Anda di halaman 1dari 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG

KETENTUAN PUASA MELALUI METODE DISCOVERY PADA


SISWA KELAS V SDN 06 CINDAKIR
KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

OLEH :

ELMINORA, S.PdI
NIP. 19790313 200212 2 001

SEKOLAH DASAR NEGERI 06 CINDAKIR


KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 1434 H / 2013 M
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG KETENTUAN
PUASA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V
SDN 06 CINDAKIR BUNGUS TELUK KABUNG PADANG TP.
2012/2013
Oleh :
1. Peneliti
a. Nama Lengkap : ELMINORA, S.PdI
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19790313 200212 2 001
d. Pangkat/ Gol : Penata/III C
e. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
f. Sekolah Tempat Tugas : SDN 06 Cindakir
g. Alamat Sekolah : Jln. Padang –Painan KM 22 Kec. Bungus Teluk
Kabung Kota Padang
2. Bidang Kajian : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
3. Waktu penulisan : 29 Januari s/d 12 Februari 2013

Dengan ini disetujui dan disahkan Laporan PTK ini untuk dipergunakan seperlunya.

Padang, 07 Februari 2013


Disetujui dan Disahkan Oleh

Konsultan Peneliti

ABDULLAH GINTING, S.Ag ELMINORA, S.PdI


Nip. 19790313 200212 2 001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar PAI Tentang Ketentuan Puasa Melalui Metode

Discovery Pada Siswa Kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang”. Penelitian

Tindakan Kelas ini dilakukan untuk memberikan kemudahan terhadap kesulitan yang ditemui

dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam

kelas v SDN 06 Cindakir Kecamatan Bungus Teluk Kabung Padang.

Dalam peyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini penulis banyak memperoleh

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Direktorat PAIS Kementrian Agama RI, yang telah mengalokasikan dana untuk

kegiatan workshop Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) .

2. Semua pengurus KKG-PAI SD Kota Padang yang telah mengangkat kegiatan

workshop peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah

Dasar.

3. Ibu Rita Damai Hati, S.Pd selaku kepala SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung

yang telah membeikan izin dan bimbingan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas ini.

4. Suami beserta anak –anak yang ku sayangi, yang telah memberi dukungan dan

motivasi serta pengertian selama pelaksanaan PTK ini.

5. Seluruh rekan majelis guru beserta pegawai SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung

Padang yang telah banyak membantu terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan atas terlaksananya

penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya penulisan PTK ini masih jauh dari kesempurnaan.

Unruk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun sehinga terwujudnya

PTK yang sempurna.

Akhir kata penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi penulis serta bagi

tenaga pendidik lainnya terutama bagi guru Pendidikan Agama Islam.

Padang, 7 Februari 2013

Penulis

ELMINORA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama mempunyai peran yang penting dalam kehidupan umat manusia,

agama merupakan pemandu dalam usaha untuk mewujudkan suatu kehidupan yang

bermakna, damai, dan bermartabat. Peran agama yang sangat penting ini mesti

diinternalisasikan dalam kehidupan setiap individu melalui pendidikan, baik pendidikan

di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar adalah mendukung

pemilikan kompetensi tamatan sekolah dasar yang memiliki pengetahuan, ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia sebagaimana digariskandalam

kurikulum KTSP 2006.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan pembelajaran PAI di

SDN 06 Cindakir Kec. Bungus Kabung Teluk Kota Padang, masih banyak siswa yang

tidak aktiv selama proses pembelajaran berlangsung hanya menunggu dari guru tanpa

berusaha untuk menemukan sesuatu dari materi pelajaran yang disajikan. Kemudian

masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang sudah ditetapkan.

Setiap melaksanakan evaluasi yang merupakan tes yang dilakukan setelah selesai

melaksanakan suatu pembelajaran pada kompetensi dasar tertentu, ternyata 60 % siswa

yangmendapatkan nilai di atas KKM, termasuk kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk

Kabung yang penulis jadikan sebagai objek penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan bila dilihat dari tingkat kemampuan siswa kelas

V SDN 06 Cindakir rata-rata tingkat kemampuan mereka cukup baik, mungkin karena

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang kurang menarik dan kurang
meningkatkan keaktifan siswa serata proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru

sehingga menyebabkan hasil belajar kurang memuaskan.

Apabila kondisi demikian dibiarkan maka proses pembelajaran PAI SDN 06

Cindakir belum berjalan secara maksimal yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan

pendidikan. Berdasarkan hal tersebut timbul keinginan untuk meneliti dan mengkaji

alternative pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dn hasil belajar peserta didik.

Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode

discovery, diharapkan dengan Cindakir, serta peserta didik dapat memanfaatkan sumber

belajar yang ada seperti buku-buku sumber yang ada di sekolah.

Berdasarkan hal tersebut dan setelah mencobakan secara sederhana

pembelajaran yang penulis sebut dengan metode discovery secara teoritis dan pengamatan

dapat berperan untuk apakah memang metode tersebut dapat meningkatkan aktifitas dan

hasil belajar siswa melalui suatu penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan

Hasil Belajar PAI Tentang Ketentuan Puasa Melalui Metode Discovery Pada Siswa

Kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Kota Padang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung

Padang pada materi ketentuan puasa.

