BAHASA INDONESIA
“BENCHMARKING”
DOSEN PENGAMPU :
Marina Puspita, S.IP., MA
DISUSUN OLEH:
Siti NurLela (102023062)
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Pengantar Manajemen dengan
judul “Benchmarking”
Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kurang baik dalam segi tulisan maupun kata-kata, oleh karena itu saya mohon.
Saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan
terutama ilmu saya.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk
kedepannya. Semoga Allah Subhanallahu wa ta’ala membalas kebaikan kita
semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum WarahmatullahiWabarakatuh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sampai akhir 1980an dan 1990an, ketika Xerox memperkenalkan teknik
pembandingan proses. Perbandingan jenis ini terbukti sangat bermanfaat dan
Xerox, AT & T dan perusahaan lainnya mulai membandingkan kinerja proses
mereka dengan standar terbaik di industri ini. Tabel berikut menunjukkan
bagaimana benchmarking berevolusi menjadi alat strategi modern:
Sejarah Pembandingan
4
Untuk memudahkan berbagi pengetahuan. Pengetahuan yang didapat
tentang bisnis lain dapat dengan mudah ditransfer ke organisasi Anda
sendiri.
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Perusahaan dapat memperoleh
keunggulan kompetitif jika menerapkan praktik terbaik dari industri lain
ke industrinya sendiri. Misalnya, sebuah peternakan milik keluarga kecil
yang menjual produk pertaniannya sendiri secara online dapat menerapkan
strategi media sosial yang sama seperti blog internet untuk menarik
perhatian dan mendapatkan pelanggan baru. Ini akan menjadi cara baru
untuk mendapatkan pelanggan dan dapat menghasilkan setidaknya
keunggulan kompetitif sementara.
5
Benchmarking merupakan upaya untuk mengetahui tentang bagaimana dan
mengapa suatu perusahaan yang memimpin dalam suatu industri dapat
melaksanakan tugasnya secara lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.
Kegiatan benchmarking perlu keterlibatan dari semua pihak yang berkepentingan,
pemilihan yang tepat tentang apa yang akan dibenchmarkingkan, pemahaman dari
organisasi itu sendiri, pemilihan mitra yang cocok, dan kemampuan untuk
melaksanakan apa yang ditemukan dalam praktik bisnis.
Fokus dari kegiatan benchmarking diarahkan pada praktik terbaik dari
perusahaan lainnya. Ruang lingkupnya makin diperluas yakni dari produk dan
jasa menjalar ke arah proses, fungsi, kinerja organisasi, logistik, pemasaran, dan
lain-lain. Benchmarking juga berwujud perbandingan yang terus-menerus tentang
praktik dan hasil dari perusahaan yang terbaik dimanapun perusahaan itu berada.
Berikut definisi dan pengertian benchmarking dari beberapa sumber buku:
6
2.3 Jenis – Jenis Benchmarking
a. Internal Benchmarking
b. External Benchmarking
7
2. Benchmarking yang Berdasarkan Objeknya
Ada berbagai jenis pembandingan yang dapat digunakan oleh para manajer.
Tuominen dan Bogan & English mengidentifikasi 3 jenis utama ini:
8
berfokus pada kualitas produk dan layanan, fitur, harga, kecepatan,
keandalan, desain dan kepuasan pelanggan, namun dapat mengukur segala
sesuatu yang memiliki metrik terukur, termasuk proses. Tolok ukur kinerja
menentukan seberapa kuat produk dan layanan kami dibandingkan dengan
pesaing kami.
Benchmarking Proses. Diperlukan untuk melihat perusahaan lain yang
terlibat dalam kegiatan serupa dan untuk mengidentifikasi praktik terbaik
yang dapat diterapkan pada proses Anda sendiri dan untuk
memperbaikinya. Proses pembandingan adalah jenis pembandingan yang
terpisah, namun biasanya berasal dari pembandingan kinerja. Ini karena
perusahaan pertama-tama mengidentifikasi titik-titik persaingan yang
lemah dari produk atau layanan mereka dan kemudian berfokus pada
proses utama untuk menghilangkan kelemahan tersebut. Misalnya, sebuah
organisasi yang menggunakan perbandingan kinerja mengidentifikasi
bahwa produk mereka ‘X’ lebih unggul dalam fitur, kualitas dan desain
manufaktur, namun lebih tinggi dari produk pesaing ‘Y’. Kemudian
perusahaan menentukan, proses mana yang paling banyak menambah
biaya produk dan mencari cara untuk memperbaikinya dengan melihat hal
yang serupa, namun mengurangi biaya proses di perusahaan lain
Metode benchmarking yang bisa kamu pilih dan biasa digunakan oleh
perusahaan ada beberapa cara, yakni:
9
3. Pertukaran langsung. Metode yang dilakukan dengan cara ‘barter’
informasi dengan perusahaan yang dijadikan mitra benchmarking.
Misalnya barter isi kuisioner, hasil survei, dan sebagainya.
4. Pertukaran langsung. Metode yang dilakukan dengan cara ‘barter’
informasi dengan perusahaan yang dijadikan mitra benchmarking.
Misalnya barter isi kuisioner, hasil survei, dan sebagainya.
10
Pengumpulan data kunjungan.
Mengumpulkan data tentang ukuran dan standar yang telah dipilih
terhadap organisasi yang akan di-benchmark. Informasi ini dapat dimulai
dengan yang telah dipublikasikan: misalkan hasil studi, survei pasar,
survei pelanggan, jurnal, majalah dan lain-lain. Dapat juga merancang dan
mengirimkan kuesioner kepada lembaga yang akan di-benchmark, baik itu
merupakan satu-satunya cara mendapatkan data dan informasi atau sebagai
pendahuluan sebelum nantinya dilakukan kunjungan langsung. Pada saat
kunjungan langsung (site visit), proses yang diamati adalah yang
menggunakan ukuran dan standar yang berkaitan dengan data internal
yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan sebelumnya. Tentu akan lebih
baik jika ada beberapa obyek atau proses yang dikunjungi sehingga
informasi yang didapat akan lebih lengkap. Asumsi yang perlu diketahui
adalah bahwa organisasi atau lembaga yang dikunjungi mempunyai
keinginan yang sama untuk mendapatkan informasi yang sejenis dari
lembaga yang mengunjunginya yaitu adanya keinginan timbal balik untuk
saling mem-benchmark. Para pelaku benchmarking telah dapat
menyimpulkan bahwa kunjungan langsung kepada organisasi dengan
praktik terbaik dapat menghasilkan pandangan dan pemahaman yang jauh
lebih dalam dibandingkan dengan cara pengumpulan data yang manapun.
Kunjungan ini memungkinkan kita untuk secara langsung berhubungan
dengan “pemilik proses” yaitu orang yang benar-benar menjalankan atau
mengelola proses tersebut.
Memahami proses bisnis dalam organisasi
Tahap pertama yaitu memahami proses internal, analisis dibutuhkan
untuk tahap yang satu ini. Coba bandingkan data internal yang dimiliki dengan
data yang diperoleh. Tujuannya yaitu menentukan kesenjangan antara dua
kategori data tersebut.
11
Bandingkan situasi kualitatif seperti prosedur, organisasi, sistem,
sikap individu dan sebagainya. Lalu identifikasi mengapa perbedaan tersebut bisa
muncul dan apa yang dapat dipelajari dari situ.
12
Langkahnya bisa dengan memakai kuesioner yang diberikan kepada
lembaga tujuan yang ingin kamu benchmark. Langkah lainnya bisa menelepon
langsung perusahaan terkait. Data-data yang didapat bisa kamu gunakan sebagai
pendahuluan terlebih dahulu, sebelum mengunjungi langsung.
Ketika ingin berkunjung langsung, berbagai proses yang akan diamati
perlu sesuai standar terkait data internal. Tentunya harus diidentifikasi terlebih
dahulu sebelumnya.
Pasca Riset
Kunjungan langsung akan menghasilkan pemahaman lebih
mendalam. Kalau dibandingkan dengan pengumpulan data lainnya, mengunjungi
langsung memiliki hasil yang lebih mutakhir. Maka dari itu, kalau sudah didapat
informasi mendalam tersebut, bisa langsung diaplikasikan.
Langkah terakhir benchmarking yaitu implementasi dari berbagai
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap satu ini, dibutuhkan
mekanisme pelaporan untuk mencari tahu seperti apa efektivitas rencana tersebut.
Melakukan pemantauan harus secara berkelanjutan atau kontinu.
Harapannya adalah informasi yang didapat bisa dijadikan sumber perbaikan untuk
tahap perencanaan yang selanjutnya.
13
Setelah mengetahui keunggulan kompetitor, selanjutnya adalah
meningkatkan kinerja perusahaan. Cari tahu hal-hal apa saja yang sebaiknya
dihentikan, dilanjutkan, ataupun dikembangkan.
Ketika melakukan benchmark, perusahaan akan tahu apa saja hal yang harus
diperbaiki. Dari situlah perusahaan akan menyusun perencanaan agar lebih bisa
ditingkatkan lagi. Setelah itu lakukan benchmark dari waktu ke waktu untuk
melihat bagaimana progres perbaikannya.
Benchmarking dengan kompetitor bisa jadi upaya untuk menjaga fokus dan
tujuan bisnis dalam jangka panjang, menengah, dan pendek sekalipun. Adanya
“ancaman” kompetitor pun membuat perusahaan lebih berhati-hati sehingga
langka-langkah yang diambil harus dipastikan strategis dan menguntungkan atau
tidak.
14
6. Menumbuhkan Budaya Berbenah Diri
Bisnis selalu memerlukan konsumen. Itu artinya, bisnis harus mampu selalu
melakukan evaluasi dan improvisasi terhadap produk dan layanan yang diberikan
sesuai kebutuhan konsumen. Lewat inilah loyalitas konsumen akan terus
berkembang.
Di sisi lain, evaluasi dan improvisasi juga perlu dilakukan di dalam tubuh
organisasi bisnis itu sendiri. Seperti contoh adalah kompetensi sumber daya
manusianya, alur dan kompleksitas birokrasi, dan lain sebagainya.
15
berimprovisasi dan menghasilkan kebijakan-kebijakan tepat sasaran sehingga
proses bisnis dapat terjaga lebih baik.
Pencarian Informasi:
16
Secara umum yang harus diimplementasikan sebagai unsur perusahaan
adalah mengukur kinerja perusahaaan yang dibandingkan dengan perusahaan II-
24 yang paling terbaik di kelasnya. Membandingkan bukan berarti menjiplak atau
mencuri tanpa rasa malu, hanya karena saat perusahaan mendapatkan bantuan ide-
ide untuk mempercepat peningkatan kinerja dari perusahaan yang terbaik.
Implementasi strategik benchmarking adalah bukan langkah adopsi melainkan
murni sebagai langkah adaptasi, sehingga dapat membantu mempercepat proses
reformasi peningkatan kerja.
17
A. Bechmarking Samsung terhadap produk Apple (Iphone 4)
B. Bechmarking Ford
18
Ford Taurus yang sangat sukses diperkenalkan sejak permulaan tahun 1980-
an juga merupakan hasil dari benchmarking. Ford mula-mula membuat
identifikasi 400 ciri dianggap paling penting bagi pembeli mobil di Amerika
Serikat, kemudian mengidentifikasi mobil pesaing (sebagian besarmobil Jepang)
yang mempunyai ciri-ciri tersebut, dan akhirnya membuat mobil (Taurus) yang
mengabungkan ciri-ciri tersebut dengan harga yang kompetitif dengan meniru
metode produksi yang dilakukan pesaingnya. Taurus yang didesain ulang pada
tahun 1992, sekali lagi didasarkan pada Benchmarking. Pegangan pintu dan
bensin irit Ford merupakan hasil benchmarking dari Chevy Lumina, lampu depan
halogen dan roda miring hasil benchmarking dengan Honda Accord, bola lampu
belakang yang mudah diganti dan control jendela hasil benchmarking dengan
Nissan’s Maxima, dan control radio jarak jauh hasil benchmarking dari Pontiac
Grand Prix.
Yamaha mio adalah pelopor motor jenis matik di Indonesia yang mulanya
diperuntukan untuk wanita. Karena produknya yang sangat populer disertai
permintaan yang sangat tinggi, tidak lama kemudian Honda melakukan
benchmarking lalu meluncurkan Honda Beat dengan jenis yang samanamun
memiliki keunggulan yang berbeda. Hingga saat ini Honda Beat mampu
menyaingi penjualan Yamaha mio.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
20
suatu cara belajar dari orang (organisasi) lain secara sistematis demi memperbaiki
kelemahan dan memperkuat mempertahankan kekuatan yang ada atau
mendapatkan strategi baru yang diadaptasi dari orang/organisasi lain tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ritaelfianis.id/benchmarking/
2. https://www.kajianpustaka.com/2021/01/benchmarking-pengertian-
tujuan-jenis.html?m=1
3. https://www.kitalulus.com/bisnis/benchmarking-adalah
4. https://majoo.id/solusi/detail/benchmarking-adalah
5. https://www.mpm-insurance.com/berita/bechmarking-pengertian-tujuan-
dan-cara-melakukannya/
6. https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-benchmark/
7. https://www.hashmicro.com/id/blog/benchmarking-adalah/
8. https://mochamadbadowi.com/news/benchmarking.html
9. https://www.akseleran.co.id/blog/benchmarking-adalah/
10. https://repository.uin-suska.ac.id/20957/7/07%20BAB%20II%20TA
%20Insyaallah.pdf
22