NIM : 1501619033
PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
TUGAS 1 EVALUASI PEMBELAJARAN
RESUME
MATERI EVALUASI PEMBELAJARAN
Ralph Tyler
Tyler dalam Arikunto (2016, hlm. 3) mendefinisikan bahwa evaluasi pembelajaran
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menemukan sejauh mana, dalam
hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Norman E. Gronlund
Menurut Gronlund (1976) dalam (Purwanto, 2013, hlm. 3) evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-
tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa.
B. Beberapa Istilah Evaluasi Pendidikan
berikut adalah pengertian istilah atau terminologi yang biasa digunakan dalam evaluasi dan
pengukuran, meliputi: tes, pengukuran (measurement), evaluasi, dan asesmen (assesment)
menurut Mohrens (1984 dalam Asrul dkk, 2015, hlm. 3).
1. Tes,
adalah istilah yang paling sempit pengertiannya dari keempat istilah lainnya, yaitu membuat
dan mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Sebagai hasil jawabannya
diperoleh sebuah ukuran (nilai angka) dari seseorang.
2. Pengukuran,
pengertiannya menjadi lebih luas, yakni dengan menggunakan observasi skala rating atau alat
lain yang membuat kita dapat memperoleh informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti
pengukuran dengan berdasarkan pada skor yang diperoleh.
3. Evaluasi,
adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang berguna untuk menetapkan
alternatif. Evaluasi bisa mencakup arti tes dan pengukuran dan bisa juga berarti di luar
keduanya. Hasil Evaluasi bisa memberi keputusan yang profesional. Seseorang dapat
mengevaluasi baik dengan data kuantitatif maupun kualitatif.
4. Asesmen,
bisa digunakan untuk memberikan diagnosa terhadap problema seseorang. Dalam pengertian
ia adalah sinonim dengan evaluasi. Namun yang perlu ditekankan di sini bahwa yang dapat
dinilai atau dievaluasi adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan akademik,
kejujuran, kemampuan untuk mengejar, dsb.
PERTANYAAN :
1. Apa persamaan dan perbedaan pengukuran , penilaian dan evaluasi ?
Jawaban :
Persamaan :
Mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu.
Pengukuran dan penilaian termasuk kedalam proses yang berkesinambungan atau
berkala yang juga keduanya termasuk kedalam kegiatan pada evaluasi
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penilaian sama
Pengukuran menghasilkan skor yang akan diberikan untuk dilaksanakannya penilaian
Evaluasi dan penilaian sama-sama bersifat kualitatif, namun pengukuran tidak
Penilaian dan evaluasi merupakan proses membuat keputusan tentang nilai suatu
objek
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
Perbedaan :
Pengukuran dan penilaian merupakan dua proses yang berkesinambungan.
Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu, yang menghasilkan skor dan dari hasil
pengukuran dapat dilaksanakan penilaian.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Hakikat keduanya merupakan proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Perbedaanya terletak pada ruang
lingkup dan pelaksanaanya.
Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan, yaitu keduanya
mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Di samping itu,
keduanya merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Sumber :
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), halaman 100.
https://www.lamaccaweb.com/2020/04/30/perbedaan-evaluasi-pengukuran-dan-
penilaian/
http://anasari92.blogspot.com/2013/11/perbedaan-pengukuran-penilaian-dan.html
2. Apa fungsi dan prinsip evaluasi pembelajaran ?
Jawaban :
Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Selain berbagai tujuan di atas, pentingnya evaluasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari
fungsi atau kegunaan yang dimilikinya. Menurut Arifin (2017, hlm. 15) fungsi atau kegunaan
yang dimiliki oleh evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Fungsi formatif,
yakni untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses pembelajaran dan mengadakan program remedial jika diperlukan bagi peserta
didik.
2. Fungsi sumatif,
yaitu menentukan nilai kemajuan atau hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan
kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya peserta didik.
3. Fungsi diagnostik,
yakni untuk memahami latar belakang meliputi latar psikologis, fisik, dan lingkungan
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut.
4. Fungsi penempatan,
yaitu menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat (misalnya
dalam menentukan program spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
didik.
Sementara itu fungsi evaluasi menurut Sudjana (2017, hlm. 3) dikelompokkan menjadi tiga
fungsi, yakni sebagai berikut.
1. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
3. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.
Prinsip Evaluasi
Dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pasal 5,
dijelaskan bahwa prinsip evaluasi atau penilaian hasil belajar antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Sahih, yang berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme,
prosedur, teknik, teknik, maupun hasilnya.
Sumber :
https://serupa.id/evaluasi-pembelajaran/
2. Teknik Tes
Ada bermacam-macam rumusan tentang tes. Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam
bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan, tes adalah suatu alat atau prosedur yang
sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang
diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.
Selanjutnya, menurut Muchtar Bukhori dalam buku Teknik-Teknik Evaluasi, mengatakan , tes
ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil
pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid.
Definisi terakhir yang dikemukakan disini yakni menurut Webster’s Collegiate, yang dalam
bahasa Indonesia tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Definisi-definisi di atas disajikan dalam buku Encyclopedia of Education Evaluation yang di
dalam buku tersebut diterangkan pula bahwa pengertiannya dipersempit dengan
menyederhanakan definisi yaitu tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seseorang
individu atau keseluruhan usaha evaluasi program.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpul
informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi karena
penuh dengan batasan-batasan. Apabila tes dikaitkan dengan evaluasi yang dilakukan di
sekolah, khusunya di suatu kelas maka tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur
siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan
untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan siswa
sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat.
1 2 3 4
Input Output
b. Tes formatif
Evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti program tertentu. Tes ini diberikan pada akhir program atau biasa disebut dengan
post test.
Evaluasi formatif memiliki manfaat baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
1) Manfaat bagi siswa
a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi
program secara menyeluruh.
b) Merupakan penguatan (reinforcement) nagi siswa.
c) Usaha perbaikan.
d) Sebagai diagnosis.
2) Manfaat bagi guru
a) Mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan sudah dapat diterima
oleh siswa.
b) Mengetahui bagian – bagian mana dari materi pelajaran yang belum
dikuasai siswa.
c) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.
3) Manfaat bagi program
a) Dapat diketahui apakah program yang telah diberikan merupakan
program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
b) Dapat diketahui apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan –
pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
c) Dapat diketahui apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk
mempertinggi hasil yang akan dicapai.
d) Dapat diketahui apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang
digunakan sudah tepat.
c. Tes Sumatif
Tes ini dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang
lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes ini disamakan dengan ulangan harian atau
ulangan umum akhir semester.
Program Program Program Program Program
F F F F F
Keterangan:
F = tes formatif
S = tes sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, 3 diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut.
1) Untuk menentukan nilai.
2) Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam
menerima program berikutnya.
3) Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua,
pihak bimbingan dan penyuluhan sekolah, pihak – pihak lain apabila siswa tersebut
akan pindah ke sekolah lain melanjutkan sekolah, atau memasuki lapangan kerja.
Sumber :
https://www.academia.edu/19611970/ALAT_EVALUASI_PEMBELAJARAN