Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan terjadinya perkembangan ekonomi, tujuan perusahaan-

perusahaan industri turut pula mengalami pergeseran, tujuan perusahaan yang

sebelumnya hanya terpusat kepada berusaha mencapai keuntungan pasar yang

sebesar-besarnya, namun ini telah meluas bertambah dengan tujuan ekonomi

lainnya yang berhubungan dengan organisasi perusahaan yang berkembang

didalam perekonomian (Teguh, 2010).

Pembangunan ekonomi merupakan proses yang menyebabkan

pendapatan masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang. Terdapat

tiga aspek penting dari pembangunan ekonomi, yaitu (1) suatu proses terjadi

perubahan secara terus-menerus, (2) adanya usaha untuk menarik pendapatan

perkapita masyarakat, dan (3) kenaikan pendapatan perkapita masyarakat. Selain

itu tujuan pembangunan akan meningkatkan nilai-nilai budaya bangsa, yang

terciptanya taraf hidup yang lebih baik, saling harga menghargai sesamanya, serta

terhindar dari tindakan sewenang-wenang. Secara garis besar tujuan pembangunan

ada dua tahap yaitu (1) untuk menghapuskan kemiskinan dan (2) menciptakan

kesempatan-kesempatan bagi warganya untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi

segala kebutuhannya (sirojuzilam, 2005).


Perkembangan dunia industri di Indonesia saat ini semakin maju, hal ini

terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelolah berbagai

macam

2
produk olahan jadi maupun mentah, dengan demikian kebutuhan akan

faktor-faktor produksi di Indonesia menjadi bertambah banyak. Pembangunan

sektor industri tidak saja ditujukan pada industri pasar besar dan sedang, perhatian

yang sepadan juga diarahkan pada industri kecil dan menengah (Lutfia, 2011).

Industri makanan dan minuman merupakan penopang pertumbuhan

ekonomi Indonesia, sehingga peranannya masih perlu ditingkatkan dalam

membantu pertumbuhan ekonomi, peran peningkatan tersebut dengan cara melihat

masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh pemilik industri makanan dan

minuman yang ada di Indonesia. Seiring perkembangan bisnis yang di sertai

persaingan yang begitu ketat sehingga menimbulkan beberapa masalah

diantaranya keterbatasan sumber daya yang digunakan menyebabkan pelaku

industri kecil berusaha keras untuk bertahan dalam persaingan pasar, untuk

mengatasi hal seperti ini pemilik usaha harus mampu dengan cara memanfaatkan

sumber daya yang ada secara efektif dan efisien dalam perusahaan dalam

mencapai keuntungan maksimal. (Firdaus, 2010).

Industri rumah tangga adalah rumah usaha produk barang atau juga

perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan

ekonomi ini dipusatkan di rumah Industri rumah tangga (home industry)

diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan pelaku industri

rumah tangga. Pengembangan bisnis kecil dapat meningkatkan pertumbuhan dan

mengubah struktur ekonomi nasional menjadi lebih kokoh dan berimbing. Hasil

ini diperoleh karena masyarakat berperan aktif dalam pengembangan usaha

nasional yang didukung oleh kebijakan yang lebih kondusif. (Arumdyan, 2011).
Sejak dahulu, produk roti merupakan produk yang dekat dengan kehdupan

sehari-hari. Namun, kebanyakan industri bakery masih menjual produknya dengan

sistem yang sama, yaitu dengan menjual di outlet yang tidak memilik tempat

untuk menikmati produk bakery yang menyediakan tempat untuk menikmati

produk bakery langsung ditempatnya. Produk yang disediakan oleh bakery dengan

jenis seperti ini dimaksudkan untuk dibawa pulang dan dikonsumsi dirumah.

Kemudian industri bakery semakin lama semakin berkembang dan mulai ada

usaha bakery yang menyediakan tempat untuk menikmati produk bakery yang

mereka produksi langsung ditempatnya. Tempat ini biasanya dibuat senyaman

mungkin yang tidak hanya difungsikan sebagai tempat makan, tetapi sebagai

tempat bersantai dan mengobrol sambil menikmati produk-produk bakery yang

tersedia. (Yulia, 2013).

Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang

pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan

pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses yang dilaluinya membuat roti

memiliki tekstur yang khas. Diliat dari cara pengelolaan akhirnya, roti dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang

digoreng. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang dikukus. Donat dan panada

merupakan roti yang digoreng. Sedangkan aneka roti tawar, roti manis, pita

bread, dan baquette adalah roti yang dipanggang. (Trustinah, 2005).

Salah satu industri roti yang ada di Kota Palu yaitu industri Aisyah Bakery

yang terletak dijalan Mandala No. 99 tepatnya belakang Balai Karantina Pertanian
Kecamatan Palu Selatan Kota Palu. Berikut ini adalah data industri roti dan kue

yang ada di Kota Palu pada Tabel 1.

