Anda di halaman 1dari 91

STUDI ETNOMETODOLOGI: PRAKTIK PENGELOLAAN

KEUANGAN KELOMPOK TANI PADI SUKA MAJU


DESA TOLISU KABUPATEN BANGGAI

HASIL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi


Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako

Oleh:

VICKY CAHYAHANDIKA
C 301 18 163

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
HASIL PENELITIAN

STUDI ETNOMETODOLOGI: PRAKTIK PENGELOLAAN


KEUANGAN KELOMPOK TANI PADI SUKA MAJU
DESA TOLISU KABUPATEN BANGGAI

Oleh:

VICKY CAHYAHANDIKA
C 301 18 163

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Femilia Zahra, S.E., M.sc Dr. Jurana N.S, S.E., MSA
NIP. 19810621 200501 2 003 NIP. 19820413 200604 2 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
HASIL PENELITIAN

Diterima Oleh Panitia Ujian Hasil Penelitian Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Tadulako Sebagai Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi Pada
Program Studi Akuntansi

Pada Hari , Tanggal 2022

Disahkan Oleh:
Panitia Ujian Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Abdul Kahar, SE., M.Si., Ak (……………)

2. Sekretaris : Masruddin, SE., MSA., Ak (……………)

3. Anggota : 1. Dr. Chalarce Totanan SE., M.Si., Ak (……………)

2. Dr. Femilia Zahra, SE., M.sc (……………)

3. Dr. Jurana N.S, SE., MSA (……………)

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'alamin, puji syukur penulis ucapkan atas segala

limpahan rahmat dan berkah yang diberikan Allah Subhanahu Wa ta'ala, Tuhan

yang menciptakan segala sesuatu, tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya, dan

tidak serupa dengan sesuatu apapun, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Studi Etnometodologi: Praktik Pengelolaan

Keuangan Kelompok Tani Padi Suka Maju Desa Tolisu Kabupaten

Banggai”. Sholawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada suri tauladan

baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabat

beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sehingga sampai saat

ini dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Nikmat yang sangat besar serta syukur tiada terkira peneliti ucapkan.

akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, meskipun banyak

kesulitan dan halangan yang datang saat proses penulisan skripsi im. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini .

Dengan segala kerendahan hati dan cinta kasih, peneliti menghaturkan terima

kasih kepada Ayahanda Kishartoyo dan Ibunda Aminah, yang senantiasa

memberikan dukungan dan cinta kasih kepada peneliti.

Pada kesempatan ini, peneliti juga ingin menyampaikan rasa terimakasih

kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan dan penyelesaian

penelitian serta penulisan skripsi:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P., selaku Rektor Universitas Tadulako.

iv
2. Bapak Dr. Muhammad Ikbal A, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Tadulako beserta seluruh Wakil Dekan.

3. Bapak Dr. Muhammad Din, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi

dan Bapak Dr. Andi Chairil Furqan, SE., M.Sc., Ak selaku Koordinator

Program Studi (S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

4. Ibu Dr. Chalarce Totanan SE., M.Si., Ak selaku Dosen Wali penulis, terima

kasih atas bimbingannya.

5. Ibu Dr. Femilia Zahra, SE., M.sc dan Ibu Dr. Jurana N.S, SE., MSA

selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam

memberikan arahan bagi penulis mulai dari proposal sampai dengan skripsi.

6. Bapak Dr. Abdul Kahar, SE., M.Si., Ak, Bapak Masruddin., SE., MSA.,

Ak dan Ibu Dr. Chalarce Totanan SE., M.Si., Ak selaku tim penguji

Seminar Proposal, Seminar Hasil dan Skripsi yang telah memberikan kritik

dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Akuntansi yang telah memberikan banyak ilmu,

serta motivasi kepada penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan

Akuntansi Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako dan Seluruh

Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako yang

telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan studi.

8. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) FE-

UNTAD, atas pengalaman yang tidak didapatkan dibangku perkuliahan.

v
9. Kepada Pemerintah Desa Tolisu beserta jajarannya dan masyarakat yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di Desa

Tolisu.

10. Kepada Kelompok Tani Padi Suka Maju yang telah memberikan dan

meluangkan waktu serta kesempatan pada penulis untuk melakukan

penelitian di Desa Tolisu.

11. Kepada seluruh keluarga penulis yang berada di kampung halaman yang

selalu mendoakan penulis selama menempuh pendidikan.

12. Kepada teman-teman Akuntansi angkatan 2018 dan khususnya kelas AK3/C

mohon maaf yang tidak disebutkan satu persatu atas bantuan serta

kebersamaannya selama ini.

13. Kepada teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 96 (Tondo 6),

terima kasih untuk kerjasama serta pengalaman selama melakukan KKN.

14. Kepada teman-teman Piyan heriyanto, Weinalgi Trian Raharya, Megawati

Semmang, S.A.P, Zaidul Khair, Siti Fadlillah, Wulan Pratiwi, Bulan Putri

Verenanda yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

15. Kepada teman-teman alumni SMANSAT 17 yang telah memberikan

dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Last but not least, I wanna thank me. I want thank me for believing me. I

wanna thank me for doing all this hark work. I wanna thank me for having no

days off. I wanna thank me for never quiting, for just being me at all times.

vi
Skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi semuanya terkhusus bagi penulis

dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian

penyusunan skripsi ini.

Palu, agustus 2022

Vicky cahyahandika
C 301 18 163

vii
ABSTRAK

Vicky cahyahandika, C 301 18 163, Studi Etnometodologi: Praktik


Pengelolaan Keuangan Kelompok Tani Padi Suka Maju Desa Tolisu Kabupaten
Banggai dibimbing oleh Femilia Zahra selaku pembimbing I dan Jurana N.S
selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memaknai praktik
pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka maju Desa Tolisu Kecamatan
Toili Kabupaten Banggai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode etnometodologi. Observasi, wawancara serta dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat 5
tahap dalam praktik pengelolaan keuangan kelompok tani suka maju, yaitu: 1)
Sumber dana berasal dari anggota kelompok, 2) Tahap perencanaan awal
dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama, 3) Tahap penyusunan anggaran
dibuat sesuai RDKK, 4) Tahap realisasi anggaran dimana segala sesuatu
pengeluaran sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan di awal, dan 5) Tahap
pertanggungjawaban kelompok tani Suka Maju berupa pencatatan secara
sederhana dan pelaporan disampaikan pada saat proses rapat evaluasi.
Kata kunci: Etnometodologi, Pengelolaan Keuangan, kelompok Tani

viii
ABSTRACT

Vicky cahyahandika, C 301 18 163, Study Of Ethnomethodology:


Financial Management Practice of Suka Maju Rice Farmers Group in Tolisu
Village, Banggai District, under the guidance of Femilia Zahra as supervisor I
and Jurana N.S as supervisor II.

This study aims to understand and interpret the financial management


practices of advanced rice farmer groups, Tolisu Village, Toili District, Banggai
Regency. This research is a qualitative research using ethnomethodology method.
Observations, interviews and documentation were used to collect data. Based on
the results of this study, there are 5 stages in the practice of financial
management of like-forward farmer groups, namely: 1) The source of funds comes
from group members, 2) The initial planning stage is carried out based on mutual
agreement, 3) The budget preparation stage is made according to the RDKK, 4)
Stage realization of the budget where all expenditures are in accordance with
what has been set at the beginning, and 5) The accountability stage of the Suka
Maju farmer group is in the form of simple recording and reporting submitted
during the evaluation meeting process.

Keywords: Ethnomethodology, Financial Management, Farmers Group

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ............................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 6
2.2 Konsep Teori ..................................................................................... 11
2.2.1 Akuntansi .................................................................................... 11
2.2.2 Teori Akuntansi .......................................................................... 14
2.2.3 Pengelolaan Keuangan................................................................ 16
2.2.4 Kelompok Tani ........................................................................... 18
2.3 Kerangka Pikir ................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 22
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 22
3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 23
3.3 Rancangan Prosedur Penelitian ......................................................... 25
3.3.1 Lokasi.......................................................................................... 25
3.3.2 Unit Analisis dan Informan Penelitian........................................ 25
3.3.3 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data ................................... 26
3.3.4 Keabsahan Data .......................................................................... 31

x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 33
4.1 Sumber Dana Kelompok Tani ........................................................... 33
4.2 Tahap Perencanaan ............................................................................ 35
4.3 Tahap Penyusunan anggaran ............................................................. 38
4.4 Tahap Realisasi Anggaran ................................................................. 40
4.5 Tahap Pertanggungjawaban............................................................... 42
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 45
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 45
5.2 Saran .................................................................................................. 45
5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 8

Tabel 3. 1 Informan Penelitian .................................................................... 26

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir........................................................................ 21

Gambar 3. 1 Alur Penelitian Etnometodologi ............................................. 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Manuskrip Wawancara


Lampiran II Kertas Kerja Analisis
Lampiran III Dokumentasi Penelitian

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk

menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai

kesatuan usaha ekonomi yang diharapkan akan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan oleh pemakai (Accounting Principle Board).

Penggunaan informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan

mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan.

Informasi keuangan akuntansi dihasilkan untuk tujuan tertentu, dengan

mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan informasi

akuntansi keuangan dan pengelolaan keuangan suatu organisasi tanpa suatu

pengetahuan umum mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi

akuntansi keuangan dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan salah tafsir

(Hanafi & Halim, 2005;34).

Akuntansi yang diterapkan pada suatu tempat selalu mengalami

perkembangan dan penerapan secara sengaja yang diharapkan untuk

mendapatkan tercapainya suatu tujuan tertentu. Adanya sejarah dan

perkembangan yang sangat unik dalam bidang akuntansi di dalam suatu

negara yang berkembang berdasarkan perkembangan sosial, politik, budaya

dan ekonomi negara. Adanya praktik akuntansi yang diharapkan bisa

menyelesaikan suatu masalah dalam suatu usaha yang dilakukan seseorang,

kelompok maupun negara (Hery, 2017).


Negara agraris itulah sebutan bagi Indonesia dikarenakan dari seluruh

perekonomian nasional pemegang peranan paling penting serta lebih

didominasi pada sektor pertanian. Pada negara agraris, pertanian dijadikan

sebagai penopang kehidupan masyarakatnya, oleh karena itu kebutuhan

pangan bisa terpenuhi dengan banyaknya masyarakat yang berkecimpung di

bidang pertanian. Pemerintah harus lebih banyak memperhatikan segala jenis

kebutuhan yang diperlukan dalam sektor pertanian serta kesejahteraan petani.

Oleh karena itu, diharapkan nantinya kebutuhan pangan akan terpenuhi secara

merata (Kompas.com, 2019).

Banyaknya kelompok petani yang bergerak di sektor pertanian padi,

maka pengelolaan keuangan sangat menunjang kemajuan suatu pengelolaan

pertanian padi dikarenakan pengelolaan keuangan ini merupakan salah satu

aspek penting dalam meningkatkan pendapatan petani padi. Pengelolaan

keuangan sendiri bisa melalui akuntansi. Selama petani padi menjadikan uang

sebagai alat transaksi, maka akuntansi sangat penting digunakan petani padi di

dalam mengambil keputusan. Akuntansi sendiri bisa memberikan beberapa

keuntungan bagi petani padi: (1) kinerja keuangan bisa diketahui oleh petani

padi, (2) posisi keuangan bisa diketahui sumber serta penggunaannya oleh

petani padi, (3) anggaran yang tepat bisa dilakukan oleh petani padi, (4) petani

juga bisa mengetahui kemana saja aliran keuangan selama periode tertentu.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan

kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Untuk mendukung

keberlangsungan pertanian di Indonesia, maka pemerintah membuat program

2
yang bertujuan membantu petani yaitu melalui Kementerian Pertanian

(Kementan), dengan mengalokasikan subsidi pupuk untuk petani. Program ini

dilakukan sebagai bagian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Petani yang berhak menerima subsidi pupuk secara langsung (yang memiliki

dan atau yang menggarap lahan < 2 hektar). Jenis subsidi pupuk yang

dijalankan selama ini adalah subsidi harga/subsidi tidak langsung di mana

alokasi pupuk subsidi yang telah diusulkan oleh pemda dan ditetapkan oleh

pemerintah pusat itu dilanjutkan dengan pengiriman dari produsen yang

ditugaskan ke distributor hingga pengecer, ke kelompok petani dan petani

(Aziz, 2016).

Terdapatnya kelompok tani yang sering kali dibentuk secara temporer

yang hanya aktif pada saat-saat tertentu saja, seperti ketika ada pendistribusian

bantuan pupuk bersubsidi, kredit bersubsidi, atau bantuan-bantuan lainnya.

Umumnya kelompok tani yang ada sekarang ini merupakan hasil dari kegiatan

proyek-proyek sehingga tidak jarang selesainya proyek, banyak kelompok tani

yang tidak dapat mempertahankan kelompoknya atau hanya tinggal nama saja.

Namun ada juga kelompok tani yang makin maju walaupun tidak ada lagi

proyek atau bantuan yang diterima (Hermanto & Swastika, 2011).

Berdasarkan fenomena di lapangan, kelompok tani padi di Desa Tolisu

Kecamatan Toili Kabupaten Banggai ini dibagi berdasarkan letak hamparan.

Salah satu kelompoknya bernama kelompok tani suka maju. Kelompok tani

suka maju didalam memperoleh bantuan subsidi pemerintah. Bantuan

pemerintah akan datang melewati Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok

3
tani (RDKK) yang disusun kelompok tani untuk membantu pengelolaan

pertanian mereka. Akan tetapi pada kenyataannya, bantuan pupuk subsidi

yang diberikan pemerintah hanya 1/3 dari permintaan yang ada di dalam

RDKK. Hal ini mengakibatkan para petani harus mengeluarkan biaya untuk

membeli pupuk non subsidi dengan harapan bahwa hasil pertanian mereka

akan optimal dan memuaskan.

Pengelolaan pertanian tidak lepas dari yang namanya modal. Modal ini

merupakan faktor terpenting di dalam aspek pertanian. Namun masih banyak

petani yang tidak memiliki modal yang cukup dalam mengelola pertaniannya.

Kelompok tani suka maju melakukan inisiatif untuk membantu para anggota

untuk bersama-sama mengumpulkan dana awal sebagai kas kelompok.

Dana awal didapatkan dari iuran anggota kelompok dan kemudian

hasil pengumpulan iuran ini digunakan sebagai belanja awal karena pupuk

akan datang setelah dilunasi pembayarannya. Kelompok tani suka maju juga

memberikan bunga pinjaman dan anggota kelompok tetap harus membayar

pupuk lagi dengan kurun tempo setelah panen. Hasil bunga pinjaman ini

kemudian nantinya akan dimasukan dalam kas kelompok, hal ini bermaksud

agar kas kelompok akan selalu ada dan bertambah.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Studi Etnometodologi: Praktik Pengelolaan

Keuangan Kelompok Tani Padi Suka Maju Desa Tolisu Kabupaten

Banggai”

4
1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, fokus

penelitian ini yaitu pada praktik pengelolaan keuangan kelompok tani padi

suka maju Desa Tolisu Kecamatan Toili Kabupaten Banggai.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memahami dan

memaknai praktik pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka maju Desa

Tolisu Kecamatan Toili Kabupaten Banggai.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini dilakukan agar memberikan beberapa

kegunaan yaitu sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini kiranya memberikan sebuah manfaat

bagi pengembangan ilmu akuntansi sebagai suatu referensi terutama yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan bagi organisasi nirlaba.

2. Kegunaan Praktis

a) Kelompok tani, semoga pengelolaan keuangan yang diterapkan

semakin membaik hingga menghasilkan produksi pertanian yang

maksimal dan kelompok tani yang terbentuk dapat berperan

sebagai aset komunitas masyarakat desa yang partisipatif.

b) Penelitian selanjutnya, bagi peneliti selanjutnya dapat berguna

sebagai masukan dan referensi pengetahuan tambahan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu fondasi yang penting

didalam penelitian, dimana hasil penelitian tersebut dapat menjadi bahan

referensi atau acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang memiliki

kesamaan topik penelitian. Hasil penelitian yang dianggap relevan untuk

dijadikan sebuah perbandingan untuk mempermudah penulis di dalam

melakukan penyusunan.

Penelitian dilakukan oleh Putri et al., (2021) yang melakukan

penelitian mengenai Analisis Pengelolaan Keuangan Kelompok Tani

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Porang. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara yang

menunjukkan bahwa permodalan yang digunakan oleh kelompok tani

selain uang tunai, juga diberikan bantuan dari pihak luar. Untuk

pengelolaan lahan porang terdapat lahan khusus untuk kelompok tani yang

umumnya dikelola dengan sistem gotong royong, sedangkan untuk

pengelolaan lahan individu tergantung masing-masing orang. Pendapatan

kelompok tani akan dibagi rata setelah pendapatan dari penjualan diambil

dari modal awal.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Kusuma & Wuryanto (2019)

yang melakukan penelitian mengenai Pemberdayaan Masyarakat Berbasis

Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Pada Kelompok Usaha Tani


Pembibitan Tanaman Buah. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan,

pelatihan, pendampingan dan penguatan dengan teknik pencatatan

transaksi kedalam jurnal, perhitungan harga pokok, laporan laba rugi dan

laporan posisi keuangan/neraca. Hasil kegiatan menunjukan adanya

perubahan pola pikir dan pengetahuan dalam akuntansi. Kelompok tani

sudah tertib melakukan pencatatan dan dapat menghitung laba atau

kerugian usaha pembibitan tanaman buah.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Klaudia & Wahyuningsih

(2020) yang membahas mengenai Menggali Pentingnya Pembiayaan Bagi

Perekonomian Petani Tebu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan metode etnometodologi kritis. Hasil penelitian menunjukkan

pentingnya pembiayaan bagi petani tebu di Wonotirto dimaknai sulit untuk

didapatkan. Petani tebu membutuhkan pembiayaan tetapi harus melalui

proses dan syarat yang panjang apabila mereka memilih untuk

mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan. Petani tebu lebih memilih

meminjam modal kepada tengkulak walaupun pada akhirnya tebu mereka

dibeli dengan harga yang murah. Lokasi desa yang jauh dari lembaga

keuangan menjadi salah satu faktor terhambatnya petani tebu mendapatkan

pembiayaan. Lembaga keuangan yang kurang responsif dan tidak ada yang

terjun langsung ke Wonotirto juga menyulitkan petani untuk mendapatkan

bantuan pembiayaan. Kesejahteraan petani tebu sungguh memprihatinkan,

disamping mereka dituntut untuk memberikan hasil tebu yang banyak dan

berkualitas untuk pabrik gula.

7
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil

1 Putri et al., Pengelolaan a) Penelitian Pemodal yang


(2021) Keuangan terdahulu digunakan oleh
Kelompok mengenai kelompok tani selain
Analisis
Tani Variabel uang tunai juga
Pengelolaan
petani diberikan bantuan dari
Keuangan
Porang pihak luar. Untuk
Kelompok
sedangkan pengelolaan lahan
Tani Untuk
penelitian porang terdapat lahan
Meningkatkan
ini khusus untuk kelompok
Kesejahteraan
mengenai tani yang umumnya
Petani Porang
variabel dikelola dengan sistem
petani padi gotong royong,
b) Metode sedangkan untuk
Etnometod pengelolaan lahan
ologi individu tergantung
masing-masing orang.
Pendapatan kelompok
tani akan dibagi rata
setelah pendapatan dari
penjualan diambil dari
modal awal.

2 Kusuma & Pengelolaan a) Penelitian Hasil kegiatan


Wuryanto, keuangan terdahulu menunjukan adanya
(2019) kelompok lebih perubahan pola pikir
tani menjalanka dan pengetahuan
Pemberdayaan
n kegiatan dalam akuntansi.
Masyarakat
berupa Kelompok tani sudah
Berbasis

8
No Nama Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil

Penyusunan penyuluhan, tertib melakukan


Laporan pelatihan, pencatatan dan dapat
Keuangan pendamping menghitung laba atau
Sederhana an dan kerugian usaha
Pada penguatan pembibitan tanaman
Kelompok sedangkan buah.
Usaha Tani penelitian
Pembibitan sekarang
Tanaman Buah melihat
bagaimana
pengelolaan
keuangan
kelompok
tani
b) Metode
Etnometodo
logi
3 Klaudia & a) Metode Penelitian Hasil penelitian
Wahyuningsih, Etnometo sebelumnya menunjukkan
(2020) dologi lebih pentingnya pembiayaan
b) Praktik membahas bagi petani tebu di
Menggali
pengelola bagaimana Wonotirto dimaknai
Pentingnya
an kelompok sulit untuk didapatkan.
Pembiayaan
keuangan petani dalam Petani tebu
Bagi
memperoleh membutuhkan
Perekonomian
pembiayaan pembiayaan tetapi harus
Petani Tebu
sedangkan melalui proses dan
penelitian syarat yang panjang
sekarang lebih apabila mereka memilih

9
No Nama Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil

membahas untuk mengajukan


bagaimana pembiayaan di lembaga
kelompok tani keuangan. Petani tebu
dalam lebih memilih
pengelolaan meminjam modal
kelompok kepada tengkulak
taninya. walaupun pada
akhirnya tebu mereka
dibeli dengan harga
yang murah. Lembaga
keuangan yang kurang
responsif dan tidak ada
yang terjun langsung ke
Wonotirto juga
menyulitkan petani
untuk mendapatkan
bantuan pembiayaan.
Kesejahteraan petani
tebu sungguh
memprihatinkan,
disamping mereka
dituntut untuk
memberikan hasil tebu
yang banyak dan
berkualitas untuk pabrik
gula.

Sumber : Data Diolah (2022)

10
2.2 Konsep Teori
2.2.1 Akuntansi
Akuntansi sendiri memiliki banyak arti yang berbeda baik bagi

individu maupun organisasi. Akuntansi secara umum merupakan

sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi

menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi melibatkan aktivitas

mengidentifikasi, mencatat, menafsirkan, dan mengkomunikasikan

informasi kepada pengguna peristiwa keuangan organisasi. Proses

akuntansi menghasilkan informasi keuangan. Semua proses ini

dilakukan secara tertulis dan atas dasar pencatatan transaksi yang harus

dilakukan secara tertulis (Samryn, 2014).

Akuntansi menurut (Kieso, 2002: 2) didefinisikan secara tepat

dengan menjelaskan tiga karakter penting dari akuntansi yaitu (1)

Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

keuangan (2) tentang entitas ekonomi, (3) kepada pemakai yang

berkepentingan. Menurut (Soemarso, 2009: 5) akuntansi adalah

sebagai proses pengidentifikasian, pengukur, dan melaporkan

informasi akuntansi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian

dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan

informasi tersebut. Menurut Mulyadi (2013: 2) Akuntansi adalah

proses pencatatan, penggolongan, pemeriksaan dan penyajian dengan

11
cara-cara tertentu, transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan

atau organisasi lain serta penafsiran terhadap hasilnya.

Komite istilah American Institute of Certified Public

Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran

dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan

kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk

menafsirkan hasil-hasilnya”.

Akuntansi didefinisikan oleh para ahli melalui berbagai

pendekatan dan cara, akuntansi dapat diartikan bahwa dasarnya

akuntansi berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pihak yang

berkepentingan sebagai dasar untuk mengambil keputusan atas suatu

ekonomi dengan menggunakan prosedur tertentu. Laporan keuangan

merupakan bentuk dari informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi

diantaranya menghasilkan laporan neraca, laporan laba rugi, laporan

posisi keuangan, dan laporan perubahan ekuitas. Dengan adanya tujuan

laporan keuangan yang menyediakan informasi yang menyangkut

informasi kinerja, posisi keuangan serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan maka laporan keuangan mempunyai peranan yang

sangat penting karena akan bermanfaat bagi pemakai dalam

mengambil keputusan ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).

Selain itu SFAC No.1 dalam (Ghozali, 2007) menyatakan

bahwa fungsi pelaporan keuangan yaitu:

12
1. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna

kepada calon investor, kreditur, dan pengguna lain sehubungan

dengan pengambilan keputusan investasi yang wajar, keputusan

kredit, dan keputusan serupa.

2. Menyediakan informasi untuk membantu investor pada potensi

investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah

waktu dan ketidakpastian prospek perolehan kas dari deviden, atau

bunga dari penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman.

3. Memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim atas

sumber daya ini, dan efek dari transaksi, peristiwa, dan lingkungan

serta klaim yang dapat mempengaruhi sumber daya ini.

Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi suatu usaha. Karena,

informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna

informasi untuk pengambilan keputusan suatu bisnis (Holmes &

Nicholls, 1998). Informasi yang dihasilkan tersebut ditujukan kepada

pihak eksternal perusahaan dan internal perusahaan yang berfungsi untuk

pengambilan keputusan ekonomi. Sistem informasi akuntansi tersebut,

yaitu berstruktur, mudah dijalankan dan memungknkan untuk segera

mendeteksi kesalahan. Informasi akuntansi juga harus dapat memberi

petunjuk untuk menemukan penyebab lokasi kesalahan.

Penggunaan informasi akuntansi pada suatu perusahaan penting

untuk dilakukan karena berbagai kebutuhan, misalnya dalam

pengambilan keputusan, terutama bagi usaha kecil yang dalam masa

13
berkembang. Sistem informasi akuntansi sebagai alat bagi pemilik usaha

agar dapat mengarahkan dan mengendalikan usahanya sehingga sampai

bisa mengelola organisasi tersebut secara menguntungkan guna menjaga

kelangsungan hidup usahanya.

2.2.2 Teori Akuntansi

Teori akuntansi dapat dirumuskan sebagai suatu susunan

konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran

fenomena akuntansi, serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam

struktur akuntansi, dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena

yang muncul (fenomena sosial dan ekonomi) (Hery, 2011: 123). Teori

akan berguna apabila rumusan teori tersebut dapat dijadikan sebagai

alat untuk memprediksi sesuatu yang mungkin terjadi di masa

mendatang. Menurut Soewardjono dalam (Yadiati, 2010: 8)

mengemukakan, sebenarnya banyak pengertian yang dapat dilekatkan

pada kata teori dalam akuntansi. Beberapa pendapatnya penulis kutip

sebagai berikut:

1) Teori sebagai lawan praktik, biasanya teori dalam pengertian ini

diibaratkan dengan apa yang diharapkan atau apa yang seharusnya

dilakukan dalam kehidupan senyatanya. Teori sering dianggap

sebagai das sein dan praktik dianggap sebagai das sollen. Dari

pengertian diatas teori akuntansi sering diartikan sebagai

seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang bagaimana

seharusnya praktik akuntansi berjalan.

14
2) Teori sebagai penjelasan ilmiah, merupakan pernyataan-pernyataan

tentang hubungan antara variabel-variabel alam atau sosial yang

dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala

alam atau sosial.

3) Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia

nyata. Teori ini berusaha untuk memberikan justifikasi terhadap

praktik agar praktik dapat dipertanggungjawabkan kelayakannya.

Fungsi teori akuntansi adalah:

1) Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi,

2) Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah

akuntansi yang tidak ada standar resminya

3) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan,

4) Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan, dan

5) Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik

akuntansi.

Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan

seperangkat prinsip yang logis, saling terkait, yang membentuk kerangka

umum, dan dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai dan

mengembangkan praktik akuntansi, Teori secara sederhana bisa juga

diartikan sebagai suatu alasan logis yang mendasari suatu pernyataan

keyakinan (Hery, 2011: 124). Menyajikan suatu dasar dalam

Memprediksi, dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian

15
akuntansi. Kita Mengasumsikan, atas dasar keyakinan, bahwa teori

akuntansi itu ada. Teori didefinisikan sebagai “Sekumpulan gagasan

(konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis

tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada

dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut”

(Yadiati, 2010: 10). Apakah teori diterima atau ditolak tergantung pada

kemampuannya dalam memprediksi realitas, menjelaskan praktik

akuntansi, dan kemampuannya untuk menjadi dasar bagi pengembangan

praktik akuntansi di masa mendatang.

2.2.3 Pengelolaan Keuangan

Mulyawan (2015:30) dalam Rumbianingrum & Wijayangka

(2018) mengatakan bahwa proses pengaturan aktivitas atau kegiatan

keuangan dalam suatu organisasi yang didalamnya termasuk kegiatan

planning, analisis, dan pengendalian terhadap keuangan. (Bambang

Riyanto dalam Mulyawan, 2015:31) mendefinisikan manajemen

keuangan adalah keseluruhan dari aktivitas yang bersangkutan dengan

usaha untuk mendapatkan dana.

Kasmir (2010:16) dalam (Rumbianingrum & Wijayangka, 2018)

menuliskan secara umum fungsi manajemen keuangan adalah :

1. Meramalkan dan merencanakan keuangan, dalam hal ini fungsi

sebagai alat untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi dimasa yang

akan datang dan yang kemungkinan besar berdampak, baik langsung

16
maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Setelah diramalkan maka dapat disusun rencana-rencana yang

dilakukan terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yaitu

kebutuhan pelanggan dan pengelolaan keuangan.

2. Keputusan permodalan, investasi, dan pertumbuhan Manajemen

keuangan juga berfungsi menghimpun dana yang dibutuhkan, baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Melakukan pengendalian, Pengendalian ini sangat dibutuhkan dalam

perusahaan karena bisa saja akan terjadi penyimpangan keuangan

dalam aktivitas perusahaan. Dari sini ada fungsi dari manajemen

keuangan yaitu sebagai pengendalian dalam keuangan perusahaan

supaya perusahaan tetap dapat mencapai tujuan.

4. Hubungan dengan pasar modal Manajemen keuangan digunakan

sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar modal sehingga

perusahaan dapat memperoleh alternatif sumber dana atau modal.

Pada pengelolaan keuangan UMKM atau perusahaan terdapat

beberapa proses pengelolaan keuangan yang seharusnya dilakukan.

Menurut Mulyawan (2015:49) disebutkan bahwa ada proses dan tahap

pengelolaan keuangan yaitu Perencanaan (Peramalan Keuangan),

Pelaksanaan (Perencanaan dan Penganggaran), Financial Control

(pengendalian keuangan).

Pengelolaan keuangan dalam sektor pertanian, menjadi sangat

penting dimana pembiayaan pertanian membantu mengadopsi teknologi

17
kritis pada waktu yang tepat yang akan berpengaruh terhadap

produktivitas. Kalunda (2013) dalam Afriza & Priminingtyas (2017)

menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir pertanian telah berubah

yang menyebabkan turunnya harga komoditas dan kenaikan harga biaya

produksi termasuk suku bunga yang lebih tinggi. Akibatnya petani

dituntut untuk menjadi seorang manajer keuangan yang baik dalam

memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan yang efisien pada

kegiatan usaha taninya.

2.2.4 Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang

dibentuk atas dasar kesamaan kondisi lingkungan dan keakraban untuk

peningkatan pengembangan usaha. Kelompok tani sebagai pelaku utama

menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang berperan penting dan

menjadi ujung tombak dalam pembangunan pertanian (Christina S.

Parissing, 2021). Menurut peraturan menteri pertanian nomor :

273/Kpts/OT.160/4/2007 kelompok tani adalah kumpulan

petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan

keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Kelompok tani juga dapat diartikan organisasi non formal di pedesaan

yang ditumbuh kembangkan “dari, oleh dan untuk petani”.

Ciri Kelompok Tani

1. Saling mengenal, akrab, saling percaya diantara sesama anggota

18
2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha

tani

3. Memiliki kesamaan dalam tradisi, pemukiman, hamparan usaha,

jenis usaha, status ekonomi maupun sosial.

4. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota

berdasarkan kesepakatan bersama.

Fungsi Kelompok Tani :

1. Kelas Belajar : merupakan tempat atau wadah belajar mengajar

sesama anggota dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap anggota untuk tumbuh dan berkembang dalam berusaha

meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kehidupan yang

sejahtera.

2. Wahana kerjasama : merupakan tempat memperkuat kerjasama, baik

antara sesama anggota kelompok tani pun juga sesama kelompok tani

atau pihak lain, sehingga usahatani lebih efisien dan mampu

menghadapi ancaman, tantangan.

3. Unit Produksi : Usahatani dari setiap anggota kelompok merupakan

satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala

ekonomi usaha dengan tetap menjaga kualitas, kuantitas dan

keberlanjutan atau kontinuitas produksi.

Kelompok tani minimal mempunyai kepengurusan dimulai dari

ketua, sekretaris dan bendahara kelompok yang dipilih oleh masyarakat

19
tani. kelompok tani harus diketahui dan disahkan oleh pihak pemerintah

setempat baik tingkat desa atau kelurahan setempat. Dalam aturan baru

para pengurus kelompok tani wajib berbadan hukum dan terdaftar di

Kementrian Hukum dan HAM (Pertanian, 2016). Pembinaan kelompok

dilaksanakan secara berkesinambungan dan tetap diarahkan pada upaya

peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya,

dengan harapan kelompok tani mampu mengembangkan usahatani dan

kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.

2.3 Kerangka Pikir

Penelitian ini berawal dari bagaimana kondisi kelompok tani padi

tersebut pada saat penelitian dimulai. Kondisi yang baik dimana pengaturan

manajemen dari sisi keuangan dapat dikelola secara efektif dan efisien. Pada

penelitian ini, diamati dari bagaimana pengelolaan keuangan yang telah

dilakukan selama ini, yaitu masih secara sederhana. Penyelenggaraan praktik

akuntansi yang dilakukan oleh para petani padi masih belum memadai atau

dengan kata lain pencatatan akuntansi yang mereka lakukan masih sederhana,

yaitu belum sampai pada penyusunan laporan keuangan yang sebenarnya

dapat bermanfaat bagi mereka dalam mengembangkan usaha pertaniannya.

Selain mengkaji tentang praktik pengelolaan keuangan, penelitian ini

membahas penyusunan anggaran dan pemenuhan kebutuhan kelompok.

Penelitian ini juga mengkaji tentang bagaimana kelompok tani padi suka

maju didalam melaksanakan praktik pengelolaan keuangan dalam membantu

permodalan anggota kelompok yang dilakukan secara bersama-sama. Apa

20
yang mendorong mereka melakukan hal tersebut dan keuntungan melakukan

pengelolaan keuangan.

Permasalahan yang telah dipaparkan mendorong peneliti melakukan

penelitian yang berkaitan dengan Studi Etnometodologi : Praktik Pengelolaan

Keuangan Kelompok Tani Padi Suka Maju Desa Tolisu Kabupaten Banggai.

Kerangka pikir dapat diuraikan sebagai berikut:

Kelompok Tani

Pengelolaan Keuangan

Penyusunan Anggaran Pemenuhan Kebutuhan


Kelompok

Etnometodologi

Memahami Dan Memaknai


Pengelolaaan Keuangan

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

21
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian

kualitatif dengan menggunakan metode etnometodologi. Etnometodologi

digunakan karena peneliti ingin memahami dan memaknai apa yang

dirasakan, apa yang dialami aktor, dalam hal ini adalah para anggota

kelompok tani padi Suka Maju. Pemanfaatan pendekatan ini diharapkan dapat

menangkap makna realitas dalam suatu organisasi/komunitas yang diteliti

secara utuh, sebagaimana konteks yang meliputinya (Nursanita, 2019).

Peneliti harus aktif dalam penelitian sehingga diharapkan dapat menangkap

pengalaman pribadi para aktor yang ditunjukkan dalam tindakan dan

percakapan, sehingga peneliti memahami dan memaknai Praktik Pengelolaan

Keuangan Kelompok Tani Padi Suka Maju yang sebenarnya sedang terjadi.

Dalam melakukan proses investigasi objek yang akan diteliti, peneliti

bisa menggunakan berbagai metode riset kualitatif. Mereka memiliki

karakteristik dan cara yang berbeda dalam menghadapi dan beradaptasi

dengan masalah penelitian mereka. Sulit untuk secara tegas mendefinisikan

penelitian kualitatif (Jurana et al., 2019). Penelitian etnometodologis

menuntut peneliti untuk mengungkapkan sesuatu yang menarik dari hal-hal

yang mungkin saja dianggap tidak menarik oleh aktor. Aksi dalam

etnometodologi adalah aksi organisasi yang dilakukan akibat interaksi antar

anggota didalam kelompok.


Peneliti memunculkan hal-hal yang tidak terlihat dari pengucapan atau

percakapan yang terjadi. Dengan pendekatan etnometodologi, peneliti dapat

memahami aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh individu-individu dalam

suatu komunitas, yaitu Pengelola keuangan kelompok tani, khususnya

individu-individu yang terlibat dalam menyusun anggaran dana.

Etnometodologi melihat realita sosial sebagai suatu kondisi yang cair, tidak

tetap atau tidak stabil. Atau dengan kata lain, realita sosial yang terbentuk

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (Kamayanti, 2016).

3.2 Metode Penelitian

Etnometodologi dikenal dalam dunia sosiologi marak pada tahun

1946 yang dipelopori oleh Harold Garfinkel. Garfinkel (1967) menggunakan

istilah pengindeksan hasil wawancara dan aksi praktik yang kontekstual

mengenai keseharian mereka. Garfinkel menyatakan bahwa istilah

etnometodologi merujuk pada penyelidikan sifat-sifat rasional dari ekspresi

indeksikal dan tindakan praktis lainnya sebagai kontingen pencapaian yang

diorganisir melalui praktik kehidupan sehari-hari. Pada tahun 1967

Garfinkel memperkenalkan pendekatan etnometodologi yang dapat

digunakan pada tujuh area penelitian yaitu tentang tindakan alamiah etnik

atau kelompok tertentu, kajian yang terkait dengan agen sosial di

masyarakat, memahami kehidupan sekelompok manusia dan bagaimana

interaksi dalam kelompok, berfokus pada praktik rasionalisasi kehidupan

etnik atau kelompok, rasionalitas keberlanjutan berdasarkan keputusan dan

23
tindakan kelompok, terkait dengan aspek tradisional, tindakan manusia

terkait dengan aturan etnik atau aturan kelompoknya.

Tujuan utama etnometodologi adalah untuk mempelajari bagaimana

anggota masyarakat selama berlangsungnya interaksi sosial, membuat sense

of indexical expression. Istilah indexical tidak bermakna universal namun

bergantung pada konteks (misalnya, ia, dia, mereka). Sifatnya terbatas pada

yang diindeks atau dirujuk. Subjek etnometodologi bukanlah anggota-

anggota suku-suku terasing, melainkan orang-orang dalam berbagai macam

situasi dalam masyarakat kita.

Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai

melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia di tempat mereka

hidup. Pemanfaatan metode ini lebih dilatari oleh pemikiran praktis

(practical reasoning) ketimbang oleh kemanfaatan logika formal (formal

logic). Fokus studi etnometodologi adalah aktivitas yang bersifat rutin.

Peneliti juga tidak boleh menentukan fokus pada individual semata, namun

harus mencari keterkaitan individu dengan kelompoknya saat ia melakukan

aktivitas. Kemudian harus merujuk pada pencarian justifikasi rasional

mengapa suatu aktivitas tersebut dilakukan Kamayanti (2016: 133–134)

Garfinkel (1967) mengungkapkan bahwa etnometodologi

menganalisis prosedur yang biasanya digunakan individu untuk

menjalankan aktifitas sehari-harinya. Riset yang terkait interaksi manusia

dalam kehidupan sehari-hari yang berada dalam suatu norma, struktur,

24
aturan, suatu kelompok atau etnis masyarakat, untuk hidup dan tumbuh

bersama maka ini berarti dalam area kajian etnometodologi. Etnometodologi

adalah riset atau kajian makna terhadap suatu fenomena dari tindakan

manusia yang berada dalam kelompoknya. Mereka bertindak dalam koridor

kelompoknya, mereka adalah representasi subjektivitas kelompoknya.

Kajian etnometodologi memahami keunikan tindakan sekelompok manusia

dan pola interaksinya.

3.3 Rancangan Prosedur Penelitian

3.3.1 Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Tolisu Kecamatan Toili

Kabupaten Banggai. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan

kemudahan peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan karena

dilokasi tersebut kelompok tani suka maju berada.

3.3.2 Unit Analisis dan Informan Penelitian

1. Unit Analisis

Unit analisis merupakan salah satu komponen dari penelitian

kualitatif. Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah

penentuan apa yang dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Unit

analisis dilakukan peneliti untuk dapat terjaganya antara reliabilitas dan

validitas. Unit analisis penelitian bisa berupa individu, kelompok,

organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sebagaimana fokus

permasalahan penelitiannya. Unit analisis sendiri bisa menjadi suatu acuan

dalam melaksanakan penelitian.

25
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa unit analisis

dalam penelitian ialah subjek yang akan diteliti kasusnya. Dengan

demikian unit analisis dalam penelitian ini adalah praktik pengelolaan

keuangan kelompok tani.

2. Informan penelitian

Dalam etnometodologi penetapan informan-informan dalam suatu

komunitas harus anggota yang memiliki peran yang kuat dalam

memproduksi aktivitas keseharian Kamayanti (2016: 133). Alasan

memilih informan karena dianggap terlibat langsung serta mengetahui dan

dapat memberikan informasi (gambaran) tentang praktik pengelolaan

keuangan kelompok tani suka maju.

Tabel 3. 1 Informan Penelitian

No Nama Peran

1 Bapak Suprianto Ketua

2 Bapak Suwanto Sekretaris

3 Bapak Ponidi Bendahara

4 Bapak Muali Widodo Anggota

5 Bapak Gianto Anggota

Sumber : Data diolah (2022)

3.3.3 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data

1. Metode pengumpulan

26
Banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data,

dalam penelitian ini akan menggunakan pengumpulan data melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi, dalam penelitian ini mengamati dari jauh apa saja yang

diperlukan dalam penelitian dan mencatat langsung data yang diperlukan.

Seperti mengamati pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh kelompok

tani padi suka maju.

2. Wawancara, peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada

anggota kelompok tani padi suka maju yang terkait dengan ruang lingkup

masalah penelitian.

3. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan

kondisi pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka maju seperti

segala jenis pencatatan yang berkaitan dengan keperluan kelompok yang

masih dalam lingkaran keuangan.

2. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan tahap analisis yang mengikuti kaidah dalam etnometodologi

Garfinkel (1967) dalam Kamayanti (2016) menetapkan tiga tahap analisis.

Tahap pertama pencarian indeksikalitas, refleksivitas yang melandasi aksi

praktis, dan pencapaian aksi kontekstual yang dapat dianalisis. Berikut

tahap analisis:

1. Tahapan pertama indeksikalitas merupakan tahapan mencari ungkapan

atau bahasa tubuh yang muncul diantara individu maupun komunitas

27
(Ramadhani et al., 2019). Bahasa atau ungkapan yang digunakan

biasanya sangat khas dan kontekstual menyesuaikan dimana individu

maupun komunitas tersebut berada. Dalam penelitian ini analisis

ungkapan indeksikal berfokus pada Praktik pengelolaan keuangan

kelompok tani padi suka maju.

2. Tahapan berikutnya analisis refleksivitas, mendeskripsikan kegiatan

sehari-hari para aktor dalam membentuk realitas sosial baik

pemahamannya terhadap realitas sosial itu sendiri maupun

pengungkapannya ke dalam praktik sosial. Refleksivitas baru dapat

diterapkan jika peneliti telah menentukan indeksikalitas, karena

refleksivitas mengharuskan untuk memahami konteks atau kejadian

yang sedang terjadi (Purwandani & Aji Dedi Mulawarman, 2021).

Jawabannya terletak pada informan dan komunitas yang nantinya

menimbulkan kesepakatan. Dalam penelitian ini analisis refleksivitas

mengarah pada praktik yang dihasilkan melalui pengelolaan keuangan

yang dilakukan kelompok terhadap hasil yang diharapkan (Affandi,

2013).

3. Tahapan selanjutnya adalah analisis aksi kontekstual merupakan

bentuk akuntabilitas diartikan sebagai dunia sosial, yang dapat

dideskripsi, dipahami, dilaporkan, dan dianalisis (Pangesti, 2020).

Dalam penelitian ini aksi yang diungkapkan, yaitu terlihat dan

dianggap rasional bagi individu maupun komunitas dari analisis

indeksikalitas dan refleksivitas. Pada tahapan ini peneliti mencoba

28
untuk memahami maksud dari informan tidak hanya apa yang

dikatakan namun juga dari ekspresi dan perumpamaan yang

sampaikan.

4. Tahap keempat penyajian Common Sense Knowledge of Social

Structures, etnometodologi yang baik memberikan gambaran tentang

indeks-indeks yang dilakukan dalam keseharian dan kesepakatan

komunitas. Pemahaman akan terbentuk serta mengarah pada budaya

umum dan suatu norma yang telah diasumsikan, disetujui dan

dipraktikan oleh semua anggota, kemudian maksud dari common

sense yaitu sesuatu yang dianggap pasti. Tahapan ini merupakan

puncak dari penelitian etnometodologi, dimana tahap ini tidak hanya

menggunakan etnometodologi sebagai pendekatan untuk memahami

para informan namun juga sebagai landasan teori yang membawa

peneliti pada pemahaman akhir dan menyimpulkan hasil penelitian.

Sehingga dalam penelitian ini peneliti dapat melihat seperti apa

praktik pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka maju.

29
Praktik Pengelolaan Keuangan
Kelompok Tani Padi Suka
Maju

Observasi Penentuan Wawancara


Informan Informan

Transkip
Menganalisis
Wawancara

Alur analisis etnometodologi meliputi :


1. Indeksikalitas
2. Refleksivitas
3. Analisis Aksi Kontekstual
4. Common Sense Knowledge of Social Structures.

Temuan Penelitian:
1. Sumber dana kelompok tani
2. Perencanaan
3. Penyusunan anggaran
4. Realisasi anggaran
5. pertanggungjawaban

Gambar 3. 1 Alur Penelitian Etnometodologi

30
3.3.4 Keabsahan Data

Teknik pengujian keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, penelitian ini menggunakan alat analisis etnometodologi, maka

peneliti harus melakukan pemeriksaan kembali terkait konsistensi jawaban

informan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah data

penelitian dapat dipercaya (reliabel). Selain itu, peneliti juga menggunakan

teknik perbandingan antara hasil wawancara (transkripsi) dengan dokumen

catatan lapangan yang digunakan, atau dengan data sekunder lainnya.

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu

pada konsep yang dijelaskan oleh (Sugiyono, 2010: 270–277), yaitu :

1. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Adapun triangulasi

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a) Triangulasi teori

Merupakan teknik dimana menggunakan berbagai teori yang

beragam dimaksudkan agar data yang nantinya didapatkan bisa

memenuhi syarat. Peneliti telah memasukkan berbagai macam teori

yang telah dijelaskan pada bab II yang dipergunakan sebagai data

yang terkumpul.

b) Triangulasi teknik

Merupakan teknik yang dilakukan untuk menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data kepada informan yang

31
sama tetapi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Misalnya

membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi dan

dokumentasi yang yang peneliti dapatkan.

c) Triangulasi waktu

Merupakan data yang dikumpul dengan cara melakukan

wawancara diwaktu yang berbeda. Apabila dihasilkan data yang

berbeda, maka dilakukan secara terus-menerus sehingga sampai

ditemukan kepastian dan kesamaan datanya.

2. Menggunakan Bahan Referensi

Keabsahan data dalam penelitian ini juga dibuktikan dengan

adanya bahan referensi untuk membuktikan data yang ditemukan oleh

peneliti. Contohnya data hasil wawancara yang didukung dengan rekaman

wawancara, data interaksi peneliti dan informan, atau gambar transkrip

wawancara dan didukung oleh foto-foto yang terkait dengan proses

wawancara.

32
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sumber Dana Kelompok Tani

Pembiayaan merupakan dana yang digunakan untuk memulai suatu

usaha atau diperuntukan untuk membeli aktiva. Setiap pembiayaan tentu saja

memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pihak organisasi atau unit

usaha pemakai. Dalam suatu pembiayaan harus terdapat adanya kesepakatan

dan kepercayaan. Dimana nantinya pembiayaan akan dipergunakan sebagai

modal awal untuk menjalankan berbagai aktivitas suatu organisasi.

Modal merupakan dana yang digunakan untuk memulai usaha atau

untuk membeli aktiva dengan maksud untuk mendukung seluruh aktivitas

yang dilakukan oleh organisasi atau unit usaha. Suatu kelompok tani perlu

memiliki dan memahami modal awal dengan maksud agar aktivitas produksi

yang dilakukan berjalan dengan baik. Begitu pula dengan kelompok tani suka

maju tentu saja membutuhkan modal awal sebagai penunjang seluruh proses

pendanaan bagi kelompok. Dalam hal ini kelompok tani suka maju

memperoleh modal awal dari dana pribadi anggota kelompok. Hal tersebut

diungkapkan oleh ketua kelompok dalam proses wawancara yakni sebagai

berikut:

“Awalnya itu penggalangan dana dari anggota [sembari


mengangkat dan menggerakkan jari telunjuk] …iuran..
selanjutnya dikelola oleh kelompok, jadi berkembang
duitnya”

(hasil wawancara dengan ketua kelompok tani suka maju, pada

tanggal 11 Mei 2022)


Sekretaris kelompok tani suka maju juga membenarkan hal tersebut

melalui pernyataan sebagai berikut:

“Kalau untuk pembelian pupuk, itu asal muasal kasnya itu


dari pengumpulan uang anggota…dari pertama sampai
sekarang yang digunakan untuk menebus mengelola pupuk
itu ya dana dari anggota kelompok [sembari menganggukkan
kepala] ..yaa jadi uang itu yang digunakan dari dulu-dulu”
(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju,

pada tanggal 12 Mei 2022)

Berdasarkan pernyataan dari kedua informan sebelumnya, dapat dilihat

bahwa sumber dana kelompok tani suka maju terkumpul melalui

penggalangan dana dari anggota atau disebut dengan kata iuran. Dana iuran

ini yang dijadikan sebagai sumber dana kelompok tani suka maju untuk

melakukan penebusan pembayaran pupuk. Selaras dengan penjelasan

tersebut, bapak Muali Widodo selaku Anggota kelompok Tani Suka Maju

juga menjelaskan hal serupa, yaitu:

“Kalau dulu di awal, saya [sambil menunjuk dirinya sendiri] sempat


melakukan pengumpulan uang kelompok sebagai uang kas”

(hasil wawancara dengan anggota kelompok tani suka maju, pada

tanggal 16 Mei 2022)

Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Bapak

Muali Widodo merupakan pihak yang terlibat langsung dalam penggalangan

dana sebagai kas kelompok tani Suka Maju. Dimana nantinya uang kas ini

digunakan untuk keperluan kelompok seperti pembelian pupuk. Sehingga

34
dengan adanya iuran diawal mempermudah kelompok dalam memperoleh

sumber dana agar produksi lebih efisien.

Sebagai kelompok tani yang mandiri, maka sumber pemasukan atau

sumber dana berasal dari hasil iuran anggota kelompok tani Suka Maju. Jadi,

modal yang bersumber dari dana pribadi anggota kelompok sangatlah penting

dalam melancarkan berbagai proses pembiayaan kelompok. Sehingga, proses

musyawarah penting untuk dilakukan pada saat awal terbentuknya kelompok

tani. Hal tersebut dimaksudkan agar nantinya seluruh aktivitas dan kegiatan

yang dijalankan oleh kelompok tani dapat berjalan dengan lancar. Setiap

anggota kelompok dapat melakukan proses pembayaran dana awal melalui

ketua kelompok. Sampai dengan saat ini dana yang telah terkumpulkan dapat

dikatakan sangatlah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan dalam

memenuhi kebutuhan anggota kelompok tani.

4.2 Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses yang didalamnya

terdapat tahapan-tahapan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.

Perencanaan keuangan yang baik akan selalu dibutuhkan oleh setiap

kelompok tani dalam menunjang keberlanjutan dan keberhasilan kegiatan

produksi yang dijalankan. Dengan berjalannya proses perencanaan yang baik

maka kelompok tani dapat menjalankan pemenuhan kebutuhan dengan lebih

terstruktur.

Pengelolaan keuangan merupakan keseluruhan dari jalannya aktivitas

yang berkaitan dengan kegiatan usaha dengan maksud untuk memperoleh

35
dana. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan dampak kepada

kelompok tani agar dapat menjadi seorang manajer keuangan yang baik

dalam memainkan peran penting di pengelolaan keuangan yang efisien pada

kegiatan usaha taninya. Selama lima tahun terakhir aktivitas pertanian telah

mengalami perubahan yang mengakibatkan penurunan harga komoditas dan

kenaikan harga biaya produksi. Oleh karena itu, kelompok tani memiliki

solusi tersendiri di dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi. Hal

tersebut diungkapkan oleh sekretaris kelompok dalam proses wawancara

yakni sebagai berikut

“kalau pengelolaan kelompok tani ini apa asal muasalnya


dari pengumpulan uang dari anggota yang nantinya
dijadikan kan dana kas Kelompok tani yaitu dikelola sesuai
dengan kesepakatan anggota, kalau bunga satu persen kalau
pupuk per bulannya, mungkin 6 persen dalam satu kali
musim tanam [tatapan mata menatap ke atas]”
(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa kelompok tani

suka maju mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama anggota

serta melakukan pengumpulan uang dari anggota kelompoknya yang

dijadikan sebagai dana kas. Dana kas ini digunakan sebagai pembayaran awal

pupuk subsidi maupun non subsidi. Anggota kelompok harus tetap membayar

pupuk yang telah dibeli agar nantinya dana kas tetap terkumpul. Jadi, setiap

kegiatan yang akan dilakukan kelompok tani suka maju selalu melakukan

musyawarah berdasarkan keputusan bersama. Hal serupa juga diungkapkan

oleh Bapak Gianto selaku anggota kelompok tani suka maju sebagai berikut:

36
“masalah bunga pinjaman itu sudah dirapatkan diawal dulu
itu [sembari membuka telapak tangannya] …perkarung
saknya itu harganya dinaikkan menjadi 6 persen”
(hasil wawancara dengan anggota kelompok tani suka maju, pada

tanggal 20 Mei 2022)

Kelompok tani suka maju mempunyai kesepakatan bersama dalam

menentukan besaran bunga yang harus dikeluarkan di awal yaitu sebesar 6%

per karung sak untuk satu kali musim tanam. Batas pembayaran juga

ditentukan sampai habis panen atau dimulainya penanaman padi kembali dan

hal ini berlaku terhadap semua anggota kelompok. Pemberian bunga

diharapkan dapat meningkatkan jumlah uang kas dan uang anggota kelompok

secara terus menerus. Bunga ini juga sebenarnya diperuntukkan sebagai

penambah modal dari uang awal anggota. Hal serupa juga diungkapkan oleh

bendahara kelompok tani suka maju sebagai berikut:

“kalau pengelolaan keuangan yang saya tau ya [sembari


mengarahkan tangan ke dada] awal mula uang kasnya itu
dari pengumpulan uang anggota kemudian digunakan untuk
keperluan kelompok...digunakan untuk menanggulangi
terlebih dahulu jika ada keperluan-keperluan itu…kan setiap
kita bayar yarnen itu ada bunganya ya jadi uang setiap
anggota juga itu akan bertambah, jikalau tiba-tiba ada
anggota yang mau keluar juga bisa mengambil uangnya
kembali”
(hasil wawancara dengan bendahara kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Wawancara di atas menunjukan bahwasanya kelompok tani suka maju

melakukan segala sesuatu berdasarkan hasil musyawarah bersama. Dimana

setiap proses pengumpulan dana awal yang diperuntukan sebagai dana kas

37
serta penentuan suku bunga bagi anggota kelompok dimusyawarahkan di

awal serta dievaluasi setiap setahun sekali. Apabila terdapat anggota

kelompok yang ingin keluar, maka dana awal yang diserahkan sebagai uang

kas dapat diambil kembali dengan jumlah nominal yang bertambah

dikarenakan adanya penambahan suku bunga pinjaman setiap masa produksi.

4.3 Tahap Penyusunan anggaran

Penyusunan anggaran kelompok tani harus sesuai dengan Lampiran II

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Rencana Definitif Kelompok Tani

(RDK) merupakan rencana kerja usahatani dari kelompok tani untuk periode

satu tahun yang berisi rincian kegiatan tentang sumber daya dan potensi

wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja serta

kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani, kemudian RDK

dijabarkan lebih lanjut menjadi RDKK.

RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) merupakan alat

perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alat mesin

pertanian, baik yang berasal dari kredit/permodalan/subsidi usahatani maupun

dari swadana petani. Selaras dengan diungkapkan oleh ketua kelompok dalam

proses wawancara yakni sebagai berikut:

“Kalau pemesanan pupuk itu melalui RDKK, setelah itu [pupuk]


datang baru dibagi ke para anggota”

(hasil wawancara dengan ketua kelompok tani suka maju, pada

tanggal 11 Mei 2022)

38
Sekretaris kelompok tani suka maju juga membenarkan hal tersebut

melalui pernyataan sebagai berikut:

“Kalau selama ini kan pupuk itu muncul dari RDKK…ya nanti
RDKK itu kalau dari pihak pengecer itu memberi tahu bahwa harus
ngumpul dana untuk menebus pupuk [sembari membuka telapak
tangannya] jadi kelompok itu langsung emm menanggulangi untuk
penebusan itu”
(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Berdasarkan pernyataan dari kedua informan sebelumnya, dapat dilihat

bahwa Kelompok tani suka maju didalam mendapatkan bantuan pupuk

subsidi pemerintah melalui penganggaran yang tertuang dalam RDKK. Pupuk

juga akan datang atau diterima oleh kelompok tani jika kelompok melunasi

pembayaran pupuk, oleh karena itu kelompok tani suka maju menanggulangi

terlebih dahulu menggunakan uang kas kelompok. Akan tetapi bantuan pupuk

yang diberikan oleh pemerintah jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang

tertuang dalam RDKK dan bahkan tidak mencukupi. Hal itu diungkapkan

oleh sekretaris kelompok dalam proses wawancara yakni sebagai berikut:

“eemm kebanyakan petani tolisu ini kalau kebutuhan yang sesuai


dengan RDKK itu tidak terpenuhi [sembari menggelengkan kepala]
…eee anggota itu mencari solusi mencari ini pupuk non subsidi”
(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Ketidak terpenuhinya kebutuhan yang tertuang dalam RDKK,

kelompok tani suka maju harus mencari solusi. Pembelian pupuk non subsidi

dapat menjadi alternatif dalam menanggulangi kekurangan atas pupuk

39
subsidi. Ketika dana kas masih tersisa itulah nantinya yang akan

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok. Sehingga

diharapkan nantinya kebutuhan dari kelompok tani dapat terpenuhi dan

berjalan dengan efisien.

4.4 Tahap Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran merupakan kegiatan pelaksanaan anggaran yang

meliputi segala sesuatu pengeluaran yang telah ditetapkan di awal. Dimana

anggaran yang telah dibuat dan disepakati telah dijalankan sesuai kesepakatan

bersama. Pengeluaran menjadi bagian dari penggunaan realisasi anggaran,

dimana dana yang telah terkumpul harus dipergunakan untuk menjalankan

aktivitas dan memenuhi kebutuhan organisasi.

Pengeluaran merupakan pembayaran yang dilakukan saat ini untuk

kewajiban pada masa akan datang dalam rangka memperoleh beberapa

keuntungan. Apabila pengeluaran dilakukan untuk meningkatkan aktiva tetap,

pengeluaran itu disebut pengeluaran modal. Jika pengeluaran dilakukan untuk

biaya operasi, pengeluaran itu disebut pengeluaran operasional, biaya tunai

tersebut untuk mendapatkan barang, jasa, atau hasil usaha. Dalam melakukan

pemenuhan kebutuhan kelompok tani Suka Maju tentunya harus ada dana

yang dikeluarkan seperti halnya di dalam melakukan pembelian pupuk

subsidi. Semua biaya yang dikeluarkan harus diperuntukkan untuk

pemenuhan kebutuhan kelompok. Selaras dengan diungkapkan oleh sekretaris

kelompok dalam proses wawancara yakni sebagai berikut :

40
“anu kalau untuk sementara baru pupuk…Cuma kalau
keperluan penanaman benih itu kelompok mengusahakan
minta bantuan ke dinas tergantung kegiatan”

(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Bapak Gianto selaku anggota kelompok tani suka maju juga membenarkan

hal tersebut melalui pernyataan sebagai berikut:

“yang ditanggulangi untuk sementara ini masih pupuk yaa [sembari


menganggukkan kepala]”
(hasil wawancara dengan anggota kelompok tani suka maju, pada

tanggal 20 Mei 2022)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama dengan

informan diperoleh bahwasanya pengeluaran utama dalam penggunaan dana

dipergunakan untuk pembelian pupuk. Pupuk masih menjadi kebutuhan

mendasar bagi para petani untuk kebutuhan pertaniannya. Bukan berarti

petani tidak membutuhkan obat-obat pertanian yang lainnya. Berkaitan

dengan kebutuhan lain yang diperlukan oleh petani disesuaikan dengan

kebutuhan pertanian dan kegiatan para petani.

Dalam melakukan pembelian pupuk subsidi, kelompok tani suka maju

harus melakukan pembayaran terlebih dahulu secara cash agar pupuk bisa

diterima. Jadi, pembelian pupuk tersebut menggunakan uang kas kelompok

terlebih dahulu yang diperuntukkan sebagai pelunasan agar pupuk subsidi

bisa diterima oleh kelompok tani. Semua hal yang berkaitan dengan seluruh

pengeluaran masih diperuntukan untuk kebutuhan kelompok tani. Akan tetapi

41
belum semua terpenuhi akibat modal yang belum cukup untuk memenuhi

kebutuhan lainnya. Dikarenakan kebutuhan lainnya seperti obat-obatan yang

dipakai oleh setiap petani tidak selalu sama oleh karena itu butuh modal yang

lumayan besar agar semua kebutuhan anggota kelompok terpenuhi.

4.5 Tahap Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban merupakan proses yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana pengelolaan keuangan khususnya dana kas dari

anggota kelompok tani suka maju sesuai dengan pendapatan dan belanja

keperluan kelompok. Mengapa demikian karena agar tidak lepasnya dari

tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan sebelumnya, sehingga perlu

adanya evaluasi laporan pertanggungjawaban yang disampaikan kepada

anggota kelompok. Kelompok tani suka maju melakukan beberapa hal dalam

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada anggotanya yaitu dengan

mencatat seluruh pendapatan dan belanja. Hal tersebut sesuai dengan yang

dilakukan oleh ketua kelompok tani suka maju berikut ini:

“Sudah jelas harus dilakukan pencatatan kalau itu, karena


titik rawan masalahnya ada disitu [dengan nada suara yang
tegas]”

(hasil wawancara dengan bendahara kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Bapak muali widodo selaku anggota kelompok tani suka maju juga

membenarkan hal tersebut melalui pernyataan sebagai berikut:

“yaa kalau dicatat sudah pasti dilakukan, supaya tahu uang


yang keluar masuk itu untuk apa saja”

42
(hasil wawancara dengan anggota kelompok tani suka maju, pada

tanggal 16 Mei 2022)

Wawancara diatas menunjukan bahwa kelompok tani suka maju

melakukan pencatatan semua kegiatan yang berkaitan dengan pendapatan dan

belanja selama proses produksi. Pencatatan dilakukan untuk mengantisipasi

timbulnya kecurigaan atau penggelapan dana yang ada selama dalam proses

produksi. Setelah melakukan proses pencatatan, tahap selanjutnya dilakukan

evaluasi bersama anggota kelompok dengan maksud menyampaikan rincian

dana yang telah digunakan sebelumnya. Hal itu tertuang dengan hasil

wawancara bersama sekretaris kelompok tani suka maju berikut ini:

“eee kalau itu [pelaporan pengelolaan keuangan] melalui


rapat yaa…jadi ketika rapat itu baru disampaikan kasnya
ini sekarang sejumlah berapa begitu dan digunakan buat
apa saja”

(hasil wawancara dengan sekretaris kelompok tani suka maju, pada

tanggal 12 Mei 2022)

Bapak muali widodo selaku anggota anggota kelompok tani suka maju

juga membenarkan hal tersebut melalui pernyataan sebagai berikut:

“cara kelompok tentu saja pada saat rapat, dilakukan disitu


kita membahas segala sesuatu tentunya pengelolaan
keuangan juga”

(hasil wawancara dengan anggota kelompok tani suka maju, pada

tanggal 16 Mei 2022)

Wawancara diatas menunjukan bahwa kelompok tani suka maju

melakukan pelaporan pengelolaan keuangan sekali setiap tahunnya. Dimana

dalam rapat tersebut membahas keperluan kelompok dan membahas dana

43
yang didapatkan dan dibelanjakan pergunakan untuk apa saja. Dapat dilihat

kelompok tani suka maju melakukan segala sesuatu melalui musyawarah

untuk mendapatkan keputusan bersama yang telah disepakati untuk

menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.

44
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktik pengelolaan keuangan kelompok tani suka maju melalui

beberapa tahap-tahap antara lain:

1. Sumber pemasukan atau sumber dana berasal dari anggota kelompok.

2. Tahap perencanaan, segala hal yang berkaitan dengan keputusan

pengelolaan keuangan dilakukan melalui keputusan bersama di awal

kesepakatan.

3. Tahap penyusunan anggaran, dibuat berdasarkan keputusan bersama

dengan melihat kebutuhan yang diperlukan oleh anggota yang tertuang

dalam RDKK.

4. Tahap realisasi anggaran, penggunaan dana digunakan untuk kebutuhan

anggota kelompok seperti pembelian pupuk.

5. Tahap pertanggungjawaban, segala aktivitas yang berkaitan dengan

pengeluaran keuangan yang dipergunakan untuk kebutuhan kelompok

tani dilakukan pencatatan secara sederhana dan pelaporan disampaikan

pada saat proses rapat evaluasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis bermaksud mengajukan beberapa

saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu

sebagai berikut:
1. Bagi praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi kelompok tani untuk lebih

meningkatkan pengelolaan keuangan baik dari segi pembelian maupun

pemenuhan kebutuhan anggota kelompok tani.

2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Memperbanyak jumlah sampel dengan alat dan pendekatan yang

berbeda agar mendapatkan hasil pengamatan yang diperoleh

dilapangan dapat merekam lebih banyak praktik yang berkaitan

dengan proses pengelolaan keuangan kelompok tani.

b. Memperluas jumlah sampel dengan mengambil sampel dari sektor

lain.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini merupakan suatu yang tidak

dapat terhindarkan. Oleh karena itu, peneliti menuangkan keterbatasan

tersebut guna untuk bagi para pembaca. Adapun keterbatasan penelitian yang

dialami peneliti ialah susahnya mencari waktu luang informan dan tidak

mengikuti secara langsung proses pengelolaan keuangan.

46
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, A. (2013). Makna Pembiayaan Salam Perspektif Perbankan Syariah Dan


Petani Di Probolingo. Syria Studies, 7(1), 37–72. Diambil Dari
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/269107473_What_Is_Governanc
e/Link/548173090cf22525dcb61443/Download%0ahttp://Www.Econ.Upf.E
du/~Reynal/Civil Wars_12december2010.Pdf%0ahttps://Think-
Asia.Org/Handle/11540/8282%0ahttps://Www.Jstor.Org/Stable/41857625
Afriza, U. F., & Priminingtyas, D. N. (2017). Pengaruh Sosiodemografi Dan
Kemampuan Kognitif Terhadap Literasi Keuangan Dalam Pengelolaan
Keuangan Usahatani Padi Pada Anggota Kelompok Tani Sri Mulyo 01
Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, 128–133.
Aziz, A. (2016). Analisis Kebijakan Subsidi Pupuk Secara Langsung. Diambil
Dari Https://Fiskal.Kemenkeu.Go.Id/Kajian/2016/09/27/112742261370982-
Analisis-Kebijakan-Subsidi-Pupuk-Secara-Langsung
Christina S. Parissing, S. (2021). Kelompok Tani: Definisi, Ciri, Dan Peran.
Diambil Dari Https://Www.Banjarsari-
Labuhanhaji.Desa.Id/First/Artikel/2021/6/3/Kelompok-Tani-Definisi-Ciri-
Dan-Peran
Ghozali. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Hanafi, M. M., & Halim, A. (2005). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 2).
Yogyakarta: Stie Ykpn.
Hermanto, & Swastika, D. K. . (2011). Peningkatan Kesejahteraan Petani Farmers
’ Groups Empowerment As An Initial Step To Farmers ’ Welfare
Improvement Khusus ( Insus ) Tahun 1979 , Supra Insus Tahun 1986 / 87 ,
Peran Kelompok Tani Ketua Kelompoknya . Tani Pada Satu Wilayah
Administratif ( De. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(4), 371–390.
Hery. (2011). Teori Akuntansi (Edisi Pert). Jakarta: Prenada Media Grub.
Hery. (2017). Teori Akuntansi Pendekatan Konsep Dan Analisis. (D. S, Ed.).
Jakarta: Pt Grasindo.
Holmes, S., & Nicholls. (1998). An Analysis Of The Use Of Accounting
Information By Australian Small Business. Journal Of Small Business
Management.
Ikatan Akuntansi Indonesia, (IAI). (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta.
Jurana, Yamin, N. Y., & Indriasari, R. (2019). Interpretivisme: Sebuah Perspektif
Yang Digunakan Dalam Pengembangan Ilmu Akuntansi, 2, 1–20.
Kamayanti, A. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi. (A. D.
Mulawarman, Ed.). Yayasan Rumah Paneleh.

47
Kieso, D. E. P. E. S. (2002). Akuntansi Intermediate. Bandung: Erlangga.
Klaudia, S., & Wahyuningsih, S. D. (2020). Menggali Pentingnya Pembiayaan
Bagi Perekonomian Petani Tebu. Kupna Jurnal; Kumpulan Artikel
Akuntansi, 1(1), 34–40. Diambil Dari
Https://Ojs3.Unpatti.Ac.Id/Index.Php/Kupna/Article/View/2782
Kompas.Com. (2019). Indonesia Sebagai Negara Agraris, Apa Artinya? Diambil
Dari
Https://Www.Kompas.Com/Skola/Read/2019/12/12/172322669/Indonesia-
Sebagai-Negara-Agraris-Apa-Artinya
Kusuma, I. C., & Wuryanto, L. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Pada Kelompok Usaha Tani
Pembibitan Tanaman Buah Empowerment Of Community Based On
Development Of Simple Financial Statements In Fruit Seeding Plants, 5(1),
20–32.
Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi (Ketiga). Jakarta: Salemba Empat.
Nursanita. (2019). Studi Etnometodologi Tata Kelola Dana Haji Di Kementerian
Agama Republik Indonesia Disertasi.
Pangesti, W. D. (2020). Mengungkap Makna Bonus Bagi Driver Transportasi
Online, (1984), 16–38.
Pertanian, S. (2016). Pengertian Kelompok Tani. Diambil Dari
Https://Www.Sampulpertanian.Com/2016/10/Pengertian-Kelompok-
Tani.Html?M=1
Purwandani, A., & Aji Dedi Mulawarman. (2021). Mental Accounting Sebagai
Bentuk Praktik Akuntansi Pinjaman Dana. Imanensi: Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Dan Akuntansi Islam, 6(1), 55–64.
Https://Doi.Org/10.34202/Imanensi.6.1.2021.55-64
Putri, V. H., Isharijadi, & Yusdita, E. E. (2021). Analisis Pengelolaan Keuangan
Kelompok Tani Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Porang. Jurnal
Kajian Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 6(2), 520–530.
Ramadhani, A. R., Triyuwono, I., & Purwanti, L. (2019). Mengungkap Cara
Melakukan Praktik Fraud Di Pemerintah Kota Malang. Riset Akuntansi Dan
Keuangan Indonesia, 4(1), 53–66.
Https://Doi.Org/10.23917/Reaksi.V4i1.7311
Rumbianingrum, W., & Wijayangka, C. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan
Terhadap Pengelolaan Keuangan Umkm, 2(3), 155–165.
Samryn, L. M. (2014). Pengantar Akuntansi. (Ifrs, Ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Ke-2 (5 Ed.). Jakarta:
Salemba Empat.

48
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yadiati, W. (2010). Teori Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi Pert). Jakarta:
Prenada Media Grub.

49
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
MANUSKRIP WAWANCARA
DAFTAR WAWANCARA
1. Keperluan kelompok seperti apa yang biasa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
2. Bagaimana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan?
3. Apakah para anggota kelompok tani ini melakukan iuran/pengumpulan
uang untuk pembelian produk yang dibutuhkan kelompok?
4. Apakah semua anggota kelompok melakukan pembelian secara cash?
5. Bagaimana jika ada anggota kelompok yang belum mempunyai dana
untuk membeli pupuk, apakah ada keringanan?
6. Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman terhadap
anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan pembayaran hutang
yang dilakukan anggota kelommpok?
7. Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para anggota?
8. Bagaimana jika produk yang diminta pada proposal jumlahnya tidak
sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan produk yang tidak
disubsidi?
9. Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan pencatatan?
10. Apakah dana yang keluar hanya untuk keperluan pupuk ataukah ada hal
yang lain?
11. Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka maju?
12. Bagaimana cara kelompok petani menyampaikan pengelolaan keuangan
kepada kelompok?
Percakapan Wawancara I
Hari/Tanggal : 11 Mei 2022
Waktu : 16.11 WITA
Informan:
Nama : Bapak Suprianto
Alamat : Dusun II, Desa Tolisu
Hasil wawancara:
Peneliti : Assalamualaikum Wr. Wb
Informan : Waalaikumsalam Wr. Wb
Peneliti : Bagaimana kabarnya pak?
Informan : Baek...Alhamdulillah sehat
Peneliti : Maaf menggangu waktunya ini pak...saya ingin menanyakan
pengelolaan keuangan kelompok taninya bapak
Informan : owalah iya iya
Peneliti : langsung saja saya mulai ya pak pertanyaannya
Informan : iya iyaa...
Peneliti : Keperluan seperti apa yang bisa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
Informan : emm...yaitu masalah kebutuhan pupuk yang terutama itu
Peneliti : Bagaiamana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan pak?
Informan : Awalnya itu penggalangan dana dari anggota [sembari mengangkat
dan menggerakkan jari telunjuk] …iuran.. selanjutnya dikelola oleh
kelompok, jadi berkembang duitnya.
Peneliti : Apakah semua anggota kelompok tani ini melakukan pembelian
secara cash?
Informan : Itu biasanya kalau dari kelompok itu cash…kalau untuk anggota itu
bayar panen…musim panen baru dibayar
Peneliti : Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman
terhadap anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan
pembayaran hutang yang dilakukan anggota kelommpok?
Informan : Itu sesuai kesepakatan dari anggota, kalau dulu itu 1 persen tiap
bulan jadi selama 6 bulan jadi 6 persen tiap musim panen...6 bulan
sekali itu
Peneliti : Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para
anggota?
Informan : Kalau pemesanan pupuk itu melalui RDKK, setelah itu [pupuk]
datang baru dibagi ke para anggota
Peneliti : Datangya itu bertahap atau langsung datang semua ya pak?
Informan : Biasanya bisa dua kali tiga kali
Peneliti : Bagaimana jika pupuk yang diminta pada proposal jumlahnya
tidak sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan pupuk
yang tidak disubsidi?

Informan : ya jadi kita juga usahakan pupuk non subsidi untuk anu..anggota
Peneliti : Jadi kelompok menanggulangi dulu ya pak?
Informan : iya menanggulangi
Peneliti : Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan
pencatatan?
Informan : Sudah tentu dicatat kalau untuk anu itu kelompok anu itu keluar
sekian masuk sekian
Peneliti : Apakah dana yang keluar hanya untuk keperluan pupuk
ataukah ada hal yang lain?

Informan : Sementara ini untuk pupuk, nanti klw ada sisa dana itu untuk
keperluan anggota jugakan kadang-kadang untuk tanam untuk apa
itu
Peneliti : Kalau untuk pembelian atau pembayaran air itu apakah tidak
ada pak?
Informan : Itu retribusi itu tiap panen
Peneliti : Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka
maju?
Informan : Kelompok tani yaitu dikelola sesuai dengan kesepakatan anggota,
kalau bunga satu persen kalau pupuk, mungkin 6 persen dalam satu
kali musim tanam
Peneliti : Bagaimana cara kelompok petani menyampaikan pengelolaan
keuangan kepada kelompok?
Informan : Setahun sekali disampaikan ada rapat anggota itu biasanya itu
Percakapan Wawancara II
Hari/Tanggal : 12 Mei 2022
Waktu : 18.22 WITA
Informan:
Nama : Bapak Suwanto
Alamat : Dusun II, Desa Tolisu
Hasil wawancara:
Peneliti : Assalamualaikum Wr. Wb Pak
Informan : Waalaikumsalam Wr. Wb
Peneliti : Bagaimana kabarnya pak?
Informan : Alhamdulillah sehat
Peneliti : Maaf menggangu waktunya ini pak...saya ingin menanyakan
pengelolaan keuangan kelompok taninya bapak
Informan : iya iya
Peneliti : langsung saja saya mulai ya pak pertanyaannya
Informan : iya silahkan-silahkan
Peneliti : Keperluan seperti apa yang bisa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
Informan : Anu kalau untuk sementara baru pupuk…Cuma kalau keperluan
penanaman benih itu kelompok mengusahakan minta bantuan ke
dinas tergantung kegiatan.
Peneliti : Bagaiamana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan pak?
Informan : Kalau untuk pembelian pupuk, itu asal muasal kasnya itu dari
pengumpulan uang anggota…dari pertama sampai sekarang yang
digunakan untuk menebus mengelola pupuk itu ya dana dari anggota
kelompok [sembari menganggukkan kepala] ..yaa jadi uang itu yang
digunakan dari dulu-dulu.
Peneliti : Apakah semua anggota kelompok tani ini melakukan pembelian
secara cash?
Informan : kalau itu anggota membayarnya setalah panen ya...karna mayoritas
disini semuanya yarnen
Peneliti : Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman
terhadap anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan
pembayaran hutang yang dilakukan anggota kelommpok?

Informan : emmm sesuai kesepakatan dari anggota, satu bulannya 1 persen jadi
selama 6 bulan jadi 6 persen tiap selesai musim panen
Peneliti : Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para
anggota?
Informan : Kalau selama ini kan pupuk itu muncul dari RDKK…ya nanti
RDKK itu kalau dari pihak pengecer itu memberi tahu bahwa harus
ngumpul dana untuk menebus pupuk [sembari membuka telapak
tangannya] jadi kelompok itu langsung emm menanggulangi untuk
penebusan itu.
Peneliti : Bagaimana jika pupuk yang diminta pada proposal jumlahnya
tidak sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan pupuk
yang tidak disubsidi?
Informan : eemm kebanyakan petani tolisu ini kalau kebutuhan yang sesuai
dengan RDKK itu tidak terpenuhi [sembari menggelengkan kepala]
…eee anggota itu mencari solusi mencari ini pupuk non subsidi.
Peneliti : Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan
pencatatan?
Informan : ya kalau itu harus dilakukan yaa supaya ditahu

Peneliti : Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka


maju?
Informan : kalau pengelolaan kelompok tani ini apa asal muasalnya dari
pengumpulan uang dari anggota yang nantinya dijadikan kan dana
kas Kelompok tani yaitu dikelola sesuai dengan kesepakatan
anggota, kalau bunga satu persen kalau pupuk per bulannya,
mungkin 6 persen dalam satu kali musim tanam [tatapan mata
menatap keatas].
Peneliti : Bagaimana cara kelompok tani menyampaikan pengelolaan
keuangan kepada kelompok?
Informan : eee kalau itu [pelaporan pengelolaan keuangan] melalui rapat
yaa…jadi ketika rapat itu baru disampaikan kasnya ini sekarang
sejumlah berapa begitu dan digunakan buat apa saja.
Percakapan Wawancara III
Hari/Tanggal : 12 Mei 2022
Waktu : 20.10 WITA
Informan:
Nama : Bapak Ponidi
Alamat : Dusun II, Desa Tolisu
Hasil wawancara:
Peneliti : Assalamualaikum Wr. Wb
Informan : Waalaikumsalam Wr. Wb
Peneliti : Bagaimana kabarnya pak?
Informan : Alhamdulillah sehat-sehat
Peneliti : Maaf menggangu waktunya ini pak...saya ingin menanyakan
pengelolaan keuangan kelompok taninya bapak
Informan : owalah mau tanya pengelolaan keuangan kelompok tani yaa
Peneliti : langsung saja saya mulai ya pak pertanyaannya
Informan : iya iyaa...
Peneliti : Keperluan seperti apa yang bisa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
Informan : emm kalau kelompok tani padi masih pupuk ya dari dulu sampai
sekarang
Peneliti : Bagaiamana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan pak?
Informan : Dulu itu diawal-awal melakukan itu lo penngumpulan uang ...semua
anggota melakukan pengumpulan uang diawal untuk dimasukkan
sebagai dana kas
Peneliti : Apakah semua anggota kelompok tani ini melakukan pembelian
secara cash?
Informan : eemm bisa dibilang begitu yaa mungkin karna pembelian pupuk itu
dibeli menggunakan uang kas kelompok dulu ...tapi ya anggota tetep
harus bayar lagi supaya uang kas itu tetep harus ada
Peneliti : Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman
terhadap anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan
pembayaran hutang yang dilakukan anggota kelommpok?

Informan : dulu itu awal-awal sempat dibicarakan dan disepakati supaya uang
kas juga tetep bertambah dengan memeberikan persen…6 persen
perkarung sak pupuk
Peneliti : Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para
anggota?
Informan : kalau pupuk subsidi itu tunggu RDKK biasanya…tapi ya itu harus
dibayar dulu baru akan dateng
Peneliti : Bagaimana jika pupuk yang diminta pada proposal jumlahnya
tidak sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan produk
yang tidak disubsidi?

Informan : kalau tidak sesuai pasti kurang ya [sambal menggelengkan kepala]


karna setiap tahunnya pupuk subsidi ini kayak semakin
sedikit…kalau masih ada uang kas ya kelompok pasti akan mencari
pupuk non susidi pastinya
Peneliti : Jadi kelompok menanggulangi dulu ya pak?
Informan : iya menanggulangi selagi masih ada uang kasnya
Peneliti : Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan
pencatatan?
Informan : Sudah jelas harus dilakukan pencatatan kalau itu, karena titik rawan
masalahnya ada disitu [dengan nada suara yang tegas].
Peneliti : Apakah dana yang keluar hanya untuk keperluan pupuk
ataukah ada hal yang lain?

Informan : Sementara ini untuk pupuk nanti kalau ada sisa dana itu untuk
keperluan anggota jugakan kadang-kadang untuk tanam untuk apa
itu
Peneliti : Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka
maju?
Informan : kalau pengelolaan keuangan yang saya tau ya [sembari mengarahkan
tangan ke dada] awal mula uang kasnya itu dari pengumpulan uang
anggota kemudian digunakan untuk keperluan kelompok...digunakan
untuk menanggulangi terlebih dahulu jika ada keperluan-keperluan
itu…kan setiap kita bayar yarnen itu ada bunganya ya jadi uang
setiap anggota juga itu akan bertambah, jikalau tiba-tiba ada anggota
yang mau keluar juga bisa mengambil uangnya kembali.
Peneliti : Bagaimana cara kelompok petani menyampaikan pengelolaan
keuangan kepada kelompok?
Informan : kalau masalah begitu [penyampaian pengelolaan keuangan] biasanya
dibahas waktu rapat anggota
Percakapan Wawancara IV
Hari/Tanggal : 16 Mei 2022
Waktu : 18.42 WITA
Informan:
Nama : Bapak Muali Widodo
Alamat : Dusun III, Desa Tolisu
Hasil wawancara:
Peneliti : Assalamualaikum Wr. Wb
Informan : Waalaikumsalam Wr. Wb
Peneliti : Bagaimana kabarnya pak?
Informan : Baek...Alhamdulillah sehat
Peneliti : Maaf menggangu waktunya ini pak...saya ingin menanyakan
pengelolaan keuangan kelompok taninya bapak
Informan : owalah iya iya
Peneliti : langsung saja saya mulai ya pak pertanyaannya
Informan : iya silahkan
Peneliti : Keperluan seperti apa yang bisa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
Informan : selama ini keperluan yang ditanggulangi masih pupuk
Peneliti : Bagaiamana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan pak?
Informan : kalau dulu diawal, saya [sambil menunjuk dirinya sendiri] sempat
melakukan pengumpulan uang kelompok sebagai uang kas
Peneliti : Apakah semua anggota kelompok tani ini melakukan pembelian
secara cash?
Informan : iya kalau kelompok melakukan pembelian secara cash, kemudian
anggota membayarnya sistem bayar setelah panen selesai
Peneliti : Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman
terhadap anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan
pembayaran hutang yang dilakukan anggota kelommpok?
Informan : kalau kelompok menetukan bunga pinjaman itu melalui rapat
anggota diawal…kalau tidak salah itu 6 persen ya persetiap selesai
masa panen [sambal menggaruh kepala]
Peneliti : Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para
anggota?
Informan : Pemesanan pupuk setahu saya melalui RDKK, RDKK itu
memberitahu ke kelompok tani terlebih dahulu kemudian kelompok
membuat proposal dan diserahkan kepihak RDKK. Setelah pupuk
datang kemudian dibagikan kepara anggota
Peneliti : Datangya itu bertahap atau langsung datang semua ya pak?
Informan : tidak lanbgsung datang semua dia, datangnya bertahap
Peneliti : Bagaimana jika pupuk yang diminta pada proposal jumlahnya
tidak sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan ppuuk
yang tidak disubsidi?

Informan : ya kelompok itu tetap mengusahakan ya setahu saya, selagi uang


kasnya masi ada dan pupuk non subsidi itu tersedia
Peneliti : Jadi kelompok menanggulangi dulu ya pak?
Informan : iya menanggulangi selagi uang kas masih ada setahu saya
Peneliti : Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan
pencatatan?
Informan : yaa kalau dicatat sudah pasti dilakakukan, supaya tahu uang yang
keluar masuk itu untuk apa saja.
Peneliti : Apakah dana yang keluar hanya untuk keperluan pupuk
ataukah ada hal yang lain?

Informan : iyaa masih pupuk saja untuk saat ini…emm kadang ada juga yang
memerlukan benih juga kelompok mengusahakan jikalau dana itu
masih ada
Peneliti : Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka
maju?
Informan : pengelolaannya itu yaa dikelola sesuai dengan kesepakatan anggota,
kalau bunga satu persen per karung, mungkin 6 persen dalam satu
kali musim tanam karna dia 6 bulan
Peneliti : Bagaimana cara kelompok petani menyampaikan pengelolaan
keuangan kepada kelompok?
Informan : cara kelompok tentu saja pada saat rapat, dilakukan disitu
[penyampaian pengelolaan keuangan] anu kita membahas segala
sesuatu tentunya pengelolaan keuangan juga.
Percakapan Wawancara V
Hari/Tanggal : 20 Mei 2022
Waktu : 18.35 WITA
Informan:
Nama : Bapak Gianto
Alamat : Dusun III, Desa Tolisu
Hasil wawancara:
Peneliti : Assalamualaikum Wr. Wb
Informan : Waalaikumsalam Wr. Wb
Peneliti : Bagaimana kabarnya pak?
Informan : Baek-baek...Alhamdulillah sehat
Peneliti : Maaf menggangu waktunya ini pak...saya ingin menanyakan
pengelolaan keuangan kelompok taninya bapak
Informan : pengelolaan keuangannya yaa
Peneliti : langsung saja saya mulai ya pak pertanyaannya
Informan : iya iyaa.
Peneliti : Keperluan seperti apa yang bisa ditanggulangi oleh kelompok
tani ini?
Informan : yang ditanggulangi untuk sementara ini masih pupuk yaa [sembari
menganggukkan kepala].
Peneliti : Bagaiamana kelompok tani ini memperoleh pembiayaan pak?
Informan : kalau pembiaayaannya itu berawal dari dana anggota yang
mengumpulkan uang kemudian dijadikan uang kas
Peneliti : Apakah semua anggota kelompok tani ini melakukan pembelian
secara cash?
Informan : saya rasa kalau anggota kelompok bayarnya setelah panen
semua..karna eeee [sambal mengerutkan dahi] pembelian awal kan
menggunakan uang kelompok yaa
Peneliti : Bagaimanan dasar kelompok menentukan bunga pinjaman
terhadap anggota yang belum mempunyai modal? Dan Batasan
pembayaran hutang yang dilakukan anggota kelommpok?
Informan : masalah bunga pinjaman itu sudah dirapatkan diawal dulu itu
[sembari membuka telapak tangannya] …perkarung saknya itu
harganya dinaikkan menjadi 6 persen.
Peneliti : Bagaimana proses pemesanan pupuk sampai pembagian ke para
anggota?
Informan : lewat RDKK ya kalau melakukan pembelian pupuk subsidi
itu…tingal ditunggu saja pupuk itu datangnya..setelah datang pasti
langsung dibagikan ke para anggota
Peneliti : Datangya itu bertahap atau langsung datang semua ya pak?
Informan : datangnya itu bertahap tidak langsung satu kali langsung datang
semua
Peneliti : Bagaimana jika pupuk yang diminta pada proposal jumlahnya
tidak sesuai apakah kelompok mempunyai solusi dengan produk
yang tidak disubsidi?

Informan : eemm setahu saya pasti kurang kalau masalah pupuk dan kelompok
masih menanggulaingi selagi masih ada uang kasnya
Peneliti : Apakah setiap pembelian dan pengeluaran dilakukan
pencatatan?
Informan : iya tentu dicatat supaya tahu berapa yang keluar dan yang masuk
Peneliti : Apakah dana yang keluar hanya untuk keperluan pupuk
ataukah ada hal yang lain?

Informan : selama ini masih untuk pupuk yang saya tahu


Peneliti : Bagaimana pengelolaan keuangan kelompok tani padi suka
maju?
Informan : Pengelolaan keuangannya yaa...kalau masalah itu yang mengatur ya
bagian ketua kelompok tapi ya tetap dirapatkan bersama bersama
anggota dulu.
Peneliti : Bagaimana cara kelompok petani menyampaikan pengelolaan
keuangan kepada kelompok?
Informan : kalau penyampaiannya biasa itu disampaikan saat rapat yaa kita
bahas bersama supaya bisa menemukan solusi bersama
LAMPIRAN II
KERTAS KERJA ANALISIS
KERTAS KERJA ANALISIS
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
1. Ketua kelompok Uang kas Anggota Kesepakatan Sumber
(11 Mei 2022): kelompok kelompok awal dana
Awalnya itu bersumber dari tani kelompok
penggalangan dana pribadi melakukan tani Suka
dana dari anggota anggota iuran untuk Maju
[sembari digunakan
mengangkat dan sebagai dana
menggerakkan jari kas
telunjuk] …iuran..
selanjutnya
dikelola oleh
kelompok, jadi
berkembang
duitnya”

Sekretaris
kelompok
(12 Mei 2022):
“Kalau untuk
pembelian pupuk,
itu asal muasal
kasnya itu dari
pengumpulan uang
anggota…dari
pertama sampai
sekarang yang
digunakan untuk
menebus
mengelola pupuk
itu ya dana dari
anggota kelompok
[sembari
menganggukkan
kepala] ..yaa jadi
uang itu yang
digunakan dari
dulu-dulu”

Bapak Muali
Widodo anggoata
(16 Mei 2022):
“Kalau dulu
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
diawal, saya
[sambil menunjuk
dirinya sendiri]
sempat melakukan
pengumpulan uang
kelompok sebagai
uang kas”

2. Sekretaris Kesepakatan Kelompok Perencanaan Tahap


kelompok bersama untuk tani awal perencanaan
(12 Mei 2022): pengelolaan melakukan musyawarah
kalau pengelolaan pengelolaan
kelompok tani ini secara
apa asal musyawarah
muasalnya dari
pengumpulan
uang dari anggota Penentuan Penambahan Kesepakatan
yang nantinya bunga bunga awal
dijadikan kan pinjaman diberikan
dana kas untuk
Kelompok tani penambahan
yaitu dikelola kas kelompok
sesuai dengan tani
kesepakatan
anggota, kalau
bunga satu persen
kalau pupuk per
bulannya,
mungkin 6 persen
dalam satu kali
musim tanam
[tatapan mata
menatap keatas]”
Bapak Gianto
anggota
(20 Mei 2022):
“masalah bunga
pinjaman itu
sudah dirapatkan
diawal dulu itu
[sembari
membuka telapak
tangannya]
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
…perkarung
saknya itu
harganya
dinaikkan menjadi
6 persen”
Bendahara
Kelompok
(12 Mei 2022):
“kalau
pengelolaan
keuangan yang
saya tau ya
[sembari
mengarahkan
tangan ke dada]
awal mula uang
kasnya itu dari
pengumpulan
uang anggota
kemudian
digunakan untuk
keperluan
kelompok...diguna
kan untuk
menanggulangi
terlebih dahulu
jika ada
keperluan-
keperluan itu…kan
setiap kita bayar
yarnen itu ada
bunganya ya jadi
uang setiap
anggota juga itu
akan bertambah,
jikalau tiba-tiba
ada anggota yang
mau keluar juga
bisa mengambil
uangnya kembali”
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
3. Ketua Kelompok Penyusunan Pemenuhan Laporan Tahap
(11 mei 2022): anggaran kebutuhan RDKK penyusunan
“Kalau pemesanan sesuai RDKK kelompok anggaran
pupuk itu melalui tani disusun
RDKK, setelah itu melalui
[pupuk] datang RDKK
baru dibagi ke
para anggota”

Sekretaris
Kelompok
(12 Mei 2022):
“Kalau selama ini
kan pupuk itu
muncul dari
RDKK…ya nanti
RDKK itu kalau
dari pihak
pengecer itu
memberi tahu
bahwa harus
ngumpul dana
untuk menebus
pupuk [sembari
membuka telapak
tangannya] jadi
kelompok itu
langsung emm
menanggulangi
untuk penebusan
itu”
4. Sekretaris Pembelian Biaya yang Pengeluaran Tahap
Kelompok kebutuhan dikeluarkan dana kas realisasi
(12 Mei 2022): menggunakan untuk kelompok anggarran
“anu kalau untuk dana kas memenuhi
sementara baru kebutuhan
pupuk…Cuma anggota
kalau keperluan kelompok
penanaman benih tani
itu kelompok
mengusahakan
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
minta bantuan ke
dinas tergantung
kegiatan”

Bapak Gianto
anggota
(20 Mei 2022):
“yang
ditanggulangi
untuk sementara
ini masih pupuk
yaa [sembari
menganggukkan
kepala]”
5. Bendahara Sistem Transparansi Pencatatan Tahap
Kelompok Pencatatan dan dilakukan dan pertanggung
(12 Mei 2022): pelaporan secara pelaporan jawaban
“Sudah jelas harus menyeluruh untuk
dilakukan oleh pemasukan
pencatatan kalau itu kelompok dan
karena titik rawan tani pengeluaran
masalahnya ada
disitu [dengan nada
suara yang tegas]”

Bapak Muali
Widodo anggoata
16 Mei 2022):
“yaa kalau
dicatat
sudah pasti
dilakukan,
supaya tahu
uang yang
keluar
masuk itu
untuk apa
saja”

Sekretaris
Kelompok
(12 Mei 2022):
N Wawancara Indeksikalitas Refleksivitas Aksi Temuan
o kontekkstual
“eee kalau itu
[pelaporan
pengelolaan
keuangan] melalui
rapat yaa…jadi
ketika rapat itu
baru disampaikan
kasnya ini
sekarang sejumlah
berapa begitu dan
digunakan buat
apa saja

Bapak Muali
Widodo anggoata
16 Mei 2022):
“cara kelompok
tentu saja pada
saat rapat,
dilakukan disitu
kita membahas
segala sesuatu
tentunya
pengelolaan
keuangan juga”
LAMPIRAN III
DOKUMENTASI PENELITIAN
Dokumentasi wawancara bersama dengan bapak suprianto selaku ketua
kelompok petani padi suka maju

Dokumentasi wawancara bersama dengan bapak suwanto selaku sekertaris


kelompok petani padi suka maju
Dokumentasi wawancara bersama dengan bapak ponidi selaku ketua kelompok
petani padi suka maju

Dokumentasi wawancara bersama dengan bapak muali widodo selaku anggota


kelompok petani padi suka maju
Dokumentasi wawancara bersama dengan bapak Gianto selaku anggota
kelompok petani padi suka maju

Anda mungkin juga menyukai