Anda di halaman 1dari 11

Paper Manajemen Strategi

STARBUCKS COFFE

Oleh :

Natalia Putri Sari Dewi

2016008412

PRPGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

T.A 2019/2020
A. Sejarah Starbucks Coffe

Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang
bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,
dengan 15.012 kedai di 44 negara. Logo Starbucks berasal dari Syren, ikan duyung berekor
kembar dan bermahkota dari mitologi Yunani. Logo ini sendiri dipilih karena nama Starbucks
berasal dari cerita Kapten Ahab, yang berpetualang di lautan lepas sehingga pemilihan syren ini
dirasa tepat dan ada keterkaitan. Logo starbucks yang memperlihatkan sebuah brand hijau
dengan dua bintang dan memperlihatkan duyung syren yang memakai tiara /mahkota. Hal ini
agak kontroversial namun menarik dan mudah diingat untuk dikenal di seluruh dunia. Strabucks
menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan
ringan, serta cangkir dan bijih kopi.

Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga
memasarkan buku, musik, dan film. Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh
dengan sangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan
ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Pada akhir maret 2008, Starbucks telah memiliki
16.226 kedai, 11-434 diantara berada di Amerika Serikat. Namun pada 1 juli 2008, Starbuck
mengumumkan bahwa mereka akan menutup 600 kedai dan memotong rencana pertumbuhannya
di Amerika Serikat, dikarenakan melemahnya kondisi ekonomi. Pada 29 juli 2008, Starbucks
juga memberhentikan 1.000 pegawainya. Penutupan dan pemberhentian kerja ini merupakan
akhir dari pertumbuhan pesat Starbucks yang dimulai pada tahun 1990-an.   

B. Visi, Misi, dan Strategi Starbucks Visi


a. Visi
Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia.
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan 4 komponen dasar yaitu :
1. Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya menggunakan bahan
dan menghasilkan produk yang terbaik.
2. Menciptakan image yang cemerlang yang melekat di dalam pikiran pelanggan.
3. Membentuk Starbucks sebagai suatu brand yang terkenal, walaupun orang tidak
mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi masyarakat merasa familiar
dengan merek starbucks.
4. Menjadikan starbucks sebagai merek terkenal dan dihargai. Menjadi nomor satu atau
diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak terbatas.

Dalam seluruh kegiatan perusahaan kualitas tinggi menjadi dasar yang utama, mulai dari
pembelian bahan baku, proses produksi sampai menjual produk dalam kondisi terbaik yang
dilakukan oleh setiap bagian dari perusahaan. Pencapaian hasil ini juga ditunjang oleh cepatnya
perluasan Outlet, sebagai bentuk pengembangan saluran distribusi.

b. Misi

Misi dari Starbucks adalah untuk mendirikan Starbucks sebagai pemasok utama kopi terbaik
di dunia dengan tetap menjaga prinsip-prinsip tak kenal kompromi kita sementara kita tumbuh
Starbucks berkomitmen untuk peran kepemimpinan lingkungan di semua aspek bisnis kami. 

c. Strategi :
1. Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagi informasi dengan mitra usaha.
2. Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksible dalam menghadapi perubahan.
3. Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang ramah
lingkungan.
4. Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yang penting untuk lingkungan hidup.
5. Menanamkan tanggung jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar perusahaan.
6. Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada lingkungan
hidup.
7. Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.

C. Profil Perusahaan

Starbucks Coffee pertama kali dibuka pada tahun 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev
Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982
dan terinspirasikan oleh bar espresso di Italia, membuka jaringan Il Giornale pada tahun 1985.
Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet’s Coffee and Tea, Starbucks dijual pada
Howard yang kemudian mengganti nama Il Giornale dengan nama Starbucks pada tahun 1987.
Starbucks pertama di luar Seattle adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkan cabang
pertama di luar Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada 1996. PT Mitra Adhi
Perkasa mendapatkan lisensi untuk mengoperasikan Starbucks di Indonesia. Selanjutnya PT
Mitra Adhi Perkasa menunjuk Anthony Cottan, seorang yang berpengalaman dalam Customers
Service, untuk meluncurkan dan mengelola merk tersebut. Anthony dengan anggota 8 orang dari
Jakarta ingin belajar untuk 3 bulan di Seattle, sebelum membuka toko pertama pada bulan Mei
2002. 

Branding Starbucks

Starbucks merupakan suatu perusahaan franchise yang menjual kopi. Starbucks sendiri
telah menjadi salah satu toko kopi paling terkenal di dunia, dan membuatnya menjadi perusahaan
tersukses di dunia. Maka dari itu untuk tetap dapat bersaing dengan para kompetitornya,
Starbucks melakukan banyak branding salah satunya adalah online branding, dimana Starbucks
menjadi salah satu perusahaan paling sukses yang menerapkan online branding di perusahaan
mereka.

Brand Starbucks sendiri telah menjadi image tersendiri bagi sebuah toko kopi, ini terbukti
dengan banyaknya toko kopi yang menduplikasi logo dari Starbucks. Untuk lebih memahami
tentang brand Starbucks itu sendiri, berikut ini adalah analisis SWOT dari Starbucks seperti yang
dikutip dar jurnal milik Nithin Geereddy (2013).

D. Strategi Bisnis

Strategi yang digunakan menggunakan strategi umum yaitu Product Developtment dan
Marketing Segmentation, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Product Developtment

Starbucks membuat berbagai macam macam produk mulai dari  minuman kopi maupun
non kopi untuk menarik minat para non peminum kopi dan mereka juga mengembangkan cake
dan pastry sebagai temanminum kopi dan teh. Starbucks mengembangkan produk baru untuk
non-peminum kopi ditengah pasar yang kompetitif. Starbucks menarik konsumen baru dengan
tidak hanya dengan produk-produk berkualitas, tetapi juga dengan rasa yang disukai konsumen.
Selain itu Starbucks menambahkan Product minuman juice,smoothie, dan teh. Dan ada product
untuk makan siang seperti Fiesta Chicken Salad, dan Buah dan Platter Keju.

Marketing Segmentation

Starbucks membidik  segmen di Hotels, Grocery Stores, Schools, Businesses, Industries


Cafeteria and Airlines.

Strengths

Global brand: Starbucks telah menjadi brand global khususnya kopi ini terbukti dengan telah
memiliki toko di lebih dari 50 negara di dunia.

Produk yang berkualitas: produk yang disajikan oleh Starbucks telah diakui banyak kalangan
memiliki kualitas yang baik.

Loyalitas konsumennya: Starbucks sangat baik dalam melakukan hubungan denggan para
konsumernya, terbukti dengan melakukan berbagai loyalty program seperti Starbucks Card. 

Starbucks dikenali ramai bagi kakitangan yang berpengetahuan tinggi. Mereka adalah aset utama
Syarikat dan mereka dibekalkan dengan faedah-faedah yang besar seperti pilihan saham, akaun
persaraan dan budaya yang sihat. Pengurusan modal insan ini berkesan diterjemahkan ke dalam
perkhidmatan pelanggan yang hebat. Ia adalah nilai ke-91 dalam 100 tempat terbaik untuk
bekerja oleh majalah Fortune

Kedai Starbucks khas rumah-rumah kopi Italia, canggih dengan nuansa music, interior desain
dan karya seni Outlet diposisikan di lokasi jalan tinggi, mall, dalam area bisnis lain seperti
bangunan kantor Wi-Fi layanan internet diseluruh starbucks ritel

Weakness

Harga yang mahal: harga menjadi salah satu faktor yang menjadi kelemahan Starbucks, dimana
produk yang dijual masih terlalu mahal bagi beberapa kalangan. Khususnya kalangan menangah
kebawah.
Terlalu bergantung kepada pasaran di Amerika Syarikat(AS). Selaras dengan pengurangan jualan
kendiri daripada pasaran AS dengan 8078 kedai-kedai, Starbucks menghasilkan peratusan besar
daripada hasil mereka dari Amerika Syarikat dan ini menjadikan ia sensitif kepada prospek
ekonomi dan pertumbuhan AS.

Karena kesempurnaan atas pelayanan karyawan, beberapa keluhan karyawan tentang manajemen
yang mendorong mereka untuk selalu menjadi sempurna. Itulah sebabnya mereka membuat
Starbucks Serikat Pekerja.

Starbucks dianggap ‘Amerika Global’ yang mengeluarkan biaya sentimental bagi pelanggan di
beberapa Negara.

Opportunities

 Membuat produk baru: kesempatan untuk membuat produk baru, sehingga dapat tetap menarik
para konsumennya.

Membuka pasar di negara baru: dengan membuka toko baru di negara baru memungkinkan
Starbucks untuk menambah keuntungan dan membuat brad Starbucks sendiri lebih dikenal lagi.

Para karyawan potensial adalah orang-orang berpendidikan yang membuatny lebih mudah untuk
melatih mereka

Produk mereka yang beragam dan tidak hanya di kopi

Beberapa biji starbucks dipanen di pulau Sumatera dan Sulawesi. Starbucks membeli kacang
berkualitas tinggi dipulau ini karena untuk membantu para petani menghidupi keluarganya dan
berinvestasi secara berkelanjutan.

Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pasar, terutama perkotaan memudahkan starbucks
memperluas bisnis mereka.

Threats

Perubahan pada gaya hidup pelanggan: gaya hidup yang lebih sehat memungkinkan terjadinya
ancaman terhadap produk – produk yang ditawarkan oleh Starbucks.
Kondisi krisis keuangan global yang membuat masyarakat cenderung untuk tidak menghabiskan
terlalu banyak uang

Ancaman produk pengganti termasuk barang-barang minuman lain seperti cola, teh atau jus yang
dijual diritel

 Isu menyatakan bahwa starbucks mengeksploitasi pekerja mereka dengan membayar upah yang
sangat minimum dengan standar yang sangat tinggi

Pendapatan rendah di suatu negara membuat sulit bagi Starbucks untuk menembus pasar yang
lebih segmentasi.

E. Sejarah Coffee Bean & Tea Leaf.

The Coffee Bean & Tea Leaf didirikan pada tahun 1963 oleh Herbert B. Hyman. Herbert
memulai bisnis The Coffee Bean & Tea Leaf untuk melayani kopi dan teh terbaik di dunia. The
Coffee Bean & Tea Leaf dikelola oleh International Coffee & Tea, LLC yang bermarkas di Los
Angeles, Amerika Serikat dengan menawarkan lebih dari 22 varietas kopi dan 20 jenis teh.
Sekarang, lebih dari 50 tahun kemudian, The Coffee Bean & Tea Leaf telah tumbuh menjadi
salah satu kedai kopi dan teh terbesar di dunia dan menjadi sebuah model perusahaan kopi dan
teh yang sukses.

The Coffee Bean & Tea Leaf masuk ke Indonesia sejak tahun 2001. Dikelola langsung
oleh Trans Corp melalui PT. TRANS Coffee. Perusahaan Transcorp adalah konglomerat
Indonesia terbesar yang sukses dalam berbagai sektor konsumen seperti media, hiburan, fashion,
retail, makanan dan minuman di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung. Salah satu tujuan dari
unit bisnis PT. TRANS Coffee adalah untuk menjadi pemimpin dalam industri makanan dan
minuman di Indonesia.

Awalnya The Coffee Bean & Tea Leaf hanya membuka 9 outlet di Jakarta dan Surabaya,
sekarang PT. TRANS Coffee mengembangkan bisnis dengan membuka gerai baru. Hingga
akhirnya sampai Desember 2011 telah memiliki 56 outlet di Jakarta, Tangerang, Bandung,
Surabaya, Makassar dan Bali. Dengan mengandalkan kopi dan teh terbaiknya serta pelayanan
yang ramah, The Coffee Bean & Tea Leaf Indonesia membidik pelanggan dari kalangan
profesional.

Company’s Business Strategy

Konsep standarisasi franchise The Coffe Bean & Tea Leaf mengikuti negara asalnya di
Amerika serikat, dengan sedikit penyesuaian dengan budaya yang ada di Indonesia, yaitu menu
makanan yang disajikan menyesuaikan cita rasa orang Indonesia. Standardisasi dilakukan oleh
The Coffee Bean & Tea Leaf untuk memastikan bahwa citra merek dan nilai orisinal yang
dimiliki dapat dirasakan secara konsisten oleh target konsumen di semua pasar. The Coffee Bean
& Tea Leaf dalam menjalankan bisnisnya melakukan adaptasi terhadap lingkungan, komunitas
local, nuansa budaya setempat, customer habits, dan permintaan yang ada di pasar tempat bisnis
tersebut dijalankan. The Coffee Bean & Tea Leaf hanya memproduksi dan melayani kopi terbaik
dan teh dari seluruh dunia. Setiap tahun The Coffee Bean & Tea Leaf mencari hasil panen kopi
dan teh terbaik dari Sumatera.

Target Market Characteristics

The Coffee Bean & Tea Leaf menargetkan konsumen usia muda, yaitu remaja usia
belasan dan karyawan yang bekerja di sekitaran kawasan bisnis strategis. The Coffee Bean and
Tea Leaf menyelaraskan diri dengan merek besar lainnya menyasar pasar anak muda. Hal ini
menyebabkan pangsa pasar dan keuntungan bagi The Coffee Bean & Tea Leaf menjadi terbatas.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyadari bahwa usaha franchise dengan negara asing
sering mengalami masalah berkaitan dengan perbedaan lingkungan sosial, ekonomi dan budaya.
Sehingga diperlukan adaptasi sistem, modifikasi produk asli, dan pendekatan pemasaran yang
berbeda. Tingginya biaya sewa lokasi, menjadikan The Coffee Bean & Tea Leaf harus
menetapkan harga produknya sedikit lebih premium dibandingkan kompetitornya, seperti
Starbucks. The Coffee Bean & Tea Leaf membidik konsumen niche yang menganggap
meminum kopi atau teh merupakan sebuah gaya hidup masyarakat modern.

Visi dan Misi Perusahaan

The Coffee Bean and Tea Leaf mempunyai visi yaitu ”Simply the Best”
Di bidang spesialis kopi dan teh. Dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan, The
Coffee Bean and Tea Leaf menyediakan produk yang inovatif dan mengikuti selera pelanggan.
Berdasarkan inovasi yang telah dilakukan tersebut dapat dilakukan penilaian kinerja The Coffee
Bean and TeaLeaf tidak hanya dari perspektif finansial saja akan tetapi juga dapat dilakukan dari
perspektif nonfinansial, sehingga perusahaan dapat terus mempertahankan kinerjanya.

Sedangkan misinya yaitu :

“Melayani pelanggan dengan profesional dan ramah, menyediakan pelayanan dan produk-produk
terbaik, serta memberikan pengalam terbaik dalam kinerja perusahaan dan para karyawannya
untuk dapat memberikan kualitas terbaik pada produk, penyampaian pelayanan dan menjaga
kelestarian lingkunagn hidup yang dapat memberikan semengat kerja kepada perusahaan dan
anggota tim”

F. Analisis SWOT The CoffeeBean & TeaLeaf


a. Strength

Program Rekrutmen, Training & Pengenalan Bisnis untuk Karyawan: The CoffeeBean &
TeaLeaf mendirikan kantor regional di Singapura untuk memberikan pelatihan bagi
karyawannya. Pelatihan khususdiberikankepada stafuntuk menjadi lebih baik dalam memberikan
layanan kepada konsumen. The CoffeeBean & Tea Leaf menerapkan nilai-nilai
utama/core values yang berupa FROTH: Friendly (Ramah), Respect (Saling Menghargai),
Ownership (Rasa Memiliki), Teamwork dan Honesty (Kejujuran). Ketika pegawai The Coffee
Bean & Tea Leaf membuka pintu toko, mereka tidak sekedar membuka pintu untuk para
pelanggan, mereka juga membukakan pintu kepada para sesama karyawan The Coffee Bean &
Tea Leaf yang lainnya.

Semua tokoThe Coffee Bean and TeaLeaf terletak dikawasan bisnis yang strategis dengan
suasana kedai yang nyaman, produk yang berkualitas, music yang tenang, pelayanan yang
ramah, penerangan yang cukup serta ketersediaan wifi, menjadikan konsumen betah untuk
menghabiskan waktunya di kedai The Coffee Bean & Tea Leaf.

b. Weakness
Konsumen yang dibidik oleh The Coffee Bean & Tea Leaf sama dengan target konsumen
yang dibidik oleh perusahaan-perusahaanbesar dunia lainnya. Tapitarget pasarThe
CoffeeBean&TeaLeafadalah anak muda yang tidak memiliki daya beli yang kuat.

c. Opportunity

Pasar potensial The Coffee Bean & Tea Leaf Indonesia masih terbuka lebar, seperti pasar
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang belum disentuh oleh The Coffee Bean & Tea Leaf.

Lifestyle/gaya hidup masyarakat perkotaan yang mulai banyak menghabiskan waktu bersantai
bersama keluarga dan teman di coffee shop. Keberadaan coffee shop bahkan dimanfaatkan
sebagai tempat berbisnis bagi kaum eksekutif atau professional, selain sebagai tempat untuk
melepas lelah setelah seharian bekerja. Aktivitas masyarakat perkotaan yang padat telah
membawa perubahan pada pola kebiasaan mengkonsumsi makanan kea rah yang lebih praktis.

d. Threat

Persaingan bisnis franchise yang sangat kompetitif, seperti Mc Donald, Seven Eleven,
Indomaret, Starbucks, Oh La La, Excelso, DJournal Cafe dan berbagai jenis tempat untuk
bersantai sambil menikmati minuan dan hidangan yang telah disediakan, menjadikan The Coffee
Bean & Tea Leaf harus memiliki satu keunggulan yang membuatnya berbeda dengan
kompetitornya.
G. KESIMPULAN

Starbucks Coffee : memperbaiki kinerjanya dengan memperhatikan dan menjaga kebersihan


coffee shop, memperbaiki penampilan sajian kopi agar lebih menarik, serta memperbanyak
variasi menu baik makanan maupun minuman.

Coffee Bean :memperbaiki rasa minuman kopi serta manfaatnya sebagai penghilang kantuk,
lebih higienis dalam proses pembuatan minuman atau makanan, barista harus bisa lebih cepat
dalam membuat minuman kopi, serta suasana coffee shop harus dibuat lebih nyamanlagi.
Untuk Starbucks Coffee dan Coffee Bean, terutama Coffee Bean yang memiliki harga
yang dinilai lebih mahal, disarankan untuk meningkatkan kualitas agar harga sesuai dengan
manfaat yang diberikan, selain itu juga memperbanyak promosi untuk mengubah persepsi
konsumen yang cenderung menganggap harga di kedua coffee shop ini “Mahal“. Misalnya
dengan memberikan promo harga yang lebih rendah atau pada jam tertentu, dan lain sebagainya
sehingga konsumen tertarik dan merasa harga yang diberikan pantas bahkan cenderungmurah.
Dengan melihat hasil analisis keunggulan bersaing, Coffee Bean disarankan untuk
memperbaiki kinerjanya agar dapat menyaingi Starbucks Coffee. Sedangkan untuk Starbucks
Coffee disarankan mempertahankan kinerjanya dan juga memperbaiki kelemahan, karena banyak
bermunculan coffee shop baru sehingga Starbucks Coffee dan Coffee Bean juga harus selalu
meningkatkan performanya agar siap menghadapi para pesaing baru dan tetap eksis di industri
ini.

Anda mungkin juga menyukai