BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
kegiatan belajar dan dinilai dalam periode tertentu. Di antara ketiga ranah
tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
isi bahan pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 23). Dalam pembatasan hasil
pembelajaran yang akan diukur, peneliti mengambil ranah kognitif pada
jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3)
B. Tinjauan tentang Pembelajaraan Matematika di SD
1. Definisi Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau
manthenein yang berarti mempelajari. Kata Matematika diduga erat
hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya
kepandaian, ketahuan atau intelegensia, (Nasution, 1980 dalam Sri
Subarinah, 2006: 1).
Antonius Cahya Prihandoko (2006: 1) mengemukakan matematika
merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-
ilmu lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak
diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul
dan benar sejak dini. Hal ini karena konsep-konsep dalam matematika
merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Suatu konsep disusun
berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi
konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap
suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-
konsep selanjutnya.
Em Zul Fajri (2007: 554) menyatakan pengertian matematika adalah
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Elea
Tinggih (dalam Erman Suherman, 2001: 18) mengemukakan berdasarkan
etimologis perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan bernalar. Ruseffendi (dalam Sri Subarinah, 2006: 1) mengatakan
matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Mata
No Hari / Tanggal Waktu Siklus
Pelajaran
d) Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan pelaksana dan observer melakukan
refleksi atau evaluasi diri terhadap pembelajaran untuk siklus 1 yang
telah dilaksanakan, pada tahap ini hasil observasi berupa data proses
maupun data hasil dikumpulkan dan dianalisis. Dalam analisis data,
peneliti melihat hasil tes, LKS, dan rencana pembelajaran sejauh mana
instrumen sudah memenuhi pembelajaran yang diharapkan. Bila
ditemukan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran pada suatu siklus
maka dilaksanakan perfleksian sehingga dapat ditemukan cara untuk
memperbaikinya. Hasil refleksi ini digunakan sebagai landasan untuk
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran disiklus
berikutnya.
Berdasarkan diskusi dengan supervisor tentang pembelajaran siklus 1
diperoleh hasil refleksi
No Permasalahan Perbaikan
d) Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus kedua peneliti bersama
observer melakukan refleksi. Dibawah ini disajikan hasil refleksi
siklus kedua
No Keadaan siklus 1 Langkah yang sudah dilaksanakan
1. Kemampuan akademik Pembagian kelompok sudak
setiap kelompok tidak dilakukan dengan memperhatikan
merata kemampuan akademik
2. Dalam pelaksanaan tugas Guru akan memberikan motifasi
kelompok masih ada siswa kepada siswa dan penejalasan agar
yang tidak aktif siswa semua aktif dalam
pelaksanaan tugas kelompok
dengan memaksimalkan dalam
bimbingan setiap kegiatan baik
secara individual, klasikal maupun
kelompok
2. Instrument Penelitian
Untuk mengumpulkan data-data selama perbaikan penelitian,
peneliti menggunakan instrument sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Kegiatan observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, yaitu
untuk mengumpulkan data–data hasil perbaikan. Observasi dalam
penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap gurusebagai peneliti oleh
supervisor 2, dan pengamatan (observasi) terhadap siswa sebagai
subyek penelitian. Lembar observasi terhadap guru sebagai peneliti
adalah jurnal yang telah disediakan oleh UT yang digunakan untuk
mengobservasi guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi
untuk siswa sebagai subyek penelitian dibuat oleh guru yang
digunakan untuk observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
b. Lembar tes / soal – soal tes
Untuk mengetahui hasil perbaikan pembelajaran, data- data
dikumpulkan melalui hasil tes pembelajaran. Tes pembelajaran berupa
soal–soal tes yang disusun dalam RPP (Rencana Perbaikan
Pembelajaran) setiap siklus.
3. Analisis Data
Analisis data yang disajikan bersumber data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif bersumber dari hasil lembar kerja siswa (LKS) dan
evaluasi, sedangkan data kualitatif bersumber dari lembar observasi dan
catatan lapangan. Dari hasil LKS dan evaluasi, apabila hasil siswa di
bawah dari KKM mata pelajaran matematika di kelas II SDN 20 Labuhan
Tarok, maka penulis perlu melakukan perbaikan pembelajaran untuk
siklus berikutnya.
Data kualitatif bersumber dari lembar observasi yang dilakukan oleh
teman sejawat, selama pembelajaran digunakan sebagai refleksi untuk
membuat pembelajaran pada siklus selanjutnya.
26
BAB IV
6
Jumalah siswa
0
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Rentang nilai
Tabel 4.2
Data Rentang Nilai Siklus 1
No. Rentang Nilai Jumlah Siswa
1 30-39 -
2 40-49 2
3 50-59 2
4 60-69 3
5 70-79 5
6 80-89 10
7 90-100 8
JUMLAH 30
Dari rentang nilai pada tabel diatas terjadi peningkatan yaitu 36,67%
ketuntasan sebelum siklus menjadi 60% pada siklus I. Peneliti
gambarkan pada grafik sebagai berikut :
Grafik Data Rentang Nilai Siklus 1
12
10
8
Jumalah siswa
0
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Rentang nilai
Tabel 4.3
Data Rentang Nilai Siklus II
No. Rentang Nilai Jumlah Siswa
1 30-39 -
2 40-49 -
3 50-59 1
4 60-69 1
5 70-79 2
6 80-89 16
7 90-100 10
JUMLAH 30
Dari rentang nilai pada table diatas terjadi peningkatan yang
signifikan untuk perolehan nilai ketuntasan belajar pada siklus II yaitu
86,6%, peneliti gambarkan pada grafik sebagai berikut :
Grafik Data Rentang Nilai Siklus II
18
16
14
12
Jumalah siswa
10
8
6
4
2
0
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Rentang nilai
3. Pengamatan
Instrument yang digunakan dalam pembelajaran siklus II ada tiga
macam yaitu :
a) Lembar Penilaian
Lembar penilaian digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data
nilai tes formatif yang diperoleh siswa.
b) Lembar Observasi Sistematis
Format observasi yang digunakan teman sejawat untuk mengamati
kinerja peneliti adalah lembar observasi sistematis. Aspek – aspek
32
observasi juga diketahui bahwa aktifitas guru dan siswa juga mengalami
banyak sekali perubahan yang menuju pada perbaikan.
2. Siklus II
Pada perbaikan siklus II dengan hasil yang diperoleh dalam bentuk nilai
formatif bahwa pembelajaran mengalami peningkatan. Dari rata-rata kelas
78,9 menjadi 86,1 ini berarti pembelajaran siklus II mengalami
peningkatan 7,2. Prosentase ketuntasan mencapai 86,67%. Pembelajaran
siklus II diakhiri dengan pembelajaran tuntas. Peneliti merasa telah
berhasil mencapai nilai ketuntasan pembelajaran.
Perbandingan prosentase ketuntasan antara pra siklus dengan perbaikan
siklus I dan perbaikan siklus II peneliti sajikan dalam table dan grafik sebagai
berikut :
Table 4
Rekapitulasi nilai tes formatif
Pra Siklus Siklus I Siklus II
No Blm Blm Blm
Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas Tuntas
63,33% 36,67% 40% 60% 13,33% 86,67%
100.00%
90.00% 87%
80.00%
Persentase Ketuntasan
70.00% 63.33%
60.00%
60.00%
50.00%
40.00% Belum Tuntas
40.00% 36.67%
Tuntas
30.00%
20.00% 13%
10.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Siklus
34
BAB V
A. Simpulan
Atas dasar perubahan masalah dengan disertai penyajian langkah- langkah
pembelajaran, serta melakukan komparasi data nilai tes akhir pembelajaran
Matematika dengan Tema Kesehatan dan Lingkungan, ternyata ada
perbedaan yang cukup signifikan antara pembelajaran siklus I dengan
pembelajaran siklus II. Oleh karena itu peneliti dapat menyimpulkan bahwa
dengan menerapkan model pembelajaran NHT ( Numberd Heads Together )
maka aktivitas guru dan siswa lebih kondusif serta dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan Tema Kesehatan dan
Lingkungan siswa kelas II semester I SD Negeri 20 Labuhan Tarok,
Kecamatan Bungus Teluk Kabung Tahun Pelajaran 2016/2017.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa guru hendaknya selalu
mengembangkan kreatifitas yang dimiliki berkaitan dengan pemilihan
metode dan alat peraga yang tepat. Sehingga pembelajaran yang diadakan
dapat menyenangkan, tidak menoton, dan tidak membosankan bagi siswa.
2. Agar penguasaan metode dan alat peraga lebih meningkat seyogyanya
guru mengembangkan wawasan sesuai dengan perkembangan dunia
pendidikan dewasa ini.
3. Beberapa cara yang efektif bagi guru untuk mengembangkan kreatifitas
adalah melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), penataran, penguasaan
tehnologi komputer, dan lain-lain.
4. Dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) hendaknya terjadi sharing, tukar
pendapat, berbagi pengalaman yang menyangkut kesulitan dan temuan
baru dalam proses pembelajaran.
35
DAFTAR PUSTAKA
Kepada
Kepala UPBJJ 14 – Padang
Di Padang
PERENCANAAN PTK
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS II SD NEGERI 20 LABUHAN TAROK KECAMATAN BUGUS
TELUK KABUNG KOTA PADANG
Identifikasi masalah:
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa:
Kurangnya memperhatikan metode dalam proses pembelajaran,
mengakibatkan siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga nilai yang didapat oleh siswa khususnya nilai mata pelajaran
Matematika kurang memuaskan
Analisis masalah :
Berdasarkah hasil identifikasi masalah diatas dapat disimpulkan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran Matematika di kelas II SDN 20
Labuhan Tarok:
a. Hasil belajar Matematika siswa masih kurang
b. Siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Matematika
c. Siswa kurang memahami materi pelajaran Matematika
d. Keaktifan dalam mengerjakan soal masih rendah
e. Guru selalu mendominasi kegiatan pembelajaran.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah:
Menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning yaitu NHT, dengan
model pembelajaran ini siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya
dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Model pembelajaran
ini bertujuan mendorong seluruh siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi
Rumusan masalah:
Apakah model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil pembelajaran
Matematika pada siswa di kelas II SD Negeri 20 Labuhan Tarok Kecamatan
Bungus Teluk Kabung.”
39
B. Standar Kompetensi
Matematika
2. Menggunakan pengukuran waktu dan panjang.
Bahasa Indonesia
4. Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
C. Kompetensi Dasar
Matematika
2.1 Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam
Bahasa Indonesia
4.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan
huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan
dan tanda titik.
D. Indikator
Matematika
Menunjukkan waktu yang ditunjukkan oleh jam
Membaca jam digital
Bahasa Indonesia
Menulis kalimat yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf
tegak bersambung.
40
E. Tujuan Pembelajaran
1) Melalui jam dinding siswa dapat mengetahui waktu yang di tunjukkan
oleh jam.
2) Melalui jam tangan siswa dapat melihat waktu yang di tunjukkan oleh jam
digital.
3) Melalui kalimat yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak
bersambung
F. Materi Pembelajaran
1. Media gambar
2. Teks pendek.
G. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : tematik
2. Model : pembelajaran langsung
3. Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( ± 10 menit )
a. Menyiapkan kondisi kelas untuk mengikuti pembelajaran.
b. Appersepsi :
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (F1)
2. Kegiatan Inti (± 150 menit )
a. Mengamati jam dinding siswa dapat membaca waktu yang di
tunjukkan oleh jam.
b. Mengamati jam tangan siswa dapat melihat waktu yang di tunjukkan
oleh jam digital.
c. Siswa diminta menentukkan tentang jam dinding dalam kegiatan
sehari-hari.
d. Memperhatikan gambar jam dinding yang di buat guru.
e. Guru mendiktekan siswa dengan menggunakan huruf tegak
bersambung.
f. Siswa membuat dikte yang di sebutkan guru.
41
3. Penutup ( ± 15 menit)
a. Guru menyampaikan jam dinding siswa dapat membaca waktu yang
di tunjukkan oleh jam.
J. Penilain
1. Teknik : tertulis dan perbuatan
2. Soal terlampil
LEMBAR PENILAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Gambarlah jarum panjang dan pendek.
2. Tuliskanlah jam di gital di bawah ini.
Di baca pukul……… lewat ……….. menit.
3. Tulislah jam berapa ani bangun tidur
KUNCI PENILAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. gambarlah jarum panjang dan pendek
2. jarum digital
Dibaca …………
Ditulis ……………….
Dibaca……………
Ditulis …………..
Dibaca ……………..
Ditulis …………….
Dibaca ………….
Ditulis …………..
Dibaca …………
Ditulis …………
A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
1. Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak
2. Menulis
Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
Matematika
2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesi
Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan membaca
lancar.
Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf
tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda
titik.
Matematika
Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam
C. Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menyusun kalimat menjadi cerita.
4.1.1 Menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
45
Matematika
2.1.4 Menentukan lama waktu
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kalimat yang dibaca, siswa dapat menuliskan kalimat ke dalam
bentuk cerita.
2. Melalui kalimat yang didiktekan guru siswa dapat menulis dengan
menggunakan huruf tegak bersambung.
3. Melaui peragaan gambar jam didinding dan cerita, siswa dapat
menentukan lama waktu.
4. Siswa mendemontstrasikan kedepan kelas cara menjawabnya.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Bagi siswa
Model Pembelajaran Kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa baik secara individu maupun secara kelompok dalam
pembelajaran Matematika
b. Bagi guru
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran NHT pada mata pelajaran Matematika
F. Materi Pembelajaran
1. Kalimat yang masih acak tentang windi anak gembala
2. Cerita tentang windi anak gembala
3. Gambar jam dinding
G. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Kooperatif.
2. Model : Kepala Bernomor Sruktur (Modifikasi dari Number
Heads)
3. Metode : Diskusi, Penugasan, Demontasi
H. Kegiatan Pembelajaran
2. Pendahuluan ( ± 10 menit )
a. Menyiapkan kondisi kelas untuk mengikuti pembelajaran.
46
Lembar Penilaian
Ayo jawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Siapa yang pergi ke kebun?
2. Apa yang sedang di lakukan nenek?
Nama : ______________
Lembar Penilaian
1. Mobil jemputan Pipi berangkat dari rumah pukul 06.00 dan sampai di
sekolah pukul 08.00. Lama perjalanan mobil itu adalah .....
2. Ayah bekerja di kebun dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 04.00. Lama
ayah bekerja adalah .....
3. Adik Via tidur dari pukul 20.00 dan terbangun pada pukul 04.00. Adik
Via tidur selama .....
J. Penilaian
1. Tekhnik penilaian
Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Isian
LKS (terlampir)
3. Soal/Instrumen terlampir
Mengetahui Padang,
Kepala Sekolah Guru Kelas 2
Lampiran
Teks Puisi
Gigi Ku
Gigi
Salah satu anggota tubuhku
Tiap hari kubersihkan selalu
Kuingin gigiku sehat selalu
Bangun tidur kusikat
Habis makan kusikat
Mau tidur pun kusikat
Tak bosan aku merawat
Aku ingin gigiku sehat
Agar makan jadi nikmat
Gigi tak sering disikat
Akan mudah sakit.
Soal Instrumen
1. Judul puisi tersebut adalah .....
2. Agar gigi tetap sehat harus .....
3. Sikat gigi dilakukan pada saat .....
4. Apabila gigi tidak sering disikat akan .....
Kunci
1. Gigiku
2. Bersihkan
3. Bangun tidur, habis makan dan mau tidur
4. Mudah sakit
58
Nama: _____________________
Lembar Penilaian
1. Contoh alat ukur baku adalah ...
2. 1 jengkal merupakan contoh alat ukur .....
3. Sabun ... dari sikat gigi
4. Pohon kelapa . . . dari pada pohon pisang
5. Papan tulis lebih panjang ............... lebih pendek ......................
Nama Benda :
Perbandingan benda