Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENALARAN DALAM KARANGAN

Dosen Pembimbing:Nety Trisnawaty, drg., Ph.D

Disusun oleh:

Aristo Cafaso Maan 202211048

Najla Azizah P.H 202211049

Amalia Nazla R. 202211050

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah bahasa indonesia “Penalaran
dalam Karangan” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin Penulis upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada Penulis membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Harapan penulis semoga dengan tersusun nya makalah ini dapat dijadikan acuan dan
sumber referensi dalam berbagai persoalan, perancangan, dan juga penelitian dan semoga dapat
menjadi manfaat dan semoga dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relavan pada makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta Selatan, 11 November 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………. 1

1.3 Manfaat Penulisan ………………………………………… 2

1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………… 3

2.1 Pengertian Penalaran ……………………………………….. 3

2.2 Penalaran Induktif ………………………………………….. 3

2.3 Penalaran Deduktif…………………………………………. 4

2.3 Penalaran Kuantitatif ……………………………………… 4

2.4 Penalaran Kualitatif ………………………………………. 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 6

3.1 Kesimpulan …………………………………………………. 6

3.2 Saran ………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penalaran adalah proses berfikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik

kesimpulan. Kesimpulan yang bersifat umum dapat ditarik dari kasus-kasus yang bersifat

individual. Tetapi dapat pula sebaliknya, dari hal yang bersifat individual menjadi kasus

yang bersifat umum. Bernalar adalah melakukan percobaan di dalam pikiran dengan hasil

pada setiap langkah dalam untaian percobaan itu telah diketahui oleh penalar dari

pengalaman tersebut. Sedangkan Shurter dan Pierce penalaran didefinisikan sebagai

proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan. Oleh

sebab itu, bernalar dan berbahasa dengan kemampuan menulis ilmiah adalah hal yang

saling mempengaruhi satu sama lain. Hal itu ditunjukkan melalui proposisi berupa

kalimat sebagai dasar sebuah argumen yang diperoleh dari proses berpikir untuk

menyimpulkan beberapa fenomena. Namun, keterampilan berbahasa selama ini hanya

difokuskan sebagai alat komunikasi saja sehingga kemampuan bernalar masih rendah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan penalaran?

2. Apakah yang dimaksud dengan penalaran induktif?

3. Apakah yang dimaksud dengan penalaran deduktif?

4. Apakah yang dimaksud dengan penalaran kuantitatif?


5. Apakah yang dimaksud dengan penalaran kualitatif?

1.3 Manfaat Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini untuk para pembaca agar dapat lebih memahami apa itu

penalaran serta mengetahui jenis-jenisnya. Manfaat bagi penulis agar dapat menambah

wawasan bagi pembaca maupun penulis makalah ini sendiri.

1.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan tujuan

penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari penalaran

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penalaran induktif

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penalaran deduktif

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penalaran kuantitatif

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penalaran kualitatif


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penalaran

Menurut Depdiknas, penalaran adalah “cara (perihal) menggunakan nalar;

pemikiran atau cara berpikir logis, proses mental dalam mengembangkan pikiran dari

beberapa fakta atau prinsip”.Sedangkan, Ilmiah berpendapat bahwa penalaran merupakan

cara berpikir spesifik untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada. Sehingga

tidak semua berpikir adalah bernalar. Kegiatan berpikir yang bukan bernalar misalnya

mengingat-ingat sesuatu dan melamun.

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa penalaran adalah suatu

proses berpikir dengan menggunakan landasan logika untuk menarik kesimpulan

berdasarkan fakta (premis) yang telah dianggap benar. Suriasumantri juga berpendapat

bahwa sebagai suatu kegiatan berpikir, penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika

Logika adalah sistem berpikir formal yang di dalamnya terdapat seperangkat

aturan untuk menarik kesimpulan. Dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran

mempunyai logikanya sendiri. Atau dapat juga disimpulkan bahwa kegiatan

penalaran merupakan suatu proses berpikir logis, sedangkan berpikir logis

diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau menurut

logika tertentu.

2. Sifat analitik pada proses berpikirnya.

Penalaran merupakan suatu kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah.

Analisis sendiri pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan


langkah-langkah tertentu. Secara garis besar penalaran dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:

a. Penalaran Induktif

Penalaran induktif diartikan sebagai proses berpikir untuk menarik

kesimpulan dari hal-hal spesifik menuju ke hal-hal umum.

b. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan

berdasarkan aturan yang disepakati atau hal-hal umum menuju ke hal-hal

spesifik.

2.2 Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal-hal yang

khusus atau spesifik ke hal-hal yang bersifat umum. Penalaran induktif merupakan proses

berpikir untuk menarik kesimpulan tentang hal umum yang berpijak pada hal khusus.

Penalaran induktif juga dapat diartikan sebagai menarik suatu kesimpulan yang bersifat

umum atau khusus berdasarkan data yang teramati. Nilai keberadaan dalam penalaran

induktif dapat bernilai benar atau salah. Penalaran induktif dapat dilakukan secara

sederhana dengan mencoba-coba. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan

bahwa penalaran induktif adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal- hal yang

khusus ke hal-hal yang umum. Menurut Sumarmo indikator penalaran deduktif

diantaranya adalah (1) menentukan strategi mencoba-coba untuk menyelesaikan masalah;

(2) menyelesaikan masalah dengan cara mencoba-coba; (3) penarikan kesimpulan umum

berdasarkan sejumlah data yang teramati; (4) penarikan kesimpulan berdasarkan

keserupaan data, konsep, atau proses


2.3 Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang telah

disepakati yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat

khusus. Santrock mengatakan penalaran deduktif merupakan penalaran dari umum ke

khusus. Menurut Sumarmo indikator penalaran deduktif diantaranya adalah: (1)

memahami masalah; (2) merencanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus

tertentu; (3) melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus tertentu; (4)

menarik kesimpulan secara deduktif.

2.4 Penalaran Kuantitatif

Penalaran kuantitatif adalah kemampuan yang dikembangkan untuk menganalisis

informasi kuantitatif dan untuk menentukan keterampilan dan prosedur mana yang dapat

diterapkan pada masalah tertentu untuk sampai pada suatu solusi Menurut NCTM (2000).

Berdasarkan definisi tersebut, penalaran kuantitatif merupakan penalaran yang

dikembangkan untuk menganalisis informasi kuantitatif dan menentukan keterampilan

atau prosedur mana diterapkan pada suatu permasalahan.

Penalaran kuantitatif merupakan penalaran yang menggunakan keterampilan

matematika dasar dalam menganalisis dan menginterpretasi suatu informasi kuantiatif

pada suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Elrod, 2014). Dapat disimpulkan

bahwa penalaran kuantitatif merupakan penalaran yang menggunakan kemampuan

matematika untuk memperoleh informasi kuantitatif. Penalaran kuantitatif berguna

langsung terhadap kehidupan sehari-hari dan menerapkan keterampilan matematika untuk

menginterpretasikan data dan menyelesaikan masalah dalam konteks dunia nyata.


2.5 Penalaran Kualitatif

Metode penalaran kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena

popularitasnya belum lama, metode ini dinamakan postpositivistik Karena berlandaskan

pada filsafat post positifisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, Karena

proses penalaran lebih bersifat seni (kurang terpola) , dan disebut metode interpretive

karena hasil penalaran lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di

temukan di lapangan. Penalaran kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan

perspektif partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun

makna dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusun subjek. Penalaran

kualitatif bernalar secara objektif pernyataan subjektif para subjeknya. Tujuan penalaran

kualitatif untuk memperoleh pengetahuan yang terungkap dari persepktif dalam para

pelakunya, bukan menilai subjek & latarnya dengan kriteria dari luar diri pelaku.

Penalaran dipandu dengan catatan lapangan dan refleksi objektif dan subjektif sesorang

saat mengumpulkan data. Penalaran kualitatif adalah penalaran yang lebih bersifat

penalaran deskriptif dimana sesorang cenderung menggunakan pendekatan induktif.

Penalaran kualitatif ini tidak menggunakan perhitunga dan komputer.Penalaran

dilakukan dengan menyusun asumsi dasar yang nantinya digunakan untuk.

mengumpulkan dan mengelola data dengan cara sistematis. Namun tetap saja dalam

penalaran kualitatif ini data yang dikumpulkan haruslah objektif dan tidak terpengaruh

oleh pendapat sendiri


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan,maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang

disepakati.

2. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan yang bersifat umum atau khusus

berdasarkan data yang teramati.

3. Penalaran kuantitatif merupakan penalaran yang dikembangkan untuk

menganalisis informasi kuantitatif dan menentukan keterampilan atau prosedur

mana diterapkan pada suatu permasalahan

4. Penalaran kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif

partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna

dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusun subjek.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa penulis masih sangat jauh sekali dari kata-kata

sempurna, untuk kedepannya penulis akan lebih jelas dan lebih fokus lagi dalam

menerangkan penjelasan mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih

lengkap dan lebih banyak lagi, dan tentunya bisa untuk dipertanggung jawabkan. Untuk

saran yang akan kalian berikan kepada penulis, bisa berupa kritikan-kritikan dan saran-

saran kepada penulis guna untuk menyimpulkan kepada kesimpulan dari pembahasan

makalah yang sudah dijelaskan didalam makalah. Untuk bagian-bagian akhir dari

makalah ialah daftar pustaka.


DAFTAR PUSTAKA

Aviv Puji Indah Sari. 2019. ANALISIS PENALARAN DEDUKTIF ATAU INDUKTIF

SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI

ADVERSITY QUOTIENT. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Guntur Aprilaksono, dkk. 2020. PENALARAN KUANTITATIF SISWA SMA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL HOTS. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai