Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LINGUISTIK TERAPAN DAN GURU BAHASA


(Ilmu Lughah at-thatbiqi)

Dosen: Dr.H.Dedy wahyudin, MA.

Disususn Oleh:

KELOMPOK 4

Muhamad Rizki Alpiansyah (210102120)

Muhammad Fahrurrozi (210102126)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami
meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan tema “Peran Karakteristik Guru Bahasa Yang Baik Dan
Hubungan Linguistik Dengan Guru Bahasa” Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa
tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.

Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih mengutamakan
kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

Mataram, 24 Maret 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………
1. Latar Belakang…………………………………………………………………..
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
1. Peran Guru Bahasa.........................…………………………………………….
2. Karakteristik Guru Bahasa Yang Baik………………………………………….
3. Hubungan Linguistik Dan Guru Bahasa……………………………………….

BAB III PENUTUP………………………………………………………………


1. Kesimpulan……………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber
yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang
mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan,
terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah.

Hal ini tidak dapat disangkal karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan
guru. Sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat
(Djamarah, 2000:1). Profil guru yang ideal menurut Djamarah (2000:42) adalah sosok yang
mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani bukan karena dan tanggung
jawabnya sebatas di dindingsekolah. Guru yang ideal selalu bersama anak didik di dalam dan di
luar sekolah. Jadi, kemuliaan hati seorang guru tercermin dalam kehidupn sehari-hari, bukan
hanya sekadar simbol atau semboyan yang terpampang di kantor dewan guru. Iri hati, koruptor,
munafik, suka menggunjing suap-menyuap, malas dan sebagainya bukanlah cerminan kemuliaan
hati seorang guru.

Semua itu adalah perbuatan tercela yang harus disingkirkan dari jiwa guru. Posisi guru
dan anak didik boleh berbeda, tetapi keduanya tetap seiring dan setujuan. Artinya memiliki
kesamaan langkah dalam mencapai tujuan bersama.Anak didik berusaha mencapai cita-citanya
dan guru dengan ikhlas mengantar dan membimbing anak didik ke pintu gerbang cita-citanya.
Dengan kata lain, kewajiban guru adalah menciptakan “manusia yang baik”

B. Rumusan Masalah

1. Peran Guru Bahasa

2. Karakteristik Guru Bahasa Yang Baik

3. Hubungan Linguistik Dan Guru Bahasa


BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru Bahasa

Berkaitan dengan hal di atas maka guru memiliki peranan yang penting dalam dunia
pendidikan. Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang
telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti akan
diuraikan di bawah ini. W.F. Connel dalam Ahmadi dkk. (2011:117—118) membedakan enam
peran seorang guru, yaitu sebagai pendidik, model pengajar dan pembimbing, pelajar,
komunikator terhadap masyarakat setempat, pekerja administrator serta manisfestasi kesetiaan
terhadap lembaga. Berikut uraian ringkasnya.1

a. Peran guru sebagai pendidik

merupakan peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan,
tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisplinkan
anak agar anak menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga
dan masyarakat.

b. Peran guru sebagai model

Setiap anak mengharapkan guru mereka mampu menjadi contoh atau model baginya.
Oleh karena itu, tingkah laku guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan
norma-norma yang dianut oleh masyrakat, bangsa, dan negara.

c. Peran guru sebagai pengajar dan pembimbing

dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan


dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi
dan spiritual, memilih pekerjan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung
jawab sosial tingkah laku anak.

1
Sri Widyawati, Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa, journal, h.2
d. Peran guru sebagai pelajar.

Seorang guru dituntut selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar tidak
ketinggalan zaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada
pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesonal, tetapi juga tugas
kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

e. Peran guru sebagai komunikator

pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam


pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan
kemampuannya pada bidang-bidang yang dikuasainya

f. Guru sebagai administrator.

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai
administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut
bekerja dengan adminstrasi yang teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya dengan proses
belajar mengajar perlu diadminstrasikan secara baik.2

B. Karakteristik Guru Bahasa Yang Baik

Guru yang baik akan menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa. Pola pembelajaran yang diajarkan pun bisa merangkul dan menyatukan visi misi setiap
siswanya. Jika siswa sudah merasa senang dengan cara guru mengajar, otomatis minat mereka
terhadap mata pelajaran tersebut akan meningkat. Hal ini tentu berdampak pada prestasi atau
hasil belajar siswa yang memuaskan.

Karakteristik guru yang baik dan mendukung prestasi yaitu:

1. Mampu Menjelaskan Materi

Sesuai perannya yaitu mengajar, guru yang baik harus mampu menjelaskan materi
pelajaran dengan baik sehingga mudah dipahami oleh siswa. Apabila proses pembelajaran yang
diterapkan itu-itu saja, siswa akan cenderung bosan dan mengantuk di kelas. Akibatnya,

2
Sri Widyawati, Peranan Guru dalam, journal, h.3
bukannya memahami materi dengan baik, siswa justru akan mencari kesibukan yang lain, atau
bahkan memilih tidur saat jam pelajaran berlangsung.