Tabel 1. Nama-Nama Industri Roti dan Kue yang Ada di Kota Palu, 2020
Nama Industri Alamat Jenis Produk
Aisyah Bakery Jl. Mandala No. 99 Roti
UD. Boga Nila Sari Jl. Asam I No.12 Roti dan Kue
Roti Mocca, Cokelat dan
UD. Syariah Jl. Cemara I No. 12 Roti Tawar
Warda Bakery Jl. Belibis Roti dan Kue Kering
Basma Bakery Jl. Cemara I No.114 Roti dan Kue
Roti Mandiri Jl.Batu Bata Indah Roti dan Aneka keripik
Bon-bon Café Jl. W. Monginsidi No. 70 Roti dan Kue
Hosana Bakery Jl. Monginsidi No. 85 Roti dan Kue
Roti cokelat, Mocca dan
Roti Cocola Jl. Palu Nagaya 626/627 Vanilla
Bakery Coco Jl. Bali No. 21 Roti dan Kue
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kopersi dan UMKM Kota Palu, 2020.

Table 1 menunjukan bahwa cukup banyak industri di Kota Palu yang

memproduksi produk roti. Salah satunya adalah Industri Rumah Tangga Aisyah

Bakery yang berdiri pada tahun 2008, industri ini merupakan industry yang

memproduksi jenis roti panggang yang merupakan produk unggulannya.

Persaingan bisnis telah mendorong menujun ketingkat yang baru karena

adanya perpaduan antara perkembangan teknologi dengan tingkat kepuasan

pelanggan. Banyaknya industri berlomba-lomba untuk menari minat pelanggan

dengan menjual produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau dan

dapat terpenuhi tepat pada waktunya. Apabila industri dapat beroperasi dengan

efektif, maka aktivitas berptoduksi dapat mendatangkan kemungkinan penurunan


biaya produksi yang pada akhirnya harga jual produk yang dihasilkan oleh

industri tersebut mampu bersaing dan juga mampu memenuhi permintaan

pelanggan tepat pada waktunya. (Alicia, 2012).

Tabel 2. Kapasitas Produksi Roti Pada Industri Rumah Tangga Aisyah


Bakery, 2019.
No Bula Kapasitas Produksi (Kemasan)
1 Januari 15.600

2 Februari 15.600
3 Maret 14.300

4 April 14.300
5 Mei 13.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020.
Tabel 2 menunjukan bahwa kapasitas produksi roti pada Industri Rumah

Tangga Aisyah Bakery mengalami penurunan, terlihat pada bulan Januari dan

Februari 2019 industri tersebut memproduksi sebanyak 15.600 kemasan, namun

pada bulan Maret dan April 2019 kapasitas produksinya menurun sebanyak 1.300

kemasan. Pada bulan Mei 2019 kapasitas produksi industri tersebut semakin

menurun sebanyak 2.600 kemasan. Hal itu disebabkan karena naiknya harga

bahan baku dan bahan pelengkap sehingga hal ini menjadi salah ancaman bagi

Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery.

Tujuan keseluruhan aktifitas dari suatu usaha adalah untuk memperoleh

pendapatan yang tinggi. Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery telah berjalan

selama 12 tahun yang seharusnya sudah memiliki pendapatan yang tinggi dan

kapasitas produk yang meningkat, namun pada kenyataanya kapasitas produksi

yang dimiliki menurun. Besarnya biaya bahan-bahan pembuatan roti akan


mempengaruhi pendapatan yang diperoleh dan belum sesuai dengan yang

diharapkan. Oleh karena itu diperlukan alternatif strategi yang tepat yang dapat

mendukung peningkatan pendapatan usaha roti pada Industri Rumah Tangga

Aisyah Bakery. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang strategi peningkatan pendapatan usaha roti pada Industri Rumah

Tangga Aisyah Bakery.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Berapa besar pendapatan usaha roti pada Industri Rumah Tangga Aisyah

Bakery di Kota Palu dari Tahun 2015-2019 ?

2. Apakah usaha roti pada Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery di Kota Palu

untuk di Kembangkan atau Tidak (Menguntungkan)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini

bertujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui berapa besara pendapatan usaha roti pada Industri Rumah

Tangga Aisyah Bakery di Kota Palu dari Tahun 2015-2019.

2. Mengetahui kelayakan dan keuntungan yang diperoleh dari usaha roti di

Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery di Kota Palu.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

diantaranya :

1. Bagi industri, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam keputusan

strategi peningkatan pendapatan usaha roti.

2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi

informasi serta dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sebagai tambahan

pengalaman dan pengetahuan.

4. Bagi pemerintah, sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan bagi

industri khususnya industri roti di Kota Palu.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah ilmu yang dalam cara berpikir menghasilkan

kesimpulan berupa ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan, dalam proses

berfikir menurut langkah-langkah tertentu yang logis dan didukung oleh fakta

empiris.

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkarya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian

sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.

Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa berapa jurnal atau skripsi terkait :

a. Andi Pribadi (2017), dengan judul “Analisis Pendapatan Usaha Roti Pada

Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery Di Kota Palu” Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis pendapatan, usaha roti pada Industri Rumah Tangga

Aisyah Bakery di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada industri Rumah

Tangga Aisyah Bakery, dijalan Mandala, Kelurahan Birobuli Utara,

Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, selama 2 bulan yakni mulai bulan Februari

- Maret 2017. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara

(purposive) sengaja, yaitu 1 Pimpinan Industri Roti Aisyah Bakery, 3 orang

tenaga kerja Industri Aisyah Bakery, maka jumlah keseluruhan responden

sebanyak 4 orang. Penelitian ini menggunakan analisis pendapatan, pendapatan

total atau keuntungan yang diperoleh Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery
yaitu sebesar Rp. 10.596.731 dimana total penerimaan sebesar Rp. 35.100.000

dikurangi
b. dengan total biaya yang sebesar Rp. 24.503.269. Maka pendapatan usaha roti

yaitu Rp. 10.596.731.

c. Ileng (2018), dengan judul “Analisis Biaya Produksi Dan Pendapatan Usaha

Pada Industri Roti Karunia Mandiri Roti dan Sari Rama Modern Bakery Di

Kota Kendari” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar Biaya Produksi

dan Pendapatan Usaha pada Industri Roti di Kota Kendari (Studi pada Karunia

Mandiri Roti dan Sari Rama Modern Bakery). Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jumlah informan 4 orang. Hasil

penelitian menunjukan bahwa biaya produksi dan pendapatan usaha pada

perusahaan Karunia Mandiri Roti dan Sari Rama Modern Bakery berbeda.

Dimana besarnya biaya produksi per bulan yang dikeluarkan perusahaan

Karunia Mandiri Roti sebesar Rp. 50.080.000 dan Sari Rama Modern Bakery

sebesar Rp. 46.047.500 dan besarnya pendapatan per bulan yang diterima

perusahaan Karunia Mandiri Roti sebesar Rp. 33.920.000 dan Sari Rama

Modern Bakery sebesar Rp. 25.952.500. Oleh karena itu, Perusahaan yang

mendapatkan pendapatan lebih besar yaitu perusahaan Karunia Mandiri Roti

dikarenakan perusahaa Karunia Mandiri Roti lebih banyak memproduksi

dibandingan dengan Sari Rama Modern Bakery.

d. Siti Hajar (2015), dengan judul “Analisis Pendapatan Usaha Home Industri

Kerupuk Di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat” meneliti tentang

Analisis Pendapatan Usaha Industri Kerupuk di Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Melaporkan bahwa nilai produksi akhir bulan terbesar

yaitu pada skala produksi 3.600 bungkus dengan nilai penerimaan sebesar Rp.
28.800.000 /bulan dan terkecil pada skala produksi 1500 bungkus mencapai

nilai penerimaan sebesar Rp. 12.000.000 /bulan. Kontribusi pendapatan yang

tertinggi dalam usaha kerupuk raya sebesar 44,2 %, maka berada pada kategori

sebagai cabang usaha, sedangkan pendapatan yang terendah dalam usaha

kerupuk raya dengan kontribusi 37,5 % maka berada pada kategori sebagai

peluang usaha.

No Nama Judul Tujuan Metode Hasil


. Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
1. Andi Pribadi/Anal Untuk Analisis Melaporkan
isis menganalisis Pendapatan hasil penelitian
Pendapatan pendapatan, menunjukkan
Usaha Roti usaha roti pada bahwa
Pada Industri Rumah pendapatan
Industri Tangga Aisyah total atau
Rumah Bakery di Kota keuntungan
Tangga Palu yang diperoleh
Aisyah Industri Rumah
Bakery Di Tangga Aisyah
Kota Palu Bakery yaitu
(2017) sebesar Rp.
10.596.731
dimana total
penerimaan
sebesar Rp.
35.100.000
dikurangi
dengan total
biaya yang
sebesar Rp.
24.503.269 .
maka
pendapatan
usaha roti yaitu
Rp. 10.596.731
2. Ileng Analisis bertujuan untuk Analisis
Biaya mengetahui besar kualitatif Hasil penelitian
Produksi Biaya Produksi dan menunjukan
Dan dan Pendapatan kuantitatif bahwa biaya
Pendapatan Usaha pada produksi dan
Usaha Pada Industri Roti di pendapatan
Industri Roti Kota Kendari usaha pada
Karunia (Studi pada perusahaan
Mandiri Karunia Mandiri Karunia
Roti dan Roti dan Sari Mandiri Roti
Sari Rama Rama Modern dan Sari Rama
Modern Bakery) Modern Bakery
Bakery Di Berbeda.
Kota Dimana
Kendari besarnya biaya
(2018) produksi per
bulan yang
dikeluarkan
perusahaan
sebesar Rp.
46.047.500 dan
bersarnya
pendapatan per
bulan diterima
perusahaan
Karunia
Mandiri Roti
sebesar Rp.
50.080.000 dan
Sari Rama
Modern Bakery
sebesar Rp.
25.952.500.
oleh karena itu,
perusahaan
yang
mendapatkan
pendapatan
lebih besar
yaitu
perusahaan
Karunia
Mandiri Roti
dikarenakan
perusahaan
Karunia
Mandiri Roti
lebih banyak
memproduksi
dibandingan
dengan Sari
Rama Modern
Bakery
3 Siti Hajar analisis mengetahui Analisis Melaporkan
pendapatan bagaimanakah Kualitatif bahwa nilai
usaha analisis produksi akhir
industri pendapatan usaha bulan terbesar
kerupuk home industri yaitu pada skala
dikecamatan kerupuk di produksi 3.600
samatiga di kecamatan bungkus dengan
kabupaten Samatiga nilai
aceh barat kabupaten Aceh penerimaan
(2015) Barat sebesar Rp.
28.800.000
/bulan dan
terkecil pada
skala produksi
1500 bungkus
mencapai nilai
penerimaan
sebesar Rp.
12.000.000
/bulan.
Kontribusi
pendapatan
yang tertinggi
dalam usaha
kerupuk raya
sebesar 44,2 %,
maka berada
pada kategori
sebagai cabang
usaha,
sedangkan
pendapatan
yang terendah
dalam usaha
kerupuk raya
dengan
kontribusi 37,5
%
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Industri

Menurut Frans dan Fino (1972), bahwa industri adalah sebagai kegiatan

manusia yang meningkatkan nilai guna dari barang dan bahan mengarahkann

inovasi, keterlampilan, teknologi, sumber daya alam, peralatan, dan mesin-mesin.

Selanjutnya dikatakan Hasibun (1994) industri merupakan pengertian yang sangat

luas dapat diliat dari ruang lingkup mikro dan makro. Secara mikro, industri

adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang

yang homogen atau barang-barang yang memiliki sifat saling mengantikan yang

sangat erat. Sedangkan secara makro industri adalah kegiatan ekonomi yang dapat

menciptakan nilai tambah.

Pada hakekatnya industri merupakan aktivitas ekonomi yang

menggunakan berbagai faktor produksi yang memperhitungkan efektifitas dan

efisiensi dalam meningkatkan nilai tambah suatu produk yang dilakukan oleh

sekelompok manusia atau badan hokum. Setiap aktivitas industri hendaknya

selalu memperhitungkan efektifitas dan efisiensi dala meningkatkan nilai tambah.

Selanjutnya menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002) istilah industri adalah

kegiatan memproses atau mengolah barang-barang dengan menggunakan sarang

dan peralatan seperti mesin untuk menghasilkan barang jadi.

Industri adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang dapat meningkatkan

nilai tambah dari barang atau bahan sejenis dengan mengarahkan inovasi dan
teknologi, keterlampilan, fisik, sumber daya alam, modal, peralatan perkakas, dan

mesin-mesin.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 5

(1984) tentang perindustrian menjelaskan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi

yang mengolah bahan mentah, bahan setengah jadi menjadi produk yang lebih

tinggi nilainya dan penggunaanya termasuk kegiatan rancangan bangunan dan

perekayasaan industri.

Pengertian industri menurut Badan Pusat Statistik (2007) adalah kegiatan

untuk merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik

atau nonorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya. Proses tersebut

dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik dibuat dalam sebuah pabrik atau

rumah tangga termasuk pula perakitan mobil ataupun alat elektronik.

2.2.2 Pengertian Roti

Menurut Mudjajanto (2007), Roti adalah produk makanan yang terbuat

dari fermentasi tepung terigu dengan ragi atau bahan pengembang lainnya dan

kemudian dipanggang. Pada awalnya, roti dibuat dari bahan yang sederhana dan

cara pembuatan yang sederhana pula, yaitu roti dibuat dari gandun yang digiling

menjadi terigu murni dan dicampur air kemudian dibakar diatas batu panas atau

oven. Berkembangnya teknologi, saat ini roti lebih bervariasi baik segi ukuran,

penampilan, bentuk, tekstur, rasa dan bahan prngisiannya yang di sebabkan

adanya pengaruh terhadap perkembangan pembuatan roti yang meliputi aspek

bahan baku, proses pencampuran, dan metode pengembangan adonan. Roti dapat
dibedakan berdasarkan rasa, warna, nama daerah/Negara asal, bahan penyusun,

dan cara pengembangan adonan.

1. Roti Berdasarkan Rasa

Berdasarkan rasanya, roti dibagi menjadi dua, yaitu roti manis dan roti

tawar. Roti manis adalah roti yang dimemiliki cita rasa manis yang menonjol,

bertekstur empuk, dan di beri bermacam-macam isi. Selain rasa, daya Tarik yang

dimiliki oleh roti manis terdapat pada bentuk yang menarik. Sedangkan roti tawar

adalah roti yang dibuat oleh adonan dengan sedikit gula atau bahkan tidak sama

sekali. Biasanya penggunaan gula pada pembuatan roti tawar hanya digunakan

dalam percepatan proses fermentasi.

2. Roti Berdasarkan Warna

Berdasarkan warnanya, roti dibedakan menjadi roti putih (white bread)

dan roti coklat (brown bread). Pada umumnya semua produk roti putih dibuat dari

tepung terigu dan roti tersebut mempunyai isi berwarna putih cerah serta kulit

(crust) berwarna coklat muda. Sedangkan roti coklat, pada dasarnya dibuat dari

tepung gandum hitam sedang dan gelap.

3. Roti Berdasarkan Asal Daerah/Negara Asal

Penggolongan roti berdasarkan asal daerah/Negara di bedakan menjadi roti

Prancis, roti Italia, roti Wina, dan roti Belanda. Roti Prancis adalah roti yang

terbuat dari formula yang tidak mengandung lemak dari adonan asam. Biasanya

roti Prancis berbentuk panjang seperti tongkat dan berkerak tebal, keras. Roti

Italia adalah roti yang terbuat dari formula yang tidak mengandung lemak sama

sekali. Roti Italia memiliki ciri-ciri berbentuk panjang dan runcing sehingga
mudah dipatahkan. Roti Wina adalah roti yang butirannya lebih terbuka dan

berlubang-lubang remahnya kering, dan susunannya kasar. Pada umumnya roti

Wina memiliki bentuk yang runcing dan terdapat gurat-gurat diagonal serta

dihiasi taburan wijen. Sedangkan roti Belanda pada umumnya berupa roti sup

(dinner roll) berbentuk permukaannya mengerak dan garing tetapi bagian

dalamnya sangat lembut.

4. Roti Berdasarkan Bahan Penyusun

Penggolongan roti berdasarkan bahan penyusunannya. Dibedakan menjadi

roti kismis, rey bread, egg twist, gandum pecah, dan lain-lainnya. Roti kismis

adalah jenis roti manis yang diisi dengan kismis sehingga dapat dimakan utuh

tanpa pengoles atau bahan tambahan lain. Rye bread adalah jenis roti yang terbuat

dari tepung gandum hitam yang beraroma kacang-kacangan yang terbuat dari

gandum yang direndam selama beberapa jam sebelum digunakan.

5. Roti Berdasarkan cara pengembangan adonan

Berdasarkan cara pengembangan adonan, roti dibedakan menjadi roti

tanpa pengasaman roti dengan pengasaman ragi atau mikro organisme, roti cepat

dan roti pengasaman udara atau uap roti tanpa pengasaman adalah roti yang

terbuat dari adonan tanpa menggunakan bahan pengembang sehingga tidak terjadi

fermentasi sama sekali. Bentuk roti berupa lembaran seperti pancake. Roti yang

dikembangkan dengan ragi akan menghasilkan produk yang seragam, rasa dan

aroma yang khas, serta tekstur yang lembut. Pizza merupakan salah satu contoh

roti dengan pengasaman ragi. Roti cepat adalah roti yang dibuat dalam waktu

singkat dengan cara meniadakan fermentasi dan menambahkan bahan


pengembang kimia, seperti baking sod. Contoh roti cepat adalah muffin, coffe

cake, dan pancake.

2.2.3 Konsep Pendapatan

Salah satu konsep yang mendasar dalam ilmu ekonomi adalah konsep

pendapatan, manusia sebagai pelaku ekonomi juga merupakan faktor produksi,

dimana dapat menyumbangkan tenaga, modal, dan skill yang dimiliki. Umumnya

tujuan aktifitas manusia dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi adalah untuk

meningkatkan pendapatan. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan. Salah

satu cara untuk meningkatkan pendapatan adalah peningkatan sumber daya

manusia yang berkualiatas.

Menurut Sadono Sukirno (2002), pendapatan dapat dihitung melalui tiga

cara yaitu :

1. Cara pengeluaran

Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran

atau pembelanjaan barang dan jasa.

2. Cara produksi

Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan

jasa yang dihasilkan.

3. Cara pendapatan

Dalam perhitungan ini pendapatan diperoleh dengan menjumlahkan

seluruh pendapatan yang diterima.


Pendapatan merupakan seluruh penerimaan dikurangi dengan biaya yang

diterima baik berupa uang maupun barang yang berasal dari pihak lain maupun

dari hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang.

Pendapatan didefinisikan sebagai suatu penghasilan yang diterima karena

adanya aktivitas, usaha, pekerjaan atau dapat juga diperoleh dari penjualan hasil

produksi ke pasar. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup

seseorang maupun perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka

semakin besar kemampuan seseorang atau perusahaan untuk membiayai segala

pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Tinggi rendahnya

pendapatan seseorang tergantung pada faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin,

kemampuan, pendidikan dan pengalaman (Abdul Hakim, 2018).

Samuelson & Nordhaus (1992) juga mengemukakan bahwa pendapatan

adalah total penerimaan (TR) dan total biaya (TC), dapat dirumuskan sebagai

berikut:

π = TR – TC

Keterangan : π = Pendapatan

TR = Total Revenue (Total Penerimaan)

TC = Total Cost (Total Biaya)

Menurut Rahadja dan Manurung (2006) pendapatan merupakan total dari

penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama

periode tertentu. Pendapatan adalah konsep aliran (flow concept). Terdapat tiga

sumber penerimaan pada rumah tangga, yakni :


1. Pendapatan dari gaji dan upah

Merupakan balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar dari

gaji seseorang tergantung dari produktivitasnya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas, yakni :

(a) Keahlian

(b) Mutu modal manusia

(c) Kondisi kerja

2. Pendapatan dari asset produktif

Asset produktif merupakan asset yang memberikan masukan terhadap

balas jasa penggunaanya. Aset ini terbagi dua yakni asset finansial dan asset

bukan finansial.

3. Pendapatan dari pemerintah

Pendapatan dari pemerintah merupakan pendapatan yang diterima bukan

atas balas jasa yang telah dilakukan maupun diberikan. Hal ini biasanya terdapat

pada Negara-negara maju yang memberikan tunjangan penghasilan bagi para

penganggur dan sebagainya.

2.2.4 Konsep Penerimaan

Penerimaan dalam suatu kegiatan merupakan penghasilan yang diperoleh

berdasarkan besarnya produksi yang dihasilkan (fisik) dengan tingkat harga

produk per satuan unit produksi, dengan asumsi bahwa tingkat penerimaan akan
tinggi jika produksi yang dihasilkan lebih besar dan di dukung oleh harga jual per

unit yang tinggi (Mulyadi, 2005).

Menurut soekartawi (2002), penerimaan usaha adalah perkalian antara

produksi yang diperoleh dengan harga jual.

TR = Q x P

Keterangan : TR = Total Penerimaan

Q = Jumlah Produk

P = Harga Produk

2.2.5 Konsep Biaya

Supardi (2002), menyatakan bahwa biaya adalah sejumlah nilai uang yang

dikeluarkan oleh produsen atau pengusaha untuk membiayai kegiatan produksi.

