Anda di halaman 1dari 20

PRINSIP-PRINSIP DAN MUAMALAH SERTA PRAKTIK

EKONOMI DALAM ISLAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan


Agama dan Budi Pekerti

Disusun oleh :
YUDI SANTOSO ( 212210390 )
XI IPS 5

JURUSAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG
JL. RAYA SERANG KM23,5 DESA TALAGASARI, KECAMATAN
BALARAJA, KABUPATEN TANGERANG- BANTEN.
2023
Hal. 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4


BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5
1. Pengertian Ekonomi dan Pengertian Ekonomi Dalam Islam .............. 5
2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam ................................................ 5
3. Karakteristik Ekonomi Islam .............................................................. 5
4. Praktik Ekonomi Islam ....................................................................... 6
5. Konsep Produksi Ekonomi Islam ....................................................... 8
6. Konsep Konsumsi Ekonomi Islam ..................................................... 8
7. Konsep Ekonomi Islam ...................................................................... 9
8. Prinsip Tenaga Kerja Sistem Ekonomi Islam ................................... 10
9. Muamalah .......................................................................................... 10
10. Manfaat Muamalah dan Ekonomi Islam Pada Kehidupan Sehari-hari ..
........................................................................................................... 15
11. Ciri-ciri Ekonomi Syariah ................................................................ 16
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 18
1. Kesimpulan ............................................................................................ 18
2. Saran ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

Hal. 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala atas karunia Rahmat
hidayahnya, kegiatan penyusunan makalah dapat terlaksana dengan baik. Penyusunan makalah
ini merupakan salah satu kegiatan proses belajar mengajar di SMAN 1 kabupaten Tangerang
titik dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan
yang bernuansa islami titik makalah yang berjudul " prinsip-prinsip dan muamalah serta praktik
ekonomi dalam Islam " ini menyajikan tentang bagaimana ekonomi yang sesuai dengan syariat
Islam maka ini berasal dari berbagai sumber kemudian sedemikian rupa penyusun singkat
menjadi sebuah makalah titik oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada yang terhormat:

1. Ibu Hj. Djamilah Sudjana,M.Si kepala sekolah SMAN 1 kabupaten Tangerang


2. Bapak Hj. Saepudin, bu guru mata pelajaran pendidikan agama Islam serta pemimpin dalam
penyusunan makalah yang telah memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan
makalah ini;
3. Ibu Biagwanti dewi Priyani, selaku wali kelas XI IPS 5
4. Kepada kedua orang tua yang sekali memberikan doa dan dukungan Kepada penyusun;
5. Seluruh Pihak serta sumber yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah dan masih jauh dari
kata sempurna. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada
pada diri penyusun titik oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini. Dengan menyelesaikan masalah
ini penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang membacanya.

Hal. 3
Penulis
Kabupaten Tangerang, Senin 27 Maret 2023

BAB I
PENDAHULUAN

Pandangan Islam terhadap masalah kekayaan berbeda dengan pandangan Islam terhadap
masalah pemanfaatan kekayaan titik pandangan Islam terhadap masalah kekayaan berbeda
dengan pandangan Islam terhadap masalah pemanfaatan kekayaan. Menurut Islam sarana-
sarana yang memberikan kegunaan adalah masalah lain. Karena itu, kekayaan dan tenaga
manusia dua-duanya merupakan kekayaan sekaligus sarana yang biasa memberikan kegunaan
atau manfaat. Sehingga, kedudukan kedua keduanya dalam pandangan Islam dari segi
keberadaan dan produksinya dalam kehidupan berbeda dengan kedudukan pemanfaatan serta
tata cara perolehan manfaatnya.
Prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam yang disyariatkan dalam Alquran: hidup
hemat dan tidak bermewah-mewah bermakna juga bahwa tindakan-tindakan ekonomi hanyalah
sekedar untuk memenuhi kebutuhan bukan memuaskan keinginan titik implementasi zakat:
pada tingkat negara mekanisme zakat adalah zakat wajib bukan zakat sukarela yaitu infaq
shodaqoh wakaf dan hadiah.
Menjalankan usaha-usaha yang halal dari produk atau komoditi manajemen, Proses
produksi hingga proses sirkulasi atau distribusi haruslah ada dalam kerangka halal. Usaha-
usaha tadi tidak boleh bersentuhan dengan judi dan spekulasi atau tindakan-tindakan lainnya
yang dilarang secara Syariah meskipun begitu ada kaidah hukum dalam Islam yang cukup
menjadi rujukan dalam aktivitas ekonomi yaitu pada dasarnya aktivitas apapun hukumnya
boleh sampai ada dalil yang melarang aktivitas itu secara Syariah.
Oleh sebab itu kegiatan ekonomi dalam Islam merupakan salah satu kegiatan muamalah
dengan hubungan antara hablum minannas dengan juga hablum minallah oleh sebab itu
kegiatan ekonomi dalam Islam haruslah dijalankan dengan syariat-syariat yang telah
ditentukan oleh Alquran dan hadis yang ada.

Hal. 4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pembahasan Ekonomi Konvensional dan Pengertian Ekonomi Dalam


Islam
Ternyata dari kedua hal diatas memiliki perbedaan yaitu :
Ekonomi konvensional adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan menggunakan faktor-faktor produksi
yang terbatas. Masalah utama ekonomi konvensional adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan
(choices).
Dalam praktiknya, ekonomi islam adalah sebuah sistem perekonomian yang menjadikan
syariat-syariat Islam sebagai landasan dasar dalam setiap hukum dan aktivitas yang berlaku di
dalamnya. Ekonomi Islam harus mengakomodasi nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi yang
terikat pada norma-norma yang berlaku di masyarakat
Perbedaan utama antara ekonomi konvensional dan ekonomi Syariah adalah pada sumber
dasar yang menjadi landasan dari kedua sistem tersebut. Ekonomi konvensional berlandaskan
pada prinsip-prinsip ekonomi pasar, sedangkan ekonomi Syariah berlandaskan pada prinsip-
prinsip dasar agama Islam dan hukum Syariah.

2. Prinsip – Prinsip Ekonomi Dalam Islam


Mengutip Bank Indonesia (BI) pada tahun 2018 mengenai nilai dan prinsip dasar
ekonomi syariah, terdapat enam prinsip ekonomi syariah yang didasarkan pada ajaran agama
Islam. Prinsip tersebut disesuaikan dengan kelima instrumen yang terdapat dalam ekonomi
syariah, yaitu zakat; pelarangan riba; pelarangan maysir atau perjudian; infak, sedekah, dan
wakaf; dan aturan transaksi muamalah. Prinsip ekonomi syariah antara lain:
• Pengendalian harta individu
• Distribusi pendapatan dilakukan secara inklusif
• Berinvestasi secara optimal dan adanya pembagian risiko
• Berinvestasi secara produktif yang terkait erat sektor riil
• Adanya partisipasi sosial yang ditujukan untuk kepentingan publik
• Transaksi yang dijalankan berlandaskan kerja sama dan keadilan

Hal. 5
3. Karakteristik Ekonomi Islam
Karakteristik utama dari ekonomi syariah adalah menjalankan sistem ekonomi yang
berlandaskan pada Islam dan kebersamaan. Melansir Buku Pengayaan Pembelajaran: Ekonomi
Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) pada 2020 lalu, terdapat empat karakteristik
yang dimiliki oleh ekonomi syariah atau ekonomi Islam. Berikut beberapa karakteristik
ekonomi syariah, yaitu:
A. Adil
Maksud adil di sini adalah keadaan di mana tercipta suatu keseimbangan atau
proporsional di kalangan seluruh penyusun perekonomian, serta perlakuan yang setara
terhadap individu tanpa adanya diskriminasi baik dalam kompensasi, hak hidup layak dan
menikmati pembangunan, juga pendistribusian hak, penghargaan, dan kemudahan berdasarkan
kontribusi yang telah diberikan.
B. Tumbuh Sepadan
Suatu ekonomi yang tumbuh sepadan berarti setara dan seimbang dengan hal-hal
fundamental dari ekonomi negara, termasuk sektor keuangan dan sektor riil dan sesuai dengan
kemampuan produksi serta daya beli masyarakat.
C . Bermoral
Selanjutnya adalah bermoral yang juga diartikan dengan akhlak yang mulia. Hal ini
ditandai dengan munculnya kesadaran juga pemahaman masyarakat bahwa kepentingan
bersama dan jangka panjang lebih penting dibandingkan kepentingan sendiri. Di mana hal ini
selaras dengan ajaran Islam yang mana kerelaan bisa membawa diri sendiri terhadap
kesuksesan dunia akhirat.
D . Beradab
Terakhir, beradab merepresentasikan sebuah ekosistem ekonomi yang menjunjung tinggi
nilai kebangsaan, termasuk tradisi dan budaya selama tidak bertentangan dengan adab dan
moral ajaran Islam.

4. Praktik Ekonomi Islam


Dalam praktiknya, ekonomi islam adalah sebuah sistem perekonomian yang menjadikan
syariat-syariat Islam sebagai landasan dasar dalam setiap hukum dan aktivitas yang berlaku di
dalamnya. Ekonomi Islam harus mengakomodasi nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi yang
terikat pada norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh Kegiatan Praktik Ekonomi Dalam Islam Ialah :
* Jual-Beli.
* Khiyar.
* Riba.
* Utang-piutang.

