Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Obligasi

 Obligasi adalah surat berharga yang merupakan bukti klaim atas utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau pemerintah.

 Jangka waktu penerbitan obligasi umumnya antara 1 hingga 30 tahun, tergantung pada
kesepakatan antara pihak penerbit obligasi dan investor.

Jenis-jenis Obligasi

 Obligasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, seperti:

1. Obligasi Korporasi: diterbitkan oleh perusahaan swasta untuk memperoleh pendanaan.

2. Obligasi Pemerintah: diterbitkan oleh pemerintah untuk memperoleh pendanaan.

3. Obligasi Daerah: diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk memperoleh pendanaan.

4. Obligasi Internasional: diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh


pendanaan di luar negeri.

Contoh contoh :

Obligasi Korporasi Contoh penerbit obligasi korporasi adalah PT Astra International Tbk,
PT Telkom Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.

Obligasi Pemerintah Contoh penerbit obligasi pemerintah adalah pemerintah Indonesia,


pemerintah Amerika Serikat, dan pemerintah Jepang.

Obligasi Daerah Contoh penerbit obligasi daerah adalah Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Surabaya.

Obligasi Internasional Contoh penerbit obligasi internasional adalah Apple Inc.,


Microsoft Corp, dan pemerintah Singapura.

Cara Kerja Obligasi

 Ketika seorang investor membeli obligasi, maka investor tersebut meminjamkan uangnya
kepada penerbit obligasi.

 Penerbit obligasi akan membayar kembali utang tersebut dengan bunga yang telah disepakati
pada saat penerbitan obligasi.

 Bunga pada obligasi biasanya dibayarkan secara periodik (bulanan, triwulan, atau tahunan)
selama masa jatuh tempo obligasi.
Contoh :

Sebuah perusahaan penerbit obligasi bernama PT ZZZ menerbitkan obligasi senilai Rp 1 miliar
dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 8% per tahun. Seorang investor membeli obligasi
senilai Rp 100 juta.

Dalam hal ini, investor telah meminjamkan uangnya senilai Rp 100 juta kepada PT ZZZ selama 5
tahun. PT ZZZ akan membayar kembali utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan membayar
bunga sebesar 8% per tahun.

Maka, investor akan menerima pembayaran bunga sebesar 8% x Rp 100 juta = Rp 8 juta per
tahun selama 5 tahun. Pada saat jatuh tempo, PT ZZZ akan membayar kembali utang sebesar Rp
100 juta ditambah bunga selama 5 tahun, yaitu sebesar 8% x Rp 100 juta x 5 tahun = Rp 40 juta.

Dalam hal ini, investor akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 8 juta x 5 tahun = Rp 40 juta
dari pembayaran bunga dan dana yang diinvestasikan senilai Rp 100 juta dikembalikan
sepenuhnya oleh PT ZZZ pada saat jatuh tempo.

Keuntungan Investasi Obligasi

 Keuntungan investasi obligasi antara lain:

1. Pendapatan tetap: investor akan mendapatkan bunga yang tetap selama masa jatuh
tempo obligasi.

2. Risiko yang lebih rendah: investasi obligasi cenderung lebih aman dibandingkan
investasi saham karena tingkat risikonya lebih rendah.

3. Diversifikasi portofolio: obligasi dapat menjadi alternatif investasi yang baik untuk
mendiversifikasi portofolio investasi.

Contoh hal hal yang bikin full senyum :

Pendapatan Tetap: Investasi di obligasi memberikan pendapatan tetap berupa bunga


yang stabil dan dapat diandalkan selama masa jatuh tempo obligasi. Hal ini cocok bagi
investor yang mencari sumber pendapatan pasif yang stabil.

Diversifikasi Portofolio: Obligasi dapat menjadi alternatif investasi yang berbeda dari
investasi saham atau properti sehingga dapat membantu investor dalam melakukan
diversifikasi portofolio investasinya.

Risiko Rendah: Obligasi dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena risiko
default atau gagal bayar dari penerbit obligasi dianggap relatif rendah, terutama untuk
obligasi pemerintah atau korporasi dengan peringkat kredit yang tinggi.

Kedewasaan atau Jangka Waktu yang Tetap: Obligasi memiliki jangka waktu yang tetap
sehingga investor dapat merencanakan cash flow atau arus kasnya dengan lebih baik.

Likuiditas: Obligasi dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sehingga investor dapat


menjual obligasinya jika memerlukan uang tunai dengan cepat.
Keuntungan Modal: Jika harga obligasi naik di pasar sekunder, investor dapat
memperoleh keuntungan modal atau capital gain dari selisih harga beli dan harga jual
obligasi.

Risiko Investasi Obligasi

 Risiko investasi obligasi antara lain:

1. Risiko kredit: penerbit obligasi dapat gagal membayar utangnya.

2. Risiko suku bunga: jika suku bunga naik, harga obligasi turun.

3. Risiko likuiditas: obligasi mungkin sulit dijual pada saat tertentu.

Contoh Hal hal yang tidak membuat full senyum :

Risiko Default atau Gagal Bayar: Obligasi memiliki risiko default atau gagal bayar oleh
penerbit obligasi. Jika penerbit obligasi tidak mampu membayar utangnya dan gagal
memenuhi kewajiban pembayaran bunganya, maka investor dapat kehilangan uangnya.

Risiko Kenaikan Suku Bunga: Jika suku bunga naik, harga obligasi di pasar sekunder akan
turun karena imbal hasil atau yield yang ditawarkan oleh obligasi menjadi kurang
menarik. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi investor yang ingin menjual
obligasinya sebelum jatuh tempo.

Risiko Inflasi: Jika inflasi meningkat, maka nilai riil dari pendapatan tetap yang dihasilkan
dari obligasi dapat menurun. Sehingga investor dapat kehilangan daya beli dari imbal
hasil yang diperoleh.

Risiko Peringkat Kredit: Obligasi dengan peringkat kredit rendah memiliki risiko default
yang lebih tinggi dan imbal hasil yang lebih tinggi, namun juga memiliki risiko yang lebih
tinggi bagi investor. Obligasi dengan peringkat kredit rendah dapat memiliki risiko
default yang tinggi, sehingga investor harus hati-hati dalam memilih obligasi dengan
peringkat kredit rendah.

Risiko Likuiditas: Jika obligasi yang dimiliki oleh investor sulit diperjualbelikan di pasar
sekunder, maka investor dapat mengalami kesulitan untuk menjual obligasinya atau
terpaksa menjual dengan harga yang lebih rendah.

Risiko Kondisi Ekonomi dan Politik: Obligasi dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi
dan politik yang tidak stabil, seperti terjadinya krisis ekonomi, krisis politik, atau krisis
keuangan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja obligasi dan imbal hasil yang dihasilkan.
Kesimpulan

 Obligasi adalah instrumen keuangan yang dapat memberikan keuntungan tetap bagi investor.

 Namun, investor juga perlu memperhatikan risiko investasi yang terkait dengan obligasi.

 Sebagai investor, penting untuk melakukan riset dan analisis terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk berinvestasi dalam obligasi.

Anda mungkin juga menyukai