Biaya diklasifikasikan menjadi biaya tetap (fixed coxt) dan biaya variabel

(variable cost). Klasifikasi biaya dalam perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu

biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Biaya Tetap (fixed cost) yaitu biaya yang relative jumlahnya dan terus

dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi,

besarnya biaya tetap tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang

diperoleh . contohnya biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, penyusutan

dan alat-alat produksi.

2. Biaya Variabel (variable cost) yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi

oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana produksi,


biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi

yang diinginkan.

Ahmad (2007), menyatakan bahwa biaya total merupakan keseluruhan

jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjummlahan biaya

tetap dan biaya variabel. Biaya jangka pendek (short run cost) berkaitan dengan

penggunaan biaya itu dalam waktu atau situasi yang tidak lama, jumlah masukan

(faktor produksi) tidak sama, dapat berubah-ubah. Namun demikian biaya

produksi jangka pendek masih dapat dibedakan adanya biaya tetap dan biaya

variabel, sedangkan dalam jangka panjang semua faktor produksi adalah biaya

variabel.

2.2.6 Produksi

Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input

diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses

perubahan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut dengan proses produksi.

Produksi pada dasarnya merupakan proses penciptaan atau penambahan faedah

bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat lebih

bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses perubahan bentuk faktor-

faktor produksi tersebut disebut proses produksi. Selain itu produksi dapat ditinjau

dari dua pengertian, yaitu pengertian secara teknis dan pengertian secara

ekonomis (Boediono, 2006)

Ditinjau dari pengertian secara teknis, produksi merupakan proses

pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia guna memperoleh hasil yang

lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari
pengertian secara ekonomis, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan

segala sumber yang tersedia untuk memperoleh hasil yang terjamin kualitas

maupun kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan komoditi yang

dapat diperdagangkan. Adanya hubungan antara faktor-faktor produksi yang

digunakan dengan output yang dihasilkan dinyatakan dalam suatu fungsi produksi

(Sadono Sukirno, 2002)

2.2.6.1 Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah

maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu. Fungsi

produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat

produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input

dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output (Soekartawi, 2003).

2.2.6.2 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Daniel (2004) Produksi usaha sangat dipengaruhi pada besar kecilnya jenis

usaha, teknologi yang digunakan, intensitas penggunaan tenaga kerja atau modal.

Maka proses produksi terdapat berbagai faktor yaitu terdiri dari empat komponen

adalah :

a. Tanah

b. Modal

c. Tenaga kerja dan

d. Skil

Faktor produksi juga dapat dipengaruhi oleh musiman, bervariasi dalam

jumlah nilai, wilayah produksi tersebar dan biaya produksi yang berbeda setiap
daerah produksi, karena ada daerah yang dilanjutkan bahwa upaya perlu melihat

pengaruhi permintaan oleh tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi akan

berimplikasi kepada peningkatan volume penjualan dan pada gilirannya

merangsang peningkatan volume (Sa’id dan Intan, 2004).

Faktor dalam proses produksi, penulis mengkaitkan dengan usaha roti

pada Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery seperti tanah, modal, tenaga kerja,

dan skil. Akan tetapi ada pendapatan sebenarnya tidak perlu jadi masalah, yaitu

tanah merupakan faktor kunci usaha, tanpa tanah mustahil usaha dapat dilakukan,

disamping itu modal juga menjadi sumber mutlak yang diperlukan dalam usaha

produk guna untuk meningkatkan nilai produksi, tanpa modal sudah pasti usaha

tidak bias dilakukan, paling tidak modal dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku

dan upah tenaga kerja, sedangkan tenaga kerja juga memberikan pengaruhi

terhadap nilai produksi dimana jumlah tenaga kerja adalah untuk pengelolaan

besarnya skala usaha dan skil yang memberi motivasi terhadap pertumbuhan

kualitas dan kuantitas produksi.

Peningkatan produksi dalam pengelolaan usaha, selain pemgertian faktor

tanah, produksi juga memerlukan permodalan dalam usaha seperti yang

dikemukakan Daniel (2004) lebih lanjut menyatakan “ keberadaan modal sangat

menentukan tingkat produksi atau macam teknologi yang diterapkan. Kekurangan

modal menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan sehingga menimbulkan

risiko kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima”.

Tahap dalam produksi usaha sangat membutuhkan tenaga atau

pengetahuan dalam mengelola usaha karena “kekurangan tenaga kerja dari segi
jumlah akan dapat menghambat proses produksi sesuai dengan yang

direncanakan. Sedangkan mutu tenaga kerja yang diperlukan dalam proses

produksi sangat penting untuk menjamin agar penempatan tenaga kerja yang

direkrut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam suatu jenis pekerjaan”

(Sa’id dan Intan, 2004).

- Modal

Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan

suatu usaha perusahaan. Modal juga dapat dari dalam perusahaan atau yang

penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal juga

merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam suatu usaha.

Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang

modal. Dalam perekonomian primitif sekalipun, modal diperlukan. Dalam

perekonomian modern barang modal diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian

tidak akan berlaku tanpa modal yang kompleks dan sangat tinggi produktivitasnya

(Sukirno, 2011).

Modal (capital) sering diartikan secara berbeda. Dalam konteks akuntansi,

modal diartikan sebagai kekayaan bersih atau ekuitas pemilik dalam bisnis. Dalam

manajemen modal dikaitkan dengan keseluruh aktiva sehingga mencakup ekuitas

dan utang bisnis. Pengertian ini sering diakibatkan oleh perbedaan tujuan

pembahasan, dimana akuntansi lebih terkait dengan masalah administrasi dan

hokum, sedangkan manajemen dengan masalah efesiensi. Terlepas dari perbedaan

tersebut ada dua tipe modal yaitu :


1. Modal adalah modal berasal dari luar usaha yang tertanam di dalam

perusahaan untuk jangka waktu tertentu lamanya, contoh seperti pinjaman.

2. Modal sendiri ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang

tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.

Modal dapat berasal dari pendapatan usaha (keuntungan) perusahaan

(Firdaus, 2009).

Perorganisasian modal merupakan penyusunan anggaran yang digunakan

dalam usaha roti. Perorganisasian modal bertujuan untuk mengetahui jumlah

biaya yang dibutuhkan mulai dari persiapan hingga usaha berjalan dan

menghasilkan produk. Penyusunan anggaran akan mempermudah pengusaha

dalam menjalankan kegiatan usahanya. Besarnya biaya yang digunakan dalam

kegiatan produksi akan mempengaruhi harga jual produk yang dihasilkan. Namun

modal digunakan ketika memulai usaha dan saat usaha berjalan. Modal yang

digunakan saat memulai usaha disebut modal awal (investasi), sedangkan modal

yang digunakan saat usaha berlangsung disebut sebagai biaya operasional

produksi (Rihardi dan Hartono, 2003).

Harrod dan Amalia (2004) mengemukakan peranan modal mempunyai

fungsi ganda yaitu :

a. Meningkatkan kapasitas produksi.

b. Meningkatkan daya beli.

Sedangkan tujuan penanaman modal :

a. Untuk mengganti alat-alat modal yang tidak dapat digunakan lagi.

b. Untuk memperbesar jumlah alat modal yang tersedia dalam masyarakat.


- Tenaga Kerja

Lewis mengemukakan dalam Sukirno (2006) ialah Negara berkembang

terdapat tenaga kerja yang lebih, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah

kekurangan modal dan keluasan tanah yang belum digunakan sangat terbatas.

Dilanjutkan bahwa, kelebihan tenaga kerja tersebut merupakan pengangguran

terselubung yang dapat dialihkan dan digunakan sektor lain tanpa mengurangi

produksi, dengan demikian dapat kita lihat bahwa hambatan pembangunan yang

terutama adalah kekurangan modal dan kekayaan alam terbatas.

Tenaga kerja perlu kita ketahui dimana dari segi kuantitas, tenaga kerja

bukanlah suatu hal yang sulit, untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan

bertanggung jawab, diperlukan proses seleksi agar tenaga kerja memiliki jalur

karir sendiri. Dalam proses seleksi tenaga kerja, perlu diperhatikan beberapa

faktor, seperti tingkat pendidikan, pengalaman, keterlampilan, kondisi fisik, dan

jenis kelamin. Pengelolaan tenaga kerja juga perlu diperhatikan dengan jumlah

karena. “ kekurangan tenaga kerja dari segi jumlah akan dapat menghambat

proses produksi sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan mutu tenaga kerja

yang diperlukan dalam proses produksi sangat penting untuk menjamin agar

penempatan tenaga kerja yang direkrut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

dalam suatu jenis pekerjaan” (Sa’id dan Intan, 2004)

2.3 Kerangka Pikiran


Industri rumah tangga mempunyai peluang untuk berkembang, salah

satunya yaitu industri rumah tangga aisyah bakery di Kota Palu. Produk hasil

olahan roti ini sangat digemari di Kota Palu karena selain bergizi, harganya pun
terjangkau. Keberadaan industri rumah tangga tentunya membantu dalam

peningkatan ekonomi daerah Kota Palu itu sendiri.

Suatu usaha didirikan bertujuan untuk meraih pendapatan dalam usahanya.

Pendapatan diperoleh dari jumlah penerimaan dikurangi dengan total biaya

keseluruhan. Penerimaan diperoleh dari jumlah unit produksi yang dihasilkan

dikalikan dengan harga barang. Penerimaan (Total Revenue) usaha roti ini akan

dianalisis menggunakan analisis pendapatan.

Dibawah ini merupakan bentuk dari kerangka pemikiran penelitian :

Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery


Di Kota Palu

Usaha Roti Industri Rumah Tangga


Aisyah Bakery

Total Penerimaan (TR) Total Biaya (TC)

Pendapatan Usaha Roti


Industri Rumah Tangga
Aisyah Bakery di Kota
Palu

Analisis Pendapatan

Rekomendasi
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitiannya tipe

penelitian deskriptif yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa dimana

tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, atau gambaran sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki (Nasir, 2003).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery di

Jalan Mandala, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan Kota Palu.

Objek penelitian adalah industri rumah tangga aisyah bakery. Lokasi penelitian

ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota Palu

memiliki industri rumah tangga aisyah bakery.

3.3 Jenis Dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data

1. Kuantitaif

Data kuantitatif adalah data yang berwujudnya berupa angka-angka

yang diperoleh dari perhitungan.

2. Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

bentuk angka.

3.3.2 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat melalui pengamatan

lapangan dengan mengadakan observasi berupa pengamatan dan

sistematik secara langsung terhadap objek yang diteliti. Selain itu

dilakukan pula wawancara terhadap responden dengan menggunakan

panduan daftar pertanyaan (kuisioner).

b. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku,

laporan dari berbagai instansi baik tingkat provinsi, kabupaten,

maupun kecamatan, hasil-hasil penelitian, dan informasi dari internet,

hasil studi sebelumnya serta informasi lain berkaitan dengan kegiatan

industri rumah tangga aisyah bakery.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung pada langsung pada objek penelitian yang

meliputi cara pembuatan roti di Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery,

sehingga memperoleh gambaran yang jelas dan memberi petunjuk-

petunjuk untuk memecahkan masalah yang diteliti.

2. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang

dilakukan pada pemilik usaha Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery,

guna mendapatkan data-data akurat. Data tersebut digunakan untuk

mendukung hasil observasi yang dilakukan.

3. Kuesioner

Kuesioner berbeda dalam bentuk pertanyaan. Kuesioner pertanyaan

di susun dalam bentuk kalimat tanya (pertanyaan terbuka).

4. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang di lakukan dengan cara mengutip

beberapa teori dan literatur-literatur keputusan untuk melengkapi

penelitian ini.

3.5 Penentuan Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi merupakan kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang

sejenisnya dan dapat dibedakan menjadi objek penelitian. Populasi dapat

dibedakan menjadi 2 antara lain (Sudjanah, 2000) :


1. Populasi tak terhingga, yaitu suatu populasi dimana objeknya tak

terhingga atau tidak terhitung jumlahnya.

2. Populasi terhingga, yaitu populasi yang terhingga objeknya atau dapat

dihitung jumlahnya.

3.5.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) yang dimaksud dengan sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2004)

sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tertentu”. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti dalam hal

ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya :

1. Keterbatasan biaya

2. Keterbatasan tenaga dan waktu yang tersedia

3.6 Metode Analisis Data

Data yang ada dianalisis dengan metode analisis kualitatif dan kuantitaif.

Analisis kualitatif adalah analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya

dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis, Sugiyono (2007).

Menyatakan bahwa teknik analisis kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja berdasarkan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mengintesiskannya, mencari dan menentukan

pola, menentukan apa yang paling penting dan apa yang dipelajari serta

memutuskan apa yang digambarkan dan dijelaskan secara akurat mengenai

berbagai hal yang erat hubungannya dengan pokok permasalahan dan objek yang

diteliti berdasarkan fakta yang diperoleh dari lokasi penelitian. Sedangkan teknik
analisis kuantitatif dilakukan dengan datanya sudah jelas yaitu diarahkan dengan

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Menurut Bungin (dalam Sugiono, 2005) bahwa teknik analisis kuantitatif

dilakukan dengan menggunakan angka-angka dalam bentuk table, skema maupun

dlalam bentuk presentase.

Analisis data deskriptif adalah menjelaskan bagaimana ketersediaan sarana

penunjang dalam mendukung pengembangan industri rumah tangga aisyah

bakery, serta tata pelaksanaanya. Dalam analisis ini, peneliti hanya

menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau objek penelitian misalnya

seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain (Nawawi, 1990).

Untuk melihat kemungkinan pengembangann industri aisyah bakery dari

aspek ekonomi dilakukan analisis kuantitatif berupa analisis kelayakan industri

rumah tangga aisyah bakery dengan menggunakan beberapa analisis sebagai

berikut :

1. Penerimaan atau pendapatan digunakan rumus sebagai berikut :

a. Pendapatan

π = TR - TC

Keterangan : π = Pendapatan (Rp)

TR = Total Revenue/jumlah penerimaan (Rp)

TC = Total Cost/jumlah biaya (Rp)

b. Penerimaan

TR = P x Q
Keterangan : TR = Total Revenue

P = Harga

Q = Jumlah Produksi

c. Biaya Total

TC = TFC + TVC

Keterangan : TC = Biaya

TFC = Biaya Tetap

TVC = Biaya tidak tetap

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana saluran pemasaran yang

terjadi dalam usaha roti, data yang dikumpulkan berupa hasil observasi

dilapangan kemudian dideskripsikan sehingga dapat disimpulkan

fenomena yang terjadi dilapangan.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Berikut ini adalah definisi oprasional variabel yang diteliti, yaitu :

1. Responden adalah responden dari pihak internal yaitu pemilik industri

dan tenaga kerja, sedangkan dari pihak eksternal yaitu konsumen,

pedagang perantara dan pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi.

2. Bahan baku adalah barang yang dijadikan sebagai input utama

produksi.

3. Produk adalah hasil produksi yang ditawarkan Industri Rumah Tangga

Aisyah Bakery berupa roti.


4. Konsumen adalah semua orang yang membeli dan mengkonsumsi roti

di Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery.

5. Tenaga Kerja adalah karyawan yang digunakan untuk membantu

melakukan kegiatan dan pengolahan usaha roti.

6. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan (TR) dengan total

biaya (TC) yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

7. Penerimaan adalah jumlah uang yang diterima oleh responden yang

merupakan hasil perkalian antara produksi dan harga jual yang

dinyatakan dalam rupiah (Rp).

8. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang digunakan untuk

melakukan usaha yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel

dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

9. Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi atau tidak

mengikuti volume produksi yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

10. Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dikeluarkan yang jumlahmya

berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi dinyatakan

dalam rupiah (Rp).

Anda mungkin juga menyukai