Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ROTI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

FARIDA BAKERY DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA


KABUPATEN TASIKMALAYA

ITMAM JAUHARUL HUDA1*, DINI ROCHDIANI2, AGUS YUNIAWAN ISYANTO1


¹Fakultas Pertanian, Universitas Galuh Ciamis
2
Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
*Email: itmamjauhar@gmail.com

ABSTRAK
Farida Bakery merupakan salah satu industri roti yang tergolong dalam industri rumah tangga. Tujuan
keseluruhan aktifitas Farida Bakery adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Besarnya
biaya bahan baku pembuatan roti mempengaruhi pendapatan yang diperoleh Farida Bakery dan saat
ini dari usaha roti ini belum memberikan pendapatan sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan serta Imbangan antara
penerimaan (revenue) dan biaya (cost) pada usaha roti pada industri rumah tangga Farida Bakery.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, lokasi ditentukan secara purposive sampling
dengan pertimbangan bahwa bisnis ini berada di Desa Cikunir Tasikmalaya yang merupakan home
industri. Konsep biaya produksi yang digunakan adalah konsep biaya produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku langsung (BBL), biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya overhead pabrik (BOP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi sebesar Rp. 1.977.285,39. Penerimaan yang
diperoleh usaha roti sebesar Rp. 2.850.000,00. Pendapatan yang diperoleh usaha roti Rp. 872.714,61.
Imbangan antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost) pada usaha roti dengan RC : 1.44
Kata Kunci : Analisis Pendapatan, Agribisnis, Industri rumah tangga

ABSTRACT
Farida Bakery is a bakery industry that is classified as a home industry. The overall objective of
Farida Bakery activities is to obtain high income. The amount of raw material costs for making bread
affects the income earned by Farida Bakery and currently the bread business has not provided income
as expected. This study aims to determine the amount of costs, revenues and revenues as well as the
balance between revenue and costs in the bread business in the home industry of Farida Bakery. The
research method used is a case study, the location is determined by purposive sampling with the
consideration that this business is located in the village of Cikunir Tasikmalaya which is a home
industry. The concept of production costs used is the concept of production costs consisting of direct
raw material costs (BBL), direct labor costs (BTKL) and factory overhead costs (BOP). The results
showed that the production cost was Rp. 1,977,285.39. The revenue earned by the bread business is
Rp. 2.850.000,00. The income earned by the bread business is Rp. 872.714,61. Balance between
revenue and cost in a bread business with RC: 1.44

Keywords: Income Analysis, Agribusiness, Home industry

PENDAHULUAN masalah apa saja yang sedang dihadapi


Industri makanan dan minuman oleh pemilik industri makanan dan
merupakan penopang pertumbuhan minuman yang ada di Indonesia. Seiring
ekonomi Indonesia, sehingga peranannya perkembangan bisnis yang disertai
masih perlu ditingkatkan dalam membantu persaingan yang begitu ketat,
pertumbuhan ekonomi dengan cara melihat menimbulkan beberapa masalah

393
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

diantaranya keterbatasan sumber daya menggunakan tenaga rumahan tetapi


yang digunakan yang menyebabkan pelaku mempunyai keuletan tersendiri untuk tetap
industri kecil berusaha keras untuk bertahan di pasaran. Semua pebisnis yang
bertahan dalam persaingan pasar. Untuk tidak memiliki modal besar pasti
mengatasi hal seperti ini pemilik usaha mengalami pekerjaan sebagai home
harus mampu memanfaatkan sumber daya industry, dimana untuk bisa bersaing
yang ada secara efektif dan efesien dalam dengan perusahaan besar maka ia harus
mencapai keuntungan maksimal (Firdaus, benar-benar memutar otak, membuat
2007). konsep yang menarik, dan dituntut untuk
Peranan industri makanan dan senantiasa kreatif dengan sumberdaya
minuman ini dapat dilihat dengan seadanya.
banyaknya industri yang berkembang baik Industri rumah tangga adalah rumah
industri yang berskala kecil maupun usaha produk barang atau juga perusahaan
berskala besar. Salah satu industri kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil
makanan yang tetap ramai dan berkembang karena jenis kegiatan ekonomi ini
sampai saat ini adalah industri makanan dipusatkan di rumah. Industri rumah
roti. Gaya hidup masyarakat yang lebih tangga (home industry) diharapkan dapat
memilih makanan instan menyebabkan roti meningkatkan nilai ekonomi dan
banyak digemari oleh konsumen. Roti pendapatan pelaku industri rumah tangga.
adalah produk makanan olahan yang Pengembangan bisnis kecil dapat
merupakan hasil proses pemanggangan meningkatkan pertumbuhan dan mengubah
adonan yang telah difermentasi. Bahan struktur ekonomi nasional menjadi lebih
utama dalam pembuatan roti terdiri atas kokoh dan berimbang. Hasil ini diperoleh
tepung, air, ragi, gula, mentega dan garam, karena masyarakat berperan aktif dalam
jenis roti-roti yang diproduksi di pengembangan usaha nasional yang
perusahaan tergantung pada rasa, antara didukung oleh kebijaksanaan yangl ebih
lain rasa coklat, keju, pisang, dan coklat kondusif (Arumdyan, 2011).
kacang (Adisarwanto, 2017) Usaha dalam bidang kuliner seperti
Usaha roti diberbagai daerah produksi roti dan kue merupakan salah satu
umumnya dikelola oleh industri rumah alternatif dalam usaha rumahan yang
tangga (home industry). Home industry banyak dilakukan oleh masyarakat, oleh
adalah perusahaan yang masih karena itu, usaha produksi roti dan kue

394
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

memiliki masa depan yang baik karena roti Kenaikan harga bahan baku tepung
dan kue banyak dikonumsi dan dibutuhkan terigu sangat mempengaruhi pendapatan
oleh masyartakat. Untuk membangun perusahaan, maka dari itu perusahaan
sebuah pabrik roti kelas kecil (usaha rumah harus mempunyai strategi untuk
tangga) ada 4 poin penting yang harus mempertahankan konsistensinya dalam
dilakukan, yaitu penentuan jenis roti yang dunia bisinis dan tetap berjalan, misalnya
akan diproduksi, pembuatan tempat adalah dengan memperkecil ukuran roti
produksi yang memenuhi standar yang akan dibuat dengan tidak menaikkan
kesehatan, peralatan produksi higienis, dan harga roti tersebut. Selain itu, kenaikan
jangkauan atau target pemasaran. harga bahan bakupun akan otomatis dapat
Industri tepung terigu tanah air mempengaruhi pada biaya produksi.
semakin berprospek cerah, walaupun harga Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh
bahan baku terus mengalami kenaikan suatu perusahaan akan menjadi patokan
dimana pada bulan Maret tahun 2020 yang harus kembali bahkan memperoleh
mencapai Rp. 37500, namun permintaan keuntungan, bila perusahaan tersebut
tetap mengalami pertumbuhan yang memperoleh keuntungan, maka bisnis
signifikan. Selama tahun 2019 permintaan tersebut akan tetap berjalan.
tepung terigu naik sebesar 4% dari tahun Keberhasilan suatu perusahaan
sebelumnya. Hal ini di dorong semakin antara lain dapat diukur dari tingkat
banyaknya bisnis kuliner seperti bakery pendapatan yang diperoleh. Pendapatan
dan UMKM yang membutuhkan bahan adalah selisih antara penerimaan
baku terigu. Namun, pada masa pandemi perusahaan dengan biaya yang
covid-19 telah memengaruhi dikeluarkan. Besarnya pendapatan yang
permintaan tepung terigu secara nasional, diterima merupakan balas jasa untuk
pasar tepung terigu nasional tercatat turun tenaga kerja dan modal yang dipakai dan
dua persen. Terkait kenaikan harga bahan pengelolaan dalam kegiatan produksi.
baku, yakni gandum, diprediksi kenaikan Salah satu permasalahan dalam proses
akan terus bertahan hingga enam bulan produksi adalah kurangnya bahan baku
pertama di 2019 ini. hal ini diperberat untuk menghasilkan suatu produksi (Umar,
dengan masa pandemi COVID19 yang 2013).
dapat menghambat aktivitas ekonomi di Menurut Nurmalina et al. (2009),
pasaran (Wijaya, 2019). penilaian dalam studi kelayakan bisnis

395
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

dilakukan secara menyeluruh dari berbagai 15 orang karyawan. Menurut informasi


aspek yaitu aspek non finansial yang yang diperoleh, biaya upah yang
meliputi: aspek pasar, teknis, manajemen dikeluarkan untuk sekali produksi
dan hukum, sosial-ekonomi-budaya, mencapai Rp 750,000. Sistem upah
lingkungan dan aspek finansial (keuangan). karyawan dengan menggunakan sistem
Beberapa aspek non finansial yang borongan yang terdiri atas Rp
merupakan aspek dalam studi kelayakan 450.000/karung bagian produksi dan Rp
bisnis dianalisis secara kualitatif dan tidak 300.000 /karung bagian pengemasan
terkait dengan biaya dan manfaat yang (packing).
bersifat kuantitatif. Bahan pokok yang digunakan oleh
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pabrik roti Farida Bakery diantaranya
Pribadi (2019) menggunakan analisis adalah tepung terigu, telur, margarin, gula,
pendapatan, pendapatan total atau coklat, bos, sp, garam, telur, kalsium, susu
keuntungan yang diperoleh pada Industri bubuk, maolipan agar kelembutan adonan
Rumah Tangga “Aisyah Bakery” yaitu Rp roti tersebut halus ketika sedang membuat
10.596.731 dimana total penerimaan Rp adonan roti. Kendala yang dihadapi Farida
35.100.000 dikurangi dengan total biaya Bakery adalah fluktuasi harga dari bahan
Rp 24.503.269; sehingga pendapatan usaha baku (tepung terigu, telor coklat bubuk,
roti yaitu Rp 10.596.731 dan gula pasir) yang digunakan dalam
Salah satu industri roti yang ada di proses produksi serta keterbatasan tenaga
Kabupaten Tasikmalaya yaitu industri kerja.
Farida Bakery yang terletak di Kecamatan Farida Bakery merupakan salah satu
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. industri roti yang tergolong dalam industri
Industri rumah tangga Farida Bakery rumah tangga. Tujuan keseluruhan aktifitas
merupakan industri yang kapasitas Farida Bakery adalah untuk memperoleh
menengah dengan kapasitas satu kali pendapatan yang tinggi. Besarnya biaya
produksi membutuhkan 25 kg terpung bahan baku pembuatan roti mempengaruhi
terigu untuk ukuran sedang dan ukuran pendapatan yang diperoleh Farida Bakery
besar. dan saat ini dari usaha roti ini belum
Produksi roti rutin dilakukan setiap memberikan pendapatan sesuai dengan
hari, atau lebih tergantung dari adanya yang diharapkan.
pesanan dengan memperkerjakan sekitar

396
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

Penelitian ini bertujuan untuk kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
menganalisis: Besarnya biaya, penerimaan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
dan pendapatan usaha roti pada industri tabel berikut:
rumah tangga Farida Bakery di Desa Tabel 1. Biaya Produksi
Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Total Biaya
No Biaya Produksi
Tasikmalaya. Kelayakan usaha roti pada (Rp.)
industri rumah tangga Farida Bakery di Biaya bahan
1
Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Baku Langsung 190.000,00
Kabupaten Tasikmalaya. Biaya Tenaga
2
kerja langsung 750.000,00
METODE PENELITIAN
3
Penelitian ini menggunakan metode BOP 1.037.285,39
deskriptif dengan pendekatan studi kasus
di Industri Rumah Tangga Usaha Roti Total biaya 1.977.285,39
Farida Bakery di Desa Cikunir Kecamatan
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Data Biaya produksi merupakan
dikumpulkan dengan cara pencatatan penjumlah dari biaya bahan baku langsung,
keuangan baik biaya maupun hasil biaya tenaga kerja langsung dan BOP.
penjualan dalam 1 kali proses produksi Besaran biaya bahan baku langsung
terakhir untuk memberikan gambaran sebesar Rp. 190.000, biaya tenaga kerja
pendapatan. Analisis data dalam penelitian Rp. 750.000 dan BOP sebesar Rp.
ini, untuk menghitung besarnya biaya, 1.037.285.
penerimaan, pendapatan, serta R/C industri
rumah tangga usaha roti Farida Bakery.

HASIL PENELITIAN DAN 2. Penerimaan


PEMBAHASAN Penerimaan pengusaha Farida Bakery
1. Biaya Produksi merupakan penjumlahan total produksi
Biaya produksi dalam farida bakery dengan harga satuan. Penerimaan pada
merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan Farida Bakery dalam satu
untuk memproduksi roti yang terdiri dari produksi mencapai Rp 3.400.000 dengan
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga rincian sebagai berikut:

397
Tabel 2. Penerimaan Farida bakery
Penerimaan Satuan Jumlah Harga Jumlah
Roti Kecil Pcs 700 1.500,00 1.050.000,00
Roti besar Pcs 400 4.500,00 1.800.000,00
2.850.000,00

3. Pendapatan Tabel 4. RC Ratio Farida Bakery


Pendapatan yang diperoleh dari No Variabel Rp.
usaha roti Farida bakery ini merupakan 1 Penerimaan 2.850.000,00
selisih antara penerimaan dengan biaya 2 Biaya total 1.977.285
total yang dihitung per produksi RC 1.44

Tabel 3. Pendapatan Farida bakery Data pada tabel diatas


No Variabel Rp. menunjukkan bahwa nilai RC sebesar 1.44
1 Penerimaan 2.850.000 artinya usaha tersebut layak diusahakan,
2 Biaya total 1.977.285 karena nilai R/C lebih dari satu. Dengan
Pendapatan 872.714,61 melihat RC tersebut, perusahaan mampu
Data pada tabel diatas memperoleh keuntungan. Jika dihitung
menunjukkan bahwa dengan keuntungan dengan patokan nilai 1, sedangkan revenue
sebesar Rp. 872.714,61 yang diperoleh dari sebesar 1,44 maka perusahaan memiliki
perhitungan penerimaan sebesar Rp. kelebihan sebesar 0,44. Nilai RC tersebut
2.850.000 dikurangi biaya total produksi diperoleh dengan cara pembagian
sebesar Rp. 1.977.285,39 penerimaan sebesar Rp. 2.850.000,00
dibagi dengan biaya produksi sebesar Rp.
4. RC Ratio 1.977.285 maka diperoleh nilai R/C
Hasil perhitungan dan analisis data sebesar 1.44.
yang dilakukan maka dapat diperoleh Melihat dari data tersebut,
bahwa analisis kelayakan rata-rata R/C pengusaha Farida Bakery layak untuk
ratio dari Farida Bakery adalah sebesar diusahakan. Hal ini disebabkan karena
1.441 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kondisi nyata banyak biaya yang riil
pada tabel berikut: dikeluarkan oleh pengusaha Farida Bakery
seperti biaya bahan baku langsung (BBL),

398
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan cara mengefektifkan waktu produksi
biaya overhead pabrik (BOP). Biaya-biaya sehingga dapat menekan biaya-biaya
tersebut hanya sebagai imbalan atau ganti operasional.
rugi atas penggunaan input (modal). Selain
itu pengusaha Farida Bakery mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
hasil dari usaha tersebut telah mampu Adisarwanto, (2017). Proses Adonan dan
menambah penghasilan. Fermentasi.Jakarta: Penebar
Swadaya.
Bustami (2009), Akuntansi Biaya. Edisi
KESIMPULAN
Pertama. Jakarta: Penerbit Mitra
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Wacana Media.
dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai Firdaus, (2007). Manajemen Agribisnis.
berikut: Jakarta: PT. Bumi Aksara.

1. Biaya produksi sebesar roti pada Ibrahim (2003), Perencanaan Pengajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
industri rumah tangga Farida Bakery
Rp. 1.977.285,39. Penerimaan Mamondol, Marianne Reynelda dan
Ferdinan Sabe. 2016. Pengaruh
yang diperoleh Rp. 2.850.000,00 dan Luas Lahan Terhadap Penerimaan,
Pendapatan yang Rp. 872.714,61 Biaya Produksi, dan Pendapatan
Usahatani Padi Sawah di Desa
2. Imbangan antara penerimaan (revenue) Toinasa Kecamatan Pamona Barat.
dan biaya (cost) pada usaha roti pada Dalam Jurnal Envira Vol. 1 No.2

industri rumah tangga Farida Bakery di Matz dan Matz, (2018). Cookies and
Crackers Technology. West Port
Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Connecticut: The AVI Publishing
Kabupaten Tasikmalaya dengan RC : Co. Inc.
1.44 Moehar (2003), Metode Penelitian Sosial
SARAN Ekonomi. Dilengkapi beberapa
Alat Analisa dan Penuntun
Berdasarkan hasil penelitian yang Penggunaannya. Jakarta: Penerbit
dilaksanakan maka disarankan : PT.Bumi Aksara.

1. Sebaiknya pihak perusahaan dapat Mubyarto (2017). Pengantar Ekonomi


Pertanian. Jakarta: LP3ES.
meningkatkan keuntungan pada usaha
Mulyadi (2009). Akuntansi Biaya.
yang lebih besar dengan
Yogjakarta: UPP STIM YKPN.
memanfaatkan analisis biaya produksi.
Mursyidi (2008), Akuntansi Biaya.
2. Sebaiknya pihak perusahaan dapat Cetakan Pertama. Bandung:
meningkatkan efisiensi usaha dengan Penerbit: Refika Aditama.

399
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 8, Nomor 2, Mei 2021 : 393-400

Nurmalina, R., T. Sarianti dan A. Karyadi. Sukirno, (2005). Mikro Ekonomi. Teori
2009. Studi Kelayakan Bisnis. Pengantar. Jakarta: Penerbit PT.
Bogor: Departemen Agribisnis. Raja Grafindo Persada.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor Sumaatmadja (2014). Manusia dalam
Konteks Sosial, Budaya, dan
Siregar et al. (2013). Akuntansi Biaya. Lingkungan Hidup. Bandung:
Edisi kedua. Jakarta: Salemba Alfabeta.
Empat.
Sunaryo, (2015). Pengolahan Produk
Smith, (2012). Biscuit, Crakers and Serealia dan Biji-bijian. Fakultas
Cookies. Applied Science Publisher Teknologi Pertanian, Institut
Ltd, London. Pertanian Bogor. Bogor.
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. UI- Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan.
Press. Jakarta. Ekonosia. Yogyakarta.
Soekartawi, 2005. Analisis Teori dan Suwarsono, (2017). Studi Kelayakan
Aplikasinya. Raja Grafindo: Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Yogyakarta. Pustaka Utama.
Soekartawi, 2006. Agribisnis Teori dan Syarifuddin A.K. 2005. Petunjuk Praktis
Aplikasinya. Rajawali Press. Menghitung Keuntungan dan
Jakarta. Pendapatan Usahatani. Unlam
Banjarbaru. Lambung Mangkurat
Standar Nasional Indonesia. 2011. Syarat Press.
Mutu Biskuit SNI 2973:2011.
Jakarta: Dewan Srandar Indonesi, Umar, (2013). Studi Kelayakan Bisnis.
Badan Standarisasi Nasional Jakarta: Rajawali Press.
Suastina dan Kayana, 2015. Susunan
Rencana Usaha. Udayana Press.
Bali.

400

Anda mungkin juga menyukai