Anda di halaman 1dari 21

MARKETING PLAN STARBUCKS

DISUSUN OLEH :

PARLIANDO SARAGIH

201220087

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN

TAHUN 2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Marketing Plan Starbucks ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Marketing Plan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dany Perdana Sitompul, ST.,
MM, selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 04 Juli 2021

Parliando Saragih
ii

DAFTAR ISI
BAB I ANALISIS SITUASI ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
BAB II STRATEGI PEMASARAN .................................................................... 7
2.1 Visi dan Misi Starbucks Corporation ....................................................... 7
2.2 Strategi Pemasaran Starbucks Corporation .............................................. 8
2.3 5 Prinsip Dasar Starbucks Experience ...................................................... 9
BAB III TAKTIK PEMASARAN ..................................................................... 12
3.1 Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Starbucks Corporation ................. 12
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN ................................................................... 15
4.1 Break Even Point .................................................................................... 15
BAB V KONTROL IMPLEMENTASI ............................................................ 16
1

BAB I ANALISIS SITUASI

1.1 Latar Belakang

Dunia usaha di indonesia mengalami persaingan yang semakin ketat di bidang

usaha coffee house, hal ini terjadi karena semakin banyak coffee house baru yang

menciptakan produk dan jasa dengan jenis yang sama. kenyataan tersebut tidak

lain adalah dampak untuk merebut pangsa pasar yang ada.

Jenis retail yang memproduksi “coffee” yang secara konsumtif minuman ini

menjadi bagian yang tidak bisa terlepas dari kebutuhan, terlebih lagi pada zaman

sekarang ini, mengkonsumsi kopi sudah menjadi bagian gaya hidup bagi

masyarakat, berbagai macam jenis kopi sudah di olah secara modern, masyarakat

kini bisa menikamati kopi tidak hanya dengan satu jenis saja, hal ini di sebabkan

karna kreativitas produsen yang semakin meningkat serta di iringi oleh banyaknya

permintaan para konsumen.

Pada jaman sekarang masyarakat lebih memilih minikmati kopi di kedai-

kedai kopi yang sedang marak, banyaknya kedai kopi “Coffee Shop” yang tersedia

merupakan salah satu tempat dimana mereka bisa menikmati kopi sambil bertemu

dengan kerabat dekat, teman kerja, saudara, ataupun bersendiri sambil mengerjakan

sesuatu, bahkan berapa orang datang untuk ke kedai kopi tersebut hanya untuk

menikmati suasana serta falisitas dari kedai tersebut.

Coffee shop yang berada di indonesia saling berlomba- lomba untuk

memberikan kualitas pelayanan serta pengalaman positif yang baik guna

memberikan kepuasan pelanggan sehingga pelanggan mempunyai banyak

pilihan untuk memilih tempat mana yang akan di kunjungi, begitu juga dengan

restoran yang pada awalnya hanya memiliki produk primer makanan saja, namun
2

kini mencoba untuk berinovasi menambah produk dan mendesain tempat layaknya

kedai kopi lainnya karna mengkonsumsi kopi merupakan gaya hidup masyarakat

pada saat ini. Salahsatu diantaranya desain tempat, kelengkapan fasilitas, kulaitas

pelayanan serta kualitas produk merupakan hal-hal yang mampu meberikan

pengalam positif serta mampu menjadi marketing bagi produsen untuk menarik

perhatian para konsumen.

Coffe shop saat ini telah menjadi suatu bisnis yang berkembang pesat, oleh

karena itu Strabucks Coffee sebagai salah satu perintis konsep kedai kopi modern

yang menyediakan hidangan kopi siap minum dengan berbagi rasa. Strabucks terus

mengeluarkan minuman dengan varian rasa yang berbeda dalam setiap musim agar

tidak kalah saing dengan coffee shop lainnya seperti Maxx Coffee, Coffee Bean,

J.Co, dan masih banyak lainnya dimana semua itu menyajikan dengan menu yang

tidak jauh berbeda.

Bagi anak sekolahan, mahasiswa, orang tua, dan bahkan para pekerja yang

suka meeting di luar kantor, starbucks merupakan salah satu tempat alternatif yang

baik untuk di kunjungin karna selain tempatnya yang nyaman dengan tempat duduk

mulai dari kursi biasa sampai sofa juga tersedia. Fasilitas yang di berikan tak kalah

menarik, para pekerja maupun mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas dapat

menggunakan fasilitas free wifi untuk browsing sambil dengan di temani oleh

iringan musik klasis ataupun jazz.

Starbucks Coffee ini memiliki beberapa pesaing yang cukup kompetitif, yag

berpengaruh pada keuntungan atau laba yang didapatkan perusahaan. Berikut ini

adalah daftar Restoran cepet saji terbesar di indonesia:


3

Tabel 1.1 Daftar Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia


Jumlah Pengunjung Rata-
No Nama Restoran Cepat Saji
rata Perhari
1 Hoka-Hoka Bento 150 Orang
2 Starbucks Coffe 200 Orang
3 Dunkin Donuts 75 Orang
4 J.CO 60 orang
5 Coffe Bean 100 Orang
Sumber : Penelitian Terdahulu, 2017

Daridata tersebut dapat dilihat bahwa Starbucks Coffee merupakan salah satu

Restoran cepat saji terbesar di Indonesia. Dari data tersebut pula dapat di lihat

bahwa Pesaing Starbucks Coffee sangat banyak dan kompetitif. Hal ini sangat

mempengaruhi perkembangan perusahaan. Untuk itu maka Starbucks Coffee perlu

meningkatkan analisis strategi pemasaran agar tercapainya suatu visi dan misi

tersebut, tercapainya tujuan perusahaan.

Secara historis Strabucks Coffee yang sering di singkat dengan Starbucks

adalah jaringan restoran non waralaba makanan dan minuman cepat saji yang

menyajikan menu utamanya coffee yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Hingga

kini, Starbucks Coffee memiliki 247 gerai yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra,

dan Bali.

Dimulai pada tahun 1971, ketika tiga mahasiswa perguruan tinggi yaitu Sigel,

Bowker, dan Baldwin membuka Strabucks Store di Seattle’s Pike Place Market,

merek itu berasal dari nama pelaut dalam novel Moby Dick. Pada saat itu menjual

refresh roased bean coffe (biji kopi asli) merupakan konsep baru ketika kopi pasar

swalayan kalengan merupakan standar.

Starbucks Corporation pada awalnya hanyalah merupakan perusahaan local

berupa kedai kopi di kota Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai

kopi terbesar di dunia, dengan 22, 500 kedai di 61 negara. Dibuka padatahun 1971
4

oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel dan Gordon Bowker. Awalnya kedai kopi ini

bernama Il Giornale dan dikelola oleh 3 orang ini sebagai salah satu kedai kopi

biasa di kota Seattle. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun

1982. Pada tahun 1985, Howard berkunjung ke Italia dan terinspirasi untuk

membuat inovasi terhadap kedai kopinya di Seattle. Howard memutuskan untuk

membeli Il Giornaledari 3 pemilik aslinya dan merubahan namanya menjadi

Starbucks pada 1987.

Starbucks Cafe menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman

dingin dan panas selain kopi atau pun variasi campuranan tara minuman kopi

dengan minuman lainnya baik panas maupun dingin dan makanan ringan. Dalam

Perkembangannya Starbucks Cafe juga menjual merchandise seperti cangkir, mug,

thumbler, toples, dst. Starbucks corporation juga mempunyai visi Starbucks

Entertainment yang memproduksi musik, buku dan film. Di Starbucks Cafe juga

tersedia layanan WiFi bagi pelanggan yang ingin berinternetria sambil menikmati

secangkir kopi dan makanan ringan atau sambil mendengarkan CD dari para

pemusik dan artis terkenal.

Berbagai macam layanan inilah yang dijual oleh Starbucks Cafe kepada para

pelanggannya, tidak hanya sekedar minuman kopi, tapi sebuah experience dalam

menikmati minuman kopi, inilah yang disebut dengan The Starbucks Experience

oleh Joseph Michelli dalam bukunya yang berjudul sama. Inilah sebuah alasan

mengapa harga minuman dan makanan di Starbucks Cafe dinilai overprice bagi

orang awam yang bukan pelanggan Starbucks Cafe. Karena yang dijual bukanlah

hanya minuman kopi dan makanan ringan tapi sebuah experience dalam menikmati

minuman kopi dan makanan ringan dengan gaya yang cozy and comfortable.
5

Howard memutuskan untuk membuat jaringan Starbucks Cafe di AS. Sejak

tahun 1987 pula jaringan Starbucks Cafe dibuka diluar Seattle, yaitu di Vancouver

