Anda di halaman 1dari 5

JURNAL BELAJAR

MATA KULIAH PEMBELAJARAN IPA DI SD

A. IDENTITAS
Nama : Nanik Puji Lestariningsih
NIM : 857841641
Dosen Pengampu : Rahmania Pamungkas, S.Pd, M.Pd
Pertemuan : Ke - 8
Hari/ tanggal : Senin, 5 Mei 2023 jam 14.00-16.00 WIB
Topik perkuliahan : Modul 9 ( Merancang Pembelajaran IPA)

B. ISI
1. Konsep yang di pelajari
Pada pertemuan ke-8 ini mempelajari modul 9 yaitu Merancang Pembelajaran IPA.
Pertemuan di awali dengan presentasi kelompok 7 dengan materi tersebut. Seletah
presentasi dilanjutkan tanya jawaban, tanggapan dan penguatan oleh dosen pembimbing
Ibu Rahmania Pamungkas, S.Pd, M. Pd.
Modul 7
Merancang Pembelajaran di IPA
Merancang pembelajaran sangat penting dalam proses belajar. Tanpa ada rancangan
pembelajaran maka kita sebagai guru akan kesulitan dalam menyampaikan isi dari
pembelajaran. Dalam merancang pembelajaran kita bisa mulai dengan silabus dan RPP.
Silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemudian
setelah silabus di buat maka akan dikembangkan menjadi RPP.
Contoh rancangan pembelajaran di kelas 5:
Langkah Pembelajaran:
Persiapan gambar sistem pencernaan
Pertemuan 1
Kegiatan Awal:
Guru mengambil biscuit, siswa mengamati bentuk biscuit tersebut.
Kemudian guru meminta siswa maju dan mengunyah biskuit dengan perlahan
kemudian menelannya. Siswa laim mengamati Gerakan mulut temannya
dangerakan makanan pada saat makanan di telan, kemudian guru bertanya:
1. Apakah keadaan biscuit berubah? Mengapa berubah?
2. Apakah setelah kita makan biskuit akan keluar biskuit pada waktu buang air
besar?
Kegiatan Inti:
Guru mengarahkan siswa untuk dapat mengemukaakn permasalahan
dibawah ini:
Apa sajakah alat pencernaan makanan pada tubuh manusia?
Kegiatan 1 : Susunan alat pencernaan
Siswa bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok dibagikan 1 set kartu
pencernaan makanan. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan urutan organ
pencernaan manusia kemudian siswa maju kedepan untuk mengurutkan alalt
pensernaan. Siswa lain memperhatikan dan memberikan usulan atau saran jika
urutan organ pencernaan itu belum tepat.

2. Konsep yang belum di pahami


Sejauh ini saya memahami apa yang disampaikan pada pertemuan ini.
2. Pertanyaan yang Muncul beserta Pemecahannya
Jawab:

1). Pertanyaan dari Riski Amalia U

Mengapa pembelajaran terpadu cocok diterapkan dalam pembelajaran di Sd?

Dijawab : Riska Amini

Jawaban :

Pembelajaran terpacu cocok diterapkan dalam pembelajaran di SD karena


1. Pembelajaran terpadu memberikan pengalaman langsung kepada siswa, hal ini akan
mempermudah siswa dalam meningkatkan pemahamannya
2. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
satu proses pembelajaran, ini akan membuat siswa mudah memusatkan perhatian pada
suatu tema tertentu
3. Pembelajaran terpadu bersifat luwes
4. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

2). Pertanyaan dari Erlia Maharti

Perkembangan dalam pengajaran IPA di SD dewasa ini mengalami pergeseran dari


pembelajaran berpusat pada guru ke arah pembelajaran berpusat pada siswa, yang saya
tanyakan bagaimana pembelajaran yang berpusat pada siswa itu?

Dijawab : Yuli Eny Isnaini

Jawaban :

Untuk memperjelas pengertian pembelajaran berpusat pada siswa/murid, ada baiknya kita
melihat definisinya. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dipandang bahwa
proses dan pengalaman belajar diatur dan dikontrol oleh siswa itu sendiri. Siswa secara
mandiri memutuskan tentang bagaimana, di mana, dan kapan belajar tentang suatu hal yang
mereka anggap penting. Seperti kurikulum merdeka yang berlaku pada saat ini, pembelajaran
berpusat pada siswa merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada kebutuhan, minat,
bakat dan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran akan menjadi sangat bermakna. Dengan
pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa menghasilkan siswa yang berkepribadian,
pintar, cerdas, aktif, mandiri, tidak bergantung pada pengajar, melainkan mampu bersaing
atau berkompetisi dan memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik.

3). Pertanyaan dari Isnaini Rosidawati

Dalam penilaian proses pembelajaran dibagi menjadi 3, ada ranah kognitif, psikomotor dan
afektif. Bagaimana cara penilaian yang dilakukan pada setiap ranah? Dan hasil penilaian
tersebut digunakan untuk apa?

Dijawab : Mutiara Ayu Meylan


Jawaban :

Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Penilaian proses pembelajaran yang bersifat kognitif dilaksanakan secara lisan ataupun
tertulis dalam bentuk pertanyaan essay atau tes objektif seperti siswa mengerjakan soal yang
sudah diberikan guru atau guru membacakan soal dan siswa langsung menjawabnya.
Sedangkan dalam ranah psikomotor dan afektif biasanya dilaksanakan melalui observasi
dengan cara mengamati sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran serta feedback siswa
setelah mengikuti pembelajaran. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas
pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik jadi jika kualitas pembelajaran
sudah baik dan siswa sudah memahami materi yang disampaikan maka pembelajaran akan
dilanjutkan ke materi selanjutnya tetapi jika siswa masih belum menguasai materi
pembelajaran maka perlu diadakannya perbaikan pembelajaran sampai siswa benar2 paham
materi yang diajarkan.

4). Pertanyaan dari Ratih Purwaningsih

Lebih efektif mana tes lisan atau tes tertulis dalam penilaian kognitif?

Dijawab : Mutiara Ayu Meylan

Jawaban :

Cenderung lebih efektif tes tertulis karena terkadang anak sulit untuk berkomunikasi secara
lisan terutama anak2 yang masih di kelas bawah jika guru membacakan dan anak2 menulis
akan mudah tertinggal sedangkan tes tertulis dapat terdokumentasikan jadi jika sewaktu-
waktu kita membutuhkan kembali hasil penilaian dari anak maka kita masih memiliki
arsipnya dan lebih efektif.

5). Pertanyaan dari Endang Wulandari

Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa ada kelebihan dan kekurangannya,
yang mau saya tanyakan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut?

Dijawab : Nurwiyani

Ada beberapa kelebihan dengan pembelajaran berpusat pada siswa: dapat memotivasi siswa
dalam pembelajaran , kelas tidak lagi di dominasi oleh guru, lebih merangsang siswa untuk
berfikir dalam menemukan atau membangun konsep, guru juga hanya sebagai fasilitator,
Sedangkan kelemahanya yaitu waktu di perlukan enjadi lebih lama di banding dengan metode
ceramah tetapi hal ini dapat di atasi dengan perencanaan yang lebih matang dan guru lebih
tertantann. Cara mengatasi kelemahan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam
pelaksanaan proses pembelajaran siswa yang mengalami kesulitan belajar ditempatkan pada
satu ruang khusus sehingga siswa diberikan metode dan materi khusus untuk memfasilitasi
siswa sepenuhnya dan mendorong keinginan siswa untuk belajar dengan serius. Tugas yang
diberikan pada siswa hendaknya jelas sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakannya.

3. Refleksi/Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan


kerampilan
Dari hasil pertemuan ke 6 tersebut bisa dijadikan acuan untuk lebih terstruktur dalam
evaluasi pembelajaran IPA. Sehingga pengetahuan akan cara ecaluasi yang benar bisa
diterapkan

Anda mungkin juga menyukai