Anggota Kelompok :
- Athhar Malika Yudhistira P (170610220069)
- Dhanesworo Darpito (170610220022)
- Gilang Surya Pratama (170610220003)
- Hikam Ridwan (170610220026)
- Ryanathan Prabartha (170610220010)
- Wildyan Hakim (170610220055)
Tahun 2022
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………....2
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………3
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………………..4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..4
BAB 2 Pembahasan ………………………………………………………………………………..5
BAB 3 Kesimpulan ………………………………………………………………………………...8
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………….10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Analisis
Perusahaan Starbucks di Berbagai Negara..
Terima Kasih kami ucapkan kepada anggota kelompok yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima Kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
mendukung kami sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
third place”, atau tempat ketiga setelah rumah dan tempat kerja. Di Indonesia, Starbucks baru
masuk pada 17 Mei 2002 dengan pembukaan gerai di Plaza Indonesia. Kedai pertama itu
diikuti pembukaan kedai-kedai selanjutnya di berbagai tempat di Indonesia.
Bisnis coffee shop saat ini dinilai cukup kompetitif dan selalu berkembang seiring
perubahan zaman dan gaya hidup masyarakat. Riset independen menunjukkan fakta bahwa
jumlah kedai kopi hingga pada pertengahan 2019 melonjak lebih dari tiga kali lipat atau
mencapai 2.950 gerai dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya berjumlah 1.000 gerai
(Toffin, 2019). Berdasarkan data, 74 persen masyarakat lebih memilih mengonsumsi kopi
yang disajikan di kafe atau restoran dibanding membuat kopi sendiri di rumah (Statista,
2020). Adanya tren “nongkrong” di coffee shop dan strategi pemasaran yang agresif dari
berbagai coffee shop membuat masyarakat terjebak dalam arus gaya hidup konsumtif. Dengan
makin bertambahnya kedai kopi atau coffe shop di Indonesia maupun di berbagai negara,
bagaimana strategi Starbucks agar bisa tetap bertahan dibanding kedai kopi lainnya?.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Raymond E. Glos dalam bukunya Business: Its Nature and Environment: An Introduction,
menyatakan bahwa Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan
keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang ditujukan bagi pemuasan
kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba bagi para pemiliknya. Perusahaan
multinasional adalah perusahaan yang beroperasi (memproduksi dan menjual barang atau jasanya) di
lebih dari satu negara.
Starbucks Corporation merupakan sebuah perusahaan minuman kopi dan jaringan kedai
global asal Amerika Serikat yang memiliki kantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks menjadi
perusahaan minuman kopi terbesar di dunia saat ini dengan cabang di 79 negara. Hingga kuartal
III-2021, jumlah gerai Starbucks resmi di dunia sebanyak 32.844. Gerai Starbucks paling banyak
berada di Amerika Serikat negara total 6.451 gerai. Disusul Korea Selatan dan Inggris Raya, yang
masing-masing mempunyai sebanyak 1.570 dan 771 gerai. Indonesia juga masuk ke dalam 10 besar
gerai Starbucks resmi terbanyak di dunia, yakni di urutan ke tujuh dengan 478 gerai. Negara ASEAN
lainnya seperti Thailand dan Filipina juga memiliki banyak gerai Starbucks resmi di dunia, yakni
sebanyak 423 gerai dan 399 gerai.
Starbucks selalu menempatkan posisi mereka sebagai sebuah brand premium yang
mengandalkan kualitas dari cita rasa kopi yang unik. Akan tetapi, mereka tidak hanya menawarkan
produk dalam bentuk kopi saja namun juga fasilitas tempat yang nyaman. Dengan begitu, pelanggan
selalu meninggalkan kesan baik ketika menutup pintu untuk keluar dari toko.Dengan ribuan gerai toko
di seluruh penjuru dunia,Starbucks mempunyai strategi agar bisa beradaptasi di negara lain yaitu
dengan lokalisasi.Dengan lokalisasi, Starbucks mampu beradaptasi dengan selera budaya yang
berbeda, berhasil meyakinkan konsumen di lokasi lain untuk minum kopi.Starbucks percaya dalam
melakukan riset pasar yang ekstensif tentang sejarah, budaya, dan preferensi selera penduduk
setempat sebelum mendirikan toko di lokasi target. Ini perangkat menunya agar sesuai dengan
kebutuhan konsumen lokal tanpa mengorbankan merek khasnya. Contohnya:
● Di Jepang, Starbucks menciptakan suasana yang tepat di gerainya sesuai dengan budaya negara
tersebut. Merek ini menawarkan makanan dan minuman lokal sementara porsinya lebih kecil
dan kurang manis daripada barang-barang yang dijual di toko-toko Amerika-nya.
● Starbucks telah menjadi merek aspirasi di Cina. Karena konsumen Cina suka bertemu dalam
kelompok, maka perusahaan toko di Cina yang terdiri dari meja yang dapat disatukan untuk
mengakomodasi kelompok. Di pasar-pasar ini, Starbucks pertama kali mulai menyajikan teh,
yang memungkinkan konsumen merasa nyaman dengan merek tersebut, setelah mereka
menawarkan produk khas mereka kepada mereka.
● Di Arab Saudi, logo Starbucks harus diubah menjadi mahkota dengan gelombang, mendahului
putri duyung karena putri duyung topless di logo perusahaan dianggap pornografi. Sementara
wanita dilayani di bagian keluarga, ada bagian terpisah untuk pria.
● Konsumen kopi Prancis awalnya sombong dan menganggap Starbucks sebagai merek kopi
mahal berkualitas rendah. Starbucks sebagai tanggapan atas penolakan mereka menyajikan
mereka dengan kopi Vienesse, kopi panas (atau cokelat dengan krim), bersama dengan
persembahan beberapa item kontinental.
6
Target dari Starbucks adalah mereka yang berada di level kelas menengah ke atas dimana
meminum kopi bukan lagi hanya menjadi ajang untuk memenuhi kebutuhan saja, melainkan juga
ajang ngobrol dengan teman ataupun pasangan. Apa yang membuat Starbucks spesial dibandingkan
dengan jenis toko kopi lainnya? Jawabannya adalah cara mereka memperlakukan pelanggan.
Bagaimana cara Starbucks mendapatkan pelanggan yang loyal? Caranya adalah dengan membuat
promo tertentu. Adapun prinsip yang dilakukan Starbucks untuk membangun loyalitas pelanggan,
yaitu dengan melakukan Starbucks Experience. The Starbucks Experience adalah sebuah gambaran
bagaimana sebuah perusahaan Starbucks membangun Brand dengan memotivasi staf dengan
pelayanan terbaik. Sebuah konsep pelayanan akan kepuasan pelanggan dengan cara terlibat langsung
dengan pelanggan sehingga secara tidak langsung ikut membangun perusahaan bertambah besar.
Melihat lebih ke dalam bagaimana sebuah aturan yang tidak konvensional menghasilkan sebuah
pencapaian, sebuah konsep pelayanan yang mendunia tanpa harus melihat bahwa seseorang itu adalah
CEO dari perusahaan besar dunia atau seorang manager menengah ataupun seorang pengusaha kecil.
Sebuah prinsip yang dapat diterapkan di semua bidang karir dan di semua bidang perusahaan (Budi
Seputro. 2013).
7
dibebankan Starbucks kepada pelanggannya tidak akan berpengaruh kepada pengurangan jumlah
pelanggan setianya.
8
BAB III
KESIMPULAN
Starbucks sebagai perusahaan multinasional dan juga sebagai perusahaan kopi terbesar di
dunia tentunya pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. kunci mereka untuk masih bisa bertahan
di berbagai negara itu dengan menyesuaikannya dengan budaya dan selera negara masing-masing
yang dituju. Starbucks juga tidak keberatan jika pelanggan nya berdiam lama di tempat karena
kembali lagi starbucks juga sudah mematok harga yang bisa menutup biaya operasional dari tempat
tersebut, ujung-ujungnya jika pelanggan kehabisan minum atau makan bisa langsung memesan
kembali juga. Starbucks juga tidak kalah inovatif dengan inovasi-inovasi nya, karena jika menu nya
itu-itu saja setiap saat maka pelanggan pasti akan bosan dan meninggalkannya. Untuk starbucks
mereka tidak hanya menyediakan kopi saja. mereka juga menyediakan minuman manis seperti milk
shake, teh, dan minuman yang dicampur dengan buah juga ada sehingga orang-orang yang tidak bisa
minum kopi tetap bisa datang ke starbucks, bahkan jika memang laper starbucks juga menyediakan
berbagai macam makanan mulai dari yang kecil seperti kue dan roti sampai ke sandwich yang
terhitung makanan berat nya. Bertanggung jawab dan konsisten merupakan hal yang wajib dimiliki
setiap perusahaan jika ingin memiliki usaha yang maju seperti Starbucks ini, oleh karena itu Starbucks
bisa memiliki puluhan ribu cabang di berbagai belahan dunia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Works Cited
KONSUMSI KOPI DI ERA PANDEMI COVID-19, vol. 14, no. 2, 2021, 1,2,3,
http://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/files/2021/06/FAKTOR-FAKTOR-YANG-MEMENGARU
HI-PERILAKU-KONSUMSI-KOPI-DI-ERA-PANDEMI-COVID-19.pdf.
https://bem.feb.ugm.ac.id/kopi-indonesia-dari-budaya-ngopi-menjadi-bisnis-go-international/.
Hopwood, Sean Patrick. “How Starbucks Adapts to Other Cultures How Starbucks Adapts to Other
2022.
Marketing 360. “Multicultural Marketing: Starbucks' Cultural Adaptation -.” Marketing360° | IBS
Mumbai,
https://www.marketing360.in/multicultural-marketing-starbucks-cultural-adaptation/.
Rizaty, Monavia Ayu. “Starbucks Miliki 32,8 Ribu Gerai Resmi di Seluruh Dunia, Terbanyak di AS.”
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/26/starbucks-miliki-328-ribu-gerai-resmi-
Septiana, Tiyas. “Kisah menarik Starbucks, dari kedai kopi biasa hingga miliki ribuan franchise.”
https://internasional.kontan.co.id/news/kisah-menarik-starbucks-dari-kedai-kopi-biasa-hingga
10