EKONOMI SYARIAH
Di susun oleh :
Trias Nurcahyani ( 1711000152)
1
KATA PENGANTAR
Trias Nurcahyani
2
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Manfaat................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
3
3.1 solusi perekonomian indonesia............................................. 13
BAB IV PENUTUP
4.1 kritik...................................................................................... 14
4.2 saran...................................................................................... 15
BAB 1 PENDAHULUAN
4
1.1 Latar belakang
5
1.5 Tujuan Menulis
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendidikan agama dan untuk mempelajari bagaimana ekonomi syariah
indonesia.
1.6 Manfaat
6
BAB II PEMBAHASAN
Ekonomi syariah memiliki dua hal pokok yang menjadi landasan hukum sistem
ekonomi syariah yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah, hukum-hukum yang
diambil dari kedua landasan pokok tersebut secara konsep dan prinsip adalah
tetap (tidak dapat berubah kapanpun dan dimana saja).
Berikut ini beberapa pengertian Ekonomi Syariah dari beberapa sumber buku:
7
Saat ini anda pasti tidak asing dengan istilah ekonomi syariah dan
ekonomi konvensional. Sebenarnya, secara garis besar ada tiga sistem ekonomi
yang digunakan di dunia yaitu sistem ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi syariah. Belakangan ini banyak yang membandingkan antara
ekonomi syariah dan ekonomi konvensional karena kedua ekonomi yang
digunakan dalam perbankan. Ada beberapa perbedaan dalam ekonomi syariah
dan ekonomi konvensional. Baik dari prinsip hingga penerapannya. Secara garis
besar, ekonomi syariah dibuat dan berkembang berdasarkan ketentuan dalam
agama islam, berbeda dengan ekonomi konvensional.
Prinsip dasar
Perjanjian kredit
Hak milik
8
Dalam ekonomi konvensional diakui adanya hak milik perorangan. Semua
orang tanpa terkecuali berhak memiliki barang, aset atau uang yang dikehendaki
individu. Hal ini bisa ia lakukan asal ia memiliki sumber daya untuk
mendapatkan hak milik tersebut. Ekonomi konvensional tidak menyebutkan
atau menjelaskan bagaimana batas serta aturan untuk memperoleh hak milik
tersebut.
Dasar hukum
Perbedaan yang dirasa paling mencolok antara ekonomi syariah dan ekonomi
konvensional memang terletak pada dasar hukum yang digunakan. Lembaga
keuangan yang menggunakan ekonomi syariah seperti bank syariah
menggunakan hukum yang didasarkan pada syariat Islam. Hal ini berlandaskan
Al-Qur’an, Hadist dan Fatwa Ulama. Hal ini berbeda dengan bank
konvensional, bank konvensional memiliki sistem yang didasarkan pada hukum
positif. Perspektif hukum yang digunakan dalam transaksi bank syariah antara
lain menggunakan bagi hasil, perkongsian, sewa-menyewa, kerja sama tani dan
keagenan, atau al-musyarakah (perkongsian), al-mudharabah (bagi hasil), al-
musaqat (kerja sama tani), al-ijarah (sewa-menyewa), al-ba’i (bagi hasil)dan al-
wakalah (keagenan).
Perbedaan investasi
Dalam hal investasi ekonomi syariah dan ekonomi konvensional juga memiliki
perbedaan. Lembaga seperti bank syariah dapat meminjamkan dana pada
seseorang jika jenis usaha yang sedang dijalankan adalah usaha yang baik dan
halal. Jenis usaha tersebut antara lain peternakan, pertanian, perdagangan dan
sebagainya. Dalam bank konvensional, seseorang diijinkan mengajukan
pinjaman selama usaha yang dijalankan diperbolehkan dalam hukum positif
Perbedaan orientasi
Pembagian keuntungan
9
Poin ini yang paling sering diketahui oleh masyarakat. Ekonomi syariah dan
ekonomi konvensional memiliki ketentuan yang berbeda mengenai pembagian
keuntungan. Perbedaan ini juga sangat nyata diterapkan dalam lembaga
keuangan dan perbankan. Anda mungkin pernah mendengar istilah bunga dalam
ekonomi konvensional. Bunga tersebut justru dilarang dalam ekonomi syariah.
Bank konvensional yang menggunakan sistem ekonomi konvensional
menggunakan sistem bunga tetap ataupun bunga mengambang. Sistem bunga
tersbeut diterapkan dalam semua pinjaman yang diberikan kepada nasabah.
Hubungan nasabah
10
Ekonomi syariah bisa dibilang menjadi sebuah sistem islam, karena
memang ekonomi syariah memiliki hubungan yang sempurna dan erat dengan
ajaran agama islam, baik secara akidahnya maupun syariat yang digunakannya.
Hubungan inilah yang menyebabkan ekonomi syariah berbeda dengan ekonomi
yang lainnya. Lebih jelasnya kita akan memberikan uraian tentang maksud dari
ekonomi syariah menjadi sistem islam yang sempurna :
11
Kita tahu sendiri seiring berjalannya waktu agam sudah tidak mendapat
tempata tau perhatian lagi. Dalam kegiatan ekonomi contohnya pengawasan
hanya dilakukan oleh pemerintah pihak yang netral. Ada pula yang lebih parah,
karena kekuasaan ekonomi dipegang dan dijalnkan sesui kehendak pihak yang
punya modal dan kekuasaan, sehingga masih banyak terjadinya korupsi.
Berbeda dengan ekonomi syariah, pengawasan lebih ketat dan benar-benar
terpercaya. Selain dari pihak yang berwenang sperti pemerintah dan badan
pengawas lain, ada juga pengawasan dari diri sendiri, dimana Allah selalu
mengawasi gerak-gerik kita dalam semua hal, dengan begini maka tidak ada
pihak yang akan melakukan penyelewengan.
Dalam ekonomi syariah tidak hanya mencari uang atau harta, namun
lebih tepatnya mencari jalan untuk menciptakan sebuah kemakmuran dan
kesejahteraan yang bisa dirasakan orang banyak. Dalam ekonomi syariah
memiliki acuan bahwa harus selalu bersama, susah senang ditanggung bersama,
dilatih untuk sellau peka terhadap kondisi dan orang-orang sekitar kita yang
mmebutuhkan. Tidak seperti ekonomi konvensional yang lebih mememtingkan
diri sendiri, di dalamnya tercipta sebuah persaingan, monopoli dan lainnya.
Tentunya hal ini sudah keluar dari sikap seorang khalifah Allah yang harus
memakmuran kehidupan dunia ini. Hal inilah yang menyebabkan timbul sikap
egois, dalam ekonomi syariah hal ini sngat dihindarai karena prinsip dari
ekonomi syariah adalah kepentingan umum lebih baik didahulukan daripada
kepentingan pribadi, karena kepentingan pribadi bisa kita selesaikan kapanpun
itu, namun jika kepentingan umum harus segera kita selesaikan.
12
Itulah beberapa ciri yang menunjukkan perbedaan ekonomi syariah
dengan ekonomi yang lainnya. Ciri-ciri yang dimilikinya membuat ekonomi
syariah menjadi salah satu sistem yang benar-benar bagus karena berlandaskan
pada islam dan bersifat kebersamaan bukan individu. Selanjutnya kita akan
membahas apa tujuan dari ekonomi syariah, ekonomi syariah muncul tentu
bukan tanpa tujuan.
Tujuan utama dari ekonomi syariah adalah mencari ridlo Allah bukan
semata-mata mencari keuntungan materi. Kegiatan ekonomi di dalamnya
dilakukan hanya semata-mata untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah. Hal
ini didasarkan pada ketentuan yang berbunyi bahwa nanti di akhirat semua amal
dan perbuatan manusia akan dipertanggung jwabakan. Selain itu melakukan
aktivitas perekonomian diniatkan ibadah akan mendapatkan hasil yang lebih
daripada hanya niat untuk mencari harta.dengan diniatkan untuk ibadah maka
kita akan mendapat dua hal sekaligus, harta dan pahala.
13
kehidupan akhirat tidak boleh dilupakan, karena kehidupan sesungguhnya
adalah di akhirat nanti. Memang kita wajib bekerja dan mencari uang untuk
kebutuhan hidup, namun hal itu tidak boleh membuat kita lupa akan akhirat
justru harus menambah kepekaan dan ketaatan kita akan allah.
Perlu anda ketahui ada tiga tipe manusia di muka bumi ini, ada yang
mementingkan dunianya saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan
ibadah kepada Allah kurang diperhatikan, kalau dalam keadaan kaya mereka
akan senantiasa menambah dan menambahnya jika rugi mereka barun ingat
untuk beribadah. Yang kedua adalah orang yang selalu beribadah hanya
mengabdikan dirinya pada Allah, mereka yakin rezeki dari Allah jadi mereka
hanya berdoa dan tidak bekerja.
Hal ini juga dilarang karena dalam islam tidak ada yang boleh
berlebihan dalam hal apapun dan harus bekerja dan berusaha untuk
mendapatkannya. Dan yang ketiga adalah orang yang ingat ibadah dan selalu
berusaha. Inilah golongan yang ingin dicetak oleh ekonomi syariah yang bisa
menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhiratnya.
14
4. Menghindari kekacauan dan kerususuhan
Kita ketahui bahwa hampir semua negara yang memiliki kuasa penuh
atas perekonomian adalah pemerintahan negara tersebut. Jadi perlu diadakan
pengawasan terhadap kinerja pemerintah agar tidak seenaknya sendiri mengatur
dan mengelola perekonomian yang ada. Karena apabila pemerintahan suatu
negara mementingkan dirinya sendiri amak akan timbul kapitalisme
didalamnya, hal ini akan menimbulkan kehancuran dan kerusakan pada suatu
negara. Untuk itu tujuan dari ekonomi syariah adalah membentuk suatu
pemerintahana yang mampu mengatur perekonomian secara baik, benar dan
adil. Agar semua masyarakat bisa merasakan keadilan dan kesejahteraan
dimanapun mereka berada.
Tidak usah diragukan lagi bahwa ekonomi syariah cocok untuk siapa
saja, dengan gabungan nilai-nilai islam sistem ekonomi ini menjadi sempurna
dengan tujuan-tujuan luhur yang dimilikinya. Inilah yang membedakan
ekonomi syariah dengan ekonomi yang lainnya. Meskipun tuntutan zaman yang
semakin keras ekonomi syariah tetap pada keteguhannya yaitu mempertahankan
nilai-nilai islam yang ada di dalamnya. Kekuatan dari ekonomi syariah adalah
dasar hukum yang digunakannya atau yang menjadi acuannya.
Dasar Hukum
Setiap ilmu pengetahuan pasti ada dasar yang dijadikan acuan agar tetap berada
dalam ajalan yang benar dan bisa memberikan dampak baik bagi semua yang
15
mempelajarinya. Demikian pula dengan ekonomi syariah yang memiliki
beberapa dasar atau landasan hukum, antara lain :
Al-Qur’an
Tidak perlu diragukan lagi sumber hukum islam yang tertinggi adalah Al-Quran,
segala hal yang bernafaskan islam pasti landasan hukumnya nomer satu adalah
Al-Qur’an. Begitu juga dengan ekonomi syariah yang menjadikan Al- Qur’an
sebagai sumber hukum utama. Al-Quran pada dasrnya merupakan wahyu dari
Allah yang diberikan pada Nabi Muhammad untuk membimbing umat manusia
karena dalam Al-Qur’an semua jawaban atas permasalahan yang ada pasti ada,
mulai dari kehidupan sehari-hari sampai ekonomipun ada.
Ads
Hadits
Pada dasrnya hadis merupakan suatu hal yang berasal dari Nabi Muhammad,
baik dari perkataan, perilaku dan tindakannya. Kita pasti sering tahu bahwa
hadis dijadikan sebagai pendamping dari AL-Qur’an, memang benar bahwa
sumber pokok hukum islam adalah Al-Qur’an dan hadis. Ekonimi syariah
mengguankan hadis sebagai landasan hukum setelah Al-Quran, hadis digunakan
untuk menyempurnakan penjelasan dari AL-Qur’an, sehingga kita tetap bisa
mengikuti perkembangan zaman dengan baik tanpa keluar dari hukum islam
sendiri.
Ijma’
Tidak hanya Al-Qur’an dan hadis saja yang dijadikan landasan hukum ekonomi
syariah, yaitu ijma’. Ijma’ adalah pendapat atau fatwa-fatwa dari para ulama
16
yang telah disepakati bersama dan tentunya tetap berlandaskan pada AL-
Qur’an.
Ijtihad merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh para ulama untuk
melakukan musyawarah utnuk memecahkan peristiwa yang muncul dalam
masyarakat. Munculnya ijtihad dikarenakan ada peristiwa baru yang sulit
dicerna bila menggunakan AL-Quran, seperti hukum jual beli online yang
mungkin dulu tidak seperti ini, makannya perlu adanya ijma’ untuk menentukan
hukum sesuatu yang baru. Hukum yang dihasilkan bersifat aplikatif dengan
dasar Al-Qura’an dan hadis.
Sumber hukum atau landasan hukum yang digunakan oleh ekonomi syariah
sangatlah lengkap dan tidak perlu diragukan lagi keabsahannya. Inilah yang
membuat ekonomi syariah memiliki kekuatan dan performa yang benar-benar
baik untuk mengatur perekonomian suatu negara. Kita sudah membahas tentang
pengertian, prinsip, tujuan dan dasar hukum dari ekonomi syariah selanjutnya
kita akan membahas tentang bentuk-bentuk ekonomi syariah agar lebih faham
dan mengerti apa itu ekonomi syariah.
Mudharabah
17
Mudharabah merupakan kerjasama antara dua pihak dimana modal usaha
seratus persen dari pemilik modal, pihak yang lain bertindak sebagai
pengelola usaha. Jika usaha tersebut mendapatkan keuntungan maka harus
dibagi sesuai porsi yang telah disepakati terlebih dahulu sebelum
kerjasama dikerjakan. Namun apabila terjadi kerugian yang bertanggung
jawab adalah pemilik modal selama itu bukan kesalahan dari pengelola
usaha.
Musyarakah
Al Muzara’ah
Al Muza’arah adalah suatu kerjasama antara dua pihak atau lebih yang
berfokus pada pengolahan lahan pertanian, yaitu antara pemilik lahan dan
pekerja yang menggarap lahan pertanian tersebut. Pemilik lahan
memberikan benih dan lahan tersebut untuk ditanam dan dirawat, kelak
hasil panen akan diibagi antara keduanya dengan prosentase yang sudah
dibicarakan dan disepakati. Dengan inilah ekonomi syariah mau
memberikan bantuan modal bagi insan-insan yang ingin bergerak di
bidang pertanian, dengan prinsip bagi hasil tersebut.
Al Muzaqah
18
Al Muzaqah merupakan bentuk kerjasama yang lebih sederhana dari Al
Muza’arah, yakni pekerja lahan hanya bertanggung jawab untuk
menyirami dan memelihara tanaman yang ditanam. Dengan menggunakan
teknik dan peralatan tertentu. Setelah panen si pekerja berhak
mendapatkan sebagian persen dari hasil panen.
19
lainnya pada masa itu mulai meninggalkan nilai-nilai hukum syari’ah dan mulai
terbiasa menerapkan aturan hukum yang dibentuk pemerintah Hindia-Belanda
yang saat itu disebut Burgerlijk Wetbook yang tentunya jauh dari nilai-nilai
syari’ah. Sehingga jelas saja kegiatan-kegiatan atau perkara-perkara peradilan
yang bersinggungan dengan syari’ah saat itu belum memiliki pedoman yang
sesuai dengan nurani masyarakat muslim kebanyakan.
