Anda di halaman 1dari 16

TEORI AKUNTANSI

TEORI DAN PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

OLEH :
KELOMPOK 2
1. Ni Putu Dora Mahayani (1902622010598) / 02
2. Putu Mika Cahyanti (1902622010607) / 11
3. Ni Luh Wayan Cempaka Suandewi Putri (1902622010626) / 30

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019

i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
hidayah-Nya serta keluasan ilmu-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Teori dan Perumusan Teori Akuntansi” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Akuntansi yang diampu oleh Ibu Luh Komang Merawati, SE,
M.Si. Makalah ini telah kami susun dengan baik dan saksama berdasarkan beberapa
refrensi buku yang kami pilih untuk dijadikan referensi utama. Tidak pula dipungkiri
bahwa bantuan dari banyak pihak yang dengan sukarela membantu kami sehingga
mempermudah proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam susunan
makalah kami, sehingga saran dan masukan dari pembaca kami harapkan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam susunan makalah ini di penyusunan makalah
berikutnya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagia siapapun yang membacanya,
serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi para pembaca.

Gianyar, 26 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pandangan Terhadap Teori...............................................................................3
2.2. Pengertian Teori...............................................................................................4
2.3. Pengujian Terhadap Teori................................................................................5
2.4. Teori dan Praktik Akuntansi.............................................................................6
2.5. Klasifikasi Perumusan Teori Akuntansi...........................................................9
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM – 1300
M, Tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode
memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi..
Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat
sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam
dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama,
dikenal dengan masa lahirnya double-entry book keeping. Dan pada periode terakhir
banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah
debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu
akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami
akuntansi sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan
keputusan sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau
sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama.
Teori akuntansi di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil
riset pertama dari akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan
kebijakan, kantor akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting
dalam peran proses riset akuntansi. Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di
hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan akan di interprestasikan dan di terapkan
dalam praktek pada tingkat organisasi.
Dan dalam perkembangannya teori akuntansi memberikan seperangkat prinsip yang
logis, saling terkait, yang menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan
untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi yang dapat berfungsi sebagai
pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi, memberi kerangka acuan dalam
menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya, meningkatkan

1
pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam laporan
keuangan, dan agar laporan keuangan dapat diperbandingkan serta dapat memberikan
kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi. Sehingga Teori
akuntansi sangat diperlukan dalam melakukan sesuatu tanpa teori akuntansi maka akan
sedikit kesuliatan memperkirakan apa yang mungkin terjadi. Berdasar uraian di atas
maka dalam makalah ini akan membahas tentang Pendekatan-Pendekatan Dalam Teori
Akuntansi.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana Pandangan Terhadap Teori ?
1.2.2. Apa Yang Dimaksud Dengan Teori ?
1.2.3. Bagaimana Pengujian Terhadap Teori ?
1.2.4. Bagaimana Teori Dan Praktik Akuntansi ?
1.2.5. Bagaimana Klasifikasi Perumusan Teori Akuntansi ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Agar Pembaca Mengetahui Pandangan Terhadap Teori.
1.3.2. Agar Pembaca Mengetahui Apa Itu Teori.
1.3.3. Agar Pembaca Mengetahui Pengujian Terhadao Teori.
1.3.4. Agar Pembaca Mengetahui Bagaimana Teori Dan Praktik Akuntansi.
1.3.5. Agar Pembaca Mengetahui Klasigikasi Perumusan Teori Akuntansi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Berbagai Pandangan Terhadap Teori


Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster’s
Third New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu susunan
yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.
Dari penjelasan diatas maka Teori Akuntansi dapat diartikan sebagai susunan
konsep,definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena
akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul berkaitan dengan hipotesis,
konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang
dibahas
Beberapa pendapat para ahli mengenai teori akuntansi yaitu :
a. Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system
yang komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya
b. America and Accounting Association’s Committe On Concepts and
Standard For External Reports yang menyebutkan bahwa tidak ada teori
akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua
keadaan dan waktu dengan efektif. Oleh karenanya di dalam literature akuntansi
keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan teori yang dapat
dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang diinginkan
para pemakai laporan keuangan. Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak
dapat hanya mengandalkan teori akuntansi harus menggunakan literatur
akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan.

3
Dalam bidang akuntansi, pandangan terhadap teori dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Teori Sebagai Seni
Keterampilan mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu
konsep/pengetahuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman,
bakat, dan pertimbangan (judgment). Keahlian dan pengalaman untuk
memilih
perlakuan terbaik dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Nilai (moral, ekonomik, dan sosial) menjadi basis pertimbangan.
2. Teori Sebagai Sains
Pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial
seperti apa adanya dengan metoda ilmiah. Menguji dan menetapkan
kebenaran penjelasan atau pernyataan tentang suatu masalah.
3. Teori Sebagai Teknologi
Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang
bermanfaat. Teknologi meliputi teknologi lunak. Penggunaan
pengetahuan ilmiah dalam suatu masyarakat pada suatu saat untuk
memecahkan masalah nyata yang dihadapinya sesuai dengan budaya dan
nilai yang dianut.
2.2. Pengertian Teori
Teori mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung konteks dan
perpepsi dari masing-masing orang yang mengartikannya.Oleh karena teori
mempunyai pengertian yang bermacam-macam, dalam mata kuliah teori akuntansi
istilah teori sering kali merupakan istilah yang sering didebatkan atau kontroversial.
Sebagai bahan pengayaan dan tambahan wawasan Suwardjono (1989)
mengemukakan 5 (lima macam pengertian teori sebagai berikut :
a. Teori Sebagai Lawan Praktik
Dalam pengertian yang paling sederhana teori adalah sesuatu yang tidak
operasional atau sesuatu yang bersifat abstrak. Jadi teori adalah sesuatu yang ideal
sebagai lawan dari sesuatu yang nyata yang dikerjakan dalam dunia yang nyata.

4
b. Teori Sebagai Pembenaran (Justification)
Dalam konteks ini teori ini diartikan sebagai suatu penjelasan atau penalaran
tentang fakta atau tindakan atau perbuatan yang merupakan praktik dalam
kehidupan nyata. Justifikasi di sini umumnya didasarkan pada reasonableness
(kelogisan atau rasionalitas), sensibility (perasaan) dan obviousness (kejelasan).
c. Teori Sebagai Penjelasan Ilmiah (Scientific Explanations)
Dalam konteks ini teori merupakan pernyataan-pernyataan tentang hubungan
antara perilaku variabel-variabel alam atau variabel sosial yang dapat digunakan
untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial.
d. Teori Sebagai Model
Pengertian teori sebagai model artinya bahwa teori merupakan reprentasi atau
abstraksi sesuatu yang terdapat dalam dunia nyata. Faktor penting yang
diperlukan dalam merancang model adalah tujuan spesifik yang ingin dicapai
dalam dunia nyata sehingga model yang dibuat akan memprediksi apa yang akan
terjadi seandainya model tersebut diwujudkan dalam praktik.
e. Teori Sebagai Penalaran Yang Logis
Dalam konteks ini berarti suatu proses pemikiran atau penalaran dengan
menggunakan konsep-konsep yang relevan sebagai landasan untuk menjelaskan
kelayakan prinsip atau praktik tertentu yang sudah berjalan atau untuk
mendukung dan mengembangkan prinsip atau praktik yang baru atau yang
diharapkan.
2.3. Pengujian Terhadap Teori
Pengujian teori adalah pengamatan tindakan manusia primitif. Dalam cara yang
sama, pengujian teori antropologi akuntansi adalah pengamatan tindakan
akuntansi manusia. Misalnya, jika seorang antropolog akuntansi te lah mengamati
bahwa akuntansi manusia biasanya mencatattokoh ‘konservatif’ dan secara umum
hal ini sebagai prinsip `konservatisme ‘, maka kita dapat menguji prinsip ini dengan
mengamati apakah atau tidak’ seorang akuntansi dalam catatan fakta
tokohkonservatif jika seorang antropolog akuntansi menetapkan prinsip keragaman,
maka kita dapat menguji prinsip ini dengan mengamati apakah ada atau tidak

5
seorang akuntansi dalam kejadian catatan sebenarnya yang serupa dalam cara
yang Berbeda.
2.4. Teori dan Praktik Akuntansi
2.4.1. Teori Akuntansi
Dalam akuntansi sering dibedakan antara teori dan praktik. Teori dikatakan
sebagai konstruk atau abstraksi yang dioperasionalisasikan ke dalam dunia
nyata.
Istilah teori akuntansi seringkali untuk menunjuk seperangkat konsep-konsep
akuntansi yang relevan, terpadu dan saling berkaitan.
Pengertian teori dari Webster Dictionary, Hendriksen (1982) mengemukakan
pengertian teori akuntansi sebagai:
“Pemikiran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a set of
boad principles) yang: (1) menyediakan suatu kerangka referensi umum untuk
mengevaluasi praktik akuntansi, dan (2) merupakan pedoman dalam
mengembangkan praktik- praktik dan prosedur-prosedur akuntansi yang baru”
Berarti teori akuntansi tidak terlepas dari praktik akuntansi. Oleh karenanya
teori akuntansi dapat juga digunakan untuk menjelaskan praktik-praktik yang
ada untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik terhadap praktik-praktik
tersebut.
Financial Accounting Standard Board (FASB) menyatakan bahwa teori dalam
akuntansi diperlukan untuk :
a. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar
akuntansi
b. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakuan
akuntansi tertentu apabila belum ada standar yang mengaturnya.
c. Memberikan batas keleluasaan dalam menyusun laporan keuangan
d. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting
laporan keuangan
e. Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

6
Tanpa sebuah teori termasuk dalam ilmu akuntansi, seseorang akan sulit untuk
memperkirakan suatu hal yang mungkin terjadi kedepannya terutama peda
pencatatan pembukuan dan masalah finansial suatu entitas usaha.
2.4.2. Praktik Akuntansi
Pengertian dari praktik akuntansi adalah proses dan aktivitas pencatatan
operasi keuangan sehari-hari dari suatu entitas bisnis. Praktik akuntansi
diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang
diwajibkan secara hukum.
A. Metode Pencatatan Akuntansi
Praktik akuntansi diperlukan agar perusahaan dapat menghasilkan laporan
keuangan tahunan dan wajib hukum yaitu laporan laba rugi, laporan laba
rugi komprehensif, neraca , laporan arus kas , dan laporan ekuitas
pemegang saham.
Terdapat dua metode yang digunakan oleh sebuah perusahaan dalam
praktik akuntansinya yaitu :
1. Basis Kas(Cash Basis)
Untuk akuntansi kas , pendapatan dan beban dicatat pada saat diterima
dan dibayarkan, dan transaksi hanya dicatat pada saat kas dibelanjakan
atau diterima. Misalnya, dalam akuntansi kas, penjualan dicatat pada
saat pembayaran diterima, dan biaya dicatat hanya pada saat tagihan
dibayar. Metode ini adalah metode yang paling umum digunakan
untuk bisnis kecil.
2. Basis Akrual
Basis akrual adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana
transaksi dicatat pada saat sedang terjadi, meskipun belum menerima
ataupun mengeluarkan kas. Pendapatan dicatat pada saat terjadi
penjualan meskipun kas belum diterima, sedangkan biaya dicatat pada
saat biaya tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum
mengeluarkan kas.

7
B. Prinsip-Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah aturan dan konsep yang diterapkan dalam
aktivitas akuntansi. GAAP mengacu pada seperangkat prinsip, standar,
dan prosedur akuntansi umum yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB).
Beberapa contoh prinsip GAAP adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip ini berlaku untuk pendapatan yang dimasukkan pada laporan
laba rugi. Pendapatan adalah pemasukan kotor kas dan piutang
perusahaan dari penjualan barang jasa atau hasil bunga, royalti , dan
dividen .
2. Prinsip Biaya Historis
Prinsip biaya historis mensyaratkan bahwa harga yang dibayarkan
untuk suatu aset pada saat perolehannya menjadi dasar untuk
perlakuannya pada periode akuntansi berikutnya. Jika aset diperoleh
tanpa biaya, item tersebut tidak akan dicatat sebagai aset. Misalnya,
reputasi perusahaan adalah aset yang berharga , tetapi tidak dicatat
dalam akunnya
3. Prinsip Pencocokan
Prinsip pencocokan mengharuskan perusahaan melaporkan biaya pada
laporan laba rugi untuk periode di mana pendapatan terkait diperoleh.
Selain itu, kewajiban harus dimasukkan ke dalam neraca untuk akhir
periode akuntansi. Prinsip pencocokan dikaitkan dengan metode
akuntansi akrual dan membutuhkan penyesuaian entri.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh
Menurut prinsip ini, laporan keuangan harus menyampaikan informasi
dan bukan menyembunyikannya. Laporan keuangan harus
mengungkapkan semua informasi yang relevan. Karena prinsip
pengungkapan penuh , perusahaan menambahkan catatan pada laporan
keuangannya.

8
5. Prinsip Objektivitas
Menurut prinsip objektivitas, data akuntansi harus pasti, dapat
diverifikasi, dan bebas dari bias pribadi akuntan. Setiap transaksi yang
tercatat di rekening harus memiliki bukti yang mendukung, misalnya
berupa kuitansi, nota kas, atau invoice.
2.5. Perumusan Teori Akuntansi
Berbagai pendekatan yang dapat diguanakan dalam perumusan teori akuntansi
(Belkaoui) adalah sebagai berikut :
A. Pendekatan Nonteoritis
Pendekatan nonteoritis dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pendekatan pragmatik. Pendekatan ini menekankan pada kepentingan
praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengambangan prinsip
akuntansi sesuai dengan kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik
2. Pendekatan Otoritas. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan
yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-teori yang sesuai dengan
bidang dan kewenangannya
B. Pendekatan Teoritis
Pendekatan nonteoritis dibagi menjadi enam yaitu :
1. Pendekatan Deduktif. Pendekatan yang menggunakan logika (Abstract
World) bermula dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat
ditarik kesimpulannya.
2. Pendekatan Induktif. Pendekatan ini dimulai dengan pengamatan terhadap
objek yang memiliki ciri spesifik, untuk kemudian ditarik generalisasi atau
penalaran yang dimulai dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang bersifat
umum.
3. Pendekatan Etik. Pendekatan etik dalam perumusan teori akuntansi harus
ditekankan pada konsep kewajaran (fairness), kejujuran (representation
faithfulness), keadailan (justice), dan kebenaran (truth).
4. Pendekatan Sosiologis. Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek
kesejahteraan masyarakat (social welfare). Perumusan teori akuntansi,

9
penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih harus dapat
mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat.
5. Pendekatan Ekonomi. Pendekatan ini menekankan bahwa dalam
perumusan teori akuntansi, indikator-indikator makro ekonomi seperti
inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan
ekonomi secara umum.
6. Pendekatan Elektik. Elektik artinya memilih di antara berbagai macam
kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang
bersangkutan, dimana pendekatan yang terbaik dan yang paing relevan
dengan kegunaanyalah yang akan dipakai.
C. Pendekataan Lainnya
Pendekatan lainnya, yang terdiri dari:
1. Pendekatan Peristiwa. Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat
menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna
untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan data tentang
peristiwa akuntansi secata terperinci untuk memenuhi berbagai
kepentingan dalam membantu model proses pengambilan keputusan.
2. Pendekatan Perilaku. Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau
kriteria ilmu perilaku.
3. Pendekatan Prediktif dan Positif. Pendekatan ini menekankan bahwa
akuntansi harus memiliki kemampuan untuk meramalkan dan
memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang dengan metode yang sesuai dan berguna
bagai pemakai informasi.
D. Pendekatan Regulatori
Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang- undangan yang
dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan
industri tertentu

10
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster’s
Third New International Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu susunan
yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan. Maka Teori Akuntansi
dapat diartikan sebagai susunan konsep,definisi, dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud
dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul
berkaitan dengan hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka
acuan untuk bidang yang dibahas.
Teori mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung konteks dan perpepsi
dari masing-masing orang yang mengartikannya. Suwardjono (1989) mengemukakan 5
(lima macam pengertian teori yaitu teori sebagai lawan praktik, teori sebagai
pembenaran (justification), teori sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanations),
teori sebagai model, dan teori sebagai penalaran yang logis.
Pengujian teori adalah pengamatan tindakan manusia primitif. Dalam cara yang
sama, pengujian teori antropologi akuntansi adalah pengamatan tindakan
akuntansi manusia.
Teori dalam akuntansi diperlukan untuk mengarahkan badan penyusun standar dalam
menetapkan standar akuntansi, memberikan landasan konseptual untuk memecahkan
masalah perlakuan akuntansi tertentu apabila belum ada standar yang mengaturnya,
memberikan batas keleluasaan dalam menyusun laporan keuangan, meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan dan
meningkatkan daya banding laporan keuangan. Tanpa sebuah teori termasuk dalam
ilmu akuntansi, seseorang akan sulit untuk memperkirakan suatu hal yang mungkin
terjadi kedepannya terutama peda pencatatan pembukuan dan masalah finansial suatu
entitas usaha.

11
Pendekatan yang dapat diguanakan dalam perumusan teori akuntansi yaitu Pendekatan
Nonteoritis, Pendekatan Teoritis, Pendekataan Lainnya, dan Pendekatan Regulatori
3.2. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai Teori dan Perumusan Teori Akuntansi,
diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah Teori
Akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih
banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin
luas.

12
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Diana. 2017.Tinjauan Menyeluruh Teori Akuntansi.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/TINJAUAN+MENYELURUH+T
A.pdf (26 September 2021)
Prakoso, Bagas.2017.Pandangan Terhadap Teori Akuntansi.
https://prezi.com/csgiurupalxa/a-pandangan-terhadap-teori-akuntansi/ (26 September 2021)
Siallagan, Hamonangan.2020.Teori Akuntansi.Sumatera Utara:LPPM UHN Press

13

Anda mungkin juga menyukai