Anda di halaman 1dari 14

RAPAT DINAS

BRUSH UP YOUR MIND: CONSOLIDATION, COORDINATION AND


COMMUNICATION
SARWA, S.S., M.M.
17 MARET 1974
Ds. Parean Girang, Blok Gandok II, Kec.
Kandanghaur
S1: Universitas Padjadjaran (Sastra Inggris)
S2: Magister Manajemen (STIE IMMI)
S2: Magister Pendidikan Bahasa Inggris
(Universitas Indraprasta)
Jenis-Jenis Guru berdasar interaksinya dengan
siswa
 1. Guru Formal
 Sangat bergantung pada buku sebagai bahan ajarnya. Sedikit-sedikit merujuk ke halaman
tertentu, paragraf tertentu, kalimat tertentu. Makanya, bisa kacau kalau kita tidak
membawa buku pelajaran di kelasnya. Apalagi ketika ujian, terkadang guru tipe ini ingin
jawaban siswanya sama persis dengan di buku. Padahal, siswa harusnya dilatih untuk
membentuk dan menggunakan logika, bukan hafalan.
Jenis-Jenis Guru berdasar interaksinya dengan
siswa
 2. Guru Peneliti
 Ia tidak hanya mengandalkan bahan materi dari buku, tapi juga dari hasil temuan yang ia
lakukan sendiri. Ia sering memaparkan fakta yang ia temui di lapangan dan jika ia guru
IPA, murid-murid akan sering diajak ke laboratorium. Karena guru ini menjelaskan
berdasarkan pengalaman, materi yang ia bawakan menjadi lebih mudah dipahami. Guru
peneliti ini juga terkenal teliti. Mereka bisa tahu kalau tugas yang dikumpulkan oleh siswa
hanya copy paste dari internet atau punya teman.
Jenis-Jenis Guru berdasar interaksinya dengan
siswa
 3. Guru Jaim
 Penampilannya lebih mentereng dari guru-guru lain. Ia sangat ingin terlihat sempurna di
hadapan siswa-siswanya. Jika ia ditegur murid karena melakukan kesalahan, ia tidak mau
mengaku.

 4. Guru Invisible
 Guru tipe ini jarang muncul di kelas. Biasanya ia hanya memberikan bahan bacaan dan
tugas untuk dikerjakan. Sekalinya ia datang, guru ini hanya mengajar sebentar saja
sebelum memberikan tugas. Guru tipe ini juga sering memukul rata nilai-nilai muridnya.
Jenis-Jenis Guru berdasar interaksinya dengan
siswa
 5. Guru Killer
 Jika guru ini masuk, kelas pasti hening. Pembawaannya tegas ketika mengajar dan ketika murid
merespons tidak sesuai harapannya, baik itu karena berisik di kelas atau tidak bisa menjawab pertanyaan,
siap-siap saja mendengar omelannya. Ketika guru tipe ini memberikan soal ujian, hampir selalu ada yang
remedial.

 6. Guru Sahabat
 Guru yang satu ini justru menjadi kesukaan seluruh siswa di sekolah. Ia tidak kaku hanya membicarakan
hal tentang materi di kelas, tapi juga berkomunikasi secara personal dengan murid-muridnya, seperti
menanyakan kabar, kesulitan yang dihadapi, maupun hal-hal menyenangkan yang dialami akhir-akhir ini.
Kedekatan itu membuat siswa-siswa menganggap guru tersebut sebagai temannya, tapi tetap
menghormatinya di kelas. Tidak jarang jika banyak murid yang sering curhat kepadanya dan meminta
solusi. Guru seperti ini biasanya akan terus diingat walaupun murid-murid sudah lulus dari sekolah.
Jenis-Jenis Guru berdasar interaksinya dengan
siswa
 7. Guru Humoris
 Selain guru sahabat, guru humoris juga menjadi favorit siswa. Di tengah-tengah
memberikan materi, ia akan melontarkan satu-dua lawakan yang meramaikan kelas.
Karena ia membuat suasana kelas menjadi lebih seru, materi yang disampaikan menjadi
mudah dicerna oleh murid-murid. Guru seperti ini dibutuhkan siswa terutama di jam-jam
siang yang membuat mengantuk supaya bisa tetap fokus.
Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan atau keterampilan guru mengelola proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar
dengan peserta didik. Terdapat 7 aspek dalam kompetensi pedagogik yang wajib dikuasai, yaitu:

Karakteristik para peserta didik


Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Pembelajaran yang mendidik
Pengembangan potensi para peserta didik
Cara berkomunikasi
Penilaian dan evaluasi belajar
2. Kompetensi Kepribadian
Berkaitan dengan karakter guru, yang wajib dimiliki agar menjadi teladan bagi para peserta didik.
Selain itu, para guru juga harus mampu mendidik para muridnya agar membantu mereka memiliki
kepribadian yang baik. Terdapat beberapa kepribadian yang harus dimiliki guru, yaitu:
Kepribadian yang stabil, bertindak sesuai dengan norma sosial dan bangga menjadi guru.
Kepribadian yang dewasa, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki
etos kerja sebagai guru.
Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta
didik dan memiliki perilaku yang disegani.
Berakhlak mulia meliputi bertindak sesuai dengan norma religious dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
3. Kompetensi Profesional
Kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki guru agar tugas-tugas keguruan dapat diselesaikan
dengan baik dan benar. Keterampilan ini berkaitan dengan hal-hal yang teknis dan berkaitan langsung
dengan kinerja guru. Indikator kompetensi profesional guru adalah:
 
Menguasai materi pelajaran yang diampu, meliputi struktur pelajaran, konsep pelajaran dan pola pikir
keilmuan materi tersebut.
Menguasai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan tujuan pembelajaran dari
pelajaran yang diampu.
Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi pengetahuan dengan
lebih luas dan mendalam.
Mampu bertindak reflektif dami mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan.
Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran serta
pengembangan diri.
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan ini meliputi:
 
Bertindak objektif, tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial budaya.
Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
Hatur Thank You

Anda mungkin juga menyukai