Disadari atau tidak kondisi tersebut diatas tetap bergulir hingga kurun
waktu dewasa ini. Dalam prakteknya di lapangan, terlebih pada lembaga
peradilan kita, sebelum adanya amandemen UU No 7 tahun 1989, penegakkan
hukum yang berkaitan dengan urusan perniagaan ataupun kontrak bisnis di
lembaga-lembaga keungan syari’ah kita masih mengacu pada ketentuan KUH
Perdata yang ternyata merupakan hasil terjemahan dari Burgerlijk Wetbook
peninggalan jajahan Hindia-Belanda yang keberlakuannya sudah dikorkordansi
sejak tahun 1854.. Sehingga konsep perikatan dalam hukum-hukum syari’ah
tidak lagi berfungsi dalam praktek legal-formal hukum di masyarakat.
20
ekonomi syari’ah secara formal pada tatanan payung hukum yang lebih diakui
pada tingkat nasional.
21
Dalam kehidupan ekonomi Islam, setiap transaksi perdagangan harus
dijauhkan dari unsur-unsur spekulatif, riba, gharar, majhul, dharar, mengandung
penipuan, dan yang sejenisnya. Unsur-unsur tersebut diatas, sebagian besarnya
tergolong aktifitas-aktifitas non real. Sebagian lainnya mengandung
ketidakjelasan pemilikan. Sisanya mengandung kemungkinan munculnya
perselisihan. Islam telah meletakkan transaksi antar dua pihak sebagai sesuatu
yang menguntungkan keduanya; memperoleh manfaat yang real dengan
memberikan kompensasi yang juga bersifat real. Transaksinya bersifat jelas,
transparan, dan bermanfaat.
Islam telah menjadikan standar mata uang berbasis pada sistem dua logam,
yaitu emas dan perak. Sejak masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik ibn
Marwan, mata uang Islam telah dicetak dan diterbitkan (tahun 77 H). Artinya,
nilai nominal yang tercantum pada mata uang benar-benar dijamin secara real
dengan zat uang tersebut.
22
transaksi-transaksi derivative yang biasa terjadi di pasar-pasar uang maupun
pasar-pasar bursa. Penggelembungan harga saham maupun uang adalah
tindakan riba.
Seluruh jenis transaksi yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya ini
tergolong ke dalam transaksi-transaksi non real atau dzalim yang dapat
mengakibatkan dharar/bahaya bagi masyarakat dan negara, memunculkan high
cost dalam ekonomi, serta bermuara pada bencana dan kesengasaraan pada
umat manusia. Sifat-sifat tersebut melekat dalam sistem ekonomi kapitalis
dengan berbagai jenis transaksinya. Konsekuensi bagi negara dan masyarakat
yang menganut atau tunduk dan membebek pada sistem ekonomi kapitalis yang
dipaksakan oleh negara-negara Barat adalah kehancuran ekonomi dan
kesengsaraan hidup.
23
BAB III KESIMPULAN
24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kritik
Seperti yang kita ketahui, jenis transaksi yang dilarang oleh Allah SWT
dan Rasul-Nya ini tergolong ke dalam transaksi-transaksi non real atau dzalim
yang dapat mengakibatkan dharar/bahaya bagi masyarakat dan negara,
memunculkan high cost dalam ekonomi, serta bermuara pada bencana dan
kesengasaraan pada umat manusia. Sifat-sifat tersebut melekat dalam sistem
ekonomi kapitalis dengan berbagai jenis transaksinya. Konsekuensi bagi negara
dan masyarakat yang menganut atau tunduk dan membebek pada sistem
ekonomi kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara Barat adalah kehancuran
ekonomi dan kesengsaraan hidup.
4.2 Saran
25
perekonomian Indonesia. Pemerintah harus melihat ekonomi syari’ah dalam
konteks penyelamatan ekonomi Nasional.
26
http://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-tujuan-prinsip-dan-
manfaat-ekonomi-syariah.html
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-syariah/ekonomi-
syariah
27