Hal. 6
* Sewa-menyewa.
* Syirkah.
* Mudharabah.
* Musaqah, Muzara'ah, dan Mukhabarah.
Ada lima praktek sistem ekonomi yang dikenal masyarakat dunia, yakni:
1. Kapitalisme
Faham Kapitalisme berasal dari Inggris abad 18, kemudian menyebar ke
Eropa Barat danAmerika Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran
gereja, tumbuh aliran pemikiran liberalisme di negara-negara Eropa Barat. Aliran
ini kemudian merambah kesegala bidang termasuk bidang ekonomi. Dasar filosofis
pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya
“An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” yang ditulis pada
tahun 1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku
ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudianmenjadi sistem ekonomi,
dan pada akhirnya kemudian mengakar menjadi ideologi yangmencerminkan suatu
gaya hidup (way of life).
2. Sosialisme
Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan dalam banyak
arti. Istilahsosialisme selain digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi, juga
digunakan untukmenunjukkan aliran filsafat, ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau
gerakan. Sosialisme sebagai gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap
ketidak adilan yang timbul dari sistem kapitalisme.
3. Komunisme
Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak
disukai oleh kaum Kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama
dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak
mendobrak sistem kapitalismedan sistem lain yang telah mapan.
4. Fasisme
Fasisme muncul dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri
yaknisindikalisme. Eksponen sindikalisme adalah George Sorel (1847-1922). Para

Hal. 7
penganjursindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi: asosiasi-
asosiasi yangmencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja.
5. Islam
Ilmu ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Sejauh
mengenai masalah pokokkekurangan, hampir tidak terdapat perbedaan apapun
antara ilmu ekonomi Islam dan ilmuekonomi modern. Andaipun ada perbedaan itu
terletak pada sifat dan volumenya (M. AbdulMannan; 1993). Itulah sebabnya
mengapa perbedaan pokok antara kedua sistem ilmuekonomi dapat dikemukakan
dengan memperhatikan penanganan masalah pilihan.

5. Konsep Produksi Ekonomi Islam


Produksi dalam ekonomi Islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang dilakukan untuk
mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber
ekonomi yang disediakan Allah SWT sehingga menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan
manusia, oleh karenanya aktifitas produksi hendaknya berorientasi pada kebutuhan masyarakat
luas.Sistem produksi berartimerupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari prinsip produksi
serta faktor produksi. Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal
yang merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai
dengan jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa. Genteng merupakan
bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap rumah. Fungsi utama genteng adalah
menahan panas sinar matahari dan guyuran air hujan.

A. Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam


Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan
akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan jenis
produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam proses produksi yaitu :
• Jarak antara tempat usaha, lokasi bahan baku, tenaga kerja dan daerah pemasaran
berdekatan.
• Menentukan harga jual yang menguntungkan.
• Pemakaian bahan baku yang berkualitas baik dengan harga serendah mungkin.
• Penggunaan tenaga kerja yang ahli dan terampil.

B. Faktor- Faktor Produksi

Hal. 8
Menurut M.A. Mannan dan Afzalurrahman faktor produksi terdiri atas alam, tenaga
kerja, modal dan manajemen (organisasi). Tanah sebagai salah satu faktor produksi dalam
Islam dipergunakan dan dikembangkan (dikelola) guna menambah produksi.

6. Konsep Konsumsi Ekonomi Islam


Konsumsi yang didefinisikan aktivitas dan tindakan pengunaan atas sumber daya dalam
rangka pemenuhan kebutuhan. Termasuk dalam kebutuhan konsumsi ini antara lain adalah
pengeluaran untuk pakaian, sandang pangan dan papan (Wiliasih, 2008). Konsumsi merupakan
aktifitas terbesar manusia dan memiliki konsekuensi kepada banyak hal, termasuk dalam
kontinuitas keberadaan sumber daya itu sendiri. Dalam teori ekonomi konvensional, konsumsi
tidak memiliki norma ataupun aturan. Satu-satunya yang menjadi pembatas dalam konsumsi
hanyalah kelangkaan sumber daya, baik ini kelangkaan dalam artian luas seperti ketersediaan
sumber daya ataupun kelangkaan dalam arti yang lebih sempit yaitu kelangkaan budget yang
dimiliki. Dalam ajaran Islam, tidak menerima sepenuhnya konsep kelangkaan. Memang ada
ada beberapa pemikir Islam sepakat bahwa tidak ada kelangkaan dalam Islam. Dengan melihat
dan memperhatikan beberapa ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang bantahan
kelangka sumber daya, diantaranya adalah: Surat al Qaf ayat 6-11. “Tidakkah mereka
memperhatikan langit yang ada di atasnya bagaimanakah aku telah membangunnya dan
menghiasinya dengan tiada retak. Dan bumi telah kubentangkan dan kuletakkkan padanya
gunung-gunung dan kutumbuhkan padanya segala jenis berjodoh yang serasi; kesemuanya itu
menjadi ibarat dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang mau kembali (kepada Allah). Dan
Aku turunkan air dari langit yang banyak manfaatnya, dan kutumbuhkan beberapa kebun dan
biji-biji ketaman; begitu juga pohon kurma yang tingggi bermayang myang tersusun menjadi
rizki bagi segenap hamba; dengan demikian Aku hidupkan mtanah yang tandus (mati) dan
sedemikianlah (hal) kebangkitan (dari kubur).
Meskipun tidak ada konsep kelangkaan dalam Islam, namun kelangkan tersebut
disebabkan oleh pola konsumsi (pengunaan sumber daya yang tidak berdaarkan kebutuhan)
atau kelangkaan hanya sifatnya relatif, bukan langka secara absolut sebagaimana diyakini
dalam ekonomi konvensional. Bahkan menurut beberapa pemikir seperti Baqir al Shdr konsep
kelangkaan tidak ada dalam Islam. Kelangkaan dalam Islam hanya disebabkan karena
keterbatasan ilmu dari manusia ataupun dikarenakan perilaku manusia sendiri yang suka
membuat kerusakan di muka bumi sehingga dalam Islam memiliki aturan-aturan terkait dengan
konsumsi. Konsumsi dalam Islam memiliki value, dimana semakin tinggi value ini maka akan
semakin tertib perilaku seseorang dalam melakukan konsumsi. Islam tidak melarang konsumsi
kecuali memang itu dilarang seperti anjing dan babi, darah bangkai, sebagaimana disebutkan
dalam surat al MaidahSelain apa yang dilarang, maka semua yang ada didunia ini merupakan
sesuuatu yang halal untuk dikonsumsi. Namun demikian Islam melarang umatnya untuk
melakukan pemborosan baik dalam kerangka pribadi maupun secara berjamaah. Konsumsi
dalam Islam didasarkan pada kebutuhan, sehingga tidak berlebih-lebihan.

7. Konsep Ekonomi Islam

Hal. 9
Konsep ekonomi Islam mengacu pada prinsip syariah yang menjadi pedoman
masyarakat muslim, sehingga setiap aktifitas manusia termasuk di dalamnya adalah kebijakan
ekonomi dan pembangunan, serta aktivitas ekonomi masyarakat sudah semestinya merujuk
kepada hukum Islam.
Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang mengimplementasikan nilai dan prinsip
dasar syariah, bersumber dari ajaran agama islam nilai dan prinsip syariah yang berlaku
universal dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan keuangan.

8. Konsep Tenaga Kerja Sistem Ekonomi Islam


Kerja merupakan salah satu kegiatan penting bagi kehidupan manusia bahkan terkadang
menjadi sangat dominan dibandingkan dengan aktifitas- aktifitas lainnya terutama dalam
pemenuhan kebutuhan hidup. Kerja dapat
diartikan secara umum maupun khusus, secara umum kerja mencakup semua
bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia, baik dalam mencari materi maupun
non material, intelektual atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keduniaan maupun keakhiratan.
Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri maupun
anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang
sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka
menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja. Jadi tenaga
kerja adala semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja.
Pengertian tenaga kerja menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
pasal 1 angka 3 tentang ketenagakerjaan. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pandangan ekonomi islam pada tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang
dilakukan
oleh anggota badan atau pikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas.
Termasuk semua jenis kerja yang dilakukan fisik atau pikiran. Islam
mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikannya
sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah akan
memberikan balasan yang setimpal yang sesuai dengan amal/kerja.

9. Muamalah

Hal. 10
Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat, karena
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri sendiri. Dalam hubungan
dengan manusia lainnya, manusia dibatasi oleh syariat tersebut, yang terdiri dari hak dan
kewajiban.
Muamalah adalah peraturan-peraturan Allah subhanahu wa ta'ala yang harus diikuti dan
ditaati dalam hidup bermasyarakat. Contoh muamalah dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan definisi ini meliputi interaksi hidup bertetangga atau berteman.
Dibawah ini beberapa jenis muamalah:
• Muamalah jual-beli
• Muamalah Utang piutang
• Muamalah Sewa Menyewa

A. Macam- Macam Kajian Dalam Muamalah


1. Muamalah jual beli
Menurut syariat agama, muamalah jual beli adalah kesepakatan tukar menukar benda
untuk memiliki benda tersebut selamanya. Jual beli yang dibenarkan sesuai dengan firman
Allah SWT surat Al Baqarah ayat 275 adalah sebagai berikut,

‫شيْطا ُن مِن ا ْلم ِس ۚ َٰذلِك ِبأنَّ ُه ْم قالُوا ِإنَّما ا ْلب ْي ُع مِ ثْ ُل‬


َّ ‫الربا ل يقُو ُمون ِإ َّل كما يقُو ُم الَّذِي يتخبَّطُهُ ال‬ِ ‫الَّذِين يأْكُلُون‬
‫ّللا ۖ وم ْن‬ِ َّ ‫مِن ر ِب ِه فا ْنته َٰى فلهُ ما سلف وأ ْم ُر ُه ِإلى‬ ْ ‫الربا ۚ فم ْن جاء ُه م ْوعِظة‬ ِ ‫ّللاُ ا ْلبيْع وح َّرم‬
َّ ‫الربا ۗ وأح َّل‬
ِ
‫ار ۖ هُ ْم فِيها خا ِلدُون‬ َّ َٰ ُ
ِ ‫صحابُ الن‬ ْ ‫عاد فأولئِك أ‬

Artinya: "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual
beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Rukun jual beli ada tiga yakni, ada penjual dan pembeli, ada uang dan barang yang
diperjualbelikan, dan terakhir ada ijab qobul. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai
muamalah jual beli, "Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka sama suka." (HR. Ibnu
Hibban).

2. Muamalah utang piutang


Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan
akan dikembalikan pada waktu kemudian. Dengan cara tidak mengubah keadaannya.

Hal. 11
Contoh muamalahnya adalah utang Rp 100 ribu di kemudian hari harus melunasinya sebesar
Rp 100 ribu pula. Menurut agama Islam, memberi utang kepada seseorang dianggap sebagai
tindakan menolong yang sangat dianjurkan.
Rukun utang-piutang ada tiga di antaranya adalah yang berpiutang dan yang berutang,
harta atau barang, dan lafadz kesepakatan.

3. Muamalah sewa menyewa


Menurut fiqh Islam, sewa menyewa disebut dengan ijārah. Maknanya adalah imbalan
yang harus diterima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan
tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

Dasar hukum muamalah ijarah atau sewa menyewa tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 233,

ِ‫ضعُوا أ ْولدكُ ْم فل ُجناح عل ْيكُ ْم إِذا سلَّ ْمت ُ ْم ما آت ْيت ُ ْم بِا ْلم ْع ُروف‬
ِ ‫وإِ ْن أردْت ُ ْم أ ْن تسْت ْر‬

Artinya: "..Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut..."

Rukun muamalah sewa menyewa adalah orang yang menyewakan, orang yang menyewa,
barang yang disewa, dan sigat (bebicara langsung dan melalui orang yang terpercaya untuk
mewakili).
Setelah memahami jenis-jenis muamalah, kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT
menciptakan dunia ini bukan tanpa aturan. Sebab itu, muamalah dalam Islam memegang
peranan penting.

B. Ayat-Ayat yang berkaitan dengan prinsip , Praktik Ekonomi Islam dan Muamalah

Surah Al Maidah Ayat 3


ُ‫ّللا بِه وا ْل ُم ْنخنِقةُ وا ْلم ْوقُ ْوذة ُ وا ْل ُمتردِية‬
ِ ٰ ‫ُح ِرمتْ عل ْيكُ ُم ا ْلميْتةُ والدَّ ُم ولحْ ُم ا ْلخِ ْن ِزي ِْر وما ا ُ ِه َّل لِغي ِْر‬
‫ب وا ْن تسْت ْق ِس ُم ْوا بِ ْال ْزل ِۗم َٰذ ِلكُ ْم فِس ْۗق‬
ِ ‫ص‬ ُ ُّ‫سبُ ُع ا َِّل ما ذ َّك ْيت ُ ۗ ْم وما ذُبِح على الن‬ َّ ‫والنَّطِ يْحةُ وما اكل ال‬
‫اخش ْو ۗ ِن ا ْلي ْوم ا ْكم ْلتُ لكُ ْم ِديْنكُ ْم واتْم ْمتُ عل ْيكُ ْم نِ ْعمتِ ْي‬ ْ ‫مِن ِد ْينِكُ ْم فل ت ْخش ْوهُ ْم و‬ ْ ‫ا ْلي ْوم ي ِٕىس الَّ ِذيْن كف ُر ْوا‬
٣ ‫ّللا غفُ ْور َّرحِ يْم‬ ٰ ‫ضطُ َّر فِ ْي م ْخمصة غيْر ُمتجانِف ِ ِلثْم فا َِّن‬ ْ ‫السْلم ِد ْينً ۗا فم ِن ا‬ ِ ْ ‫ضيْتُ لكُ ُم‬ ِ ‫ور‬

Hal. 12
ḥurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-
munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā
żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma
ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum
dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī
makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan)
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih.
(Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib
dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu,
telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka,
siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

QS. An-Nahl Ayat 89

ۤ ‫ث فِ ْي كُ ِل ا ُ َّمة ش ِه ْيدًا عل ْي ِه ْم م ِْن ا ْنفُ ِس ِه ْم و ِجئْنا ِبك ش ِه ْيدًا ع َٰلى َٰهؤ‬


‫ُل ۗ ِء ون َّز ْلنا عليْك ا ْل ِك َٰتب تِبْيانًا ِل ُك ِل‬ ُ ‫وي ْوم نبْع‬
‫ࣖ ش ْيء َّوهُدًى َّورحْ مةً َّوبُ ْش َٰرى ِل ْل ُم ْسلِمِ يْن‬

89. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas
mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,
sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).

QS. An-Nisa' Ayat 29

‫َٰيايُّها الَّ ِذيْن َٰامن ُْوا ل تأْكُلُ ْوا ا ْموالكُ ْم بيْنكُ ْم ِب ْالباطِ ِل ا َِّل ا ْن تكُ ْون تِجارةً ع ْن تراض ِم ْنكُ ْم ۗ ول ت ْقتُلُ ْوا ا ْنفُسكُ ْم ۗ اِنَّ ّٰللا كان ِبكُ ْم‬
‫رحِ ْي ًما‬

29. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.

Hal. 13
QS. Az-Zariyat Ayat 19

‫وفِ ْي ا ْموا ِل ِه ْم حق لِلس َّۤا ِٕى ِل وا ْلمحْ ُر ْو ِم‬

19. Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak meminta

QS. At-Talaq Ayat 7

‫سا ا َِّل ما َٰا َٰتىه ۗا سيجْ ع ُل‬


ً ‫ّللاُ ن ْف‬
ٰ ‫ِف‬ ٰ ُ‫ِليُ ْنف ِْق ذُ ْو سعة م ِْن سعت ِۗه وم ْن قُدِر عل ْي ِه ِر ْزقُه ف ْليُ ْنف ِْق مِ َّما َٰا َٰتىه‬
ُ ‫ّللاُ ۗ ل يُكل‬
‫ّللاُ ب ْعد عُسْر يُّس ًْرا‬
ٰ ࣖ

7. Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan
orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang
diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.

QS. At-Taubah Ayat 103

ٰ ‫مِن ا ْموا ِل ِه ْم صدقةً تُط ِه ُرهُ ْم وتُز ِك ْي ِه ْم بِها وص ِل عل ْي ِه ۗ ْم ا َِّن ص َٰلوتك سكن لَّ ُه ۗ ْم و‬
‫ّللاُ سمِ يْع ع ِل ْيم‬ ْ ْ‫ُخذ‬

103. Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
QS. Al-Baqarah Ayat 279

ْ ُ ‫ظ ِل ُم ْون ول ت‬
‫ظل ُم ْون‬ ْ ‫س ا ْموا ِلكُ ۚ ْم ل ت‬ ِ ٰ ‫فا ِْن لَّ ْم ت ْفعلُ ْوا فأْذنُ ْوا بِح ْرب مِن‬
ُ ‫ّللا ورسُ ْول ِۚه وا ِْن ت ُ ْبت ُ ْم فلكُ ْم ُر ُء ْو‬

279. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya.
Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim
(merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).

QS. Al-Ma'idah Ayat 2

Hal. 14
ۤ
‫ش ْهر ا ْلحرام ول ا ْلهدْي ول ا ْلق ۤل ِٕىد ول َٰا ِميْن ا ْلبيْت ا ْلحرام‬ ِ ٰ ‫َٰيايُّها الَّ ِذيْن َٰامنُ ْوا ل تُحِ لُّ ْوا شع ۤا ِٕىر‬
َّ ‫ّللا ول ال‬
‫صطاد ُْوا ۗول يجْ ِرمنَّكُ ْم شن َٰا ُن ق ْوم ا ْن صد ُّْوكُ ْم ع ِن‬
ْ ‫يبْتغُ ْون فض ًْل مِ ْن َّربِ ِه ْم و ِرضْوانًا ۗواِذا حل ْلت ُ ْم فا‬
ٰ ‫ان ۖواتَّقُوا‬
‫ّللا ۗا َِّن‬ ِ ‫الثْ ِم وا ْل ُعدْو‬
ِ ْ ‫ا ْلمس ِْج ِد ا ْلحر ِام ا ْن ت ْعتد ْۘ ُْوا وتعاونُ ْوا على ا ْل ِب ِر والت َّ ْق َٰو ۖى ول تعاونُ ْوا على‬
ِ ‫ّللا ش ِد ْيدُ ا ْلعِقا‬
‫ب‬ ٰ

3. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian


Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka
mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan
ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum
karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat
melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

QS. Al-Baqarah Ayat 198

‫ّللا ِع ْند ا ْلم ْشع ِر ا ْلحر ِام‬


ٰ ‫ضت ُ ْم مِ ْن عرفات فاذْكُ ُروا‬
ْ ‫ۖليْس عل ْيكُ ْم ُجناح ا ْن تبْتغُ ْوا فض ًْل مِ ْن َّربِكُ ْم ۗ فاِذا اف‬
‫واذْكُ ُر ْوهُ كما ه َٰدىكُ ْم ۚ وا ِْن كُ ْنت ُ ْم مِ ْن ق ْب ِله لمِن الض َّۤا ِليْن‬

198. Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak
dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah kepada-Nya
sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar
termasuk orang yang tidak tahu.
QS. Al-Baqarah Ayat 275

ۗ ِ ‫شي َْٰط ُن مِن ا ْلم‬


‫س َٰذلِك بِانَّ ُه ْم قالُ ْوا اِنَّما ا ْلب ْي ُع‬ ِ ‫الَّ ِذيْن يأْكُلُ ْون‬
ْ ‫الربَٰوا ل يقُ ْو ُم ْون ا َِّل كما يقُ ْو ُم الَّ ِذ‬
َّ ‫ي يتخبَّطُهُ ال‬
ِ‫ّللا‬
ٰ ‫ف وا ْم ُره اِلى‬ ۗ ‫َٰوا فم ْن ج ۤاءه م ْوعِظة م ِْن َّربِه فا ْنتهَٰ ى فله ما سل‬ ۗ ‫الرب‬
ِ ‫ّللاُ ا ْلبيْع وح َّرم‬ٰ ‫َٰوا واح َّل‬ ْۘ ‫الرب‬
ِ ‫ۗمِ ثْ ُل‬
ۤ َٰ ُ ‫وم ْن عاد فا‬
‫ار ۚ هُ ْم فِيْها َٰخ ِلد ُْون‬ِ َّ‫صحَٰ بُ الن‬ْ ‫ول ِٕىك ا‬

275. Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli
sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah

Hal. 15
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

10. Manfaat Muamalah dan Ekonomi Islam Pada Kehidupan Sehari-hari

Ada berbagai manfaat yang bisa didapat bila kita belajar muamalah dalam islam, salah
satunya adalah memudahkan kita untuk mengetahui hukum-hukum fiqh tanpa perlu
menghafalkan permasalahannya satu per satu. Manfaat keduanya yaitu membantu penentuan
hukum kontemporer atau baru dengan mudah bila kita menguasai kaidah-kaidah fiqhiyah.
Manfaat yang ketiga adalah mengetahui keindahan syari’at islam dari kaidah fiqh. Kita juga
dapat mengatasi masalah yang ada sekarang ini dengan mudah bila menguasai kaidah-kaidah
fiqh. Fiqh muamalah lebih berfokus pada urusan dunia terlebih lagi jual beli, jadi bila kita
mempelajari muamalah ini kita akan bisa belajar masalah usaha atau bisnis. Bagaimana kita
menjalankan toko tokodengan syari’at islam.
Ruang Lingkup Pembahasan Muamalah dalam Islam
Muamalah menurut Fiqh ada dua macam yaitu pengertian dalam arti luas dan pengertian
dalam arti sempit. Dalam arti luas, Fiqh Muamalah artinya yaitu aturan Allah yang mengatur
masalah hubungan manusia dan usaha mereka dalam mendapatkan kebutuhan jasmani dengan
jalan yang terbaik. Sedangkan dalam arti luas, Muamalah merupakan kegiatan tukar menukar
suatu barang dengan sesuatu yang bermanfaat menggunakan cara-cara yang sesuatu aturan
islam. Ruang lingkup muamalah sendiri meliputi Muamalah Adabiyah atau muamalah yang
dilihat dari pelaku ataupun subjeknya. Muamalah ini membahas tentang Akad, harta, hak dan
juga pembagiannya.sedangkan ruang lingkup yang kedua adalah Muamalah madiyah atau
Muamalah yang dilihat dari sisi objeknya. Muamalah madiyah ini mengatur tentang Jual beli,
kerjasama, gadai, Syirkah, tanggungan atau jaminan, utang piutang, pemindahan utang,
gugatan, sayembara, sewa, menyewa, titipan, hiwalah, ihyaul mawat atau menghidupkan tanah
yang mati, dan masalah kontemporer lainnya
Muamalah dalam islam memiliki peranan yang sangat penting, karena muamalah berisi
tentang aturan-aturan dan hukum sesuai syari’at islam yang mengatur tentang urusan dunia.
Kita harus mempelajari muamalah agar dapat menjalani hidup yang sesuai dengan syari’at
islam. Allah menciptakan manusia dan dunia ini bukan tanpa aturan, ada huku-hukum yang
harus dipatuhi dalam menjalani hidup di dunia ini. Nantinya manusia yang berhasil menjalani
hidup sesuai dengan syari’at islam akan diberikan imbalan yang setimpal di akhirat. Namun
muamalah ini dipelajari tidak semata mata untuk kehidupan akhirat yang damai, tapi juga
kehidupan di dunia agar kita terhindar dari kemudharatan. Dalam kehidupan sehari-hari seperti
memenuhi kebutuhan jasmani kita butuh yang namanya aturan agar yang kita dapatkan tidak
memberikan kita akibat buruk. Islam juga mengatur hukum jual beli dengan berbagai syarat
dan rukun untuk menghindari mudharat dan kerugian.