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

3. Pendyagunaan sumber belajar belum optimal


4. Kurangnya penguasaan guru dalam menggunakan metode pembelajaran pada

materi ketentuan puasa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SDN 06

Cindakir Bungus Teluk Kabung Kota Padang.

C. Rumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraukan pada latar belakang di atas maka yang menjadi

permasalahan dalam peneltian ini adalah :

Apakah dengan melaksanakan pembelajaran melalui metode discovery dapat

meningkatkan hasil belajar PAI tentang materi ketentuan puasa pada siswa kelas V

SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Kota Padang?

D. Tujun Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan

metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar PAI tentang ketentuan puasa

pada siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini merupakan wujud dan peran nyata terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan proses pembelajaran efektif yang

menekankan pada keaktifan siswa sebagai warga belajar yang dilakukan dengan

perencanaan yang matang.

2. Manfaat praktis

a. Untuk siswa. Dapat meningkatkan keaktifan siswa alam proses pembelajaran

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


b. Untuk guru. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam merencanakan

pembelajaran, serta menimbulkan inovasi baru bagi guru Pendidikan Agama

Islam.

c. Untuk sekolah. Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk mengambil

kebijakan dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru sehingga tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat

tercapai sesuai dengan yang diharapkan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil belajar

Setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pasti memiliki tujuan yang

hendak dicapai. Tujuan tersebut berupa terjadinya perubahan dan peningkatan

terhadap beberapa aspek, sebagaimana dijelaskan oleh Latuheru (2002:35), yaitu

aspek kognitif, afektif dan psikomotor .

 Aspek kognitif yaitu meningkatnya intelektual siswa terhadap informasi dan

pengetahuan terutama menyangkut penguasaan materi pelajaran.

 Aspek afektif yaitu terwujudnya karakter dan kepribadian siswa lebih baik dari

sisi sikap, perasaan, dan emosional.

 Aspek psikomotor yaitu meningkatnya kecakapan-kecakapan belajar siswa

terhadap satu atau beberapa keterampilan dasar materi pelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pelaksanaan pembelajaran

adalah untuk meningkatkan kecakapan siswa terhadap tiga kecakapan utama, yaitu

kecakapan kognitif,kecakapan afektif dan psikomotor. Hal ini ditegaskan pula oleh

Sujana (2009:49) yang menyaatakan bahwa ketiga aspek kognitif, afektif dan

psikomotor tidak dapat berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan satu kesatuan, dan

harus dipandang sebagai sasaran hasil belajar. Sedangkan Tirtaraharja dan La Sulo

(2005:25) menegaskan pengembangan dan peningkatan ketiganya harus

mendapatkan porsi yang seimbang, pengutamaan aspek kognitif dengan mengabaikab

aspek afektif hanya akan menciptakan orang-orang pintar yant tidak berwatak.
Ketiga kecakapan yang ditingkatkan tersebut selanjutnya terwujud pada apa

yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar meupakan hasil akhir yang dinyatakan

dalam bentuk nilai belajar yang diperoleh siswa terhadap serangkaian kegiatan

evaluasi yang dilakukan guru baik pada evaluasi harian, tengah semester dan akhir

semester. Untuk mengukur sejauhmana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

yang diberikan . Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka siswa dapat kelompokan

prestasi belajar siswa, apakah ada pada kategori baik, sedang, cukup atau rendah

sesuai standar penilaian yang digunakan.

Howard Kingsley (Sujana, 2009:45) membagi tiga macam hasil belajar yaitu:

1, keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengertian , 3. Sikap dan cita-cita.

Ketiganya dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah .

sedangkan Gagne (Purwanto, 2007:68) bahwa ada lima kategori hasil belajar yaitu: 1.

verbal information, 2. Intelektual skill, 3. Cognitive strategy , 4. Attitude an 5. Motor

skill. Namun demikian kelimanya secara prinsip adalah sama dengan ketiga aspek

yang dikemukakan oleh Latuheru

Menurut Djamarah dan Zain (2002:121) mengemukakan bahwa setiap proses

belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapai adalah sampai

dimana hasil belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu

saja , banyak factor yang mempengaruhi sehingga seorang anak mampu mencapai

hasil atau keberhasilan dalam belajar. Pada umumnya hasil keberhasilan seorang

siswa dipengaruhimoleh proses belajar mengajar yang dilakukan.

Hasil bejar yang dicapai oleh seorang siswa dalam proses pembelajaran tidak

dapat terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006:144)
mengemukakan factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua

factor yaitu , factor yang datangnya dari diri individu siswa (internal factor) dan factor

dari luar diri individu siswa (eksternal factor). Keduanya dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Factor internal meliputi:

 Factor psikis (jasmani), kondisi umum jasmani yang menandai dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.

 Factor psikologis (kejiwaan) factor yang termasuk aspek psikologis yang

dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain :

intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

2. Factor eksternal meliputi :

 Factor lingkungan social, seperti guru , staf administrasi, dan teman-teman

sekelas.

 Factor lingkungan non social, seperti sarana dan prasarana sekolah/ belajar,

letak rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan oleh anak

 Factor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar , metode dan media

pembelajaran yang digunakan.

Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalah hambatan atan

kesulitan belajar akibat kondisi keluarga yang kurang kondusif. Terkait dengan hal ini , Ihsan

(2005:19) menyebutkan 7 hambatan-hambatan yang dihadapi siswa akibat kondisi keluarga,

yaitu:

1. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua
2. Figure orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan kepada anak

3. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cendrung untuk memanjakan anak

4. Social ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya, yang tidak bisa menunjang

belajar

5. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak atau tuntuan orang tua

yang telalu ttinggi

6. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak

7. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas kepada anak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar siswa

berasal dari factor dalam diri siswa dan factor dari luar diri siswa.

2. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Depdikbud (2002 : Cet.II) Pendidikan menurut bahasa berasal

dari kata didik dengan memberi awalan pe dan akhiran kan mengandung arti

perbuatan (hal, cara, dan sebagainya).

Menurut Zaid Huein Al-Hamid (2002 : 44) Pendidikan dalam bahasa Yunani

disebut paedagogis yang berarti bimbingan yang diberikan pada anak, istilah ini

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti

pengembangan atau bimbingan.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I

pasal I, dikatakan bahwa Pendidikan adalah .Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,


pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan Agama

Islam), ia memiliki arti pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang didasarkan kepada

ajaran Islam yaitu al-Qur.an dan al-Hadits. Menurut Zaid Huein Al-Hamid (2002 : 44)

Kata Islam berasal dari bahasa Arab; aslama, yuslimu, islaman, yang berarti berserah

diri, patuh dan tunduk.

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

Menurut Zuhairini (1992 : 152), dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan

Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang

sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikirkan,

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab sesuai

dengan nilai-nilai Islam.

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat (1996 : 86) menyebutkan :

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam

yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran agama

Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak.

Alisuf Sabri (1999 : 74) memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama

Islam (PAI) yaitu : Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,

memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati


agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan

persatuan nasional.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan Agama

Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang

sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini

secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam itu suatu pandangan

hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak.

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Dasar semua bidang studi

agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata pelajaran Pendidikan Agama

(Islam).

Dalam Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam (1989 :

48) adapun tujuan dalam mempelajari mata pelajaran tersebut antara lain mampu

membaca al-Qur.an dengan fasih (al- Qur.an), beriman kepada Allah, kitab Allah,

Rasul Allah, dan hari akhir (Keimanan), bekerja keras, terbiasa berfikir kritis, dan

terbiasa berprilaku toleransi (Akhlak), dapat melakukan thaharah/bersuci, mengetahui

hukum Islam tentang shalat wajib, mengerti tentang zakat, dan memahami tentang

ibadah haji (fiqih), dan memahami keadaan masyarakat Mekah pra dan pasca

datangnya agama Islam, memahami tentang kehidupan agama dan kabilah, dan

mengerti tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh).

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban

Dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang


bermartabat. Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam mengahadapi tantangan,

hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam

lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

2. Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam,

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai

makhluk sosial. Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek tingkah laku,

penampilan, kebiasaan, dan pandangan.

Adapun tujuan pendidikan Islam di SD yaitu:

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, Dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT.

2. Menurut Alisuf Sabri (1999 : 74) mewujudkan manusia Indonesia yang taat

beragama Dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),

menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya

agama dalam komunitas sekolah.

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran
semua unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini, antara lain : Menurut Alisuf Sabri (1999 : 74) Pendidikan Agama Islam

bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan

siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut H.M. Alisuf Sabri (1999 : 109)

mengutip dari Prof. Dr. Zakiyah Daradjat, dkk, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa. Insan kamil dengan

pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan berkurang.

Oleh karena itu, orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil masih perlu

pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta meningkatkan, paling tidak

untuk pemeliharaan, sehingga insan kamil yang bertaqwa tersebut akhirnya dapat

menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan menjadi muslim paripurna.

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pendidikan

agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang antara jasmani dan

rohani, pribadi, dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan makhluk sosial), serta

aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat

bagi manusia itu sendiri.

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu

menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang

mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat.


3. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam perlu memberikan pengalaman belajar

yang membantu siswa memehuni kebutuhan pribadi., sosial, lingkungan dan ekonomi.

Pengalaman belajar dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam membantu siswa untuk:

(1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal-hal

yang mempengaruhinya, (3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan

kemampuan berfikir kreatif, flesibel dan inovatif, (4) mengembangkan pengertian

tentang produk teknologi, (6) memahami bahwa karir dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi cocok bagu pria dan wanita, (7) membuat, penilaian tentang isu-isu yang

berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertanggungjawab terhadap

perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan pemecahan pada dilemma moral

sehubungan dengan isu-isu ilmu pengetahuan dan teknologi, dan (10) menyiapkan diri

untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam harus memberikan pengalaman belajar

yang melibatkan siswa pada proses dan produk dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendekatan ayng dipakai dalam kurikulum diharapkan akan mendorong siswa menjadi

pelajar yang aktif dan fleksibel. Secara khusus pendekatan ini akan : (1) memperhatikan

perbedaan individu siswa, (2) memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa

untuk mempelajari konsep-konsep esensial, (3) membekali siswa dengan ketrampilan

untuk memahami dunia melalui penyelidiki, dan (4) membekali siswa dengann

ketrampilan baik untuk memilih alat-alat yang sesuai maupun bahan-bahan yang

diperlukan.
3.Pembelajar Discovery

a. Pengertia Discovery (penemuan)

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah

proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang

dimaksund dengan proses mental tersebut antara lain : mengamati, mencerna, mengerti,

mengelompokkan, membuat dugaan, menjelaskan ,mengukur, membuat kesimpulan dan

ssebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses

mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learnig siswa (belajar sendiri) sehingga

situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi

student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning ialah suatu cara

mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dan

diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri.

b. kelebihan metode penemuan (discovery)

Dengan menggunakan metode ini hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat

karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu :

1.Mampu membantu siswa untuk mengembangkan , memperbanyak kesiapan, serta

penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa.

2.Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga

dapat mendalam tinggal dalam jiwa siswa.

3.Dapat membangkitkan semangat belajar siswa

4. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai

dengan kemampuannya masing-masing.


5.Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat

untuk belar lebih giat lagi

6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri

dengan proses penemuan sendiri.

7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar

saja.

c. Kelemahan metode penemuan (discovery)

Walaupun demikian kelebihan dari metode penemuan (discovery) ini, masih ada

kelemahan – kelemahan dari metode ini yaitu :

1. Siswa harus mempunyai kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.

Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya

dengan baik.

2. Bila kelas terlalu besar penggunaan metode ini akan kurang berhasil.

3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

4. Metode ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam metode discovery (penemuan)

adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan secara jelas tentang tujuan yang akan dicapai.

b. Memperkirakan apakah tujuan yang telah dirumuskan itu dapat dicapai dalam

batas-batas waktu, tenaga serta sarana yang tersedia.

c. Dapat mendorong siswa seraca aktif dan kreatif untuk mempelajari dan

menemukan sendiri materi pelajaran yang diberikan.


d. Cara pelaksanaan penemuan ( discovery)

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui metode ini, dengan jelas dan

mudah dipahami oleh siswa.

2. Memberikan materi yang akan dibahas oleh siswa

3. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan cara menemukan sendiri

jawaban dari materi yang diberikan sesuai dengan indicator pembelajaran.

4. Hipotesa Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Penerapan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar PAI tentuan puasa

pada siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif sengaja digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung

Padang, melalui penggunaan metode discovery, dimana bentuk peningkaatan tersebut dapat

diketahui dengan rumus dan angka statistic, sehingga dapat diketahui persentasenya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Menurut Suryabrata (2008:94) penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk

memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau di dunia actual yang

lain. Berdasarkan pengertian tersebut maka aktualisasi pendekatan baru yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode

discovery.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Kota

Padang, atas dasar pengalaman yang ditemui di lapangan yaitu masih rendahnya hasil belajar

siswa.

C. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah selama 4 minggu, mulai dari

minggu ke 4 bulan januari sampai dengan minggu ke 3 februari 2013.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 06 Cindakir Bungus Teluk

Kabung Padang, dengan jumlah siswa 20 orang siswa.

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus,

masing-masing siklus dengan 3 (tiga) . Adapun kegiatan yang dilakukan pada

masing-masing siklus melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi
Gambar Tahap Pelaksanaan Penelitian

IDENTIFIKASI
MASALAH

PERENCANAAN

REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS I

PENGAMATAN

PERMASALAHAN BARU
HASIL REFLEKSI

PERBAIKAN
PERENCANAAN

REFLEKSI
SIKLUS II PELAKSANAAN

PENGAMATAN
Secara rinci tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam

penelitian yang terdiri dari dua siklus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan tindakan

Peneliti merancang dan menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari :

a. Menetapkan materi yang akan dipelajari pada saat penelitian, yaitu tentang

ketentuan puasa.

b. Mempersiapkan RPP

c. Mempersiapkan peralatan atau sumber belajar seperti buku sumber

d. Membuat lembar observasi

e. Menyusun soal evaluasi

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery adalah sebagai

berikut :

a. Mengecek kesiapan masing-masing peserta didik

b. Menyampaikan apersepsi, motivasi tujuan pembelajaran.

c. Memberitahukan kepada siswa cara pembelajaran dengan metode discovery atau

penemuan.

d. Guru menjelaskan materi pelajaran secara garis besar.

e. Guru membagikan buku sumber untuk menemukan materi yang disajikan.

f. Guru memberikan materi yang harus ditemukan oleh siswa pada buku sumber

yang sudah dibagikan.

g. Guru memberiakn batasan waktu kepada siswa untuk menemukan materi

pelajaran yang disajikan.


h. Guru melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

i. Setelah siswa selesai melakukan kegiatan, siswa disuruh untuk melaporkan ke

depan kelas hasil temuan dari materi yang diberikan.

j. Guru memberikan penilaian terhadap apa yang disampaikan oleh siswa.

k. Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.

3. Pengamatan (observasi)

Selama kegiatan proses pembelajaran pada siklus I dilakukan pengamatan tentang :

a. Bagaimana hasil belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran selama siklus

pertama dilakukan.

b. Apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan siswa sudah sesuai dengan rencana

yang dibuat.

4. Refleksi

Refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan yang telah

dilakukan, serta mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Hasil refleksi selanjutnya menjadi dasar pelaksanaan tindakan

perbaikan pada siklus berikutnya. Menurut Satori dan Komariah (2010:190)

menjelaskan bahwa refleksi adalah pemikiran, tafsiran atau komentar tentang apa

yang diamati.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian maka dipeerlukan alat

pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan

penelitian yang dilakukan diperoleh dari :

1. Observasi
Menurut Riyanto (2001:96) observasi adalah mengadakan pengamatan secara

langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan

itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan

yang khusus diadakan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka observasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua kegiatan yang

dilakukan oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar yang terjadi di kelas

V SD N 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang.

2. Tes

Usman dan Setiawati (1993:136) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian atau penentuan nilai terhadap

sesuatu dengan ktriteria tertentu, atau mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu

dengan ukuran atau norma tertentu, apakah baik atau buruk.

G. Sumber Data

Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswadan teman sejawat.

Teman sejawat adalah sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK

secara komprehensif, baik dari segi siswa maupun guru.

H. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan dengan cara mengelompokkan data tentang kegiatan guru

dan siswa. Teknik yang dilakukan adalah teknik analisis data kuantitatif yang

terdiri dari tiga tahap yaitu menyelidiki, menyajikan dan menarik kesimpulan.

Data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengukur indicator keberhasilan yang

sudah ditetapkan.
Data akan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Nilai = skor yang dicapai siswa x 100 %

Skor Maksimal

I. Indikator Keberhasilan

Indicator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indicator proses

dan hasil dalam penggunaan metode discovery dalam meningkatkaan hasil

belajar siswa. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan

pembelajaran kontekstual menjadi salah satu alternative solusi yang tepat

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun criteria yang digunakan

untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

adalah sesuai dengan criteria standar yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2004:35)

Table I. Acuan Kriteria Penilaian

Interval Skor/ Nilai Kategori

81-100 Sangat Tinggi

66-80 Tinggi

56-66 Sedang

41-55 Rendah

0-40 Sangat Rendah

Berdasarkan criteria standar di atas maka peneliti menentukan tingkat criteria

keberhasilan tindakan pada penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar

siswa secara keseluruhan pada setiap siklus telah meningkat dan menunjukan

tingkat pencapaian keberhasilan siswa secara keseluruhan mencapai


penguasaan sama dengan KKM yaitu 75, dengan nilai masing-masing setiap

subjek penelitian memperoleh nilai paling rendah 75.

J. Persiapan Penelitian

Untuk mendapatkan refleksi awal, peneliti melakukan tes awal yang berbentuk tes

interview. Tes ini awal ini dimaksud untuk mengetahui kondisi siswa yang

sebenarnya tentang kemampuan siswa menguasai materi ketentuan puasa . Setelah

peneliti mengetahui gambaran awal, peneliti melakukan persiapan penelitian

antara lain, menyusun rencana pengajaran serta menyusun materi pelajaran yang

akan disajikan melalui metode discovery.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah dan Siswa Kelas V SD 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang

a. Profil SDN 06 Cindakir

Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab sebelumnya adalah bahwa pelaksanaan

penelitian ini dilaksanakan di SD N O6 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang.

Sebagai gambaran tentang SDN 06 Cindakir dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 06 Cindakir

 Satuan Pendidikan : SD

 NPSN : 10304505

 NSS : 101086111006

 Status Sekoah : Negeri

 Kepala Sekolah : Rita Damai Hati, S.Pd

 Nip : 19580604 197908 2 002

 Status Akreditasi :B

 Alamat Sekolah : Jln. Padang- Painan Km 22

Kelurahan : Teluk Kabung Utara

Kecamatan : Bungus Teluk Kabung

Kota : Padang

Provinsi : Sumatera Barat

 No. Telepon : 0751-751697

 Kode Pos : 25245

 Gugus : SD INTI gugus III

 Jumlah siswa : 178 siswa


 Kurukulum : KTSP 2006

 Jumlah Rombel : 8 rombel

 Jumlah guru/karyawan : 1 kepala sekolah, 12 orang guru, 2 orang TU

b. Profil Siswa kelas V SDN 06 Cindakir

Profil siswa kelas V SDN 06 Cindakir dapat dilihat pada table berikut:

DATA SISWA KELAS V SDN 06 CINDAKIR BUNGUS TELUK KABUNG

PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KE
NO NAMA SISWA JK T. TGL LAHIR AGAMA
T

