Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 6: Guru Lupa akan Kewajibannya sebagai Pendidik

Salma Anindyahita S.N (202332026)


Dwi Riska Safitri (202332034)
Davina Apriliana Putri (202332047)

1. Judul
2. Pengalaman atau cerita pribadi tentang permasalahan yang pernah dihadapi saat
sekolah dan itu berkaitan dengan guru

Salah satu sekolah menengah atas membuka penerimaan siswa baru dengan menyeleksi
nilai siswa untuk dimasukkan ke dalam jurusan yang ada di sekolah tersebut. Siswa yang
mendaftar tidak diberikan kesempatan untuk memilih sesuai minat dan bakatnya,
sehingga jika kebetulan nilai bahasa mereka bagus maka secara otomatis akan langsung
masuk ke jurusan bahasa. Begitu pun jurusan lainnya.

Saya salah satu siswa jurusan bahasa yang lolos dengan seleksi tersebut. Sebuah fakta
bahwa tidak semua anak di jurusan kami pandai dalam mata pelajaran bahasa terutama
sastra Inggris. Pelajaran sastra inggris diampu oleh salah seorang guru laki-laki yang
sudah cukup tua, namun bisa dibilang masih sehat untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar seperti biasa. Beliau mengajar Sastra Inggris di kelas saya dan cara mengajar
beliau kurang bisa dipahami, beliau hanya fokus mengajar pada siswa yang pandai saja
sehingga tidak memperdulikan siswa yang kurang bisa mengikuti materi beliau.

Saya dengar dari murid kelas lain bahwa beliau sempat mengatakan sesuatu tentang
kelas saya, seperti kata kata yang kurang mengenakan, beliau mengucapkan kata kata
"goblog dedel urip sisan', yang artinya dalam bahasa indonesia adalah" bodoh, bandel,
hidup pula" merujuk pada mayoritas kelas kami yang tidak bisa memahami materi yang
beliau sampaikan. Padahal, cara beliau mengajar memang kurang profesional.

3. Idealnya seorang guru


Guru harus memiliki semangat mengajar. Jika guru melakukan pekerjaan dengan penuh
semangat, pekerjaan guru akan menjadi indah dan bermakna. Citra guru yang ideal
tentunya bergairah dalam mengajar. Tidak ada kata menyerah pada sesuatu. Antusiasme
adalah energi positif yang membuat guru termotivasi untuk sukses. (Dr. Joseph Teguh
Santoso. M.Kom: 2022)

Guru yang professional harus memenuhi syarat sebagai manusia yang bertanggung
jawab dalam bidang pendidikan. Tugasnya adalah sebagai seorang pendidik harus
bertanggung jawab mewariskan nilai dan norma kepada generasi muda. Salah satu faktor
yang paling menentukan dalam proses pembelajaran di kelas adalah guru. Tugas guru
yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar, guru berperanan
aktif (medium) antara peserta didik dengan ilmu pengetahuan. (Muhaimin dkk., 1996:
54).

Sebagai seorang guru, sudah seharusnya menguasai 4 kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang pendidik seperti yang tertera dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 28 tentang
Standar Nasional, 4 kompetensi tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Guru yang ideal harus
mampu mendidik dan bertanggung jawab atas apa yang diajarkannya. Menyalahkan
siswa dan merendahkan siswa karena dianggap tidak mampu memahami apa yang
diajarkan sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang guru mengingat tugasnya sebagai
seorang pendidik.

4. Solusi dan ide untuk mengatasi persoalan


Meningkatkan profesionalitas guru di-era saat ini dapat dilakukan dengan:
- Belajar secara terus menerus sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau
mendengar dan melihat perkembangan baru di bidangnya.
- Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan, dapat dilakukan dengan
melalui in-service training dan berbagai upaya lain untuk memperoleh sertifikasi.
- Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
bermutu tinggi, guru harus bisa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada publik.
- Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan dalam
kemampuannya mengelola pembelajaran.
Dalam kasus ini, masalah utama ada pada pemahaman materi ajar. Guru kurang
komunikatif dan cenderung malas menanggapi siswanya yang kurang paham. Maka
beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Menyampaikan perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar,
- Berikanlah materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP
- Guru harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan
gaya belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat
masing-masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya
(Pena Ameen).

5. Kesimpulan
Tanggung jawab merupakan satu poin wajib yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Seorang guru dapat dikatakan ideal jika ia memiliki rasa tanggung jawab dalam
mengemban tugasnya untuk mendidik generasi muda. Dan jika guru melakukan
pekerjaan dengan penuh semangat, maka pekerjaan guru akan menjadi indah dan
bermakna, citra guru yang ideal tentunya bergairah dalam mengajar. Menyalahkan siswa
dan bertanya kepada siswa karena dianggap tidak mampu memahami apa yang diajarkan
sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang guru mengingat sebagai seorang pendidik.
Guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat masing-masing siswanya sebagai seorang
pribadi yang berbeda satu sama lainnya.

6. referensi
MENJADI GURU PROFESIONAL DI ERA GLOBALISASI (2017-09-14), Novita Sari, Jurnal Dosen
Universitas PGRI Palembang; PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 14.
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU: SEBUAH HARAPAN, Ali Muson, Yogyakarta,
2004.
KEDUDUKAN GURU SEBAGAI PENDIDIK: (Tugas dan Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban,
dan Kompetensi Guru), M. Shabir U., 2015.
http://repository.upy.ac.id/281/1/Artikel%20Unggul%20%2811144600098%29.pdf
https://stekom.ac.id/artikel/sikap-guru-ideal-saat-di-depan-siswanya

Anda mungkin juga menyukai