OLEH :
ELMINORA, S.PdI
NIP. 19790313 200212 2 001
Dengan ini disetujui dan disahkan Laporan PTK ini untuk dipergunakan seperlunya.
Konsultan Peneliti
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar PAI Tentang Ketentuan Puasa Melalui Metode
Discovery Pada Siswa Kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang”. Penelitian
Tindakan Kelas ini dilakukan untuk memberikan kemudahan terhadap kesulitan yang ditemui
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
1. Direktorat PAIS Kementrian Agama RI, yang telah mengalokasikan dana untuk
Dasar.
3. Ibu Rita Damai Hati, S.Pd selaku kepala SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung
yang telah membeikan izin dan bimbingan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas ini.
4. Suami beserta anak –anak yang ku sayangi, yang telah memberi dukungan dan
5. Seluruh rekan majelis guru beserta pegawai SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung
Padang yang telah banyak membantu terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan atas terlaksananya
penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan PTK ini masih jauh dari kesempurnaan.
Unruk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun sehinga terwujudnya
Akhir kata penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi penulis serta bagi
Penulis
ELMINORA
BAB I
PENDAHULUAN
agama merupakan pemandu dalam usaha untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai, dan bermartabat. Peran agama yang sangat penting ini mesti
SDN 06 Cindakir Kec. Bungus Kabung Teluk Kota Padang, masih banyak siswa yang
tidak aktiv selama proses pembelajaran berlangsung hanya menunggu dari guru tanpa
berusaha untuk menemukan sesuatu dari materi pelajaran yang disajikan. Kemudian
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang sudah ditetapkan.
Setiap melaksanakan evaluasi yang merupakan tes yang dilakukan setelah selesai
yangmendapatkan nilai di atas KKM, termasuk kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk
Berdasarkan hasil pengamatan bila dilihat dari tingkat kemampuan siswa kelas
V SDN 06 Cindakir rata-rata tingkat kemampuan mereka cukup baik, mungkin karena
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang kurang menarik dan kurang
meningkatkan keaktifan siswa serata proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru
Cindakir belum berjalan secara maksimal yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
pendidikan. Berdasarkan hal tersebut timbul keinginan untuk meneliti dan mengkaji
alternative pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dn hasil belajar peserta didik.
discovery, diharapkan dengan Cindakir, serta peserta didik dapat memanfaatkan sumber
pembelajaran yang penulis sebut dengan metode discovery secara teoritis dan pengamatan
dapat berperan untuk apakah memang metode tersebut dapat meningkatkan aktifitas dan
hasil belajar siswa melalui suatu penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan
Hasil Belajar PAI Tentang Ketentuan Puasa Melalui Metode Discovery Pada Siswa
B. Identifikasi Masalah
1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung
materi ketentuan puasa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SDN 06
C. Rumusan Masalah
Sebagaimana telah diuraukan pada latar belakang di atas maka yang menjadi
meningkatkan hasil belajar PAI tentang materi ketentuan puasa pada siswa kelas V
D. Tujun Penelitian
metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar PAI tentang ketentuan puasa
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini merupakan wujud dan peran nyata terhadap pengembangan ilmu
menekankan pada keaktifan siswa sebagai warga belajar yang dilakukan dengan
2. Manfaat praktis
Islam.
KAJIAN PUSTAKA
1. Hasil belajar
Aspek afektif yaitu terwujudnya karakter dan kepribadian siswa lebih baik dari
adalah untuk meningkatkan kecakapan siswa terhadap tiga kecakapan utama, yaitu
kecakapan kognitif,kecakapan afektif dan psikomotor. Hal ini ditegaskan pula oleh
Sujana (2009:49) yang menyaatakan bahwa ketiga aspek kognitif, afektif dan
psikomotor tidak dapat berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan satu kesatuan, dan
harus dipandang sebagai sasaran hasil belajar. Sedangkan Tirtaraharja dan La Sulo
aspek afektif hanya akan menciptakan orang-orang pintar yant tidak berwatak.
Ketiga kecakapan yang ditingkatkan tersebut selanjutnya terwujud pada apa
yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar meupakan hasil akhir yang dinyatakan
dalam bentuk nilai belajar yang diperoleh siswa terhadap serangkaian kegiatan
evaluasi yang dilakukan guru baik pada evaluasi harian, tengah semester dan akhir
yang diberikan . Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka siswa dapat kelompokan
prestasi belajar siswa, apakah ada pada kategori baik, sedang, cukup atau rendah
Howard Kingsley (Sujana, 2009:45) membagi tiga macam hasil belajar yaitu:
Ketiganya dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah .
sedangkan Gagne (Purwanto, 2007:68) bahwa ada lima kategori hasil belajar yaitu: 1.
skill. Namun demikian kelimanya secara prinsip adalah sama dengan ketiga aspek
belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapai adalah sampai
dimana hasil belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu
saja , banyak factor yang mempengaruhi sehingga seorang anak mampu mencapai
hasil atau keberhasilan dalam belajar. Pada umumnya hasil keberhasilan seorang
Hasil bejar yang dicapai oleh seorang siswa dalam proses pembelajaran tidak
dapat terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006:144)
mengemukakan factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua
factor yaitu , factor yang datangnya dari diri individu siswa (internal factor) dan factor
dari luar diri individu siswa (eksternal factor). Keduanya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
sekelas.
Factor lingkungan non social, seperti sarana dan prasarana sekolah/ belajar,
letak rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
Factor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar , metode dan media
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalah hambatan atan
kesulitan belajar akibat kondisi keluarga yang kurang kondusif. Terkait dengan hal ini , Ihsan
yaitu:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua
2. Figure orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan kepada anak
3. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cendrung untuk memanjakan anak
4. Social ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya, yang tidak bisa menunjang
belajar
5. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak atau tuntuan orang tua
7. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas kepada anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar siswa
berasal dari factor dalam diri siswa dan factor dari luar diri siswa.
dari kata didik dengan memberi awalan pe dan akhiran kan mengandung arti
Menurut Zaid Huein Al-Hamid (2002 : 44) Pendidikan dalam bahasa Yunani
disebut paedagogis yang berarti bimbingan yang diberikan pada anak, istilah ini
pasal I, dikatakan bahwa Pendidikan adalah .Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Islam), ia memiliki arti pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang didasarkan kepada
ajaran Islam yaitu al-Qur.an dan al-Hadits. Menurut Zaid Huein Al-Hamid (2002 : 44)
Kata Islam berasal dari bahasa Arab; aslama, yuslimu, islaman, yang berarti berserah
Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang
sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikirkan,
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab sesuai
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam
yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar nantinya setelah selesai
Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran agama
Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak.
Islam (PAI) yaitu : Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,
persatuan nasional.
Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang
sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat
secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam itu suatu pandangan
Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Dasar semua bidang studi
agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata pelajaran Pendidikan Agama
(Islam).
Dalam Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam (1989 :
48) adapun tujuan dalam mempelajari mata pelajaran tersebut antara lain mampu
membaca al-Qur.an dengan fasih (al- Qur.an), beriman kepada Allah, kitab Allah,
Rasul Allah, dan hari akhir (Keimanan), bekerja keras, terbiasa berfikir kritis, dan
hukum Islam tentang shalat wajib, mengerti tentang zakat, dan memahami tentang
ibadah haji (fiqih), dan memahami keadaan masyarakat Mekah pra dan pasca
datangnya agama Islam, memahami tentang kehidupan agama dan kabilah, dan
berupaya meyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban
hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam
Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam,
seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk sosial. Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek tingkah laku,
SWT.
2. Menurut Alisuf Sabri (1999 : 74) mewujudkan manusia Indonesia yang taat
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran
semua unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
dibawah ini, antara lain : Menurut Alisuf Sabri (1999 : 74) Pendidikan Agama Islam
siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut H.M. Alisuf Sabri (1999 : 109)
mengutip dari Prof. Dr. Zakiyah Daradjat, dkk, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa. Insan kamil dengan
pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan berkurang.
Oleh karena itu, orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil masih perlu
untuk pemeliharaan, sehingga insan kamil yang bertaqwa tersebut akhirnya dapat
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pendidikan
agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang antara jasmani dan
rohani, pribadi, dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan makhluk sosial), serta
aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat
yang membantu siswa memehuni kebutuhan pribadi., sosial, lingkungan dan ekonomi.
Pengalaman belajar dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam membantu siswa untuk:
(1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal-hal
tentang produk teknologi, (6) memahami bahwa karir dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi cocok bagu pria dan wanita, (7) membuat, penilaian tentang isu-isu yang
sehubungan dengan isu-isu ilmu pengetahuan dan teknologi, dan (10) menyiapkan diri
yang melibatkan siswa pada proses dan produk dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendekatan ayng dipakai dalam kurikulum diharapkan akan mendorong siswa menjadi
pelajar yang aktif dan fleksibel. Secara khusus pendekatan ini akan : (1) memperhatikan
perbedaan individu siswa, (2) memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa
untuk memahami dunia melalui penyelidiki, dan (4) membekali siswa dengann
ketrampilan baik untuk memilih alat-alat yang sesuai maupun bahan-bahan yang
diperlukan.
3.Pembelajar Discovery
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah
proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang
dimaksund dengan proses mental tersebut antara lain : mengamati, mencerna, mengerti,
ssebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses
Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learnig siswa (belajar sendiri) sehingga
situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi
student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning ialah suatu cara
mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dan
diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri.
Dengan menggunakan metode ini hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat
2.Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga
4. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai
6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar
saja.
Walaupun demikian kelebihan dari metode penemuan (discovery) ini, masih ada
1. Siswa harus mempunyai kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.
dengan baik.
2. Bila kelas terlalu besar penggunaan metode ini akan kurang berhasil.
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
4. Metode ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.
b. Memperkirakan apakah tujuan yang telah dirumuskan itu dapat dicapai dalam
c. Dapat mendorong siswa seraca aktif dan kreatif untuk mempelajari dan
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui metode ini, dengan jelas dan
4. Hipotesa Tindakan
Penerapan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar PAI tentuan puasa
METODOLOGI PENELITIAN
mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung
Padang, melalui penggunaan metode discovery, dimana bentuk peningkaatan tersebut dapat
diketahui dengan rumus dan angka statistic, sehingga dapat diketahui persentasenya.
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau di dunia actual yang
lain. Berdasarkan pengertian tersebut maka aktualisasi pendekatan baru yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
discovery.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Kota
Padang, atas dasar pengalaman yang ditemui di lapangan yaitu masih rendahnya hasil belajar
siswa.
C. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah selama 4 minggu, mulai dari
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 06 Cindakir Bungus Teluk
E. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Gambar Tahap Pelaksanaan Penelitian
IDENTIFIKASI
MASALAH
PERENCANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PERMASALAHAN BARU
HASIL REFLEKSI
PERBAIKAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN
Secara rinci tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam
penelitian yang terdiri dari dua siklus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
a. Menetapkan materi yang akan dipelajari pada saat penelitian, yaitu tentang
ketentuan puasa.
b. Mempersiapkan RPP
2. Pelaksanaan tindakan
berikut :
penemuan.
f. Guru memberikan materi yang harus ditemukan oleh siswa pada buku sumber
3. Pengamatan (observasi)
a. Bagaimana hasil belajar siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran selama siklus
pertama dilakukan.
b. Apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan siswa sudah sesuai dengan rencana
yang dibuat.
4. Refleksi
Refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan yang telah
menjelaskan bahwa refleksi adalah pemikiran, tafsiran atau komentar tentang apa
yang diamati.
pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan
1. Observasi
Menurut Riyanto (2001:96) observasi adalah mengadakan pengamatan secara
langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan
itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan
dilakukan oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar yang terjadi di kelas
2. Tes
penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian atau penentuan nilai terhadap
sesuatu dengan ktriteria tertentu, atau mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
G. Sumber Data
Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswadan teman sejawat.
Teman sejawat adalah sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK
dan siswa. Teknik yang dilakukan adalah teknik analisis data kuantitatif yang
terdiri dari tiga tahap yaitu menyelidiki, menyajikan dan menarik kesimpulan.
Data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengukur indicator keberhasilan yang
sudah ditetapkan.
Data akan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Skor Maksimal
I. Indikator Keberhasilan
Arikunto (2004:35)
66-80 Tinggi
56-66 Sedang
41-55 Rendah
keberhasilan tindakan pada penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar
siswa secara keseluruhan pada setiap siklus telah meningkat dan menunjukan
J. Persiapan Penelitian
Untuk mendapatkan refleksi awal, peneliti melakukan tes awal yang berbentuk tes
interview. Tes ini awal ini dimaksud untuk mengetahui kondisi siswa yang
antara lain, menyusun rencana pengajaran serta menyusun materi pelajaran yang
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah dan Siswa Kelas V SD 06 Cindakir Bungus Teluk Kabung Padang
Satuan Pendidikan : SD
NPSN : 10304505
NSS : 101086111006
Status Akreditasi :B
Kota : Padang
Profil siswa kelas V SDN 06 Cindakir dapat dilihat pada table berikut:
KE
NO NAMA SISWA JK T. TGL LAHIR AGAMA
T
1. Refleksi Awal
Seperti yang telah diuraikan pada awal bagian penelitian ini bahwa hasil belajar
bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN 06 Cindakir masih banyak
yang di bawah KKM. Ini dilihat dari hasil ulangan harian I, sebanyak 10 % siswa
yang mendapatkan nilai dengan kategori baik atau tinggi, 30% yang mendapatkan
nilai dengan kategori cukup, dan 60% yang mendapatkan nilai rendah atau jelek.
2. Siklus I
a. Perencanaan
puasa, syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, hal-hal yang dapat
berikut :
dilaksanakan.
ditemukan oleh siswa diberikan dalam bentuk pertanyaan, yang sesuai dengan
sumber kepada siswa serta memberikan kertas kerja dan menjelaskan secara
kelas secara bergantian. Kemudian siswa yang lain diberi kesempatan untuk
masing-masing.
siswa. Pada akhir kegiatan dilakukan tes tehadap siswa untuk mengetahui
2 Melati Sukma 80
3 Azen Febriadi 40
4 Alan Oktavianus 60
5 Algitra Bahanar 50
6 Anggun Indrawan 70
7 Fhina Murzani 80
8 Friska Selfira 60
11 M. Bimbi Saputra 60
12 M. Daffa Firjatullah 60
13 Sarah Irwanda 80
14 Siska Chaniago 70
16 Yosef Friadi 40
18 Padli Waarsyad 90
20 Rio Hadi 60
Jumlah 1240
Nilai Rata-rata 62
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Berdasarkan data dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti,
dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus I. Data
TABEL 2
2 90 1 Sangat Tinggi
3 80 3 Tinggi
4 70 3 Tinggi
5 60 8 Sedang
6 50 2 Rendah
7 40 3 Sangat Rendah
Jumlah 20
orang, kategori nilai sedang 8 orang, kategori nilai tinggi 6 orang dan nilai
c. Pengamatan
temukan sen diri. Dari hasil pengamatan yang dilakukan ada beberapa siswa
yang kurang kreativ dalam menemukan materi pelajaran, menurut peneliti ini
terjadi karena selama ini mereka sudah terbiasa hanya menerima semua materi
pelajaran dari guru. Namun bila dibandingkan dengan kondisi awal hasil
d. Refleksi
kurang bersemangat, ini terjadi karena selama ini mereka hanya menerima
atau istilahnya mencawan saja dari guru, sedangkan pada metode ini siswa
Kegiatan pada siklus 2, pada dasarnya sama dengan apa yang dilakukan oleh
peneliti dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada siklus I ini, yaitu
dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Adapun hasil dari kegiatan belajar mengajar pada
kegiatan siklus 2 ini, secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut di bawah ini.
TABEL 3
2 Melati Sukma 90
3 Azen Febriadi 75
4 Alan Oktavianus 80
5 Algitra Bahanar 75
6 Anggun Indrawan 90
8 Friska Selfira 80
11 M. Bimbi Saputra 80
12 M. Daffa Firjatullah 90
14 Siska Chaniago 90
15 Vindu Indah Sukma 80
16 Yosef Friadi 60
20 Rio Hadi 85
Jumlah 1680
Nilai Rata-rata 84
Nilai Terendah 60
Berdasarkan data dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti,
dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus II. Data
2 90 6 Sangat Tinggi
3 85 1 Sangat Tinggi
4 80 5 Tinggi
5 75 3 Tinggi
6 70 1 Tinggi
7 60 1 Sedang
Jumlah 20
Dari penjabaran data di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai dengan
kategori sedang 1 orang dengan nilai 60, sedangkan nilai dengan kategori tinggi 9 orang, dan
yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat tinggi ada10 orang. Pada siklus II ini sangat
tinggi sekali perubahan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hanya 2 orang siswa yang
Refleksi
Hasil refleksi yang diperoleh di lapangan selama pelaksanaan siklus II adalah sebagai
berikut :
a. Selama pelaksanaan siklus II, keinginan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang
lebih baik lagi sangat tinggi. Minat siswa dalam membacapun meningkat, karena
b. Siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM hanya 2 orang, berarti keberhasilan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cindakir diupayakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pemecahan masalah
dalam belajar.
2. Metode pembelajaran discovery merupakan salah satu strategi belajar yang dapat
B. Saran
sebagai berikut:
menggunakan berbagai macam metode. Salah satunya adalah metode yang dapat
kepada siswa.
3. Metode discovery bukan satu-satunya strategi yang harus digunakan dalam proses
belajar mengajar. Artinya guru perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik
lain agar proses belajar siswa lebih variasi. Dengan meningkatkan hasil siswa dalam
kegiatan belajar, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Latuheru, Jhon. D 2002. Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini).
Sudjana, Nana. 2009. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Tirtaraharja, Umar dan Sulo La Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikolgi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Djamarah, Syaful Bahri dan Aswa Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta
Usman, Uzer dan Setiawati. 1993. Upaya Optimalisai Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung :
Daradjat, Zakiyah, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1995
Melihat hal tersebut perlu diadakan suatu tindakan penelitian agar dapat dilihat
penyebab utama mengapa terjadi hal tersebut dan dapat diberikan solusi yang terbaik demi
tercapainya hasil pembelajaran yang baik dan menarik.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan apakah meningkat hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan ketentuan puasa Dengan Metodescovery
terhadap siswa Kelas V SDN Cindakir, sehingga berdampak pada hasi belajar l siswa yang
lebih baik.
Dari hasil penelitian ini ternyata dengan menggunakan metode discovery dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dengan prosentase siklus yang meningkat.
Aplikasi penelitian ini diharapkan dapat diterapkan baik oleh diri sendiri maupun oleh
teman sejawat dan seluruh pihak yang berkaitan dalam dunia pendidikan.
Lampiran 1
Ketentuan Puasa
STANDAR KOMPETENSI
NO INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
puasa
membatalkan puasa
sunnah
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Essay
2 Melati Sukma 80
3 Azen Febriadi 40
3 Alan Oktavianus 50
5 Algitra Bahanar 40
6 Anggun Indrawan 70
7 Fhina Murzani 60
8 Friska Selfira 50
11 M. Bimbi Saputra 60
12 M. Daffa Firjatullah 60
13 Sarah Irwanda 80
14 Siska Chaniago 60
16 Yosef Friadi 30
18 Padli Waarsyad 70
20 Rio Hadi 50
Jumlah 1100
Nilai Rata-rata 55
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Kriteria Partisipasi
N Nil
Nama Kerjasama Kadang Tidak Aktif Kadang2 Tidak
o ai
2
1 Renol Aria Putra
2 Melati Sukma
3 Azen Febriadi
4 Alan Oktavianus
5 Algitra Bahanar
6 Anggun Indrawan
7 Fhina Murzani
8 Friska Selfira
Kesimpulan : ....................................................................................
Saran : ....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
Observer Penyaji
Hal
HALAMAN
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Hasil Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Pendidikan Agama Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
4. Pembelajaran Discovery . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN