ABSTRAK
Farida Bakery merupakan salah satu industri roti yang tergolong dalam industri rumah tangga. Tujuan
keseluruhan aktifitas Farida Bakery adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Besarnya
biaya bahan baku pembuatan roti mempengaruhi pendapatan yang diperoleh Farida Bakery dan saat
ini dari usaha roti ini belum memberikan pendapatan sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan serta Imbangan antara
penerimaan (revenue) dan biaya (cost) pada usaha roti pada industri rumah tangga Farida Bakery.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, lokasi ditentukan secara purposive sampling
dengan pertimbangan bahwa bisnis ini berada di Desa Cikunir Tasikmalaya yang merupakan home
industri. Konsep biaya produksi yang digunakan adalah konsep biaya produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku langsung (BBL), biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya overhead pabrik (BOP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi sebesar Rp. 1.977.285,39. Penerimaan yang
diperoleh usaha roti sebesar Rp. 2.850.000,00. Pendapatan yang diperoleh usaha roti Rp. 872.714,61.
Imbangan antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost) pada usaha roti dengan RC : 1.44
Kata Kunci : Analisis Pendapatan, Agribisnis, Industri rumah tangga
ABSTRACT
Farida Bakery is a bakery industry that is classified as a home industry. The overall objective of
Farida Bakery activities is to obtain high income. The amount of raw material costs for making bread
affects the income earned by Farida Bakery and currently the bread business has not provided income
as expected. This study aims to determine the amount of costs, revenues and revenues as well as the
balance between revenue and costs in the bread business in the home industry of Farida Bakery. The
research method used is a case study, the location is determined by purposive sampling with the
consideration that this business is located in the village of Cikunir Tasikmalaya which is a home
industry. The concept of production costs used is the concept of production costs consisting of direct
raw material costs (BBL), direct labor costs (BTKL) and factory overhead costs (BOP). The results
showed that the production cost was Rp. 1,977,285.39. The revenue earned by the bread business is
Rp. 2.850.000,00. The income earned by the bread business is Rp. 872.714,61. Balance between
revenue and cost in a bread business with RC: 1.44
393
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
394
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
memiliki masa depan yang baik karena roti Kenaikan harga bahan baku tepung
dan kue banyak dikonumsi dan dibutuhkan terigu sangat mempengaruhi pendapatan
oleh masyartakat. Untuk membangun perusahaan, maka dari itu perusahaan
sebuah pabrik roti kelas kecil (usaha rumah harus mempunyai strategi untuk
tangga) ada 4 poin penting yang harus mempertahankan konsistensinya dalam
dilakukan, yaitu penentuan jenis roti yang dunia bisinis dan tetap berjalan, misalnya
akan diproduksi, pembuatan tempat adalah dengan memperkecil ukuran roti
produksi yang memenuhi standar yang akan dibuat dengan tidak menaikkan
kesehatan, peralatan produksi higienis, dan harga roti tersebut. Selain itu, kenaikan
jangkauan atau target pemasaran. harga bahan bakupun akan otomatis dapat
Industri tepung terigu tanah air mempengaruhi pada biaya produksi.
semakin berprospek cerah, walaupun harga Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh
bahan baku terus mengalami kenaikan suatu perusahaan akan menjadi patokan
dimana pada bulan Maret tahun 2020 yang harus kembali bahkan memperoleh
mencapai Rp. 37500, namun permintaan keuntungan, bila perusahaan tersebut
tetap mengalami pertumbuhan yang memperoleh keuntungan, maka bisnis
signifikan. Selama tahun 2019 permintaan tersebut akan tetap berjalan.
tepung terigu naik sebesar 4% dari tahun Keberhasilan suatu perusahaan
sebelumnya. Hal ini di dorong semakin antara lain dapat diukur dari tingkat
banyaknya bisnis kuliner seperti bakery pendapatan yang diperoleh. Pendapatan
dan UMKM yang membutuhkan bahan adalah selisih antara penerimaan
baku terigu. Namun, pada masa pandemi perusahaan dengan biaya yang
covid-19 telah memengaruhi dikeluarkan. Besarnya pendapatan yang
permintaan tepung terigu secara nasional, diterima merupakan balas jasa untuk
pasar tepung terigu nasional tercatat turun tenaga kerja dan modal yang dipakai dan
dua persen. Terkait kenaikan harga bahan pengelolaan dalam kegiatan produksi.
baku, yakni gandum, diprediksi kenaikan Salah satu permasalahan dalam proses
akan terus bertahan hingga enam bulan produksi adalah kurangnya bahan baku
pertama di 2019 ini. hal ini diperberat untuk menghasilkan suatu produksi (Umar,
dengan masa pandemi COVID19 yang 2013).
dapat menghambat aktivitas ekonomi di Menurut Nurmalina et al. (2009),
pasaran (Wijaya, 2019). penilaian dalam studi kelayakan bisnis
395
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
396
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
Penelitian ini bertujuan untuk kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
menganalisis: Besarnya biaya, penerimaan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
dan pendapatan usaha roti pada industri tabel berikut:
rumah tangga Farida Bakery di Desa Tabel 1. Biaya Produksi
Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Total Biaya
No Biaya Produksi
Tasikmalaya. Kelayakan usaha roti pada (Rp.)
industri rumah tangga Farida Bakery di Biaya bahan
1
Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Baku Langsung 190.000,00
Kabupaten Tasikmalaya. Biaya Tenaga
2
kerja langsung 750.000,00
METODE PENELITIAN
3
Penelitian ini menggunakan metode BOP 1.037.285,39
deskriptif dengan pendekatan studi kasus
di Industri Rumah Tangga Usaha Roti Total biaya 1.977.285,39
Farida Bakery di Desa Cikunir Kecamatan
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Data Biaya produksi merupakan
dikumpulkan dengan cara pencatatan penjumlah dari biaya bahan baku langsung,
keuangan baik biaya maupun hasil biaya tenaga kerja langsung dan BOP.
penjualan dalam 1 kali proses produksi Besaran biaya bahan baku langsung
terakhir untuk memberikan gambaran sebesar Rp. 190.000, biaya tenaga kerja
pendapatan. Analisis data dalam penelitian Rp. 750.000 dan BOP sebesar Rp.
ini, untuk menghitung besarnya biaya, 1.037.285.
penerimaan, pendapatan, serta R/C industri
rumah tangga usaha roti Farida Bakery.
397
Tabel 2. Penerimaan Farida bakery
Penerimaan Satuan Jumlah Harga Jumlah
Roti Kecil Pcs 700 1.500,00 1.050.000,00
Roti besar Pcs 400 4.500,00 1.800.000,00
2.850.000,00
398
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan cara mengefektifkan waktu produksi
biaya overhead pabrik (BOP). Biaya-biaya sehingga dapat menekan biaya-biaya
tersebut hanya sebagai imbalan atau ganti operasional.
rugi atas penggunaan input (modal). Selain
itu pengusaha Farida Bakery mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
hasil dari usaha tersebut telah mampu Adisarwanto, (2017). Proses Adonan dan
menambah penghasilan. Fermentasi.Jakarta: Penebar
Swadaya.
Bustami (2009), Akuntansi Biaya. Edisi
KESIMPULAN
Pertama. Jakarta: Penerbit Mitra
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Wacana Media.
dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai Firdaus, (2007). Manajemen Agribisnis.
berikut: Jakarta: PT. Bumi Aksara.
industri rumah tangga Farida Bakery di Matz dan Matz, (2018). Cookies and
Crackers Technology. West Port
Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Connecticut: The AVI Publishing
Kabupaten Tasikmalaya dengan RC : Co. Inc.
1.44 Moehar (2003), Metode Penelitian Sosial
SARAN Ekonomi. Dilengkapi beberapa
Alat Analisa dan Penuntun
Berdasarkan hasil penelitian yang Penggunaannya. Jakarta: Penerbit
dilaksanakan maka disarankan : PT.Bumi Aksara.
399
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400
Nurmalina, R., T. Sarianti dan A. Karyadi. Sukirno, (2005). Mikro Ekonomi. Teori
2009. Studi Kelayakan Bisnis. Pengantar. Jakarta: Penerbit PT.
Bogor: Departemen Agribisnis. Raja Grafindo Persada.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor Sumaatmadja (2014). Manusia dalam
Konteks Sosial, Budaya, dan
Siregar et al. (2013). Akuntansi Biaya. Lingkungan Hidup. Bandung:
Edisi kedua. Jakarta: Salemba Alfabeta.
Empat.
Sunaryo, (2015). Pengolahan Produk
Smith, (2012). Biscuit, Crakers and Serealia dan Biji-bijian. Fakultas
Cookies. Applied Science Publisher Teknologi Pertanian, Institut
Ltd, London. Pertanian Bogor. Bogor.
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. UI- Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan.
Press. Jakarta. Ekonosia. Yogyakarta.
Soekartawi, 2005. Analisis Teori dan Suwarsono, (2017). Studi Kelayakan
Aplikasinya. Raja Grafindo: Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Yogyakarta. Pustaka Utama.
Soekartawi, 2006. Agribisnis Teori dan Syarifuddin A.K. 2005. Petunjuk Praktis
Aplikasinya. Rajawali Press. Menghitung Keuntungan dan
Jakarta. Pendapatan Usahatani. Unlam
Banjarbaru. Lambung Mangkurat
Standar Nasional Indonesia. 2011. Syarat Press.
Mutu Biskuit SNI 2973:2011.
Jakarta: Dewan Srandar Indonesi, Umar, (2013). Studi Kelayakan Bisnis.
Badan Standarisasi Nasional Jakarta: Rajawali Press.
Suastina dan Kayana, 2015. Susunan
Rencana Usaha. Udayana Press.
Bali.
400