Oleh:
Aleyda Aspiani
Nim.210106091
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
BAHASA INDONESIA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wa’alaikumsalam wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ~2
Daftar isi ~3
BAB I PENDAHULUAN ~4
A. Latar belakang ~4
B. Rumusan masalah ~4
C. Tujuan ~4
D. Manfaat~4
BAB II PEMBAHASAN ~5
A. Pengertian guru ~5
B. Menjadi guru yang melayani dengan hati ~5
C. Kepribadian pendidik yang berhati nurani ~7
D. Yang perlu dilakukan pendidik yang melayani dengan hati ~9
A. Kesimpulan ~10
B. Saran ~10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak para guru kewalahan dalam menghadapi perilaku peserta didiknya, walaupun merasa
telah mencurahkan segala upaya dalam membenahi mereka. Dinasehati, dihukum secara fisik,
diancam dengan akan diberi nilai kecil bahkan sampai dipanggil orang tua mereka untuk
menghadap guru telah dilakukan, akan tetapi perubahan demi perubahan tak kunjung tampak.
Dalam kondisi seperti ini, para guru sering kehilangan akal dalam menghadapi perilaku
peserta didiknya. Akhirnya sering terjadi pembiaran-pembiaran terhadap perilaku peserta
didik yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Bila sikap guru merupakan faktor penentu dalam kesuksesan bagi seorang guru dalam
mendidik, maka sebaiknya guru dalam mendidik peserta didik harus mengacu pada
pengembangan sikap yang bersumber dari hati nurani, sehingga sikap tersebut dapat membuat
peserta didik kita menjadi manusia yang berkarakter mulia, cerdas, mandiri dan mampu
memberi kontribusi bagi lingkungan dan sesamanya.
B. Rumusan masalah
Bagaimana menjadi seorang guru yang melayani dengan hati ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang melayani dengan hati
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan tentang bagaimana menjadi guru yang melayani dengan hati
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Secara etimplogi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang yang
mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik). Sementara itu dalam bahasa Jawa, kata “guru”
diartikan dengan “digugu dan ditiru”, digugu berarti diikuti nasihat-nasihatnya. Dan ditiru
berarti diteladani tindakannya.
Dalam pendidikan Islam, seorang guru akrab disebut Ustadz, yang berarti pengajar
khusus bidang pengetahuan agama islam. Mu’allim menggambarkan kompetensi profesional
yang menguasai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan kepada peserta didik. Murabbi, guru
dalm kata ini berarti mempunyai penanan dan fungsi membuat pertumbuhan, perkembangan,
serta menyuburkan intelektual dan jiwa peserta didik. Mursid sering dipakai untuk menyebut
sang guru dalam thariqah-thariqah. Mudarriss yaitu oranag yang memberi pelajaran, dan kata
Muaddib yaitu mengajar khusus di Istana (etika, moral,dan akhlak).
Secara terminologi, guru atau pendddik yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik, dengan kata lain orang yang bertanggung jawab dalam
mengupayakan perkembangan potensi anak didik (kognitif, efektif, dan psikomotor) samapai
ketingkat setinggi mungkin sesuai dengan ajaran Islam.
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang
memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal besetatus
sarjana(strata 1), dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru dan dosen yang
berlaku di Indonesia. Namun guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di temapat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan
formal. Tetapi bisa juga di masjid, di rumah, dan sebagainya.
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar.
Seorang guru ikut berperan dalam membentuk Sumber Daya Manusia(SDM) yamg potensial.
Pengertian guru profesional menurut para ahli adalah semua prang yang mempunyai
kewenangan serta bertanggung jawab tentang pendiddikan anak didiknya, baik secara
individual atau klasikal, di sekolah atau di luar sekolah. Guru adalah semua orang yang
mempunyai wewenang serta tanggung jawab utuk membimbing, serta membina murid baik
secara individual atau pun klasikal di sekolah atau pun di luar sekolah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimplogi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang yang
mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik). Secara terminologi, guru atau pendddik yaitu orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, dengan kata lain orang yang
bertanggung jawab dalam mengupayakan perkembangan potensi anak didik (kognitif, efektif,
dan psikomotor) samapai ketingkat setinggi mungkin sesuai dengan ajaran Islam.
Pendidikan dalam bahasa Arab juga disebut dengan “tarbiyah”, diantara maknanya
yaitu kegiatan yang disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati, perhatian, bijak,
dan menyenangkan (tidak membosankan). Pengertian pendidikan seperti ini sesuai dengan
keinginan dari ayat Al-Quran surat Al-Isra’: 21,“….Warhamhumaa kamaa rabbayani
shaghiira” (“…dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku (dengan
kasih sayang) ketika aku masih kecil”).
Rasulullah SAW bersabda” sesungguhnyadidalam diri manusia ada sebuah organ.
Jika ia baik, akan baik seliuruh amalnya. Jika ia rusak, akan rusak seluruh amalnya.
Ketahuilah, ia adalah hati’.(HR Ahmad). Hati atau Qolbu inilah pangkal dari seluruh
keberhasilan dalm mendidik. Dari pemahaman ayat dan sabda Rasul tersebut, mendidik
dengan hati harus di terapkan, baik di lingkungan seokolah, keluarga, maupun di lingkingan
luar.
Seorang guru harus memiliki hati nurani yang: mendidik dengan ketulusan hati yang
ikhlas, panggilan dari jiwa dengan kasih sayang, amanah dan bertanggung jawab, dengan
penuh kesabaran dan rasa syukur, perpikiran maju, cerdas, kreatif, keteladanan, dan melayani
dengan hati.
Yang perlu dilakukan dalam mendidik dengn hati adalah kelembutan sikap, memenej
emosi, hindari su’udzonisme, dan mendo’akan peserta didik.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga kita dapat memahami dan mengerti tentang konsep dasar
tentang warga negara, konsep dasar tentang negara, selain dari itu penyusun juga
mengharapkan kritikan dari pembaca, agar dapat membangun atau untuk menyempurnakan
pembuatan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kadar, M Yusuf. 2013. Tafsir Tarbawi pesan-pesan Al-Qur’an tentang pendidikan. Jakarta:Amzah.
Syekh Ibn Taymiyah (661-728 H). Jangan Biarkan Penyakit Hati Bersemi. Penerjemah: Mohammad
Rois, Luqman Junaidi. 2006. Jakarta: Serambi. Pustaka Islam klasik.
Agustin Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional & Spiritual (ESQ).
Jakarta: PT Arga Tilanta.
Alpiyanto. 2013. Hypno Heart Teaching (Rahasia Mudah Mendidik Dengan Hati). Bekasi: PT Tujuh
samudra Al-Fath.
Idris, Meity H. 2012. Pola Asuh Anak, Melejitkan Potensi & Prestasi Sejak Usia Dini. Jakarta:PT.
Luxima Metro Media.
Ronnie M, Dani. 2005. Seni mengajar dengan hati. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
http://guruipskudu.wordpress.com/artikel-pendidikan/mengajar-dengan-hati/