Anda di halaman 1dari 2

EXECUTIVE SUMMARY INDUSTRI KOPI

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi
biji tanaman kopi. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta
(Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Kopi Arabika diproduksi sekitar
lebih dari 60 % produksi kopi dunia. Pohon spesies ini biasanya tumbuh di daerah
dataran tinggi dan memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5%. Sebaliknya kopi
Robusta dapat ditanam di daerah yang lebih rendah dibanding kopi arabika, memiliki
kandungan kafein yang lebih tinggi, serta aroma kopi yang lebih kuat. Jenis kopi yang
lainnya adalah turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta. Biasanya disetiap
daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai
suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli
Indonesia. Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia mengingat
proses pembentukan dan rasanya yang sangat unik.
Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan
Vietnam dengan produksi pada tahun 2013 sebesar 675 ribu ton atau 8 % dari produksi
kopi dunia. Sebagian besar kopi yang diproduksi di Indonesia adalah jenis Robusta (7580%). Luas areal perkebunan kopi Indonesia sebesar 1,24 juta Ha dengan produktivitas
sebesar 741 kg/Ha. Sebanyak 76,2% produksi kopi terbesar berasal dari jenis robusta
dan arabica 23,3. Dari luas areal tersebut, 96% merupakan lahan perkebunan kopi rakyat
dan sisanya 4% milik perkebunan swasta dan Pemerintah (PTP Nusantara). Adapun
provinsi-provinsi yang menjadi sentra produksi kopi Indonesia adalah Provinsi Lampung
(kopi robusta), Bengkulu (kopi robusta), Sulawesi Selatan (kopi robusta), Aceh (kopi
arabika) dan sumatera utara (kopi arabika). Indonesia juga dikenal memiliki varian kopi
terbanyak dengan jumlah hampir 100 jenis varian kopi arabika yang dikenal sejak 1699.
Volume ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar 428 ribu ton per tahun dengan komposisi
kopi robusta (85%) dan arabika (15%).
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah
beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai yaitu Kopi hitam, Espresso, Latte
(coffee latte), Caf au lait, Caff macchiato, Cappuccino, Dry cappuccino, Frapp, Kopi
instan, Kopi Irlandia (irish coffee), Kopi tubruk, Melya, Kopi moka, Oleng, dan lain-lain.
Seiring dengan perkembangan industri minuman kopi, istilah specialty coffee muncul
karena para peminum kopi sudah dapat membedakan kualitas kopi. Hampir seluruh cafe
dan coffee shop di dunia kini menyajikan Specialty Coffee. Oleh karena itu, khusus untuk
Indonesia sendiri, ekspor Specialty Coffee dalam 10 tahun belakangan ini semakin
meningkat. Terlebih lagi produk specialty coffee Indonesia memiliki rasa dan aroma yang
khas dan beberapa diantaranya telah terdaftar dalam Indikasi Geografis. Adapun 13 kopi
Indonesia yang telah terdaftar dalam Indikasi Geografis adalah Kopi Arabika Kintamani
Bali, Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Flores Bajawa, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, Kopi
Arabika Java Preanger, Kopi Arabika Java Ijen Raung, Kopi Arabika Toraja, Kopi Robusta
Lampung, Kopi Arabika Java Sindoro Sumbing, Kopi Arabika Sumatera Simalu-ngun, Kopi
Liberika Tungkal Jambi, Kopi Robusta Semendo, Kopi Liberika Rangsang Meranti.
Terdapat beberapa asosiasi yang menangani komoditas kopi, diantaranya Asosiasi
Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) per tahun 2013 berjumlah 249 perusahaan, Gabungan
Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) per tahun 2016 berjumlah 73 perusahaan. Sedangkan
asosiasi komoditas kopi yang berskala lokal antara lain Asosiasi Petani Pengusaha Kopi
Jawa Barat (AP2KJB) yang berjumlah 13 perusahaan, Asosiasi Industri Kopi Bubuk
Lampung (AIKBL) yang berjumlah 40 perusahaan, Asosiasi Kopi Gayo Organik (ASKOGO)
yang berjumlah 689 anggota, serta asosiasi kopi lainnya.

Untuk meningkatkan kualitas SDM dalam bidang industri, saat ini sudah terdapat SKKNI
untuk Produksi Kopi Luwak dan SKKNI Barista yang dilengkapi dengan LSP, yaitu LSP Kopi
Indonesia dan LSP Barista. Untuk meningkatkan mutu bahan baku kopi, Kementerian
Pertanian menetapkan Pedoman Penanganan Pascapanen Kopi dalam Permentan No.
52/Permentan/OT.140/9/2012 untuk menghasilkan biji kopi berstandar SNI (belum wajib),
sedangkan untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu olahan produk kopi, sudah
terdapat SNI untuk kopi bubuk, kopi instan (wajib), kopi celup, dan kopi mix.

Anda mungkin juga menyukai