Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan tema “ Company Profile
Starbucks”
Dengan tulisan ini kami diharapkan untuk memahami makna dari ‘company profile’.
Dengan demikian, tulisan ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar
bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berwawasan dan
menjadi wrausaha yang sukses.
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Starbucks Corporation, sebuah perusahaan kopi dan jaringan kopi global asal Amerika
Serikat yang berkantor pusat di Seatlle, Washington. Starbucks perusahaan kedai kopi
terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk di Amerika Serikat 13.123,
Kanada 1.299 kedai, Jepang 977 kedai, Britania Raya 793 kedai, Tiongkok 732 kedai, Korsel
473 kedai, Meksiko 363 kedai, Taiwan 282 kedai, Filipina 204 kedai, Thailand 164 kedai,
dan Indonesia 500 kedai. Starbucks Corporation selain terkenal dengan kualitas kopi nya juga
dikenal dengan pelayanan konsumen dan perusahaan dengan biaya yang tinggi. Berbagai
macam layanan inilah yang dijual oleh Starbucks kepada para pelanggan nya, tidak hanya
sekedar minum kopi tapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi dengan gaya
yang cozy and comfortable. Inilah sebuah alasan mengapa harga minuman starbucks dinilai
overprice bagi orang awam yang bukan pelanggan starbucks.
Indonesia menduduki urutan ke 6 dengan jumlah kedai Starbucks sebanyak 500 unit
sampai dengan tahun 2023. Saat ini, dengan 500 gerai, Starbucks Coffee Indonesia
berkomitmen untuk membawa pengalaman Starbucks (The Starbucks Experience) ke dalam
kehidupan pelanggan melalui setiap cangkir yang disuguhkan. Starbucks Coffee merupakan
perusahaan kedai kopi terbesar di Indonesia yang memiliki 500 cabang baik di dalam kota
maupun luar kota.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran singkat company
profile yang dapat dijadikan acuan bagi Mahasiswa / Mahasiswi yang ingin memulai bisnis
baru atau memperbarui profile perusahaan nya, agar membentuk wirausaha yang
professional.
BAB II
PEMBAHASAN
Visi
The company’s vision is to establish Starbucks as the most recognized and
respected brand in the world. Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan
dihargai seluruh dunia. Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan 4 komponen dasar
yaitu :
Misi
1. Strategi Global
Dalam me-manage cabang-cabangnya di seluruh dunia, Starbucks
menggunakan strategi transnasional, karena Starbucks mengkombinasikan
koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan f;eksibilitas untuk memenuhi
kebutuhan spesifik pada berbagi negara. Koordinasi global dilakukan dengan cara
memberikan menu coffe of the week yang sama di seluruh dunia. Koordinasi
global dilakukan juga dalam budaya coffe tasting dan starbucks experience.
Sedangkan, tiap negara diperbolehkan untuk memilih menu-menu yang akan
dilayani di negara itu.
1. Strength
Starbucks memiliki sejarah inovasi yang panjang, termasuk pengenalan konsep coffee
bar dan pengembangan produk baru seperti Frappuccino. Fokus pada inovasi ini telah
membantu Starbucks tetap terdepan dalam persaingan dan mempertahankan posisinya
sebagai pemimpin dalam industri kopi. Inovasi juga penting untuk memenuhi perubahan
kebutuhan dan preferensi pelanggan. Dengan terus memperkenalkan produk baru dan
meningkatkan operasinya, Starbucks dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus
berkembang dan tetap relevan di pasar yang cepat berubah. Ini dapat membantu mendorong
penjualan dan mendukung pertumbuhan perusahaan.
Starbucks memiliki loyalitas pelanggan yang kuat karena kualitas produk dan
layanannya yang tinggi. Perusahaan ini dikenal karena komitmennya untuk menggunakan
bahan-bahan berkualitas tinggi, bersumber secara etis, dan teknik menyeduh yang
menghasilkan secangkir kopi yang luar biasa secara konsisten. Starbucks juga memiliki
berbagai macam menu, termasuk makanan, minuman, dan makanan yang dipanggang, yang
memungkinkannya menarik basis pelanggan yang beragam. Selain itu, Starbucks memiliki
kehadiran yang kuat di banyak lokasi, sehingga memudahkan pelanggan untuk mengakses
produk dan layanannya.
Kehadiran global
Dengan toko di lebih dari 80 negara, Starbucks memiliki jejak dunia yang
signifikan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau basis pelanggan yang luas
dan beragam, serta memasuki pasar baru dan aliran pendapatan. Starbucks telah
memantapkan dirinya sebagai merek global dengan reputasi kuat untuk produk berkualitas
tinggi dan layanan pelanggan yang sangat baik. Perusahaan juga telah melakukan upaya
untuk beradaptasi dengan selera dan preferensi lokal, menawarkan berbagai produk dan
layanan yang disesuaikan di berbagai wilayah. Ini membantu Starbucks menarik banyak
pelanggan dan mempertahankan kehadiran yang kuat di banyak pasar yang berbeda.Selain
itu, Starbucks telah melakukan kemitraan dan akuisisi strategis untuk memperluas
jangkauannya dan memasuki pasar baru.
Di era digital ini, Starbucks telah mampu terhubung dengan pelanggan dan
menumbuhkan loyalitas merek berkat kehadiran online yang kuat. Salah satu cara Starbucks
membangun kehadiran digital yang kuat adalah melalui aplikasi selulernya, yang
memungkinkan pelanggan memesan dan membayar pembelian mereka di muka, melacak
hadiah mereka, dan mengakses penawaran eksklusif. Aplikasi ini juga memberikan
rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan pembelian dan lokasi pelanggan sebelumnya.
Selain aplikasi seluler, Starbucks memiliki kehadiran media sosial yang kuat, dengan
akun aktif di platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Perusahaan menggunakan
platform ini untuk terlibat dengan pelanggan, berbagi berita dan pembaruan, serta
mempromosikan penawaran dan acara khusus. Dengan berpartisipasi aktif dalam lanskap
digital, Starbucks mampu menjangkau dan terhubung dengan audiens yang lebih luas, yang
telah membantu memperkuat merek dan loyalitas pelanggannya.
2. Weakness
Salah satu kelemahan Starbucks adalah ketergantungan utamanya pada satu lini
produk: kopi. Sementara perusahaan memang menawarkan berbagai produk lain, seperti teh,
smoothie, dan makanan, kopi adalah fokus utama bisnis dan sumber utama
pendapatannya. Ketergantungan pada satu lini produk ini dapat dilihat sebagai kelemahan
karena membuat perusahaan rentan terhadap fluktuasi permintaan kopi dan perubahan
preferensi konsumen.
Jika terjadi penurunan permintaan kopi yang signifikan atau pergeseran preferensi
konsumen terhadap minuman alternatif, hal itu dapat merugikan kinerja keuangan
Starbucks. Di sisi lain, jika permintaan kopi tetap kuat dan preferensi konsumen tetap
menguntungkan, ketergantungan ini belum tentu menjadi kelemahan.
Kelemahan lain dari Starbucks adalah ketatnya persaingan yang dihadapi dalam
industri kopi. Industri kopi sangat kompetitif, dengan banyak pemain, baik besar maupun
kecil, bersaing untuk merebut pangsa pasar. Starbucks menghadapi persaingan dari berbagai
sumber, termasuk rantai kopi khusus lainnya, kedai kopi independen, dan bahkan restoran
cepat saji dan toko serba ada yang menjual kopi.
Perusahaan juga menghadapi persaingan dari pemain baru, seperti pemanggang kopi
spesial, dan pendatang baru di pasar. Persaingan yang ketat ini dapat menyulitkan Starbucks
untuk mempertahankan posisi pasarnya dan dapat memberikan tekanan pada perusahaan
untuk terus berinovasi dan membedakan dirinya agar tetap kompetitif. Selain itu, persaingan
yang ketat dapat menyebabkan perang harga dan bentuk persaingan harga lainnya, yang dapat
berdampak pada margin dan profitabilitas perusahaan.
Starbucks memiliki kehadiran global yang kuat, dengan lebih dari 30.000 toko di
lebih dari 80 pasar di seluruh dunia. Namun, ekspansi perusahaan ke pasar tertentu
terbatas. Misalnya, Starbucks berjuang untuk mendapatkan pijakan di negara-negara tertentu,
seperti India, yang menghadapi tantangan terkait persaingan lokal dan perbedaan budaya. Di
pasar ini, Starbucks mungkin tidak dapat mencapai tingkat pangsa pasar dan profitabilitas
yang sama seperti di negara lain. Untuk mengatasi kelemahan ini, Starbucks mungkin perlu
menyesuaikan strategi bisnisnya untuk lebih memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen
di pasar ini atau mempertimbangkan strategi ekspansi alternatif, seperti kemitraan atau
akuisisi.
Begitu pula jika harga bahan baku lain, seperti produk susu atau gula naik, juga bisa
berdampak pada margin perusahaan. Starbucks telah mengambil langkah-langkah untuk
mengurangi risiko ini, seperti menerapkan strategi penetapan harga, seperti kenaikan harga
atau biaya tambahan, untuk mengimbangi kenaikan harga komoditas dan menerapkan praktik
manajemen sumber dan risiko untuk mendiversifikasi rantai pasokannya. Namun, fluktuasi
harga komoditas masih dapat menimbulkan risiko terhadap kinerja keuangan perseroan.
Starbucks memiliki banyak toko yang dioperasikan perusahaan, yang dapat dilihat
sebagai kelemahan karena membuat perusahaan rentan terhadap risiko operasional dan biaya
yang terkait dengan pengelolaan toko ini. Jika ada masalah dengan perputaran karyawan atau
hubungan tenaga kerja, hal itu dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mengoperasikan tokonya secara efektif dan memberikan pengalaman pelanggan yang
konsisten.
Selain itu, biaya yang terkait dengan pengoperasian sejumlah besar toko, seperti sewa,
utilitas, dan tenaga kerja, dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan. Untuk memitigasi
risiko tersebut, Starbucks menerapkan berbagai strategi, seperti menerapkan program
pelatihan karyawan dan menerapkan langkah-langkah penghematan biaya. Namun,
ketergantungan perusahaan pada sejumlah besar toko yang dioperasikan perusahaan tetap
menjadi risiko.
Sebaliknya, beberapa pesaing memiliki persentase toko milik waralaba yang lebih
tinggi, yang dapat membantu mengurangi biaya operasional dan risiko. Ini adalah area
diferensiasi potensial bagi Starbucks dan dapat menjadi sesuatu yang dipertimbangkan
perusahaan sebagai bagian dari strategi bisnisnya secara keseluruhan.
3. Opportunities
Starbucks perlu terus tumbuh dan mendiversifikasi bisnisnya, dan salah satu cara
untuk melakukannya adalah dengan pindah ke pasar baru. Perusahaan ini memiliki kehadiran
yang kuat di AS, tetapi masih banyak pasar yang tidak memiliki kehadiran yang signifikan
atau kesulitan untuk mendapatkan pijakan.
Kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan atau merek lain dapat memberikan
sejumlah peluang bagi Starbucks. Kemitraan ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses
pasar baru, segmen pelanggan, atau saluran distribusi, serta memanfaatkan sumber daya,
keahlian, dan ekuitas merek mitranya.
Ini adalah peluang utama bagi Starbucks untuk terus berinovasi dan memenuhi
perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggannya. Perusahaan memiliki rekam jejak yang
kuat dalam memperkenalkan produk baru yang sukses, seperti minuman musimannya, seperti
Pumpkin Spice Latte, dan lini minuman siap minumnya. Dengan terus memperkenalkan
produk-produk baru, Starbucks dapat menjaga menunya tetap segar dan menarik bagi
pelanggan serta tetap berada di depan tren di pasar. Produk baru juga dapat membantu
perusahaan menjangkau segmen pelanggan baru dan memperluas ke kategori baru, seperti
memperluas opsi menu nabati atau opsi yang lebih sehat.
Langganan kopi
Jenis layanan ini dapat menjadi peluang bagi Starbucks untuk menciptakan
pengalaman yang lebih nyaman dan personal bagi pelanggannya, serta menghasilkan
pendapatan tambahan dan loyalitas pelanggan. Misalnya, layanan berlangganan kopi dapat
memungkinkan pelanggan untuk menerima pasokan rutin campuran kopi Starbucks favorit
mereka atau mencoba rasa baru secara teratur. Itu juga memungkinkan Starbucks untuk
menawarkan opsi yang disesuaikan, seperti mengizinkan pelanggan untuk menentukan jenis
biji kopi, tingkat pemanggangan, atau profil rasa yang mereka sukai.
Untuk menerapkan layanan berlangganan kopi secara efektif , Starbucks perlu
mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, frekuensi pengiriman, opsi penyesuaian, dan
preferensi pelanggan. Perusahaan juga perlu memastikan bahwa ia memiliki infrastruktur
yang diperlukan untuk mendukung layanan, seperti platform online yang kuat dan proses
pemenuhan dan pengiriman yang efisien.
4. Threats
Starbucks menghadapi persaingan dari berbagai sumber, termasuk rantai kopi lain dan
kedai kopi independen. Saingan ini mungkin menyediakan produk dan layanan serupa ke
Starbucks, yang dapat menyulitkan bisnis untuk menonjol dari persaingan dan
mempertahankan pangsa pasarnya. Persaingan dari rantai kopi lain dan kedai kopi
independen dapat memengaruhi pangsa pasar Starbucks, lalu lintas pelanggan, dan
profitabilitas, dan juga dapat menekan perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan
penawarannya agar tetap kompetitif.
Jika ada pergeseran preferensi konsumen terhadap produk yang lebih sehat atau lebih
berkelanjutan, hal itu dapat berdampak pada permintaan produk Starbucks tertentu atau
menekan perusahaan untuk menyesuaikan penawarannya untuk memenuhi preferensi yang
berubah ini. Selain itu, jika ada perubahan tren konsumen, seperti peralihan ke pemesanan
online atau seluler, hal itu dapat memengaruhi cara Starbucks menjalankan bisnis dan
mengharuskan perusahaan menyesuaikan operasinya agar tetap kompetitif.
Starbucks menghadapi risiko ketika ada gangguan dalam rantai pasokannya atau
kesulitan sumber, karena ini mungkin berdampak pada harga dan ketersediaan bahan baku
dan input lain yang digunakan dalam produksi produknya. Gangguan dalam rantai pasokan,
seperti keterlambatan transportasi atau bencana alam, dapat berdampak pada ketersediaan
bahan atau material tertentu, yang pada gilirannya dapat berdampak pada produksi dan
profitabilitas perusahaan. Biaya dan ketergantungan rantai pasokan perusahaan juga dapat
dipengaruhi oleh kesulitan sumber, seperti kurangnya akses ke pemasok yang dapat
memenuhi standar kualitas dan keberlanjutan perusahaan.
Perselisihan tenaga kerja atau perputaran karyawan