Biasanya, guru yang baik bisa mengetahui kapan waktunya menjelaskan materi,
memberikan tugas, atau membuat kelompok diskusi. Tidak jarang, mereka juga melibatkan
siswanya dalam merencanakan kegiatan pembelajaran agar materi yang disampaikan bisa diserap
secara baik dan maksimal.

2. Mengenali siswa

Siswa akan merasa dihargai jika guru dapat mengenalinya secara baik. Maka dari itu,
daripada hanya membaca nama-nama siswa saat melakukan absensi, alangkah baiknya seorang
guru juga berusaha mengenali nama siswanya. Jika perlu, cari tahu apa kesukaannya, perbanyak
senyum, tanyakan kabar, dan ucapkan terima kasih saat menerima bantuan.

3. Tidak membandingkan siswa lain

Tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, begitu juga siswa.
Karakteristik guru yang baik biasanya tahu bahwa kemampuan setiap siswanya berbeda-beda.
Ada yang mampu memahami materi secara cepat, ada juga yang harus dijelaskan secara rinci
terlebih dahulu baru bisa menyerap materinya. Maka dari itu, guru yang disukai siswa tidak akan
membandingkan atau menghakimi siswanya.

Ciri guru yang populer dikalangan siswa, salah satu di antaranya yaitu mampu
menghadapi siswa yang kurang perhatian, suka menyela, atau bahkan siswa yang suka
mengalihkan pembicaraan. Biasanya, guru tersebut sangat terbuka untuk dicurhati dan tidak akan
membanding-bandingkan siswa tersebut dengan siswa lainnya, apalagi membandingkan antar
generasi.3

C. Hubungan Linguistik Dan Guru Bahasa

Dikaitkan dengan tugas-tugas guru bahasa yang telah diuraikan di atas, secara ideal
seorang guru bahasa adalah seorang ahli bahasa, peneliti bahasa, dan penulis bahan pelajaran
3
Joseph Teguh Santoso, karakteristik guru yang baik, artikel
kebahasaan. Dia juga harus selalu mendalami dan mengikuti perkembangan ilmu yang
diajarkannya. Dari harapan-harapan ideal ini, seorang guru bahasa harus menguasai linguistik.
Dengan demikian seorang guru bahasa dapat mengajarkan aspek bahasa tertentu sehingga anak
didik dengan mudah menguasai bahan yang diajarkan.

Seorang guru bahasa seharusnya menguasai linguistik apabila dia ingin menjadi guru
yang baik. Guru harus menguasai fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan ilmu-ilmu
sekerabat dengan linguistik, misalnya sosiolinguistik dan psikolinguistik. Tentu saja pengetahuan
linguistik bagi seorang guru bahasa lebih bersifat praktis dalam arti membentengi dirinya agar
dapat menjelaskan gejala bahasa yang diajarkannya.

Seorang guru bahasa tidak boleh hanya mengajarkan kaidah bahasa. Kaidah bahasa
dapat diajarkan untuk menuntun pola penggunaan bahasa ketika anak didik berkomunikasi. Guru
sebaiknya memahami bagaimana agar kaidah bahasa yang dianalisis berdasarkan konsep
linguistik dapat menampakkan diri di dalam pemakaian bahasa anak didik. Hal itu perlu
ditekankan karena guru bahasa tidak mengajarkan anak didik menjadi ahli bahasa, tetapi
berusaha agar anak didik mahir berbahasa.4

4
Mansoer Pateda, Linguistik Terapan (Yogyakarta: Kanisius. 1991) hal 63
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berkaitan dengan hal di atas maka guru memiliki peranan yang penting dalam dunia
pendidikan. Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang
telah menerjunkan diri menjadi guru..

Guru yang baik akan menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa. Pola pembelajaran yang diajarkan pun bisa merangkul dan menyatukan visi misi setiap
siswanya. Jika siswa sudah merasa senang dengan cara guru mengajar, otomatis minat mereka
terhadap mata pelajaran tersebut akan meningkat. Hal ini tentu berdampak pada prestasi atau
hasil belajar siswa yang memuaskan.

Dikaitkan dengan tugas-tugas guru bahasa yang telah diuraikan di atas, secara ideal
seorang guru bahasa adalah seorang ahli bahasa, peneliti bahasa, dan penulis bahan pelajaran
kebahasaan. Dia juga harus selalu mendalami dan mengikuti perkembangan ilmu yang
diajarkannya. Dari harapan-harapan ideal ini, seorang guru bahasa harus menguasai linguistik.
Dengan demikian seorang guru bahasa dapat mengajarkan aspek bahasa tertentu sehingga anak
didik dengan mudah menguasai bahan yang diajarkan.
Daftar Pustaka

1. Sri Widyawati, Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa, journal, h.2

2. Sri Widyawati, Peranan Guru dalam, journal, h.3

3. Joseph Teguh Santoso, karakteristik guru yang baik, artikel

4. Mansoer Pateda, Linguistik Terapan (Yogyakarta: Kanisius. 1991) hal 63

Anda mungkin juga menyukai