dan Chicago. Jaringan ini terus berkembang di AS dan pembukaan gerai-gerai baru

begitu pesat sejak 1990, bahkan jaringan Starbucks Cafe begitu menggurita di AS

dengan total 11, 434 kedai di Amerika Utara.Jaringan Starbucks Cafe yang begitu

menggurita di Amerika Utara mengalami saturasi dan tidak ada pilihan lain bagi

Howard kecuali untuk expansi keluar Amerika. Starbucks Cafe pertama kali dibuka

diluar Amerika di Tokyo pada 1996. Pada akhir Maret 2008 Starbucks Corporation

memiliki total 16, 226 Starbucks Cafe di 44 negara sebagai cabang, bukan

franchise.

Menghasilkan suatu kekuatan yang membuat starbucks coffe memiliki

stabilitas bisnis yang baik serta mampu berkembang dengan adanya financial yang

kuat. Menjadikan starbucks tetap unggul dalam jasa selain dari produk yang di

miliki walaupun banyak pesaing yang memiliki produk yang sama sehingga

starbucks akan masih tetap bisa unggul dari pesaing yang ada. Starbucks tidak

menjual makanan yang berat sehingga masyarakat bisa saja untuk memilih produk

pengganti lainnya karena banyak nya pesaing yang memiliki produk yang serupa

namun di iringi dengan menjual makanan yang berat. Pada kondisi harga yang di

tawarkan tinggi serta tidak menjual makanan berat namun masyarakat berfikir

bahwa strabucks merupakan salah satu tempat yang cocok dan nyaman untuk

melakukan pertemuan dan hal lain nya, yang telah menyediakan sistem online.

Dengan adanya sistem ini setiap pelanggan dapat melihat seluruh menu dan promo

terbaru melalui website resmi. Manfaat lainnya dari structural ties, Financial ties,

Social ties yaitu yang diterima pelanggan bisa termasuk persepsi pelanggan dari
6

perlakuan secara preferential, perhatian khusus atau penghargaan yang bersifat

individual, dan layanan secara khusus yang tidak diberikan kepada pelanggan yang

lain.
7

BAB II STRATEGI PEMASARAN

2.1 Visi dan Misi Starbucks Corporation

a. Visi

“The company’s vision is to ‘establish Starbucks as the most recognized and

respected brand in the world”. Yang dimaksud yaitu “Menjadikan Stabucks

sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia”.

Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan 4 komponen dasar yaitu :

1. Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya

menggunakan bahan dan menghasilkan produk yang terbaik.

2. Menciptakan image yang cemerlang yang melekat didalam pikiran

pelanggaan.

3. Membentuk Starbucks sebagai suatu brand yang terkenal, walaupun orang

tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi

masyarakat merasa familiar dengan merek starbucks.

4. Menjadikan Starbucks sebagai merek terkenal dan dihargai. Menjadi nomor

satu atau diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak terbatas.

Dalam seluruh kegiatan perusahaan kualitas tinggi menjadi dasar yang utama,

mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi sampai menjual produk dalam

kondisi terbaik yang dilakukan oleh setiap bagian dari perusahaan. Pencapaian hasil

ini juga ditunjang oleh cepatnya perluasan Outlet, sebagai bentuk pengembangan

saluran distribusi.

b. Misi

“The mission of Starbucks is to establish Starbucks as the premier purveyor

of the finest coffee in the world while maintaining our uncompromising principles
8

while we grow Starbucks is committed to a role of environmental leadership in all

facets of our business”.

Starbucks berkomitmen untuk berperan sebagai pemimpin dalam

memperjuangkan lingkungan hidup di setiap kegiatan perusahaan. Untuk mencapai

misi tesebut dengan berkomitmen :

1. Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagi informasi

dengan mitra usaha.

2. Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksibel dalam menghadapi

perubahan.

3. Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang

ramah lingkungan.

4. Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yang penting untuk lingkungan

hidup.

5. Menanamkan tanggung jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar

perusahaan.

6. Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada

lingkungan hidup.

7. Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.

2.2 Strategi Pemasaran Starbucks Corporation

a. Menjaga Cita Rasa Kopi

Sejarah Starbucks menunjukkan bahwa mereka menempatkan penekanan

yang besar pada kualitas produk kopi mereka, bahkan jika harga sedikit lebih

mahal dari yang diharapkan, sangat sebanding untuk memuaskan pelanggan

dengan kaya rasa, lezat dan aroma.


9

b. Tempat Ketiga

Strategi pemasaran Starbucks telah berfokus pada menciptakan “tempat

ketiga” bagi setiap orang untuk pergi antara ke rumah dan bekerja. Starbucks

ingin menciptakan “pengalaman” bagi pelanggan mereka yang

menggabungkan padatnya jadwal mereka, serta sebagai tempat untuk

bersantai. Adanya “suasana” berbeda dalam Starbucks membuat orang- orang

terkesan, sangat penting bagi Starbucks karena mereka telah menyadari

bahwa ini adalah salah satu konsep kuat yang melekat pada Starbucks, untuk

pelanggan.

c. Menciptakan Masyarakat Starbucks

Strategi pemasaran Starbucks diperluas untuk menciptakan sebuah

masyarakat sekitar mereka. Pada situs web mereka, individu didorong untuk

mengekspresikan pengalaman mereka dengan sejarah Starbucks, dan

perusahaan berusaha “secara pribadi” bergabung dalam diskusi.

d. Pemasaran Merek

Strategi pemasaran Starbucks selalu berfokus pada word of mouth yaitu

perkataan mulut. Iklan dan menjaga kualitas tinggi dari produk dan layanan

mereka yang berbicara sendiri.

2.3 5 Prinsip Dasar Starbucks Experience

a. Make It Your Own

Perusahaan mengajak semua staf untuk menganggap bahwa perusahaan ini

adalah milik mereka sendiri. Dan bahwa semua yang dihasilkan adalah untuk

mereka sendiri. Dan sebagai balasannya perusahaan berperan aktif untuk

mendengar saran dan kritik dari staf. Setiap staf di pacu untuk ikut ambil
10

bagian dari komunitas konsumen dan sekaligus mengerti kebutuhan setiap

konsumen. Dengan menerapkan lima kiat sukses, yaitu ramah, tulus,

perhatian, berwawasan, peduli

b. Everything Matters

Berperan secara konsisten memperhatikan detail terhadap semua hal. Seperti

lingkungan fisik, mutu produk, prioritas pekerjaan, pentingnya reputasi, dan

bahkan kebiasaan-kebiasaan atau kebudayaan.

c. Surprise and Delight

Di masa ini pelanggan jauh lebih cerdas dan sulit untuk mendapatkan

kepuasaan.Karena pelanggan tidak pernah puas dengan hal-hal yang semakin

unik dan luar biasa.Meski sedikit menyalahi kebiasaan, pemimpin sadar

bahwa pelanggan yang puas sekalipun ingin membeli sesuatu yang

menawarkan kesenangan, keceriaan dan kegembiraan.

d. Embrace Resistance

Seseorang hanya bisa mengambil manfaat dari pujian ketika dia menghargai

kritik. “Ketika mendapat masukan dari pelanggan”, ketahuilah bahwa itu

adalah kesempatan outlet untuk memperkuat hubungan antara outlet dengan

pelanggan. Berterimakasihlah atas usaha pelanggan itu, dan hargai

kekecewaan mereka, karena dari itulah anda akan mampu membangun outlet

yang lebih baik dan mendapatkan pelanggan yang setia karena ikut memberi

masukan agar outlet menjadi lebih baik.

e. Leave Your Mark

Setiap hal di dunia ini meninggalkan warisan ataupun bekas, yang

membedakan adalah “apakah itu hal yang positif, atau tidak”. Komitmen
11

perusahaan terhadap kepedulian sosial, dan komitmen perusahaan untuk

kesejahteraan staf adalah warisan yang sangat besar, dan akan selalu berbekas

didalam setiap “personal” yang bersinggungan langsung dengannya.


12

BAB III TAKTIK PEMASARAN

3.1 Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Starbucks Corporation

a. Produk

Starbucks di kenal karena produk kopinya yang mendunia dan memiliki

rasa kopi yang sama di setiap gerai yang ada di Indonesia, pada dasarnya

Starbucks mementingkan rasa kopi yang mereka buat harus sama bagi setiap

pelanggan di setiap gerai yang dibukanya oleh karena itu mereka memiliki

standar yang sama dari setiap produk kopi yang mereka jual karena kopinya

harus sudah melewati proses Fair Trade dan seleksi organic (nama kopi,rasa

dan tempat menggambil bahan bakunya sama). Selain menjual kopi Starbucks

juga menjual makanan sebagai teman saat minum kopi. Namun untuk

makanan di setiap store Starbuck mempunyai varian food yang berbeda bahan

baku yang di gunakan di setiap gerai pun berbeda juga, namun resep dan

rasanya harus memenuhi standar di setiap gerai yang ada di Indonesia untuk

memastikan bahwa makanan tersebut mempunyai cita rasa yang memuaskan

di lidah penikmatnya.

b. Harga

Dari produk yang di jual di Starbucks (kopi dan makanan). Kita tau

bahwa Starbucks selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggannya, oleh

karena itu Starbucks mematok harga kopi mereka diatas rata-rata kopi pada

umumnya (price skimming) dan untuk makanan memang Starbucks tidak

begitu menonjol karena mereka lebih memprioritaskan produk lini mereka

yaitu kopi dan untuk makanan starbucks mematok harga rata-rata pada

umumnya (price penetration).


13

Harga yang ditawarkan oleh perusahaan Starbucks cukup cerdik.

Apalagi saat Dollar sedang mengalami inflasi. Salah satu contoh, Starbucks

membuka toko Pagi dan Sore hari. Starbuck memberikan diskon

kepada pelanggan yang menunjukkan kuitansi pembelian di pagi hari.

Dengan demikian, perusahaan kopi kelas dunia yang mampu mengeruk

pembeli dua kali lipat. Bagi pelanggan yang menunjukkan tanda terima, maka

mereka hanya mengocek dana $ 2 per cangkir kopi. Hanya dengan uang

belanja yang cukup murah untuk ukuran di Amerika Serikat, pelanggan

dilayani kopi atau minuman jenis media grande ukuran. Para penggemar kopi

ini kopi murah dapat mulai pukul 14.00 waktu setempat.

c. Tempat (Saluran Distribusi)

Sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat bahwa produk kopi

yang di jual Starbucks merupakan kopi yang mempunyai kualitas premium

dan harga yang relatif tinggi dengan demikian penempatan gerai Starbucks

mempunyai faktor–faktor tertentu yang dipertimbangkan, contohnya di

Jakarta, Indonesia. Starbucks biasanya ada di daerah pusat perkantoran, pusat

perbelanjaan, pusat jajanan makanan, dan destinasi pariwisata. Bila dilihat

dari sepak terjang Starbucks pertama kali masuk Indonesia, Starbucks sendiri

menempatkan gerai pertamanya yang berada di Ibukota Indonesia tepatnya

berada di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat dimana daerah pusat tersebut

merupakan pusat perkantoran. Dari penempatan gerai-gerai tersebut terlihat

target pasar dari Starbucks sendiri merupakan Penikmat Kopi, Pekerja

Kantoran, Orang Hang Out, Pariwisata.


14

d. Promosi

Starbucks sering melakukan promo-promo untuk menarik perhatian

pelanggannya. Promo yang dilakukan sendiri terdiri dari promosi yang

diterapkan untuk semua gerai dan promosi yang dilakukan oleh kebijakan

gerai itu sendiri. Contoh dari promosi yang diterapkan untuk semua gerai

yaitu promo kartu kredit, jika kita membeli Starbucks dengan kartu kredit

maka kita bisa mendapatkan cashback tidak hanya itu saja ada juga promo

kartu member yang berfungsi untuk menyimpan point setelah transaksi dan

point tersebut bisa di tukarkan dengan kopi dan melalui social media untuk

di indonesia sendiri starbucks menggunakan facebook, twitter, dan line.

Facebook dan twitter hanya menyampaikan informasi-informasi promo

terkini dari starbucks, di aplikasi line starbucks juga memberikan informasi-

informasi terkini tentang promo yang sedang berjalan tapi di line lebih special

karena setiap pengguna yang menambah starbucks sebagai teman “official

line Starbucks” biasanya mendapatkan gift voucher potongan harga 50%

setiap pembelian jenis kopi tertentu.


15

BAB IV PROYEKSI KEUANGAN

4.1 Break Even Point

Berikut ini adalah analisis titik impas untuk sisi produksi :

Tabel 4.1 Break Even Analysis Strabucks

Harga Rata-rata Perunit $6,000


Rincian Biaya
Biaya Per
Biaya Produksi Tetap Biaya Per Tahun
Bulan
Sewa $100,000 $1,200,000
Keperluan $42,000 $504,000
Pemeliharaan $10,000 $120,000
Peralatan $500,000 $6,0000,000
Riset dan Pengembangan $900,000 $10,800,000
Total Biaya Produksi Tetap $1,552,000 $18,624,000
Biaya Untuk Break-
Biaya Produksi Variabel Biaya Per Unit
Even (7.500 Unit)
Bahan Baku $2,500 $18,750,000
Upah $1,000 $7,500,000
Assembly $1,000 $7,500,000
Instalasi $250 $1,875,000
Total Biaya Produksi Variabel $4,750 $35,625,000
Total Biaya $54,249,000
Sumber : https://mmcnamaracsumb.wordpress.com/bus-
306assignments/starbucks-touch-marketing-plan/

Starbucks harus menjual 7.500 unit untuk mencapai titik impas. Starbucks tidak

akan diproyeksikan untuk mencapai titik impas selama beberapa tahun karena ini

terlalu tinggi untuk proyeksi penjualan Starbucks di tahun pertama.


16

BAB V KONTROL IMPLEMENTASI

Tujuan Starbucks adalah mengidentifikasi pencapaian organisasi ini dan

menganalisis posisi kompetitif mereka dengan mendiskusikan pengalaman mereka

sebelumnya. Untuk mencapai tujuan mereka, mereka mengidentifikasi hubungan

antara berbagai tujuan. Mereka menelusuri tingkat sasaran bisnis mereka hingga

menghasilkan hierarki sasaran bisnis.

Karakteristik manajemen bisnis strategis dan perencanaan dapat didefinisikan

oleh perumusan ilmu dan seni, implementasi dan evaluasi keputusan lintas

fungsional yang merupakan kapabilitas perusahaan untuk mencapai tujuan dan

sasarannya. Karakteristik ini menyiratkan manajemen strategis dan perencanaan

yang berfokus pada integrasi manajemen, akuntansi / keuangan, pemasaran,

operasi, pengembangan dan penelitian dan informasi perangkat lunak komputer

untuk mendapatkan kesuksesan perusahaan. Seperti definisi ini menyiratkan,

manajemen strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran,

keuangan atau akuntansi, produksi / operasi, penelitian dan pengembangan, dan

sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

Karakteristik manajemen bisnis strategis dapat dikategorikan dalam tiga

tahap yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Dalam

perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengidentifikasi

peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan

memilih strategi tertentu untuk dikejar.


17

Implementasi strategi adalah tahap tindakan manajemen strategis.

Implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk menerapkan

strategi yang dirumuskan ke dalam tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap terakhir

dalam manajemen strategis. Manajer sangat perlu mengetahui strategi tertentu tidak

berfungsi dengan baik yang berarti evaluasi strategi adalah cara utama untuk

memperoleh informasi ini.

Lingkungan eksternal berarti dampak dari kekuatan ekonomi, pengaruh

masalah politik, persaingan pasar, budaya lokal, dampak sosial, lingkungan lokal,

pengaruh teknologi, dll. Hal ini dapat menyederhanakan kebutuhan pelanggan

dalam barang dan jasa industri dan pelanggan. Hal ini dapat berdampak pada

pengembangan kategori barang, strategi pembagian pasar, berbagai tipe kinerja

yang ditawarkan, dan opsi kebijakan pasar dan persaingan pasar. blurtit

Starbucks Company beroperasi di lebih dari 25 negara di Amerika Serikat.

Dalam dampak lingkungan eksternal, mereka menghadapi banyak program

pelatihan untuk karyawan mereka, melanjutkan pengawasan dan pemantauan

cabang. Mereka juga membutuhkan persaingan pasar manajemen dan tetap

terhubung dengan teknologi.

Untuk membentuk opsi strategis, perusahaan Starbucks memperkirakan

perubahan dengan memastikan kebulatan tujuan dalam organisasi. Dan

memberikan dasar, atau standar, untuk mengalokasikan sumber daya organisasi dan

membangun nada umum dan iklim organisasi. Dan berfungsi sebagai titik fokus

bagi individu untuk mengidentifikasi dengan tujuan dan arah organisasi dan untuk

mencegah mereka yang tidak dapat berpartisipasi lebih jauh dalam kegiatan

organisasi. Ini juga menentukan tujuan organisasi dan terjemahan dari tujuan ini
18

menjadi tujuan sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter kinerja dapat

dinilai dan dikendalikan. Ini juga memfasilitasi penerjemahan tujuan ke dalam

struktur kerja yang melibatkan penugasan elemen-elemen yang bertanggung jawab

dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai