Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA “PENALARAN”

Disusun oleh:
Mabda-Al Ahkam M (202332028)
Salma Anindyahita S.N. (202332026)
Amrita Naomira F (202332041)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Bahasa Indonesia “Penalaran” tepat pada waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, dan teman-teman yang membantu selama
proses penyusunan makalah.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang penalaran kepada pembaca dan juga bagi
penulis. Meskipun dalam penulisannya kami menyadari adanya kekurangan baik teknis maupun
materi, menginat kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
akan kami terima demi penyempurnaan makalah kami.

Kudus, 10 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Malasah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Penalaran......................................................................................................................2
2.2 Ciri-ciri penalaran...........................................................................................................................3
2.3 Jenis-jenis penalaran.......................................................................................................................3
BAB 3.........................................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan pekerjaan, menuntut ilmu, dan menuntut ilmu, kita diharuskan
menggunakan logika. Dalam mengambil keputusan kita juga perlu berpikir logis. Dalam
praktiknya, logika penalaran selalu digunakan hal ini dilakukan agar kita tidak salah dalam
mengambil keputusan. Tak hanya dalam mengambil keputusan, dalam menyaring informasi
juga diperlukan logika. Agar kita bisa menerapkan pola pikir logis, diperlukan penalaran.
Lalu apa itu penalaran?

1.2 Rumusan Malasah


Dalam makalah penalaran ini, ada beberapa hal yang akan dibahas. Beberapa hal
tersebut adalah:
1. Apakah pengertian penalaran?
2. Bagaimanakah ciri-ciri penalaran?
3. Apa saja jenis penalaran?
1.3 Tujuan Penulisan
Sebagai bahan pembelajaran dan membagi pengetahuan tentang penalaran dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penalaran

A. Penalaran secara Umum


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai cara menggunakan
nalar, pemikiran, atau cara berpikir logis, proses mental dalam mengembangkan pikiran
dari beberapa fakta atau prinsip yang ada. Penalaran juga didefinisikan sebagai suatu
proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan. Fakta dan data tersebut haruslah benar agar simpulan yang
dihasilkan juga benar.
Di sisi lain, pengertian ini juga didefinisikan sebagai proses berpikir dengan
menggunakan landasan logis untuk menarik kesimpulan berdasarkan fakta atau premis
yang telah dianggap benar. Pengertian ini merupakan bagian berpikir yang bertolak
belakang dengan pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasil beberapa
konsep dan pengertian.
Penalaran dapat disebut sebagai proses dalam menggunakan sistem pengetahuan yang
ada untuk menarik kesimpulan, membuat prediksi, maupun untuk membangun
penjelasan. Dapat juga dianggap sebagai kemampuan berpikir logis untuk merumuskan
penilaian yang adil dan membenarkan suatu posisi. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal
ini merujuk pada identifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen-argumen yang
ada.
Secara umum, pengertian penalaran adalah kemampuan untuk menilai sesuatu secara
rasional dengan menerapkan system logika berdasarkan informasi baru atau yang sudah
ada ketika membuat keputusan atau memecahkan rumusan masalah, sehingga
memungkinkan untuk menimbang keuntungan dan kerugian dari tindakan-tindakan
sebelum memilihnya.
B. Penalaran menurut ahli
Beberapa ahli mengemukakakn pendapatnya tentang pengertian penalaran.
Berikut pengertiannya:
1. Collins Dictionary
Ia mengemukakan bahwa penalaran yang dikenal dengan reasoning adalah
proses di mana kita mencapai kesimpulan setelah memikirkan semua fakta.
2. Galloti (1989)
Menurutnya, penalaran adalah serangkaian transformasi informasi yang
diberikan untuk menelaah sebuah konklusi. Atau dapat dikatakan bahwa hal

2
tersebut adalah daya pikir seseorang dalam menarik dan menyimpulkan
sesuatu.
3. Keraf (1985:5)
Ia berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan
menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu
kesimpulan.

2.2 Ciri-ciri penalaran

Beberapa ciri penalaran yaitu:


1. Logis
Yaitu pikiran yang sehat harus memenuhi unsur logis, yang artinya
pemikiran yang dipertimbangkan secara objektif dan didasarkan pada data
yang benar.

2. Analitis
Yaitu pikiran yang sehat tidak terlepas dari adanya daya imajinatif dalam
merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk kecerdikan ke
dalam suatu keteladanan.

3. Rasional
Yaitu pikiran yang rasional menunjukkan bahwa apa yang sedang dinalar
merupakan fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara
mendalam.

Pengertian Proposisi dan Terms


Terms merupakan kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau
predikat dalam kalimat preposisi.
- Contoh: Semua tebu manis.
Semua tebu adalah term, manis juga merupakan term karena bisa
menjadi subjek atau predikat dalam kalimat tersebut.
Proposisi merupakan pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau
kesatuan term yang membentuk kalimat. Kalimat yang tergolong preposisi adalah kalimat
berita yang netral.
- Contoh: Ayam adalah kelas burung.

