Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU


B. Kegiatan Belajar : KB 4 (Pengembangan Profesionalisme Guru)

C. Refleksi

PETA KONSEP

Karakter Guru
Profesinalisme Guru
Pengembangan

Model Pengembangan
Profesionalitas Guru

Strategi Pengembangan
Profesionalitas Guru

Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Guru di
Kemenag RI
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Karakter Guru Pada Merdeka Belajar
Ada beberapa karakter yang harus dimilki oleh seorang
pendidik yaitu :

1. Karakter Guru PAda Merdeka Belaar


Agar dapat membantu pembentukan karakter pada peserta
didik, para guruhendaknya terlebih dahulu memiiki karakter
yang akan ditargetkannya. Perubahan zaman dengan dampak
yang semakin kompleks, maka hendaknya guru bersikap dan
berprilaku pantang menyerah dalam menghadapi beragam
masalah, kreatif, kritis, inovatif dan berkolaborasi dan berfikir
kritis sebab guru adalah contoh teladan, maka sikap dan
perbuatan yang dilakukannya tentu akan dilihat dan ditiru oleh
peseta didik.
Sikap dan prilaku keteladanan seorang pendidik dikuatkan
oleh Imam ALghazali, beliau berkata “Ketahuilah, wajib bagi
shalih memiliki guru (mursyid dan murabbi) yang
mengeluarkan akhlak tercela dan menggantinya dengan
pendidikan. Dan juga memilki guru yang mengajarkan adab
Konsep (Beberapa istilah
1 dan menunjukan kejalan kebenaran (Al-Ghazali,2008).
dan definisi) di KB
Karakter profesional tersebut dituangkan dalam rumusan CPL
Prodi PPG, bahwa guru sebagai pendidik profesional yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkhlak muia
dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik dengan kompetensi.untuk guru hendaknya terus belajar
menjadi guru pembelajaran sehingga akan memiliki
kemampuan literasi, creativ, critical thinking, collaborative,
inovatif, dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) guru dengan
karakter ini lah yang akan mampu menghantarkan para
peserta didik mengembangkan potensinya.

2. Karakter Moderasi Beragama


Tim Kementrian Agama RI memberikan pendapat bahwa
moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan prilaku
yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu
bertindak adil, dan tidak ekstrim dalam beragama. Mereka
yang punya sikap seimbang berarti tegas, tetapi tidak keras
karena selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan dan
persamaan tanpa harus merampas hak orang lain.
Keseimbangan juga dianggap sebagai bentuk cara pandang
untuk mengerjakan sesuatu secukupya, tidak berlebihan dan
juga tidak kurang, tidak konservatif dan juga tidak liberal
(Kemenag,2019),
Ada sembilan nilai utama dalam moderasi beragama yang
hendaknya dipraktikan guru, Yakni :
a. At-Tawassuth (Tengah-tengah) yang artinya adalah nilai-
nilai Islam yang dibangun atas dasar pola fikir dan praktik
yang lurus dapertengahan tidak berlebihan dalam hal tertentu
b. I’tidal (Tegak Lurus dan Bersikap Profesional)
c. Tasamuh (Tolerensi)
d. Asy-Syura (Musyawarah)
e. Al-Ishlah (Perbaikan)
f. Al-Qudwah (Kepeloporan) maksudnya memberikan contoh,
teladan dan model kehidupan
g. Al-Muwathanan (Cinta tanah air)
h. Al-La “unf (Anti Kekerasan)
i. I’tiraf al-’Urf (Ramah Budaya)

B. Model Pengembangan Profesionalitas Guru


Menurut Mohammad Surya (2010) dengan merujuk pada
pendapat Hermawan Kertajaya mengemukakan model
pengembangan profesionalitas dengan pola “growth with
character” yaitu pengebangan profesionalitas yang berbasis
karakter.
Profesionalitas dapat dikembangkan dengan
mendinamisasikan tiga pilar utama karakter yaitu :
1. Excellence (keunggulan) yaitu memiliki komitmen untuk
senantiasa berada dalam koridor tujuan dalam melaksanakan
kegoatannya demi mencapai keunggulan
2. Passion for Profesionalisme, yaitu kemauan kuat secara
intrinsik menjiwai keseluruhan pola-pola profesionalitas
3. Ethical atau etika yang terwujud dalam watak yang sekaligus
sebagai fondasi utama bagi terwujudnya profesionalitas
paripurna.
Model yang digunakan dalam pengembangan profesi guru
dan diatur pada peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Pengembangan profesi guru dan diatur pada peraturan
Direktur Jenderal guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
6565/b/Gt/2020 adalah model kompetensi. Modelkompetensi
adalah representasi dari kompetensi guru dan kompetensi
kepemimpinan pendidikan menjadi kompetensi yang
terintegritas.

C. Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru


1. In-house Training (IHT) pelatihan yang dilaksanakan secara
internal
2. Program Magang yaitu pelatihan yang dilaksanakan di dunia
kerja
3. Kemitraan sekolah
4. Belajar jarak jauh
5. Pelatihan berjenjang dan pelatohan khusus
6. Kursus singkat dipergiruan tinggi dll

D. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru di


Kemenag RI

Pengembangan keprofesian guru yang selanjutnya disebut


PKB guru adalah pengembangan kompetensi bagi guru yang
dilaksanakaan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan
berkelanjutan, PKB guru bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional guru dalam
mengemban tugas sebagai pendidik

Materi yang sulit dipahami pada Kb adalah :

1. Dalam pembentukan karakter ada yang dimaksud dengan


karakter Moderat, apa saja sebenarnya komponen untuk
menjadi seorang guru yang dikatakan moderat.
2. Menurut Mohammad Surya guru harus memiliki tiga utama
Daftar materi pada KB pilar karakter, apakah seorang guru harus memiliki 3 karakter
2
yang sulit dipahami tersebut atau salah satu atau duanya saja
3. Bagaimana cara merumuskan sebuah instrumen dalam
indeks kinerja guru, dan siapakah pihak yang berwewenang
menentukan hal tersebut
4. Dalam prinsip PKB guru harus dituntut untuk mandiri namun
ketika seorang guru kurang memilki motivasi apa yang harus
dilakukan pihak sekolah untuk membantu hal tersebut
Materi yang mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
adalah :
1. Dalam teori disebutkan bahwa seorang guru harus memiliki
karater yang kuat dalam dirinya, jadi barulah seorang guru
daapat menjadi seorang pendidik yang baik, tetapi pada
Daftar materi yang sering kenyataannya masih banyak guru yang memberikan contoh
3 mengalami miskonsepsi kurang baik pada anak didiknya seperti merokok di area
dalam pembelajaran sekolah, yang sejatinya merokok itu dilarang karena
membahayaan kesehatan warga sekolah
2. Refleksi adalah salah satu hal yang harus dibiasakan untuk
pengembangan diri sendiri secara mandiri namun kegiatan ini
hanya sekedar teori saja karena pada dasarnya harus ada
perubahan dan timbal balik tapi pada kenyataannya tidak ada

Anda mungkin juga menyukai