Anda di halaman 1dari 5

Makalah Guru Ideal dan Guru Profesional

Nama : Nadia Natasya Tantiana

NIM : 23030194031

Kelas : PKB 2023

Dosen :

Dian Novita, S.T., M.Pd

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Maematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya


A. KAJIAN TEORI

Guru Abad 21 tidak lagi tampil sebagai pengajar sebagaimana fungsinya


selama ini, melainkan sebagai pelatih, konselor, manajer belajar, partisipan,
pemimpin, dan pelajar.

Bagi Ki Hajar Dewantoro, guru ideal adalah Ing ngarso sung tulodo Ing
madyo mangun karso Tutwuri handayani (keteladanan, prakarsa, dan motivasi).
Di Indonesia guru ideal adalah guru yang memiliki ciri guru profesional seperti
diatur dalam Undang-undang Guru dan Dosen, yaitu memiliki: kualifikasi
akademik (minimal S1), kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi),
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru ideal sejatinya menjadi idola bagi para muridnya, dan sudah pasti setiap
peserta didik punya guru idola. Ada yang mengidolakan gurunya karena guru itu
cerdas, ilmunya seperti mata air yang mengalir tanpa henti dan memberikan
sebanyak-banyaknya ilmu dengan ikhlas, tanpa pamrih. Kehadirannya di kelas
selalu dinanti dan membuat peserta didiknya merasa belajar sangat
menyenangkan. Ada kenikmatan tersendiri berada di kelas yang penuh keramahan
dan senyum. Peserta didik yang lain mengidolakan gurunya karena guru itu
simpatik, rendah hati, dan menebar senyum sambil menyapa dengan ramah. Gaya
bicaranya selalu menyejukkan hati, sabar ketika menemukan peserta didiknya
bandel.

Ada pula yang mengidolakan gurunya karena guru itu memiliki kepribadian
khas, unik. tegas tetapi rendah hati. Matanya bisa merah menyala dengan suara
menggelegar ketika membela kebenaran, tetapi air matanya bisa dengan mudah
menetes tanpa malu ketika hatinya tersentuh. Menjadi sebuah pertanyaan apakah
kita termasuk salah satu pendidik yang berbahagia diidolakan oleh peserta
didiknya? Untuk menjawab ini, kita perlu selalu introspeksi dan mengevaluasi diri
pada kelompok mana kita berada.

Salah satunya menurut Lina Erlian Muksin, Psikolog Anak, guru idola
memiliki tiga hal yaitu 3H(Head, Heart, dan Hand). Head berarti guru itu
memiliki kompetensi, wawasan yang luas, dan inovasi. Heart berarti bahwa dalam
menyampaikan pelajaran guru itu harus melayani dengan hati, selalu berempati,
dan penuh kehangatan. Dan Hand berarti guru itu memiliki keterbukaan, dan sifat
humoris.

Selanjutnya guru idola adalah guru yang mampu mengubah paradigmanya


lebih berfikir kritis, terbuka, dan terus berkembang untuk menjadi guru yang
“hebat” dalam profesinya. Menjadi guru hebat dalam profesinya, Arifin (2000)
mengemukakan bahwa guru Indonesia harus profesional dipersyaratkan
mempunyai; Pertama, dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap
masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21; Kedua,
penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praktis pendidikan yaitu ilmu
pendidikan sebagai ilmu praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka.
Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah, serta
riset pendidikan hendaknya diarahkan pada praksis pendidikan masyarakat
Indonesia; Ketiga pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan,
profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan.

Mengajar dan mendidik adalah hal yang berbeda, kendati ada hubungan yang
amat dekat. Seorang guru hadir ditengah murid untuk melakukan keduanya.
Ketika guru menerangkan topik bahasan dengan lancar karena sudah disiapkan
sebelumnya maka sesungguhnya ia sedang mengajar. Namun, seorang guru yang
mengajak muridnya untuk berani bicara di depan teman-temannya atau ketika
guru meminta maaf karena melakukan kekeliruan dalam proses pembelajaran
maka sesungguhnya ia sedang mendidik.

Hasil dari proses mengajar bisa diketahui seketika, akan tetapi hasil dari
proses mendidik baru diketahui setelah beberapa waktu lamanya berlalu.
B. PEMBAHASAN

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru
umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Di
Indonesia guru ideal adalah guru yang memiliki ciri guru profesional seperti
diatur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen. Guru yang ideal adalah guru yang
dapat memilih cara pembelajaran yang inovatif serta kreati untuk melibatkan
siswa di dalam kelas. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif serta
kreati dan penggunaan bahan ajar yang berbeda, lingkungan belajar dirancang
lebih berpusat pada siswa. Guru ideal mampu menyelami hati para siswanya
sehingga ia menjadi panutan bagi lingkungannya. Guru ideal selalu dirindukan
karena mampu membangun karakter setiap siswanya. Guru ideal merupakan
pengganti orang tua yang mampu memberikan pendidikan kognitif, afektif, dan
psikomotorik bagi anak didiknya.

Guru profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan
persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Guru profesional senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi
belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkan kemampuan secara
berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya.

C. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil referensi dan artikel diatas, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

Macam – macam sifat dan sikap seorang guru yang menjadikannya sebagai
seorang guru idola yaitu karena guru itu cerdas.. Kehadirannya di kelas selalu
dinanti dan membuat peserta didiknya merasa semangat belajar. Dan juga guru itu
simpatik, rendah hati, serta menebar senyum sambil menyapa dengan ramah.
Gaya bicaranya selalu menyejukkan hati, sabar ketika menemukan peserta
didiknya bandel. Ada pula guru yang mempunyai kepribadian khas, unik. tegas
tetapi rendah hati.
Sedangkan guru professional yaitu seorang guru yang bisa menguasai materi
yang akan diajarkan kepada para siswanya. Serta senantiasa membantu
mengembangkan kemampuan siswanya secara berkala dan berkelanjutan, baik
dari segi ilmu maupun pengalaman

Berdasarkan kesimpulan dari hasil artikel diatas, maka dapat disimpulkan


saran-saran sebagai berikut :

Berdasarkan referensi artikel diatas, maka saran saya yakni diharapkan untuk
guru agar lebih memperhatikan siswa dan kondisi siswa, hal ini mendorong
meningkatkan pembelajaran yang inovatif. Dengan kata lain bahwa guru harus
memiliki kemampuan dan keterampilan untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa
baik dalam kognitif (pengetahuan), keterampilan (psikomotor), dan menyangkut
nilai, sikap (afektif). Dengan adanya keterampilan mengajar ini diharapkan
membangun pendidikan yang afektif dan inovatif disinilah peran guru diharapkan
bisa lebih memperhatikan pengelolaan kelas terutama keterampilan mengajar
yang perlu dipersiapkan atau dirancang sebelum memulai proses belajar mengajar
agar materi yang disampaikan kepada siswa bisa dapat diterima dengan baik dan
benar.

https://kumparan.com/asep-totoh/guru-ideal-dan-guru-idola-1twPpeRXsdp

Anda mungkin juga menyukai