11. Ciri-ciri Ekonomi Syariah


Jika dibandingkan dengan sistem ekonomi konvensional, prinsip ekonomi syariah lebih
Mentaati ketentuan yang ada dalam ajaran Islam. Agar lebih paham, berikut ciri-ciri ekonomi
Hal. 16
Syariah:
1. Ekonomi Ketuhanan
Maksud dari ciri-ciri berikut adalah segala jenis peraturan serta landasan hukum
ekonomi Syariah patutnya dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Berfokus pada nilai
ketuhanan. Dalam transaksi ekonomi, cabang ilmu ini bertujuan untuk menciptakan kesatuan
atau unity di Lingkungan sosial.
2. Ekonomi Keadilan
Ekonomi syariah memperhatikan secara rinci bahwa keadilan diterima oleh seluruh masyarakat
Dan tanpa ada campur tangan klasifikasi tertentu, salah satunya seperti kelas sosial. Selain itu,
Metode berikut memberikan kesempatan serta kebebasan kepada setiap pelaku usaha guna
Menjalankan bisnisnya sesuai norma Islam.
3. Ekonomi Pertengahan
Pada dasarnya, ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang menyeimbangkan hak
individu. Dengan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, akan tercipta keseimbangan ekonomi
(equilibrium). Serta munculnya rasa tanggung jawab (responsibility) pada pelaku usaha.

Hal. 17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi konvensional adalah Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor produksi yang
terbatas. Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang
langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi kebebasan individu ataupun
menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis. Dapat disimpulkan ada
beberapa prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam :
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai anugrah atau hadiah dari Allah swt
kepada manusia,
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang Muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penghakiman di akhirat.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi hatas (nisab),
8. Islam menolak riba dalam bentuk apapun.

Hal. 18
B. Saran
Demikianlah makalah singkat ini, penyusunan menyadari banyaknya kekurangan
didalam penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan Makalah ini. Dengan
menyelesaikan Makalah ini penyusun mengharapkan semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://sef.feb.ugm.ac.id/utopia-ekonomi-islam/

2. https://stieamm.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Irianto-dan-Bq-Kisnawati.pdf

3. http://akuntansi.uma.ac.id/2022/12/23/perbedaan-ekonomi-konvensional-dan-ekonomi-
syariah/

4. https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/prinsip-prinsip-ekonomi-syariah-
dan-tujuan-
utamanya/#:~:text=Prinsip%20Dasar%20Ekonomi%20Syariah&text=Pengendalian%
20harta%20individu,yang%20terkait%20erat%20sektor%20riil

5. https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-dan-praktik-ekonomi-islam/

6. https://sef.feb.ugm.ac.id/utopia-ekonomi-islam/

7. https://ejournal.iainu-
kebumen.ac.id/index.php/lab/article/view/235#:~:text=Produksi%20dalam%20ekono
mi%20Islam%20merupakan,aktifitas%20produksi%20hendaknya%20berorientasi%2
0pada

8. https://brainly.co.id/tugas/23703530?utm_source=android&utm_medium=share&utm_
campaign=question

Hal. 19
9. https://uia.e-journal.id/alarbah/article/download/537/327/

10. https://library.unismuh.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NjUxOGM
wYjA1YzQ3MWUwOGY4YWRkNTRiMDA2Y2M0ODFiZTBhNGI5NQ==.pdf

11. https://ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/526/konsep-ekonomi-islam

12. http://repository.uin-suska.ac.id/6727/4/BAB%20III.pdf

13. https://camatmandau.bengkaliskab.go.id/web/cetakberita/1016

14. https://muamalah.iainpare.ac.id/2019/08/manfaat-dan-ruang-lingkup-
muamalah.html?m=1

Hal. 20

Anda mungkin juga menyukai