3
2.3 Jenis-jenis penalaran

Terdapat dua jenis penalaran, yaitu sebagai berikut:


A. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang telah
disepakati yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat
khusus. Nilai kebenaran dalam penalaran deduktif bersifat mutlak benar atau salah.
Umumnya penalaran deduktif mengambil kesimpulan secara logis berdasarkan
premis yang ditemukan. Premis merupakan asumsi, pemikiran, dan landasan
kesimpulan yang dianggap benar.

Contoh:
- Premis 1: Hamdan suka mengonsumsi makanan bergizi.
- Premis 2: Orang yang suka mengonsumsi makanan bergizi, tubuhnya sehat.
Kesimpulan: Hamdan mempunyai tubuh yang sehat.

- Premis 1: Setiap hewan adalah makhluk hidup.


- Premis 2: Jerapah adalah hewan.
Kesimpulan: Jerapah adalah makhluk hidup.
Jenis penalaran deduktif:
a. Silogisme
Penalaran yang dilakukan secara tidak langsung, artinya membutuhkan
dua premis yang nantinya berguna sebgai dasar dari kesimpulan yang diambil.
Contoh:
 Premis 1: Semua laki-laki memiliki jakun di lehernya
 Premis 2: Roki memiliki jakun di lehernya
 Kesimpulan: Roki adalah laki-laki
b. Entimen
Penalaran entimen dilakukan secara langsung. Kesimpulan yang dibuat
berdasarkan satu premis saja.
Contoh:
 Roni adalah laki-laki karena memiliki jakun di lehernya
 Rani adalah perempuan karena selalu memakai rok

B. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal hal yang
khusus atau spesifik ke hal-hal yang bersifat umum. Penalaran induktif merupakan
proses berpikir untuk menarik kesimpulan tentang hal umum yang berpijak pada hal
khusus. Penalaran induktif juga dapat diartikan sebagai menarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum atau khusus berdasarkan data yang teramati. Nilai keberadaan
dalam penalaran induktif dapat bernilai benar atau salah.

4
Penalaran induktif dapat dilakukan secara sederhana dengan mencoba-coba.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penalaran induktif
adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang
umum.
Contoh:
- Premis 1: Hewan membutuhkan makanan.
- Premis 2: Tumbuhan membutuhkan makanan.
- Premis 3: Manusia membutuhkan makanan.
Kesimpulan: Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.

- Premis 1: Sapi mempunyai mata.


- Premis 2: Ular memiliki mata.
- Premis 3: Ikan memiliki mata
Kesimpulan: Semua hewan memiliki mata.

Penalaran induktif sendiri memiliki beberapa jenis.


a. Generalisasi
Generalisasi ialah suatu proses pemalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena khusus menuju kesimpulan umum yang mengikat
seluruh fenomena sejenis yang diselidiki. Intinya, penalaran ini
mengandalkan beberapa pernyataan tertentu untuk mendapatkan
kesimpulan yang umum.
Contoh:
-Besi dipanaskan memuai.
-Tembaga dipanaskan memuai
-Maka disimpulkan bahwa logam dipanaskan akan
memuai.

Macam-macam generalisasi:
(1) Generalisasi sempurna
Generalisasi adalah semua kejadian yang diselidiki sebagai
dasar penyimpulan. Contoh setelah memperhatikan jumlah hari
pada setiap bulan tahun masehi kemudian disimpulkan bahwa:
semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31. Dari
hasil pengamatan itu, dapat disimpulkan bahwa generalisasi
sempurna memberikan kesimpulan yang mutlak, tetapi kurang
praktis.
(2) Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan sebagian fenomena yang hanya sejenis yang
belum pernah diselidiki. Misalnya setelah menyelidiki sebagian
bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka

5
bergotong royong, kemudian disimpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong royong, maka
penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.

b. Analogi
Analogi adalah berbicara tentang satu hal yang berlainan lalu
dibandingkan. Penalaran analogi membandingkan 2 hal yang banyak
persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, dapat
diambil kesimpulan. Dengan demikian analogi dapat dimanfaatkan
sebagai penjelas atau sebagai dasar penalaran.
Contoh:
-Andri adalah lulusan Universitas A, dia cerdas
-Bayu adalah lulusan Universitas A
Kesimpulannya, Bayu cerdas.

c. Hubungan Kausal (Sebab-Akibat)


Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan sebab dan akibat adalah sebuah bentuk fenomenal yang
menghasilkan sesuati dari dampak yang diakibatkan dari suatu makna
kalimat kemudian digabungkan ke dalam satu kalimat.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Disimpulkan, penalaran sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam
penyampaian fakta, penerimaan berita, hingga pengambilan keputusan. Penalaran
membantu kita berpikir secara logis agar dapat menyaring informasi yang didapat. Dalam
teorinya, banyak jenis penalaran. Secara spesifik bahkan dituangkan dalam matematika.

3.2 Saran
Diharapkan dapat menjadi ilmu yang berguna bagi para pembaca, dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/mengenal-pengertian-penalaran-dan-jenisnya/

https://www.linovhr.com/penalaran-deduktif/

https://raachmaa.blogspot.com/2014/03/induktif-generalisasi-analogi-hubungan.html

https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/04/151500169/penalaran-deduktif-dan-induktif--
pengertian-serta-contohnya?page=all

AVIV PUJI INDAH SARI, 2015, ANALISIS PENALARAN DEDUKTIF ATAU INDUKTIF SISWA DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai