Anda di halaman 1dari 12

Hotel vs AirBnb?

Semakin banyaknya hotel yang memakai jasa online travel agent sebagai sarana
pemasaran tentu akan berimbas kepada semakin ketatnya persaingan yang ada. Belum lagi
adanya fakta bahwa untuk beberapa kasus pengunjung yang butuh menginap dalam waktu
yang cukup lama dalam kelompok besar atau untuk para backpacker yang butuh akomodasi
penginapan sekedar untuk beristirahat saja tanpa membutuhkan fasilitas ekstra,
kecenderungan untuk memilih rumah tinggal yang ditawarkan oleh marketplace seperti
airbnb atau sejenisnya menjadi masalah tersendiri bagi penurunan peminat hotel.
AirBnB, singkatan dari air bed and breakfast atau kasur angin dan sarapan pagi, adalah pionir
marketplace akomodasi asal Amerika Serikat (AS) yang berdiri sejak 2008. Model bisnisnya
mirip seperti Uber, AirBnB menawarkan fungsi broker bagi pemilik hunian yang ingin
menyewakan kamar, rumah, apartemen, losmen, atau tempat menginap lainnya dalam jangka
waktu tertentu. Sejak awal, kehadiran AirBnB menghadirkan tantangan bagi bisnis hotel.
Meski belum secara resmi hadir di Indonesia, sudah banyak pemilik properti yang
menawarkan penyewaan huniannya lewat AirBnB, terutama di daerah wisata seperti
Yogyakarta dan Bali. Industri hotel pun sudah mulai merasakan pukulan disruptor
marketplace penginapan ini.
Sekarang AirBnB sudah menawarkan akomodasi di 34.000 kota dan 191 negara.
Yang ditawarkan sekarang tidak hanya kamar tidur, rumah, atau apartemen semata, tetapi
juga menawarkan layanan bermalam di perahu yacht, kastil, pulau pribadi, iglo, mobil,
tempat kerja bersama, rumah pohon, rumah mikro, galeri seni, dan hingga tenda di alam
terbuka. 
Meski belum mengantongi izin edar resmi di indonesia, namun keberadaan bisnis ini
cukup meresahkan para pebisnis hotel belakangan ini.
Disebutkan Bali menjadi salah satu daerah dengan dampak terbesar yang terganggu
dengan bisnis persewaan kamar ini. AirBnB yang menjadi “musuh” besar industri perhotelan
di Amerika Serikat tampaknya juga akan menjadi “musuh” untuk industri perhotelan
Indonesia.
 
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/19/di-asean-kunjungan-
wisatawan-mancanegara-indonesia-urutan-ke-4
 
Beradanya Indonesia di posisi ke 4 sebagai negara yang menjadi tujuan wisata para
wisatawan mancanegara di tahun 2018 harusnya bisa menjadi suatu peluang bagi industri
hotel dalam meningkatkan pencapaiannya. Namun di sisi lain, kehadiran airbnb yang
menawarkan banyak kemudahan dalam prosesnya dan juga harga yang cenderung lebih
murah dengan target market yang menyasar pada mereka yang hemat budget atau pergi
dengan keluarga besar menyebabkan banyak terjadinya over supply pada persediaan kamar
hotel yang terus ditambah namun tamu justru berkurang.
 
Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dinilai menghambat
pertumbuhan industri pariwisata dan perhotelan. Untuk itu, para pelaku industri mendesak
pemerintah untuk segera melakukan deregulasi. Tujuannya agar bisa mendorong kemajuan
bisnis di industri penghasil devisa kedua di negeri ini. 
Maulana Yusran, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
mengatakan, ada beberapa kebijakan dan perundang-undangan yang selama ini menghambat
daya saing industri pariwisata. Di antaranya adalah kebijakan pajak dan retribusi daerah,
bentuk perizinan yang tidak lagi sesuai dengan dinamika industri, pemanfaatan sumber daya
air, tingginya biaya untuk sertifikasi usaha, dan masalah hak cipta. Pengusaha perhotelan
mengeluhkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 55 tahun 2016 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD), yang menetapkan bahwa complimentary/free of charge di hotel
dan restoran juga dikenakan pajak. Mereka juga mengeluhkan Undang-Undang nomor 28
tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara pemungutan pajak daerah, yang notabene
dasar hukum yang mengatur tentang pajak hiburan, dengan tarif pajak daerah maksimal
mencapai 75 persen.
 
Konsep Manajemen bisnis terkait isu penurunan daya minat hotel vs airbnb di
Indonesia
 
Dalam pendiriannya, industri hotel tentunya perlu mempertimbangkan banyak hal seperti
bagaimana keadaan pasar dan permintaan pasar. Mengenal terlebih dahulu jenis persaingan
yang mungkin terjadi dalam industri ini juga merupakan faktor penting untuk penentuan
strategi kedepan. Khususnya untuk dapat berinovasi lebih dalam hal penyesuaian permintaan
pasar.
 
Jenis-jenis  kompetisi pasar
 
Menurut O.C. Ferrell dalam bukunya “Business foundation a changing world eleventh
edition” Dalam sistem bebas, ada empat jenis lingkungan kompetitif:
1. Pure Terdapat banyak pelaku small business yang menjual satu produk yang
Competition terstandarisasi, penentuan harga produk hanya berdasarkan kekuatan
penawaran dan permintaan

2. Monopolistic Keadaan pasar dimana terdapat beberapa pelaku usaha dengan produk
competition yang hanya memiliki sedikit perbedaan, namun penentuan harga dapat
dilakukan sendiri. Konsumen dapat menilai sendiri kelebihan yang
ditawarkan produk dibanding kompetitor

3. Oligopoly Keadaan pasar yang didominasi oleh sekelompok kecil  pelaku usaha
yang memiliki power terhadap harga dan keadaan pasar. Potongan dan
kenaikan harga yang terjadi akan memicu perusahaan sejenis melakukan
hal yang sama

4. Monopoly Hanya terdapat satu penjual dan satu standar harga, dan barang yang
dijual tidak memiliki substitusi

Berdasarkan jenis persaingan tersebut, industri hotel masuk ke dalam jenis pure
competition, mengingat banyaknya bisnis serupa dengan satu standardized product yang
sama, penentuan harga pun didasarkan pada kekuatan permintaan pasar. Sedangkan untuk
AirBnb sendiri masih masuk kedalam jenis Oligopoly, sehingga persaingan untuk usaha
sejenis masih sangat kecil.
 
Type ownership
Dalam pendiriannya hotel  juga memiliki bentuk ownership yang berbeda – beda, berikut
jenis- jenis ownership menurut O.C. Ferrell dalam buku “Business Foundations A Changing
World Eleventh Edition “ :
•Sole Proprietorships
•Partnerships
•Corporations
•S corporation
•Limited Liability Company
Kepemilikan pada industri perhotelan bisa dalam bentuk perseorangan , partnership maupun
korporasi. Hotel – hotel bintang lima seperti ayana hotel yang berada dibawah naungan
midplaza group sudah dalam bentuk korporasi mengingat korporasi memiliki banyak
kemudahan seperti mudah untuk dipindah tangankan dan akses bisnis yang lebih luas dan
lebih aman secara hukum.
 
Developing the workforce
Setiap perusahaan tentu saja memiliki divisi yang bertanggung jawab untuk pengembangan
sumberdaya manusia yang ada didalamnya yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi
yang ada.
 
 
Menurut O.C. Ferrell developing the workforce terdiri dari :
 
•  Training and Development
Sama halnya dengan industri lain, pada dunia perhotelan pun proses pengembangan
karyawan akan dilakukan langsung setelah proses rekrutmen dan selection selesai melalui
beberapa cara:
1. Training 
Training yang dimaksudkan bisa melalui on the job training yaitu karyawan dapat belajar
secara langsung mengenai tugas- tugas yang harus dijalankannya atau melalui classroom
training yang di fasilitasi dengan pengajar , konferensi, studi kasus , dll.
2. Mentoring
mentoring memberi karyawan lebih banyak interaksi satu lawan satu dengan seseorang di
organisasi yang tidak hanya mengajar mereka tetapi juga bertindak sebagai pendukung
mereka saat mereka maju dalam pekerjaan mereka.
3. Development
Merupakan pelatihan yang menambah keterampilan dan pengetahuan manajer dan
profesional.
 
•  Assessing Performance
Performance Appraisal merupakan penilaian prestasi kerja yaitu feedback yang diberikan
kepada employee sebagai ukuran hasil kinerjanya dalam kurun waktu tertentu dan informasi
tersebut dapat digunakan sebagai tolak ukur peningkatan kinerja di masa yang akan datang.
Dalam hal ini management hotel dapat menggunakan appraisal ini untuk memacu semangat
karyawannya dalam bekerja karena hasil appraisal tersebut dapat digunakan oleh pihak
management dalam pengambilan keputusan tentang promosi, PHK, kenaikan gaji, dll.
 
•  Turnover
Turnover merupakan kondisi yang mungkin saja terjadi tidak hanya pada perhotelan namun
pada suatu perusahaan dibidang apapun. Tidak hanya menyoal tentang karyawan yang
berhenti atau dipecat, namun bisa juga seperti :
1. Promotion : adalah kemajuan ke pekerjaan tingkat yang lebih tinggi dengan peningkatan
otoritas, tanggung jawab, dan gaji
2. Transfer : pindah ke pekerjaan lain di dalam perusahaan yang pada dasarnya memiliki
tingkat dan upah yang sama.
3. Separation : terjadi ketika karyawan mengundurkan diri , pensiun atau diberhentikan.
Beberapa cara pengembangan tersebut tentunya juga dilakukan oleh manajemen hotel  untuk
dapat memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Hal- hal yang
mungkin dilakukan sebagai alat kontrol diantaranya training dan mentoring untuk pegawai
yang baru saja diterima untuk bergabung dan development program melalui pelatihan-
pelatihan untuk para profesional yang sudah lama bergabung di dalamnya agar lebih
menambah wawasan dan pengetahuan di bidangnya. Cara-cara ini mungkin tidak perlu
ditempuh oleh pemilik airbnb karena tidak memerlukan jumlah karyawan tertentu dalam
operasionalnya.
 
 
 
 
Compensating The Workforce
Menurut O.C. Ferrell compensating the workforce meliputi:
•  Financial Compensation seperti halnya upah, komisi, gaji, bonus dan profit sharing.
•  Benefit yaitu non finansial kompensasi yang diberikan kepada pegawai seperti rencana
pensiun.
Dalam hal ini, hotel yang memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks dibanding airbnb
tentu memerlukan pertimbangan akan ukuran financial compensation dan benefit yang
ditawarkan pada pegawai sehingga dapat menjadi salah satu sarana mencapai profit dan value
melalui kinerja dan kontribusi pegawai yang optimal.
 
 
Strategy marketing yang mungkin di tempuh
Marketing adalah perpaduan berbagai aktivitas yang saling terkait dimana tujuannya untuk
mengetahui kebutuhan konsumen atau pasar. Dengan adanya informasi tersebut maka
perusahaan dapat menciptakan atau mengembangkan suatu produk, harga, pelayanan, dan
promosi agar kebutuhan pasar tersebut terpenuhi dan perusahaan mendapatkan keuntungan.
(5)
Meskipun customer satisfaction merupakan tujuan utama dari marketing, namun suatu bisnis
harus memiliki ukuran pencapaiannya sendiri seperti meningkatkan kreativitas, mengurangi
biaya atau mencapai persentase pasar tertentu. Dalam hal ini, Hotel dan airbnb tentu sama
sama memiliki suatu strategy marketing dalam pengembangan bisnisnya meski dalam
penerapannya mungkin berbeda mengingat komposisi pembangun bisnisnya pun berbeda.
 
Menurut O.C. Ferrel dalam buku “Business Foundation A Changing World Eleventh Edition”
pemasaran berfokus pada serangkaian kegiatan kompleks yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dan menghasilkan pertukaran. Adapun aktifitas yang termasuk didalamnya
adalah :
1. Membeli
2. Jual
3. Transportasi
4. penyimpanan (warehousing)
5. Grading
6. Pembiayaan
7. Riset pemasaran
8. Pengambilan risiko
 
Dalam konsepnya menurut O.C. Ferrel , marketing merupakan suatu cara pendekatan yang
dilakukan oleh pelaku usaha untuk dapat mengerti lingkungan market yang akan menjadi
sasaran bisnisnya, beberapa hal yang perlu untuk diketahui mengenai konsep marketing
antara lain:
1. Orientasi produk
Dalam hal industri hotel, produk yang dimaksud adalah sejumlah fasilitas penunjang, service
dan kenyamanan kamar yang ditawarkan kepada pengunjung.
 
2. Orientasi penjualan
Sebagai sarana utama peningkatan laba. Secara perspektif, personal selling dan advertising
merupakan hal yang sangat menunjang proses dari sales itu dapat berkembang.
 
3. Orientasi pasar
Orientasi pasar merupakan hal yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu bisnis,
pelaku bisnis harus mengerti betul apa yang customer butuhkan dan inginkan sebelum
mengeluarkan suatu output. Dalam industri hotel, pemilik bisnis harus mengerti akan selera
kamar dan fasilitas seperti apa yang dicari dan diinginkan oleh pengunjung sehingga dapat
membuat mereka nyaman saat menggunakannya.
 
Menurut O.C. Ferrel dalam buku “Business Foundation A Changing World Eleventh Edition”
Dalam pengimplementasian konsep marketing dan customer relationship management, suatu
bisnis perlu untuk mengembangkan dan mempertahankan strategi marketingnya. Cara- cara
yang dapat ditempuh antara lain :
1. Penentuan target market
Target market dapat disegmentasikan lebih jauh menjadi business market dan consumer
market.
 
 
Target definisi Implementasi pada industri hotel
market

Business-to- Pemasaran yang melibatkan Melakukan kerja sama dengan agen


Business pemasaran produk kepada konsumen tour and travel, melakukan penawaran
(B2B) yang akan digunakan untuk dijual kerjasama kepada perusahaan lain
marketing kembali, penggunaan langsung untuk memfasilitasi acara gathering
  dalam operasi sehari-hari, atau rutin atau event-event tertentu yang
penggunaan langsung dalam membutuhkan akomodasi, dll
membuat produk lain
Target marketnya adalah bisnis lain
atau perusahaan lain.
 
Business-to- Merupakan penjualan yang Memanfaatkan website,media social,
Customer dilakukan langsung kepada iklan dan brosur sebagai sarana
(B2C) konsumen. pemasaran langsung kepada calon
marketing Target marketnya perorangan dan pelanggan yang membutuhkan.
group
 
 
 

 
Sumber: https://postcron.com/en/blog/b2b-marketing-and-b2c-marketing/
 
 
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penentuan segmentasi pasar suatu
perusahaan, yaitu :
1. Demographic : usia, jenis kelamin , ethnicity, pendidikan, occupation, family size, religion,
social class. Dalam industri hotel faktor tersebut akan sangat berpengaruh bagi customer
dalam menentukan jenis hotel yang akan dipilihnya. Misalkan, hotel syariah tentunya akan
menyasar kepada masyarakat muslim yang membutuhkan akomodasi saat sedang berpergian.
2. Geographic : iklim, medan, sumber alam, kepadatan populasi, nilai-nilai subkultur. Contoh
: hotel yang berlokasi di daerah pantai tentu akan sangat terpengaruh pada iklim karena
terdapat kemungkinan pengunjung akan menurun disaat musim penghujan.
3. Psychographic : karakteristik kepribadian, motif, gaya hidup
4. Behavioristic : beberapa karakteristik perilaku konsumen terhadap produk. Benefit
segmentation merupakan jenis behavioristic. Contohnya, orang yang menyukai gaya hidup
sehat, tentu akan lebih mempertimbangkan hotel yang menyediakan tempat gym sebagai
fasilitas tambahannya.
 

Pemahaman marketing strategy yang baik mengenai segmentasi pasar oleh pelaku bisnis
tentunya akan sangat berpengaruh terhadap profit yang akan dicapai, begitu juga pada
industri hotel. Jika ingin menaikkan pemasaran dibanding airbnb tentunya harus dilakukan
penerapan konsep manajemen bisnis yang sesuai dalam baik dalam hal operasional,
sumberdaya manusia maupun marketing strategy nya.
 
Tahap selanjutnya  dalam pengembangan marketing strategy adalah menciptakan dan
mempertahankan kepuasaan pelanggan melalui marketing mix.
product Tangible / intangible yang  di create Dalam hal industri hotel, product
sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi  adalah kamar dan pelayanan beserta
customer. semua fasilitas penunjangnya.

price Nilai yang diberikan pada suatu objek Dalam hal industri hotel, price
yang dipertukarkan antara penjual dan adalah harga sewa kamar yang
pembeli. ditawarkan
 

Distribution Membuat produk tersedia untuk Dalam industri hotel, salah satu
pelanggan dalam jumlah yang contoh saluran distribusi adalah
diinginkan, bisa secara langsung dari perusahaan tour dan travel
produsen ke konsumen maupun melalui
perantara

Promotion adalah bentuk komunikasi persuasif yang Dalam hal industri hotel mengingat
berupaya mempercepat pertukaran perkembangan era digital, promosi
pemasaran dengan memengaruhi banyak dilakukan melalui media
individu, kelompok, layanan, dan sosial seperti instagram, facebook
gagasan. dan iklan di youtube.
Bentuknya dapat berupa 
iklan, personal selling, publisitas, dan
promosi penjualan
Hal selanjutnya yang perlu menjadi perhatian pelaku bisnis adalah melakukan market
research.
Menurut O.C. Ferrel dalam buku “Business Foundation A Changing World Elevent Edition”,
marketing research adalah sistematis dan objektif proses untuk mendapatkan informasi
mengenai potential customer untuk membuat marketing decisions. Informasi terkait
mengenai usia, pendapatan, ethnicity, jenis kelamin, level pendidikan, dll.
 
Dalam prosesnya, perkembangan teknologi banyak mempengaruhi cara suatu bisnis dalam
menggali informasi customer dan target marketnya. Saat ini, research market banyak
dilakukan melalui online market research yaitu menggunakan media digital dan situs jejaring
social dalam mengumpulkan informasi untuk keperluan business decisions. Online surveys
juga sudah banyak dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasaan pelanggan sebagai alternatif
pengganti old school ways seperti telepon atau personal interview.
 
Dalam industri hotel, online surveys merupakan sesuatu yang sangat diperlukan mengingat
product yang ditawarkan bergerak dibidang jasa dimana kepuasaan pengunjung terhadap
fasilitas dan service yang ada akan menjadi faktor penentu apakah pengunjung tersebut akan
melakukan repeat order dan memberikan rekomendasi ke orang lain atau justru merasa
kurang puas dengan fasilitas dan service yang ada.

Solusi
Dari pemaparan dan kasus yang ada, keberadaan airbnb yang dirasa sebagai ancaman pada
industri hotel bisa dihadapi dengan melakukan berbagai pembaruan pada sistem management
dan  strategi pemasaran hotel. Beberapa cara yang dapat ditempuh diantaranya :
1. Pemilihan konsep hotel yang disesuaikan dengan kebutuhan milenial dan trend saat ini atau
selera pasar namun tetap mempertahankan ciri khas sehingga akan lebih mudah untuk diingat
oleh pengunjung atau calon pengunjung. Seperti halnya konsep – konsep tradisional yang
menyesuaikan dengan daerah dimana hotel tersebut beroperasi. Misal :  hotel di Bali akan
cenderung menonjolkan ciri khas daerah yang berbeda dengan hotel di Padang.
2. Digital advertising, yaitu menyediakan informasi lengkap yang mudah diakses oleh
pengunjung atau calon pengunjung melalui smartphone atau gadget lain seperti integrated
professional website. Atau melalui media sosial seperti twitter, instagram dan youtube.
3. Memberikan benefit tambahan kepada tamu yang mempromosikan hotel tersebut melalui
unggahan foto saat menginap atau testimoni di media sosial pribadinya.
4. Memanfaatkan jasa online marketplace sebagai salah satu media pemasaran.
5. Mempermudah akses komunikasi.
6. Melakukan survey kepuasaan pelanggan seperti kuisioner yang sifatnya paperless agar
dirasa lebih mudah misalnya dapat dilakukan melalui website setelah menginap.
7. Menerapkan sistem kompensasi pada staff jika bisa mereferalkan pengunjung untuk
menggunakan jasa hotel di tempat mereka bekerja. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah
satu strategi marketing untuk meningkatkan sales.
8. Adanya performance appraisal berkala sebagai bentuk kontrol kinerja pegawai sehingga
pegawai dapat memaksimalkan pelayanan dan mengoptimalkan jam kerjanya.

Best practice yang sudah ada


Berdasarkan beberapa solusi yang ditawarkan tersebut, salah satu hotel yang bisa menjadi
best practice karena pelayanan dan fasilitasnya yang sudah memiliki reputasi bagus di
masyarakat, target market yang sesuai yaitu menyasar kepada mereka yang ingin menikmati
akomodasi mewah dari hotel bintang lima. Ayana Resort Spa Bali dapat menjadi salah satu
contoh yang apik bagi industri perhotelan di Indonesia. Penggunaan teknologi dalam
operasionalnya seperti adanya profesional website dan media sosial yang memudahkan
pengunjung untuk mencari informasi.

Sumber: https://www.altechomega.com/portfolio-posts/ayana-resort-bali/

Sumber: https://postcron.com/en/blog/b2b-marketing-and-b2c-marketing/
MODEL BISNIS Airbnb

Airbnb memiliki beberapa model bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan bagi


perusahaan. Salah satu yang menjadi model bisnis utama bagi Airbnb adalah pemesanan
properti (rumah,apartemen,dll) yang dilakukan oleh wisatawan (traveller). 

cara kerja dari Airbnb :

1. Pemilik Rumah (A) memiliki properti yang berlokasi di daerah X


 
2. Wisatawan (B) bermaksud melakukan perjalanan ke lokasi X, namun karena kekurangan
dana, B memutuskan untuk melakukan pemesanan tempat tinggal sementara melalui
portal Airbnb

3. Si B akan membayar didepan biaya untuk tempat tinggal dan jasa pemesanan (portal)

4. Si B akan melakukan konfirmasi tanggal perjalanannya, demikian juga pemilik


rumah (A)

5. Si B kemudian memasuki (check in) tempat tinggal sementaranya milik A pada


waktu yang telah disepakati

6. Si B kemudian keluar meninggalkan (check out) tempat tinggal sementaranya

7. Si A kemudian mendapatkan pembayarannya dari Airbnb setelah dikurangi dengan biaya


yang diperlukan.
Solusi :
Solusi bagi hotel, motel maupun penginapan lainnya dalam menghadapi persaingan dengan
Airbnb: 

1. Bagi hotel berbintang, seharusnya tidak takut bersaing dengan Airbnb. Karena
segmen pasar yang dituju berbeda. Hotel berbintang harus fokus pada segmen pasar
menengah keatas dengan fasilitas layanan yang jauh lebih baik dari host Airbnb.
2. Bagi motels dan hostel………………………………
3. Pemilihan konsep hotel yang disesuaikan dengan kebutuhan milenial dan trend saat
ini atau selera pasar namun tetap mempertahankan ciri khas sehingga akan lebih
mudah untuk diingat oleh pengunjung atau calon pengunjung. Seperti halnya konsep –
konsep tradisional yang menyesuaikan dengan daerah dimana hotel tersebut
beroperasi.
Misal :  hotel di Bali akan cenderung menonjolkan ciri khas daerah yang berbeda
dengan hotel di Padang.
4. Digital advertising, yaitu menyediakan informasi lengkap yang mudah diakses oleh
pengunjung atau calon pengunjung melalui smartphone atau gadget lain seperti
integrated professional website. Atau melalui media sosial seperti twitter, instagram
dan youtube.
4. Memberikan benefit tambahan kepada tamu yang mempromosikan hotel tersebut
melalui unggahan foto saat menginap atau testimoni di media sosial pribadinya.
4. Memanfaatkan jasa online marketplace sebagai salah satu media pemasaran.
4. Mempermudah akses komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai