari pihak bank penerbit, traveller check selain sebagai alat promosi, juga
merpakan sumber dana yang paling murah. Pengendapan dana hasil penjualan traveller check
bagi bank penerbit merupakan suatu keuntungan, sementara dana tersebut tidak mengandung
risiko bunga, dalam artian bank tidak perlu membayar bunga

16
9. Automated Teller Machine (ATM)
ATM merupakan fasilitas yang disediakan bank dalam rangka meningkatkan pelayanan
terhadap nasabah, khususnya kepada nasabah tabungan. ATM disediakan pihak bank untuk
memberikan kemudahan kepada nasabah penabung pada saat mereka melakukan penarikan
tunai.
Bagi nasabah yang menghendaki penarikan tabungan melalui ATM, bank menyediakan
kartu yang mengandung suatu processor (chips) untuk menyimpan data identitas dan tabungan
nasabah pemilik kartu. Untuk penggantian biaya kartu tersebut, bank akan membebani nasabah
yang besarnya tergantung pada bank yang bersangkutan.
Dipandang dari pihak bank, ATM merupakan produk bank yang memiliki nilai promosi
yang tinggi dalam rangka menigkatkan daya saing di antara bank-bank yang ada dewasa ini.
Adapun bagi para nasabah penabung, adanya ATM memberikan manfaat berupa kemudahan
penarikan tabungan secara tunai. Dalam hal ini, apabila nasabah pemilik kartu chips
memerlukan uang tunai, tidak perlu datang ke bank, tetapi cukup dengan datang ke ATM bank
penerbit kartu yang terdekat. Dengan memasukkan kartu chips dan data PIN ke ATM,
kemudian memasukkan jumlah nominal uang yang diperlukan, maka uang tunai akan keluar
secara otomatis.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Kegiatan perbankan yang ke tiga. Tujuan pemberian jasa jasa bank ini adalahuntuk
mendukung dan memperlancar kegiatn menghimpun dana danmenyalurkan dana.
2.Jenis Jasa jasa bank terdiri dari :- Transfer (Kiriman transfer)- Bank Garansi- Kliring dan
Inkaso- Money Changer- Traveller Changer- Safe Deposit Box- Letter of Credit- dan jasa bank
lainnya
3. Keuntungan pokok perbankan adalah dari selisih bunga simpanan dengan bunga kredit atau
pinjaman. Keuntungan ini dikenal dengan istilah spreadbased .Namun disamping keuntungan
dari kegiatan pokok tersebut pihak perbankan juga dapat memperoleh keuntungan dari
transaksi yangdiberikannya dalam jasa-jasa bank lainnya. Keuntungan dari transaksi dalam
jasa-jasa bank ini disebut juga fee based.
Adapun keuntungan yang diperolehdari jasa-jasa bank ini antara lain :1.biaya administrasi2.
biaya kirim3. biaya tagih 4. biaya provisi dan komisi5. biaya iuran6.biaya sewa

B. Saran
Kami selaku kelompok pemateri mungkin memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
pembuatan makalah ini oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk memperbaiki makalah kami kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

18
Kasmir. 2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: PTRaja Grafindo
Persadahttp://azay-ste.blogspot.com/2011/04/bank-dan-lembaga-keuangan-lainnya-jasa.html
http://jagatrian.wordpress.com/2011/03/05/jasa-jasa-bank/
file:///C:/Users/WIN-10/Downloads/jasa-jasa%20perbankan.pdf
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/LiterasiPerguruanTinggi/assets/pdf/Buku%202%20-
%20Perbankan.pdf
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/WISHMAN-SIREGAR-MODUL-4-BANK-
LEMBAGA-KEUANGAN-SENIN-6-April-2020.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/bank-dan-lembaga-
keuangan/makalah-bank-umum-banks-and-other-financial-institutions/10773692
Lubis, Irsyad. Bank dan Lembaga Keuangan. USUpress, 2010.
Supartayana, I. Nyoman. "PELAYANAN JASA-JASA BANK DALAM KEGIATAN
USAHA PERBANKAN DI INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 10
TAHUN 1998." LEX PRIVATUM 8.2 (2020).

19

Anda mungkin juga menyukai