1 Renol Aria Putra L Padang, 6 Oktober 1995 Islam

2 Melati Sukma p Padang, 5 Mei 2001 Islam

3 Azen Febriadi L Padang, 21 Februari 2001 Islam

4 Alan Oktavianus L Padang, 8 Oktober 2001 Islam

5 Algitra Bahanar L Padang, 11 September 2001 Islam

6 Anggun Indrawan P Padang, 3 Juni 2002 Islam

7 Fhina Murzani P Padang, 13 Juli2001 Islam

8 Friska Selfira P Padang, 19 Januari 2001 Islam

9 Ganis Apria Mitha L Padang, 12 April 2002 Islam

10 Jimmy Rivonda Putra L Padang, 28 Juni 2002 Islam

11 M. Bimbi Saputra L Padang, 11.November 2001 Islam

12 M. Daffa Firjatullah P Padang, 3 Agustus 2001 Islam

13 Sarah Irwanda P Padang,18 Juli 2001 Islam

14 Siska Chaniago P Padang, 2 November 2001 Islam


15 Vindu Indah Sukma P Padang, 10 Januari 2002 Islam

16 Yosef Friadi L Padang, 8 September 2001 Islam

17 Novia Sari Dewi P Padang, 20 November 2001 Islam

18 Padli Waarsyad L Padang, 21 Mei 2001 Islam

19 Reila Eka Fitria P Padang, 20 Desember 2001 Islam

20 Rio Hadi L Padang, 7 Januari 2001 Islam

B. Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan Metode Discovery

1. Refleksi Awal

Seperti yang telah diuraikan pada awal bagian penelitian ini bahwa hasil belajar

bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN 06 Cindakir masih banyak

yang di bawah KKM. Ini dilihat dari hasil ulangan harian I, sebanyak 10 % siswa

yang mendapatkan nilai dengan kategori baik atau tinggi, 30% yang mendapatkan

nilai dengan kategori cukup, dan 60% yang mendapatkan nilai rendah atau jelek.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Siklus I berlangsung selama 70 menit, materi yang diberikan adalah pengertian

puasa, syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, hal-hal yang dapat

membatalkan puasa dan sunah puasa. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai

berikut :

 Menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran secara garis besar.

 Membagikan kertas kerja

 Menyiapkan buku sumber sebagai sarana dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

 Menjelaskan tujuan dari pembelajaran melalui metode discovery.


b. Pelaksanaan

Siswa diminta untuk menemukan materi pelajaran yang sudah

disampaikan dengan cara membaca dari buku-buku sumber yang tersedia,

dengan waktu yang disediakan 70 menit. Materi pelajaran yang harus

ditemukan oleh siswa diberikan dalam bentuk pertanyaan, yang sesuai dengan

indicator pembelajaran. Untuk 10 menit pertama guru membagikan buku

sumber kepada siswa serta memberikan kertas kerja dan menjelaskan secara

umum tentang materi pelajaran. Siswa menemukan materi pelajaran dari

sumber yang disediakan dalam waktu 25 menit.

Setelah selesai waktu yang diberikan kepada siswa untuk menemukan

materi pelajaran, siswa disuruh untuk menampilkan hasil temuannya ke depan

kelas secara bergantian. Kemudian siswa yang lain diberi kesempatan untuk

menanggapi tampilan dari teman mereka yang menyampaikan hasil temuan

masing-masing.

setelah selesai masing-masing siswa tampil, guru memberikan

penjelasan tentang hasil temuan siswa, dan memberikan motivasi terhadap

siswa. Pada akhir kegiatan dilakukan tes tehadap siswa untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan cara

menemukan sendiri materi pelajaran.


TABEL 1

DAFTAR NILAI PEROLEHAN SISWA PADA KEGIATAN SIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Renol Aria Putra 40 KKM 75

2 Melati Sukma 80

3 Azen Febriadi 40

4 Alan Oktavianus 60

5 Algitra Bahanar 50

6 Anggun Indrawan 70

7 Fhina Murzani 80

8 Friska Selfira 60

9 Ganis Apria Mitha 60

10 Jimmy Rivonda Putra 50

11 M. Bimbi Saputra 60

12 M. Daffa Firjatullah 60

13 Sarah Irwanda 80

14 Siska Chaniago 70

15 Vindu Indah Sukma 60

16 Yosef Friadi 40

17 Novia Sari Dewi 70

18 Padli Waarsyad 90

19 Reila Eka Fitria 60

20 Rio Hadi 60

Jumlah 1240
Nilai Rata-rata 62

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Daya Serap 62%

Berdasarkan data dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti,

dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus I. Data

tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu

setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengejar dengan strategi

pembelajaran discovery. Adapun data yang diperoleh sebagai berik

TABEL 2

Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD N 06 Cindakir

Pada kegiatan Siklus I

NO NILAI FREKWENSI KATEGORI

1 100 O Sangat tinggi

2 90 1 Sangat Tinggi

3 80 3 Tinggi

4 70 3 Tinggi

5 60 8 Sedang

6 50 2 Rendah

7 40 3 Sangat Rendah
Jumlah 20

Dari pendistribusian data di atas dapat dilihat bahwa, siswa yang

memperoleh kategori nilai sangat rendah 3 orang, kategori nilai rendah 2

orang, kategori nilai sedang 8 orang, kategori nilai tinggi 6 orang dan nilai

sangat tinggi 1 orang.

c. Pengamatan

Pada akhir siklus diadakan tes yang dilakukan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang mereka

temukan sen diri. Dari hasil pengamatan yang dilakukan ada beberapa siswa

yang kurang kreativ dalam menemukan materi pelajaran, menurut peneliti ini

terjadi karena selama ini mereka sudah terbiasa hanya menerima semua materi

pelajaran dari guru. Namun bila dibandingkan dengan kondisi awal hasil

belajar siswa ada peningkatan yang cukup tinggi

d. Refleksi

Sementara itu, hasil refleksi yang diperoleh di lapangan selama pelaksanaan

siklus I sebagai berikut :

Pada awal pelaksanaan siklus I diperhatikan sebahagian siswa kelihatannya

kurang bersemangat, ini terjadi karena selama ini mereka hanya menerima

atau istilahnya mencawan saja dari guru, sedangkan pada metode ini siswa

disuruh untuk berusaha menemukan sendiri, sebagian siswa yang mempunyai

kreativ tinggi menyambut dengan senang, karena mereka merasa tertantang

untuk menemukan sendiri materi pelajaran.


3. Siklus II

Kegiatan pada siklus 2, pada dasarnya sama dengan apa yang dilakukan oleh

peneliti dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada siklus I ini, yaitu

dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Adapun hasil dari kegiatan belajar mengajar pada

kegiatan siklus 2 ini, secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut di bawah ini.

TABEL 3

DAFTAR NILAI PEROLEHAN SISWA PADA KEGIATAN SIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Renol Aria Putra 70 KKM 75

2 Melati Sukma 90

3 Azen Febriadi 75

4 Alan Oktavianus 80

5 Algitra Bahanar 75

6 Anggun Indrawan 90

7 Fhina Murzani 100

8 Friska Selfira 80

9 Ganis Apria Mitha 90

10 Jimmy Rivonda Putra 75

11 M. Bimbi Saputra 80

12 M. Daffa Firjatullah 90

13 Sarah Irwanda 100

14 Siska Chaniago 90
15 Vindu Indah Sukma 80

16 Yosef Friadi 60

17 Novia Sari Dewi 90

18 Padli Waarsyad 100

19 Reila Eka Fitria 80

20 Rio Hadi 85

Jumlah 1680

Nilai Rata-rata 84

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Daya Serap 84%

Berdasarkan data dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti,

dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus II. Data

tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu

setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengejar dengan strategi

pembelajaran discovery. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :


TABEL 2

Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD N 06 Cindakir

Pada kegiatan Siklus I

NO NILAI FREKWENSI KATEGORI

1 100 3 Sangat tinggi

2 90 6 Sangat Tinggi

3 85 1 Sangat Tinggi

4 80 5 Tinggi

5 75 3 Tinggi

6 70 1 Tinggi

7 60 1 Sedang

Jumlah 20

Dari penjabaran data di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai dengan

kategori sedang 1 orang dengan nilai 60, sedangkan nilai dengan kategori tinggi 9 orang, dan

yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat tinggi ada10 orang. Pada siklus II ini sangat

tinggi sekali perubahan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hanya 2 orang siswa yang

mendapatkan nilai di bawah KKM.

Refleksi

Hasil refleksi yang diperoleh di lapangan selama pelaksanaan siklus II adalah sebagai

berikut :
a. Selama pelaksanaan siklus II, keinginan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang

lebih baik lagi sangat tinggi. Minat siswa dalam membacapun meningkat, karena

ingin menemukan sendiri materi pelajaran. Kemudian keberanian mereka dalam

menyanpaikan pendatpun menigkat.

b. Siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM hanya 2 orang, berarti keberhasilan

siswa lebih kurang 98 %.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan kegiatan pendidikan tindakan yang telah silakukan

oleh peneliti, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Strategi pembelajaran melalui metode discovery yang digunakan Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam tentang ketentuan puasa pada Siswa Kelas V SD N 06

Cindakir diupayakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pemecahan masalah

dalam belajar.

2. Metode pembelajaran discovery merupakan salah satu strategi belajar yang dapat

dilakukan pada semua mata pelajaran.

3. Strategi pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dapat meningkatkan

minat bacapada mata pelajaran Pendidikan Agama Isiswa kelas V SD N 06 Cindakir

B. Saran

. Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dapat dirumuskan saran-saran

sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam agar mempertimbangkan

pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan

menggunakan berbagai macam metode. Salah satunya adalah metode yang dapat

digunakan adalah metode discovery


2. Kepada guru yang mengajarkan mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, hendaknya

selalu mempunyai kreativitas dalam menggunakan strategi belajar yang diberikan

kepada siswa.

3. Metode discovery bukan satu-satunya strategi yang harus digunakan dalam proses

belajar mengajar. Artinya guru perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik

lain agar proses belajar siswa lebih variasi. Dengan meningkatkan hasil siswa dalam

kegiatan belajar, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Latuheru, Jhon. D 2002. Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini).

Sudjana, Nana. 2009. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Tirtaraharja, Umar dan Sulo La Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim. 2004. Psikolgi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Djamarah, Syaful Bahri dan Aswa Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta

Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta

Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian. Surabaya : SIC

Usman, Uzer dan Setiawati. 1993. Upaya Optimalisai Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Rosda Karya

Daradjat, Zakiyah, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1995

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999


ABSTRAKS

ELMINORA, S.PdI: “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM TENTANG KETENTUAN PUASA MELALUI METODE DISCOVERY
PADA SISWA KELAS V SDN 06 CINDAKIKIR BUNGUS TELUK KABUNG
PADANG ”.

Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks


dimana banyak factor yang mempengaruhinya. Salah satu factor tersebut adalah guru
(teachers). Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peran utama dalam
keberhasilan pembelajaran. Tugas guru adalah menyampaikan materi pembelajaran kepada
siswa melalui interaksi komunikasi yang harus dilakukan dengan baik. Ketidak lancaran
komunikasi antara guru dan siswa akan membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan
oleh guru.

Melihat hal tersebut perlu diadakan suatu tindakan penelitian agar dapat dilihat
penyebab utama mengapa terjadi hal tersebut dan dapat diberikan solusi yang terbaik demi
tercapainya hasil pembelajaran yang baik dan menarik.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode discovery yang dilaksanakan


di SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang yaitu kelas V Semester II Tahun
Pelajaran 2012 – 2013 dengan jumlah siswa 20 orang .

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan apakah meningkat hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan ketentuan puasa Dengan Metodescovery
terhadap siswa Kelas V SDN Cindakir, sehingga berdampak pada hasi belajar l siswa yang
lebih baik.

Dari hasil penelitian ini ternyata dengan menggunakan metode discovery dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dengan prosentase siklus yang meningkat.

Aplikasi penelitian ini diharapkan dapat diterapkan baik oleh diri sendiri maupun oleh
teman sejawat dan seluruh pihak yang berkaitan dalam dunia pendidikan.
Lampiran 1

Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pembelajaran

Ketentuan Puasa

STANDAR KOMPETENSI
NO INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR

10 10. Mengenal Puasa 10.1Menyebutkan 1. menuliskan pengetian puasa

Ketentuan puasa 2. menuliskan pembagian puasa

ramadhan 3. menuliskan 2 syarat puasa

4. menuliskan 2 syarat sah puasa

5. menuliskan 2 rukun puasa

6. menuliskan nama suraat dan

ayat yang menjelaskan tentang

puasa

7. menuliskan 4 sunah puasa

8. menuliskan 4 hal yang dapat

membatalkan puasa

9. menuliskan 2 contoh puasa

sunnah

10. menuliskan 2 hikmah puasa

Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA

Essay

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !

1. Tuliskan pengertian puasa menurut istilah!

2. Tuliskan pembagian puasa !

3. Tuliskan 2 syarat wajib puasa !

4. Tuliskan 2 syarat wajib puasa !

5. Tuliskan rukun puasa !

6. Tuliskan nama surat beserta ayat yang menjelaskan tentang puasa !

7. Tuliskan 4 hal yang termasuk sunah puasa !

8. Tuliskan 4 hal yang dapat membatalkan puasa !

9. Tuliskan 2 contoh puasa sunnah!

10. Tuliskan 2 hikmah puasa !


Lampiran 3

Daftar : Rekapitulasi Nilai Refleksi Awal Kelas V SDN 06 Cindakir

NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Renol Aria Putra 40 KKM 75

2 Melati Sukma 80

3 Azen Febriadi 40

3 Alan Oktavianus 50

5 Algitra Bahanar 40

6 Anggun Indrawan 70

7 Fhina Murzani 60

8 Friska Selfira 50

9 Ganis Apria Mitha 50

10 Jimmy Rivonda Putra 40

11 M. Bimbi Saputra 60

12 M. Daffa Firjatullah 60

13 Sarah Irwanda 80

14 Siska Chaniago 60

15 Vindu Indah Sukma 60

16 Yosef Friadi 30

17 Novia Sari Dewi 60

18 Padli Waarsyad 70

19 Reila Eka Fitria 50

20 Rio Hadi 50

Jumlah 1100
Nilai Rata-rata 55

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 30

Daya Serap 55%


Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

Kriteria Partisipasi
N Nil
Nama Kerjasama Kadang Tidak Aktif Kadang2 Tidak
o ai
2
1 Renol Aria Putra

2 Melati Sukma

3 Azen Febriadi

4 Alan Oktavianus

5 Algitra Bahanar

6 Anggun Indrawan

7 Fhina Murzani

8 Friska Selfira

9 Ganis Apria Mitha

1 Jimmy Rivonda Putra


0
1 M. Bimbi Saputra
1
1 M. Daffa Firjatullah
2
1 Sarah Irwanda
3
1 Siska Chaniago
4
1 Vindu Indah Sukma
5
1 Yosef Friadi
6
1 Novia Sari Dewi
7
1 Padli Waarsyad
8
1 Reila Eka Fitria
9
2 Rio Hadi
0
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Ketentuan Puasa

Kesimpulan : ....................................................................................

Saran : ....................................................................................

....................................................................................

....................................................................................

Observer Penyaji

Rodzi Riski Suardi ELMINORA, S.PdI

Nip. 19870917 201101 1 001 Nip. 19790313 200212 2 001


ELMINORA, S.PdI

Guru Mata Pelajaran PAI SD 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang

“ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG KETENTUAN

PUASA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V

SDN 06 CINDAKIR BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG”

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang

RITA DAMAI HATI, S.Pd

NIP. 19580604 197908 2 002


DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1


B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
D. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
E. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Pendidikan Agama Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
4. Pembelajaran Discovery . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

BAB III METODOLOGI PENELIATIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17


B. Tempat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
C. Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 17
D. Subjek Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
E. Prosedur Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
F. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
G. Sumber Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 22
H. Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
I. Indicator Keberhasilan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
J. Persiapan Penelitian . . . . . . . . ./ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil sekolah dan Siswa kelas V. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25


B. Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan metetode discovery. . . . . . . . . . . . . . . . 26

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai